Anda di halaman 1dari 8

Nama : Teguh Firman Saputra

Kelas : 02SIDE001

Mata Kuliah : Fonologi Bahasa Indonesia

1. Bunyi segmental ialah bunyi yang dihasilkan oleh pernafasan, alat ucap dan pita suara. Bunyi Segmental
ada empat macam
Konsonan= bunyi yang terhambat oleh alat ucap
Vokal = bunyi yang tidak terhambat oleh alat ucap
Diftong= dua vokal yang dibaca satu bunyi, misalnya: /ai/ dalam sungai, /au/ dalam /kau/ Kluster= dua
konsonan yang dibaca satu bunyi
Contoh Kluster/Konsonan Rangkap
pr: produksi, prakarya, proses
kr: kredit, kreatif, kritis, krisis
sy: syarat, syah, syukur
str: struktur, strata, strategi

Bunyi Suprasegmental
Dalam suatu runtutan bunyi yang sambung-bersambung terusmenerus diselangseling dengan
jeda singkat atau agak singkat, disertai dengan keras lembut bunyi, tinggi rendah bunyi, panjang
pendek bunyi, ada bunyi yang dapat disegmentasikan yang disebut bunyi segmental.

Tekanan atau Stres : Menyangkut masalah keras lunaknya bunyi.


Nada atau Pitch : Berkenaan dengan tinggi rendahnya bunyi.
Jeda atau Persendian : Berkenaan dengan hentian bunyi dalam arus ujar.
Jeda antar kata, diberi tanda ( / )
Jeda antar frase, diberi tanda ( // )
Jeda antar kalimat, diberi tanda ( # )

kita bisa menyimpulkan bahwa perbedaan antara segmental dengan suprasegmental adalah
kalau yang pertama dia hanya menghasilkan makna tekstual (sesuai makna nomina yang
diucapkan), sedangkan yang kedua mampu menghasilkan makna yang kontekstual (karena
makna tekstualnya sudah bercampur dengan keadaan dan kondisi si pengucap yang itu
diketahui lewat intonasi dan getaraan-getaran yang mengiringi fonem tersebut). Bunyi-bunyi
segmental juga dapat dibedakan dari panjang pendeknya ketika bunyi itu diucapkan. Bunyi
panjang untuk vokoid diberi tanda satuan mora, yaitu satuan waktu pengucapan, dengan tanda
titik. Tanda titik satu [.] menandakan satu mora, tanda titik dua [:] menandakan dua mora, dan
tanda titik tiga [:.] menandakan tiga mora. Sementara itu, bunyi-bunyi untuk kontoid diberi
tanda rangkap.

2. Diftongisasi adalah perubahan bunyi pada vokal tunggal dan ada pula perubahan pada bunyi
vokal rangkap.
Contohnya :
Anggota -> anggauta /0 / -> /au
Sentosa -> sentausa / 0 / -> /au
Perubahan ini terjadi pada bunyi vokal tunggal [o] ke vokal rangkap [au], tetapi tetap dalam
pengucapan satu bunyi puncak. Hal ini terjadi karena adanya upaya analogi penutur dalam
rangka pemurnian bunyi pada kata tersebut. Bahkan, dalam penulisannya pun disesuaikan
dengan ucapannya, yaitu anggauta dan sentausa.

3. Berbeda. Urutan vokal yang menduduki dua suku kata kita sebut deret vokal dan urutan vokal yang
menduduki satu suku kata disebut gugus vocal. Diftong berada dalam satu silabel sedangkan deret
vokal berada dalam silabel atau suku kata yang berbeda, misalnya pada kata sambut (sam –
but), pada kata tasbih (tas – bih), pada kata mesra (mes – ra), dan pada contoh-contoh lainnya.
Seperti tampak pada contoh-contoh di atas, diftong adalah vokal yang berubah kualitasnya pada
saat pengucapannya. Dalam sistem tulisan diftong biasa dilambangkan oleh dua huruf vokal.
Kedua huruf vokal itu tidak dapat dipisahkan.

4. Gugus konsonan.
No Ket Di Tengah Di Akhir
1 Gugus ks/ Ekstra Kompleks
2 Gugus ng/ angan akang
3 Gugus sy/ asyik arasy
4 Gugus kh/ akhir tarikh
5 Gugus gh/ maghrib mubaligh

5. Contoh perubahan bahasa

1.misalkan dalam warung makan

tertulis ' PECEL LELE, SAMBAL GORENG, SAMBAL IJO"

terjadi perubahan dan penghilangan fonem pada kata ijo

terjadi penyimpangan pelafalan karena perubahan dan penghilangan fonem. Kata ijo
merupakan bentuk tidak baku dari hijau. Hijau berarti seperti warna daun muda. Oleh
karena itu, pada poster di atas dilihat dari tataran fonologi ada dua kesalahan. Pertama,
kesalahan pelafalan karena penghilangan fonem konsonan /h/ dan fonem vokal /u/ pada
kata hijau. Kedua, kesalahan perubahan fonem vokal /o/ menggantikan fonem vokal /a/
pada kata hijau. Jadi, penulisan yang tepat adalah hijau

2. Iklan Shampo Pantene

Aku jadi duta shampo lain? Ah? Hahaha upss .. Dulu pernah coba shampo lain dan
ketombe kayaknya gak sempet ilang, tapi cuma bisa balik lagi dan rambutku rontok lagi. .
uhhhh ... Aku sama pantene aja deh ".

Perubahan bahasa pada iklan di atas adalah:


Gak seharusnya dibaca (enggak)
Ilang diterima dibaca (hilang)

Shampo dibaca (sampo)

Pantene dibaca (pentin)

3. Hijabku adalah titik sukses ku. Parfumnya mewah, elegant.. . Persembahan dari ROYALE
PARFUM series by soklin hijab black velvet. Untuk soklin hijab dan pakaian. Jaga kesegaran
dengan fresh guard formula di serat kain terhalus dan rapat. ROYALE Aktive touch terbar
parfum mewah sepanjang hari. "Aku selalu seger dan wangi"

Perubahan bunyi pada iklan tersebut ada pada kata 'seger' yang kata dasarnya adalah
segar.. .

4. iklan shopee

lebaran sebentar lagi, keluarga telah menanti. sayangnya tahun


ini tak mungkin tuk kembali.

jangan bersedih, kami ada disini tuk menyambung kasih

percayalah, kami panjangkan silaturahmi..... shopee dari rumah tiap pesananmu dan
kasihmu.....shopee dari rumah tiap pesananmu dan kasihmu, shopee dari
rumah tuk kuberikan semuaaa......

shopee dari rumahhh....

perubahan bunyi bahasa

tak mungkin tuk kembali, seharusnya dibaca ( tidak mungkin untuk kembali )

tuk menyambung, seharusnya dibaca ( untuk menyambung )

tiap pesananmu, seharusnya dibaca ( setiap pesananmu )

tuk kuberikan, seharusnya diibaca ( untuk kuberikan )

5.Iklan Shampo head & shoulders

" Gue capek sama ketombe"

"gue sudah move on ke Head & Shoulders"

"ketombe kering"

" ketombe basah"


"kelaar"

" saatnya move on bro ke Head & Shoulders"

Perubahan bahasa pada iklan di atas adalah:


Capai dibaca capek

Sudah dibaca udah

Selesai dibaca kelar

Head & Shoulders dibaca het en solder

6. Kalimat “Sesudah itu, saya naik bas di depan komplek.” juga terdapat kesalahan dalam

penulisan serapan. Kata bas seharusnya ditulis bus. Kata komplek seharusnya

kompleks. Kalimat “Saya bangun solat jam 5.30.” terdapat kesalahan penulisan kata

serapan solat yang seharusnya salat.

7. Yakult...

Lebih dari 100 penyakit berasal dari usus!! yakult dengan L casel Shirota strain, dapat
menekan pertumbuhan bakteri jahat. – Cintai ususmu, Minum yakult tiap hari.!!

Penjelasan fonem pada nyanyian iklan ini : Cintai ususmu, minum yakult tiap hari...
Yakult dibaca yakul

Setiap dibaca tiap

8. saya tinggal di daerah Joglo, Jakarta Barat, kebanyakan masyarakat disini menggunakan
bahasa Betawi seperti :

Lu kemaren otw kemana jauh bet dah

Perubahan Bahasa : dari kata (Lu) harusnya [kamu] ,(kemaren) harusnya [kemarin],(otw) seharusnya
[jalan-jalan] yang sering digunakan oleh anak jaman now, (Bet) seharusnya [Banget].
9. iklan.

Kata praktek pada data di atas adalah kata yang tidak baku. Kata tersebut merupakan kata yang
menyimpang dari kebahasaan yang berlaku. Penyesuian akhiran ‘-ic; dalam bahasa Inggris atau -isch
dalam bahasa Belanda menjadi ‘–ik’ dalam bahasa Indonesia. Praktik adalah kata serapan yang tepat.
Oleh karena itu, di dalam KBBI tidak ditemukan kata praktek, tetapi adanya kata praktik. Kata praktik
menurut KBBI artinya pelaksanan pekerjaan (tentang dokter, pengacara, dan sebagainya). Dari kata
praktik, diturunkan kata praktikan (orang yang sedang melakukan praktik) dan praktikum (kegiatan yang
berkaitan dengan praktik atau percobaan).

10.

Kata milyar merupakan kata tidak baku. Di dalam KBBI tidak ditemukan kata milyar, tetapi yang ada kata
miliar. Penyebab kata tidak baku dari kata milyar adalah adanya penggantian huruf vokal dengan huruf
konsonan.Contoh penggantian huruf vokal dengan huruf konsonan lainnya adalah kata mulia menjadi
mulya, psikologi menjadi psykologi. Kata miliar berasal dari bahasa Belanda, miljard dan dari bahasa
Prancis, miliard, adalah sebuah bilangan yang menunjukkan 1000 juta, atau atau 109 = 1.000.000.000.
Penyerapan kata miljard atau miliard melalui proses adaptasi, yaitu proses diserapnya bahasa asing
dengan cara pemakai bahasa tersebut mengambil kata bahasa asing, tetapi ejaan dan cara penulisannya
berbeda juga disesuaikan dengan aturan bahasa Indonesia. Proses diserapnya bahasa asing dengan cara
pemakai bahasa tersebut mengambil kata bahasa asing, tapi ejaan dan cara penulisannya berbeda juga
disesuaikan dengan aturan bahasa Indonesia.
11.

Secara frase sudah benar (DM) warung sebagai nomina inti /D/ dan Daun berfungsi menerangkan
/M/pemilihan bahasa pada kata woroeng supaya terlihat berbeda dan menarik, tetapi kembali lagi kata
yang baku adalah warung bukan waroeng. Ejaan ini menggunakan ejaan lama yaitu ejaan van ophuisen
pada masa itu huruf /u/ adalah /oe/. Untuk saat ini ejaan yang berlaku adalah ejaan bahasa Indonesia
dan sebaiknya tidak perlu menggunakan huruf vokal /oe/, tetapi ikuti aturan ejaan sekarang dengan
mamakai huruf /u/.

12. Kalimat “… hari ini tidak ada makanan yang saya ingin makan dan saya memilih hanya telor dadar
dan minum air putih.” terdapat kesalahan pada tataran fonologi, yakni kata telor seharusnya telur

13. Pembawa Acara : “Yang terbunuh itu?”


14. Bintang Tamu : “Yang terbunuh, di tahun 2015 itu. Jadi, saya terus terang mas Dedi, saya 2010 8
perna mencalonkan diri sebagai wakil bupati, calon wakil bupati 9 sampe lolos
independen di Kabupaten Situbondo, namun kalah dalam pertarungan.”
Perna Jenis pengungkapan Penutur salah mengungkapkan atau menyampaikan apa yang dipikirkannya.
Penutur seharusnya mengatakan kata pernah namun penutur malah mengatakan kata perna. Daerah
dan sifat kesalahan Daerah kesalahan fonologi Penutur salah dalam melafalkan bunyi bahasa. Kata
pernah oleh penutur diujarkan perna. Kesalahan terjadi pada peniadaan fonem /h/. Analisis Kesalahan
Berbahasa Pada Tuturan Pembawa Acara Dan Bintang Tamu Dalam Talk Show Hitam Putih Yang Berjudul
“Fenomena Kanjeng Dimas” | 783

Penutur salah mengungkapkan atau menyampaikan apa yang dipikirkannya. Penutur seharusnya
mengungkapkan kata sampai namun penutur malah melafalkan kata sampe. Daerah dan sifat kesalahan
Daerah kesalahan fonologi Penutur salah dalam melafalkan bunyi bahasa. Kata sampai oleh penutur
diujarkan sampe. Kesalahan terjadi pada diftong /ai/ yang pada saat dilafalkan oleh penutur diganti
dengan fonem /e/

15. Analisis kata : udah


Penutur salah mengungkapkan atau menyampaikan apa yang dipikirkannya. Penutur seharusnya
mengungkapkan kata sudah namun penutur malah melafalkan kata udah

Dalam hal ini, penutur tidak tepat dalam melafalkan suatu kata. Penutur menghilangkan satu fonem
yang merupakan satu kesatuan yang utuh dalam suatu kata tersebut. Penutur mengucapkan kata udah,
padahal kata yang sebenarnya adalah sudah.
16. Analisis kata : Istigosah
kesalahan berbahasa. Tentu hal ini dianggap sebagai sebuah kesalahan, sebab penulisan kata yang benar
sesuai dengan KBBI ialah istigasah, yang berarti memohon pertolongan kepada Allah. Namun penutur
melafalkannya dengan sebutan istigosah. Kesalahan yang terjadi ialah fonem /a/ dilafalkan /o/.

17. Analisis kata : Aja


Penutur salah mengungkapkan atau menyampaikan apa yang dipikirkannya. Penutur seharusnya
mengungkapan kata saja namun penutur malah mengucapkan kata aja.
Dalam hal ini, penutur tidak tepat dalam melafalkan suatu kata. Penutur menghilangkan satu fonem
yang merupakan satu kesatuan yang utuh dalam suatu kata tersebut. Penutur mengucapkan kata aja,
padahal kata yang sebenarnya adalah saja

18. Analisis kata : ditamba


Penutur salah mengungkapkan atau menyampaikan apa yang dipikirkannya. Penutur seharusnya
mengungkapan kata ditambah namun penutur malah mengucapkan kata ditamba.

Dalam hal ini, penutur tidak tepat dalam melafalkan suatu kata. Penutur menghilangkan satu fonem
yang merupakan satu kesatuan yang utuh dalam suatu kata tersebut. Penutur mengucapkan kata
ditamba, padahal kata yang sebenarnya adalah ditambah

19. Analisis kata : berati


Penutur salah mengungkapkan atau menyampaikan apa yang dipikirkannya. Penutur seharusnya
mengatakan kata berarti namun penutur malah mengatakan kata berate
Dalam hal ini, penutur tidak tepat dalam melafalkan suatu kata. Penutur menghilangkan satu fonem
yang merupakan satu kesatuan yang utuh dalam suatu kata tersebut. Penutur mengucapkan kata berati,
padahal kata yang sebenarnya adalah berarti. Penutur menghilangkan fonem /r/.

20. Fonem /kh/ diucapkan menjadi /h/ Misalnya:

salah benar
ahir akhir
ahlak akhlak
hasiat khasiat
halifah khalifah

Penyebab kesalahan ialah fonem /kh/ diucapkan menjadi /h/

Anda mungkin juga menyukai