Dosen Pengampu :
Nurhayati, M.Pd.
Penulis :
Muhammad Febriyanor NIM. 2022110012
Muhammad Ziyad Ma’ruf NIM. 2022110042
Septiana Dewi NIM. 2022110025
2022-2023
KATA PENGANTAR
A. Latar Belakang
1
Rini Damayanti, S.Pd,M.Hum Tri Indrayanti S.Pd,M.Pd, Bahasa Indonesia Untuk Perguruan
Tinggi ( Surabaya, November 2015 )
Kata Bilangan (Numeralia)
Kata bilangan ialah jenis kelompok kata yang menhyatakan jumlah,
kumpulan, urutan sesuatu yang dibedakan.
.
1. Inflektif yaitu alat yang digunakan untuk penyesuaian bentuk itu biasanya
berupa afiks, yang mungkin berupa prefiks, infiks, dan sufiks atau juga
berupa modifikasi internal, yakni perubahan yang terjadi di dalam bentuk
dasar itu.
2. Derivatif yaitu pembentukan kata secara infektif, tidak membentuk kata
baru,atau kata lain yang berbeda identitas leksikalnya dengan bentuk
dasarnya.Hal ini berbeda dengan pembentukan kata secara derivatif atau
derivasional.Pembentukan kata secara derivatif membentuk kata baru, kata
yang identitas leksikalnya tidak sama dengan kata.
2
Duwi Rahmadi Pedoman Umum Ebi dan Ejaan Bahasa Indonesia Kesalahan Berbahasa
( 1 September 2017 )
a. Kesalahan Pembentukan Kata
Pada kehidupan sehari-hari, kita masih melihat atau mendengar pemakaian
kata yang salah bentuknya. Kesalahan dapat kita temukan baik pada penulisan
maupun pembicaraan. Berikut ini beberapa kesalah pembentukan kata dalam
berbahasa Indonesia.
1. Lantik
Pada bahasa jurnalistik, sering kita jumpai penanggalan awalan men-,
seperti Presiden lantik para menteri. Hal ini mungkin disebabkan oleh
usaha penghematan yang merupakan salah satu ciri bahasa jurnalistik. Jika
kita hitung secara matematis, biaya yang dikeluarkan untuk imbuhan men-
cukup besar. Jika dalam satu kolom terdapat sebuah kata yang berlawanan
men- dan dalam satu halaman 3terdapat 8 kolom, itu berarti terdapat 8 x 10
men-. Jika sebuah surat kabar terdiri atas 10 halaman, akan terdapat 10 x
80 men-. Seandainya oplah surat kabar itu 15.000 ecslempar, akan tersapat
15.000 x 10 x 80 men- = 12.000.000 men-, jumlah yang tidak sedikit dan
akan menghabiskan kertas sekian rim hal ini berarti bahwa redaksi akan
membuang sekian puluh ribu rupiah tiap hari. Perhatikan kalimat-kalimat
berikut ini!
Kesalahan Umum
a. Presiden lantik para menteri.
b. India akan luncurkan satelit komunikasi pada malam nanti.
c. Bank ACB gunakan sistem pembayaran terbaru.
d. Indonesia tempatkan tentara penjaga perdamaian melalui PBB di
Lebanon.
e. Menahan RI-Singapura tanda tangani kerjasama pengamanan wilayah
selat malaka.
Kalimat-kalimat tersebut termasuk kalimat aktif transitif, yaitu kalimat
aktif yang memiliki objek. Menurut kaidah bahasa, predikat kalimat aktif
transitif wajib berawaln men-. Jadi, kalimat-kalimat tersebut harus
menggunakan predikat berawalan men-, bukan kata kerja pangkal atau
kata kerja imperatif/perintah, seperti lantik.
Seharusnya
a. Presiden melantik para menteri.
b. India akan meluncurkan satelit komunikasi pada malam nanti.
c. Bank ACB menggunakan sistem pembayaran terbaru.
3
Duwi Rahmadi Pedoman Umum Ebi dan Ejaan Bahasa Indonesia Kesalahan Berbahasa
( 1 September 2017 )
d. Indonesia menempatkan tentara penjaga perdamaian melalui PBB di
Lebanon.
e. Menahan RI-Singapura menandatangani kerjasama pengamanan
wilayah selat malaka.
