Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

LEKSIKOSTATISTIK : PRESENTASE KATA KERABAT DAN WAKTU


PEMISAHAN ANTARA BAHASA ACEH DENGAN BAHASA MELAYU
(MALAYSIA)
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Linguistik Bandingan

Disusun Oleh :
ADAM AFLAH
21210222000001

Dosen Pembimbing :
Dr. Zubair, M.Ag.

PROGRAM STUDI MAGISTER BAHASA DAN SASTRA ARAB


FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA
2022
KATA PENGANTAR

‫بسم|اهلل|الرحمن|الرحيم‬
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT yang maha pengasih dan
penyayang atas Rahmat dan kehormatannya sehingga penulis dapat
menyelesaikan artikel ini. Sholawat serta salam tak terhingga yang ingin penulis
limpahkan kepada junjungan Nabi Muhammad SAW beserta keluarganya yang
telah menjadi panutan bagi umat manusia, semoga kita mendapatkan safa’at
beliau di akhirat kelak.
Penyusunan makalah ini meminta sebagian persyaratan-guna sebagai tugas
Mata Kuliah Linguistik Bandingan. Makalah yang penulis kaji berjudul
LEKSIKOSTATISTIK : PRESENTASE KATA KERABAT DAN WAKTU
PEMISAHAN ANTARA BAHASA ACEH DENGAN BAHASA MELAYU
(MALAYSIA)
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, hal itu
disadari dengan adanya keterbatasan ilmu pengetahuan yang dimiliki penulis.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Penulis harap artikel ini akan sangat
bermanfaat bagi penulis, dan semoga bermanfaat bagi pembaca umum juga.
Demikianlah pengantar yang dapat penulis sampaikan. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi kita semua, āmīn|yā rabbal ‘alamīn.

Jakarta, 22 Juni 2022

Adam Aflah
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Bahasa merupakan alat penting yang digunakan untuk berkomunikasi dengan
orang lain. Seseorang dapat mengungkapkan pikiran, keinginan, pikiran dan
menyampaikan informasi melalui bahasa, sehingga bahasa merupakan alat
komunikasi yang sangat penting bagi manusia. Komunikasi melibatkan lebih dari
sekedar komunikasi verbal. Ini termasuk ekspresi wajah dan tulisan tangan. Seni
dan teknologi. Di tengah perkembangan zaman, teknologi kini dapat diwujudkan
melalui berbagai bentuk media massa. Seni sekarang dapat digunakan sebagai
sarana komunikasi dan penyampaian pesan, itulah sebabnya seni menjadi sangat
kuat. 1
Bahasa adalah ekspresi budaya dalam masyarakat. Kebudayaan dimulai dari
sejarah suatu negara. Sejarah menunjukkan bahwa orang Malaysia dan orang
Aceh adalah kerabat.
Indonesia merupakan negara yang majemuk dengan beragam suku bangsa.
Setiap suku memiliki bahasa sendiri yang dituturkan oleh suku dan klan. Bahasa
memainkan peran penting sebagai alat komunikasi di mana orang
mengkomunikasikan niat dan pikiran dasar mereka dan mengekspresikan diri
mereka dalam interaksi sosial.
Linguistik sejarah komparatif atau linguistik sejarah komparatif adalah cabang
linguistik yang mempelajari bahasa dalam suatu domain waktu dan perubahan
unsur-unsur bahasa yang terjadi dalam domain waktu tersebut. Linguistik sejarah
komparatif mempelajari data dari satu atau lebih bahasa untuk setidaknya dua
periode. Data dianalisis untuk menemukan aturan yang mengatur bagaimana
perubahan dalam bahasa terjadi.
Statistik leksikal adalah teknik yang memungkinkan kita untuk menentukan
tingkat hubungan antara dua bahasa dengan menggunakan metode yang paling
sederhana, yaitu dengan membandingkan kosakata bahasa-bahasa ini, yang

1
Annisa Nindya Prasanti, “ANALISIS SEMIOTIKA LIRIK LAGU MEGHAN TRAINOR ‘ALL
ABOUT THAT BASS’ ( Rekonstruksi Definisi Cantik Pada Wanita ),” 2015, 1–13.
dengannya dimungkinkan untuk menemukan dan menentukan tingkat kesamaan
antara bahasa tersebut. kosakata dua bahasa. Sejauh mana hubungan antara bahasa
yang satu dengan bahasa yang lain dapat diketahui.
Hubungan antara bahasa Aceh dan bahasa Melayu pada masa pematangan dan
perkembangannya terjalin, jauh sebelum bahasa Melayu digunakan sebagai
bahasa Indonesia. Bahasa Melayu tetangga sangat akrab dengan bahasa Aceh.
Bahasa Melayu bukanlah bahasa asing bagi masyarakat Aceh. Orang Aceh
menyebutnya dengan bahasa Jawoe atau Jawi. Sejumlah buku agama ditulis dalam
bahasa Arab Melayu, yang sebagian besar telah disesuaikan dengan aturan nada
suara Aceh 2.
Selanjutnya secara geografis, Aceh yg terletak pada ujung Sumatera
berbatasan pribadi menggunakan Malaysia. Hal ini mengakibatkan hubungan
pribadi pada aneka macam aspek kehidupan, misalnya ekonomi, pendidikan,
sosial & politik. Jadi, keliru satu pengaruhnya merupakan interaksi kebahasaan
antara orang Aceh & Melayu (Malaysia).
Asosiasi dua bahasa atau lebih dapat dilihat dari bentuk kata dan maknanya.
Bahasa Aceh dan Bahasa Melayu memiliki banyak kesamaan leksikal, misalnya
kata [baskom] yang orang Melayu menyebutnya [baldi], orang Aceh menyebutnya
[beuleudi], atau kata [jahe] yang dalam bahasa Melayu […] [ halia], dan kata
Melayu [pin] adalah [batteri] dan bahasa Aceh [batrèe].
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah berisikan tentang tulisan singkat berupa pertanyaan
yang biasanya terletak di awal makalah dan biasanya terletak setelah latar
belakang yang dijelaskan dalam makalah ini. Rumusan masalah digunakan
untuk menjelaskan masalah yang dibahas dalam makalah tesebut kepada para
pembaca.
1. Apa pengertian dari Linguistik Komparatif?
2. Apa pengertian dari Leksikostatistik?
3. Apa teknik dari Leksikostatistik?

2
Budiman Sulaiman, Bahasa Aceh Jilid 1 (Jakarta: :Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1977).
4. Bagaimana Pemilihan Kata Kerabat antar Bahasa Melayu dan Bahasa
Aceh ?
5. Berapa Glosarium yang tidak Diperhitungkan antar Bahasa Melayu
dan Bahasa Aceh?
6. Bagaimana Penetapan Kata Kerabat antara Bahasa Melayu dan Bahasa
Aceh?
1.3. Tujuan Penulisan Makalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulis ini adalah
untuk:
1. Untuk memahami definisi Linguistik Komparatif
2. Untuk memahami definisi Leksikostatistik
3. Untuk memahami teknik Leksikostatistik
4. Untuk memahami Pemilihan Kata Kerabat antar Bahasa Melayu dan
Bahasa Aceh
5. Untuk memahami Glosarium yang tidak Diperhitungkan antar Bahasa
Melayu dan Bahasa Aceh
6. Untuk memahami Penetapan Kata Kerabat antara Bahasa Melayu dan
Bahasa Aceh
1.4. Kegunaan Penulisan Makalah
Adapun Kegunaan penulisan makalah ini:
1. Untuk menambah referensi bagi Fakultas Adab dan Humaniora
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta khususnya program
studi Magister Bahasa dan Sastra Arab.
2. Untuk menambah dan memperluas wawasan penulis dan pembaca
mengenai Presentase Kata Kerabat Dan Waktu Pemisahan Antara Bahasa
Aceh Dengan Bahasa Melayu (Malaysia).
1.5. Metodologi Penulisan Makalah
Metode dan metode adalah dua konsep yang berbeda, tetapi mereka terkait
langsung satu sama lain. Keduanya adalah upaya satu kali. Metode adalah
cara berlatih, dan teknik adalah cara menjalankan metode 3. Saat menulis
karya ilmiah, metode adalah serangkaian tindakan yang memungkinkan
penelitian dilakukan secara rasional, terarah, objektif, dan dengan hasil
terbaik. 4.
1.6. Jenis Penulisan Makalah
Penulisan artikel ini termasuk melakukan penelitian kepustakaan dengan
menggunakan metode deskriptif analitis dan teknik purposive sampling, yaitu
mengumpulkan data kemudian mengklasifikasikan dan menganalisisnya.
Metode ini digunakan untuk menggambarkan, mendeskripsikan, dan
menjelaskan fenomena yang diteliti 5. Penelitian ini menggunakan metode
kuantitatif dengan teknik statistik leksikal untuk mencari persentase kata yang
berhubungan atau persentase yang berhubungan dengan bahasa dari kosakata
dasar bahasa Swadesh. Menurut Keraf, statistik leksikal adalah teknik
pengelompokan linguistik yang cenderung mengutamakan pengamatan
statistik kata (leksikon) dan kemudian mencoba menentukan pengelompokan
berdasarkan persentase persamaan dan perbedaan antara bahasa ini dengan
bahasa. Mahsun juga menyatakan bahwa statistik leksikal adalah metode
pengelompokan bahasa dengan menghitung proporsi kata-kata yang terkait.

3
Sudaryanto, Metode Dan Aneka Teknik Anlisis Bahasa (Yogyakarta: Duta Wacana University
Press, 1993).
4
Ahmad Charris Zubair and Anton Bakker, Metodologi Penelitian Filsafat (Yogyakarta: Kanisisu,
1994).
5
Deddy Mulyana, Kajian Wacana Teori, Metode & Aplikasi Prinsip-Prinsip Analisis Wacana.
(Yogyakarta: Tiara Wacana, 2005).
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi Linguistik
Linguistik adalah studi tentang bahasa. Istilah bahasa umum juga
dilambangkan dengan berbagai istilah atau nama, termasuk di perguruan tinggi
(PT), khususnya dalam pendidikan sastra dan bahasa Indonesia, istilah bahasa
diwakili oleh nama-nama berbagai program studi. Beberapa orang menyebutnya
linguistik, linguistik pengantar, linguistik umum, atau linguistik umum. Tapi
dengan nama lain, esensi kajiannya sama: kajian bahasa. linguistik adalah studi
tentang bahasa.
Linguistik sejarah perbandingan sebagai cabang linguistik yang tugas
pokoknya antara lain menentukan fakta dan derajat kedekatan dan kekerabatan
antar bahasa yang berkerabat erat, berkaitan erat dengan pengelompokan bahasa-
bahasa yang berkerabat. Bahasa terkait adalah anggota kelompok bahasa yang
pada dasarnya memiliki sejarah yang sama. Konsisten dengan tugas pokok
tersebut, linguistik historis komparatif mampu mempelajari hubungan historis
antara kelompok-kelompok linguistik tertentu.
Kridalaksana (1983) dengan tegas menyatakan bahwa linguistik adalah
ilmu yang mempelajari dan mengkaji atau mengkaji sifat dan kompleksitas
bahasa, yaitu bahasa pada umumnya milik manusia karena ilmu komunikasi atau
linguistik adalah ilmu bahasa atau ilmu 6.
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan, dapat disimpulkan bahwa
tujuan studi linguistik adalah bahasa. Mengenai objek kajian kebahasaan ini,
bahasa yang dimaksud tidak terfokus pada bahasa tertentu, melainkan pada bahasa
umum yang digunakan untuk berkomunikasi dengan penutur bahasa lain, dalam
arti bahasa yang dimaksud dapat berupa bahasa daerah, bahasa Indonesia. atau
bahasa asing. Linguistik umum
Bahasa sering diartikan sebagai alat komunikasi. Pemahaman ini tidak
salah dan tidak sepenuhnya benar, karena mengakui peran bahasa dalam
menjelaskan bentuk bahasa itu sendiri. Definisi seperti itu menurut Chaer (1994)
6
Harimurti Kridalaksana, Kamus Linguistik (Jakarta: PT Gramedia, 1983).
beralasan karena bahasa merupakan fenomena sosial dengan banyak aspek,
sedangkan aspek fungsional bahasa tampaknya yang paling penting di antara yang
lain. mencakup studi semua bahasa 7.
Dalam definisi yang diajukan di atas, tersirat fitur atau karakteristik
penting dari bahasa. Ciri-ciri bahasa menurut Chaer (1994) adalah sebagai berikut.
Bahasa adalah sistem. Sistem berarti suatu susunan berpola teratur yang
membentuk suatu kesatuan yang bermakna dan fungsional. Sistem ini terdiri dari
beberapa elemen atau komponen yang saling berhubungan secara fungsional.
Mirip dengan sistem bahasa, bahasa terdiri dari unsur-unsur atau komponen-
komponen yang tersusun secara teratur menurut pola tertentu dan membentuk
suatu kesatuan. Dalam kaitan ini, Samsuri (1983) menegaskan bahwa bahasa
adalah seperangkat aturan, pola atau aturan yang secara singkat disebut sebagai
sistem.
Bahasa adalah alat komunikasi, cara merepresentasikan pikiran melalui
suara, huruf, atau kombinasi kata. Tanda adalah satuan bahasa yang mewakili satu
atau lebih gagasan. Mengapa disebut lambang, tidak disebut penanda, karena
tanda-tanda bersifat acak, tidak ada hubungan wajib antara lambang bahasa seperti
bunyi (kuda) dengan benda-bendanya. Cephalopoda biasanya dipasang (tidak ada
hubungan sama sekali) .
2.3. Definisi Leksikostatistik
Kosa kata statistik dapat dilihat sebagai alternatif untuk cytotechnology
ketika datang untuk belajar bahasa. Dari tujuan yang dikejar, tampak bahwa dua
metode ini adalah dua hal yang berbeda. Oleh karena itu, dari sudut pandang
praktis, terkait erat (komplementer) untuk dua/metode tidak dapat dianggap
sebagai salah satu dari alasan-alasan serius. Selanjutnya, mari kita lihat apa yang
dapat anda lakukan dalam rangka untuk meningkatkan tulisan anda. Kedua istilah
ini tidak dibedakan dalam pembahasan artikel ini, dan salah satu istilah yang
digunakan untuk menutupi mereka, yaitu leksikal statistik8.

7
Abdul Chaer, Linguistik Umum (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1994).
8
La Ino, “Pemanfaatan Linguistik Historis Komparataif Dalam Pemetaan Bahasa-Bahasa
Nusantara,” RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa 1, no. 2 (2015): 365,
https://doi.org/10.22225/jr.1.2.41.365-378.
Ahli bahasa telah mengandalkan kosakata statistik sebagai cara untuk grup
bahasa selama bertahun-tahun. Metode ini menggunakan angka statistik sebagai
dasar untuk pilihan anda. Metode ini mencoba untuk menemukan hubungan
antara dua atau lebih bahasa dengan memperhatikan persamaan yang ada dalam
kosa kata.
Menurut Notofer (1990), leksikal statistik metode ini memiliki beberapa
keunggulan dibandingkan metode lain. Manfaat dari belajar bahasa dapat
mencakup manfaat belajar daftar kosakata dasar untuk dengan cepat menentukan
relevansi dari sebuah bahasa, serta pengelompokan yang berhubungan dengan
bahasa/dialek yang proto-bahasa. Aku tidak terlalu tua untuk menikmati buku
yang bagus. Teknik kuno pengelompokan bahasa yang bersama-sama berdasarkan
kesamaan mereka dapat digunakan sebagai alat untuk menentukan taksonomi
mereka sejak dini.
Statistik leksikal pertama kali diperkenalkan pada 1950-an oleh Morris
Swadesh dan Robert Less, digunakan untuk membangun hubungan linguistik,
membuat subkelompok, dan menentukan periode waktu. kosakata (kosa kata
dasar).
Metode statistik leksikal pertama kali digunakan oleh Morris Swadesh
dalam studi bahasa yang digunakan oleh orang Indian Amerika. Demi data, dia
melakukan banyak penelitian, kemudian memutuskan untuk menemukan metode
yang lebih cepat dan nyaman untuk menentukan hubungan linguistik. Dari
pemikirannya yang mendalam, lahirlah metode kamus statistik 9.
2.4. Teknik Leksikostatistik
Statistik kosakata sebagai metode dapat dianggap sebagai sarana atau
metode selain pengujian sitologi. Dilihat dari tujuan akhir yang ingin dicapai,
kedua metode ini harus dianggap sebagai dua hal yang berbeda. Namun dari segi
praktis, kedua hal/metode ini tampak begitu erat hubungannya (saling
melengkapi) sehingga tidak ada alasan serius untuk menganggap keduanya
berbeda.. Selanjutnya, kita akan membahas langkah selanjutnya dalam kesuksesan

9
Siti Maryam Siregar, “Simalungun Kajian : Linguistik Historis Komparatif” (2017).
Anda. Artikel ini membahas istilah statistik leksikal dan penggunaan kata, dan
tidak membuat perbedaan di antara keduanya.
Kosakata statistik yang berguna linguistik alat yang dapat digunakan untuk
menghitung jumlah kata-kata yang mirip dalam bahasa atau dialek. Kosa kata
adalah daftar kata-kata dasar dari setiap bahasa dapat dibandingkan. Morris
Swadesh menyediakan daftar lengkap dari kata-kata dasar dan istilah-istilah yang
dapat digunakan di seluruh budaya.
Kosa kata statistik telah banyak digunakan oleh para pakar/ahli bahasa
sebagai bahasa teknik pengelompokkan. Pemilahan ini teknik ini didasarkan pada
angka statistik. Teknik kosakata analisis mencoba untuk menemukan hubungan
antara dua atau lebih bahasa dengan memperhatikan ruang kata-kata dan istilah.
Keraf (1984: 34) menyatakan bahwa bahasa-bahasa yang relatif yang
berasal dari proto yang sama akan selalu menunjukkan persamaan sebagai berikut
(1) kesamaan tata bunyi (fonologi) dan susunan bunyi (Fonetik); (2) kesamaan
morfologi, yaitu kesamaan bentuk kata dan kesamaan bentuk gramatikal; (3)
Syntax similarity, yaitu kesamaan hubungan antar kata dalam suatu kalimat 10.
Saat membandingkan dua atau lebih bahasa, statistik leksikal dapat
digunakan. Keraf (1984:121) menyatakan bahwa statistik leksikal adalah teknik
pengelompokan bahasa yang cenderung mengutamakan pengamatan statistik kata
(kosa kata) dan kemudian berusaha menentukan pengelompokannya berdasarkan
persentase kata 11.
Keraf (1984: 128) menyatakan bahwa jika sepasang kata memenuhi salah
satu kondisi berikut, maka itu relevan: (a) kata ini sama, (b) kata mana yang
memiliki suara yang cocok, (c) dalam suara yang mirip dengan, atau (d) fonem
yang berbeda.
Setelah menentukan kata-kata relatif dengan prosedur di atas, adalah
mungkin untuk menentukan persentase dari dua bahasa untuk leksikal statistik

10
Gorys Keraf, Penetapan Negeri Asal Bahasa-Bahasa Austronesia. (Jakarta: Fakultas Indonesia,
1991).
11
Gorys Keraf, Penetapan Negeri Asal Bahasa-Bahasa Austronesia (Jakarta: Fakultas Indonesia,
1991).
persentase teknik, yang merupakan perhitungan relasional, relatif persentase
dengan mengidentifikasi dan menghitung pasangan identik dan kata-kata serupa.
Dari hasil penerapan kaidah statistika leksikal dapat ditentukan derajat
kekerabatan antar bahasa yang akan dibandingkan. Tabel berikut adalah
klasifikasi bahasa yang disediakan oleh Swadesh.
Persentase Kata
Tingkatan Bahasa Abad Pisah
Berkognat
Bahasa 0 - 5 Abad 81-100 Kata
Keluarga Bahasa 5 - 25 Abad 36-81 Kata
Rumpun Bahasa 25 - 50 Abad 12-36 Kata
Mikrofilium 50 - 75 Abad 4-12 Kata
Mesofilium 75 – 100 Abad 1-4 Kata
Makrofilium 100 Abad Ke Atas Kurang dari 1 Kata
Adapun langkah-langkah penulisan makalah adalah sebagai berikut:
Menggunakan pengumpulan istilah dasar (glos), penelitian ini memakai 25
kosakata dasar bahasa Swadesh. sumber data buat bahasa Melayu diperoleh
berasal kamus bahasa Indonesia-Melayu online, sedangkan buat bahasa paralel,
asal data buat bahasa Aceh juga diperoleh berasal kamus yaitu kamus Aceh-
Melayu bahasa Melayu Indonesia.
Jumlah kata cukup. Keraf menyatakan bahwa suatu pasangan kata akan
dikatakan berhubungan Jika memenuhi keliru satu kondisi berikut: (a) pasangan
itu identik, (b) pasangan itu memiliki kecocokan fonemik, (c) mereka serupa,
secara fonologis atau ( d) a secara fonetis berbeda.
Hitung persentase yang terlibat. Rasio relatif antara orang Aceh dan
Melayu dihitung dengan menggunakan rumus:
K
C = G x 100%

Keterangan :
C = Presentase Kata Kerabat atau Kognat
K = Kosakata Kerabat atau Kognat
G = Jumlah Kosakata
Hitung waktu luang. ketika pemisahan antara dua bahasa cukup bisa
dihitung menggunakan rumus:
log C
W=
2. log . r
Keterangan :
W = Waktu Pemisahan
C = Presentase Kata Kerabat atau Kognat
r = Tingkat retensi atau persentase konstan selama 1000 tahun, juga
dikenal sebagai indeks, dalam hal ini tingkat retensi adalah 80,5%.
log = logaritma, log, bisa dicari memakai tabel logaritma atau kalkulator.
tetapi akan lebih efektif Jika Anda memakai kalkulator saku.
2 = pembagi waktu pisah dari kedua bahasa tersebut
2.5. Pemilihan Kata Kerabat antara Bahasa Melayu dan Bahasa Aceh
Pemilihan kata terkait dimaksudkan untuk menandai apakah kata-kata tersebut
berhubungan satu sama lain atau tidak. Pasangan kata yang berhubungan atau
disebut berhubungan diberi tanda positif (+) dan pasangan kata yang tidak
berhubungan diberi tanda negatif (-).
2.6. Glosarium yang tidak diperhitungkan antara Bahasa Melayu dan
Bahasa Aceh
Glosarium yang tidak diperhitungkan adalah kata-kata dalam stopwords atau
tanpa pasangan kata, kata serapan dan kata rekaan. Windows yang tidak
diperhitungkan ditandai dengan istilah “rejected” (T).
2.7. Penetapan Kata Kerabat antara Bahasa Melayu dan Bahasa Aceh
Penetapan kata kerabat antara bahasa Aceh dengan bahasa Melayu dapat
dilihat pada lampiran.
Daftar Lampiran di bawah ini
Bahasa Melayu Bahasa Aceh
No Glosarium Kognat
(BM) (BA)
1 Abu Abu Abee +
2 Air Air Ie +
3 Akar Root Ukheue -
4 Alir (me) Aliran Ile +
5 Anak Kanak-kanak Aneuk T
6 Angin Angin Angen +
7 Anjing Anjing Asee -
8 Apa Apa Yang Pue T
9 Api Api Apui +
10 Apung (me) Terapung Apong +
11 Asap Merokok Asap +
12 Awan Awan Awan +
13 Ayah Ayah Ayah, Abu +
14 Bagaimana Bagaimana Pakriban -
15 Baik Lebih Baik Jroh T
16 Bakar Api Teut -
17 Balik Belakang (di) Riwang -
18 Banyak Banyak Leu -
19 Baring Baring Meulinteueng -
20 Baru Baru Baru +
21 Basah Basah Reunyah -
22 Batu Batu Bate +
23 Beberapa Beberapa Ladom -
24 Belah (me) Belah (me) Plaih +
25 Benar Benar Beutoi +
Dengan hasil sebagai berikut. Jumlah kosa kata yang ditolak : 3, Jumlah glos
yang dibandingkan : (25-3) = 22, dan Jumlah kosa kata kerabat: 15
K
C = G × 100%

13
C = 22 × 100%

C = 59,1%
Jadi, bahasa Melayu termasuk dalam klasifikasi keluarga bahasa.
Menghitung Waktu Pisah Baru
C = 59,1%
R = 80,5 %
log C
W = 2. log . R

log .0,591
W=
2. log .0,805
−0,23
W=
2(−0,094)
W = 1,22 ribuan tahun lalu atau 1,22 x 1000 = 1220 tahun yang lalu
Oleh karena itu, selang waktu antara bahasa Aceh dan bahasa Melayu dapat
diberikan sebagai berikut.
1) Bahasa Aceh dan Bahasa Melayu terpecah menjadi dua bahasa sekitar
1220 tahun yang lalu atau
2) Bahasa Aceh dan Bahasa Melayu mulai terpisah sejak abad ke-3 Masehi.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis yang dikemukakan, Linguistik sejarah
perbandingan sebagai cabang linguistik yang tugas pokoknya antara lain
menentukan fakta dan derajat kedekatan dan kekerabatan antar bahasa yang
berkerabat erat, berkaitan erat dengan pengelompokan bahasa-bahasa yang
berkerabat. Bahasa terkait adalah anggota kelompok bahasa yang pada dasarnya
memiliki sejarah yang sama. Konsisten dengan tugas pokok tersebut, linguistik
historis komparatif mampu mempelajari hubungan historis antara kelompok-
kelompok linguistik tertentu. Linguistik adalah studi tentang bahasa. Istilah
bahasa umum juga dilambangkan dengan berbagai istilah atau nama, termasuk di
perguruan tinggi (PT), khususnya dalam pendidikan sastra dan bahasa Indonesia,
istilah bahasa diwakili oleh nama-nama berbagai program studi. Beberapa orang
menyebutnya linguistik, linguistik pengantar, linguistik umum, atau linguistik
umum. Tapi dengan nama lain, esensi kajiannya sama: kajian bahasa. linguistik
adalah studi tentang bahasa. Kosa kata statistik dapat dilihat sebagai alternatif
untuk cytotechnology ketika datang untuk belajar bahasa. Dari tujuan yang
dikejar, tampak bahwa dua metode ini adalah dua hal yang berbeda. Oleh karena
itu, dari sudut pandang praktis, terkait erat (komplementer) untuk dua/metode
tidak dapat dianggap sebagai salah satu dari alasan-alasan serius. Selanjutnya,
mari kita lihat apa yang dapat anda lakukan dalam rangka untuk meningkatkan
tulisan anda. Kedua istilah ini tidak dibedakan dalam pembahasan artikel ini, dan
salah satu istilah yang digunakan untuk menutupi mereka, yaitu leksikal statistik.
Kosakata statistik yang berguna linguistik alat yang dapat digunakan untuk
menghitung jumlah kata-kata yang mirip dalam bahasa atau dialek. Kosa kata
adalah daftar kata-kata dasar dari setiap bahasa dapat dibandingkan. Morris
Swadesh menyediakan daftar lengkap dari kata-kata dasar dan istilah-istilah yang
dapat digunakan di seluruh budaya. Bahasa Aceh dan Bahasa Melayu adalah dua
bahasa yang terkait. Berdasarkan hasil analisis data dari 30 kata Swadesh, terdapat
13 kata yang terkait atau 59,1% dibulatkan menjadi 59%. Bahasa Aceh dan
bahasa Melayu berpisah sekitar 1220 tahun lalu, atau dapat dikatakan bahwa
bahasa Aceh dengan bahasa Melayu mulai berpisah sejak abad ke III M.
Berdasarkan derajat kekerabatannya yang sebesar 59,1%, bahasa Aceh dengan
bahasa Melayu termasuk dalam klasifikasi rumpun bahasa.
DAFTAR REFERENSI
Chaer, Abdul. Linguistik Umum. Jakarta: PT Rineka Cipta, 1994.
Ino, La. “Pemanfaatan Linguistik Historis Komparataif Dalam Pemetaan Bahasa-
Bahasa Nusantara.” RETORIKA: Jurnal Ilmu Bahasa 1, no. 2 (2015): 365.
https://doi.org/10.22225/jr.1.2.41.365-378.
Keraf, Gorys. Penetapan Negeri Asal Bahasa-Bahasa Austronesia. Jakarta:
Fakultas Indonesia, 1991.
———. Penetapan Negeri Asal Bahasa-Bahasa Austronesia. Jakarta: Fakultas
Indonesia, 1991.
Kridalaksana, Harimurti. Kamus Linguistik. Jakarta: PT Gramedia, 1983.
Mulyana, Deddy. Kajian Wacana Teori, Metode & Aplikasi Prinsip-Prinsip
Analisis Wacana. Yogyakarta: Tiara Wacana, 2005.
Prasanti, Annisa Nindya. “ANALISIS SEMIOTIKA LIRIK LAGU MEGHAN
TRAINOR ‘ALL ABOUT THAT BASS’ ( Rekonstruksi Definisi Cantik
Pada Wanita ),” 2015, 1–13.
Siregar, Siti Maryam. “Simalungun Kajian : Linguistik Historis Komparatif,”
2017.
Sudaryanto. Metode Dan Aneka Teknik Anlisis Bahasa. Yogyakarta: Duta Wacana
University Press, 1993.
Sulaiman, Budiman. Bahasa Aceh Jilid 1. Jakarta: :Pusat Pembinaan dan
Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1977.
Zubair, Ahmad Charris, and Anton Bakker. Metodologi Penelitian Filsafat.
Yogyakarta: Kanisisu, 1994.

Anda mungkin juga menyukai