Anda di halaman 1dari 4

NAMA : RINANDI

NIM : 200501502011
KELAS : PBSI A 2020

PENGERTIAN ANALISIS KESALAHAN, ANALISIS KONTRATIF DAN


INTERFERENSI
Kesalahan berbahasa disebabkan oleh faktor pemahaman, kemampuan atau
kompetensi. Apabila pelajar belum memahami sistem linguistik bahasa yang sedang
dipelajari, dia sering membuat kesalahan ketika menggunakan bahasa tersebut. Kesalahan
ini sering berulang-ulang secara sistematis dan konsisten.
A. Pengetian Analisis
Kata Analisis berasal dari kata analisa. Penggunaan kata ini mempunyai arti kata
yang berbeda tergantung yang mana anda meletakkan kata ini. Dalam konteks bahasa
analisa ini berarti memeriksa dengan secara menyeluruh mengenai struktur bahasa tersebut.
Menurut Minto Rahayu Analisis adalah sebuah proses dari sebuah kinerja yang
memiliki urutan tahapan pekerjaan sebelum dilakukannya riset serta juga didokumentasikan
dalam penulisan laporan
1. Macam-macam analisis
a. Analisis Logika Adalah sebuah analisis di dasarkan pada suatu prinsip tertentu
serta juga berdasarkan pada logika dan juga pembelahan yang jelas antara satu
dengan yang lain.
b. Analisis realis ialah Sebuah analisis yang dalam melakukan proses analisis akan
menggunakan urutan benda yakni sebagai dasar pemikiran. Urutan benda
tersebut didasarkan pada kesatuan atau juga sifat dasar dari benda itu sendiri.
2. Funsi dan Tujuan Analisis
a. Analisis ini mempunyai fungsi untuk dapat mengumpulkan data-data yang
terdapat pada suatu lingkungan tertentu. Analisis bisa diterapkan diberbagai
jenis lingkungan dan juga keadaan. Analisis akan lebih optimal dipergunakan
dalam keadaan kritis serta juga untuk keadaan yang membutuhkan strategi.
Disebabkan karena analisis bisa mengetahui secara mendetail mengenai keadaan
lingkungan saat ini.
b. Analisis ini bertujuan untuk mengumpulkan data yang pada akhirnya data-data
tersebut dapat digunakan untuk berbagai keperluan pelaku analisis. Biasanya
akan digunakan dalam menyelesaikan krisis atau juga konflik, atau dapat saja
hanya digunakan sebagai arsip. Didalam bidang pendidikan analisis ini
digunakan untuk melakukan sebuah penelitian dalam berbagai subjek keilmuan.

B. Analisis Kontrasif
Analisis kontrastif (contrastive analysis) adalah kajian sistematis terhadap pasangan
bahasa untuk mengenali perbedaan dan persamaan di antara keduanya. Metode ini pada
awalnya digunakan untuk menentukan rumpun bahasa. Pada tahun 1957, Robert Lado
meletakkan dasar penggunaan analisis kontrastif dalam pemerolehan bahasa kedua sebagai
metode untuk membantu mengatasi kesulitan pembelajaran bahasa. Analisis kontrastif
memiliki dua aspek penting, yaitu hakikat linguistik kontrastif dan analisis linguistik
kontrastif.
1. Hakikat Linguistik Konstratif
Linguistik kontrastif adalah ilmu bahasa yang meneliti perbedaan-perbedaan,
persamaan, dan keterkaitan yang terdapat dalam dua bahasa atau lebih.
Analisis kontrastif adalah suatu kajian terhadap unsur-unsur kebahasaan. Menurut
Lado (1975), analisis kontrastif adalah cara untuk mendeskripsikan kesulitan atau
kemudahan pembelajar bahasa dalam belajar bahasa kedua dan bahasa asing.
Analisis kontrastif bukan saja untuk membandingkan unsur-unsur kebahasaan dan
sistem kebahasaan dalam bahasa pertama (B1) dengan bahasa kedua (B2), tetapi
sekaligus untuk membandingkan dan mendeskripsikan latar belakang budaya dari
kedua bahasa tersebut sehingga hasilnya dapat digunakan pengajaran bahasa kedua
atau bahasa asing.

2. Analisis Linguistik Kontratif


Analisis kontrastif (contrastive analysis) adalah sebuah metode yang digunakan
dalam mencari suatu perbedaan antara bahasa pertama (B1) dan Bahasa target (B2)
yang sering membuat pembelajar bahasa kedua mengalami kesulitan dalam
memahami suatu materi bahasa kedua yang dipelajarinya tersebut (Brown, 1973).
Dengan adanya analisis kontrastif ini diharapkan pembelajar dapat memahami
bahasa kedua atau bahasa asing dengan lebih mudah.
3. Tujuan Analisis Kontrastif
Tujuan utama analisis kontrastif adalah mengatasi (solusi) masalah yang dihadapi
oleh guru dan dialami oleh siswa dalam proses pemerolehan bahasa kedua. Di awal,
anda sudah mengetahui bahwa masalah yang dihadapi oleh siswa dalam belajar
bahasa kedua itu antara lain:
 siswa sering menghadapi kesulitan dalam pemerolehan bahasa kedua, dan
 siswa sering menghadapi kesalahan berbahasa dalam proses pembelajaran
bahasa kedua
4. Ruang Lingkup Analisis Kontrastif
Analisis konstrastif merupakan cara memprediksi kemungkinan terjadinya kesulitan
ataupun kemudahan pada diri pembelajaran (siswa) dalam memperoleh bahasa
kedua. Jadi, ruang lingkup analisis kontraftif adalah menemukan atau menentukan
pola-pola kesulitan dan kemudahan pada diri siswa dalam mempelajari dan
memperoleh bahasa kedua.
5. Langkah-langkah Analisis Kontratif
Langkah-langkah analisis kontrastif itu sebagai berikut.
 Langkah Pertama, guru memperbandingkan struktur bahasa pertama dan kedua
yang akan dipelajari oleh siswa. Butir-butir yang diperbandingkan adalah setiap
tataran linguistik, misalnya fonologi, morfologi, sintaksis, dan semantik kedua
bahasa.
 Langkah Kedua, adalah memprediksi kesulitan belajar dan kesalahan berbahasa.
Perkiraan ini didasarkan kepada perbedaan antara lain bahasa pertama dan
bahasa kedua yang diperoleh dari hasil perbandingan struktur kedua bahasa itu.
 Langkah Ketiga, berkaitan dengan pemilihan penyusunan, pengurutan, dan
penekanan bahan pengajaran. Perbandingan struktur bahasa pertama dengan
bahasa kedua menghasilkan deskripsi perbedaan antara bahasa pertama dan
kedua.
 Langkah Keempat, berkaitan dengan pemilihan cara-cara penyajian bahan
pengajaran. Siswa yang mempelajari bahasa kedua sudah mempunyai kebiasaan
tertentu dalam menggunakan bahasa ibunya. Ada empat cara yang dianggap
sesuai untuk menumbuhkan kebiasaan dalam menggunakan bahasa kedua itu,
yakni (a) peniruan, (b) pengulangan, (c) latihan runtun, dan (d) penguatan
(hadiah dan hukuman).

C. Interferensi

Interferensi adalah kata serapan dari bahasa Inggris yaitu interference yang berarti
gangguan, rintangan, dan percampuran. Gangguan dalam hal ini dapat diartikan adanya
hambatan dalam suatu proses yang disebabkan adanya rintangan yang berupa pencampuran
sesuatu dalam suatu hal.
Istilah interferensi pertama kali digunakan oleh seorang ahli linguistik yang
bernama Weinreich. Istilah ini digunakan untuk menyebutkan adanya perubahan sistem
suatu bahasa sehubungan dengan adanya persentuhan bahasa tersebut dengan unsur-unsur
bahasa lain yang dilakukan oleh penutur bilingual (Chaer dan Agustina, 2010: 120). Sistem
bahasa diartikan sebagai kaidah yang telah ditetapkan oleh pakar bahasa yang meliputi
berbagai cabang ilmu bahasa.
1. Bentuk-Bentuk Interferensi
Wenreich (dalam Chaer dan Agustina, 2010: 122) mengemukakan bahwa
interferensi terjadi pada tiga cabang ilmu linguistik.
 interferensi 12 pada bidang fonologi,
 interferensi pada bidag morfologi,
 interferensi pada bidang sintaksis.

2. Faktor-Faktor Terjadinya Interferensi


Ditelusuri dari pengertian sebuah interferensi dari berbagai tokoh yang telah
dijelaskan sebelumnya, dapat diketahui bahwa penyebab terjadinya interferensi
tidak lain dikarenakan adanya pencampuran atau kontak bahasa antara bahasa
pertama (B1) dengan bahasa kedua (B2). Berbeda dengan ahli bahasa lainnya,
Sukardi menguraikan secara detail penyebab terjadinya interferensi yang dilatar
belakangi oleh kdwibahasaan penutur. Sukardi (dalam Sekartaji, 2013: 24)
mengklasifikasikan penyebab terjadinya interferensi menjadi tujuh. Yaitu,
kedwibahasaan peserta penutur, tipisnya kesetiaan pemakaian bahasa pertama,
kekurangan kosa kata bahasa penerima, hilannya kosakata yang jarang digunakan,
kebutuhsn sinonim, prestise bahasa sumber dan gaya bahasa, dan terakhir terbawa
kebiasaan dalam bahasa ibu.

Anda mungkin juga menyukai