Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK 2

BAHASA DAN SAS-


1. GALUH ROSA MAULANA
TRA
2. DZULFA ANISA CAHYADEWI
3. LIANA DWI PANGESTUTI
4. YUANITA NUR AINI
5. HANIF ALFIYYAH

16 Oktober
2022
Modul 2
Melafalkan dan menulis lambing Bahasa
Kegiatan belajar 1
Fonologi Bahasa Indonesia
yang benar
A. FONEM
Bahasa pada hakikatnya didukung oleh bunyi ujaran, yaitu bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan hanya
bunyi ujaranlah yang disebut bunyi Bahasa. Didalam ilmu Bahasa fonem ditulis diantara dua garis miring,
misalnya /a/, /i/, /u/, /e/, /o/

B. FONEM DALAM BAHASA INDONESIA


Fonem merupakan satuan bunyi terkecil yang mampu menunjukkan perbedaan makna, adapun proses pembentukan bunyi Ba-
hasa melibatkan 3 faktor yaitu alat ucap, sumber tenaga dan rongga perubahan getaran.
c. VOKAL DAN
A. VOCAL
KONSONAN
Vocal adalah bunyi yang dihasilkan karena udara yang keluar dari paru-paru tidak
mendapat hambatan.
Berdasarkan proses menghasilkannya, vocal digolongkan atas beberapa tinjauan :
1. Posisi bibir
2. Tinggi rendahnya lidah
3. Maju mundurnya lidah
Vocal berurutan yang bunyinya tidak dapat dipisahkan disebut Diftong.
Diftong bukan vocal rangkap karena bunyi diftong tidak dapat dipisahkan.
B. KONSONAN
Bunyi konsonan dihasilkan apabila arus udara mendapat hambatan baik dirongga
mulut maupung hidung.
Konsonan dalam Bahasa Indonesia dapat digolongkan berdasarkan 3
faktor :
1. Bergetar tidaknya pita suara
2. Daerah artikulasi
3. Cara artikulasi
C. LATIHAN PELAFALAN
VOKAL
Fungsi fonem adalah membedakan makna. Permasalahannya adalah dalam
bahasa Indonesia terdapat dua fonem yang berbeda dengan lambang yang
sama, yaitu fonem [e] (sate, tape, tetes, tempe,kue) dan [ǝ] (pegang,
kejar, benar, berat, enam, enggan, engkau).
Oleh karena itu dari sekolah dasar perbedaan pelafalan harus sering ditekankan.
Demikian pula pelafalan Diftong berbeda debgan pelafalan vocal rangkap dan

vocal berdekatan yang membentuk semi vocal. .


CONTOH
Au rantau : Ia pergi merantau ke luar negeri

Ai santai : Mari kita santai!

Oi sepoi : Angin sepoi-sepoi bertiup.

Ei survei : Para peneliti mengadakan survei.


Konsonan
Pelafalan konsonan yang perlu memperoleh perhatian pada pembelajaran adalah pelafalan
konsonan rangkap,gugus konsonan,dan nasal atau bunyi sengau.

CONTOH

1. Konsonan rangkap 2. Gugus konsonan (pr,kr,tr,dr,ks,kl) 3. Bunyi nasal (ny,ng)


Kk Tunjukkan letak kota Kr Kritik orang lain harus diperhatikan Ny Nyanyian ini terdengar merdu
Bandung di peta ini!
D. LATIHAN PELAFALANANA KONSONANAN
Pada pembelajaran pelafalan sebagian siswa sukar melafalkan konsonan tertentu, seperti konsonan
frikatif /f/,/s/,/sy/,/x/, dan /h/ sehingga terdapat kekeliruan pelafalan.
Contoh : fakultas bukan pakultas
: Hati – hati bukan ati – ati
: Hati bukan ati

Pada bunyi /s/ dan /sy/ terdapat bentuk yang hampir sama, seperti sarat dan syarat; sah
dan syah, masa dan massa namun berbeda arti.
Contoh : mereka memenuhi syarat naik kelas.
: kami pemilik sah perusahaan ini.
Hal yang perlu diperhatikan dalam tekanan kata atau ritme (keras lembutnya ),
tempo (panjang pendeknya suara) tinggi rendah nada atau intonasi alunan nada ucapan.
Seperti : lebar, melebar, melebarkan, lebar – lebar
Dan dalam kalimat biasanya hanya kata kata yang dianggap penting saja yang
diberi tekanan.
Contoh
 kami akan datang ke rumahnya hari ini.
 kami akan datang kerumahya hari ini.
 kami akan datang ke rumahnya hari ini.
Dalam intonasi juga dapat mempengaruhi makna kalimat. Seperti kalimat berita,
kalimat tanya, kalimat perintah.
Contoh
 kodir keluar.
 kodir keluar ?
 kodie keluar !
Para ahli bahasa memberik panduan nada dengan memberi tanda angka 1, 2, 3, 4.
Angka 1 melambangkan nada yang rendah dan angka 4 menandakan nada yang
paling tinggi.
Sekian ter-
imakasih :)

Anda mungkin juga menyukai