Anda di halaman 1dari 10

At Taqabuli al-Lughowi wa Tahdid al-Shu’uubaati al-Lughowiyah

Disusun Guna Memenuhi Tugas Kelompok :

Mata Kuliah : Tahlil al Taqabuli wa Tahlil al Akhto’

Dosen Pengampu : Dr. H. Mukhroji, M.S.I

Disusun oleh :
Kelompok 3

Dwi Nisrina Khumairoh 214110403018


Moh. Fathu Rizki R 214110403090
Muhammad Fathnan 214110403003

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

JURUSAN PENDIDIKAN MADRASAH

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

UIN PROF. K. H. SAIFUDDIN ZUHRI PURWOKERTO

2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang telah memberikan rahmat, taufiq serta
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah dengan judul “At Taqabuli al-Lughowi wa
Tahdid al-Shu’uubaati al-Lughowiyah” dan menyelesaikannya dengan tepat waktu.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurah dan terlimpahkan kepada insan terbaik
sepanjang zaman, yaitu Nabi Muhammad Shallallahu’Alaihi Wassalam, karena beliaulah sosok
pembimbing dan pendidik terbaik dalam peradaban Islam. Sekaligus mengarahkan kita dari
kegelapan menuju cahaya yang terang-benderang dengan Islam yang sempurna aturan dan
syariatnya.

Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah
Tahlil al Taqabuli wa Tahlil al Akhto’ yang diampu oleh Bapak Dr. H. Mukhroji, M.S.I. Selain
itu, penyusunan makalah ini bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan penulis.

Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada Bapak Dr. H. Mukhroji, M.S.I selaku
dosen pengampu mata kuliah Tahlil al Taqabuli wa Tahlil al Akhto’ atas pengetahuan dan
pengarahan yang telah diberikan. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah berkontribusi dan membagi pengetahuannya sehingga kami dapat menyusun makalah ini.

Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan baik
dalam penjelasan ataupun belum sesuai standar penulisan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang
membangun dari semua pembaca sangat kami harapkan demi kesempurnaan penyusunan makalah
ini.

Purwokerto, 20 September 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................... ii
DAFTAR ISI................................................................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
A. Latar Belakang ..................................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 1
C. Tujuan .................................................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................... 2
A. Analisis Konstrastif .............................................................................................................. 2
B. Tujuan Analisis Konstrastif Bahasa ..................................................................................... 3
C. Bentuk-bentuk Kesalahan dalam Konstrastif Bahasa .......................................................... 4
BAB III........................................................................................................................................... 6
A. Kesimpulan .......................................................................................................................... 6
B. Saran .................................................................................................................................... 6
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam keberadaan manusia sebagai makhluk berbudaya dan makhluk sosial,
bahasa merupakan alat utama dalam mendukung segala aktivitas manusia. Dengan kata
lain, manusia tidak akan terlepas dari bahasa dalam menjalankan aktivitasnya. Bahasa
adalah sebuah sistem dalam kehidupan manusia yang berkaitan dengan struktur tata pola
teratur yang membentuk keseluruhan kehidupan yang bermakna dan berfungsi.
Mempelajari bahasa sangatlah penting, apalagi ketika menemukan problema-problema
dalam mempelajari bahasa kedua, barangkali akan dipertemukan dengan sebuah analisa
kesalahan dan kontrasif dalam berbahasa dari bahasa pertama (Bahasa Ibu).1
Belajar bahasa kedua, termasuk didalamnya bahasa asing (bahasa Arab, Inggris,
dan lain-lain). Tidaklah sama dengan belajar bahasa Ibu. William Francise Mackay dalam
A.S. Broto mengungkapkan bahwa belajar bahasa kedua atau bahasa asing merupakan
suatu kepandaian atau persoalan sendiri. Seseorang yang mempelajari bahasa kedua akan
menghadapi kendala yang tercermin dari kesalahan-kesalahan baik dalam aspek sistem
bunyi, penggunaan kosa kata atau struktur kalimat. Hal ini di antaranya disebabkan karena
latar belakang bahasa kedua yang dipelajari berbeda dengan bahasa pertama (bahasa ibu)
yang telah dimilikinya. Dalam hal ini kita akan mempelajari analisis konstrastif dan
kesulitan-kesulitan dalam linguistik.2

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Pengertian dan Sejarah Munculnya Analisis Konstrastif?
2. Apa Saja Tujuan Analisis Konstrastif Bahasa?
3. Apa Saja Bentuk-bentuk Kesalahan Konstrastif Bahasa?

C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Pengertian dan Sejarah Munculnya Analisis Konstrastif
2. Untuk Mengetahui Tujuan Analisis Konstrastif Bahasa
3. Untuk Mengetahui Bentuk-bentuk Kesalahan Konstrastif Bahasa

1
Chauchard, Paul. 1983. Bahasa dan Pikiran. Yogyakarta: Yayasan kanisius. Hal.128
2
Djunaidi, A. 1987. Pengembangan Materi Pengajaran Bahasa Inggris Berdasarkan Pendekatan Linguistik
Kontrastif (Teori dan Praktek). Jakarta: Dirjen Dikti, PPLPTK.

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Analisis Konstrastif
1. Pengertian Analisis Konstransif
Secara etimologis, analisis kontrastif berasal dari kata analisis dan kontrastif.
Analisis berarti penyelidikan terhadap suatu peristiwa untuk mengetahui keadaan yang
sebenarnya, misal sebab-musababnya (KBBI, 1989:32). Adapun kontrastif merupakan
ajektiva yang bermakna memperlihatkan perbedaan yang nyata apabila
diperbandingkan (KBBI, 1989:458-459). Analisis kontrastif adalah pendekatan dalam
pengajaran bahasa yang menggunakan teknik perbandingan antara B1 dan B2 atau
bahasa yang sedang dipelajari sehingga guru dapat meramalkan kesalahan siswa dan
siswa segera menguasai bahasa yang sedang dipelajarinya.
Adapun pengertian Analisis konstransif menurut beberapa ahli, yaitu :3
a. Pendapat Lado, Fries dkk.
Lado (1957) dan Fries (1945) mengatakan bahwa agar para pengajar
dapat meramalkan kesalahan yang dibuat oleh para pelajar, mereka haruslah
mengadakan suatu analisis kontrastif antara bahasa yang dipelajari dengan
bahasa yang digunakan seharihari, khususnya dalam komponen Fonologi,
morfologi, kosakata, dan sintaksis.
b. Pendapat Fisik
Analisis kontrastif adalah suatu cabang ilmu linguistik yang
mengkaji perbandingan dua bahasa atau lebih, atau subsistem bahasa,
dengan tujuan untuk menemukan persamaanpersamaan dan perbedaan-
perbedaan bahasa tersebut.
c. Pendapat James
Analisis kontrastif adalah aktivitas linguistik yang bertujuan untuk
menghasilkan tipologi dua bahasa yang kontrastif berdasarkan asumsi
bahwa bahasa-bahasa itu bisa dibandingkan. Analisis kontrastif adalah
analisis yang digunakan dalam mencari suatu perbedaan yang sering
membuat pembelajar bahasa kedua sering mengalami kesulitan dalam
memahami materi bahasa.
d. Pendapat Henri Guntur Tarigan
Analisis kontrastif adalah perbandingan antara struktur dua bahasa,
B1 dan B2 yang dipelajari oleh para siswa menghasilkan identifikasi
perbedaan dua bahasa tersebut. Perbedaan antara dua bahasa merupakan

3
Henri Guntur Tarigan. (1988). Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa. Bandung: Penerbit Angkasa.

2
dasar buat memperkirakan butir-butir yang menimbukan kesulitan belajar
bahasa dan kesalahan berbahasa yang akan dihadapi siswa.

2. Munculnya Analisis Konstransif


Analisis kontrastif muncul akibat berkembangnya linguistik kontrastif, yakni
linguistik yang membandingkan dua bahasa atau lebih. Munculnya analisis kontrastif
juga didasari oleh asumsi-asumsi sebagai berikut.4
1. Kesalahan-kesalahan berbahasa siswa dalam pembelajaran sebagian besar
disebabkan oleh adanya interferensi B1 ke B2/bahasa target
2. Unsur-unsur yang serupa antara B1 dan B2 tidak akan menimbulkan kesukaran
bagi siswa dalam belajar bahasa target
3. Unsur-unsur yang berbeda dalam B1 dan B2 akan menimbulkan kesukaran bagi
siswa dalam belajar bahasa
4. Unsur-unsur yang serupa dan yang berbeda antara B1 dan B2 dapat ditemukan
dari pembandingan antara sistem B1 dan sistem B2
5. Hasil pembandingan tersebut digunakan sebagai dasar untuk meramalkan
kesulitan-kesulitan belajar yang perwujudannya dapat dilihat dari kesalahan-
kesalahan yang dibuat oleh siswa
6. Bahan pelajaran yang disusun berdasarkan butir-butir di atas merupakan bahan
pelajaran yang efisien
7. Pembandingan antara sistem B1 dan B2 dapat menentukan hierarki kesulitan,
yakni makin jauh perbedaan yang ada antara B1 dan B2 makin sukar aspek itu
bagi siswa

B. Tujuan Analisis Konstrastif Bahasa


Tujuan dari analisis kontrastif berbahasa adalah di antaranya sebagai berikut :
1. Menganalisis perbedaan bahasa ibu dengan bahasa yang sedang dipelajari agar
pengajaran berbahasa berhasil dengan baik.
2. Menganalisis perbedaan bahasa ibu dengan bahasa yang sedang dipelajari agar
kesalahan berbahasa peserta didik itu bisa diprediksi, kemudian kesalahan
berbahasa yang diakibatkan oleh bahasa ibu itu bisa diperbaiki.
3. Hasil analisis dapat digunakan untuk menuntaskan keterampilan bahasa peserta
didik.
4. Membantu peserta didik untuk menyadari kesalahan berbahasa, sehingga peserta
didik diharapkan dapat menguasai bahasa yang sedang dipelajari dalam waktu
yang tidak terlalu lama

4
Pius A Partanto, M. Dahlan al-Barry. (1994). Kamus Ilmiyah Populer. Surabaya: Penerbit Arkola.

3
Dalam menggunakan Analisis kontrastif berbahasa menimbulkan harapan :

a) Pendekatan Analisis kontrastif dapat memprediksi kesalahan si peserta didik


dalam proses belajar bahasa
b) Semua kesalahan dalam proses belajar bahasa kedua bersumber pada bahasa
pertama.
c) Hasil Analisis dapat dibuat hirarki kesulitan.

C. Bentuk-bentuk Kesalahan dalam Konstrastif Bahasa


Bentuk-bentuk kesalahan berbahasa itu meliputi kesalahan Interlingual, kesalahan
Intralingual, kesalahan global dan kesalahan lokal.
1. Kesalahan Interlingual atau Developmental (‫)األخطاء التطورية‬
Tahap awal pembelajaran bahasa biasanya ditandai oleh transfer intralingual,
yakni pemindahan unsurunsur bahasa pertama atau bahasa ibu atau bahasa yang
sedang dipelajari siswa. Misalnya, seorang pembelajar yang berbahasa ibu (Bahasa
Jawa ) yang mempelajari bahasa asing/bahasa kedua. Pada tahap awal
pembelajarannya akan terlihat masuknya unsur-unsur bahasa pertama, seperti
masuknya unsur-unsur bahasa Jawa ke dalam bahasa Indonesia atau Bahasa Arab,
baik dari unsur tulisan, lisan, intonasi, struktur kalimat. Hal ini terjadi, karena
sebelum sistem bahasa kedua dikuasai dengan baik oleh si pembelajar, memori atau
pengetahuan bahasa pertama masih melekat dalam ingatan dan pengucapannya.
Sistem yang sudah akrab itu kemudian membantu memperlancar proses
komunikasi. Jadi, dapat disimpulkan bahwa sumber kesalahan belajar berbahasa
disebabkan oleh masuknya unsur-unsur bahasa ibu/bahasa pertama kedalam bahasa
target/ bahasa sasaran/bahasa asing yang dipelajarinya.
Contoh transfer dari bahasa jawa ke bahasa Indonesia dan bahasa Arab ke
bahasa bali.
a. Transfer dari bahasa jawa ke bahasa Arab dan bahasa Indonesia. Contoh
kalimat : ‫رب العاملني‬
ّ ‫ احلمدهلل‬Orang Jawa akan melafalkan huruf “ha“, “ba”, dan
“ain” dalam kalimat di atas dengan bunyi “ka” untuk “ha” dan bunyi “nga”
untuk bunyi “ain”, dsb.
b. Transfer dari bahasa Bali dan bahasa Minang ke bahasa Indonesia dan bahasa
Arab. Dalam ragam lisan, pembelajar yang berbahasa ibu (Bahasa Bali) ada
kecenderungan mentransfer bunyi hurup “h” kepada bunyi “th” dalam bahasa
Indonesia. Contoh 1: Saya pastikan Dia telah sampai di Terminal tepat Pada
jam tujuh nanti.
Pembelajar yang berbahasa ibu Bali akan melafalkan sbb: “Saya pasthikan Dia
thelah sampai di therminal pada jam thujuh nanthi".
Demikian juga, ketika mereka melafalkan kata-kata arab, misalnya :

4
‫أخيت تلميذة يف املدرسة العالية بتاجناب‬
Pembelajar yang berbahasa ibu Bali akan melafalkan dengan bunyi:
“Ukhthi thilmidzatun fil madrasathil bi thanjab“.
2. Kesalahan Intralingual (‫)األخطاء داحل اللغة‬
Bentuk kesalahan berbahasa, di samping dapat dilacak dari sistem bahasa Ibu
(transfer interlingual) dapat juga dilacak dari sistem bahasa target yang dipelajari
oleh sipembelajar bahasa. Jika si Pembelajar itu belajar bahasa Arab, maka sumber
kesalahan bisa dilacak dari sistem atau kaidahkaidah bahasa arab itu sendiri yaitu
tata bunyi/phonetik (nadzam shauti), tata bahasa(nahu dan sharf), kosa kata
(mufrodat) atau kegiatan imla’ seperti tulis-menulis, dsb.

5
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Analisis konstrastif berbahasa adalah suatu cara atau langkah kerja yang biasa
digunakan oleh peneliti atau guru bahasa untuk mengumpulkan data, mengidentifikasi
kesalahan, menjelaskan kesalahan, mengklasifikasikan kesalahan, dan mengevaluasi taraf
keseriusan kesalahan berbahasa. Kesalahan berbahasa yang terjadi pada pembelajar bahasa
secara umum dapat dikelompokkan dalam bentuk kesalahan interlingual (‫)األخطاء التطورية‬

kesalahan intralingual (‫ )األخطاء داخل اللغة‬kesalahan global (‫ )األخطاءالكلي‬dan kesalahan lokal

(‫)األخطاء اجلزءي‬

B. Saran
Makalah ini kami rangkum dari beberapa sumber, namun sumber yang menjadi
rujukan kami sangat terbatas sehingga hasilnya pun tidak maksimal. Maka dari itu perlu
lebih banyak mencari rujukan atau referensi-referensi lainnya, tentunya yang terpercaya
dan dapat dipertanggungjawabkan.

6
DAFTAR PUSTAKA

Abu Muhammad bin ‘Abd Al-Rahman bin abi Hatim Al-Razy. (1371 H). Kitab al-Jarh wa Al-
Ta’dil. Jus II. Haiderabad: Majlis Da’irat Al-Ma’arif

Anda mungkin juga menyukai