MATAKULIAH
BAHASA INDONESIA
JURUSAN PKK
PRODI PENDIDIKAN TATARIAS
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya kami
dapat menyelesaikan tugas critical book report ini sebatas pengetahuan dan kemampuan yang
dimiliki. Dan juga saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak selaku dosen pengampu
mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberikan tugas ini kepada saya.Saya sangat
berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan
kita. saya menyadari bahwa tugas ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan tugas ini
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami oleh siapapun. Dan semoga makalah ini
bermanfaat untuk kita semua.
Edisi :2
Dalam mengkritk buku ini merupakan salah satu memenuhi tugas mata kuliah pendidikan
bahasa indonesia yang dapat menjadi alat bantu pembelajaran bahasa indonesia sebagai
pengembangan kepribadian mahasiswa dalam perguruan tinggi dalam materi ini terdapat
beberapa materi pokok yaitu bahasa pengembang kepribadian,bahasa indonesia baku dan
pemakaiannya dengan baik dan benar, ejaan bahasa indonesia, diski, kalimat
efektif,pargraf,penulisan karya ilmiah.
Berbagai pengertian bahasa telah dirumuskan para pakar bahasa harimurti kridalaksana
perpengertian bahwa bahasa adalah sistem lambang berupa bunyi arbitrer yang digunakan
oleh para anggota kelompo sosial untuk bekerja sama,berkomunikasi, dan mengidentifikasi
diri. Dalam pembangunan dilema dan tantangan 2004 moeljarto tjokrominoto berpengertian
bahwa pengembangan kepribadian mencakup berbagai kualitas seperti
religiusitas,mralitas,penghayatan wawasan kebangsaan, kemandirian,kretivitas, dan
ketahanan mental. Fungsi pendidikan bahasa indonesia sebagai mata kuliah diarahkan kepada
kompetensi nberbahasa baku dengan baik dan benar secara lisan tulis fungsi ini mencakup
berbagai aspek yaitu mengembangkan kemampuan/kompertensi berkomunikasi ilmiah
mengembangkan kemampuan akademis, mengembangkan berbagai sikap
ilmiah,mengembangkan kecerdasan berbahasa,mengembangkan kepribadian terutama dalam
menciptakan kreativitas yang baru yang terkait dengan pengalaman
Isitilah baku dan bahasa baku itu dalam kamus besar bahasa indonesia istilah linguistik, baik
dari bahasa indonesia maupun dari bahasa asing terutama bahasa inggris menurut para ahli
bahasa mereka berpengertian bahwa bahasa baku sebagai bentuk bahasa yang telah
dikodifiaksi,diterima dan difungsikan sebagai model atau acuan oleh masyarakat secara luas
kode kebahasaan sebagi norma dikaitkan juga dengan penanggapan bahwa bahasa baku itu
berkeseragaman kode kebahasaan diperlukan bahasa baku agar efisien kode kebahasaan juga
dikaitkan dengan masalah bahasa menurut situasi pemakai dan pemakaian bahasa. Kodifikasi
ini akan menghasilkan ragam bahasa. Perbedaan ragam bahasa itu tampak dalam pemakaian
bahasa lisan dan tulis. Dengan demikian kodifikasi kebahasaan bahasa baku akan tampak
dalam pemakaian bahasa baku. Bahasa baku atau bahasa standar harus diterima dan berterima
bagi masyarakat bahasa. Penerimaan ini sebgai lanjutan kodifikasi bahasa baku dengan
penerimaan ini bahasa baku mempunyai kekuatan untuk mempersatukan dan menyimbolkan
masyarakat bahasa baku, sedangkan bahasa nonbaku atau bahasa nonstandard bahwasanya
ragam bahasa yang berkode bahasa yang berbeda dengan kode bahasa baku dan dipergunakan
dilingkungan tidak resmi.
Ejaan yang disempurnakan adalah ejaan bahasa indonesia yang berlaku sejak tahun 1972.
Ejaan ini menggantikan ejaan sebelumnya, Ejaan Republik atau Ejaan Soewandi.Ejaan adalah
seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa dengan menggunakan huruf, Kata, dan
tanda baca sebagai sarananya. Batasan tersebut menunjukan pengertian kata ejaan berbeda
dengan kata mengeja.
Mengeja adalah kegiatan melafalkan huruf, suku kata, atau kata; sedangkan ejaan adalah
suatu sistem aturan yang jauh lebih luasdari sekedar masalah pelafalan. Ejaan mengatur
keseluruhan caramenuliskan bahasa.
Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi oleh pemakai bahasademi keteraturan dan
keseragaman bentuk, terutama dalam bahasa tulis.Keteraturan bentuk akan berimplikasi pada
ketepatan dan kejelasanmakna. Ibarat sedang mengemudi kendaraan, ejaan adalah rambu
lalulintas yang harus dipatuhi oleh setiap pengemudi. Jika para pengemudimematuhi rambu-
rambu yang ada, terciptalah lalu lintas yang tertib danteratur. Seperti itulah kira-kira bentuk
hubungan antara pemakai bahasa dengan ejaan. Ruang lingkup EYD mencakup lima aspek
yaitu (1) pemakaian huruf, (2) penulisan huruf, (3) penulisan kata, (4) penulisan unsur, dan
(5) pemakaian tanda baca.
Diksi
Macam-macam diksi
Sinonim merupakan pilihan kata yang memiliki persamaan makna. Penggunaan kata sinonim
biasanya dimaksudkan untuk membuat apa yang dikatakan / dituliskan menjadi lebih sesuai
dengan ekspresi yang ingin diungkapkan. Contohnya: mampus (ekspresi pengungkapan yang
kasar) dan wafat (ekspresi pengungkapan yang lebih halus).
Antonim
Antonim merupakan pilihan kata yang memiliki makna berlawanan atau pun berbeda. Contoh
kata antonim adalah besar dan kecil.
Polisemi
Poisemi merupakan frasa kata yang memiliki banyak makna. Contohnya kata kepala yang
dapat bermakna bagian tubuh yang terletak di atas leher, atau dapat juga bermakna bagian
yang terletak di sebelah atas atau pun depan.
Homograf
Homograf merupakan kata – kata yang memiliki tulisan sama akan tetapi memiliki arti dan
bunyi yang berbeda.
Homofon
Homofon merupakan kata – kata yang memiliki bunyi yang sama akan tetapi makna dan
ejaannya berbeda.
Homonim
Homonim merupakan kata – kata yang memiliki ejaan yang sama namun makna dan bnyinya
berbeda. Contoh Asep (nama orang) dan asep (asap).
Hiponim[
Hiponim merupakan kata yang maknanya telah tercakup di dalam kata lainnya. Contohnya
kata Salmon yang telah termasuk ke dalam makna kata ikan.
Hipernim
Hipernim merupakan kata yang telah mencakup makna kata lain. Contohnya ada pada kata
sempurna yang telah mencakup kata baik, bagus, dan beberapa kata lainnya.
Kalimat efektif
Kalimat efektif dapat diartikan sebagai susunan kata yang mengikuti kaidah kebahasaan
secara baik dan benar. Tentu saja karena kita berbicara tentang bahasa Indonesia, kaidah yang
menjadi patokan kalimat efektif dalam bahasan ini adalah kaidah bahasa Indonesia
menurut ejaan yang disempurnakan (EYD).
Pada dasarnya, ada empat syarat utama sebuah kalimat dapat dikatakan efektif atau tidak. 1.
Sesuai EYD
Sebuah kalimat efektif haruslah menggunakan ejaan maupun tanda baca yang tepat. Kata
baku pun mesti menjadi perhatian agar tidak sampai kata yang kamu tulis ternyata tidak tepat
ejaannya.
2. Sistematis
Sebuah kalimat paling sederhana adalah yang memiliki susunan subjek dan predikat,
kemudian ditambahkan dengan objek, pelengkap, hingga keterangan. Sebisa mungkin guna
mengefektifkan kalimat, buatlah kalimat yang urutannya tidak memusingkan. Jika memang
tidak ada penegasan, subjek dan predikat diharapkan selalu berada di awal kalimat.
3. Tidak Boros dan Bertele-tele
Jangan sampai kalimat yang kalian buat terlalu banyak menghambur-hamburkan kata dan
terkesan bertele-tele. Pastikan susunan kalimat yang kalian rumuskan pasti dan ringkas agar
orang yang membacanya mudah menangkah gagasan yang kalian tuangkan.
4. Tidak Ambigu
Syarat kalimat efektif yang terakhir, kalimat efektif menjadi sangat penting untuk
menghindari pembaca dari multiftafsir. Dengan susunan kata yang ringkas, sistemastis, dan
sesuai kaidah kebahasaan; pembaca tidak akan kesulitan mengartikan ide dari kalimat kalian
sehingga tidak ada kesan ambigu.
Untuk membuat kalimat efektif tidaklah sulit asalkan sudah memahami ciri-ciri suatu kalimat
dikatakan efektif. Berikut ini adalah 5 ciri-ciri sehingga suatu kalimat dapat kita katakan
efektif.
1. Kesepadanan Struktur
Hal pertama yang harus diperhatikan adalah kelengkapan struktur dan penggunaannya. Inilah
yang dimaksud dengan kesepadanan struktur. Ada beberapa hal yang menyangkut ciri-ciri
yang satu ini.
2. Kehematan Kata
Karena salah satu syarat kalimat efektif adalah ringkas dan tidak bertele-tele, kalian tidak
boleh menyusun kata-kata yang bermakna sama di dalam sebuah kalimat. Ada dua hal yang
memungkinkan kalimat membuat kalimat yang boros sehingga tidak efektif. Yang pertama
menyangkut kata jamak dan yang kedua mengenai kata-kata bersinonim. Untuk menghindari
hal tersebut, berikut ini contoh mengenai kesalahan dalam kata jamak dan sinonim yang
menghasilkan kalimat tidak efektif. Ketidakefektifan terjadi karena kata para merujuk pada
jumlah jamak, sementara siswa-siswi juga mengarah pada jumlah siswa yang lebih dari satu.
Jadi, hilangkan salah satu kata yang merujuk pada hal jamak tersebut.
3. Kesejajaran Bentuk
Ciri-ciri yang satu ini menyangkut soal imbuhan dalam kata-kata yang ada di kalimat, sesuai
kedudukannya pada kalimat itu. Pada intinya, kalimat efektif haruslah berimbuhan pararel
dan konsisten. Jika pada sebuah fungsi digunakan imbuhan me-, selanjutnya imbuhan yang
sama digunakan pada fungsi yang sama.
4. Ketegasan Makna
Tidak selamanya subjek harus diletakkan di awal kalimat, namun memang peletakan subjek
seharusnya selalu mendahului predikat. Akan tetapi, dalam beberapa kasus tertentu, kalian
bisa saja meletakkan keterangan di awal kalimat untuk memberi efek penegasan. Ini agar
pembaca dapat langsung mengerti gagasan utama dari kalimat tersebut. Penegasan kalimat
seperti ini biasanya dijumpai pada jenis kalimat perintah, larangan, ataupun anjuran yang
umumnya diikuti partikel lah atau pun.
5. Kelogisan Kalimat
Ciri-ciri kalimat efektif terakhir yang amat krusial menyangkut kelogisan kalimat yang kalian
buat. Kelogisan berperan penting untuk menghindari kesan ambigu pada kalimat. Karena itu,
buatlah kalimat dengan ide yang mudah dimengerti dan masuk akal agar pembaca dapat
dengan mudah pula mengerti maksud dari kalimat tersebut.
Paragraf
Paragraf atau alinea merupakan sekumpulan kalimat yang saling berkaitan antara kalimat
yang satu dengan kalimat yang lain. Paragraf juga disebut sebagai karangan singkat, karena
dalam bentuk inilah penulis menuangkan ide atau pikirannya sehingga membentuk suatu
topik atau tema pembicaraan. Dalam 1 paragraf terdapat beberapa bentuk kalimat, kalimat-
kalimat itu ialah kalimat pengenal, kalimat utama (kalimat topik), kalimat penjelas, dan
kalimat penutup. Kalimat-kalimat ini terangkai menjadi satu kesatuan yang dapat membentuk
suatu gagasan. Panjang pendeknya suatu paragraf dapat menjadi penentu seberapa banyak ide
pokok paragraf yang dapat diungkapkan. terdapat paragraf induktif dan deduktif.
Jenis-jenis Paragraf
Paragraf Narasi
Paragraf Narasi ialah jenis paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau peristiwa
berdasarkan urutan waktu sehingga pembaca bisa merasakan kejadian tersebut. Paragraf
narasi terdiri atas narasi kejadian dan narasi runtut cerita. Paragraf narasi kejadian adalah
paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau peristiwa, sedangkan paragraf narasi runtut
cerita adalah paragraf yang pola pengembangannya dimulai dari urutan tindakan atau
perbuatan yang menciptakan atau menghasilkan sesuatu. Dalam paragraf narasi terdapat alur
cerita, tokoh, setting dan konflik, paragraf narasi juga tidak memiliki kalimat utama.
Narasi Ekspositoris ialah jenis narasi yang berisikan rangkaian perbuatan yang
disampaikan secara informatif sehingga pembaca mengetahui peristiwa itu secara
tepat.
Contoh paragraf narasi ekspositoris:
Siang itu, sabtu pekan lalu, Ramin bermain sangat bagus. Mula-mula ia menyodorkan
sebuah kontramelodi yang hebat, lalu bergantian dengan klarinet, meniupkan garis
melodi utamanya. Ramin dan tujuh kawannya berbaris seperti serdadu masuk ke
tangsi, mengiringi Akhmad, memepelai pria yang akan menyunting Mulyati, gadis
yang rumahnya di Perumahan Kampung Meruyung. Mereka membawakan "Mars
Jalan" yang dirasa tepat untuk mengantar Akhmad, sang pengantin ....
Narasi Sugestif ialah jenis narasi yang hanya mengisahkan suatu hasil rekaan,
khayalan, atau imajinasi pengarang. Jenis karangan ini dapat dilihat pada roman,
cerpen, hikayat, dongeng, dan novel. Narasi sugestif selalu melibatkan daya
khayal atau imajinasi karena sasaran yang ingin dicapai yaitu kesan terhadap
peristiwa.
Contoh paragraf narasi sugestif:
Paragraf Deskripsi ialah paragraf yang menggambarkan suatu objek dengan kata-kata
yang mampu merangsang indra pembaca. Artinya penulis ingin membuat pembaca
melihat, mendengar maupun merasakan apa yang sedang mereka baca dari paragraf
tersebut.
Paragraf Eksposisi
Sejak zaman dahulu, nenek moyang kita telah mengenal tanaman lidah buaya beserta
manfaatnya bagi manusia. Manfaat lidah buaya tidak hanya sebagai penyubur rambut,
tapi juga bermanfaat bagi kesehatan. Tumbuhan tanpa buah ini memilikii ciri fisik
sebagai berikut: daun berbentuk panjang dengan duri kedua sisi daunnya, tebal, dan
berwarna hijau. Daunnya mengandung serat bening sebagai daging. Meskipun lidah
buaya sejak dahulu dikenal memiliki banyak khasiat, belum banyak yang mengetahui
bahwa tanaman ini bisa menjadi komoditas yang menguntungkan. Menariknya,
komoditas ini tidak hanya bermanfaat sebagai ramuan penyubur rambut, tapi juga
sebagai minuman yang menyehatkan seperti teh lidah buaya yang terbuat dari daun
lidah buaya yang dikeringkan dan kuliner sepert: kerupuk dan jelly lidah buaya.
Karya ilmiah (bahasa Inggris: scientific paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang
memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau
sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh
masyarakat keilmuan. Ada berbagai jenis karya ilmiah, antara lain laporan penelitian,
makalah seminar atau simposium, dan artikel jurnal yang pada dasarnya kesemuanya itu
merupakan produk dari kegiatan ilmuwan. Data, simpulan, dan informasi lain yang
terkandung dalam karya ilmiah tersebut dijadikan acuan bagi ilmuwan lain dalam
melaksanakan penelitian atau pengkajian selanjutnya. Di perguruan tinggi, khususnya jenjang
Sarjana, mahasiswa dilatih untuk menghasilkan karya ilmiah seperti makalah, laporan
praktikum, dan skripsi (tugas akhir). Skripsi umumnya merupakan laporan penelitian berskala
kecil, tetapi dilakukan cukup mendalam. Sementara itu, makalah yang ditugaskan kepada
mahasiswa lebih merupakan simpulan dan pemikiran ilmiah mahasiswa berdasarkan
penelaahan terhadap karya-karya ilmiah yang ditulis oleh para pakar dalam bidang persoalan
yang dipelajari. Penyusunan laporan praktikum ditugaskan kepada mahasiswa sebagai
wahana untuk mengembangkan.
Manfaat nya sebagai
Sistematika penulisan
1. Halaman judul.
2. Halaman pengesahan.
3. Abstraksi
4. Kata pengantar.
5. Daftar isi.
6. Ringkasan isi.
Bagian isi
1. Perumusan masalah.
2. Pembahasan/pembatasan masalah.
3. Tujuan penelitian.
4. Metode penelitian.
Pembahasan
1. Pembahasan teori
2. Kerangka pemikiran
Metodologi penelitian
Hasil penelitian
1. Hasil penelitian.
2. Pengajuan hipotesis.
3. Diskusi penelitian, mengungkapkan pandangan teoritis tentang hasil yang didapatnya.
Penutup,kesimpulan serta saran.
b. Kemutakhiran buku dalam hal ini sampul buku kurang menarik warna yang mencolok
atau terlalu kontras tinta tulisan kurang jelas ada yang samr-samar sehingga sedikit
terganggu dalam membaca
V. Implikasi
buku ini sangat memiliki fungsi yang baik terhadap teori-teori pada mata kuliah
pendidikan bahasa indonesia bisa menjadi salah satu sumber belajar dan mendukung dalam
setiap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan dalam buku ini dapat terjawab
buku ini berguna buat program pembangunan indonesia untuk kedepan didalam
menyiapkan generasi-generasi yang akan datang didalam penulisan karya ilmiah dalam
penulisan pidato penulisan surat-surat administrasi kenegaraan sebagai investasi yang baik
dalam melestarikan bahasa indonesia yang baik dan benar.
Bibliografi