Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH BAHASA INDONESIA

PEMAKAIAN BAHASA INDONESIA DALAM


PENULISAN KARYA ILMIAH
oleh

NURUL NISA (21117001)

SANTI YARNI (21117003)

RACHMAH PUTRI S (21117008)

NURUL QOLBIYA (21117011)

HASNA HUMAIRA (21117012)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ABULYATAMA
LAMPOH KEUDEE, ACEH BESAR
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya


sehingga laporan ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa saya
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materinya. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya dosen pengampu mata
kuliah Bahasa Indonesia yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan
laporan ini.
Penulis sangat berharap semoga laporan ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan penulis berharap lebih jauh lagi agar
laporan ini dapat pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi penulis merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan
laporan ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman. Untuk itu penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

Aceh Besar, November 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1

1.1. Latar Belakang.........................................................................................1

1.2. Rumusan Masalah...................................................................................1

1.3. Tujuan Masalah.......................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3

2.1. Pengertian Ragam Bahasa.......................................................................3

2.2. Ciri-Ciri Penggunaan Ragam Bahasa Karya Ilmiah................................3

2.3. Sifat-Sifat Bahasa yang Digunakan dalam Karya Ilmiah.......................9

2.4. Unsur-Unsur Bahasa Dalam Penulisan Karya Ilmiah.............................9

2.5. Pengaruh Penggunaan Bahasa Dalam Penulisan Karya Ilmiah............11

BAB III PENUTUP...............................................................................................12

3.1. Kesimpulan............................................................................................12

3.2. Saran......................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................13

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Menulis karya ilmiah adalah kegiatan akan harus di lakukan oleh
setiap mahasiswa, karena menulis karya ilmiah merupakan syarat wajib
yang harus di lakukan untuk mendapatkan gelar studinya. Oleh karena itu
wajib hukumnya bagi setiap mahasiswa untuk mengetahui apa itu karya
ilmiah dan syarat-syarat serta metode-metode dalam pembuatan karya
ilmiah. Namun banyak juga mahasiswa yang ragu bahkan tidak ada niatan
sama sekali untuk mumbuat sebuah karya tulis ilmiah, dan apabila
dihadapkan dengan sebuah tugas karya ilmiah masih terdapat kesalahan,
menunda-nunda,  semua ini tidak lain dan tidak bukan karena mereka belum
faham dan mengerti apa itu sebuah karya ilmiah dan bagaimana cara dan
prosedur pembuatannya.
Karya ilmiah adalah laporan tertulis dan dipublikasikan yang
memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah di lakukan oleh
seorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang
di kukuhkan dan di taati oleh masyrakat keilmuan.
Kemampuan menulis karya ilmiah di samping memerlukan bekal
keilmuan yang cukup juga memerlukan bekal kemampuan kebahasaan yang
memadai. Mengingat adanya prinsip-prinsip atau kaidah-kaidah tersendiri
tentang ragam bahasa ilmiah maka hendaknya prinsip-prinsip tersebut betul-
betul dipahami dan dipraktikkan. Hal ini karena faktor kebahasaan ini
mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam mengantarkan gagasan
kepada pembaca secara baik.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan ragam bahasa dalam karya ilmiah?
2. Apa saja ciri-ciri penulisan ragam bahasa karya ilmiah?
3. Apa sifat-sifat bahasa yang digunakan dalam karya ilmiah?
4. Apa saja Unsur-unsur bahasa dalam penulisan karya ilmiah?

1
5. Bagaimana Pengaruh penggunaan bahasa dalam penulisan karya
ilmiah?

1.3. Tujuan Masalah


1. Untuk mengetahui pengertian ragam bahasa dalam karya ilmiah.
2. Untuk mengetahui ciri-ciri penulisan bahasa karya ilmiah.
3. Untuk mengetahui sifat-sifat bahasa yang digunakan dalam karya
ilmiah.
4. Untuk mengetahui unsur-unsur bahasa dalam penulisan karya ilmiah.
5. Untuk mengetahui bagaimana Pengaruh penggunaan bahasa dalam
penulisan karya ilmiah.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Ragam Bahasa

Bahasa dalam karya ilmiah adalah ragam bahasa tulis yang


termasuk dalam ragam bahasa baku yaitu ragam yang mempunyai kaidah-
kaidah paling lengkap dibanding ragam lainnya, ragam mempunyai gengsi
dan wibawa yang tinggi dan yang menjadi tolak bandingan bagi pemakaian
yang benar (Alwi, dkk, 2003:13).
Dalam penulisan karya tulis ilmiah terdapat ketentuan ataupun
aturan khusus yang harus diikuti oleh penulis dalam menggunakan bahasa.
Bahasa dalam karya tulis ilmiah memiliki ciri khas yang berbeda dengan
bahasa dalam karya-karya fiksi atau tulisan di media sosial.
Poerwadarminta (1979, 18) menyatakan bahwa:
“Ragam Bahasa ilmiah adalah bahasa pikiran yang sesungguh-
sungguhnya. Yang disampaikan ialah kegiatan-kegiatan pikiran,
ditujukan kepada pikiran, dan harus pula ditangkap dengan pikiran.
Ketepatan dan kesaksamaan penuturan memegang peranan penting
dalam bahasa ilmiah. Segala kempuan yang ada dalam bahasa
dikerahkan untuk mengkomunikasikan kebenaran, pengertian,
pendapat, pengetahuan, keyakinan, seefisien-efisiennya. Karena itu,
digunakan kata-kata, ungkapan-ungkapan dan cara-cara penuturan
yang khusus bagi satu bidang ilmiah dan teknik. Tak sedikit kata-
kata yang sengaja ditempa dan ditentukan pengertiannya, yaitu yang
lazim disebut istilah keilmuan. Kata-kata itu bagi orang luar tak
ubahnya dengan kata-kata dewata. Lain dari itu digunakan juga
rumus-rumus dan kependekan-kependekan yang hanya ada dalam
suatu bidang ilmiah atau teknik”
2.2. Ciri-Ciri Penggunaan Ragam Bahasa Karya Ilmiah
Bahasa tulis ragam ilmu pengetahuan memiliki ciri-ciri yaitu: 1)
pilihan kata dan peristilahannya tepat, 2) kalimatnya efektif dan penataanya
dalam paragraph baik, 3) penalaran dan sistematikanya bagus, 4) pemaparan
dan gaya bahasanya menarik (Markhamah dalam Prayitno, dkk, 2000:128).

3
1. Pilihan Kata dan Istilah yang Tepat
Pemilihan kata serta pemilihan istilah harus sesuai dengan kaidah-
kaidah bahasa baku dan menyangkut ketepatan dalam mengantarkan
gagasan yang dimaksud. Terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan
ketika menulis karya ilmiah yaitu:
a. Menggunakan Kata-Kata dan Istilah yang Baku
Dalam menulis karya ilmiah menggunakan kata-kata dan
istilah-istilah yang sesuai dengan yang sudah ditetapakan. Dalam
menulis kata baku dan tidak baku tidak berdasarkan kata-kata yang
sering dijumpai karena belum tentu kata-kata tersebut merupan kata
yang benar menurut kaidah bahasa.

Tidak Baku Baku


Sistim Sistem
Ekstrim Ekstrem
Hipotesa Hipotesis
Tehnik Teknik
Analisa Analisis
Hakekat Hakikat
Managemen Manajemen

b. Penggunaan Kata dan Istilah yang Tepat, Cermat dan Hemat

Selain harus baku, pemilihan kata juga harus lazim, hemat, dan
cermat (Arifin, 1998:82). Kata yang lazim adalah kta yang sudah
dikenal masyarakat luas. Kata yang hemat adalah kata yang tidak
disertai penjelasan yang panjang karena mempunyai gabungan kata
yang lebih hemat. Kata yang mengandung kehematan adalah jika
terdapat ungkapan yang lebih pendek maka tidak perlu
menggunakan uangkapan yang panjang.

Tidak Hemat Hemat


1. Mengadakan penelitian 1. Meneliti
2. Dalam rangka untuk 2. Untuk mencapai tujuan ini

4
mencapai tujuan ini
3. Mempunyai pendirian 3. Berpendirian
4. Tujuan daripada penelitian 4. Tujuan penelitian ini
ini adalah… adalah…

Menurut kaidah penggunaan istilah, sumber yang dipakai


sebagai pembentuk istilah dapat berupa kosakata bahasa Indonesia,
kosakata bahasa serumpun, dan kosakata bahasa asing. Pembentukan
kosakata dari ketiga sumber tersebut harus memenuhi persyaratan
yang sudah ditetapkan (Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa
Depdiknas, 2004). Berikut ini contoh istilah serapan yang diambil
dengan atau tanpa pengubahan yang berupa penyesuaian ejaan dan
lafal.

Istilah Istilah Indonesia Istilah Indonesia yang


Asing yang Dianjurkan dijauhkan
Urine Urine Kencing
Amputation Amputasi Pemotongan anggota badan
Horizon Horizon Kakilangit, ufuk cakrawala
Energy Energi Daya, gaya, tenaga, kekuatan
Oxygen Oksigen Zat asam

2. Kalimat Efektif
Kalimat efektif adalah kalimat yang memenuhi kriteria jelas,
sesuai dengan kaidah, ringkas, dan enak dibaca (Arifin, 1998:84).
Widjono (2005: 148) mengemukakan beberapa ciri kalimat efektif
adalah sebagai berikut:
a. Keutuhan
Keutuhan adalah adanya kesepadan dan keseimbangan pikiran
atau gagasan dan struktur bahasa yang digunakan.
Contoh:
Jika Anda tidak membayar pajak, akan dikenakan denda.

5
Kalimat tersebut tidak sepadan karena Subjeknya tidak ada.
Seharusnya kalimat yang baku adalah “Jika tidak membayar pajak,
Anda akan didenda”.
b. Kesejajaran
Kesejajaran adalah kesamaan bentuk kata yang digunakan
secara konsisten atau penggunaan bentuk-bentuk yang sama untuk
menyatakan gagasan yang sederajat.
Contoh:
Penelitian ini memerlukan tenaga yang terampil, biaya yang
banyak serta cukup waktu (tidak sejajar).
Penelitian ini memerlukan tenaga yang terampil, biaya yang
banyak, serta waktu yang cukup (sejajar).
c. Kefokusan
Kalimat efektif harus memfokuskan pesan terpenting agar
mudah dipahami maksudnya.
Contoh:
Sulit ditingkatkan kualitas dan kuantitas produk hortikultura ini
(tidak efektif).
Produk hortikultura ini sulit ditingkatkan kualitas dan
kuantitasnya (efektif).
d. Kehematan
Prinsip kehematan ini seperti yang sudah disinggung di atas
tentang kehematan menggunakan kata dalam mengungkapkan
gagasan.
Contoh:
1) Kita harus saling hormat-menghormati (seharusnya tidak
menggunakan “saling” karena sudah berarti saling
menghormati).
2) Makalah ini akan membicarakan tentang faktor motivasi
siswa dalam belajar. (seharusnya tidak menggunakan
“tentang” karena “membicarakan” sudah berarti “berbicara
tentang”).
e. Kecermatan dan Kesantunan
Kecermatan dam kesantunan meliputi ketepatan memilih kata
sehingga menghasilkan komunikasi baik, tepat, tanpa gangguan

6
emosional pembaca atau pendengar. Kecermatan dalam hal ini sama
dengan kecermatan memilih kata. Kalimat yang baik adalah kalimat
yang singkat, jelas, lugas, dan tidak berbelit-belit. Dalam kaitannya
dengan kesantunan penulis harus menghindari subjektivitas,
contohnya penggunaan ungkapan “ menurut pendapat saya.... adalah
ungkapan yang kurang tepat, seharusnya data menunjukkan bahwa
atau penelitian membuktikan bahwa...
f. Kevariasian
Untuk membentuk kevariasian kalimat dapat ditempuh dengan
cara membuat variasi struktur, diksi, dan gaya, atau bahkan jenis
kalimat asalkan jangan sampai mengubah isinya atau gagasan asli
yang akan disampaikan kepada pembaca.
g. Ketepatan Diksi dan Ejaan
Ketepatan diksi adalah ketepatan memilih kata yang tepat,
seperti yang sudah dibahas sebelumnya. Adapun tentang penggunaan
ejaan yang tepat adalah penggunaan ejaan yang sesuai dengan
Pedoman Ejaan Yang Disempurnakan (EYD) yang meliputi kaidah
penulisan huruf, kata, unsur serapan, dan penulisan tanda baca dalam
kalimat.
3. Paragraf yang Baik
Menurut Wibowo (2005:112) syarat paragraf yang baik yaitu
meliputi: kesatuan, kepaduan dan kelengkapan. Paragraf yang baik
harus menggunakan prinsip kesatuan yaitu dalam sebuah paragraf
hanya terdiri dari satu gagasan pokok. Semua kalimat yang membentuk
kesatuan dalam paragraf tersebut hanya merujuk pada satu gagasan
pokok tersebut. Oleh karena itu, pastikan bahwa semua kalimat yang
masih dalam satu paragraf tersebut benar-benar selaras antara satu
dengan yang lain dalam mengantarkan gagsan tersebut. Prinsip yang
lain adalah kepaduan yaitu kekompakan hubungan atau kohesi dan
koherensi antara kalimat yang satu dengan kalimat yang lain dalam
sebuah paragraf. Untuk menciptakan hubungan yang serasi dan selaras
ini tentunya diperlukan alat bantu yaitu dengan konjungsi (kata
penghubung), paralelisme, kata ganti, atau repetisi pada kata kunci atau

7
menggunakan rincian peristiwa. Adapun yang dimaksud dengan
kelengkapan dalam paragraf adalah terpenuhinya kebutuhan akan
kalimat penjelas yang mengantar kalimat utama.
4. Sistematis
Karya tulis ilmiah yang komunikatif harus disusun berdasarkan
prosedur yang sistematis pula, yaitu teratur, runtut, berkesinambungan,
metodis, dan terorganisir. Sistematika sebuah tulisan pada umumnya
terbagi ke dalam tiga bagian pokok, yaitu pendahuluan, isi, dan
simpulan. Serta bagian lain yang dijadikan sebagai penunjang seperti
kover, judul, daftar pustaka, dan indeks.

2.3. Sifat-Sifat Bahasa yang Digunakan dalam Karya Ilmiah


Secara umum penggunaan bahasa dalam karya atau artikel ilmiah
harus menagcu pada sifat-sifat bahasa meliputi sifat (a) objektif, (b)
impersona, (c) teknis, dan (d) praktis (Gay, 1981; Saragih, 1999).
a. Objektif
Objektif adalah bahasa yang berhubungan dengan sikap penulis.
Dalam hal ini, penulis harus bersikap objektif dalam mengemukan
pendapatannya, apa adanya, tidak dibuat–buat. Sehingga hasil tulisannya
dapat dipertanggung jawabkan berdasarkan data yang ada. Sebaliknya
bahasa subjektif menggambarkan pengalaman penulis yang berbeda
dengan yang dipahami oleh khalayak yang memiliki bentuk ekspresi
emosional, modalitas, dan makna konotatif.

Aspek Subjektif Objektif


Epitet Jelas, sistem itu tidak Sistem itu tidak
baik. digunakan.
Ekspresi Hebat, penelitian itu Penelitian itu
emosional sangat luar biasa. berkontribusi pada
pengembangan teori.
Modalitas Data selalu/pasti diproses Data diproses di
di laboratorium. laboratorium.
Makna konotatif Action research menjadi Action research sedang

8
primadona saat ini. digalakkan saat ini.

b. Impersona
Impersona bahasa merupakan ketidakterlibatan penulis dalam karya
tulis ilmiah yang disusunnya. Dalam karya ilmiah tidak digunakan
bentuk pronominal saya, kami, kita, atau penulis dengan tujuan
menghindari paparan persona (subjektif).
c. Teknis
Teknis yang dimaksud dalam konteks tulisan istilah yang
berhubungan dengan istilah dalam satu disiplin ilmu. Akan tetapi,
penggunaan singkatan (akronim) dilakukan dengan menampilkan bentuk
penuh terlebih dahulu lalu diikuti bentuk singkatan dalam tanda kurung.
Misalnya, Pada tahun 2004 Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) akan
mulai diberlakukan. Namun, sampai saat ini para guru maupun kepala
sekolah belum memiliki contok KBK yang…
d. Praktis
Kepraktisan bahasa ditandai dengan dengan pengunaan teks yang
ekonomis dan tidak ambigu. Misalnya kata diteliti dan digalakkan prinsip
ini dapat digunakan sebagai pengganti mengadakan penelitian dan naik
daun karena bentuk pertama lebih ekonomis. Namun, bentuk frase
berdasarkan pada, terdiri atas, sesuai dengan, bergantung pada tidak
dapat diubah menjadi berdasarkan, terdiri, sesuai, dan bergantung
walaupun lebuh singkat dan hemat karena bentuk pertama merupakan
bentuk yang sudah dibakukan dalam bahasa Indonesia.

2.4. Unsur-Unsur Bahasa Dalam Penulisan Karya Ilmiah


1. Penggunaan Ejaan
Ejaan adalah kaidah-kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi,
kata, kalimat, dan sebagainya dalam bentuk tulisan serta penggunaan
tanda baca.
2. Penggunaan Imbuhan

9
Imbuhan adalah bubuhan atau sisispan pada kata dasar untuk
membentuk kata baru. Pengimbuhan ialah pembentukan kata dasar
dengan pemberian imbuhan seperti awalan atau akhiran.

3. Pemilihan dan Penempatan


Tulisan atau penggunaan bahasa yang baik ditentukan dari cara
penulisan atau penempatan kata. Pemilihan dan penetapan kata
merupakan faktor penting dalam karya tulis ilmiah.

2.5. Pengaruh Penggunaan Bahasa Dalam Penulisan Karya Ilmiah


1. Pengaruh Bahasa Asing
Mendapatkan kalimat yang logis terkadang terhalang oleh bahasa
yang mempunyai kekurangan-kekurangan dalam istilah atau ungkapan.
Pengaruh bahasa asing terlihat jika penulis tidak mampu mendapatkan
istilah dalam bahasa Indonesia. Pemungutan kata atau istilah ini karena
keperluan yang tidak diperoleh dalam bahasa Indonesia.
2. Gaya Bahasa
Keutamaan dalam penulisan karya ilmiah adalah kebenaran akan
fakta-fakta yang diteliti. Gaya bahasa dalam karya ilmiah berbeda dengan
gaya bahasa cerita fiksi.

10
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Kemampuan menulis karya ilmiah di samping memerlukan bekal
keilmuan yang cukup juga memerlukan bekal kemampuan kebahasaan yang
memadai. Mengingat adanya prinsip-prinsip atau kaidah-kaidah tersendiri
tentang ragam bahasa ilmiah maka hendaknya prinsip-prinsip tersebut betul-
betul dipahami dan dipraktikkan. Hal ini karena faktor kebahasaan ini
mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam mengantarkan gagasan
kepada pembaca secara baik. Dalam penulisan karya tulis ilmiah terdapat
ketentuan ataupun aturan khusus yang harus diikuti oleh penulis dalam
menggunakan bahasa. Bahasa dalam karya tulis ilmiah memiliki ciri khas
yang berbeda dengan bahasa dalam karya-karya fiksi atau tulisan di media
sosial.

3.2. Saran
Dalam menulis  karya ilmiah diharapkan memperhatikan
penggunaan bahasa sistematika penulisan sesuai jenisnya sehingga karya
ilmiah dapat diterima oleh berbagai kalangan. Dalam menulis karya ilmiah
penulis diharapkan dapat menyajikan berbagai fenomena dan permasalahan
yang terjadi dalam masyarakat saat ini sehingga karya ilmiah dapat menjadi
menarik dan bermanfaat bagi para pembaca.

11
DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan, dkk. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai
Pustaka.

Arifin, E. Zainal. 1998. Dasar-Dasar Penulisan Karangan Ilmiah. Jakarta:


Grasindo.

Poerwadarminta, W.J.S. 1979. Bahasa Indonesia untuk Karang-Mengarang:


Petunjuk Menggunakan Bahasa Indonesia Secara Tepat-Praktis.
Yogyakarta: UP Indonesia.

Prayitno, Harun Joko, dkk (Ed). 2000. Pembudayaan Penulisan Karya Ilmiah.
Surakarta: Muhammadiyah University Press.

Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdiknas RI. 2004. Pedoman


Umum Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan & Pedoman Umum
Pembentukan Istilah. Bandung: CV. Yrama Utama.

Saragih, Amrin. 1999. Penulisan Artikel Ilmiah. Makalah Disajikan dalam


Pelatihan Penulisan Artikel Ilmiah di Medan, FPBS IKIP Medan, April.

Wibowo, Wahyu. 2005. Enam Langkah Jitu Agar Tulisan Anda Makin Hidup dan
Enak Dibaca. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Widjono. 2005. Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di


Perguruan Tinggi. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

12

Anda mungkin juga menyukai