KOMPARATIF DAN
FUNGSINYA DALAM
MENGUNGKAP SEJARAH
KUNO
Kelompok 5
Sastra Indonesia
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya
Universitas Indonesia
ANGGOTA
Alethea Shabirra Jasmine (2206074232)
Anastasya Jasmine (2206069794)
Erika Putri Tarita (2206034411)
Farhan Murti Harnandito (2206074213)
Hanadia Mumtaz (2206039210)
Rafael Danzel Wienna (2206037501)
Sisya Mulya Maharani (2206069951)
Windi Lestari (2206069945)
DAFTAR ISI
1 Sejarah LHK………………………………………… 01
2 Tujuan LHK…………………………………………… 03
3 Pendekatan
4 Analisis…………………………… 05
5 Contoh Analisis……………………………………. 08
Beberapa pertanyaan Terkait
penelitian LHK……………………………………… 21
Latar Belakang Penelitian
Ditemukan bentuknya pada abad ke-19 yang
berlanjut hingga periode berikutnya, yaitu terkait
tata bahasa baru (new grammarian).
Contoh:
Bahasa latin: pater/ped
Yunani: Pat er/pad
Sansekerta: pitar/pad
01 Inggris: father/foot
B. Sebuah perubahan bunyi tidak C. Perbandingan dua bahasa atau lebih
memengaruhi kata-kata dalam leksikon yang hidup dalam waktu yang sama disebut
secara sekaligus, melainkan satu per satu dengan kajian Sinkokomparatif,
(Bynon, 1977). sedangkan perbandingan dengan waktu
berbeda dalam satu bahasa atau satu
keluarga bahasa dengan bahasa asalnya
(proto) disebut kajian Diakomparatif.
02
Tujuan LHK Yang digunakan
03
Jenis Data
04
Pijakan Analisis 05
Pendekatan Analisis
1. Kuantitatif
2. Kualitatif
Analisis Kuantitatif
Sumber datanya daftar kosakata swadesh (200 kosakata dasar) dan
analisisnya menggunakan leksikostatistik.
Formulanya
06
07
Analisis Kualitatif
Tujuan
1. Memperoleh bukti kualitatif berupa penyatu dan pemisah fonologis dan leksikal
dari bahasa yang diperbandingkan.
2. Menentukan proto prabahasa yang diperbandingkan.
3. Menentukan arah/tipe perubahan fonologis dan leksikal dari proto pada proroto
messo bahasa dari beberapa bahasa yang direkonstruksi.
4. Mengonfirmasi silsilah kekerabatan bahasa yang disusun secara kuantitatof
dengan hasil analisis kualitatif.
5. Menetapkan silsilah kekerabatan bahasa secara definitif. Bila sama hasilnya,
pengelompokkan dianggap sempurna, bila berbeda yang digunakan adalah hasil
analisis kualitatif.
CONTOH Analisis Kuantitatif dan
Kualitatif di NTT dan NTB
Budasi menemukan 7 isolek utama dan 2 bahasa
yang dekat pulau tersebut.
Metodologi Kuantatif
08
Analisis Kuantitatif
Hasil Penelitian
09
Silsilah
Kekerabatan
10
Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa terdapat dua bilah bahasa
dan bilahan pertama bahasa kodi dan bilahan kedua menyangkut 6 bahasa
11 lainnya.
Analisis Kualitatif
Dalam menganalisis kualitatif, analisis kuantitatif menjadi hipotesis. Dalam analisis
kuantitatif, meskipun kedua bahasa tersebut berasal dari keluarga bahasa yang sama, yaitu
kelompok Sumba dengan kekerabatan terdekat terletak pada anakalang dan wanokaka, tetapi
tetap berbeda.
Dalam analisis kualitatif ini akan ada rekonstruksi proto (bottom-up) dari anakalang dan
wanokaka sehingga mendapatkan bahasa proto antara anakalang dan wanokaka. Maka,
setiap bahasa harus dideskripsikan fonologisnya, kemudian dilihat perbandingan
fonologis dan leksikalnya atau mana yang mirip dan yang berbeda.
12
Metodologi
Penelitian Metodologi Kualitatif
Setelah mengelompokkan berdasarkan bahasa proto,
analisis kualitatif belum selesai karena kita harus
melihat apakah bahasa Sumba merupakan bagian
dari bahasa proto Austronesia. Untuk menunjukkan
apakah bahasa Sumba masih satu rumpun dengan
bahasa Austronesia, dilakukan perbandingan
perkognat/perkata.
13
Metodologi Kualitatif
14
15
Penyatu fonologis
Pembeda fonologis antara bahasa
antara kedua bahasa wanokaka dan
anakalang.
16
Pembeda leksikal Penyatu leksikal
17
Pembeda dan penyatu fonologis antara proto
anakalang-wanokaka dengan mamboro.
18
Pembeda dan penyatu leksikal antara proto anakalang-
wanokaka dengan mamboro.
19
Pembeda dan penyatu fonologis kelompok Proto Sumba
dari bilah kodi (setelah 7 bahasa dibandingkan dan
disamakan).
20
SESI TANYA JAWAB
Pertanyaan pertama dan
kedua
21
Secara keseluruhan, Proto Sumba tidak bisa langsung ditetapkan tetapi harus
melewati berbagai proses, seperti perubahan leksikal, persamaan leksikal, perubahan
fonologis, persamaan fonologis, dll. Untuk menemukan proto yang sebenarnya atau
pengelompokkan bahasa secara definitif, sebuah kelompok bahasa harus diuji
berkali-kali seperti yang telah dijelaskan sebelumnya.
22
23
KLASIFIKASI KELUARGA BAHASA MANA YANG
SESUAI UNTUK BAHASA MENTAWAI?
Analisis Kuantitatif terhadap Bahasa Mentawai menunjukkan bahwa hubungannya dengan
bahasa-bahasa di Sumatera Barat tidak cukup kuat untuk diklasifikasikan sebagai bagian dari
satu rumpun bahasa yang sama. Penelitian menunjukkan bahwa tingkat kekerabatan antara
Bahasa Mentawai dengan bahasa-bahasa di Sumatera Barat hanya 20%, menandakan
bahwa mereka lebih berkerabat secara jauh daripada menjadi satu kelompok bahasa.
Solusi Pertama
Jumlah isolek Bahasa Mentawai yang diteliti perlu diperbanyak. Sebagai contoh, penelitian di
Alor menunjukkan bahwa dengan menggunakan 15 isolek, ditemukan tiga bahasa yang
berbeda, sementara sisanya merupakan dialek dari ketiga bahasa tersebut. Oleh karena itu,
meningkatkan jumlah isolek yang diteliti dapat memberikan pemahaman yang lebih baik
tentang keragaman dan struktur Bahasa Mentawai.
KLASIFIKASI KELUARGA BAHASA MANA YANG
SESUAI UNTUK BAHASA MENTAWAI?
Solusi Kedua
Perbedaan budaya dan bahasa antara suku Mentawai dan masyarakat di Sumatera Barat
menunjukkan kemungkinan asal-usul yang berbeda. Meskipun ada spekulasi bahwa suku
Mentawai berasal dari Pulau Nias, namun kedua suku tersebut ternyata tidak dapat saling
berkomunikasi. Ini menunjukkan bahwa perlu dilakukan penelusuran sejarah lebih lanjut
terhadap suku Mentawai. Perbandingan antara Bahasa Mentawai dengan bahasa-bahasa
di Vietnam atau Filipina mungkin dapat memberikan wawasan tambahan. Hal ini perlu
dilakukan karena ada penelitian DNA dari peneliti luar yang menunjukkan adanya koneksi
genetik antara suku Mentawai dengan populasi di Vietnam dan Filipina, sehingga memperluas
cakupan perbandingan bahasa dapat memberikan perspektif yang lebih luas.
24
KLASIFIKASI KELUARGA BAHASA MANA YANG
SESUAI UNTUK BAHASA MENTAWAI?
Solusi Ketiga
Ada juga kemungkinan bahwa Bahasa Mentawai adalah bahasa non-Austronesia. Untuk
menguji hipotesis ini, perlu dilakukan perbandingan dengan bahasa-bahasa di Nusantara yang
berasal dari non-Austronesia, seperti bahasa-bahasa di Maluku dan Halmahera. Analisis
terhadap 200 kata dari beberapa bahasa tersebut dan perbandingannya dengan Bahasa
Mentawai dapat memberikan kejelasan apakah Bahasa Mentawai lebih dekat secara linguistik
dengan bahasa-bahasa non-Austronesia tersebut daripada dengan bahasa-bahasa di
Sumatera Barat.
25
Melihat inovasi
suatu bahasa
inovasi suatu dialek bisa dilihat dengan
cara melihat proto bahasanya.
Proto Bahasa
Bahasa
Dialek
26
REFERENSI
27
Terima Kasih
Kelompok 5 | Universitas Indonesia | Sastra Indonesia