Anda di halaman 1dari 11

REKAYASA IDE

MENGATASI KERUSAKAN EKOSISTEM LAUT

NAMA : DELFITA HURA

NIM : 212124020

KELAS :B

SEMESTER : III

MATA KULIAH : ILMU KEALAMAN DASAR

DOSEN PENGAMPU

DESMAN TELAMBANUA, M.Pd

YAYASAN PERGURUAN TINGGI NIAS


UNIVERSITAS NIAS
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa
kesempatan dan juga pengetahuan sehingga mampu menyelesaikan tugas “REKAYASA IDE”.
Tugas ini dibuat untuk memenuhi salah satu mata kuliah saya “ILMU KEALAMAN DASAR”.
Tidak lupa penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah Ilmu Kealaman
Dasar yang telah memberikan bimbingan serta masukan dalam proses pengerjaan tugas ini.

Tugas ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan wawasan kita semua.
Saya menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, apabila dalam tugas ini terdapat
banyak kekurangan dan kesalahan, saya mohon maaf karena sesungguhnya pengetahuan dan
pemahaman saya masih terbatas. Karena itu saya sangat menantikan saran dan kritik dari pembaca
yang sifatnya membangun guna menyempurnakan tugas ini. Saya berharap semoga tugas rekayasa
ide ini dapat bermanfaat bagi kita pembaca. Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.

Gunungsitoli, November 2022

DELFITA HURA
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................
A. Latar Belakang.........................................................................................................
B. Rumusan Masalah....................................................................................................
C. Tujuan......................................................................................................................
D. Manfaat....................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................
A. Pengertian Kerusakan Ekosistem Laut....................................................................
B. Penyebab Kerusakan Ekosistem Laut.......................................................................
C. Ancaman Ekosistem Laut Indonesia......................................................................... 
D. Cara Mengatasi Perusakan Ekosistem Laut..............................................................
BAB III PENUTUP.............................................................................................................
A. Kesimpulan.............................................................................................................
B. B. Saran..................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki ribuan pulau besar maupun kecil
yang dipisahkan oleh lautan. Indonesia juga diapit oleh dua samudra, yaitu samudra Hindia dan
Samudra Pasifik. Memiliki wilayah perairanyang luas membuat Indonesia menjadi negara yang
kaya akan sumber daya laut. Banyak jenis ikan dan terumbu karang yang hidup di setiap perairan
lautIndonesia. Perairan yang hangat dan arus yang tidak terlalu besar menjadikan perairan Indonesia
banyak dihuni oleh ikan dan tumbuhan laut yang beragam.Banyak pula ikan dari luar wilayah
perairan Indonesia bermigrasi ke perairan Indonesia pada musim-musim tertentu untuk mencari
makan dan berkembang biak. Hal ini juga yang membuat perairan Indonesia memiliki jenis ikan
yang beragam. Di wilayah pesisir banyak warga yang berprofesi sebagai nelayan, pengepul ikan,
pembuat jaring untuk mengkap ikan, pembuat bom ikan, dan masih banyak lagi profesi yang ada.

Nelayan di beberapa wilayah di Indonesia yang tidak bijak dalam menangkap ikan. Mereka
menggunakan cara yang bias mematikan semua ikan dari ikan kecil sampai ikan besar dengan
menggunakan bom ikan. Cara tersebut dianggap lebih praktis, namun akibat yang ditimbulkan sangat
merugikan bagiikan, terumbu karang dan juga bagi mereka sendiri. Kurangnya perhatian nelayanakan
ekosistem laut dapat mempengaruhi menurunnya sumber daya yang ada.

Berdasarkan permasalahan tersebut, dalam makalah ini akan dibahaslebih lanjut mengenai
kerusakan ekosistem laut di Indonesia seperti pengertian, penyebab, dan cara
mengatasinya. Diharapkan dengan adanya makalah ini penulismaupun pembaca dapat menambah
pengetahuan tentang pentingnya menjagakelestarian sumber daya laut yang ada serta mampu
mengatasi dan meminimalisir pencemaran yang dapat berakibat pada rusaknya ekosistem laut.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan yang telah dijelaskan diatas, maka penulis
merumuskan masalah yaitu bagaimana cara mengatasi ataumeminimalisir pencemaran yang dapat
menyebabkan rusaknya ekosistem laut.

C. Tujuan
Tujuan umum dari penulisan makalah ini antara lain ialah agar dapatmengatasi dan
meminimalisir aktivitas yang merusak ekosistem laut. Sedangkantujuan khususnya antara lain yaitu:
 
1. Mengetahui pengertian kerusakan ekosistem laut
2. Mengetahui penyebab dari rusaknya ekosistem laut di Indonesia
3. Mengetahui ancaman ekosistem laut Indonesia
4. Mengetahui cara mengatasi atau meminimalisir kerusakan ekosistem laut

D. Manfaat

1. Dapat mengetahui pengertian kerusakan ekosistem laut


2. Dapat mengetahu penyebab dari rusaknya ekosistem laut
3. Dapat mengetahui ancaman ekosistem laut Indonesia
4. Dapat mengetahui cara mengatasi atau meminimalisir kerusakan ekosistemlaut
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian kerusakan ekosistem laut

Perusakan ekosistem laut adalah tindakan yang menimbulkan perubahanlangsung atau tidak
langsung terhadap sifat fisik dan hayatinya yang melampuaikriteria baku kerusakan laut. Hal ini
berarti bahwa perlu ditetapkan kriteria bakukerusakan laut yang berfungsi sebagai tolak ukur untuk
menentukan tingkatkerusakan laut. Selain itu juga sangat berguna bagi penentuan status mutu
laut.Karena sangat erat kaitannya antara tingkat kerusakan laut dengan status mutulaut itu sendiri.

Sebagian besar wilayah Republik Indonesia berupa perairan laut yangletaknya sangat
strategis. Perairan laut Indonesia selain dimanfaatkan sebagai sarana perhubungan laut lokal
maupun internasional, juga memiliki sumber daya laut yang sangat kaya dan penting, antara lain
sumber daya perikanan, terumbu karang, padang lamun, mangrove dan pada daerah pesisir dapat
dimanfaatkan sebagai obyek wisata yang menarik. Laut juga mempunyai arti penting bagi
kehidupan makhluk hidup seperti manusia, juga ikan, tumbuh-tumbuhan dan biota laut lainnya. Hal
ini menunjukkan bahwa sektor kelautan mempunyai potensi yang sangat besar untuk dapat ikut
mendorong pembangunan di masa kini maupun masa depan. Oleh karena itu, laut yang merupakan
salah satu sumber daya alam, sangat perlu untuk dilindungi. Hal ini berarti pemanfaatannya harus
dilakukan dengan bijaksana dengan memperhitungkan kepentingan generasi sekarang dan yang
akan datang. Agar laut dapat bermanfaat secara berkelanjutan dengan tingkat mutu yang diinginkan.

B. Penyebab Kerusakan Ekosistem Laut

1. Pencemaran oleh Minyak

Saat ini industri minyak dunia telah berkembang pesat, sehingga kecelakaan kecelakaan
yang mengakibatkan tercecernya minyak dilautan hamper tidak bias dielakkan. Kapal tanker
mengangkut minyak mentah dalam jumlah besar tiap tahun. Apabila terjadi pencemaran miyak
dilautan, ini akan mengakibatkan minyak mengapung diatas permukaan laut yang akhirnya terbawa
arus dan terbawa ke pantai.
Pencemaran minyak mempunyai pengaruh luas terhadap hewan dan tumbuh tumbuhan yang
hidup disuatu daerah. Minyak yang mengapung berbahaya bagi kehidupan burung laut yang suka
berenang diatas permukaanair. Tubuh burung akan tertutup minyak. Untuk membersihkannya,
mereka menjilatinya. Akibatnya mereka banyak minum minyak dan mencemari dirisendiri. Selain
itu, mangrove dan daerah air payau juga rusak. Mikroorganisme yang terkena pencemaran akan
segera menghancurkan ikatan organik minyak, sehingga banyak daerah pantai yang terkena ceceran
minyak secara berat telah bersih kembali hanya dalam waktu 1 atau 2 tahun.

2. Pencemaran oleh Logam Berat

Logam berat ialah benda padat atau cair yang mempunyai berat 5 gramatau lebih untuk
setiap cm3, sedangkan logam yang beratnya kurang dari 5gram adalah logam ringan. Logam berat,
seperti merkuri (Hg), timbal (Pb),arsenik (As), kadmium (Cd), kromium (Cr), seng (Zn), dan nikel
(Ni),merupakan salah satu bentuk materi anorganik yang sering menimbulkan berbagai
permasalahan yang cukup serius pada perairan.

Penyebab terjadinya pencemaran logam berat pada perairan biasanya berasal dari masukan
air yang terkontaminasi oleh limbah buangan industridan pertambangan. Logam berat memiliki
densitas yang lebih dari 5gram/cm3 dan logam berat bersifat tahan urai. Sifat tahan urai inilah
yangmenyebabkan logam berat semakin terakumulasi di dalam perairan. Logam berat yang berada
di dalam air dapat masuk ke dalam tubuh manusia, baiksecara langsung maupun tidak langsung.
Logam berat di dalam air dapatmasuk secara langsung ke dalam tubuh manusia apabila air yang
mengandunglogam berat diminum, sedangkan secara tidak langsung apabila memakan bahan
makanan yang berasal dari air tersebut. Di dalam tubuh manusia, logam berat juga dapat
terakumulasi dan menimbulkan berbagai bahaya terhadapkesehatan.

3. Pencemaran Akibat Sampah

Plastik telah menjadi masalah global. Sampah plastik yang dibuang,terapung dan terendap di
lautan. 80% (delapan puluh persen) dari sampah dilaut adalah plastik, sebuah komponen yang telah
dengan cepat terakumulasi sejak akhir Perang Dunia II. Massa plastik di lautan diperkirakan yang
menumpuk hingga seratus juta metrik ton.Plastik dan turunan lain dari limbah plastik yang terdapat
di laut berbahaya untuk satwa liar dan perikanan. Organisme perairan dapat terancamakibat terbelit,
sesak napas, maupun termakan. Jaring ikan yang terbuat dari bahan plastik, kadang dibiarkan atau
hilang di laut. Jaring ini dikenal sebagai hantu jala sangat membahayakan lumba-lumba, penyu, hiu,
dugong, burunglaut, kepiting, dan makhluk lainnya. Plastik yang membelit membatasi gerakan,
menyebabkan luka dan infeksi, dan menghalangi hewan yang perlu untuk kembali ke permukaan
untuk bernapas.

Sampah yang mengandung kotoran minyak juga dibuang kelaut melalui sistem daerah aliran
sungai (DAS). Sampah-sampah ini kemungkinan mengandung logam berat dengan konsentrasi
yang tinggi. Tetapi umumnya mereka kaya akan bahan-bahan organik, sehingga akan memperkaya
kandungan zat-zat makanan pada suatu daerah yang tercemar yang membuat kondisi lingkungan
menjadi lebih baik bagi pertumbuhan mikroorganisme.

Aktifitas pernafasan dari organisme ini membuat makin menipisnyakandungan oksigen


khususnya pada daerah estuarin. Hal tersebut akan berpengaruh besar pada kehidupan tumbuh-
tumbuhan dan hewan yang hidup di daerah tersebut. Pada keadaan yang paling ekstrim, jumlah
spesies yang adadidaerah itu akan berkurang secara drastis dan dapat mengakibatkan bagian dasar
dari estuarin kehabisan oksigen. Sehingga mikrofauna yang dapat hidup disitu hanya dari golongan
cacing saja. Jenis-jenis sampah kebanyakan termasuk golongan yang mudah hancur dengan cepat,
sehingga pencemaran yang disebabkannya tidak merupakan suatu masalah besar diperairan terbuka.

4. Pecemaran oleh Pestisida

Kerusakan yang disebabkan oleh pestisida adalah bersifat akumulatif. Mereka sengaja
ditebarkan ke dalam suatu lingkungan dengan tujuan untuk mengontrol hama tanaman atau
organisme-organisme lain yang tidak diinginkan. Idealnya pestisida ini harus mempunyai
spesifikasi yang tinggi yaitu dapat membunuh organism-organisme yang tidak dikehendaki tanpa
merusak hewan lainnya, tetapi pada kenyataannya pestisida bisa membunuh biota air yang ada di
laut.

Beberapa pestisida yang dipakai kebanyakan berasal dari suatu grup bahan kimia yang
disebut Organochloride. DDT termasuk dalam grup ini.
Pestisida jenis ini termasuk golongan yang mempunyai ikatan molekulyang sangat kuat
dimana molekul-molekul ini kemungkinan dapat bertahan dialam sampai beberapa tahun sejak
mereka mulai dipergunakan. Hal itu sangat berbahaya karena dengan digunakannya golongan ini
secara terus menerusakan membuat mereka menumpuk di lingkungan dan akhirnya mencapai suatu
tingkatan yang tidak dapat ditolerir lagi dan berbahaya bagi organisme yang hidup didaerah
tersebut.

Hewan biasanya menyimpan organochloride di dalam tubuh mereka. Beberapa organisme


air termasuk ikan dan udang ternyata menumpuk bahan kimia didalam jaringan tubuhnya. Ketika
pestisida masuk ke dalam ekosistem laut, mereka segera diserap ke dalam jaring makanan di laut.
Dalam jarring makanan, pestisida ini dapat menyebabkan mutasi, serta penyakit, yang dapat
berbahaya bagi hewan laut, seluruh penyusun rantai makanan termasuk manusia.

5. Pencemaran akibat peningkatan keasaman

Dewasa ini sangat banyak kegiatan manusia yang menyebabkan polusi udara, tanah dan air,
yang disebabkan oleh limbah pabrik, industri, asap kendaraan, dan banyak lagi. Salah satu contoh
adalah semakin banyak karbon dioksida memasuki atmosfer bumi, maka karbon dioksida yang kita
hasilkan sehari-hari dapat menyebabkan hujan asam dan juga meningkatkan kadar keasaman laut
menjadi lebih asam. Potensi peningkatan keasaman laut dapat mempengaruhi kemampuan karang
dan hewan bercangkang lainnya untuk membentuk cangkang atau rangka.

Perubahan iklim juga akan berdampak buruk pada ekosistem di lautan.Jika air laut semakin
memanas, maka akan terjadi peningkatan keasaman laut,dan terumbu karang adalah yang paling
rentan menghadapi peningkatankeasaman in menurut Dr. Nerilie Abrahams dari Universitas
NasionalAustralia, terumbu karang seperti sedang mencatat kematiannya sendiri.Jumlah Karbon
Dioksida yang dipompakan ke atmosfer sebetulnya mengubah keasaman laut, dan membuat lebih
asam lagi. Bahayanya adalah tentu saja seluruh terumbu karang akan hancur dan larut karena asam
tadi. Persoalan perubahan suhu maupun berbagai perubahan lain yang dialami lautan sebetulnya
bukanlah sesuatu yang luar biasa. Di masa lalu hal ini sudah barangkali terjadi, nemun
perbedaannya adalah saat ini perubahan suhu tersebut dipicu oleh campur tangan manusia, jadi
bukan karena sebab alami.

C. Ancaman Ekosistem Laut Indonesia

1. Buruknya kondisi terumbu karang Indonesia


Keberadaan terumbu karang memberikan ketersediaan makanan bagi beragam jenis mahluk
laut. Selain itu terumbu karang juga dapat membantu mengurangi abrasi dan kerusakan pantai.

Namun menurut data LIPI 2012, hanya 5,3% terumbu karang Indonesia yang tergolong
sangat baik. Sisanya 27,18% berada dalam kondisi baik, 37,25% dalam kondisi cukup, dan 30,45%
berada dalam kondisi buruk.

2. Jumlah hutan mangrove yang terus berkurang

Menurut laporan FAO pada tahun 2007, Indonesia memiliki ekosistem mangrove terbesar di
dunia. Dengan 48 spesies mangrove yang ada, Indonesia menjadi pusat dari keanekaragaman hayati
mangrove dunia. Akan tetapi sejak tahun 1982 hingga tahun 2000 Indonesia telah kehilangan lebih
dari setengah hutan mangrove nya, dari 4,2 juta hektar menjadi hanya 2 juta hektar.
3. Peningkatan sedimentasi

Kegiatan ekstraksi sumber daya tak terbarukan membawa dampak buruk bagi


ekosistem laut. Aktivitas pertambangan meningkatkan sedimentasi dan menurunkan tingkat
penetrasi cahaya yang diperlukan oleh mahluk laut.Tingginya tingkat sedimentasi dapat
menyebabkan matinya komunitas karang.

4. Krisis Ikan

Indonesia merupakan produsen perikanan terbesar ketiga di dunia,setelah Tiongkok dan


Peru. Akan tetapi saat produksi perikanan Indonesia meningkat, kita mengalami ancaman akibat
krisis ganda dari memburuknya ekosistem kelautan. Gejala tersebut mulai dapat dirasakan untuk
beberapa komoditas penting seperti pelagis besar, pelagis kecil, udang, dan ikan demersal. Selain
itu kelangkaan juga dapat terlihat dari mengecilnya ukuranikan dan turunnya jumlah tangkapan.

D. Cara Mengatasi Perusakan Ekosistem Laut

Cara mengatasi kerusakan di lingkungan laut, sebenarnya ada dalam dirimanusia itu sendiri
tergantung dari kemauan mereka mau atau tidaknya seseorang melakukan hal tersebut. Diantaranya:
 
1. Meningkatkan pendayagunaan potensi laut dan dasar laut

Peningkatan pendayagunaan potensi yang ada di lingkungan laut, baikluar maupun dalam
laut. Misalnya dalam pendayagunaan lingkungan lautsebagai pariwisata, budidaya rumput laut,
maupun budidaya ikan. Dimana dalam peningkatan ini peran pemerintah juga harus diikut sertakan
dalam proses pendayagunan laut ini, seperti yang sudah diatur dalam Undang-Undang Repubik
Indonsia Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan yaitu dalam BAB IV Pasal 8 Ayat
1 dan Pasal 9 Ayat 1 dan Ayat 2.

2. Meningkatkan harkat dan taraf hidup nelayan

Penangkapan ikan sebagai cara mencari nafkah para nelayan ataupun untuk indutri
perikanan dapat diperbolehkan. Asal cadangan ikan yang mereka tangkap tidak dalam keadaan
punah, sedangkan untuk ikan yang belum mencapai besar tertentu, harus dilepaskan kembali
ke dalam laut, yangteah diatur dalam Undang-Undang Repubik Indonsia Nomor 23 Tahun
1997tentang Pengelolaan Lingkungan yaitu dalam BAB III Pasal 5 dan Pasal 6.3.
 
3. Mengembangkan potensi industri kelautan

Pengendalian pencemaran oleh indutri, hendaknya bersifat bahwa jumlah bahan yang
mengakibatkan polusi tidak harus berbahaya dan tidak mengganggu keberadaan biota laut. Oleh
karena itu, buangan limbah sebelum dialirkan ke sungai ataupun perairan perlu teknik pengolahan
imbah sesuai batayang ditentukan. Hasil ampah yang berasal dari kegiatan manusia harus dikurangi
dan didorong untuk mendaur ulang kotoran maupun limbah lain.Bahkan, kalau perlu melarang
pembuangan semua limbah ke lingkungan laut.

4. Mempertahankan daya dukung dan kelestarian fungsi lingkungan laut.

Penanggulangan kerusakan tersebut,diharapkan warga yang ada didaerah pesisir laut untuk
dapat mempertahankan aset-aset yang terdapat dalamlingkungan laut tersebut, menyadari akan
kepentingan laut dan ekosistemnyayaitu sebagai sumber hayati, meletarikan kemampuan alam
untuk menjadikan sumber mata pencaharian penduduk sekitar laut sehingga menadikan
suatukesejahteraan masyarakatnya.
BAB II

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berikut adalah kesimpulan dalam penulisan makalah kerusakan ekosistem lautdi Indonesia.
 
1. Perusakan ekosistem laut adalah tindakan yang menimbulkan perubahan langsung atau tidak
langsung terhadap sifat fisik dan hayatinya yang melampuai kriteria baku kerusakan laut.
2. Penyebab kerusakan ekosistem laut adalah aktivitas-aktivitas manusia yangtidak peduli atau
kurang memperhatikan kelestarian alam serta tidak menjaga keindahan alam laut dengan
melakukan berbagai pencemaran antara lain: pencemaran minyak, logam berat, sampah,
pestisida dan peningkatan keasaman.
3. Ancaman ekosistem laut Indonesia yang dialami saat ini adalah buruknyakondisi terumbu
karang Indonesia, jumlah hutan mangrove yang terus berkurang, peningkatan sedimentasi,
dan krisis ikan.
4. Cara mengatasi atau meminimalisir kerusakan ekosistem laut manusia haruslebih
mengindahkan dan memperhatikan kelestarian alam laut, serta harus lebih peduli dan
menjaga alam laut. Selain itu beberapa yang harus diperhatikan diantaranya Meningkatkan
pendayagunaan potensi laut dan dasar laut Peningkatan pendayagunaan potensi yang ada di
lingkungan laut, baik luar maupun dalam laut, Meningkatkan harkat dan taraf hidup nelayan,
Mengembangkan potensi industri kelautan dan mempertahankan daya dukung dan
kelestarian fungsi lingkungan laut.

B. Saran

1. Pemerintah Indonesia dan masyarakat seharusnya lebih menyadari peran laut sebagai salah
satu aspek penting dalam kehidupan manusia.
2. Pemerintah harus menindak tegas para pelaku-pelaku yang merusak laut.
3. Mengatur UU mengenai larangan pembuangan limbah ke laut kecuali limbah-limbah yang
kandungan zat-zat kimia berbahayanya sudah disaring terlebihdahulu.
4. Memberi penyuluhan kepada masyarakat agar lebih peduli dan menjagakebersihan
lingkungan.
5. Pengelolaan sumberdaya kelautan berbasis masyarakat Pemberdayaan masyarakat diartikan
sebagai suatu upaya yang dimaksudkan untuk memfasilitasi/mendorong/ membantu agar
masyarakat pesisir dan pulau-pulau kecil mampu menentukan yang terbaik bagi mereka
dalam memanfaatkan danmengelola sumber daya pesisir dan pulau-pulau kecil.
6. Penggalakkan program one man one trees.
7. Program “satu orang menanam satu pohon” perlu dilakukan atas
8. Kesadaran semua pihak dan harus mendapatkan dukungan pemerintah. Karena penanaman
pohon,terutama pohon penyerap air perlu mendapatkan tempat dan perawatan yang baik.

DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai