Anda di halaman 1dari 21

MODUL 2

BAHASA DAN
SASTRA
INDONESIA DI SD
MELAFALKAN DAN MENULIS
LAMBANG BAHASA YANG BENAR

Kelompok 1
- Hikma Fitriah
- Shakira Aulia Putri
- Satriani

PRESENTATION TITLE
A. Fonem
Di dalam ilmu bahasa fonem itu ditulis di antara dua garis miring I /.../ , misal bunyi la / a / i/ , / u / , / e / , / o / .
Fonem merupakan satuan bunyi terkecil yang mampu menunjukkan perbedaan makna . Satu fonem saja diganti
atau dihilangkan atau ditambahkan akan mengubah makna kata .
Alat Ucap
Alat ucap memiliki peranan yang penting dalam menghasilkan bunyi ujaran ,yaitu :
1. Udara yang keluar dari paru - paru melalui pita suara ;
2. Artikulator , yaitu alat ucap yang digerakkan atau digeser waktu menghasilkan bunyi ujaran , seperti
ujung lidah , bibir atas , dan bibir bawah ;
3. Titik artikulasi , yaitu alat ucap yang menjadi tujuan sentuh articulator , seperti gigi , lengkung kaki
gigi , langit - langit ,
4. Pita suara ; alat ucap yang berupa dua buah pita pipih yang elastis yang bergetar pada waktu dilalui
udara yang keluar dari paru - paru .
Bagian alat ucap
1. Bibir atas( labium) 7. langit- langit lunak ( velum ) 13. belakang lidah
2. Bibir bawah ( labium ) 8. anak tekak ( uvula ) 14. akar lidah

3. Gigi atas ( dantes ) 9. ujung lidah 15. faring


4. Gigi bawah 10. daun lidah 16. rongga mulut
5. Gusi ( alveolum ) 11. depan lidah 17. rongga hidung
6. Langit- langit keras ( palatum) 12. tengah lidah 18. epiglotis
19. pita suara
20. pangkal tenggorokan
21. trakea
a. Vokal dan Konsonan
1 ) Posisi bibir . Dalam menghasilkan vokal , posisi bibir dapat bulat dan tidak bulat . Dalam posisi
bulat , yang dihasilkan adalah vokal bulat , seperti / o / , / u / , / a / dan tidak bulat , seperti / i / dan / e / .
2) Tinggi rendahnya lidah ; berdasarkan tinggi rendahnya lidah kita dapat membedakan adanya vokal
depan / 1 / dan / e / , vokal pusat / e / , vokal belakang / u / , / o / dan / a / .
3) Maju mundurnya lidah , dapat dibedakan : vokal atas i / dan / u / , vokal tengah / e / dan vokal
bawah / a / .
Vokal berurutan yang bunyinya tidak dapat dipisahkan disebut diftong.. Diftong sendiri ialah gabungan
dua bunyi vocal yang disebut secara berterusan ( satu hembusan nafas). Diftong bukan vokal rangkap
karena bunyi diftong tersebut tidak dapat dipisahkan seperti ini ; kala-u , capa-i , surve-i , kerba-u,
melainkan harus ka-lau , ca-pai, sur-vei , ker-bau
Berbeda dengan vocal rangkap , karena masing-masing vokal terdapat dalam suku kata yang berbeda.
Seperti : ma-u, ku-e, di-a , ku-at , sa-at.
b. Konsonan
Konsonan dalam bahasa Indonesia dapat digolongkan berdasarkan tiga faktor :
1) bergetar tidaknya pita suara konsonan bersuara dan konsonan tidak bersuara ,
2) daerah artikulasi bilabial , labiodental , alveolar , palatal , velar , glottal ;
3) cara artikulasi : hambat , frikatif , nasal , getar atau lateral .
Seperti penjelasan tadi, fungsi fonem ialah untuk membedakan makna. Perbedaan bunyi pada fonem
yang membedakan makna ini menegaskan adanya fonem-fonem yang berbeda pula. Permasalahannya
adah dalam bahasa Indonesia ada dua fonem yang berbeda dengan lambang yang sama, yaitu fonem e
(tetes) dan e (engkau) Seperti : Kota Serang pernah diserang wabah malaria. Setelah apel, kami makan
buah apel
Oleh karena itu, pelafalan vokal e pada kata emas dan vocal e pada kata esok harus sering ditekankan
perbedaannya.
Demikian pula pelafalan diftong berbeda dengan pelafalan vocal rangkap dan vocal berdekatan
yang membentuk semivokal. Seperti:
-Diftong-
au : rantau: Ia pergi merantau ke luar negeri
kalau: Kampung ini banjir kalau musim hujan
-deretan vokal rangkap atau vokal biasa ( bukan diftong)-
au : mau : Siapa yang mau ikut?
gaun : Rina memakai gaun baru
-dua vokal berurutan membentuk semivokal-
w
ue kue ini enak sekali
ua Ibu sedang puasa
Konsonan
Pelafalan konsonan yang perlu memperoleh perhatian pada pembelajaran ialah pelafalan konsonan rangkap, gugus
konsonan, nasal atau bunyi sengau.
Bunyi konsonan dihasilkan bila arus udara mendapat hambatan baik di rongga mulut maupun di rongga hidung.
a. Gugus konsonan
Pr Kalian harus menghargai adab pribumi di sini.
Prasangka : jangan berprasangka dulu terhadap kawanmu
kr Ini tartan kreasi baru
Kritik orang lain harus diperhatikan
b. Bunyi nasal
ny Nyanyian ini terdengar merdu
Salsa tinggal dijalan Anyer

Pelafalan konsonan
Pada pembelajaran pelafalan terkadang sukar melafalkan konsonan tertentu, seperti konsonan fikatif /f/ , /s/ , /sy/ , /x/
dan /h/ hingga terdapat kekeliruan pelafalan
Pada bunyi /s/ dan /sy/ terdapat bentuk yang hampir sama, seperti sarat dan syarat ; sah dan syah , masa dan massa
namun berbeda arti.
Intonasi dapat mempengaruhi makna kalimat. Kedua unsur ini dapat membedakan antara kalimat berita,
kalimat tanya, kalimat perintah.
Salsa keluar.
Salsa keluar?
Salsa keluar!

Dalam pelafalan rangkaian kata dalam kalimat terdapat perhentian atau kesenyapan (jeda ). Batas
kalimat ditandai dengan jeda # pada awal dan akhir kalinat. Jeda yang menandakan batas kata, frasa
atau klausa ditandau dengan ? Contoh : #Tempat rekreasi/ ramau dikunjung masyarakat/ apabila masa
libur/ telah tiba #
LAMBANG TULIS BUNYI BAHASA
A. Sejarah Aksara
Aksara yang kita ketahui sebagai tulisan merupakan sistem tanda-tanda yang dipakai manusia untuk
berkomunikasi. Aksara merupakan lambang dari ujaran, Tulisan merupakan media komunikasi yang harus
dipahami karena manfaatnya luas. Tulisan dapat menyimpan informasi yang akurat. Bagaimana sejarah terjadinya
tulisan atau aksara. Apakah aksara muncul begitu saja dalam wujud, seperti sekarang ini? grafis yangTidak dapat
diketahui kapan pertama kali manusia menggunakan tulisan berkomunikasi. Para ahli linguistik memperkirakan
tulisan berawal dari gambar yang ditemukan di gua Altamira, Spanyol Utara. Gambar tersebut berkembang
menjadi tulisan atau piktogram. Tulisan piktogram menggunakan gambar benda yang dimaksudkan sebagai
lambang benda yang dimaksud.
1. Aksara dalam unsur Bahasa
Aksara merupakan wujud ujaran atau wicara. Di antara berbagai aksara tidak satupun yang dapat
menggambarkan unsur-unsur wicara secara sempurna. Satuan terkecil dalam aksara yang
menggambarkan fonem , suku kata atau morfem , disebut grafem . Sistem aksara berbeda - beda pada
setiap bahasa . Dalam bahasa Cina setiap grafem menggambarkan satu fonem . Dalam aksara Romawi
setiap grafem menggambarkan satu fonem . Pada bahasa tertentu , seperti bahasa Arab terdapat alograf ,
yaitu variasi grafem sesuai dengan posisinya.

‫ه‬
‫ل‬
‫ها‬
‫له‬
2. Pembelajaran Aksara bagi Siswa Sekolah Dasar

Mengenal aksara di kelas permulaan diberikan setelah siswa menguasai aspek berbicara. Pembelajaran
membaca permulaan biasanya diikuti dengan menulis permulaan. Aksara erat kaitannya dalam aspek
membaca dan menulis. Mengenal tulisan memerlukan gerak motorik halus yang terlatih. Siswa akan
mudah mengenal tulisan apabila pada usia dini anak terlatih menggambar atau mencoret-coret.

Beberapa metode pernah diterapkan dalam sejarah pembelajaran membaca dan menulis di kelas permulaan.
Salah satunya adalah metode SAS. Metode ini menggunakan pendekatan sintesis analisis dan sintesis.

3.Ejaan
Bahasa-bahasa yang mempunyai ejaan agak baru pada umumnya memiliki ejaan yang lebih teratur,
Perkembangan bahasa dapat terjadi pada setiap masa. Oleh karena sifatnya yang selalu berkembang sesuai
dengan arus kebutuhan komunikasi. Seperti yang terjadi dalam perkembangan dan pertumbuhan bahasa
Indonesia.

Penyeragaman ejaan latin dalam bahasa Melayu (bahasa Indonesia saat itu) baru dilakukan setelah terjadi
beberapa kali perubahan. Tahun 1901 pertama kali bahasa Indonesia memiliki keseragaman ejaan, yaitu ejaan
Van Ophuysen. Tahun 1938 dalam kongres bahasa Indonesia pertama di Solo diusulkan agar ejaan Indonesia
lebih mendunia
MORFOLOGI BAHASA INDONESIA
Bentuk Kata dalam bahasa Indonesia terdiri atas berikut ini.
1. Bentuk dasar atau kata dasar.
2.Kata berimbuhan.
3. Kata ulang.
4. Kata majemuk.
A. KATA DASAR

Empat macam suku kata Contoh


Kata dasar adalah morfem dasar,
contoh: malam, ini, tidak, merah,  V : vokal a- kal: V+ K-V- K
angkat, dua. Struktur kata dasar
 V-K :vokal-konsonan as-pal: V-K+K-V-K
dalam bahasa Indonesia ditetapkan
berdasarkan suku kata. Kata dasar  K-V konsonan- vokal ta-li : K-V + K-V
dalam bahasa Indonesia dibentuk
 K-V-K: konsonan- vokal- kun-ci: KVK+KV
dari empat macam suku kata,
konsonan
yaitu:
B. Kata Berimbum
Unsur dasar dan imbuhan tergolong morfem. Unsur dasar disebut morfem bebas dan unsur tambahan atau imbuhan
disebut morfem terikat. Perhatikan analisis berikut!

Morfem terikat dalam Bahasa Indonesia antara lain : awalan atau prefix, contoh ber-, me-, di-, ke-, ter-, se-,
Morfem terikat dalam Bahasa Indonesia antara lain : awalan atau prefix, contoh ber-, me-, di-, ke-, ter-, se-,

1. Makna Awalan ber-


Berkeluarga merupakan fitrah manusia pada umumnya. Beristri atau bersuami membuat hidup berbahagia.
Makna prefiks ber- dalam kalimat di atas:
berkeluarga : membentuk keluarga
berbahagia : dalam keadaan Bahagia
beristri : mempunyai istri
bersuami : mempunyai suami

2. Makna Awalan me-


Urbanisasi senantiasa menimbulkan masalah. Kriminalitas menghantui masyarakat. Para pengutil, penjambret dan pencoleng
memanfaatkan kesempatan di kendaraan yang penuh sesak.
menimbulkan : menyebabkan timbul
menghantui : menjadi hantu
memanfaatkan : menggunakan manfaat
3. Makna awalan ke-
Sebagai ketua Rukun warga ia bijaksana. Tak heran ia menjadi Kekasih para Warga.
ketua : yang dituankan
kekasih : yang dikasihi

4. Makna awalan ter-


Teringat olehku Bandung pernah terkenal sebagai kota terasri di pulau jawa.
teringat : tiba-tiba ingat
terkenal : sudah dikenal
terasri : paling asri

5. Makna awalan se-


Sehari penih ia bekerja. Sesudah itu istirahat sepuasnya. Penduduk sekampung mengenalnya sebagai Pak Guru.
sehari : satu hari
sekampung : seluruh kampung
6. Makna awalan pe-
sebagai pengajar aku mengenal hampir semua murid. Marwah pemalas, tetapi ia peramah dan bukan pendusta.
pengajar : orang yang pekerjaanya mengajar
pemalas : orang yang bersifat malas
peramah : orang yang bersifat ramah
pendusta : orang yang gemar berdusta

7. Makna Imbuhan Gabung atau Konfiks


per-an : menyatakan hasil perbuata, misal, menurut perhitungan dokter enam bulan lagi ia melahirkan.
pe-an : menyatakan tempat, misal, pemakaman itu sudah ditutup.
ke-an : menyatakan tempat : kedutaan, kerajaan, kesultanan
8. Makna akhiran-i dan an
-i
menyatakan berkali-kali : tembaki, pukuli, pandangi
-an
menyatakan hasil : catatan, tulisan, lukisan
C, KATA ULANG

Jenis kata ulang


1. Kata ulang murni: anak-anak, lari-lari, dua-dua.
2. Kata ulang berubah bunyi: sayur-mayur, serba-serbi.
3. Kata ulang sebagian: tetumbuhan: tetangga; tetamu, leluhur.
4. Kata ulang berimbuhan: berjam jam, menari-nari, kenalan-kenalan.
KATA MAJEMUK
Kata majemuk tidak dapat dipisahkan oleh kata lain. Penyisipan kata lain diantara dua unsur dasar tersebut akan
mengakibatkan makna yang berbeda.
Perhatikan
Taman bunga memang indah
Taman dan bunga memang indah
Mereka tidak hirau panas terik matahari
Mereka tidak hirau panas terik mata dan hari

Kata majemuk menurut sifat hubungannya antarunsur pembentuknya terdiri atasberikut ini.
1.Kata majemuk endosentris adalah kata majemuk yang erat hubungan antar unsurpembentuknya. Salah satu unsur
pembentuknya merupakan unsur pusat. Contoh: taman bunga, matahari, pemandu wisata, kereta taman, kereta api,
jam taman.
2. Kata majemuk eksosentris adalah kata majemuk yang hubungan antarunsurpembentuknya renggang. Kedudukan
unsur-unsur pembentuknya sama. Contoh: besar kecil, tua muda, pagi sore, terang benderang, cantik molek
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai