Anda di halaman 1dari 4

MATKUL: Linguistik Umum

DOSEN PENGAMPU: Dr.Sisilya Saman Madeten, M.pd

NAMA: DELLA INDRIANA

NIM: F1012221014

KELAS: PPAPK 2022 

"Tugas merangkum Buku Linguistik Umum dari Abdul Chaer"

TATARAN LINGUISTIK

1. FONOLOGI

Bidang linguistik yang mempelajari, menganalisis, dan membicarakan runtutan bunyi-bunyi


bahasa ini disebut fonologi, yang secar etimologi terbentuk dari kata fon yaitu bunyi, dan logo
yaitu ilmu. Menurut hierarki satuan bunyi yang menjadi objek studinya, fonologi dibedakan
menjadi fonetik dan fonemik. Secara umum fonetik bisa dijelaskan sebagai cabang studi
fonologi yang mempelajari bunyi bahasa tanpa memperhatikan apakah bunyi-bunyi tersebut
mempunyai fungsi sebagai pembeda makna atau tidak. Sedangkan fonemik adalah cabang
studi fonologi yang mempelajari bunyi bahasa dengan memperhatikan fungsi bunyi tersebut
sebagai pembeda makna.

2. FONETIK

Fonetik adalah bidang linguistik yang mempelajari bunyi bahasa tanpa memperhatikan apakah
bunyi tersebut mempunyai fungsi pembeda makna atau tidak. Fonetik di bedakan tiga jenis
yaitu fonetik artikulatoris yaitu yang mempelajari tentang bagaimana mekanisme alat-alat
bicara manusia bekerja menghasilkan bunyi.fonetik akustik yaitu yang mempelajari tentang
bunyi bahasa sebagai peristiwa fisis atau fenomena alama. dan fonetik auditorium yaitu
mempelajari tentang bagaimana mekanisme penerimaan bunyi bahasa itu oleh telinga kita.

3. TULISAN FONETIK

Dalam tulisan FONETIK setiap huruf atau lambang hanya digunakan untuk melambangkan satu
bunyi bahasa.atau ,kalau,setiap bunyi bahasa, sekecil apapun bedanya dengan bunyi yang
lain,akan juga dilambangkan hanya dengan satu huruf atau lambang.
4. KLASIFIKASI BUNYI

Pada umumnya bunyi bahasa pertama-tama dibedakan atas vokal dan konsonan. Bunyi vokal di
hasilkan oleh pita suara terbuka sedikit,pita suara yang terbuka sedikit ini menjadi bergetar
ketika dilalui arus udara itu keluar melalui rongga mulut tanpa mendapatkan apa-apa.
Sedangkan bunyi konsonan terjadi setelah arus udara melewati pita suara yang terbuka sedikit
atau agak lebar,di teruskan ke rongga mulut atau rongga hidung dengan mendapatkan
hambatan di tempat tertentu.

5. KLASIFIKASI VOKAL

Bunyi vokal biasanya diklarifikasikan dan diberi nama berdasarkan posisi lidah dan bentuk
mulut.posisi lidah bersifat vertikal bisa bersifat horizontal.secara vertikal dibedakan adanya
vokal tinggi minsalnya /i/ dan /u/ vokal tengah minsalnya bunyi /e/ dan /o/ dan vokal rendah
minsalnya bunyi /a/.

6. KLASIFIKASI KONSONAN

Bunyi-bunyi konsonan biasa dibedakan berdasarkan tiga patokan atau kriteria yaitu pita suara,
tempat artikulasi dan cara artikulasi. Tempat artikulasi tidak lain dari pada alat ucap yang
digunakan dalam pembentukan bunyi itu. Berdasarkan tempat artikulasinya kita mengenal,antar
lain, konsonan :

Bilabil yaitu konsonan yang terjadi pada kedua belah bibir yang termasuk konsonan bilabil yaitu
bunyi huruf (b,p dan m).

Labiodental yakni konsonan yang terjadi pada gigi bawah dan bibir atas,gigi bawah merapat
pada bibir atas yang termasuk huruf labiodental adalah (f dan v).

Laminoalveolar yaitu konsonan yang terjadi pada daun lidah dan gusi dalam hal ini, daun lidah
menempel pada gusi. Yang termasuk konsonan laminoalveolar adalah bunyi huruf (t dan d).

Dorsovelar yakni konsonan yang terjadi pada pangkal lidah dan belum atau langit-langit
lunak.yang termasuk konsonan dorsovelar yaitu bunyi huruf (k dan g).

7. FONEMIK

Fonemik adalah fonem yakni bunyi bahasa yang dapat atau berfungsi membedakan makna kata
untuk mengetahui apakah sebuah bunyi fenom atau bukan, kita harus mencari sebuah satuan
bahasa,biasanya sebuah kata,yang mengandung bunyi tersebut lalu membandingkan nya
dengan satuan bahasa yang lain yang mirip dengan satuan bahasa pertama.kalau kedua satuan
bahasa itu berbeda maknanya maka berarti bunyi tersebut adalah fonem,karena dia bisa
membedakan makna kedua satuan bahasa itu.
8. KHAZANAH FONEM

Yang dimaksud dengan khazanah fenom adalah banyaknya fenom yang terdapat dalam satu
bahasa .beberapa jumlah fenom yang dimiliki suatu bahasa tidak sama jumlahnya dengan yang
dimiliki bahasa lain. Yang tersedikit jumlah fenomnya adalah bahasa penduduk asli di pulau
Hawaii yaitu hanya 13 buah,dan jumlah fenom terbanyak yaitu 785 buah adalah sebuah bahasa
Kaukasus Utara.

9. PERUBAHAN FENOM

Ucapan sebuah fenom dapat berbeda-beda sebab sangat tergantung pada lingkungannya.atau
pada fenom-fenom lain yang berada minsalnya seperti sudah berbicarakan di depan
muka,fenom (o) kalau berada pada dilabel tertutup akan berbunyi (¢) dan kalau berada pada
dilabel terbuka akan berbunyi(o).

10. ASIMILASI DAN DISIMILASI

Aslimilasi adalah peristiwa berubahnya sebuah bunyi menjadi bunyi yang lain sebagai akibat
dari bunyi yang ada lingkungan nya sehingga bunyi itu menjadi sama atau mempunyai ciri-ciri
yang sama dengan bunyi yang dipengaruhi nya.

11. NETRALISASI DAN ARKIFONEM

Sudah di bicarakan dimuka bahwa fenom mempunyai fungsi sebagai pembeda kata minsalnya
kata p dan b, contoh dalam kasus saptu dan Sabtu atau lembab dan lembap kedua bunyi
itutidak membedakan makna.

12. UMLAIT, ABLAUT DAN HARMONI VOKAL

Kata UMLAIT berasal dari bahasa Jerman,dalam studi FONOLOGI kata ini mempunyai
pengertian perubahan vokal sedemikian rupa sehingga vokal itu diubah menjadi vokal yang lebih
tinggi sebagai akibat dari vokal yang berikutnya yang tinggi. Minsalnya dalam bahasa Belanda (a)
pada kata handeje lebih tinggi kualitasnya bila dibandingkan dengan bunyi a pada kata hand.

Ablaut adalah perubahan vokal yang kita temukan dalam bahasa-bahasa indo Jerman untuk
menandai pembagian fungsi gratmatikal.minsalnya dalam bahasa Jerman vokal /a/ menjadi
/°a/ untuk mengubah bentuk singularis menjadi bentuk pluralis seperti kata haus
‘rumah’menjadi hauser’rumah-rumah’.
13. KONTRAKSI

Dalam percakapan cepat atau dalam situasi yang informasi serangkaian penutur menyingkat
atau memperpendek ujarannya umpamanya dalam bahasa Indonesia ungkapan tidak tahu
diucapkan menjadi Ndak tahu ungkapan yang itu tadi menjadi tu tadi. Dalam pemendekan
seperti ini yang dapat berupa hilangnya sebuah fenom atau lebih ada yang berupa kontraksi
dalam kontraksi pemendekan itu menjadi segmen dengan pelafalan sendiri-sendiri.

14. MATESIS DAN EPENTESIS

Proses metasis bukan mengubah bentuk fonem menjadi fonem yang lain melainkan mengubah
urutan fonem yang terdapat dalam satu kata sedangkan epensis adalah suatu fenom tertentu
biasanya hamorgan dengan lingkungannya disisipkan kedalam sebuah kaya .

15. FONEM DAN GRAFEM

Dalam uraian terdahulu dapat disimpulkan bahwa fenom adalah satuan bunyi bahasa Kecik
yang fungsional atau dapat membedakan makna kata.fonem dianggap sebagai konsep abstrak
yang di dalam peraturan di realisayoleh Alfon atau alofon-alofon yang sesuai dengan lingkungan
tempat hadirnya fonem tersebut.

Anda mungkin juga menyukai