Anda di halaman 1dari 10

TEORI ANALISIS KONTRASTIF (NADZARIYAH AL-TABAYUN)

Makalah Ini Disusun untuk Memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah


Ilm al-Lughah al-Nafsi (Psikolinguistik)

Disusun Oleh:
Nani Prihatini 11170120000055
Annisa Ferlinatasya 11170120000047
Nur Alfina Rahman 11170120000040

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam, kami panjatkan puja dan puji
syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada
kami sehingga kami bisa menyelesaikan makalah Ilm al-Lughah al-Nafsi
(Psikolinguistik) dengan judul “Teori Analisis Kontrastif (Nazhariyah al-tabayun)” ini.
Shalawat beserta salam tetap tercurah pada nabi Muhammad Saw. suri tauladan bagi
kita selaku umat Islam.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapat bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah ikut berkontribusi.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari bahasa maupun susunan kata. Oleh karena itu dengan terbuka
kami menerima segala kritik dan saran dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah yang telah kami buat ini.
Akhir kata, semoga makalah ini berguna dan memberikan manfaat bagi kami
sebagai penyusun dan bagi para pembaca.

Penyusun
DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

BAB I Pendahuluan .......................................................................................... 1

A. Latar Belakang ..................................................................................... 1


B. Rumusan Masalah ................................................................................ 1
BAB II Pembahasan ......................................................................................... 2
A. Pengertian Analisis Kontrastif .............................................................. 2
B. Latar Belakang Munculnya Analisis Kontrastif ..................................... 2
C. Asumsi-asumsi Dasar Analisis Kontrastif ............................................. 3
D. Metodologi Analisis Kontrastif ............................................................. 4
BAB III Penutup .............................................................................................. 6
A. Kesimpulan .......................................................................................... 6
B. Saran .................................................................................................... 6
Daftar Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH


Abad kedua puluh ini dicirikan dengan perkembangan ilmu yang berdasarkan
pengalaman-pengalaman empiris. Perkembangan ilmu ini pun dialami oleh linguistik.
Perkembangan linguistik mempengaruhi pula perkembangan metodologi pengajaran
bahasa. Hubungan makin erat ketika orang mulai melakukan hubungan antarbangsa.
Karena hubungan antarbangsa menuntut bahasa sebagai alat komunikasinya. Hubungan
antarbangsa yang berbeda bahasa menimbulkan usaha untuk saling mempelajari bahasa.
Kegiatan mempelajari bahasa dapat berlangsung secara formal dan nonformal.
Kegiatan pengajaran bahasa secara formal memerlukan metodologi. Muncullah metode
pengajaran bahasa. Metode pengajaran bahasa ini pun lebih diarahkan ke metodologi
pengajaran bahasa kedua atau bahasa yang tidak sama dengan bahasa perolehan atau
bahasa warisan atau bahasa yang diketahui lebih dahulu. 1
Metodolog bertanya kepada ahli bahasa tentang bagaimana usaha untuk
memperbesar hasil pengajaran bahasa, lalu para linguis menjawab bahwa perlu adanya
analisis kontrastif antara bahasa sumber, bahasa ibu, bahasa pertama dan bahasa sasaran,
bahasa kedua, atau bahasa pengajaran. Itu jawaban antara tahun 1950-an.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan Analisis Kontrastif?
2. Bagaimana latar belakang munculnya Analisis Kontrastif?
3. Apa saja asumsi dasar para anakon untuk menerapkan analisis kontrastif?
4. Bagaimana metodologi Analisis Kontrastif?

1
JD. Parera, Analisis Kontrastif Bahasa dan Analisis Kesalahan Berbahasa (Jakarta: Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan IKIP Jakarta, 1997), hal. 13.
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN ANALISIS KONTRASTIF


Analisis diartikan sebagai semacam pembahasan atau uraian. Yang dimaksud
dengan pembahasan adalah proses atau cara membahas yang bertujuan untuk mengetahui
sesuatu dan memungkinkan dapat menemukan inti permasalahannya. Sedangkan
kontrastif diartikan sebagai perbedaan atau pertentangan antara dua hal. Perbedaan inilah
yang menarik untuk dibicarakan, diteliti, dan dipahami. Moeliono menjelaskan bahwa
kontrastif diartikan sebagai bersifat membandingkan perbedaan. Istilah kontrastif lebih
dikenal dalam ranah kebahasaan (linguistik). Jadi, Analisis Kontrastif adalah cabang
ilmu linguistik yang membahas mengenai perbedaan atau perbandingan antara dua hal.
Menurut Fisiak (1981) Analisis Kontrastif adalah suatu cabang ilmu linguistik yang
mengkaji perbandingan dua bahasa atau lebih, atau subsistem bahasa-bahasa, dengan
tujuan untuk menemukan perbedaan-perbedaan dan persamaan-persamaan bahasa-
bahasa tersebut. Adapun James (1980) berpendapat bahwa analisis kontrastif ialah suatu
aktivitas linguistik yang bertujuan untuk menghasilkan tipologi dua bahasa yang
kontrastif, yang berdasarkan asumsi bahwa bahasa-bahasa itu dapat dibandingkan.
Selanjutnya James mengatakan bahwa analisis kontrastif dapat ditinjau dati tiga sudut
pandang, yakni sebagai suatu studi “antarbahasa” (interlanguage), studi yang murni dan
yang terapan, dan kedwibahasaan (bilingualism).2

B. LATAR BELAKANG MUNCULNYA ANALISIS KONTRASTIF


Para ahli linguistik struktural memperkenalkan suatu saran untuk menolong para
guru bahasa asing agar bisa menangani kesalahan-kesalahan atau kesulitan yang dialami
siswa yang sedang mempelajari bahasa asing (B) yang di sebabkan oleh adanya
perbedaan fonetik maupun gramatikal antara B1 dan B2. Oleh karena itu, para guru B2
harus menguasai benar sistem-sistem fonologi, morfologi, dan sintaksis B2, agar bisa
dibandingkan butir demi butir dengan sistem-sistem yang serupa dalam B1. Studi seperti
ini biasanya di sebut analisis kontrastif.

2
Sri Utari Subyakto dan Nababan, Analisis Kontrastif dan Kesalahan: Suatu Kajian dari Sudut Pandang Guru
Bahasa (Jakarta: PPS IKIP Jakarta, 1994), hal. 3-4.
Asal mula analisis kontrastif bisa ditelusuri pada abad ke-18 ketika William
Jones membandingkan bahasa-bahasa Yunani dan Latin dengan bahasa Sanskrit. Ia
menemukan banyak persamaan yang sistematis antara bahasa-bahasa itu. Dalam abad ke-
19 makin banyak penelitian mengenai perbandingan antara bahasa-bahasa. Pada waktu
itu yang di tekankan ialah hubungan-hubungan fonologi dan evaluasi fonologi. Studi ini
tidak di namakan “analisis kontrastif”, tetapi “studi perbandingan bahasa”. Dalam
pertengahan abad ke-20 ketika psikologi behaviorisme dan linguistik struktural masih
pada puncak kejayaannya, hipotesis analisis kontrastif mula-mula menarik perhatian
umum dengan munculmya buku Lado (1957) yang berisi suatu pernyataan dalam
prakatanya sebagai berikut :
“Rencana buku ini berdasarkan asumsi bahwa kita bisa meramalkan dan
menguraikan struktur-struktur B2 yang akan menyebabkan kesulitan dalam pelajaran,
dan struktur-struktur yang tidak akan menyababkan kesulitan, dengan : membandingkan
secara sistematis bahasa dan budaya B2 dengan bahasa dan budaya B1”.
Kemudian Lado meneruskan bahwa dalam perbandingan antara B2 dan B1 itulah
letak kunci yang akan menentukan mudah tidaknya pelajaran B2. Unsur-unsur yang sama
antara B2 dan B1 akan mudah bagi pelajar, sedangkan unsur-unsur yang berlainan akan
sulit baginya. Jadi kalau studi perbandingan dikerjakan antara dua bahasa (B1 dan B2),
semua persamaan dan perbedaan itu akan tampak. Sesudah itu orang bisa meramalkan
kesulitan-kesulitan yang akan dialami oleh pelajar B2. Karena ini akan meliputi
perbedaan-perbedaan antara B2 dan B1, sedang orang tidak akan mengharapkan problem
apa-apa kalau ada persamaan-persamaan antara B2 dan B1. Buku Lado tersebut dianggap
sebagai permulaan dari Ilmu Liungistik Kontrastif Modern.

C. ASUMSI-ASUMSI DASAR ANALISIS KONTRASTIF


Analisis kontrastif sering dipersamakan dengan istilah linguistic kontrastif.
Linguistik kontrastif adalah suatu cabang ilmu bahasa yang tugasnya membandingkan
secara sinkronis dua bahasa sedemikian rupa sehingga kemiripan dan perbedaan kedua
bahasa itu bisa dilihat. Untuk menjawab usaha memperbesar keberhasilan pengajaran
dan pembelajaran bahasa asing atau bahasa kedua (B2), para penganut anakon
mempunyai beberapa asumsi dasar
1. Anakon dapat dipergunakan untuk meramal kesalahan siswa mempelajari bahasa
asing atau bahasa kedua. Butir-butir perbedaan dalam tiap tataran bahasa pertama
dan bahasa kedua akan memberikan kesulitan kepada para siswa dalam
mempelajari bahasa kedua itu. Sebaliknya butir-butir yang sama akan
mempermudah siswa mempelajari bahasa kedua.
2. Anakon dapat memberikan satu sumbangan yang menyeluruh dan konsisten dan
sebagai alat pegendali penyusunan materi pengajaran dan pelajaran bahasa kedua
secara efisien. Dengan perbandingan perbedaan pada setiap tataran analisis
bahasa, bahan dapat disusun sesuai dengan tingkat kesulitan masing-masing
tataran.
3. Anakon pun dapat memberikan sumbangan untuk mengurangkan proses
interferensi dari bahasa pertama/bahasa ibu ke dalam bahasa kedua atau asing.
Berdasarkan asumsi di atas, disusunlah buku-buku pelajaran bahasa asing,
khususnya bahasa Arab ke bahasa lain dengan harapan proses berbahasa kedua tidak
terlalu dipengaruhi oleh bahasa pertama. Para guru pun didik untuk memahami anakon
guna usaha perbaikan kesalahan bahasa.

D. METODOLOGI ANALISIS KONTRASTIF


Prasyarat pertama analisis kontrastif ialah satu analisis secara deskriptif yang baik
dan mendalam tentang bahasa-bahasa yang hendak dikontraskan. Juga dalam hal ini
bahasa yang hendak dibandingkan atau dikontraskan itu harus ditentukan pula.
Pengontrasan dua bahasa tidak mungkin dilakukakan secara menyeluruh. Oleh
karena itu, perlu seleksi. Para linguis menerima bahwa bahasa merupakan satu system
dari system. Bahasa yang merupakan satu system itu mempunyai beberapa subsistem.
Setiap subsistem mempunyai pula beberapa kategori. Salah satu metode ialah memilih
dan menentukan unsur dari subsistem dan kategori tertentu untuk dibandingkan. Analisis
kontrastif dalam ilmu linguistik tentang perbandingan unsur-unsur yang dilihat dari sudut
perbedaan-perbedaan pada dua bahasa atau lebih yang dijadikan objek perbandingan.
Kajian terhadap BI dan mengontraskannya dengan BA dimaksudkan untuk
mendeskripsikan segi perbedaan secara berkaidah antara kedua bahasa tersebut. Melalui
pendekatan kontrastif ini akan diperoleh kekhasan bahasa masing-masing.
Setiap bahasa memiliki ciri khusus terutama pada struktur dan maknannya. Begitu
pula dalam BI dan BA. Kedua bahasa itu memiliki persamaan dan perbedaan struktur
menurut kaidah masing-masing. Untuk mengetahui struktur kedua bahasa dapat
dibuktikan dengan cara membandingkan kedua bahasa tersebut. Untuk itu peneliti
membandingkan BI dan BA. 3
Kriteria yang kedua dari analisis kontrastif ialah sifat penjelas dan bukan
komponen bahasa yang dikontraskan itu berdasarkan pengalaman bahwa komponen atau
unsur itu memberikan dan menimbulkan kesulitan bagi siswa pelajar bahasa B2. Dengan
sendirinya, analisis kontrastif membatasi diri hanya pada bagian-bagian tertentu
mengenai bahasa-bahasa yang hendak dibandingkan.
Setelah secara umum dilakukan seleksi, maka hal yang utama dan penting adalah
“keterbandingan atau keterkontrasan”. Kemudian bagaimana membandingkan dan
mengkontraskan, dengan Kesamaan struktur dan kesamaan terjemahan4

3
https://bagawanabiyasa.wordpress.com/2016/08/14/analisis-kontrastif/
4
http://mutiatulazizah.blogspot.com/2014/03/kontrastif-analisis.html?m=0
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Analisis Kontrastif atau yang sering dikenal dengan sebutan anakon merupakan
salah satu cabang ilmu linguistik yang membahas mengenai perbedaan atau
perbandingan antara dua bahasa. Mulanya analisis kontrastif diperkenalkan oleh William
Jones pada abad ke-18 ketika ia membandingkan bahasa-bahasa Yunani dan Latin
dengan bahasa Sanskrit. Ia menemukan banyak persamaan yang sistematis antara bahasa-
bahasa tersebut. Pada abad ke-19 makin banyak penelitian mengenai perbandingan antara
bahasa-bahasa.
B. SARAN
Dalam mempelajari bahasa tentunya terdapat persamaan dan perbedaan antara dua
bahasa atau lebih. Sebagai calon guru bahasa, baiknya kita dapat menggunakan analisis
kontrastif untuk membandingkan antara bahasa satu dengan bahasa lainnya. Hal ini dapat
menambah wawasan guru dalam menguasai ilmu linguistik sebagai bekal menghadapi
dunia pendidikan yang akan diarungi.
DAFTAR PUSTAKA

Parera, JD. 1997. Analisis Kontrastif Bahasa dan Analisis Kesalahan Berbahasa. Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan IKIP Jakarta.
Subyakto, Sri Utari dan Nababan. 1994. Analisis Kontrastif dan Kesalahan: Suatu Kajian
dari Sudut Pandang Guru Bahasa. Jakarta: PPS IKIP Jakarta.
https://bagawanabiyasa.wordpress.com/2016/08/14/analisis-kontrastif/
http://mutiatulazizah.blogspot.com/2014/03/kontrastif-analisis.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai