Anda di halaman 1dari 22

Fonetik dan Penerapannya

Dalam Pembelajaran di SD
Dosen Pengampu : Dinar martia Azizah, M.Pd.
Nama Kelompok 2 :
Innaya Nur Azizatul M 2021015205
Aufilana Ade Rahma P 2021015207
Daisy Loovisha 2021015215
Ery Srieyanti 2021015232
Aprilia Intan Budiarti 2021015244
Silvia Agita Damanik 2021015249
Gegana Bima Sakti 2021015272
PENGERTIAN
FONETIK
FONETIK

Fonetik adalah bidang linguistik yang mempelajari


bunyi bahasa tanpa memperhatikan apakah bunyi
tersebut mempunyai fungsi sebagai pembeda
makna atau tidak. Fonetik juga merupakan cabang
fonologi yang mempelajari bunyi bahasa secara
umum, apa adanya, tanpa memperhatikan fungsi
bunyi bahasa itu.
PANDANGAN PARA AHLI TENTANG ILMU
FONETIK
01 Bertil Malmberg 02 J.D.O’CONNOR
Bertil Malmberg (1968), seorang Menurut O’Connor, fonetik ialah ilmu
fonetik Prancis,mendefinisikan yang bersangkut paut dengan bunyi-
fonetik sebagai pengkajian bunyi- bunyi ujar yang dihasilkan oleh alat ucap 
bunyi bahasa. Fonetik manusia. Bunyi- bunyi yang dapat
ialah pengkajian yang lebih meniti didengar ini kemudian
 beratkan pada ekspresi bahasa, diformulasikan sedemikian rupa sehingga
bukan isinya. Yang dipentingkan menjadi kebiasaan yang terdapat dalam
adalah bunyi-bunyi bahasa yang bahasa masyarakat yang bersangkutan.
dihasilkan penutur, bukan makna Seterusnya, formula bunyi-bunyi ujar ini
yang ingin disampaikan. diberi ’’fungsi’’ tertentu sehingga dapat
dipakai untuk menyampaikan pesan-
pesan tertentu.
Interaksi antar makhluk hidup bertujuan
untuk mewujudkan komunikasi yang baik
sehingga pesan dapat tersampaikan sesuai
dengan tujuan. Komunikasi dapat
berlangsung melalui lisan atau tertulis.
TUJUAN FONETI
Mengamati kondisi tersebut,bahasa perlu
diajarkan pada siswa sekolah dasar. Aspek
fonetik menarik dikaji dalam pembelajaran
bahasa indonesia pada sekolah dasar.
JENIS-JENIS
FONETIK 
1. FONETIK ARTIKULATORIS
FONETIK ARTIKULATORIS
Fonetik artikulatoris disebut juga fonetik MENCAKUP
organis atau fonetik pisiologis, meliputi
bagaimana bunyi-bunyi bahasa itu di produksi
alat-alat ucap manusia. Pembahasannya antara A. ALAT UCAPAN
lain meliputi masalah alat-alat ucap yang Alat ucap ada dua macam, yaitu artikulator dan
digunakan dalam memproduksi bunyi bahasa artikulasi. Artikulator adalah alat ucap yang dapat
itu, mekanisme arus udara yangdigunakan digerakkan dalam berbagai posisi, misalnya bibir
dalam memproduksi bunyi bahsa bagaiman bawah, ujung lidah, daun lidah, punggung lidah.
bunyi bahsa itu dibuat mengenai klasifikasi Artikulasi adalah bagian tertentu alat ucap yang
bunyi bahasa yang dihasilkan. Serta apa dituju/disentuh oleh artikulator, bibir atas, gigi atas,
kriteria yang digunakan, mengenai silabel dan pangkal gigi atas, langit-langit keras, dan langit-
juga mengenai unsur-unsur atau ciri-ciri langit lunak. Sebenarnya alat-alat yang digunakan
suprasegmental, seperti tekanan, jeda, durasi, untuk menghasilkan
dan nada. bunyi bunyi bahasa ini mempunya fungsi utama lain 
yang bersifat fisiologis. Misalnya, peru-paru untuk
bernafas, lidah untuk mengecap, dan gigi untuk
mengunyah. Namun, alat-alat itu secara linguistk
digunakan untuk menghasilkan bunyi-bunyi bahasa
sewaktu berujar.
B. CARA BEKERJA ALAT-
ALAT UCAP
Bila kita menuturkan sesuatu, udara
dipompakan dari paru-paru dan keluar dengan
harus melalui suatu “penyempitan” tertentu,
sehingga udara yang keluar itu mulai bergetar.
Dari sudut pandangan akustik, bunyi itu tidak C. KLASIFIKASI BUNYI
lain adalah udara yang bergetar. Bila tidak ada
“penyempitan” seperti iitu, tak ada bunyi bahasa
Pada umumnya bunyi bahasa pertama-tama di
sama sekali dan kita hanya bernafas secara
bedakan atas vokal dan konsonan. Bunyi vokal
normal saja.
dihasilkan dengan pita suara terbuka sedikit
menjadi bergetar ketika dilalui arus udara yang
dipompakan dari paru-paru. Sedangkan bunyi
konsonan terjadi,setelah arus udara melewati
pita suara yang terbuka sedikit atau agak
lebar,diteruskan kerongga mulut atau rongga
hidup dengan mendapat hambatan ditempat-
tempat artikulasi tertentu.
D. Bunyi bahasa

Bunyi bahasa merupakan unsur bahasa yang paling kecil.


Istilah bunyi bahasa atau fon merupakan terjemahan dari
bahasa inggris phone ‘bunyi’. Bunyi bahasa menyangkut
getaran udara.Bunyi itu terjadi karena dua benda atau
lebih bergeseran atau berbenturan.Sebagai getaran
udara, bunyi bahasa merupakan suara yang dikeluarkan
oleh mulut, kemudian gelombang-gelombang bunyi
sehingga dapat diterima oleh telinga”.
Bunyi bahasa dibagi menjadi 3 yaitu bunyi vokoid (vokal), bunyi
kontoid (konsonan),bunyi semi vokoid (semi vokal).
-Bunyi vokoid adalah bunyi -bunyi bahasa diklasifikasikan menjadi segmental
bahasa yang dihasilkan dan suprasegmental. Contoh kata dari bunyi
oleh paru-paru tanpa bahasa segmental adalah kata “dan”,kata “dan”
hambatan. terdiri dari bunyi [d], [a], dan [n]. Ketiga bunyi itu
adalah segmen-segmen dari kata dan. Jadi, bunyi
-Bunyi kontoid merupakan sebagai segmen adalah bunyi menurut pola
bunyi yang dihasilkan dari urutannya dari kiri ke kanan yang strukturnya
aliran udara yang dinamakan segmental. Sedangkan bunyi
menemui hambatan. suprasegmental adalah bunyi atau pelafalan dari
kata segmental. Mislanya perbedaan tuturan Dia
-Bunyi semi vokoid telah datang dan Dia telah datang?, pada kalimat
merupakan bunyi bahasa ini tidak terdapat perbedaan secara segmental
yang memiliki unsur melainkan atas perbedaan intonasi yang
vokoid dan kontoid. berbeda.
E. KLASIFIKASI
VOKAL
Vokal adalah bunyi bahasa yang dihasilkan
dengan melibatkan pita-
pita suara tanpa penyempitan atau penutupa
n apa pun pada tempat pengartikulasian ma
na pun. Bunyi vokal biasanya diklasifikasik
an dandiberi nama berdasarkan posisi lidah
dan bentuk mulut.
Berdasarkan posisi lidah dan bentuk mulut itulah
kemudian kitamemberi nama akan vokal-vokal itu,
misalnya:
[i] adalah vokal dengan tinggi tak bundar 
[e]adalah vokal dengan tengah tak bundar 
[o]adalah vokal belakang tengah bundar [a] adalah
vokal pusat rendah tak bundar
KLASIFIKASI VOKAL MELIPUTI

-Vokal tinggi, vokal rendah, dan vokal tengah


Penggolongan ini adalah penggolongan menurut
tinggi rendahnya vokal, yaitu menurut tinggi -Vokal bundar dan vokal tak
rendahnya posisi lidah terhadap langit- bundar 
perbedaan bangun mulut ini adalah perbedaan menurut bundar
langit.Misalnya, untuk mengucapkan [a] seperti
tidaknya dari kedua bibir. Misalnya vokal [i] merupakan vokal
dalam kata asuh, posisi lidah adalah rendah
yang tak bundar, dan bila posisi lidah menurut tinggi rendahnya
terhadap langit-langit.
serta menurut depan belakangnya dipertahankan tetapi dengan
-Vokal depan, vokal belakang, memperbundar kedua bibir, maka hasilnya adalah vokal [ü].
dan vokal madya
Kita dapat membedakan vokal juga menurut depan belakangnya.
Depan belakangnya vokal tergantung dari posisi lidah juga. Bila
lidah itu“datar” permukaannya, vokal adalah vokal “depan”,
seperti halnya dengan[a] dan [i]. Sebaliknya, apabila lidah lebih
rendah di belakang, maka vokalnya merupakan vokal belakang,
seperti dengan [o] dalam kata obat dan dengan [ὸ] dalam
kata pokok. 
.
-Vokal panjang dan
vokal pendek 
Perbedaan ini menyangkut lamanya (atau
“kuantitas”) pelafalan vokal. Tentu saja, -Vokal nasal (atau vokal
lamanya adalah relatif. Misalnya, [ù] dalam kata sengauan) dan vokal oral
Inggris full adalah pendek,sedangkan[u] dalam
kata Inggris fooladalah panjang. Dalam pengucapan vokal oral, seluruh
arus udara keluar melalui mulut, dan
-Vokal tunggal, daan vokal rongga hidung tertutup (dengan
rangkap dua atau diftong menggerakkan langit-langit lunak ke
dinding belakang rongga
semua vokal yang dibahas dalam [i] sampai dengan [v] adalah kerongkongan),semua vokal di atas
vokal yang pelafalannya tidak melibatkan perubahan bangun mulut (di bawah [i] sampai dengan [iv] ) adalah 
selama pelafalan tersebut. Misalnya, dalam pelafalan [a], bangun m vokal oral yang demikian.Sebaliknya,
ulut sama dari permulaan sampai akhir. Vokal seperti itu disebut dalam pengucapan vokal sengauan,
vokal tunggal.Dalam pelafalan vokal rangkap dua (atau diftong), sebagian dari arus udarayang keluar
maka setengah lamanya pelafalan vokal, bangun mulut diubah. melalui rongga mulut, sebagian yang lain
Misalnya, [au] dalam adalah sebuah diftong: pelafalannya mulai melalui rongga hidung (langit-langit
dengan bangun mulut rendah-depan, dan berakhir dengan bangun lunak diturunkan sedikit untuk
tinggi-belakang. memungkinkan bangunmulut yang
demikian).
02 FONETIK 03
FONETIK AUDIOTORIS
AKUSTIK
Fonetik akustik, yang objeknya adalah
Fonetik audiotoris merupakan
bunyi bahasa ketika merambat di udara,
antara lain membicarakan: gelombang penyelidikan bunyi bahasa yang
diterima oleh telinga. Untuk
bunyi beserta frekuensi dan kecepatannya
ketika merambat diudara, spektum, menguraikan fonetik jenis audiotoris ini
dituntut suatu keahlian dalam ilmu
tekanan,dan inteksitas bunyi. Juga
kedokteran, sebab sebagian
mengenai skala desibel, resonansi,
akuistik produksi bunyi, serta pengukuran a besar berhubungan dengan neurologi.
kuistik itu.

Fonetik akustis dan auditoris tidak dikaji secara mendalam dalam ilmu
bahasa, hanya fonetik artikulatoris yang dikaji dalam ilmu bahasa.
Transkripsi fonetik
Transkripsi fonetik adalah wujud representasi dari
bunyi ujaran melalui makna simbol. Hal yang
paling umum dari transkripsi fonetik adalah
menggunakan abjad fonetik, seperti Alfabet
Fonetik Internasional.
Secara leksikolografis transkripsi adalah penyalinan teks
dengan mengubah ejaannya ke dalam ejaan lain untuk
menunjukkan lafalbunyi unsure bahasa yang bersangkutan.

1. transkripsi berurutan, yakni transkripsi fonetis dari


teks yang berurutan dan bukan kata-kata lepas

2. transkripsi fonemis, yakni transkripsi yang menggunakan satu lambing


untuk menggambarkan satu fonem tanpa melihatperbedaan fonetisnya.

3. transkripsi fonetis, yakni transkripsi yang berusaha menggambarkan bunyi


secara sangat teliti.

4. transkripsi kasar, yakni transkripsi foonetis yang menggunakan lambing


terbatas berdasarkan analisis fonemis yang dipergunakansebagai system
aksara yang mudah dibaca
UNSUR SUPRASE
GMENTAL
1. TEKANAN ATAU STRES
Tekanan yag menyangkut masalah keras
lunak nya bunyi.
Suatu bunyi segmental yang diucapkan 
dengan arus udara yang kuat sehingga 2. NADA ATAU PITCH
menyebabkan amplitudonya melebar, pasti Nada berkenaan dengan tinggi rendahnya suatu bunyi. 
dibarengi dengan tekanan keras. Bila suatu bunyi segmental diucapkan dengan frekuensi
getaran yang tinggi.Sebaliknya, kalau diucapkan
dengan frekuensi getaran rendah, tentuakan disertai
juga dengan nada rendah.

3. JEDA ATAU PERSENDIAN
Jeda atau persendian berkenaan dengan hentian bunyi dalam arus
ujar,disebut jeda karena adanya hentian itu, dan disebut persendian karena
ditempat perhentian itulah terjadinya persambungan antara segmen yang satu
dengan segmen yang lain. Jeda ini dapat bersifat sementara.
Penerapan Fonetik Dalam Pembelajaran di
SD
1. Dapat dimulai dengam mengenalkan kepada siswa huruf-huruf alfabet, ( A-Z ).
2. Dapat mulai mengucapkan satu persatu huruf yang sudah dipelajari.
3. Belajar untuk melatih vokoid (vokal) perlahan-lahan.
4. Guru dapat memberikan contoh mengucapkan suatu kata atau kalimat dan
siswa dapat menirukannya. Dengan tujuan melatih ketepatan pelafalan, nada dan
intonasi supaya baik dan benar.
5. Guru dapat menerapkan kepada siswa tekhnik membaca bersuara supaya siswa
lebih terlaatih dan dapat membaca dengan intonasi yang lebih sesuai.
mendeskripsikan pemahaman fonetik yang merujuk pada pelafalan bunyi bahasa, intonasi,
dan pengaruh dialek bahasa daerah terhadap pelafalan siswa kelas 1-6 SD melalui teknik
membaca bersuara. ketidaktepatan pelafalan bunyi bahasa dan intonasi saat membaca pada
siswa sekolah dasar khususnya pada siswa kelas awal.

1. pelafalan bunyi vokoid, kontoid dan


semi vokoid pada siswa kelas 1-6 SD
3. Pemahaman intonasi pada kelas 3-6
belum sempurna. SD sudah mulai berkembang, walaupun
intonasi yang dihasilkan belum
sepenuhnya sempurna.

2.Terdapat ketidaktepatan intonasi 4. Tedapat pengaruh dialek bahasa


saat membaca. Ketidaktepatan daerah terhadap pelafalan bunyi
dalam berintonasi dialami oleh bahasa dan intonasi pada siswa kelas 1
siswa kelas 1-2 SD. SD.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai