Analisis Bahasa
Tataran Fonologi
Analisis Bahasa
Kelompok 2
Fonologi adalah bidang linguistik yang mempelajari, menganalisis, dan membicarakan runtunan bunyi
bahasa (Chaer, 2009: 102).
Menurut Kridalaksana (2009), fonologi adalah ilmu dalam bidang linguistik yang menyelidiki bunyi-
bunyi bahasa menurut fungsinya.
Objek kajian dalam ilmu fonologi ini adalah bunyi bahasa sebagai satuan terkecil dari ucapan yang
berkombinasi dengan bunyi yang menghasilkan suku kata serta unsur suprasegmental seperti
tekanan, nada hentian, dan durasi.
1. Fonetik adalah cabang fonologi yang mempelajari bunyi bahasa secara umum, tanpa
memperhatikan fungsinya. Kajian ini menganalisis bunyi bahasa dari segi jenis, cara
menghasilkan, distribusinya, dan lain-lain.
2. Fonemik adalah kajian bunyi bahasa yang berfungsi sebagai pembeda makna. Kajian ini memiliki
sifat yang fungsional.
2. Fokus Analisis Fonetik dan Fonemik
Fonetik Fonemik
Fonetik secara umum didefinisikan sebagai suatu kajian ilmiah tentang bunyi-
bunyi suatu bahasa. Sedangkan secara khusus fonetik mengkaji komponen-
komponen bunyi (phonique) suatu bahasa lebih khusus lagi kajian dari aspek
fisik (pengujaran, penyampaian ujaran, dan penerimaan bunyi) dan dari aspek
fungsional yaitu peran yang dimainkan oleh bunyi-bunyi ujaran pada suatu
bahasa tertentu (fonologi).
Fonemik merupakan subdisiplin linguistik yang menelaah bunyi bahasa yang bermaknah saja atau
lebih tepatnya bunyi bahasa yang mendukung maknah saja. Menurut aliran Kontinental istilah
fonologi dipakai sebagai sinonim fonemik. Fonemik ini khusus mempelajari bunyi-bunyi bahasa
yang membedakan arti saja. Bunyi bahasa yang membedakan arti itu disebut fonem. Dengan
demikian fonemik mempelajari fonem-fonem dan segala realisasi dan variasinya.
Analisis ini lebih menekankan terhadap analisis fonemiknya. Fonem adalah kesatuan bunyi terkecil
dari suatu bahasa yang berfungsi membedakan makna. Dasar- dasar analisis fonemik ini ada lima,
antara lain:
1. Bunyi-bunyi suatu bahasa cenderung dipengaruhi oleh lingkungannya.
2. Sistem bunyi suatu bahasa cenderung bersifat simetris.
3. Bunyi-bunyi suatu bahasa cenderung berfluktuasi.
4. Bunyi-bunyi yag mempunyai kesamaan fonetis digolongkan tidak berkontras apabila
berdistribusi komplomenter dan/ atau berfariasi bebas.
5. Bunyi-bunyi yang mempunai kesamaan fonetis digolongkan ke dalam fonem yang berbeda
apabila berkontras dalam lingkungan yang sama atau mirip.
4. Prosedur Analisis Bahasa
Tataran Fonologi