Anda di halaman 1dari 7

FONOLOGI

Dosen Pengampu:
Salman Alade, S.Pd., M.Pd
Oleh Kelopok 3 :
Risnawati G Saptogani (201052059)
Ánna Marlina (201052008)
Maghfirah (201052086)
PENGERTIAN FONOLOGI

Istilah Fonologi atau fonemik


Menurut Hierarki
fonologi berasal dari kata Yunani
phone (bunyi) dan logo (ilmu). cabang linguistik yang
Fonologi merupakan cabang ilmu Hierarki satuan bunyi, fonologi dibedakan menyelidiki bunyi bahasa dengan
linguistik yang mempelajari bunyi menjadi fonetik dan fonemis. Bunyi-bunyi melihat fungsi bunyi itu sebagai
bahasa secara umum ujaran merupakan unsur bahasa terkecil yang pembeda arti dalam suatu bahasa.
merupakan bagian dari sistem bahasa dan
berfungsi untuk membedakan makna fonologi
yang memandang bunyi-bunyi ujaran sebagai
bagian dari sistem bahasa disebut fonemik.
PENGERTIAN FONETIK DAN FONEMIK
Proses terjadinya bunyi Bahasa fonetik
FONETIK • Fonetik Artikulatoris
• Fonetik Akustik
Fonetik merupakan ilmu bahasa yang • Fonetik Auditoris/Persepsi
Jenis Ilmu Fonetik
mempelajari bunyi bahasa (fon) yang dihasilkan • Fonetik Diakronik
alat ucap manusia tanpa memperhatikan apakah • Fonetik Terapan
bunyi tersebut mempunyai fungsi sebagai Proses Fonemik
pembeda makna atau tidak • Variabel Bebas
• Protesis (Prtothesis)
FONEMIK •

Epentesis (Ephenthesis)
Paragoge
• Aferesis (Apheresis)
Fonemik adalah ilmu bahasa yang •

Sinkope
Apokope (Apocope)
membahas bunyi bahasa yang berfungsi • Metatesis (Metathesis)
membedakan makna kata. • Kontraksi (Contracthion)
PENGERTIAN DAN JENIS FONEM
Fonem adalah kesatuan terkecil suatu bahasa ALOFON
Chaer (1994) menjelaskan bahwa alofon merupakan
yang berfungsi membedakan makna.
realisasi bunyi dari sebuah fonem Sedangkan Suparno
Menurut Maksan (1994) bahwa dalam (2002) menjelaskan bahwa sifat alofon ialah fonetis, jadi
suatu bahasa, fonem mempunyai distribusi tidak membedakan arti. Dalam bahasa Indonesia fonem
tertentu yang memiliki perbedaan dengan /i/ memiliki empat buah alofon, yaitu bunyi [i] dalam kata
bahasa lain. cipta, bunyi [I] dalam kata tarik. Beberapa alofon dari
sebuah fonem memiliki kemiripan fonetis, yang berarti
Dalam ilmu bahasa bahwa fonem setiap bahasa bahwa banyak memiliki kesamaan dalam pengucapannya,
terbagi atas segmental dan fonem suprasegmental. atau jika dilihat dalam peta fonem, letaknnya masih
Fonem segmental merupakan jenis fonem yang berdekatan.
keberadaannya dapat dianalisa. Fonem ini terdiri
dari vokal dan konsonan. Sedangkan fonem
suprasegmental adalah fonem yang harus berada
GRAFEM
Grafem merupakan satuan terkecil dalam aksara yang
bersama-sama dengan fonem segmental. Fonem menggambarkan fonem (Chaer, 1994). Sedangkan Nurhadi
suprasegmental meliputi tekanan (stres), nada (1995) menjelaskan bahwa grafem adalah perlambang fonem
(pitch), panjang (length) dan jeda (juncture). yang berbentuk huruf. Sedangkan fonem lebih merujuk pada
bunyi bahasa, misalnya kata buku terdiri atas 4 grafem yaitu
<b>, <u>, <k>, <u>, dan terdiri dari 3 grafem yaitu /b/,
/u/, /k/.
KLASIFIKASI BUNYI
Bunyi bahasa dibedakan menjadi 2 jenis yaitu bunyi vokal dan konsonan.
Bunyi vokal dihasilkan dengan pita suara sedikit terbuka kemudian bergetar saat
dilalui arus udara yang dipompakan dari paru-paru. Setelah itu, arus udara tersebut
keluar melalui rongga mulut tanpa mengalami hambatan apapun.
Sedangkan bunyi konsosnan dihasilkan setelah adanya arus udara yang melewati
pita suara yang terbuka sedikit atau agak lebar lalui diteruskan ke rongga mulut
atau rongga hidung dengan mendapat hambatan ditempat-tempat tertentu.

Jadi, bisa disimpulkan bahwa perbedaan antara bunyi vokal dan konsonan yaitu
pada proses adanya arus udara dalam pembentukan bunyi vokal tidak ada
hambatan apapun setelah melewati pita suara, sedangkan pada bunyi konsonan
arus udara yang melewati pita suara mendapat hambatan atau gangguan.
KLASIFIKASI VOKAL DAN KONSONAN
• Klasifikasi vokal
bunyi vokal diklasifikasikan dan diberi nama berdasarkan posisi lidah dan bentuk mulut. Posisi lidah
bisa bersifat vertical atau horizontal. Apabila bersifat vertical maka bisa diklasifikasikan menjadi vokal
tinggi, vokal tengah, dan vokal rendah. Sedangkan Secara horizontal maka bisa dibedakan menjadi
bunyi vokal depan, vokal pusat, dan vokal belakang.
• Klasifikasi konsonan
Bunyi konsonan dibedakan berdasarkan 3 kriteria yaitu posisi pita suara, tempat artikulasi, dan cara
artikulasi.
Apabila ditinjau dari tempat artikulasinya, konsonan dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu :
- Bilabial terjadi pada kedua belah bibir, yaitu bibir bawah yang merapat pada bibir atas, misalnya
bunyi [b], [p], dan [m] merupakan bunyi oral karena dikeluarkan melalui rongga mulut, sedangkan
bunyi [m] merupakan bunyi nasal karena dikeluarkan melalui rongga hidung.
- Laboodental merupakan konsonan yang terjadi pada gigi bawah serta bibir atas. Sedangkan posisi
gigi bawah merapat pada bibir atas. Beberapa contoh bunyi labiodental misalnya bunyi [f] dan [v].
- Laminoalveolar yaitu konsonan yang terjadi pada daun lidah dan gusi. Sedangkan posisi daun lidah
menempel pada gusi. Beberapa contoh bunyi lamioalveolar yaitu bunyi [t] dan [d].
- Dorsovelar yaitu konsonan yang terjadi pada pangkal lidah dan velum (langit-langit lunak).
Beberapa contoh bunyi dorsovelar yaitu bunyi [k] dan [g].
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai