Anda di halaman 1dari 13

KAJIAN LINGUISTIK

KOMPARATIF
Leksikostatistik dan Grotokronologi Bahasa Melayu Palembang,
Basemah Lahat, Basemah Pagaralam, dan Kayuagung

Perkembangan Tiplologi Bahasa


KELOMPOK 3
Elsa Nisaturrachmah Khumaira Sabinanindya
(2206069913) (2206069932)
Fericha Rahma Muhammad Chaerul Ramdhany
(2206069812) (2206074163)
Hendrita Mei Nataria Nada Nisrina (2206815762)
(2206069831)
PENDAHULUAN
Berdasarkan data Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan Indonesia pada
tahun 2019, terdapat total 719 bahasa dari Sabang hingga Merauke. Khususnya di
Sumatra Selatan, bahasa yang digunakan yang menjadi fokus pada penelitian ini
antara lain Melayu Palembang (MP), Basemah Lahat (BL), Basemah Pagaralam
(BP), dan Kayuagung (KA).

Penelitian ini memiliki konsep linguistik historis komparatif, dengan dua metode
yaitu leksikostatistik dan glotokronologi
RUMUS PENGHITUNGAN
Hubungan Kekerabatan Waktu Pisah Bahasa Jangka Kesalahan

Rumus Leksikostatistik Rumus Glotokronologi


PERSENTASE
MP & BL: 79,5%
MP & BP: 79%
MP & KA: 59,5%

KEKERABATAN
BL & BP: 85%
BL & KA: 56%
BP & KA: 60%
WAKTU PISAH
Berdasarkan data klasifikasi dari 4 titik pengamatan yang ada, penghitungan waktu
pisah yang dilihat dari 200 kata Swadesh sebagai berikut:

Waktu pisah MP dan BL = 543 tahun lalu


Waktu pisah MP dan BP = 560 tahun lalu
Waktu pisah MP dan KA = 1236 tahun lalu
Waktu pisah BL dan BP = 390 tahun lalu
Waktu pisah BL dan KA = 1384 tahun lalu
Waktu pisah BP dan KA = 1219 tahun lalu
JANGKA KESALAHAN
Perhitungan waktu pisah memungkinkan adanya kesalahan sehingga perlu rumus untuk
1
menghitung jangka kesalahan. Berdasarkan 4 titik pengamatan, berikut jangka kesalahan
dari 6 perbandingan bahasa:

Jangka kesalahan MP dan BL = Penghitungan waktu pisah baru ialah 462 tahun lalu.
Jangka kesalahan MP dan BP = Penghitungan waktu pisah baru ialah 471 tahun lalu.
Jangka kesalahan MP dan KA = Penghitungan waktu pisah baru ialah 1121 tahun lalu.
3
Jangka kesalahan BL dan BP = Penghitungan waktu pisah baru ialah 308 tahun lalu.
Jangka kesalahan BL dan KA = Penghitungan waktu pisah baru ialah 1220 tahun lalu.
Jangka kesalahan BP dan KA = Penghitungan waktu pisah baru ialah 1104 tahun lalu.
Persentase 81% - 100%: Rumpun bahasa yang sama.
Persentase 36% - 81%: Keluarga bahasa yang sama.
Persentase 12% - 36%: Termasuk dalam mikrofilum yang sama.
Berdasarkan grafik tersebut perbedaan antara bahasa Basemah Lahat
dan Pagaralam terletak pada korespondensi vokal.
Bahasa Basemah Lahat perubahan fonem vokal yang dominan adalah
/ə /, /u/, dan sedikit fonem /o/.
Contohnya, adalah makna ‘beri’ dalam BL /ənjo?/ dan BP /ənju?/.
Apabila ditemukan fonem /o/ bunyi yang keluar adalah bundar, tetapi
BL adalah bunyi hampar. Dapat dilihat dari kata ‘aku’ dalam BL
adalah /tub0/ sedangkan dalam BP /tubo/.

Selanjutnya pada bahasa Kayuagung fonem vokal /o/ dan /ə/,


fonem konsonan /h/ hilang begitu pula dengan diftong /aw/.
Presentase tingkat kekeluargaan antara bahasa Kayuagung,
Basemah Lahat, Basemah Pagaralam, dan Melayu Palembang lebih
dari 50%. Hal tersebut berarti bahwa bahasa di wilayah Sumatera
Selatan adalah keluarga.
HASIL & PEMBAHASAN
Pasangan kata identik
Dari 200 kosakata Swadesh, didapatkan
Glos yang bermakna ‘anak’ pada semua
104 data yang berkerabat. Artinya 52%
titik pengamatan adalah [ana?].
bahasa pada titik pengamatan memiliki
Glos yang bermakna ‘batu’ pada semua
kekerabatan, sedangkan 96 data tidak
titik pengamatan adalah [batu].
diperhitungkan.
Glos yang bermakna ‘bintang’ pada
semua titik pengamatan adalah [bintaŋ]
Pasangan kata yang terdapat Pasangan kata
satu fonem berbeda berkorespondensi fonemis
Korespondensi pada fonem /a aw/, Korespondensi pada fonem /R r/,misalnya
misalnya pada glos “laut”. pada glos “tarik”
Korespondensi satu fonem berbeda /p Korespondensi pada fonem /n d/,misalnya
t/, misalnya pada glos “panjang” pada glos “dengar”
Korespondensi satu fonem berbeda /i ə Korespondensi pada fonem /ə i/ dan /u o/,
/, misalnya pada glos “mati” misalnya pada glos “cium”
Korespondensi satu fonem berbeda /w Korespondensi pada fonem /w Ø/, misalnya
h/ dan /ə o/, misalnya pada glos “t pada glos “dua”
ua” Korespondensi /ə a o/, misalnya pada glos
“hantam”
SIMPULAN
Data yang sudah dijelaskan menunjukkan bahwa keempat
bahasa ini memiliki hubungan kekerabatan dengan bahasa
MP dan BL memiliki hubungan yang paling dekat. Bahasa KA
memiliki hubungan yang lebih jauh dengan ketiga bahasa
lainnya. Terdapat variasi fonologis antar bahasa, akan tetapi
masih dalam batas yang wajar dan tidak mengganggu
inteligibilitas.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai