Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

STRUKTUR BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH: KALIMAT,


KALIMAT EFEKTIF DAN PARAGRAF

DISUSUN OLEH KELOMPOK 5:


WULANDARI PUTRI (230208501011)
PUTRI AULIA MASAKAKA (230208500030)
LULU SITI NURAINI (230208502024)
SHABRINA RUSDY (230208501064)
VITA RARA (230208502025)
ASNIATI (230208501063)
INSYIRAH MAHARANI (230208500033)

PENDIDIKAN KESEJAHTERAAN KELUARGA


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat,
rahmat, karunia, serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
ini walaupun masih banyak kekurangan.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah Bahasa
Indonesia di program studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
Universitas Negeri Makassar. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih kepada dosen sekaligus pembimbing mata kuliah Bahasa
Indonesia dan teman teman yang ikut berkontribusi dengan
memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi.
Saya menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan, maka dengan kerendahan hati, kami mengharap kritik dan
saran dari semua pihak untuk memperbaiki makalah ini sehingga
menjadi lebih baik.

Makassar,17 Oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………...........
Latar Belakang………………………………………………………………………........
Rumusan Masalah…………………………………………………………………........
Tujuan…………………………………………………………………………………..........
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………….
1.Pengertian dan karakteristik dari kalimat dalam bahasa
Indonesia ragam ilmia....................................................................
2.Ciri-ciri ragam bahasa ilmiah.........……………………....……….……….......
3.Teknik menyusun kalimat efektif dalam bahasa indonesia ragam
ilmiah.............................................................................................
4.Paragraf dalam tulisan ilmiah.........................................................
5.Pentingnya penggunaan tanda baca dalam tulisan ilmiah..............
6.Cara mengatur alur pemikiran dalam satu paragraf.......................
BAB III KESIMPULAN…………………………………………………………………….
Kesimpulan……………………………………………………………………………......
Saran.............................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................
BAB I PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Untuk memahami dan menguasai struktur bahasa Indonesia dalam ragam
ilmiah. Penguasaan terhadap struktur bahasa Indonesia dalam ragam ilmiah
sangat penting dalam dunia akademik, penelitian, dan tulisan ilmiah.
Pemahaman tentang kalimat, kalimat efektif, dan paragraf akan membantu
dalam menyusun tulisan ilmiah yang jelas, terstruktur, dan mudah dipahami oleh
pembaca. Dalam dunia akademik, penggunaan bahasa yang baik dan benar sangat
penting untuk menyampaikan ide, argumen, dan temuan secara efektif.
Dalam materi ini, akan dipelajari tentang struktur kalimat yang benar,
penggunaan tanda baca yang tepat, serta teknik menyusun kalimat efektif yang
dapat menyampaikan pesan dengan jelas dan ringkas. Selain itu, akan dipelajari
juga tentang struktur paragraf yang baik, yaitu bagaimana mengatur kalimat-
kalimat dalam satu paragraf agar terdapat alur dan kohesi yang baik.
Dengan memahami dan menguasai struktur bahasa Indonesia dalam ragam
ilmiah ini, diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dalam menyusun tulisan
ilmiah, baik itu dalam penulisan tugas akademik, laporan penelitian, atau artikel
ilmiah.
RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian dan karakteristik dari kalimat dalam bahasa Indonesia ragam
ilmiah?
2. Bagaimana ciri-ciri ragam bahasa ilmiah?
3. Bagaimana teknik menyusun kalimat efektif dalam bahasa indonesia ragam
ilmiah?
4. Apa yang dimaksud dengan paragraf dalam tulisan ilmiah?
5.Apa perntingnya penggunaan tanda baca dalam yang tepat dalam penulisan
ilmiah?
6.Bagaimana cara mengatur alur pemikiran dalam satu paragraf?

TUJUAN
1. Memahami struktur kalimat yang benar
2. Menggunakan tanda baca dengan tepat
3. Menguasai teknik menyusun kalimat
4. Memahami struktur paragraf yang baik
BAB II PEMBAHASAN
1.Pengertian dan karakteristik dari kalimat dalam bahasa indonesia ragam ilmiah
Bahasa Indonesia ragam ilmiah merupakan salah satu bahasa Indonesia yang
digunakan dalam menulis karya ilmiah. Sebagai bahasa yang digunakan untuk
memaparkan fakta, konsep, prinsip, teori atau gabungan dari keempatnya,
bahasa Indonesia diharapkan dapat menjadi media yang efektif untuk
berkomunikasi ilmiah, baik secara tertulis maupun lisan. Selanjutnya, Bahasa
Indonesia ragam ilmiah memiliki karakteristik cendekia, lugas dan jelas,
menghindari kalimat fragmentaris, bertolak dari gagasan, formal dan objektif,
ringkas dan padat, dan konsisten.
Bahasa Indonesia bersifat cendekia menunjukkan bahwa bahasa Indonesia itu
mampu digunakan secara tepat untuk mengungkapkan hasil berpikir logis, yakni
mampu membentuk pernyataan yang tepat dan seksama. Sementara itu, sifat
lugas dan jelas dimaknai bahwa bahasa Indonesia mampu menyampaikan
gagasan Ilmiah secara jelas dan tepat. Untuk itu, setiap gagasan diungkapkan
secara langsung sehingga makna yang ditimbulkan adalah makna lugas. Bahasa
Indonesia ragam ilmiah juga menghindari penggunaan kalimat fragmentaris.
Kalimat fragmentaris adalah kalimat yang belum selesai. Kalimat terjadi antara
lain karena adanya keinginan penulis menggunakan gagasan dalam beberapa
kalimat tanpa menyadari kesatuan gagasan yang diungkapkan. Bahasa Indonesia
ragam ilmiah mempunyai sifat bertolak dari gagasan. Artinya, penonjolan
diadakan pada gagasan atau hal yang diungkapkan dan tidak pada penulis.
Implikasinya, kalimat-kalimat yang digunakan didominasi oleh 24 kalimat pasif.
Sifat formal dan objektif ditandai antara lain oleh pilihan kosakata, bentuk kata,
dan struktur kalimat. Kosakata yang digunakan bernada formal dan kalimat-
kalimatnya memiliki unsur yang lengkap.
Sementara itu, sifat ringkas dan padat direalisasikan dengan tidak adanya
unsur-unsur bahasa yang mubazir. Hal itu berarti menuntut adanya penggunaan
bahasa yang hemat. Terakhir, sifat konsisten yang ditampakkan pada penggunaan
unsur bahasa, tanda baca, tandatanda lain, dan istilah yang sesuai dengan kaidah
dan semuanya digunakan secara konsisten
Berbagai Ragam Bahasa Ragam bahasa yang digunakan dalam suasana akrab
(santai) biasanya mempunyai kelainan jika dibandingkan dengan bahasa yang
dipakai dalam suasana resmi. Dalam suasana akrab, penutur bahasa biasanya
sering menggunakan kalimat-kalimat pendek, kata-kata dan ungkapan yang
maknanya hanya dipahami dengan jelas oleh peserta percakapan itu. Sebaliknya,
dalam suasana resmi, seperti dalam pidato resmi, ceramah ilmiah, perkuliahan,
dalam rapat resmi biasanya digunakan kalimat-kalimat panjang, pilihan, dan
ungkapan sesuai dengan tuntunan kaidah bahasa yang benar. Brenstein
menamakan kedua ragam bahasa yang terakhir ini masing-masing sebagai ragam
ringkas (restricted code) dan ragam lengkap (elaborate code).

2.Ciri-ciri ragam bahasa ilmiah


Dalam sekali dua kali lihat sebenarnya kamu bisa saja mengidentifikasi bahasa
ilmiah dengan mudah, hanya saja kamu perlu mengenali ciri-cirinya agar tidak ada
lagi keraguan dalam mengidentifikasinya. Berikut beberapa ciri-ciri bahasa ragam
ilmiah tersebut.
a.Struktur kalimat jelas dan lugas
Ciri pertama dari ragam bahasa ilmiah adalah struktur kalimatnya yang jelas
dan lugas. Kalimatnya harus mengikuti pola kalimat yang berlaku, seperti harus
memiliki subyek, prediket dan objek. Kalimat dalam ragam bahasa ilmiah juga
harus mudah dipahami dan efektif. Kalimat yang tidak bertele-tele alias lugas.
Kejelasan dan kelugasan tidak hanya berlaku pada struktur kalimatnya tetapi juga
pada maknanya.
b.Struktur wacana bersifat formal
Wacana atau teks dalam ragam bahasa ilmiah harus bersifat formal. Artinya
wacana harus mengacu pada standar konvensi naskah, tidak boleh keluar dari
standar tersebut. Baik dari segi format penulisan dan sebagainya.
c.Singkat namun lengkap, berisi analisis dan pembuktian
Ciri ragam bahasa ilmiah selanjutnya adalah bersifat singkat namun lengkap.
Wacana atau teksnya tidak bertele-tele dan memuat analisis dan pembuktian
dengan jelas alias terang benderang sehingga infomasi yang dikandung sampai
kepada pendengar atau pembaca.
d.Cermat dalam menggunakan unsur baku, ejaan, kalimat, paragraf, wacana
Kecermatan pada penggunaan unsur baku (berupa kata atau istilah) merupakan
ciri dari bahasa ragam ilmiah lainnya. Tidak hanya kata/istilah, ejaan yang
digunakan juga harus mengacu kepada ejaan standar yaitu PUEBI (Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia). Berikut juga dengan kalimat, paragraf dan
wacananya.
e.Cermat dan konsiten dalam menggunakan penalaran dari awal hingga akhir
Wacana dengan ragam bahasa ilmiah harus dapat dinalar dengan baik dari awal
hingga akhir. Ragam bahasa ilmiah juga mesti cermat dalam mengendalikan
variabel. Hal ini harus konsiten dari penentuan topik, pendahuluan, tinjauan
pustaka dan seterusnya hingga mendapatkan hasil dan kesimpulan.
f.Terdapat istilah teknis dalam bidang yang berkaitan
Satu ciri lainnya adalah adanya beberapa istilah teknis atau istilah khusus yang
berkaitan dengan bidang ilmu tertentu. Jika bahasa ilmiah itu digunakan dalam
ilmu medis, maka akan ada istilah-istilah khusus ilmu medis di dalamnya, begitu
juga di bidang ilmu lainnya.
g.Objektif atau dapat diukur kebenarannya
Satu hal yang membedakan ragam bahasa ilmiah dengan bahasa lainnya adalah
objektivitasnya. Sebuah wacana ilmiah mesti bisa dibuktikan kebenarannya,
sehingga tidak bisa berdasarkan pada hal-hal yang subjektif semata. Setiap
kalimat dan analisis mesti didukung dengan data dan bukti.
3.Cara menyunsun kalimat efektif
Beberapa syarat untuk menyusun kalimat efektif agar kaliimat tersebut
memenuhi kaidah bahasa yang benar sebagai berikut :
1. Kesatuan gagasan
Kesatuan gagasan yang dimaksudkan disini adalah dalam menyusun kalimat
efektif harus ada beberapa unsur seperti subjek, predikat objek dan keterangan
yang dapat membentuk suatu kalimat.
Contoh :
Advertisements
“Ayah sedang membaca koran di teras belakang”
Pada kalimat tersebut terkandung subjek (S), predikat (P), objek (O), dan
keterangan tempat (K)
2. Kesejajaran
Makna dari kesejajaran adalah didalam kalimat memeliki kesamaan imbuhan.
Contoh:
“Andi membantu nenek itu dengan menyebrangkan ke zebra cross”
Pada contoh tersebet, adanya kesamaan imbuhan yaitu imbuhan me- (membantu
dan menyebrangkan).
3. Kehematan
Dalam penyusunan kalimat efektif tidak diperlu menggunakan kata-kata yang
yang tidak diperlukan yang berlebihan.
Contoh :
“Buah-buahan apel, durian, nanas, serta pisang sangat disukai oleh ani”
Kata buah-buahan tidak diperlukan dalam penyusunan kalimat efektif seharusnya
kalimat tersebut yaitu : “apel, durian, nanas serta pisang sangat disukai oleh ani”
4. Penekanan
Penyusunan kalimat efekti harus ada penenkanan karena pendenagr dan
pembaca mengerti apa yang ditekankan dalam kalimat tersebut.
5. Kelogisan
Logis atau masuk akal, jadi dalam penyusunan kalimat unsur-unsurnya harus
berhubungan.
Contoh : “Ibu Direktur, saya persilahkan naik ke podium”

4.Paragraf dalam tulisan ilmiah


Pengertian Paragraf
Paragraf merupakan kumpulan sebuah kalimat yang disusun secara runtut dan
terperinci sehingga terbentuklah sebuah susunan yang dikenal dengan satu istilah
yaitu paragraf. Pengertian yang berkaitan dengan paragraf sangat banyak,
dijelaskan dalam kamus besar bahasa Indonesia tentang pengertian paragraf yaitu
bagian bab dalam suatu karangan (biasanya mengandung satu ide pokok dan
penulisannya dimulai dengan garis baru).[2] Apabila dipaparkan secara sistematis
maka suatu karangan secara umum merupakan kumpulan dari bab per bab,
dalam tiap bab tersebut terdapat beberapa paragraf yang disusun secara
sistematis dan konsisten, pada paragraf terdapat kumpulan kalimat-kalimat
sebagai pengembangan dari pemaparan satu buah paragraf, dan dalam kalimat
tersebut terdapat kumpulan kata-kata yang membangun unsur sebuah kalimat
yang efektif dan memenuhi kriteria dalam sebuah kalimat pada tulisan ilmiah.
Paragraf juga dapat dikatakan karangan yang paling pendek (singkat). Dengan
adanya paragraf kita dapat membedakan di mana suatu ide mulai dan berakhir.
Dalam bukunya Sabarti Akhadiah, Maidar G. Arsjad, dan Sakura H. Ridwan
memberikan definisi tentang paragraf yaitu;
Paragraf merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan.
Dalam paragraf ini terkandung satu unit buah pikiran yang didukung oleh semua
kalimat dalam paragraf tersebut, mulai dari kalimat pengenal, kalimat utama,
atau kalimat topik, kalimat-kalimat penjelas sampai pada kalimat penutup.
Himpunan kalimat ini saling bertalian dalam suatu rangkaian untuk membentuk
sebuah gagasan.[3]
Dapat diartikan bahwa paragraf merupakan suatu hasil pemikiran yang mana
dalam paragraf tersebut terdapat inti maupun pokok permasalahan yang menjadi
satu hal yang perlu dijelaskan atau dipaparkan sehingga dapat sebuah paragraf
terdapat beberapa kalimat yang membangun unsur paragraf. Kalimat-kalimat
penjelas/pengiring bertujuan untuk menerangkan dan mengembangkan kalimat
pokok yang menjadi fokus pembicaraan sehingga isi dalam paragraf tersebut
dapat dipaparkan secara luas dan terpadu namun tidak keluar/keluar bahkan
menyimpang dari pokok pembicaraan dalam paragraf tersebut.
Menurut Oxford Dictionary paragraph is a division of a piece writing, started on
a new line.[4] Paragraf juga dapat diartikan sebagai a short part of a text,
consisting of at least one sentence and beginning on a new line. It usually deals
with a single event, description, idea, etc.[5] Paragraf merupakan bagian yang
pendek dari sebuah teks/bacaan, pada umumnya terdiri dari sedikitnya satu
kalimat, dan dimulai dengan sebuah baris baru. Di dalam ensiklopedia bebas
wikipedia.com terdapat definisi tentang paragraf yaitu a paragraph (from the
Greek paragraphos, “to write beside” or “written beside”) is a self-contained unit
of a discourse in writing dealing with a particular point or idea, paragraphs consist
of one or more sentences.[6] Paragraf dalam bahasa Yunani berasal dari kata
paragraphos, merupakan hasil pemikiran yang terdiri dari satu atau lebig kalimat
yang saling terkait antar kalimat dalam paragraf tersebut. Sumber lain
menyebutkan bahwa the start of a paragraph is indicated by beginning on a new
line, sometimes the first line is indented, at various times, the beginning of a
paragraph has been indicated by the pilcrow: ¶.[7] Awal sebuah paragraf ditandai
dengan dimulainya sebuah baris baru, kadangkala awal dari baris tersebut
mengarah ke dalam (tidak simetris dengan baris sebelum dan sesudahnya),
namun pada ada juga pada sebuah awal suatu paragraf ditandai dengan tanda ¶.
Di luar daripada konteks di atas mengenai definisi paragraf sebagaimana
dipaparkan di atas, Zaenal Arifin dan Amran Tasai juga memberikan definisi
tentang paragraf, sebagai berikut;
Paragraf adalah seperangkat kalimat yang membicarakan suatu gagasan atau
topik. Kalimat-kalimat dalam paragraf memperlihatkan kesatuan pikiran atau
mempunyai keterkaitan dalam membentuk gagasan atau topik tersebut. Sebuah
paragraf mungkin terdiri atas sebuah kalimat, mungkin terdiri atas dua buah
kalimat, mungkin juga lebih dari dua buah kalimat. Bahkan, sering kita temukan
bahwa satua paragraf berisi lebih dari lima buah kalimat. Walaupun paragraf itu
mengandung beberapa kalimat, tidak satupun dari kalimat-kalimat itu yang
memperkatakan soal lain. Seluruhnya memperbincangkan satu masalah atau
sekurang-kurangnya bertalian erat dengan masalah itu.[8]
Dari pemaparan Zainal Arifin dan Amran Tasai di atas dapat disarikan bahwa
paragraf merupakan kumpulan kalimat, terdapat satu pokok fokus pembicaraan
yang dipaparkan dalam beberapa kalimat yang mana dalam sebuah paragraf tidak
mengikat terdiri atas berapa kalimat, dapat satu kalimat, dua kalimat, bahkan
lebih dari lima kalimat. Yang perlu digarisbawahi di sini adalah sebuah paragraf
hanya terdapat satu pokok pembicaraan fokus yang dikembangkan dalam satu,
dua, tiga, bahkan lebih dari kalimat yang mana jumlah kalimat tergantung dari
unsur pokok fokus pembicaraan dan tidak ada istilah dalam satu paragraf
membicarakan topik yang berlainan dengan topik yang dibicarakan dalam
paragraf tersebut.
Secara umum definisi paragraf dapat dijabarkan bahwa paragraf merupakan
sekumpulan kalimat yang saling terkait satu kalimat dengan lainnya, paragraf
merupakan bagian dari suatu bab yang tersusun secara runtut dan terpadu, pada
umumnya sebuah paragraf ditandai dengan penulisan pada baris baru dengan
penulisan awal hurufnya mengarah ke dalam, dalam sebuah paragraf terdapat
kalimat pembuka, kalimat inti, dan kalimat penutup. Adapun dalam sebuah
penyusunan paragraf tidak dibenarkan membicarakan/membahas materi yang
berseberangan dengan fikus materi yang dibicarakan dalam satu paragraf karena
sebuah paragraf merupakan satu kesatuan utuh sebuah pemaparan
permasalahan atau materi yang utuh dan terpadu.
5. perntingnya penggunaan tanda baca dalam yang tepat dalam penulisan ilmiah
Pada era globalisasi saat ini, teknologi semakin berkembang. Beragam budaya,
bahasa, dan agama mudah sekali diakses hanya dalam sekali tekan layar gawai.
Masyarakat Indonesia, kerap kali mendapat wawasan dan pemahaman baru
dikarenakan kemajuan teknologi ini. Salah satu hal yang sangat dipengaruhi dari
globalisasi dan kemajuan teknologi ini adalah bahasa. Banyaknya bahasa selain
bahasa Indonesia, membuat bahasa Indonesia itu sendiri mengalami peleburan.
Banyak bahasa asing yang mulai diserap sehingga menciptakan bahasa baru yang
biasa dikenal dengan sebutan bahasa gaul. Masyarakat pun kini lebih memilih
untuk menggunakan bahasa gaul dibandingkan bahasa Indonesia yang baik dan
benar sesuai dengan EYD. Tidak hanya pada percakapan sehari-hari, bahasa gaul
kerap kali digunakan dalam penulisan karya ilmiah.
EYD atau Ejaan Yang Disempurnakan merupakan pedoman penulisan untuk
ejaan Bahasa Indonesia. Di dalam EYD membahas terkait penggunaan huruf
kapital, penggunaan tanda baca, penulisan pada unsur kata serapan, dan
penulisan pada kata maupun partikel. Penulisan ejaan ini sangat penting
digunakan dalam penulisan karya ilmiah. Sedangkan karya tulis ilmiah itu sendiri
merupakan sebuah karya yang ditulis dengan menggunakan kaidah kebahasaan
yang sesuai dengan syarat penulisan dan aturan dalam Pedoman Umum Ejaan
Bahasa Indonesia atau PUEBI serta EYD. Karya tulis ilmiah ini biasanya berisi
tentang penemuan solusi dalam suatu permasalahan berdasarkan metode ilmiah.
Karya tulis ilmiah ini di dalamnya menyangkut data dan fakta dari hasil penelitian
si penulis.
Alasan dibalik pentingnya penggunaan EYD terutama pada penulisan karya tulis
ilmiah antara lain karena dengan menggunakan EYD bahasa yang digunakan akan
menjadi sama bagi para pembaca. Pembaca karya tulis ilmiah dari beragam suku
dan budaya, akan disatukan oleh satu yakni Bahasa Indonesia. Pembaca akan
lebih mudah memahami isi dari artikel ilmiah tersebut, yang mungkin nantinya
dapat dijadikan sebagai pedoman untuk penulisan karya ilmiah di masa yang akan
datang. Dengan menggunakan EYD yang benar, seperti menggunakan tata bahasa
yang baik, tanda baca, huruf kapital, dan lain sebagainya, maksud dan tujuan dari
penulis dapat tersampaikan secara jelas kepada pembaca. Dengan menggunakan
EYD juga, penyusunan artikel ilmiah akan tertata dengan sistematis dan runtut
sesuai dengan urutannya. Penggunaan EYD juga dianggap mampu meningkatkan
citra penulis. Penulis yang mampu memahami ejaan yang disempurnakan dan
menerapkannya dalam tiap penulisan dapat menuai pujian dari banyak orang
karena dianggap mempunyai pemahaman yang tinggi dalam dunia penulisan.
Serta, dalam dunia pendidikan itu sendiri penulisan karya tulis ilmiah ini sangat
penting yang mana untuk menunjukkan kredibilitas seseorang dalam menulis
karya tersebut.
Namun sayangnya, masih banyak penulis karya tulis ilmiah yang acuh terhadap
penggunaan EYD dalam penulisan karyanya karena mereka menganggap
bahwasanya karya tulis ilmiah yang baik dan benar adanya itu dengan
menggunakan bahasa sehari-hari yang biasanya diucapkan oleh masyarakat dan
terkadang cenderung terlihat pleonastis dan kurang efektif. Hal ini sebisa mungkin
dihindari agar masyarakat Indonesia atau pembaca dapat mengerti penulisan
Bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan strukturnya dan
menghindari melakukan kesalahan dalam penulisan. Maka dari itu, solusi yang
dapat diberikan adalah dengan belajar dan membiasakan diri sendiri untuk
berlatih menulis dengan Bahasa Indonesia yang sesuai dengan aturan yang
berlaku layaknya EYD.
6.Cara mengatur alur pemikiran dalam satu paragraf
Jika kalian merasa sulit untuk membuat paragraf yang efektif dan benar, apalagi
sesuai dengan kaidah kebahasaan, berikut ini sebagai acuan dalam membuat
paragraf. Paragraf yang dibuat sesuai dengan kaidah akan mudah untuk dibaca
dan dipahami.
1. Menentukan Kalimat Topik
Langkah pertama ketika membuat paragraf adalah menentukan kalimat topik.
Kalimat topik ini sebagai induk untuk mengarahkan kalimat berikutnya.
Kalimat topik bisa disebut juga kalimat utama. Kalimat selanjutnya yang biasa
disebut dengan kalimat penjelas akan bertumpu pada induknya. Hal tersebut
akan memudahkan ketika memuat kalimat penjelas yang tentunya tetap satu
maksud.
2. Membuat Kalimat Penjelas
Cara membuat paragraf berikutnya adalah kalimat penjelas. Seperti yang telah
dijelaskan di atas, bahwa kalimat penjelas harus mengacu pada kalimat utama.
Membuat kalimat penjelas harus sesuai dengan maksud dan tujuan dari kalimat
topik. Jangan sampai membuat kalimat penjelas yang lari dari kalimat utama.
3. Perhatikan Kesatuan Gagasan
Selanjutnya perhatikan dari segi kesatuan gagasan. Paragraf yang efektif
memiliki satu-kesatuan gagasan. Cara membuat kesatuan gagasan ini terlebih
dahulu tentukan kalimat topik yang menjadi kepala paragraf.
Jika sudah, kalimat penjelas dapat Anda buat lebih rinci. Misal pada kalimat
utama adalah “Singa memiliki ciri-ciri sebagai pembeda dengan hewan lainnya”.
Maka Anda dapat membuat kalimat penjelas yang berhubungan dengan ciri-ciri
Singa.
4. Membuat dengan Alur yang Jelas
Paragraf dapat dikatakan baik dan efektif apabila memiliki alur yang jelas. Cara
membuat paragraf berikutnya ini dapat dilihat dari aspek kronologis. Sifat yang
sangat penting ke kurang penting dan hal yang umum sampai lebih rinci.
Dalam pembuatannya tidak boleh melompat-lompat. Urutan kronolis harus
dibuat secara urut. Untuk mengetahuinya, cobalah membaca kembali apakah
paragraf yang Anda buat masih tidak sesuai secara kronologis.
5. Membuat Kalimat yang Koheren
Kelima adalah perihal koheren. Cara membuat paragraf terdiri dari kalimat yang
koheren. Koheren sendiri maksudnya dalam pembuatan paragraf dari kumpulan
kalimat yang terhubung.
Terhubungnya kalimat pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya.
Menghubungkan kalimat satu denagn berikutnya dapat menggunakan kata-kata
transisi.
Kata transisi akan menjadi jembatan penghubung antara kalimat satu dengan
kalimat setelahnya. Jika Anda menerapkan ini, maka paragraf yang dibuat
memiliki koheren yang baik sehingga paragarf efektif.
6. Memuat Informasi dan Pemaparan yang Logis
Paragraf harus memiliki sebuah informasi dan pemaparan yang logis. Mengapa
logis? Bayangkan saja Anda membaca sebuah paragraf yang dimana antara
informasi dan pemaparan tidak logis! Tentu Anda merasa bahwa paragraf terdiri
dari kalimat yang berdiri sendiri.
7. Memberikan Contoh
Nah untuk cara membuat paragraf yang baik dan benar Anda dapat
menambahkan contoh. Contoh disini menjadi pendukung dari kalimat utama. Jadi
kalimat berupa contoh masuk dalam kalimat penjelas.
Adanya contoh pada sebuah paragraf memungkinkan maksud dan tujuan dari
paragarf semakin jelas. Pada dasarnya, contoh memang berguna sebagai penjelas
suatu topik tertentu.
8. Menuntaskan Gagasan Paragraf
Membuat paragraf yang efektif harus dapat menuntaskan gagasan. Ketika
membaca paragraf dan gagasan tidak tuntas akan terasa aneh dan kurang
lengkap.
Gagasan yang ada perlu untuk Anda tulis hingga tuntas sebelum lanjut ke
paragraf berikutnya. Namun, jika tidak memungkinkan untuk menuntaskan
gagasan dalam satu paragraf, dapat Anda teruskan ke paragraf berikutnya.
Paragraf berikutnya harus memiliki kata yang dapat menghubungkan dengan
paragraf berikutnya. Bagaimana sobat mudah bukan cara membuat paragraf yang
benar dan efektif? Membuat paragraf tidak perlu ribet dan rumit. Hal terpenting
adalah keefektifan setiap kalimat yang harus berkesinambungan.
KESIMPULAN

Pemahaman yang baik terhadap struktur kalimat dalam bahasa Indonesia


ragam ilmiah sangat penting dalam menyusun tulisan ilmiah yang jelas dan
terstruktur. Penggunaan pola kalimat yang benar akan membantu penyampaian
pesan dengan lebih efektif.
Kalimat efektif dalam bahasa Indonesia ragam ilmiah adalah kalimat yang
mampu menyampaikan pesan dengan jelas, ringkas, dan tepat sasaran. Pemilihan
kata yang tepat, pengaturan susunan kalimat yang baik, serta penggunaan tanda
baca yang tepat akan meningkatkan efektivitas kalimat.
Penggunaan tanda baca yang tepat dalam tulisan ilmiah sangat penting. Tanda
baca membantu mengatur alur baca, membedakan antara kalimat utama dan
kalimat pendukung, serta memberikan penekanan yang tepat pada informasi
yang ingin disampaikan.
Struktur paragraf yang baik dalam bahasa Indonesia ragam ilmiah melibatkan
pengaturan kalimat-kalimat yang terkait secara logis dan koheren. Paragraf yang
baik memiliki topik utama yang jelas, kalimat-kalimat pendukung yang
mendukung topik utama, serta transisi yang halus antara paragraf-paragraf
Dengan memahami dan menguasai struktur bahasa Indonesia dalam ragam
ilmiah ini, kita dapat menyusun tulisan ilmiah yang jelas, terstruktur, dan efektif.
Penguasaan terhadap struktur kalimat, kalimat efektif, dan paragraf akan
membantu dalam mengkomunikasikan ide, argumen, dan temuan secara efektif
kepada pembaca.
SARAN

Dengan menyajikan materi ini secara sistematis dan memberikan contoh-


contoh yang relevan, pembaca akan lebih mudah memahami dan menguasai
struktur bahasa Indonesia dalam ragam ilmiah: kalimat, kalimat efektif, dan
paragraf. Pastikan juga untuk memberikan penjelasan yang jelas dan langkah-
langkah praktis agar pembaca dapat mengaplikasikan pemahaman mereka dalam
penulisan ilmiah mereka sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompasiana.com/
asroffahrurrozi9531/60d8a4f006310e4c4f4d9672/pengertian-dan-
karakteristik-bahasa-indonesia-ragam-ilmiah
https://ajopiaman.com/ciri-ciri-ragam-bahasa-ilmiah-dan-
penjelasannya/
https://www.materipraktis.com/2016/02/pengertian-cara-menyunsun-
dan-contoh-kalimat-efektif.html
https://vhajrie27.wordpress.com/2010/03/19/paragraf-ilmiah/
comment-page-1/
https://student-activity.binus.ac.id/tfi/2021/07/pentingnya-
penggunaan-eyd-dalam-penulisan-karya-tulis-ilmiah/
https://penerbitbuku.co.id/cara-membuat-paragraf/
#Cara_Membuat_Paragraf.

Anda mungkin juga menyukai