2. Merubah
Kata merubah sering kita dengar atau baca, baik melalui pembicaraan lisan
atau tulisan di masyarakat maupun media massa, seperti kalimat kita harus
dapat merubah sampah menjadi barang bernilai. Kesalahan tersebut
karena adanya salah anggapan pemakai bahasa. Kemungkinan mereka
mengira bahwa kata dasar yang bena adalah rubah. Hal ini terjadi karena
dalam bahasa kita terdapat kata perubahan dan berubah sehingga
tampaknya bentuk dasarnya rubah. Memang ada kata dasar rubah, tetapi
merupakan nama binatang. Kata dasar yang benar adalah ubah. Jadi, kata
merubah seharusnya mengubah. Perhatikan contoh bentukan lain pada
kalimat-kalimat berikut ini!
a. Durit Memenangkan
Ketidakcermatan dalam pembentukan kata kerja memenangkan sering kita
temukan dalam kalimat Rudi memenangkan pertandingan itu. Bentuk kata
memenangkan berarti membuat menang pertandingan. Padahal, maksud kalimat
tersebut adalah Rudi pemenangnya. Perhatikan perbandingan berikut ini!
Bentuknya Tidak Baku
Rudi memenangkan pertandingan itu.
Bentuk Baku
a. Rudi menjadi pemenang pada pertandingan itu.
b. Rudi menang sebagai juara paa pertandingan itu.
c. Rudi pemenang pertandingan itu.
4
Duwi Rahmadi Pedoman Umum Ebi dan Ejaan Bahasa Indonesia Kesalahan Berbahasa
( 1 September 2017 )
pemakaiannya. Pemakaian sehari-hari di dalam masyaraka menunjukkan
ketidaktepatan pemakaian konteks tersebut.
a) Petugas pajak di sini kurang memberikan pelayanan yang memuaskan.
(kurang rapi)
b) Petugas pajak di sini kurang memberikan layanan yang memuaskan.
(kurang rapi)
Kesalahan Umum
Yang Dianjurkan
5. Dilegalisir
Pemakaian akhiran –ir sangat produktif dalam penggunaan bahasa
Indonesia sehari-hari. Padahal, baku yang tepat untuk padanan akhiran –ir adalah
–asi atau –isasi. Jadi, bentuk baku dilegalisir adalah dilegalisasi. Mengapa
bahasa Indonesia baku memilih dilegalisasi, bukan dilegalisir? Penjelasannya
sebagai berikut.
Kata benda legalisasi diserap dari kata benda legalisatie (Belanda) atau
dari kata benda legalization (Inggris). Jika kata benda legalisasi ini dijadikan kata
kerja dengan imbuhan me- atau di-, hasilnya menjadi melegalisasi dan
dilegalisasi.
Sebagian orang menganggap bahwa kata legalisir yang benar.
Katanya, kata tersebut diserap berdasarkan bunyinya legaliseren
5
Duwi Rahmadi Pedoman Umum Ebi dan Ejaan Bahasa Indonesia Kesalahan Berbahasa
( 1 September 2017 )
(Belanda). Memang dalam bahasa Belanda terdapat kata legaliseren,
tetapi kelas katanya kata kerja yang artinya “mengesahkan” atau
“membenarkan”. Jika kata kerja legalisir yang sudah berarti
“mengesahkan” itu ditambah lagi imbuhan me- menjadi melegalisir;
arti yang dikandung menjadi janggal, yaitu memengesahkan. Demikian
juga jika legalisir yang sudah berarti “mengesahkan” ditambah
imbuhan di-, arti yang dikandungnya akan menjadi dimengesahkan.
Akhiran –ir yang sering dijumpai terdapat pada kayta-kata berikut.
Bentuk Salah
6
Duwi Rahmadi Pedoman Umum Ebi dan Ejaan Bahasa Indonesia Kesalahan Berbahasa
( 1 September 2017 )
Jika ingin mempergunakan bentuk singkatan, dituliskan juga bentuk
lengkapnya.
Contoh
A. Kesimpulan
Dari urain di atas maka kita dapat mengambil kesimpulan tentang memahami
perihal kata dan pembentukan kata yang dimana perihal kata ini memiliki sebuah
kelas kata seperti kata benda, kata kerja dan kata bilangan yang sudah dijelaskan
oleh presentator dan mengandung sebuah pengertian ataupun pemahaman tentang
perihal kata dalam pembentukan kata memiliki macam-macam sifat kata dan
kesalahan dalam pembentukan kata itu sendiri secara pemahaman yang
berlandaskan fakta dalam sebuah pengkajian akan ilmu.
B. Saran
Sudah seharusnya kita sebagai rakyat Indonesia memahami dan mengerti tentang suatu
kaidah pembelajaran tentang bahasa Indonesia itu sendiri dan hendaknya kita sebagai
seorang pembaca tidak acuh dengan pengetahuan akan susunan atau struktur
pembelajaran bahasa indonesia yang sangat menarik untuk dipelajari, diharapkan bagi
setiap pembaca agar bisa memahami dan mengenal akan ilmu perihal kata dan
pembentukan kata ini dan bisa dapat mengkajinya lebih dalam dan sempurna.
DAFTAR PUSAKA
Rahmadi Duwi Pedoman Umum Ebi dan Ejaan Bahasa Indonesia Kesalahan
Berbahasa
( 1 September 2017 )