Dosen Pengampu :
Susi Andriani, M.TCSOL.
Aprilia Ruby Wikarti, M.A.
Kelompok 2 :
2020
KOMPONEN LINGUISTIK ANAKON
1. Tingkat-tingkat Bahasa
2. Kategori Tata Bahasa
3. Model Bahasa bagi Anakon pada Tingkat Gramatikal
A. Tingkat-tingkat Bahasa
Tingkat-tingkat bahasa dalam komponen linguistik anakon sudah pasti
berkaitan dengan hal-hal yang berhubungan dengan ilmu linguistik. Carl
James menyusun empat tingkat bahasa yang mencakup:
1) Fonologi : Sistem bunyi bahasa;
2) Leksikon : Komponen bahasa yang memuat semua informasi tentang
1) Tahap deskripsi, ketika masing-masing dari kedua bahasa tersebut (B1 dan
B2) dideskripsikan pada tataran atau tingkat yang sesuai.
2) Tahap penyejajaran, untuk komparasi atau perbandingan.
Contoh:
B
1 fonologi leksikon gramatika
B2
(2) (3)
fonologi
(2) (1)
leksikon
(3) (1)
gramatika
Bahasa Jerman:
Der eingeschlafene Schuler ist Peter.
Dalam Bahasa Jerman, kalimat tersebut hanya memiliki satu klausa.
Bahasa Rusia
Oma docitala etu knigu
Dalam bahasa Rusia, kalimat tersebut terdiri dari satu klausa.
Bahasa Inggris
She has finished reading this book
Dalam bahasa Inggris, kalimat tersebut terdiri dari satu klausa.
Tabel 2. Tabel perbandingan unit satu kalimat Rusia dan satu kalimat Inggris.
Sumber tabel : Buku Pengajaran Analisis Kontrastif (Tarigan, 2009: 97)
2. Struktur
Menurut Halliday dalam Tarigan (2009: 97) Struktur adalah
penataan unsur-unsur menurut tempatnya. Unsur-unsur yang dimaksud
adalah susunan kata pada kalimat dan bermakna gramatika.
Contoh :
Bahasa Indonesia :
Bahasa Mandarin :
我在图书馆看书。(SKPO)
Bahasa Indonesia :
Bahasa Mandarin :
我看书在图书馆。
3. Kelas
Berdasarkan buku Pengajaran Analisis Kontrastif dijelaskan bahwa
terdapat pembatasan-pembatasan tertentu yang memungkinkan unit-
unit dapat beroperasi pada tempat-tempat tertentu dalam struktur. Ada
satu kelas unit frasa yang dapat mengisi tempat predikat dalam klausa
yang disebut frasa verbs, ada pula yang disebut frasa adverbial.
Bahasa yang berbeda tentu memiliki ciri khas yang berbeda dalam
hal frasa ini. Kedudukannya tidak bisa disamakan antara bahasa yang
satu dengan bahasa yang lainnya. Misalnya dalam bahasa Rusia, frasa
preposisi yang menunjukkan tempat atau frasa preposisi lokatif dapat
menduduki posisi subjek.
Contoh:
V Londone tumano.
4. Sistem
Menurut Muir dalam Tarigan (2009: 99) Setiap bahasa memberi
kesempatan kepada para penuturnya untuk “memilih” dari perangkat
unsur-unsurnya yang “tidak” ditentukan oleh tempat yang diduduki
unsur tersebut di dalam unsur itu. Yang dimaksud dengan “pilihan” di
sini adalah “penyeleksian satu istilah tertentu pada satu tempat tertentu
pada rangkaian itu yang ternyata paling serasi dalam istilah lain yang
juga mungkin ada di tempat itu”. Sebagai contoh, kita harus
menggunakan frasa kelas nominal untuk mengisi tempat subjek dalam
klausa, tetapi kita bebas memilih antara frasa nominal tunggal atau
jamak. Dengan demikianlah, kita mengenal adanya sistem kalimat,
sistem klausa, sistem frasa, sistem kata dan sistem morfem.
Selain itu, setiap bahasa mempunyai sistem penjamakkan sendiri
yang berbeda dengan bahasa yang lainnya. Menurut Bidwell dalam
Tarigan (2009: 99), dalam bahasa Rusia terdapat enam sistem
penjamakkan, yaitu nominative, akusatif, instrumental, preposisional,
genetif dan datif. Dalam bahasa Inggris, sistem penjamakkan hanya
cukup dengan menambahkan s/es di akhir katanya. Berbeda dengan
bahasa Rusia dan Inggris, dalam bahasa Mandarin sistem penjamakkan
dapat dibentuk dengan sufiks – 们 –, misalnya:
ð 人们 :orang-orang
ð 老师们 :para guru
C. Model Bahasa bagi Anakon pada Tingkat Gramatikal
Dwi, dkk dalam penulisan tugas akhir mengenai Komponen Linguistik
dalam Analisis Kontrastif mengatakan bahwa melalui analisis dari data bahasa
yang sama dapat menghasilkan level dan kategori bahasa yang berbeda. Hal
ini disebabkan oleh penggunaan model bahasa yang berbeda ketika melakukan
analisis pada data bahasa yang sama tersebut. Dalam analisis kontrastif
terdapat empat model bahasa pada tingkat gramatikal. Yakni:
1. Tata Bahasa Struktural/Taksonomi
Ahli bahasa struktural Fries dan Lado menekuni analisis kontrastif
secara mendalam. Bloomfield dan Harris menguraikan secara rinci
mengenai model strukturalis. Model ini merupakan alat pengukur
perbedaan pada struktur gramatikal dan memperlihatkan apa perbedaan
yang paling besar dari antara dua sistem bahasa.
Teknik analisis yang dikembangkan pada model bahasa ini adalah
Immediate Constituent (Analisis konstituen langsung). Pada teknik ini
konstruksi gramatikal (yang tidak sederhana) dapat dibagi ke dalam
beberapa konstituen (unsur). Untuk menemukan unsur langsung (satuan-
satuan yang bermakna) dari bentuk yang kompleks.
Contoh :
Penjelasan: “Anak itu menimba air” kalimat ini diturunkan menjadi “anak
itu” dan “menimba air”, kemudian diturunkan kembali menjadi “anak” dan
“itu” kemudian “menimba” dan “air”.
我们 班 都 是留学生。
主 谓
定 中 状 中
动 宾
2. Tata Bahasa Generatif Transformasional (Chomsky)
Tarigan dalam bukunya yang berjudul Pengajaran Analisis
Kontrastif (2009: 105) menuliskan konsep model tata bahasa ini, yang
diuraikan oleh Chomsky dalam karyanya Syntatic Structers (1957) dan
Aspeck of the Theory of Syntax (1965). Ciri-ciri yang menonjol dalam tata
bahasa ini adalah bahwa tata bahasa ini mengenal tingkat struktur
permukaan yang merupakan bagian dari suatu kalimat dan dapat dipecah-
pecah. Kemudian struktur dalam yang merupakan makna dasar sebuah
struktur dan peraturan-peraturan transformasional.. Kedua tingkat struktur
ini dihubungkan oleh perangkat-perangkat transformasi.
Secara umum, transformasi generatif merupakan proses perubahan
dari struktur dalam, menjadi struktur permukaan. Yaitu, dengan
menambah, mengurangi(penghilangan, permutasi, maupun pergantian.
Menurut Keraf dalam buku Tata Bahasa Indonesia (1980: 153)
“transformasi adalah suatu proses merubah bentuk bahasa menjadi bentuk-
bentuk lain, baik dari bentuk sederhana ke bentuk yang kompleks maupun
dari bentuk kompleks ke bentuk yang sederhana”.
Tata bahasa ini disebut projektif, karena ternyata dapat menetapkan
bukan hanya kalimat-kalimat yang aktual, melainkan juga kalimat-kalimat
yang potensial. Transformasi mendefinisikan batas-batas gramatikal
bahasa yang dipertanyakan dalam hubungannya dengan hubungan-
hubungan transformasional antara kalimat-kalimat dalam bahasa yang
dipertanyakan tersebut.
Selain itu, tata bahasa ini juga disebut eksplisit. Yakni, melakukan
spesifikasi kalimat. Jadi secara definisi, menghilangkan kalimat yang
nongramatikal dari tata bahasa ini. Tata bahasa ini digunakan di dalam
analisis kontrastif karena keeksplisitannya.
Contohnya:
I have an apple + The apple is red (struktur dalam)
I have an apple which is red (struktur dalam)
I have red apple (struktur permukaan)
我有一个橘子+橙色的橘子 (struktur luar)
我有一个橘子是橙色的橘子 (struktur luar)
我有一个橙色的橘子 (struktur permukaan)