Anda di halaman 1dari 8

Prinsip dan Prosedur

Analisis Bahasa
Tataran Fonologi
Analisis Bahasa
Kelompok 2

Nisriinaa Luthfi Annida Muthi‘ah


20210141008 20210141028
1. Pengertian Fonologi

Fonologi adalah bidang linguistik yang mempelajari, menganalisis, dan membicarakan runtunan bunyi
bahasa (Chaer, 2009: 102).

Menurut Kridalaksana (2009), fonologi adalah ilmu dalam bidang linguistik yang menyelidiki bunyi-
bunyi bahasa menurut fungsinya.

Objek kajian dalam ilmu fonologi ini adalah bunyi bahasa sebagai satuan terkecil dari ucapan yang
berkombinasi dengan bunyi yang menghasilkan suku kata serta unsur suprasegmental seperti
tekanan, nada hentian, dan durasi.

Kajian fonologi terbagi menjadi dua cabang yaitu :

1. Fonetik adalah cabang fonologi yang mempelajari bunyi bahasa secara umum, tanpa
memperhatikan fungsinya. Kajian ini menganalisis bunyi bahasa dari segi jenis, cara
menghasilkan, distribusinya, dan lain-lain.
2. Fonemik adalah kajian bunyi bahasa yang berfungsi sebagai pembeda makna. Kajian ini memiliki
sifat yang fungsional.
2. Fokus Analisis Fonetik dan Fonemik

Fonetik Fonemik

- Mempelajari setiap bunyi yang - Menganalisis bunyi-bunyi bahasa yang


dihasilkan oleh alat ucap manusia dijumpai oleh kajian fonetik
- Mempelajari bagaimana proses - Mencari bunyi- bunyi yang berperan
terjadinya bunyi-bunyi bahasa sebagai pembeda makna kata.
- Mengklasifikasi bunyi-bunyi tersebut - Bunyi-bunyi berperan sebagai pembeda
atas bunyi vokal (vokoid), konsonan makna kata disebut fonem
(kontoid), dan bunyi prosidi (jeda, irama, - Fonem primer dikatakan dengan huruf
intonasi bunyi) dan fonem sekunder dikatakan dengan
- Mendeskripsikan bunyi-bunyi bahasa itu tanda baca.
dalam bentuk fonetis sebagai rekaman si
pembicara dalam bentuk tulisan.
3. Prinsip Analisis Bahasa Tataran Fonologi

a. Prinsip Analisis Fonetik

Fonetik secara umum didefinisikan sebagai suatu kajian ilmiah tentang bunyi-
bunyi suatu bahasa. Sedangkan secara khusus fonetik mengkaji komponen-
komponen bunyi (phonique) suatu bahasa lebih khusus lagi kajian dari aspek
fisik (pengujaran, penyampaian ujaran, dan penerimaan bunyi) dan dari aspek
fungsional yaitu peran yang dimainkan oleh bunyi-bunyi ujaran pada suatu
bahasa tertentu (fonologi).

Fonetik merupakan kajian ilmiah tentang bunyi-bunyi ujaran manusia. Hanya


bunyi-bunyi ujaran yang dipakai dalam tindak komunikasilah yang dikaji dalam
fonetik, sementara bunyi di luar itu seperti bunyi batuk, berdahak, helaan nafas,
termasuk pula bunyi-bunyi non insani, seperti kicauan burung, suara guntur,
guruh, dan lain-lain bukan merupakan kajian fonetik.
b. Prinsip Analisis Fonemik

Fonemik merupakan subdisiplin linguistik yang menelaah bunyi bahasa yang bermaknah saja atau
lebih tepatnya bunyi bahasa yang mendukung maknah saja. Menurut aliran Kontinental istilah
fonologi dipakai sebagai sinonim fonemik. Fonemik ini khusus mempelajari bunyi-bunyi bahasa
yang membedakan arti saja. Bunyi bahasa yang membedakan arti itu disebut fonem. Dengan
demikian fonemik mempelajari fonem-fonem dan segala realisasi dan variasinya.

Analisis ini lebih menekankan terhadap analisis fonemiknya. Fonem adalah kesatuan bunyi terkecil
dari suatu bahasa yang berfungsi membedakan makna. Dasar- dasar analisis fonemik ini ada lima,
antara lain:
1. Bunyi-bunyi suatu bahasa cenderung dipengaruhi oleh lingkungannya.
2. Sistem bunyi suatu bahasa cenderung bersifat simetris.
3. Bunyi-bunyi suatu bahasa cenderung berfluktuasi.
4. Bunyi-bunyi yag mempunyai kesamaan fonetis digolongkan tidak berkontras apabila
berdistribusi komplomenter dan/ atau berfariasi bebas.
5. Bunyi-bunyi yang mempunai kesamaan fonetis digolongkan ke dalam fonem yang berbeda
apabila berkontras dalam lingkungan yang sama atau mirip.
4. Prosedur Analisis Bahasa
Tataran Fonologi

● Mencatat korpus data setepat mungkin dalam trenskripsi fonetis


● Mencatat bunyi yang ada dalam korpus data ke dalam peta bunyi
● Memasangkan bunyi-bunyi yang dicurigai karena mempunyai kesamaan fonetis
● Mencatat bunyi-bunyi selebihnya karena tidak mempunyai kesamaaan fonetis.
● Mencatat bunyi-bunyi yang berdistribusi komplementer
● Mencatat bunyi-bunyi yang bervariasi bebas
● Mencatat bunyi-bunyi yang berkontras dalam lingkungan yang sama (identis)
● Mencatat bunyi-bunyi yang berkontras dalam lingkungan yang mirip (analogis)
● Mencatat bunyi-bunyi yang berubah karena lingkunganya.
● Mencatat bunyi-bunyi dalam inventori fonetis dan fonemis, condong menyebar secara simetris.
● Mencatat bunyi-bunyi yang berfluktuasi
● Mencatat bunyi-bunyi selebihnya sebagai fonem tersendiri.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai