Anda di halaman 1dari 2

Nama : Zia Ul Haq

NIM : 200501502002

Kelas : PBSI 2A

Rangkuman Materi Eksosentris dan Endosentris

Frasa yang tidak berfungsi dan berdistribusi sama dengan semua unsur pembentuknya
disebut dengan frasa eksosentris, unsur dalam frasa eksosentris tidak terdiri dari unsur inti
dan pewatas, tetapi terdiri dari unsur perangkai dan sumbu. Sebagai contoh frasa di istana.
Kata di berfungsi sebagai perangkai, sedangkan kata istana berfungsi sebagai sumbu. Yang
termasuk ke dalam jenis frasa ini adalah frasa preposisional

Frasa preposisional merupakan frasa eksosentris, tidak terdiri atas inti dan pewatas, tetapi atas
perangkai dan sumbu. Preposisional berfungsi sebagai perangkai, sedangkan jenis kata yang
berfungsi sebagai sumbu adalah nomina, adjektiva, atau adverbia.

Contoh di Suriah
p Prep N

Sampai penuh
v. Prep Adj

Dengan segera
h. Prep Adv

Preposisi menandai berbagai makna. Dalam frasa di Suriah, preposisi menandai hubungan
makna keberadaan di suatu tempat; dalam frasa sampai penuh preposisi menandai hubungan
makna keadaan; dan dalam frasa dengan segera preposisi menandai hubungan makna cara.

Frasa yang berfungsi dan berdistribusi sama dengan salah satu anggota pembentuknya di
sebut frasa endosentris. Dalam frasa endosentris, ada unsur yang berfungsi sebagai inti
(pusat) dan ada unsur yang berfungsi sebagai pewatas. Hal yang termasuk ke dalam jenis
frasa endosentris adalah frasa nomina, frasa verba, frasa adjektiva, frasa numeralia, frasa
pronomina, dan frasa adverbia.

Konstruksi frasa nominal yang terdiri atas inti dan pewatas disebut endosentris subordinatif.
Pewatas tersebut, bisa berposisi sebelum atau sesudah nomina inti. Contoh: bukan buku dan
lembaga baru. Pada kata bukan buku, kata bukan berfungsi mewatasi nomina setelahnya,
yaitu buku; sedangkan lembaga baru, kata lembaga berfungsi sebagai inti, sedangkan kata
baru berfungsi mewatasi lembaga.

Frasa verbal adalah satuan sintaksis yang terbentuk dari dua kata atau lebih yang dapat
menggantikan kategori verba. Verba berfungsi sebagai inti. Konstruksi frasa verbal bisa
tersusun secara endosentris subordinatif dan endosentris koordinatif. Konstruksi frasa seperti
akan membebani disebut endosentris subordinatif karena tersusun atas verba inti dan pewatas.
Adapun konstruksi frasa seperti membebebani dan mengurangi disebut endosentris
koordinatif karena keduanya verba yang menyusun frasa tersebut merupakan inti yang saling
melengkapi.

Frasa adjektival adalah satuan sintaksis yang terbentuk dari dua kata atau lebih yang dapat
menggantikan kategori adjektiva. Adjektiva berfungsi sebagai inti. Konstruksi frasa
adjektival bisa tersusun secara endosentris subordinatif dan endosentris koordinatif.
Konstruksi frasa seperti semakin gemuk disebut endosentris subordinatif karena tersusun tas
adjektival inti dan pewatas. Konstruksi frasa seperti sangkil dan mangkus disebut endosentris
koordinatif karena keduanya verba yang menyusun frasa tersebut merupakan inti yang saling
melengkapi.

Frasa numeralia adalah satuan sintaksis yang terbentuk dari dua kata atau lebih, yang dapat
menggantikan kategori numeralia. Konstruksi frasa numeralia bisa tersusun secara
endosentris koordinatif adalah kelompok kata bilangan yang memberikan keterangan satuan
jumlah yang belum atau tidak pasti. Contoh : Ada sekitar lima atau enam orang korban yang
ditemukan semalam.

Frasa pronomina adalah satuan sintaksis yang terbentuk dari dua kata atau lebih yang dapat
menggantikan kategori pronomina. Pronomina berfungsi sebagai inti. Frase ini dibentuk
dengan menambahkan pewatas, baik pewatas depan maupun pewatas belakang.

Frasa adverbial adalah satuan sintaksis yang terbentuk dari dua kata atau lebih dengan
adverbia yang berfungsi sebagai inti dan nomina, demonstrativa (ini/itu), atau adverbia
(saja/lagi) yang berfungsi sebagai pewatas. Tidak semua adverbia dapat berfungsi sebagai
inti, hanya adverbia yang memiliki fitur semantik ‘waktu’, seperti tadi, kemarin, nanti, besok,
dan sekarang.

Anda mungkin juga menyukai