AKADEMIK
PROGRAM STUDI BAHASA INDONESIA
Disusun oleh :
Chindyana ependi
NPM A1A220110
Reguler 1A
UNIVERSITAS SUBANG
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
2022
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN..........................................................................................................3
1.1. Latar Belakang...................................................................................................................3
1.2. Rumusan Masalah.............................................................................................................3
1.3. Tujuan...............................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................................4
2.1. Pengertian Bahasa Akademik............................................................................................4
2.2. Fungsi Bahasa Akademik...................................................................................................4
2.3. Kriteria Bahasa Akademik..................................................................................................4
................................................................................................................................................11
BAB III PENUTUP.................................................................................................................11
3.1. Kesimpulan......................................................................................................................11
3.2. Saran...............................................................................................................................11
BAB 1 PENDAHULUAN
Bahasa Indonesia mempunyai sebuah aturan yang baku Dalam penggunaannya, namun
dalam praktiknya sering terjadi penyimpangan dari aturan yang baku tersebut. Kata-kata yang
menyimpang disebut kata non baku. Begitu juga dalam kalimat, utamanya dalam penulisan
akademik, aturan dan struktur penulisan harus benar-benar diperhatikan. Tidak memandang
siapa pun yang menggunakan bahasa Indonesia pasti memakai dua macam bahasa, bahasa baku
dan nonbaku. Begitu juga dalam menulis akademik, perlu diperhatikan struktur dan tata cara
penulisan kalimat yang baik dan benar guna memudahkan setiap membaca untuk memahami
apa yang ditulis atau apa yang ingin disampaikan penulis melalui tulisannya.
Di dalam makalah ini akan dibahas tentang kalimat menurut struktur dan pola
penulisannya, fungsi, kriteria, dan juga contohnya dalam tulisan akademik. Tujuan ditulisnya
makalah ini yaitu untuk memberi arahan dan informasi kepada pembaca tentang tata cara
penulisan kalimat yang baik dan benar, utamanya dalam penulisan akademik.
1.3. Tujuan
Bahasa adalah suatu sistem dar lambang bunyi arbiter yang di hasilkan oleh
ucap manusia dan di pakai masyarakat untuk komunikasi,kerjasama dan identifikasi
diri. Kedudukan bahasa sebagai sistem lambang nilai budaya yang dirumuskan atas
dasar nilai sosial yang di hubungkan dengan bahasa yang bersangkutan.
Akademik adalah bahasa yang di pakai untuk ,dari dan oleh komunitas
akademik atau ilmiah.
Bobot karya ilmiah dapat di ukur dari bahasa,isi atau substansi dan metode yang di
gunakan dalam dalam penelitian. Oleh karena itu, karya ilmiah harus menggunakan
bahasa akademik atau yang lebih di kenal dengan istilah bahasa ilmu.
Bahasa akademik disebut juga bahasa ilmu atau bahasa ilmiah. Bahasa
akademik biasanya digunakan dalam pembuatan :
• Makalah
• Skripsi
• Tesis
• Artikel ilmiah
• Buku ilmiah
• Laporan penelitian atau dalam forum ilmiah seperti seminar dan kuliah
Bahasa akademik dituntut harus logis, sistematis ,dan lugas sehingga mudah di pahami
dan komunikatif. Selain itu, bahasa ilmu haruslah berpedoman pada KBBI dan PUEBI.
1. Cendekia / Logis
Kalimat Cendekia adalah kalimat yang mudah di pahami karena memiliki unsur
pikiran pokok dan penjelas. Ciri khas kalimat cendekia adalah :
• Terbuka, tidak berkonotasi ganda
• Jelas dan logis
• Mudah dipahami
Contoh : Teknologi komunikasi akan mengubah kehidupan umat manusia pada masa
depan.
3. Penalaran
Penalaran memenuhi 3 syarat, yaitu
• Dasar
• Alasan
• Simpulan
Contoh :
Pada organisasi,Top Manajemen berperan penting dalam pengambilan keputusan. Dia
berkewajiban untuk mengkoordinasikan semua kegiatan. Hal itu agar keputusan nya
mengarah kepada tujuan utama yakni terlaksananya tugas pokok organisasi dengan
sebaik-baiknya. Bahasa ilmu berdasarkan argumen tentang sesuatu,mengutamakan
gatra logika.
4. Efisiensi Kata
Kalimat efektif yaitu kalimat yang bersih dari kata-kata yang tidak fungsional
(redudansi).
Contoh :
Suksesnya usaha-usaha pembatasan kelahiran pada penduduk meliputi pula berbagai
kegiatan-kegiatan pendidikan dalam arti seluas-luasnya.
Contoh :
Mubiarto (1997:12) menyatakan bahwa sudah saatnya bangsa indonesia
menerapkan sistem ekonomi pancasila secara konsisten. (bukan: Menurut
Mubiarto(1997:12),dia menyatakan bahwa...)
Meskipun galak,Yuli cantik sekali. (bukan: Meskipun galak tetapi Yuli cantik
sekali)
6. Formal
Bahasa yang digunakan dalam komunikasi ilmiah bersifat formal. Tingkat
keformalan bahasa dalam tulisan ilmiah dapat dilihat pada lapis kosa kata, bentukan
kata, dan kalimat.
Contoh :
Kata Formal : Kata Nonformal:
Wanita : Cewek
Dari : Ketimbang
Hanya : Cuma
Membuat : Bikin
Dipikirkan : Dipikirin
Bagaimana : Gimana
Matahari : Mentari
❖ Kontaminasi
Kontaminasi kata
• Diperluaskan (seharusnya: diperluas/diluaskan)
• Mengetemukan,diketemukan (seharusnya:menemukan,ditemukan)
• Dipelajarkan (seharusnya: diajarkan/dipelajari)
Kontaminasi kalimat
• Dalam bab II akan membahas kajian pustaka...(seharusnya: Dalam bab II akan
dibahas kajian pustaka...) atau Bab II akan membahas kajian pustaka ...
• Bagi mahasiswa yang ingin mengikuti LKMD harap menghubungi Sdr.Tuty
(seharusnya: Mahasiswa yang ingin mengikuti LKMD harap menghubungi Sdr.Tuty)
❖ Pleonasme
Pleonasme yaitu penggunaan dua kata yang sama atau mirip artinya dalam
sebuah kalimat. Ada 3 bentuk pleonasme, yaitu :
Beranalog pada bentuk kata yang sudah ada, dibentuklah kata yang semacam
tetapi salah. Pada bahasa Indonesia terutama terdapat dalam pembentukan pasangan
kata yang menunjukan jenis kelamin. Berdasarkan bentuk pasangan kata (jenis kelamin)
dalam bahasa Sansekerta: dewa-dewi, putera-puteri, bidadara-bidadari.
❖ Hiperkorek
Contoh :
Benar menjadi Salah
Insaf insyaf
Surga Syurga
Tobat Taubat
Saraf Syaraf
Logika yang salah adalah penalaran atau cara berfikir yang salah.
Contoh:
Contoh :
Kosakata pasar :
• Bikin (buat)
• Cuma (hanya)
• Aku kasih uang
• Bilang berkata
Dialek Betawi :
• Gimana lo/lu
• Gue
• Entar dulu
• Kagak
Contoh :
Singkatan dan Akronim
• s/d seharusnya s.d
• P.T seharusnya PT
• Prof.DR. seharusnya Prof Dr.
Kata Serapan :
• Analisa seharusnya analisis
• Koordinir seharusnya koordinasi
• Sistimatika seharusnya sistematika
❖ Aplikasi Ejaan
Partikel pun
• Berarti pula atau saja,penulisannya dipisah. Contoh : Dia pun pergi meninggalkan
kekasihnya.
• Merupakan rangkaian kata penghubung. Contoh : Sekalipun Dia anak pejabat
tinggi,Wanda tetap ramah dan sopan.
Kata hubung
• Merangkai kata ulang
• Antara huruf kecil dan huruf kapital kata berimbuhan
Penyusunan paragraf
Jenis paragraf :
• deduktif
• induktif
• sentral
• deduktif induktif
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Seperti kita ketahui dalam pembahasan sebelumnya, terdapat banyak sekali pemahaman
yang dapat kita peroleh berupa, fungsi, kriteria, dan kesalahan – kesalahan dalam Bahasa
Akademik.
3.2. Saran
Penulis mendapatkan pengalaman yang sangat berharga dalam pembuatan makalah ini
mengenai Bahasa Indonesia dalam tulisan Akademik. Penulis menyarankan kepada semua
pembaca untuk mempelajari tentang struktur dan pola penyusunan kalimat. dengan
mempelajari materi ini diharapkan mahasiswa dan mahasiswi memiliki ketetapan dalam
menyampaikan dan menyusun suatu gagasan agar gagasan yang disampaikan dapat dipahami
dengan mudah dan baik.