Anda di halaman 1dari 14

BAHASA INDONESIA

PENGGUNAAN BAHASA INDONESIA RAGAM ILMIAH DALAM MENULIS DAN PRESENTASI ILMIAH

OLEH: ANDI TENRITTE (1211040012) NURUL SHABAH (1211040011)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2013

KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Pertama-tama marilah kita memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT. karena atas limpahan rahmat dan karuniah-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang telah ditentukan. Makalah ini ditujukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Umum Bahasa Indonesia yang membahas mengenai Penggunaan Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah dalam Menulis dan Presentasi Ilmiah. Makalah ini terwujud dari beberapa sumber yang relevan dengan pembahasan materi Penggunaan Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah dalam Menulis dan Presentasi Ilmiah. Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan masukan, motivasi dan turut membantu penulis dalam menyusun makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua orang, khususnya bagi para mahasiswa. Makassar, 4 Mei 2013

Penulis
ii

DAFTAR ISI
Halaman Judul.................................................................................................. Kata Pengantar ................................................................................................. Daftar Isi........................................................................................................... BAB I Pendahuluan ......................................................................................... A. Latar Belakang ................................................................................... B. Rumusan Masalah .............................................................................. C. Tujuan Penulisan ................................................................................ D. Manfaat Penulisan .............................................................................. BAB II Pembahasan ......................................................................................... A. Pengertian Organisasi ........................................................................ B. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Individu dapat Bertahan dalam Organisasi ................................................................................ C. Faktor-Faktor yang Menyebabkan Individu Meninggalkan Organisasi ......................................................................................... BAB III Penutup .............................................................................................. A. Kesimpulan ........................................................................................ B. Saran .................................................................................................. Daftar Pustaka .................................................................................................. 9 13 13 13 14 4 i ii iii 1 1 2 2 2 3 3

iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Bahasa Indonesia layaknya bahasa yang sering diterapkan pada umumnya, digunakan untuk menentukan ragam bahasa Indonesia tertentu sesuai dengan tujuan penggunaannya. Terdapat perbedaan dalam penggunaan ragam bahasa Indonesia ketika penyampaian khotbah Jumat dengan penggunaan ragam bahasa dalam hal orasi politik, begitupun halnya dengan bahan kuliah. Salah satu ragam bahasa yang diklasifikasikan sesuai sifat keilmuannya dan didasarkan pada jenis penggunaan dalam bidang kegiatannya adalah bahasa Indonesia ragam ilmiah (Jahrir, 2012:37). Menulis karya ilmiah merupakan salah satu penerapan dari bahasa Indonesia yakni bahasa Indonesia ragam ilmiah. Ragam ilmiah inilah yang lazim digunakan oleh mahasiswa dalam dunia akademik atau ilmiah sesuai karakteristik yang dimilikinya (Jahrir, 2012:37). Oleh karena beberapa hal di atas, maka penulis merasa perlu mengangkat judul ini guna mengetahui penggunaan bahasa Indonesia ragam ilmiah dalam menulis dan presentasi ilmiah.

B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka penulis dapat merumuskan permasalahan dalam makalah ini, yaitu: 1. Bagaimana penggunaan bahasa Indonesia ragam ilmiah dalam menulis dan presentasi ilmiah?

C. Tujuan Makalah Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan di atas, maka penulis dapat menuliskan tujuan makalah ini, yaitu: 1. Mengetahui penggunaan bahasa Indonesia ragam ilmiah dalam menulis dan presentasi ilmiah.

D. Manfaat Makalah Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan di atas, maka penulis dapat menuliskan manfaat makalah ini, yaitu: 1. Bagi dosen atau pembimbing, makalah ini dapat membantu mereka dalam memberikan materi mengenai penggunaan bahasa Indonesia ragam ilmiah dalam menulis dan presentasi ilmiah kepada peserta didik mereka. 2. Bagi peserta didik, khususnya para mahasiswa makalah ini dapat dijadikan sebuah referensi dalam menambah pengetahuan mereka mengenai penggunaan bahasa Indonesia.

3. Bagi masyarakat luas, makalah ini dapat membuka cakrawala mereka mengenai penggunaan bahasa Indonesia ragam ilmiah dalam menulis dan presentasi ilmiah yang memiliki banyak karakteristik.

BAB II PEMBAHASAN
A. Penggunaan Bahasa Indonesia Ragam Ilmiah dalam Menulis dan Presentasi Ilmiah Bahasa Indonesia digunakan untuk tujuan tertentu, begitupun dengan ragam bahasa Indonesia yang digunakan haruslah berbeda-beda sesuai dengan tujuan penggunaannya. Terdapat perbedaan penggunaan bahasa Indonesia, baik itu dalam hal orasi politik, kegiatan khotbah Jumat ataupun sebagai bahan kuliah. Dalam dunia akademik atau ilmiah, mahasiswa dituntut untuk menggunakan ragam bahasa Indonesia tertentu, yakni ragam ilmiah. Misalnya dalam penulisan karya ilmiah, salah satu bahasa Indonesia yang digunakan adalah bahasa Indonesia ragam ilmiah (Jahrir, 2012: 37). Menggunakan bahasa Indonesia ragam ilmiah dalam menulis dan presentasi ilmiah berarti memanfaatkan potensi bahasa Indonesia untuk memaparkan fakta, konsep, prinsip, teori, atau gabungan dari keempat hal tersebut secara hasil penelitian secara tertulis dan lisan. (Anshari dkk, 2011:46-47) 1. Fakta Fakta adalah segala sesuatu yang terekam oleh penglihatan manusia yang telah dibuktikan kebenarannya atau data keadaan yang telah menjadi suatu kenyataan. Pada khalayak ramai, fakta dianggap sebagai hal yang

sesungguhnya terjadi, karena telah menyampaikan kenyataan yang terjadi pada orang lain (Wikipedia, 2013).

2. Konsep Konsep merupakan suatu pandangan yang bersifat abstrak atau gambaran mental yang dibangun dari berbagai macam karakteristik berupa pengetahuan dan dinyatakan dalam suatu kata atau simbol (Wikipedia, 2013). 3. Prinsip Prinsip merupakan suatu pernyataan yang dianggap sebagai panutan dalam berfikir atau melakukan sesuatu oleh individu maupun kelompok berupa sebuah kebenaran umum maupun individual (Wikipedia, 2013). 4. Teori Teori diartikan sebagai sebuah pandangan atau hasil pemikiran yang menjelaskan fenomena atau kejadian tertentu dan dirumuskan,

dikembangkan, serta dievaluasi berdasarkan metode ilmiah. Teori juga merupakan suatu hipotesis yang kebenarannya telah diakui (Wikipedia, 2013). Dalam proses menulis tulisan ilmiah, harus menggunakan bahasa Indonesia yang menunjukkan karakteristik dari bahasa Indonesia ragam ilmiah itu sendiri, yakni cendekia, lugas dan jelas, menghindari kalimat fragmentaris, formal dan objektif, konsisten, ringkas dan padat, dan bertolak dari gagasan (Anshari dkk, 2011:47). 1. Cendekia Bahasa yang bersifat cendekia yakni bahasa yang mampu membuat gagasan yang disampaikan penulis dapat diterima secara tepat oleh
5

pembaca. Dengan kata lain, hasil pemikiran logis dapat sampaikan secara tepat melalui bahasa ilmiah (Jahrir, 2012:39). 2. Lugas dan Jelas Sifat lugas dan jelas mengandung makna bahwa gagasan ilmiah yang disampaikan melalui bahasa Indonesia tersalurkan secara jelas dan tepat.. Kesalahpahaman dan kesalahan pemaknaan isi kalimat dapat hindari dengan pemaparan melalui bahasa Indonesia yang lugas. Selain itu, bahasa yang jelas serta gagasan yang berhubungan dengan jelas akan mempermudah pembaca dalam memahami gagasan yang ingin

disampaikan (Jahrir, 2012:41). 3. Kalimat fragmentaris Dalam bahasa Indonesia ragam ilmiah, yang harus perhatiakan adalah kesatuan gagasan yang ingin disampaikan. Apabila gagasan yang digunakan dalam beberapa kalimat tidak saling menyatu, maka kalimat tersebut akan menjadi rancu. Dengan kata lain, akan menjadi kalimat yang fragmentaris. Kalimat yang seperti inilah yang harus dihindari (Jahrir, 2012:43). 4. Formal dan Objektif Sifat formal dimaknai bahwa kosa kata, bentukan kata, serte kalimat yang digunakan dalam tulisan ilmiah sesuai dengan aturan dalam bahasa Indonesia. Ketiga hal di atas merupakan ukuran untuk menentukan tingkat keformalan bahasa dalam tulisan ilmiah (Jahrir, 2012:44). Sedangkan sifat objektif dapat dilihat dalam pengembangan kalimat yang menjadikan

gagasan sebagai pangkal tolak, serta penggunaan kata yang menjadi perwujudan sifat objektif (Jahrir, 2012:48). 5. Konsisten Konsisten dalam hal ini diartikan bahwa penggunaan unsur bahasa, tanda baca, tanda-tanda lain, istilah, serta ejaan dalam bahasa tulis ilmiah diterapkan sesuai dengan aturan yang berlaku (Jahrir, 2012:50). 6. Ringkas dan Padat Ringkas dan padat mengandung makna bahwa kalimat atau paragraf dalam tulisan ilmiah menggunakan unsur bahasa yang sesuai dengan ruang lingkup pembahasan materi, tanpa adanya unsur bahasa yang mubazir serta pemborosan kata (Jahrir, 2012:48-49). 7. Bertolak dari gagasan Dalam bahasa Indonesia ragam ilmiah, sifat bertolak dari gagasan artinya hal-hal pokok atau gagasan yang diungkapkan yang menjadi titik berat pembahasan, bukan dari penulisnya (Jahrir, 2012:43). Penerapan dari karakteristik bahasa Indonesia ragam ilmiah tersebut dapat di lihat pada kaidah atau aturan penulisan yang telah ditetapkan, seperti pilihan kata, pengembangan kalimat dan paragraf, kecermatan dalam penggunaan ejaan, tanda baca, dan aspek-aspek mekanik lainnya (Anshari dkk, 2011:47). Hal yang dijelaskan di atas juga berlaku untuk presentasi ilmiah yakni dalam penggunaan bahasa Indonesia ragam ilmiah (Anshari dkk, 2011:46). Penyajian materi ilmiah dalam suatu forum diskusi oleh seseorang dimana peserta diskusi dengan sukarela terlibat aktif dalam interaksi verbal ilmiah dan dalam waktu yang
7

telah ditentukan guna tercapainya suatu tujuan disebut presentasi ilmiah yang efektif (Jahrir, 2012:138). Ketika melakukan kegiatan presentasi ilmiah, pemateri atau presenter diharuskan menggunakan bahasa Indonesia lisan yang dihiasi dengan karakteristik bahasa Indonesia ragam ilmiah seperti yang telah dikemukakan sebelumnya (Anshari dkk, 2011:47). Salah satu kegiatan yang sangat sering dilakukan dalam dunia ilmiah adalah presentasi ilmiah, khususnya bagi para mahasiswa. Mahasiswa sangatlah membutuhkan kemahiran dalam melaksanakan presentasi ilmiah (Jahrir, 2012:138). Oleh sebab itu, mahasiswa diharuskan memiliki pemahaman konsep bahasa Indonesia yang baik dan benar. Karenanya, perlu adanya kejelasan batasan mengenai definisi bahasa Indonesia yang baik dan benar yang berguna sebagai salah satu acuan bagi mahasiswa itu sendiri (Asdam, 2012:33), Berdasarkan hal di atas, perlu dikemukakan bahwa bahasa Indonesia yang baik adalah bahasa Indonesia yang digunakan sesuai dengan situasi pemakaiannya, sehingga kelancaran berkomunikasi berlangsung dengan baik. Bahasa Indonesia yang benar adalah bahasa Indonesia yang penggunaannya sesuai dengan kaidah atau norma bahasa Indonesia baku atau bahasa yang sudah distandarkan penggunaannya dengan mengacu kepada situasi resmi atau formal. (Asdam, 2012:33-34). Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah bahasa Indonesia yang tetap menerapkan aturan-aturan atau kaidah bahasa Indonesia baku namun dalam penggunaannya tetap sesuai dengan situasi saat itu (Asdam, 2012:34). Adapun ciri-ciri dari bahasa Indonesia baku, yakni:

1. Digunakannya ucapan yang baku pada bahasa lisan, yaitu ucapan yang tidak disertai oleh dialek-dialek dan ucapan bahasa daerah yang ada (Syamsuri, 2011:39). 2. Tetap berpedoman pada ejaan yang telah ditetapkan, yakni Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (Syamsuri, 2011:39). 3. Menggunakan Pedoman Umum Pembentukan Istilah sebagai peristilahan resmi (Syamsuri, 2011:39). 4. Pemakaian unsur-unsur yang telah dipengaruhi oleh bahasa tutur seharihari harus dihindari, baik itu gramatikal maupun leksikal (Syamsuri, 2011:39-40). Selain hal-hal di atas, beberapa fasilitas atau alternatif juga bisa dimanfaatkan dalam penggunaan bahasa Indonesia lisan termasuk dalam presentasi ilmiah. Fasilitas tersebut antara lain, kesempatan untuk mengulang-ulang materi, menggunakan intonasi yang sesuai misalnya suara agak ditekan, dan unsur suprasegmental lainnya (Anshari dkk, 2011:47)

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan Dari pembahasan yang telah dijelaskan di atas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa memanfaatkan potensi bahasa Indonesia dalam

menjelaskan beberapa hal secara hasil penelitian baik lisan maupun tulisan berarti telah menggunakan bahasa Indonesia ragam ilmiah dalam menulis dan presentasi ilmiah. Hal-hal yang harus ditunjukkan ketika menulis tulisan ilmiah adalah karakteristik dari bahasa Indonesia ragam ilmiah itu sendiri yang penerapannya ditampakkan pada kaidah atau aturan penulisan yang telah ditetapkan. Begitupun halnya dengan presentasi ilmiah, ditekankan bahwa bahasa Indonesia lisan yang digunakan presenter harus menunjukkan karakteristik dari bahasa Indonesia ragam Ilmiah. Selain dari itu bahasa Indonesia yang baik dan benar, serta bahasa Indonesia baku juga perlu diperhatikan terutama bagi mahasiswa yang sering berkecimbung dalam dunia presentasi ini. B. Saran Dari pembahasan yang telah dijelaskan di atas, maka penulis dapat menyarankan kepada pembaca, khususnya bagi mahasiswa bahwa dalam menulis karya ilmiah maupun presentasi ilmiah, yang perlu diperhatikan adalah penggunaan bahasa Indonesia ragam ilmiah terutama karakteristiknya. Apabila hal tersebut diabaikan, maka gagasan yang ingin disampaikan akan sulit dicerna oleh pembaca maupun pendengar.

10

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. Fakta. http://id.wikipedia.org/wiki/Fakta. 29 April 2013. Anonim. 2013. Konsep. http://id.wikipedia.org/wiki/Konsep. 29 April 2013. Anonim. 2013. Prinsip. http://id.wikipedia.org/wiki/Prinsip. 29 April 2013. Anonim. 2013. Teori. http://id.wikipedia.org/wiki/Teori. 29 April 2013. Anshari, Abdullah Dola, Ahyar Anwar, Akmal Hamsa, Salam, Juanda, Ramly, Mayong Maman, Azis, Nensilianti, Idawati, Helena, Nurwaty Syam, Asia, Suarni Syamsaguni, Muhammad Rapi, Achmad Tolla, Muhammad, Johar Amir, Sulastriningsih, Wardihan, Syamsudduha, Kembong Daeng, Enung Maria, Taufik, Usman, Bachtiar Syamsuddin, Andi Fatimah Yunus, Hajrah, dan Faisal. 2011. Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Bahasa Indonesia. Makassar: UNM. Asdam, Muhammad. 2012. Bahasa Indonesia Pengantar Pengembangan Kepribadian. Makassar: Lipa. Jahrir, Andi Sahtiani. 2012. Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian Bahasa Indonesia. Makassar: UNM. Syamsuri, Andi Sukri. 2011. Bahasa Indonesia Mata Kuliah Dasar Umum. Makassar: Pustaka Lontara.

11

Anda mungkin juga menyukai