Kelas : 02SIDE001
1. Bunyi segmental ialah bunyi yang dihasilkan oleh pernafasan, alat ucap dan pita suara. Bunyi Segmental
ada empat macam
Konsonan= bunyi yang terhambat oleh alat ucap
Vokal = bunyi yang tidak terhambat oleh alat ucap
Diftong= dua vokal yang dibaca satu bunyi, misalnya: /ai/ dalam sungai, /au/ dalam /kau/ Kluster= dua
konsonan yang dibaca satu bunyi
Contoh Kluster/Konsonan Rangkap
pr: produksi, prakarya, proses
kr: kredit, kreatif, kritis, krisis
sy: syarat, syah, syukur
str: struktur, strata, strategi
Bunyi Suprasegmental
Dalam suatu runtutan bunyi yang sambung-bersambung terusmenerus diselangseling dengan
jeda singkat atau agak singkat, disertai dengan keras lembut bunyi, tinggi rendah bunyi, panjang
pendek bunyi, ada bunyi yang dapat disegmentasikan yang disebut bunyi segmental.
kita bisa menyimpulkan bahwa perbedaan antara segmental dengan suprasegmental adalah
kalau yang pertama dia hanya menghasilkan makna tekstual (sesuai makna nomina yang
diucapkan), sedangkan yang kedua mampu menghasilkan makna yang kontekstual (karena
makna tekstualnya sudah bercampur dengan keadaan dan kondisi si pengucap yang itu
diketahui lewat intonasi dan getaraan-getaran yang mengiringi fonem tersebut). Bunyi-bunyi
segmental juga dapat dibedakan dari panjang pendeknya ketika bunyi itu diucapkan. Bunyi
panjang untuk vokoid diberi tanda satuan mora, yaitu satuan waktu pengucapan, dengan tanda
titik. Tanda titik satu [.] menandakan satu mora, tanda titik dua [:] menandakan dua mora, dan
tanda titik tiga [:.] menandakan tiga mora. Sementara itu, bunyi-bunyi untuk kontoid diberi
tanda rangkap.
2. Diftongisasi adalah perubahan bunyi pada vokal tunggal dan ada pula perubahan pada bunyi
vokal rangkap.
Contohnya :
Anggota -> anggauta /0 / -> /au
Sentosa -> sentausa / 0 / -> /au
Perubahan ini terjadi pada bunyi vokal tunggal [o] ke vokal rangkap [au], tetapi tetap dalam
pengucapan satu bunyi puncak. Hal ini terjadi karena adanya upaya analogi penutur dalam
rangka pemurnian bunyi pada kata tersebut. Bahkan, dalam penulisannya pun disesuaikan
dengan ucapannya, yaitu anggauta dan sentausa.
3. Berbeda. Urutan vokal yang menduduki dua suku kata kita sebut deret vokal dan urutan vokal yang
menduduki satu suku kata disebut gugus vocal. Diftong berada dalam satu silabel sedangkan deret
vokal berada dalam silabel atau suku kata yang berbeda, misalnya pada kata sambut (sam –
but), pada kata tasbih (tas – bih), pada kata mesra (mes – ra), dan pada contoh-contoh lainnya.
Seperti tampak pada contoh-contoh di atas, diftong adalah vokal yang berubah kualitasnya pada
saat pengucapannya. Dalam sistem tulisan diftong biasa dilambangkan oleh dua huruf vokal.
Kedua huruf vokal itu tidak dapat dipisahkan.
4. Gugus konsonan.
No Ket Di Tengah Di Akhir
1 Gugus ks/ Ekstra Kompleks
2 Gugus ng/ angan akang
3 Gugus sy/ asyik arasy
4 Gugus kh/ akhir tarikh
5 Gugus gh/ maghrib mubaligh
terjadi penyimpangan pelafalan karena perubahan dan penghilangan fonem. Kata ijo
merupakan bentuk tidak baku dari hijau. Hijau berarti seperti warna daun muda. Oleh
karena itu, pada poster di atas dilihat dari tataran fonologi ada dua kesalahan. Pertama,
kesalahan pelafalan karena penghilangan fonem konsonan /h/ dan fonem vokal /u/ pada
kata hijau. Kedua, kesalahan perubahan fonem vokal /o/ menggantikan fonem vokal /a/
pada kata hijau. Jadi, penulisan yang tepat adalah hijau
Aku jadi duta shampo lain? Ah? Hahaha upss .. Dulu pernah coba shampo lain dan
ketombe kayaknya gak sempet ilang, tapi cuma bisa balik lagi dan rambutku rontok lagi. .
uhhhh ... Aku sama pantene aja deh ".
3. Hijabku adalah titik sukses ku. Parfumnya mewah, elegant.. . Persembahan dari ROYALE
PARFUM series by soklin hijab black velvet. Untuk soklin hijab dan pakaian. Jaga kesegaran
dengan fresh guard formula di serat kain terhalus dan rapat. ROYALE Aktive touch terbar
parfum mewah sepanjang hari. "Aku selalu seger dan wangi"
Perubahan bunyi pada iklan tersebut ada pada kata 'seger' yang kata dasarnya adalah
segar.. .
4. iklan shopee
percayalah, kami panjangkan silaturahmi..... shopee dari rumah tiap pesananmu dan
kasihmu.....shopee dari rumah tiap pesananmu dan kasihmu, shopee dari
rumah tuk kuberikan semuaaa......
tak mungkin tuk kembali, seharusnya dibaca ( tidak mungkin untuk kembali )
"ketombe kering"
6. Kalimat “Sesudah itu, saya naik bas di depan komplek.” juga terdapat kesalahan dalam
penulisan serapan. Kata bas seharusnya ditulis bus. Kata komplek seharusnya
kompleks. Kalimat “Saya bangun solat jam 5.30.” terdapat kesalahan penulisan kata
7. Yakult...
Lebih dari 100 penyakit berasal dari usus!! yakult dengan L casel Shirota strain, dapat
menekan pertumbuhan bakteri jahat. – Cintai ususmu, Minum yakult tiap hari.!!
Penjelasan fonem pada nyanyian iklan ini : Cintai ususmu, minum yakult tiap hari...
Yakult dibaca yakul
8. saya tinggal di daerah Joglo, Jakarta Barat, kebanyakan masyarakat disini menggunakan
bahasa Betawi seperti :
Perubahan Bahasa : dari kata (Lu) harusnya [kamu] ,(kemaren) harusnya [kemarin],(otw) seharusnya
[jalan-jalan] yang sering digunakan oleh anak jaman now, (Bet) seharusnya [Banget].
9. iklan.
Kata praktek pada data di atas adalah kata yang tidak baku. Kata tersebut merupakan kata yang
menyimpang dari kebahasaan yang berlaku. Penyesuian akhiran ‘-ic; dalam bahasa Inggris atau -isch
dalam bahasa Belanda menjadi ‘–ik’ dalam bahasa Indonesia. Praktik adalah kata serapan yang tepat.
Oleh karena itu, di dalam KBBI tidak ditemukan kata praktek, tetapi adanya kata praktik. Kata praktik
menurut KBBI artinya pelaksanan pekerjaan (tentang dokter, pengacara, dan sebagainya). Dari kata
praktik, diturunkan kata praktikan (orang yang sedang melakukan praktik) dan praktikum (kegiatan yang
berkaitan dengan praktik atau percobaan).
10.
Kata milyar merupakan kata tidak baku. Di dalam KBBI tidak ditemukan kata milyar, tetapi yang ada kata
miliar. Penyebab kata tidak baku dari kata milyar adalah adanya penggantian huruf vokal dengan huruf
konsonan.Contoh penggantian huruf vokal dengan huruf konsonan lainnya adalah kata mulia menjadi
mulya, psikologi menjadi psykologi. Kata miliar berasal dari bahasa Belanda, miljard dan dari bahasa
Prancis, miliard, adalah sebuah bilangan yang menunjukkan 1000 juta, atau atau 109 = 1.000.000.000.
Penyerapan kata miljard atau miliard melalui proses adaptasi, yaitu proses diserapnya bahasa asing
dengan cara pemakai bahasa tersebut mengambil kata bahasa asing, tetapi ejaan dan cara penulisannya
berbeda juga disesuaikan dengan aturan bahasa Indonesia. Proses diserapnya bahasa asing dengan cara
pemakai bahasa tersebut mengambil kata bahasa asing, tapi ejaan dan cara penulisannya berbeda juga
disesuaikan dengan aturan bahasa Indonesia.
11.
Secara frase sudah benar (DM) warung sebagai nomina inti /D/ dan Daun berfungsi menerangkan
/M/pemilihan bahasa pada kata woroeng supaya terlihat berbeda dan menarik, tetapi kembali lagi kata
yang baku adalah warung bukan waroeng. Ejaan ini menggunakan ejaan lama yaitu ejaan van ophuisen
pada masa itu huruf /u/ adalah /oe/. Untuk saat ini ejaan yang berlaku adalah ejaan bahasa Indonesia
dan sebaiknya tidak perlu menggunakan huruf vokal /oe/, tetapi ikuti aturan ejaan sekarang dengan
mamakai huruf /u/.
12. Kalimat “… hari ini tidak ada makanan yang saya ingin makan dan saya memilih hanya telor dadar
dan minum air putih.” terdapat kesalahan pada tataran fonologi, yakni kata telor seharusnya telur
Penutur salah mengungkapkan atau menyampaikan apa yang dipikirkannya. Penutur seharusnya
mengungkapkan kata sampai namun penutur malah melafalkan kata sampe. Daerah dan sifat kesalahan
Daerah kesalahan fonologi Penutur salah dalam melafalkan bunyi bahasa. Kata sampai oleh penutur
diujarkan sampe. Kesalahan terjadi pada diftong /ai/ yang pada saat dilafalkan oleh penutur diganti
dengan fonem /e/
Dalam hal ini, penutur tidak tepat dalam melafalkan suatu kata. Penutur menghilangkan satu fonem
yang merupakan satu kesatuan yang utuh dalam suatu kata tersebut. Penutur mengucapkan kata udah,
padahal kata yang sebenarnya adalah sudah.
16. Analisis kata : Istigosah
kesalahan berbahasa. Tentu hal ini dianggap sebagai sebuah kesalahan, sebab penulisan kata yang benar
sesuai dengan KBBI ialah istigasah, yang berarti memohon pertolongan kepada Allah. Namun penutur
melafalkannya dengan sebutan istigosah. Kesalahan yang terjadi ialah fonem /a/ dilafalkan /o/.
Dalam hal ini, penutur tidak tepat dalam melafalkan suatu kata. Penutur menghilangkan satu fonem
yang merupakan satu kesatuan yang utuh dalam suatu kata tersebut. Penutur mengucapkan kata
ditamba, padahal kata yang sebenarnya adalah ditambah
salah benar
ahir akhir
ahlak akhlak
hasiat khasiat
halifah khalifah