Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “MELAFALKAN DAN
MENULIS LAMBANG BAHASA YANG BENAR” tepat pada waktunya.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan
kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis kelompok 1
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................... 1
DAFTAR ISI.................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN ............................................... 3
A. Latar Belakang............................................................ 3
B. Rumusan masalah...................................................... 4
C. Tujuan Penulis............................................................. 4
BAB II PEMBAHASAN.................................................. 5
A. Kesimpulan..................................................................... 11
B. Saran.................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA........................................................ 12
2
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
3
B. Rumusan Masalah
4
BAB II
PEMBAHASAN
KB 1. FENOLOGI BAHASA INDONESIA
A. Fonem
Contoh :
Proses pembetukan bunyi bahasa melibatkan tiga faktor, yaitu alat ucap,
sumber tenaga, dan rongga pengubah getaran.
1. Alat Ucap
waktu menghasilkan bunyi ujaran, seperti ujung lidah, bibir atas, dan bibir
bawah;
4. Pita suara, alat ucap yang berupa dua buah pita pipi yang
5
elastis yang bergetar pada waktu di lalui udara yang keluar dari paru‐paru.
a. Vokal adalah bunyi yang dihasilkan karna udara yang keluar dari paru‐
paru tidak mendapat hambatan. Vokal di golongkan atas beberapa
tinjauan sebagai berikut.
b. posisi bibir. Dalam menghasilkan vokal, posisi bibir dapat bulat dan tidak
bulat. Dalam posisi bulat, yang dihasilkan adalah vokal bulat, seperti
/o/,/u/,/a/ dan tidak bulat, seperti /i/ dan /e/.
d. maju mundurnya lidah, dapat dibedakan atas i/ dan /u/, vokal tengah /e/
dan vokal bawah /a/.
A. SEJARAH AKSARA
6
Aksara yang kita ketahui sebagai tulisan merupakan sistim tanda‐tanda
grafis yang dipakai manusia untuk berkomunikasi. Aksara merupakan
lambang dari ujaran. Tulisan merupakan media komunikasi yang harus
dipahami karena manfaatnya yang luas.
3. Ejaan
Morfem adalah kesatuan bentuk bahasa terkecil yang turut serta dalam
pembentukan kata dan membedakan arti.
2. Kata berimbuhan.
3. Kata ulang.
4. Kata majemuk.
7
A. KATA DASAR
Kata dasar adalah morfem dasar, contoh : malam, ini, tidak, merah,
angkat, dua. Struktur kata dasar dalam bahasa Indonesia ditetapkan berdasarkan
suku kata.
Kata dasar dalam bahasa indonesia dibentuk dari empat macam suku kata, yaitu:
V : vokal
K‐V : konsonan‐vokal
K‐V‐K: konsonan‐vokal‐konsonan
Contoh :
a‐kal : V+K‐V‐K
as‐pal : V‐K+K‐V‐K
B. KATA BERIMBUHAN
Kata berimbuhan adalah kata dasar yang sudah mendapat imbuhan. Oleh
karena itu, kata ini akan mengalami perubahan bentuk, fungsi dan juga makna.
Bentuk, fungsi dan makna kata dasar akan berubah sesuai dengan imbuhan yang
di berikan, baik di depan, akhir, tengah atau campuran dari ketiganya.
Unsur dasar dan imbuhan tergolong morfem. Unsur dasar disebut morfem bebas
dan unsur tambahan disebut morfem terkait.
morfem bebas adalah morfem yang mampu berdiri sendiri dalam ujaran karena
telah memiliki makna tertentu.
morfem terkait adalah morefm yang tidak dapat berdiri sendiri dalam
ujaran karena belum memiliki makna tertentu.
Morefm terkait dalam bahasa indonesia antara lain: awalan atau prefix, contoh
ber‐, me‐, di, ke‐, ter‐, se‐.
8
1. Makna awalan ber‐
C. KATA ULANG
Kata ulang adalah bentuk kata yang diperoleh melalui proses reduplikasi atau
pengulangan, baik secara keseluruhan, sebagian, maupun perubahan.
9
D. KATA MAJEMUK
Kata majemuk adalah gabungan dua kata ( morfem) dasar yang pada akhirnya
memiliki makna baru.
Kata majemuk endosentris adalah kata majemuk yang erat hubungan antara
unsur pembentukannya. Contoh: taman bunga, matahari, pemandu wisata,
kereta taman, kereta api, jam tangan.
Kata majemuk eksosentris adalah kata majemuk yang hubungan antar unsur
pembentuk nya renggang. contoh: besar kecil, tua muda, pagi sore, terang
benderang, cantik molek.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
12