Subjek dapat dicari dengan pertanyaan ‘Apa atau Siapa yang tersebut
dalam predikat’.
Subjek berupa frasa nomina atau pengganti frasa nomina.
Predikat adalah bagian kalimat yang menerangkan subjek.
Predikat dapat ditentukan dengan pertanyaan ‘yang tersebut dalam
subjek sedang apa, siapa, berapa, di mana, dan lain-lain. Di sisi lain,
predikat bisa
berupa frasa nomina, frasa verba, frasa adjektiva, frasa numeralia, atau
pun frasa preposisi.
Contoh:
Contoh.
Mahasiswa sedang membaca buku baru di
perpustakaan
mahasiswa (s), sedang membaca (p), buku
baru(o), dan di perpustakaan (k)
Sifat Frase
a. Frasa merupakan unsur gramatik yang terdiri
atas dua kata atau lebih.
b. Frasa merupakan satuan yang tidak
melebihi batas fungsi, maksudnya frasa selalu
terdapat dalam satu fungsi tertentu, seperti dalam
S, P, O, PEL, atau K.
Apabila frasa itu terdiri atas dua kata, misalnya
frasa sakit sekali, kemarin pagi, dan di halaman, di
atas dengan mudah dapat ditentukan bahwa kedua
kata itu merupakan unsurnya. Akan tetapi, b
Apabila frasa itu terdiri atas dua kata, misalnya
frasa sakit sekali, kemarin pagi, dan di
halaman, di atas dengan mudah dapat
ditentukan bahwa kedua kata itu merupakan
unsurnya. Akan tetapi, bila frasa itu terdiri atas
tiga kata atau lebih, untuk dapat menentukan
unsurnya harus diperhatikan adanya prinsip
hirarki dalam bahasa,
Frasa gedung sekolah itu yang terdiri atas tiga
kata, ialah gedung, sekolah, dan itu. Kata itu
mungkin berkaitan dengan kata gedung,
sehingga frasa itu terdri dari dua unsur, yakni
frase gedung sekolah dan kata itu, dan
mungkin juga kata itu berkaitan dengan kata
sekolah, sehingga frasa gedung sekolah itu
terdiri atas dua unsur, yakni kata gedung dan
frasa sekolah itu
Demikian juga frasa yang sednag membaca,
yang terdiri atas tiga kata, yakni kata yang,
sedang, dan membaca, terdiri atas dua unsur,
yakni frasa yang yang terdiri atas satu kata dan
frasa sedang membaca yang terdiri atas dua
kata
Frase Nomina
Frasa nomina ialah frasa yang memiliki inti
berupa nomina atau kata benda. Inti frasa itu
dapat diketahui dengan jelas pada jajaran kalimat:
Contoh: Ia membeli baju baru
Frasa baju baru dalam kalimat di atas mempunyai
inti yang berupa nomina, yaitu baju. Kata baju
termasuk nomina, karena itu frasa baju baru
termasuk golongan frasa nomina
Frase Verba
Frasa verba adalah frasa yang mempunyai inti
berupa verba.
Contoh: Dua orang mahasiswa sedang
membaca buku baru di perpustakaan
Frasa sedang membca dalam klausa di atas
mempunyai inti berupa verba, yaitu membaca.
Frasa membaca termasuk golongan frasa
verba. Oleh karena itu, frasa sedang membaca
termasuk golongan frasa verba
Frase Numeralia
Frasa numeralia adalah frasa yang mempunyai
inti berupa numeralia (bilangan).
Contoh: frasa dua buah dalam dua buah rumah
yang mempunyai unsur inti dua sebagai
numeralia dan buah sebagai atribut.
Oleh karena itu, frasa dua buah termasuk
golongan frasa numeralia.
Frase Keterangan
Frasa keterangan adalah frasa yang
mempunyai distribusi yang sama dengan kata
keterangan, ialah kata yang mempunyai
kecenderungan menduduki fungsi K dalam
klausa.
Contoh: kemarin pagi/ siang/ sore/ malam
tadi malam/ pagi/ sore/ siang
tadi malam/ pagi/ siang/ sor
Frase Preposisional
Frasa yang diawali oleh preposisi sebagai
penanda dan diikuti oleh kata/frasa kategori
nomina, verba, numeralia, atau Ket sebagai
petanda atau aksisnya.
Contoh: di sebuah rumah
Frase di sebuah rumah terdiri atas preposisi di
sebagai penanda, diikuti frasa nomina sebagai
petanda.
Frase Adjektive
Frasa yang mempunyai inti berupa adjektiva
sebagai Unsur Petanda
Contoh: frasa sangat bahagia yang mempunyai
unsur inti bahagia sebagai adjektiva dan sangat
sebagai atribut. Contoh: sangat panas, ramah
sekali, sangat ceria, sangat senang. Kata panas,
ramah, dan senang dalam frasa-frasa tersebut
termasuk golongan adjektiva, sedangkan kata
sangat dan sekali disebut atribut.