Anda di halaman 1dari 13

CHASE METHDO

PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA


“MENGAMATI DAN MENGIDENTIFIKASI KATA TIDAK BAKU, EJAAN DAN
KALIMAT PADA SKRIPSI (PENGELOLAAN LABORATORIUM ADMINISTRASI
PERKANTORAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 PRAMBANAN KLAEN PROGRAM
STUDI PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN FAKULTAS EKONOMI
UNY)”

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia


Dosen pengampu mata kuliah:
M.SURIP,S.Pd.,M.Si.,Dr

DISUSUN OLEH :

• NAMA : RAHMA SONANG RITONGA


• NIM : 7211144009
• KLS : A PENDIDIKAN ADMINISTRASI
PERKANTORAN

PRODI S1 PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmatnya
saya bisa menyelesaikan Chase Method kami ini yang berjudul “Identifikasi karya ilmiah ”.
Dalam penyusunan Chase Method ini saya menyadari bahwa kelancaran penyusunan Chase
Method ini adalah berkat bantuan dan motivasi dari berbagai pihak. Oleh karena itu saya
ingin menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam
kelancaran penyusunan Chase Method ini.
Dalam penyusunan Chase Method, saya telah berusaha menyajikan yang terbaik. Saya
berharap semoga Chase Method ini dapat memberikan informasi serta mempunyai nilai
manfaat bagi semua pihak. Dengan membaca dan membahas Chase Method ini diharapkan
para pembaca diharapkan dapat memahami mengenai masalah kata baku dan non baku serta
solusi yang tepat untuk permasalahan tersebut.

Medan,14 September 2022

RAHMA SONANG RITONGA


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan penelitian
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian kalimat baku non baku
B. Pengertian kalimat baku
C. Pengertian kalimat non baku
D. Ciri-ciri kalimat baku
E. Fungsi kalimat baku dan non baku
F. Penyebab kalimat baku dan non baku
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Pembahasan
BAB IV PENUTUP
a) Kesimpula
b) Saran
BAB V DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar belakang
Bahasa baku bahasa yang mempunyai pengaruh dalam segi bahasa di Indonesia.
Tidak memandang siapapun yang memakai bahasa Indonesia, menggunakan dua macam
bahasa yakni bahasa baku dan nonbaku, jadi bahasa tersebut tidak dapat dipisahkan dengan
manusia. Bahasa dapat juga sebagai alat menghubungan dengan masyarakat lain yang
akhirnya melahirkan komunikasi dalam kehidupan.
Berkomunikasi diharapkan harus menggunakan tata bahasa yang baik. Tentu saja
penyampaian bahasa harus mudah dimengerti dan efektif sehingga pendengar mengerti
dengan jelas maksud yang berbicara atau yang menulis, dengan menghindari pemakaian
kosakata dan kalimat yang membingungkan. Itulah gunanya tertib berbahasa yang sehari-hari
disebut tata bahasa. Tata bahasa sendiri bidang ilmu yang menggarap masalah-masalah
morfem serta penggabungan-penggabungannya, yang mencakup morfologi dan sintaksis
(Gleason dalam Tarigan,1983:3). Oleh karena itu dengan definisi tersebut dapat memperjelas
bahwa apabila terjadi penggunaan salah bahasa dapat mempengaruhi bahasa secara
keseluruhan.
Tata bahasa Indonesia yang baku meliputi penggunaan kata, kalimat, dan paragraf
yang sesuai dengan kaidah baku. Tata bahasa Indonesia sendiri menurut (Suryaman dalam
Husain 1992:98) mengemukakan bahwa seperangkat norma yang memeriksa pemakaian
bahasa baik keteraturannya maupun penyimpangan dari keteraturannya itu. Penyimpangan
dapat diartikan menyimpang dari norma yang telah ditetapkan (Setyawati,2010:13). Pemakai
bahasa menyimpang karena tidak mau, enggan atau malas mengikuti norma yang ada .
Mempelajari dan memahami tata bahasa dianggap rumit dan ketidaksukaan kepada
hal yang bersifat formal. Padahal memahami tata bahasa tidaklah sulit, dan terlebih apabila
seseorang tidak memahami dasar tata bahasa Indonesiar tidak mungkin akan mengerti dengan
baik. Pelajaran bahasa asing seperti bahasa Inggris, bahasa Belanda, dapat difahami apabila
ditulis dengan singkat tanpa tata bahasa, namun dalam kalimat pemberitaannya aturan/tata
bahasa tetap sangat mempengaruhi pengertian pembaca.
Salah satu media komunikasi yakni melalui sebuah pesawat radio. Radio merupakan
media massa untuk meyampaikan pesan, luas jangkauannya dalam arti tidak mengenal
medan, tidak terikat waktu, ringan dan dapat dibawa kemanapun, murah dan tidak
memerlukan banyak konsentrasi karena radio hanya untuk didengarkan. Radio selain
menyajikan uraian fakta dan 3 pendapat yang disampaikan reporter, juga terselip pendapat
yang diucapkan sendiri oleh narasumber. Reporter radio dan penyusun naskah berita radio
dituntut memiliki keterampilan dalam uraian fakta, uraian pendapat, dan pendapat
narasumber yang berhasil direkam. Pendapat narasumber ini tidak perlu seluruhnya
dimasukkan, tetapi dipilih secara tepat, khususnya yang ada relevansi dengan alur topik
bahasan.

B.Rumusan masalah
Agar pembahasan dari makalah ini tidak diperbesar dan pembahasannya tetap
berkonsentrasi pada satu bahan judul mak saya menetpakan rumusan masalah sebagai
berikut:
• Pengertian Bahasa baku
• Teori-teori Bahasa baku
• Contoh -contoh kalimat Bahasa baku

C.Tujuan penulisan
Pembaca mampu memahami :
• Bahasa baku
• Contoh-contoh Bahasa baku
• Ciri-ciri Bahasa baku
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

A.PENGERTIAN BAHASA BAKU DAN NON BAKU

Bahasa baku atau bahasa standar adalah ragam bahasa yang diterima untuk dipakai

dalam situasi resmi, seperti dalam perundang-undangan, surat-menyurat, dan rapat resmi.

Kata-kata baku adalah kata-kata yang standar sesuai dengan aturan kebahasaaan yang

berlaku, didasarkan atas kajian berbagai ilmu, termasuk ilmu bahasa dan sesuai dengan

perkembangan zaman. Kebakuan kata amat ditentukan oleh tinjauan disiplin ilmu bahasa dari

berbagai segi yang ujungnya menghasilkan satuan bunyi yang amat berarti sesuai dengan

konsep yang disepakati terbentuk.

Pada dasarnya bahasa Indonesia baku merupakan salah satu variasi atau ragam

untuk dijadikan ragam resmi kenegaraan manapun kedaerahan, serta usaha-

usaha pembinaan dan pengembangan yang biasa dilakukan terus menerus tanpa henti-

hentinya disebut pembakuan bahasa atau standarisasi bahasa.

Berikut ini beberapa pendapat tentang bahasa baku :

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, Bahasa baku atau bahasa standar adalah ragam

bahasa yang diterima untuk dipakai dalam situasi resmi, seperti dalam perundang-undangan,

surat-menyurat, dan rapat resmi. Bahasa baku terutama digunakan sebagai bahasa persatuan

dalam masyarakat bahasa yang mempunyai banyak bahasa. Bahasa baku umumnya

ditegakkan melalui kamus (ejaan dan kosakata), tata bahasa, pelafalan, lembaga bahasa,

status hukum, serta penggunaan di masyarakat (pemerintah, sekolah, dll).


Banyak orang kurang menyetujui pemakaian bahasa “baku” karena mereka

kurang memahami makna istilah itu. Mereka mengira bahasa yang baku selalu bersifat kaku,

tidak lazim digunakan sehari-hari, atau bahasa yang hanya terdapat di buku. Mereka

berpendirian bahwa kita cukup menggunakan bahasa yang komunikatif, maksudnya mudah

dipahami. Mereka beranggapan bahwa penggunaan ragam baku mengakibatkan bahasa yang

kurang komunikatif dan sulit dipahami.

Pemahaman semacam ini harus diluruskan. Keterpautan bahasa baku dengan materi

di media massa ialah bahwa ragam ini yang paling tepat digunakan supaya bahasa Indonesia

berkembang dan dapat menjadi bahasa iptek, bahasa sosial, atau pun bahasa pergaulan yang

moderen.

Bahasa yang baku tidak akan menimbulkan ketaksaan pada pemahaman pembacanya.

Ragam bahasa baku akan menuntun pembacanya ke arah cara berpikir yang bernalar, jernih,

dan masuk akal. Bahasa Inggris, dan bahasa-bahasa lain di Eropa, bisa menjadi bahasa dunia

dan bahasa komunikasi dalam ilmu pengetahuan karena tingginya sifat kebakuan bahasa-

bahasa tersebut.

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, Bahasa baku atau bahasa standar adalah ragam

bahasa yang diterima untuk dipakai dalam situasi resmi, seperti dalam perundang-undangan,

surat-menyurat, dan rapat resmi. Bahasa baku terutama digunakan sebagai bahasa persatuan

dalam masyarakat bahasa yang mempunyai banyak bahasa. Bahasa baku umumnya

ditegakkan melalui kamus (ejaan dan kosakata), tata bahasa, pelafalan, lembaga bahasa,

status hukum, serta penggunaan di masyarakat (pemerintah, sekolah, dll).

Bahasa baku atau bahasa standar adalah ragam bahasa yang diterima untuk dipakai

dalam situasi resmi, seperti dalam perundang-undangan, surat-menyurat, dan rapat resmi.

Kata-kata baku adalah kata-kata yang standar sesuai dengan aturan kebahasaaan yang

berlaku, didasarkan atas kajian berbagai ilmu, termasuk ilmu bahasa dan sesuai dengan
perkembangan zaman. Kebakuan kata amat ditentukan oleh tinjauan disiplin ilmu bahasa dari

berbagai segi yang ujungnya menghasilkan satuan bunyi yang amat berarti sesuai dengan

konsep yang disepakati terbentuk.

B.Pengertian Kata Baku


Kata baku adalah kata yang digunakan sesuai aturan atau kaidah berbahasa Indonesia yang
sudah ditentukan sebelumnya.
Pengertian kata baku juga merupakan kata yang penggunaannya sudah sesuai ejaan dan
aturan pedoman bahasa Indoneisa yang baik dan benar, yang bersumber kepada Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI).
Selain itu, penggunaan kata baku dapat dilihat dari penggunaanya yang sudah sesuai EYD
(Ejaan yang Disempurnakan). Penggunaaan kata baku ini biasanya digunakan untuk
pengungkapan bahasa yang bersifat resmi, dalam bentuk surat maupun naskah pidato.
C.Pengertian Kata Tidak Baku
Kata tidak baku merupakan kebalikan dari kata baku, yang penggunaanya tidak sesuai aturan
dan kaidah berbahasa Indonesia yang sudah ditentukan sebelumnya.
Ketidakbakuan sebuah bahasa tak hanya ditentukan dari penulisan yang tidak sesuai
pedoman, tetapi juga bisa terjadi karena salah penulisan, pengucapan yang salah, dan susunan
kalimat yang tidak sesuai.
Kalimat tidak baku lebih sering digunakan dalam percakapan sehari-hari karena terkesan
lebih santai dan tidak kaku. Kata tidak baku juga dapat digunakan saat berdiskusi membahas
suatu hal bersama teman atau keluarga

D.Ciri-ciri kata baku

Dirgo dalam bukunya memberikan ciri-ciri kosakata baku sebagai berikut:

1. Kosakata buku mengandung jati diri kata Bahasa baku,yaitu kosakata yang bebas

kata-kata Bahasa daerah yang belumterterima,bebas dari kata-kata asing yang belum

terterima ,dan penyerapan sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia.

2. Pembentukannya sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia

3. Ejaannya benar

E.Fungsi kata baku dan tidak baku


Kata baku berfungsi sebagai pedoman umumpembentukan istilah yang telah

ditetapkan oleh pusat pembinaan dan pengembangan Bahasa dan system penulisan dalam

ejaan yang disempurnakan.Ejaan itu sendiri adalah cara atau aturan menulis kata-kata dengan

huruf menurut disiplin ilmu Bahasa.

Penyebab kata baku dan tidak baku

a) Dari segi fonologi

b) Pembubuhan huruf fokal

c) Penghilangan huruf vocal

d) Pembentukan deret vocal

e) Penyerdehanaan deret vocal

f) Penggantian hururf konsonan denag huruf vical

g) Pembubuhan huruf konsonan


BAB III

HASIL DAN PEMBAHASAN

MENGIDENTIFIKASI KESALAHAN KALIMAT BAKU/KALIMAT NON

A.PEMBAHASAN

Kesalah penggunaan kata dalam skripsi indah fristiana bagian BAB I pendahuluan latar
belakang:
• Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah kepada ALLOH swt saya persembahkan
karya kecil ini untuk kedua orang tuaku tercinta ibu Erna dan ayah habibi.

“Dengan mengucapka syukur alhamdulillah kepada ALLAH swt saya persembahkan


karya kecil ini untuk kedua orang tuaku tercinta ibu Erna dan ayah Habibi”.

• Dibagiian latar belakang terdapat kalimat : Misi yang diemban oleh sekolah
menengah kejuruan ( SMK) mengajarkan pengetahuan untuk penguasaan profesi serta
mengadakan berbagai macam praktik keterampilan sesuaidengan jurusan masing-
masing yang sangat dibutuhkan dalam dunia kerja.
“misi yang diambil oleh sekolah menengah kejuruan ( SMK) mengajarkan
pengetahuan untuk penguasaan profesi serta mengadakan berbagai macam praktik
keterampilan sesuaidengan jurusan masing-masing yang sangat dibutuhkan dalam
dunia kerja.”

• Laboratorium administrasi perkantoran memberikan sumbangan yang sangat


berharga dalam upaya meningkatkan keterampilan siswa dan meningkatkan kualitas
Pendidikan serta pengajaran.
“ Laboratorium administrasi perkantoran memberikan bantuan yang sangat berharga
dalam upaya meningkatkan keterampilan siswa dan meningkatkan kualitas
Pendidikan Pendidikan serta pengajaran.”

• Laboratorium komputer menggunakan palastik napolly


“Laboratorium komputer menggunakan plastic napolly

• Pengelolaan laboratorium mengetik manual kompetensi keahlian administrasi


perkantoran SMK Muhammadiyah 1 prambanan klaten masih terdapat bebrapa
kelemahan yaitu: peralatan yang ada di laboratorium mengetik manual kurang tertata
baik,belum adanya prosedur penggunaan mesin ketik manual bagi siswa,arsip tugas
hasil kerja siswa belum tertata dengan baik karena masih berantakan di dalam almari
arsip.
“ Pengelolaan laboratorium mengetik manual kompetensi keahlian administrasi
perkantoran SMK Muhammadiyah 1 prambanan klaten masih terdapat bebrapa
kelemahan yaitu: peralatan yang ada di laboratorium mengetik manual kurang tertata
baik,belum adanya prosedur penggunaan mesin ketik manual bagi siswa,arsip tugas
hasil kerja siswa belum tertata dengan baik karena masih berantakan di dalam lemari
arsip.

PADA BAGIAN BAB II KAJIAN TEORI ,DESKRIPSI TEORI

• Suharsimi Arikunto menybutkan bahwa dalam bahasa inggris pengelolaan bisa


disamakan dengan managemen yang berarti pula pengaturan dan pengawasan.
“ Suharsimi Arikunto menybutkan bahwa dalam bahasa inggris pengelolaan bisa
disamakan dengan manajemen(management) yang berarti pula pengaturan dan
pengawasan.”
• Pengorganisasian adalah proses pengatura sumber daya-sumber daya keuangan
,phisik dan manusia dalam organisasi.
“Pengorganisasian adalah proses pengatura sumber daya keuangan ,fisik manusia
dalam organisasi.”
• Pengawasan adalah keseluruhan daripada kegiatan yang mebandingkan atau
mengukur apa yang sedang dan sudah dilaksanakan dengan kriteria.
“Pengawasan adalah keseluruhan daripada kegiatan yang membandingkan atau
mengukur apa yang sedang dan sudah dilaksanakan dengan kriteria.”

PADA BAB III ,BAB IV DAN BAB V


TIDAK TERDAPAT KALIMAT BAKU YANG HARUS DIUBAH
KEKALIMAT NON BAKU.KARENA KALIMAT SUDAH JELAS DAN
MUDAH DIMENGERTI
BAB IV
PENUTUP

a.)Kesimpulan
Bahasa Indonesia baku adalah salah satu ragam bahasa indonesia yang bentuk bahasanya
telah dikodifikasi, diteria dan difungsikan atau dipakai sebagai model oleh masyarakat
indonesia secara luas. Bahasa Indonesia nonbaku adalah salah satu ragam bahasa indonesa
yang tidak dikodifikasi, tidak diterima dan tidak difungsikan sebagai model masyarakat
indonesia secara luas, tetapi dipakai oleh masyarakat secara khusus.

b.)Saran
Adapun saran yang dapat penyusun sampaikan yaitu kita sebagai calon pendidik, harus selalu
menggali potensi yang ada pada diri kita. Cara menggali potensi dapat dilakukan salah
satunya dengan cara mempelajari makalah ini. Mudah-mudahan makalah ini dapat
bermanfaat untuk kita kedepannya.
BAB V DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai