Tio R J Nadeak
STAKPN Tarutung
E-mail: tiorjnadeak@yahoo.co.id
Abstrak: Penelitian ini bertujuan menggambarkan secara kontras sistem morfologi verba
bahasa Batak Toba dan sistem verba bahasa Indonesia, sehingga dapat diketahui lebih
jelas persamaan dan perbedaan kedua bahasa tersebut. penelitian ini membatasi diri pada
tinjauan morfologis, maka pembicaraan tentang tipe-tipe verba dapat bertumpang tindih
dengan masalah pembentukan verba dan makna pembentukan verba. Masalah yang diteliti
adalah sistem morfologi verba, baik sistem morfologi verba bahasa Batak maupun sistem
morfologi verba bahasa Indonesia. Metode penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif.
Menggunakan metode deskriptif komparatif-kontras, di mana bertujuan menemukan
persamaan dan perbedaan secara morfologi verba antara bahasa batak Toba dan bahasa
Indonesia. Contoh kalimat dibuat oleh penulis sendiri dengan mempertimbangkan
tingkat keberterimaan secara umum. Instrumen yang digunakan adalah peneliti sendiri
dengan melakukan studi literatur. Sedangkan sumber data penelitiannya adalah sumber
data kualitatif dari contoh-contoh. Pengumpulkan data menunjukkan sistim yang relevan
dalam tiap bahasa. Untuk setiap bahasa, nyatakan realisasi setiap katagori tata-bahasa
yang berhubungan dengan analisis kontrastif yang dilakukan. Setelah pengumpulan data
dilakukan, selanjutnya merumuskan pengontrasan yang sudah diidentifikasikan dari
hasil analisis.
Kata kunci: kontrastif, verba bahasa batak Toba, verba bahasa Indonesia
26
Jurnal Christian Humaniora, Vol.2, No.1, Mei 2018 ISSN: 2599-1965 (online)
ISSN: 2598-6317 (Cetak)
27
Jurnal Christian Humaniora, Vol.2, No.1, Mei 2018 ISSN: 2599-1965 (online)
ISSN: 2598-6317 (Cetak)
yang akan diajarkan, dan (4) memilih cara dalam komponen-komponen fonologi,
(teknik) untuk menyajikan pengajaran morfologi, kosakata, dan sintaksis.
bahasa kedua. Dengan analisis kontrastif, b. Pendapat Fisiak (1985)
diharapkan pengajaran bahasa kedua (B2) Analisis kontrastif adalah suatu cabang
atau bahasa asing (BA) menjadi lebih baik. ilmu linguistik yang mengkaji
Jadi, analisis kontrastif adalah suatu kajian perbandingan dua bahasa atau lebih, atau
terhadap unsur-unsur kebahasaan untuk subsistem bahasa, dengan tujuan untuk
keperluan pengajaran bahasa kedua, menemukan perbedaan-perbedaan dan
terutama untuk mengatasi kesulitan dan persamaan-persamaan bahasa-bahasa
kesalahan berbahasa yang dilakukan oleh tersebut.
siswa. c. James (1980)
Analisis kontrastif dipopulerkan Analisis kontrastif ialah suatu aktivitas
untuk membantu guru bahasa dalam linguistik yang bertujuan untuk
meramalkan kesulitan-kesulitan yang menghasilkan tipologi dua bahasa yang
mungkin dihadapi oleh siswa dalam belajar kontrastif, yang berdasarkan asumsi-
bahasa target, dan memungkinkan untuk asumsi bahwa bahasa-bahasa itu dapat
memperbaiki kesalahan yang akan muncul dibandingkan.
disaat pembelajaran bahasa target, Dari ketiga tokoh yang
sehingga siswa dapat menguasai bahasa berpendapat tentang teminologi analisis
target tersebut secara baik dan benar. kontrastif maka dapat disimpulkan
Analisis kontrastif sebagai suatu bahwasannya analisis kontrastif adalah
pendekatan pengajaran bahasa suatu kajian linguistik dalam
mengasumsikan bahwa bahasa ibu dapat membandingkan bahasa ibu dan bahasa
mempengaruhi siswa ketika ia mempelajari target baik secara makrolinguistik maupun
bahasa target. mikrolinguistik untuk menemukan
Ada beberapa pengertian mengenai perbedaan-perbedaan dan persamaan-
terminologi analisis kontrastif, hal tersebut persamaan kedua bahasa tersebut. Dengan
telah dipaparkan oleh beberapa pakar sendirinya, analisis kontrastif membatasi
bidang analisis kontrastif dengan diri hanya bagian - bagian tertentu
pendapatnya yang beragam, diantaranya mengenai bahasa-bahasa yang hendak
dalam Pateda: dibandingkan.
a. Pendapat Lado, Fries, dkk. Analisis kontrastif verba bahasa
Lado (1957) dan Fries (1945) mengatakan Batak dan bahasa Indonesia
secara terpisah, yang intinya ialah bahwa mengandung pengertian mencari
agar para pengajar dapat meramalkan persamaan-persamaan atau kesejajaran-
kesalahan yang dibuat oleh seorang pelajar kesejajaran dan perbedaan-
bahasa kedua, mereka haruslah perbedaannya. Pembandingan ini dapat
mengadakan suatu analisis kontrastif antara dilakukan dengan dua macam, yaitu
bahasa yang dipelajari dan bahasa yang dengan pembandingan historis dan
digunakan pelajar sehari-hari, khususnya pembandingan deskriptif. Cara pertama
28
Jurnal Christian Humaniora, Vol.2, No.1, Mei 2018 ISSN: 2599-1965 (online)
ISSN: 2598-6317 (Cetak)
29
Jurnal Christian Humaniora, Vol.2, No.1, Mei 2018 ISSN: 2599-1965 (online)
ISSN: 2598-6317 (Cetak)
pokok perhatian dalam membahas materi Semua kata yang menyatakan perbuatan
bahasa apa pun (Halliday, 1964:247. atau laku digolongkan dalam kata kerja
Pada kedua bahasa berkerabat (Keraf, 1984: 64).
yang menjadi objek penelitian ini, yaitu Menurut Alwi, dkk. (2003: 87)
bahasa Batak Toba dan bahasa ciri-ciri verba dapat diketahui dengan
Indonesia, dapat diamati beberapa mengamati (1) perilaku semantisnya, (2)
kemiripan ataupun perbedaan dalam perilaku sintaksisnya, dan (3) bentuk
keempat kategori di atas. Unsur-unsur morfologisnya. Namun, secara umum
yang mirip pada dua bahasa berkerabat verba dapat diidentifikasikan dan
lazimnya disebut fakta khas, sedangkan dibedakan dari kelas kata yang lain,
unsur-unsur yang berbeda disebut detail terutama dari adjektiva, karena ciri-ciri
khas (Lehmann, 1974:36; Fernandez, berikut:
1984:17). a. Verba memiliki fungsi utama sebagai
Penelitian ini melihat kemiripan- perdikat atau sebagai inti predikat
kemiripan dan perbedaan-perbedaan itu dalam kalimat walaupun dapat juga
dalam sistem morfologi verba, yang mempunyai fungsi lain.
meliputi proses pembentukan verba, b. Verba mengandung makna inheren
makna pembentukan verba, dan sistem perbuatan (aksi), proses, atau keadaan
morfonemiknya. Verba yang yang bukan sifat atau kualitas.
dimaksudkan di sini ialah kata yang c. Verba, khususnya yang bermakna
menyatakan perbuatan, dapat digunakan keadaan, tidak dapat diberi prefiks
dalam modus perintah, dan bervalensi ter- yang berarti „paling‟. Verba
dengan aspek keberlangsungan yang seperti mati, misalnya, tidak dapat
dinyatakan dengan kata lagi 'sedang' diubah menjadi *termati.
(Sudaryanto, 1984:22). d. Pada umumnya verba tidak dapat
bergabung dengan kata-kata yang
2. Pengertian Verba menyatakan makna kesangatan.
Dalam kamus besar bahasa Tidak ada bentuk seperti *agak
Indonesia disebutkan bahwa verba belajar, *sangat pergi, dan *bekerja
adalah kata yang menggambarkan sekali meskipun ada bentuk seperti
proses, perbuatan atau keadaan yang sangat berbahaya, agak
juga disebut kata kerja mengecewakan, dan mengharapkan
(Poerwadarmita,2005:1260). Verba sekali.
adalah kata yang menggambarkan
proses, perbuatan, atau keadaan (KBBI, METODE
2007: 1260). Menurut Gorys Keraf, kata Penelitian ini bertujuan
kerja (verba) adalah segala macam kata menggambarkan secara kontras sistem
yang dapat diperluas dengan kelompok morfologi verba bahasa Batak Toba dan
kata “dengan + kata sifat”. Kata kerja sistem verba bahasa Indonesia, sehingga
atau verba dibatasi sebagai berikut. dapat diketahui lebih jelas persamaan
30
Jurnal Christian Humaniora, Vol.2, No.1, Mei 2018 ISSN: 2599-1965 (online)
ISSN: 2598-6317 (Cetak)
31
Jurnal Christian Humaniora, Vol.2, No.1, Mei 2018 ISSN: 2599-1965 (online)
ISSN: 2598-6317 (Cetak)
dibubuhkan dengan bentuk dasar bahasa Batak Toba dengan awalan ber-
suku pertamanya huruf g, h, k, w atau me dalam bahasa Indonesiadapat
maka akan menjadi mang-, dan dilihat pada contoh di atas.
apabila ma- dibubuhkan dengan Pembandingan contoh-contoh di
bentuk dasar suku pertamanya atas memperlihatkan bahwa bentuk-
huruf z, c, d, j, n maka akan bentuk dasar dalam bentukan yang
menjadi man-, apabila ma- berawalan ma- (bahasa Batak Toba)
dibubuhkan dengan bentuk dasar sama kelas katanya dengan bentuk-
suku pertamanya huruf p maka bentuk dasar dalam bentukan yang
akan menjadi m (senyawa), apabila berawalan ber- atau me- (bahasa
ma- dibubuhkan dengan bentuk Indonesia) yang berada di sebelahnya.
dasar suku pertamanya huruf s, t Misalnya, angkat (membaca dalam
maka akan menjadi n-. bahasa Batak ‘akkat’) dan lompat sama-
Contoh awalan ma- membentuk kata sama merupakan prakategorial; pitung dan
kerja transitif: buta sama-sama merupakan bentuk
ma- + angkat „lompat‟ → mangangkat adjektifl; dan seterusnya.
= melompat 2 Awalan mar-
ma- + ombak „kaki‟ → mangombak Awalan mar- sama dengan awalan
= mencangkul ber- dalam bahasa Indonesia. Sebagian
ma- + gadu „benteng‟ → manggadu besar bentukan verba aktif dalam bahasa
= membenteng Batak Toba dibentuk dengan
ma- + kusut „kusuk‟ → mangkusut = pengimbuhan awalan mar-. Verba bahasa
mengusuk Batak Toba dapat dibentuk dengan
ma- + watas „batas‟ → mangwatashon membubuhkan awalan mar- pada bentuk-
= berbataskan bentuk dasar yang berupa nomina, kata
ma- + zaman „zaman‟→ sandang yang ditambah imbuhan lain, kata
manzamanhon = menzamankan kerja ditambah imbuhan lain, dan kata
contoh awalan ma- membentuk kata sifat ditambah imbuhan lain
kerja intransitif: Contoh: awalan mar- dibubuhkan
ma- + pitung ‘buta’ → mapitung = dengan bentuk dasar nomina
menjadi buta Mar- + arta ‘harta’ → mararta =
Fungsi awalan ma- seperti dalam berharta
contoh di atas sama dengan fungsi Mar- + sibong ‘kerabu’→
awalan me- dalam pembentukan verba marsibong = berkerabu
bahasa Indonesia. Dalam hal ini, baik Mar- + sipatu ‘sepatu’ →
awalan ber- maupun awalan me- dapat juga marsipatu = bersepatu
dibubuhkan pada nomina, adjektif atau Mar- + guru ‘guru’ → marguru =
bentuk prakategorial, seperti halnya berguru
awalan ma- dalam bahasa Batak Toba. Contoh: amalan mar- dibubuhkan
Persamaan fungsi awalan ma- dalam dengan bentuk dasar kata sandang
32
Jurnal Christian Humaniora, Vol.2, No.1, Mei 2018 ISSN: 2599-1965 (online)
ISSN: 2598-6317 (Cetak)
33
Jurnal Christian Humaniora, Vol.2, No.1, Mei 2018 ISSN: 2599-1965 (online)
ISSN: 2598-6317 (Cetak)
34
Jurnal Christian Humaniora, Vol.2, No.1, Mei 2018 ISSN: 2599-1965 (online)
ISSN: 2598-6317 (Cetak)
7. Peta Persamaan dan Perbedaan antara verba bahasa Batak dan Bahasa
Indonesia
Pembentukan Persamaan Perbedaan
Verba
1. Awalan ma- = a. Berfungsi sebagai Apabila bentuk-bentuk dasar
awalan me- pembentuk verba aktif yang disejajarkan itu berbeda kelas
transitif atau intransitif. katanya, penggunaan awalan ma-
b. Fungsi awalan ma- bahasa seperti di atas tidak selalu dapat
Batak sama dengan fungsi disejajarkan dengan penggunaan
awalan me- membentuk awalan ber- atau me-.
verba aktif transitif dan
intransitif.
b. Awalan ma- dan me- dalam
pembentukan verba bahasa
Indonesia dapat dibubuhkan
pada bentuk dasar yang berupa
35
Jurnal Christian Humaniora, Vol.2, No.1, Mei 2018 ISSN: 2599-1965 (online)
ISSN: 2598-6317 (Cetak)
36
Jurnal Christian Humaniora, Vol.2, No.1, Mei 2018 ISSN: 2599-1965 (online)
ISSN: 2598-6317 (Cetak)
SIMPULAN
Terdapat persamaan dan perbedaan dalam ruang, tempat, waktu, dan situasi
dalam pembentukan verba bahasa Batak yang sama. Oleh karena itu, tidak mustahil
dan bahasa Indonesia. Sistem apabila dalam hal tertentu kadang-kadang
pembentukan verba bahasa Batak dapat para pemakai bahasa itu dihadapkan
dicari padanannya dalam bahasa Indonesia. kepada suatu kekaburan batas antara
Bahasa Batak merupakan bahasa pertama, kedua bahasa itu, apakah mereka sedang
sedangkan bahasa Indonesia merupakan berbahasa Batak ataukah sedang berbahasa
bahasa kedua. Dengan fungsi yang Indonesia. Kekaburan batas serupa itu
berbeda, kedua bahasa itu dipakai secara dimungkinkan pula oleh banyaknya
bergantian dalam kehidupan sehari-hari, persamaan struktur antara bahasa batak
tetapi kadang-lcadang keduanya dipakai Toba dan bahasa Indonesia sehingga tidak
37
Jurnal Christian Humaniora, Vol.2, No.1, Mei 2018 ISSN: 2599-1965 (online)
ISSN: 2598-6317 (Cetak)
Chaer, Abdul. 2006. Tata Bahasa Praktis James, Carel. 1980. Contrastive Analysis.
Bahasa Indonesia. Jakarta: PT Asdi Essex: Longman.
Mahasatya.
Keraf, Gorys. 1984. Tata Bahasa Indonesia.
Chomsky, N. 1957. Syntactic Structures. The Flores: Nusa Indah.
Haque. Mouton
Kridalaksana, Harimurti. 1982. Kamus
Linguistik. Jakarta Gramedia.
Corder, S. Pit. 1979. Introducing Applied
Lehmann, W. P. 1974. ‘Subjektive Dalam
Linguistics. Penguin Books.
Language ,Journal of the Linguistic Society
of America, Vol. 50, No. 4.
Dardjowidjojo, Sunjono. 1974.
"Contrastive Analysis: Pross and
Fisiak, Jacek. 1985. Constractive Linguistics
Cons" Dalam G. Nickel (ed.) Applied
and the Language Teacher. Oxford:
Contrastive Linguistics. Proceedings
Fergamon Press
Voume 1. Heidelberg: Asspciation
Internationale de Linguistique
Lado, L. 1957. Linguistics Across Cultures
Appliquee 3 rd Congress, Julius
Ann Arbor. University of Michigan
Groos Verlag.
Press.
Fernandez, I. Y. 1984. "Beberapa Aspek
Nickel, G. 1977. Papers in Contrastive
Perbandingan Bahasa" Dalam
Linguistics. Cambridge: Cambridge
Widyaparwa, No. 26, Oktober.
38
Jurnal Christian Humaniora, Vol.2, No.1, Mei 2018 ISSN: 2599-1965 (online)
ISSN: 2598-6317 (Cetak)
University Press.
Parera, Jos Daniel. 1977. Pengantar Linguistik
Umum: Bidang Morfologi. Flores:
Nusa Indah.
39