Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

ABRASI PESISIR LAUT


Mata Kuliah: Ekologi Pemerintahan
Dosen Pengampu: Sylvina Rusadi, S.Sos., M.Si

DISUSUN OLEH:
SONI BANGUN (207310394)
BOY PRIMANDIKA ADHA (207310215)
FARHAN AFRIANSYAH (207310239)
MUHAMMAD REZIEQ KAUSARRI (207310444)

PROGRAM STUDI ILMU PEMERINTAHAN


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM RIAU
PEKANBARU
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya

sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Dan harapan kami semoga

makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca,

untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah

agar menjadi lebih baik lagi.

Makalah ini dibuat agar dapat memenuhi tugas “Ekologi Pemerintahan”.

Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat. Karena keterbatasan

pengetahuan kami, kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh

karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari

pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Pekanbaru, Mei

2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang..........................................................................................1

B. Rumusan Masalah ....................................................................................2

C. Tujuan ......................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Abrasi.....................................................................................3

B. Pengertian Laut.........................................................................................4

C. Penyebab Abrasi Pesisir Laut...................................................................7

D. Dampak Abrasi Pesisir Laut.....................................................................7

E. Cara Penanggulangan Abrasi....................................................................8

F. Regulasi Abrasi.........................................................................................8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .............................................................................................10

B. Saran........................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Negara Indonesia yang sampai saat ini terkenal dengan negara agraris,

memiliki beranekaragaman hayati yang kaya dan langka, dengan kondisi

geografis yang memiliki lautan yang luas dan terdiri dari banyak pulau dengan

mayoritas pulau-pulau kecil, sangat berpotensi mengalami dampak secara

relatif cepat dari perubahan iklim global (global climate change) dan rentan

terhadap berbagai bencana alam.

Adapun masalah yang sering dijumpai tentang masalah abrasi. Abrasi

adalah proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut dan arus laut yang

bersifat merusak. Abrasi biasanya disebut juga erosi pantai. Adapun yang

mendapat kerusakan akibat gelombang laut tersebut yaitu partikel tanah oleh

air mengalir atau gelombang arus.

Abrasi merupakan dampak negatif dari fenomena kenaikan muka air

laut yang dapat dirasakan langsung selain penggenaan wilayah daratan.

Peningkatan muka air laut yang dipicu pemanasan global yang menyebabkan

perubahan iklim menjadi berkurangnya luas kawasan pesisir. Hal tersebut

merupakan permasalahan yang saat ini dialami oleh negara kepulauan, yang

memiliki garis pantai yang panjang seperti Indonesia.

Indonesia adalah negara maritim yang mayoritas penduduknya tersebar

di sekitar pesisir. Dimana dampak kenaikan muka air laut dapat dirasakan

langsung oleh penduduknya. Wilayah Indonesia telah dilakukan proyeksi

kenaikan muka air laut hingga untuk 2100, di proyeksikan adanya kenaikan

1
hingga 1,1 m. Hal tersebut akan berdampak pada hilangnya daerah pantai dan

pulau-pulau kecil seluas 90.260 km2.

Abrasi ini hampir terjadi di seluruh wilayah Indonesia. Masalah ini

harus segera diatasi karena dapat mengakibatkan kerugian yang sangat besar

bagi makhuk hidup tidak terkecuali manusia. Abrasi pantai tidak hanya

membuat garis-garis pantai menjadi semakin meneyempit, tetapi jika di

biarkan begitu saja maka akibatnya akan menjadi lebih bahaya.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian abrasi?

2. Apa pengertian laut?

3. Apa penyebab terjadinya abrasi pesisir laut?

4. Apa dampak dari abrasi pesisir laut?

5. Bagaimana cara penanggulangan dari abrasi?

6. Apa regulasi yang mengatur tentang abrasi?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian abrasi

2. Untuk mengetahui pengertian laut

3. Untuk mengetahui penyebab terjadinya abrasi pesisir laut

4. Untuk mengetahui dampak dari abrasi pesisir laut

5. Untuk mengetahui cara penanggulangan dari abrasi

6. Untuk mengetahui regulasi yang mengatur tentang abrasi

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Abrasi

Secara umum, pengertian abrasi adalah suatu proses alam berupa

pengikisan tanah pada daerah pesisir pantai yang diakibatkan oleh ombak dan

arus laut yang sifatnya merusak terkadang juga disebut dengan erosi pantai.

Salah satu kerusakan garis pantai ini dapat dipicu karena terganggunya

keseimbangan alam di daerah pantai tersebut. Akan tetapi meskipun pada

umumnya abrasi diakibatkan oleh gejala alam, namun cukup banyak perilaku

manusia yang juga ikut menjadi penyebab abrasi pantai. Sederhananya abrasi

adalah pengikisan di daerah pantai akibat gelombang dan arus laut yang

sifatnya destruktif atau merusak. Karena adanya pengikisan tersebut sehingga

menyebabkan berkurangnya daerah pantai di mana wilayah yang paling dekat

dengan air laut menjadi sasaran pengikisan. Oleh karenanya apabila dibiarkan

abrasi akan terus mengikis bagian pantai dan air laut bisa membanjiri daerah

di sekitar pantai tersebut.

1. Menurut Aditya Pebriansyah, abrasi adalah proses pengikisan tanah di

pesisir pantai yang disebabkan oleh hantaman gelombang air laut, air

sungai, gletser, atau angin yang ada di sekitarnya.

2. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), abrasi adalah proses

pengikisan batuan oleh angin, air, atau es yang mengandung bahan yang

sifatnya merusak.

3. Dalam Undang-Undang No. 24 Tahun 2007, abrasi adalah proses

pengikisan pesisir pantai yang diakibatkan oleh gelombang dan arus laut

3
yang merusak, dimana pemicunya adalah keseimbangan alam yang

terganggu di daerah tersebut.

B. Pengertian Laut

Laut merupakan perairan yang lebih sempit dari samudera dan terdiri

atas laut pedalaman, laut pertengahan, dan laut tepi. Dalam Kamus Besar

Bahasa Indonesia (KBBI), laut merupakan kumpulan air asin dalam jumlah

yang banyak dan luas yang menggenangi dan membagi daratan atas benua

atau pulau-pulau. Laut juga dapat dikatakan sebagai kumpulan air asin yang

sangat luas yang memisahkan benua yang satu dengan benua yang lainnya

serta memisahkan pulau yang satu dengan yang lainnya. Lautan yang

merupakan wilayah air pada dasarnya dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu

permukaan lautan, dalam lautan, dan dasar lautan. Ketiga bagian tersebut

merupakan satu kesatuan yang berada pada satu pengawasan berdasarkan

kedaulatan suatu negara atau hukum internasional.

Air laut merupakan campuran dari 96,5 persen air murni dan 3,5

persen material lainnya seperti garam, gas terlarut, bahan organik, dan partikel

tidak larut. Sifat utama air laut ditentukan oleh 95 persen air murni. Laut

memiliki banyak fungsi dan manfaat bagi kehidupan manusia dan makhluk

hidup lainnya karena di dalam dan di atas laut terdapat kekayaan sumber daya

alam yang dapat dimanfaatkan. Pada abad ke-20 fungsi laut mengalami

peningkatan seiring ditemukannya bahan tambang dan galian yang berharga di

dasar laut, sehingga terdapat kemungkinan adanya usaha-usaha untuk

mengambil kekayaan alam tersebut.

C. Penyebab Terjadinya Abrasi Pesisir Laut

4
1. Faktor Alam, faktor alam yang dapat menyebabkan terjadinya abrasi

antara lain seperti pasang surut air laut, angin di atas lautan, gelombang

laut serta arus laut yang sifatnya merusak. Tentunya faktor alam yang

menyebabkan abrasi ini tidak dapat dihindari karena laut memiliki

siklusnya tersendiri. Karena pada suatu periode tertentu angin akan bertiup

sangat kencang sehingga menghasilkan gelombang dan arus laut yang

besar pula yang dapat menyebabkan pengikisan pantai.

2. Faktor Manusia, ada beberapa perilaku manusia yang ikut menjadi

penyebab terjadinya abrasi pantai. Salah satunya adanya

ketidakseimbangan ekosistem laut dimana terjadi eksploitasi besar-besaran

yang dilakukan oleh manusia terhadap kekayaan sumber daya laut seperti

ikan, terumbu karang dan biota lainnya. Sehingga apabila terjadi arus atau

gelombang besar maka akan langsung mengarah ke pantai yang dapat

menimbulkan abrasi. Pemanasan global juga menjadi salah satu pemicu

abrasi pantai misalnya seperti aktivitas kendaraan bermotor atau dari

pabrik-pabrik industri serta pembakaran hutan. Asap asap yang

menghasilkan zat karbon dioksida tersebut akan menghalangi keluarnya

panas matahari yang dipantulkan oleh bumi. Akibatnya panas tersebut

akan terperangkap di lapisan atmosfer yang dapat menyebabkan suhu di

bumi meningkat. Apabila ada kenaikan suhu di bumi, maka es di Kutub

akan mencair dan permukaan air laut akan mengalami peningkatan yang

dapat mempengaruhi wilayah pantai yang rendah. Kegiatan penambangan

pasir yang dilakukan oleh manusia secara besar-besaran juga menjadi

faktor penyebab abrasi pantai. Hal itu berpengaruh secara langsung

5
terhadap kecepatan dan arah air laut saat menghantam daerah pantai.

Karena jika tidak membawa pasir maka kekuatan untuk menghantam

pantai semakin besar.

Secara detail penyebab abrasi berdasarkan Detail Engineering

Penanganan Abrasi dan Rob dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Penurunan Permukaan Tanah. (Land Subsidence)

Pemompaan Air tanah yang berlebihan untuk keperluan industri dan air

minum di wilayah pesisir akan menyebabkan penurunan tanah terutama

jika komposisi tanah pantai sebagian besar terdiri dari lempung/lumpur

karena sifat-sifat fisik lumpur /lepung yang mudah berubah akibat

perubahan kadar air. Akibat penurunan air tanah adalah berkurangnya

tekanan air pori. Hal ini mengakibatkan penggenangan dan pada gilirannya

meningkatkan erosidan abrasi pantai. Berdasarkan peta hidrogeologi yang

dikeluarkan Direktorat Geologi Tata Lingkungan (tahun 1992) tampak

pemanfaatan air tanah (bebas maupun bertekanan) dengan sumur bor

jumlahnya cukup signifikan serta mampu menyebabkan penurunan elevasi

air tanah yang disertai dengan intrusi air laut hingga jauh ke daerah

perkotaan. Hal ini menunjukkan bahwa potensi penurunan tanah cukup

besar dan memberikan kontribusi terhadap genangan (rob) pada saat air

laut pasang.

2. Kerusakan Hutan Mangrove

Hutan Mangrove merupakan sumberdaya yang dapat pulih (sustaianable

resources) dan pembentuk ekosistem utama pendukung kehidupan yang

penting di wilayah pesisir. Mangrove memiliki peran penting sebagai

6
pelindung alami pantai karena memiliki perakaran yang kokoh sehingga

dapat meredam gelombang dan menahan sedimen. Ini artinya dapat

bertindak sebagai pembentuk lahan (land cruiser).

3. Kerusakan akibat gaya-gaya hidrodinamika gelombang

Orientasi pantai mengarah sedemikian rupa sehingga relatif tegak lurus

atau sejajar dengan puncak gelombang dominan. Hal ini memberikan

informasi bahwa panta dalam kondisi seimbang dinamik. Kondisi

gelombang yang semula lurus akan membelok akibat proses

refrksi/difraksi dan shoaling. Pantai akan menanggai dengan

mengorientasikan dirinya sedemikian rupa sehingga tegak lurus arah

gelombang atau dengan kata lain terjadi erosi dan deposisi sedimen sampai

terjadi keseimbangan dan proses selanjutnya yang terjadi hanya angkutan

tegak lurus pantai (cros shore transport).

4. Kerusakan akibat sebab alam lain

Perubahan iklim global da kejadian ekstrim misal terjadi siklon tropis.

Faktor lain adalah kenaikan permukaan air laut akibat pemanasan global

(efek rumah kaca) yang mengakibatkan kenaikan tinggi gelombang

5. Kerusakan akibat kegiatan manusia yang lain

a. Penambangan Pasir di perairan pantai

b. Pembuatan Bangunan yang menjorok ke arah laut

c. Pembukaan tambak yang tidak memperhitungkan keadaan kondisi dan

lokasi.

D. Dampak Abrasi Pesisir Laut

7
1. Penyusutan garis pantai sehingga lahan daratan utama semakin berkurang

dan membahayakan masyarakat pesisir yang tinggal di pinggir pantai.

2. Merusak hutan bakau di sepanjang pesisir pantai, sehingga memperbesar

resiko bencana

3. Berkurangnya sumber daya ikan dan plasma nutfah karena rusaknya hutan

bakau.

E. Cara Penanggulangan Abrasi

1. Menanam Pohon Bakau. Pohon bakau merupakan jenis pepohonan yang

akarnya dapat menjulur ke dalam air pantai. Biasanya pohon bakau

ditanam sejajar garis pantai untuk sekaligus membatasi daerah air dengan

daerah pantai yang berpasir. Akar pohon bakau yang kuat akan menahan

gelombang dan arus laut yang mengarah ke pantai agar tidak

menghancurkan bebatuan dan tanah di daerah pantai.

2. Memelihara Terumbu Karang. Pencegahan abrasi juga dapat dilakukan

dengan pemeliharaan terumbu karang. Seperti kita ketahui bahwa terumbu

karang memiliki fungsi sebagai pemecah gelombang. Dengan begitu,

apabila ekosistem terumbu karang diperbaiki maka dapat meminimalisir

terjadinya abrasi.

3. Melarang Penambangan Pasir. Ini merupakan tugas dan tanggungjawab

pemerintah daerah dan pusat yang harus tegas melarang kegiatan

penambangan pasir di daerah-daerah tertentu, yaitu melalui peraturan

pemerintah. Pencegahan abrasi dapat dilakukan bila persedian pasir di

lautan masih memadai sehingga gelombang air tidak menyentuh garis

pantai.

8
F. Regulasi Tentang Abrasi

Pemerintah Indonesia melalui Peraturan Pemerintah No. 64 tahun 2010

tentang Mitigasi Bencana di Wilayah Pesisirdan Pulau-pulau Kecil telah

memberikan arahan dalam upaya upaya dalam mitigasi bencana Pasal 6

Pemerintah dan Pemerintah Daerah yang dituangkan dalam Perencanaan

Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (Pasal 7). Pelaksanaan

MItigasi dapat dilakukan dengan sistem struktur/fisik maupun non

struktur/non fisik (Pasal 14). Tanggung jawab mitigasi bencana diatur pada

pasal 18.

9
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Abrasi adalah suatu proses alam berupa pengikisan tanah pada daerah

pesisir pantai yang diakibatkan oleh ombak dan arus laut yang sifatnya

merusak terkadang juga disebut dengan erosi pantai. Salah satu kerusakan

garis pantai ini dapat dipicu karena terganggunya keseimbangan alam di

daerah pantai tersebut. Akan tetapi meskipun pada umumnya abrasi

diakibatkan oleh gejala alam, namun cukup banyak perilaku manusia yang

juga ikut menjadi penyebab abrasi pantai.

Terjadinya abrasi ini bisa memberikan dampak kerusakan pada pesisir

pantai, sehingga ekosistem dan lingkungan pesisir pantai menjadi rusak,

bahkan aktivitas penduduk sekitar menjadi tidak maksimal dan sulit mencari

pendapatan. Hal ini dikarenakan sumber daya laut menjadi berkurang secara

cepat dan pesisir pantai menjadi tidak indah, sehingga jarang didatangi oleh

turis domestik atau turis mancanegara.

Maka dari itu, sudah seharusnya kita untuk mencegah terjadinya abrasi

laut yang disebabkan oleh manusia. Sementara itu, kita juga berperan dalam

meminimalisir kerusakan yang disebabkan karena abrasi dari faktor alam.

Dengan begitu, pesisir pantai tetap menjadi indah dan sumber daya laut tetap

ada, sehingga perekonomian penduduk sekitar bisa mengalami peningkatan.

B. Saran

10
Saya berharap dengan adanya makalah ini mahasiswa dapat

mengetahui lebih banyak lagi tentang “Abrasi Pesisir Laut”. Semoga makalah

ini bermanfaat dan memudahkan kita dalam mempelajari semua hal terkait

pembahasan dalam makalah ini.

11
DAFTAR PUSTAKA

Damaywanti, Kurnia. (2013). Dampak Abrasi Pantai terhadap Lingkungan Sosial

(Studi Kasus di Desa Bedono, Sayung Demak). Prosiding Seminar

Nasional Pengelolaan Sumberdaya Alam dan Lingkungan 2013. Hal. 363-

367

https://kkp.go.id/djprl/p4k/page/4309-abrasi

https://repository.uin-suska.ac.id/15564/6/6.%20BAB%20I__2018177IH.pdf

https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-abrasi/

https://www-liputan6-com.cdn.ampproject.org/v/s/www.liputan6.com/amp/

4988399/definisi-abrasi-pantai-serta-penyebab-dan-penanggulangan-yang-

bisa-dilakukan?

amp_gsa=1&amp_js_v=a9&usqp=mq331AQIUAKwASCAAgM

%3D#amp_ct=1684206187725&amp_tf=Dari

%20%251%24s&aoh=16842059939019&referrer=https%3A%2F

%2Fwww.google.com&ampshare=https%3A%2F%2Fwww.liputan6.com

%2Fcitizen6%2Fread%2F4988399%2Fdefinisi-abrasi-pantai-serta-

penyebab-dan-penanggulangan-yang-bisa-dilakukan

https://m.brilio.net/amp/wow/pengertian-laut-adalah-ketahui-jenis-jenis-dan-

manfaatnya-220916i/jenis-jenis-laut.html

12
13

Anda mungkin juga menyukai