Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA DI SD

“MELAFALKAN DAN MENULIS LAMBANG BAHASA YANG BENAR”

Dosen Pengampu: Nadya Arizona, M.Pd.

Disusun oleh kelompol 1:

1. Mar’atul Jannah 855742603


2. Dian Nurfadila 855745648

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “MELAFALKAN DAN
MENULIS LAMBANG BAHASA YANG BENAR” tepat pada waktunya.

Oleh karena itulah kami sangat mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dosen pengampu yaitu ibu Nadya Arizona, M.Pd, yang telah


membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini dengan baik.
2. Pihak yang telah membuat sumber untuk kami agar bisa menggali
ilmu bahasa dan sastra Indonesia lebih banyak lagi.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan
kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Bangunrejo, 20 Oktober 2022

Penulis kelompok 1

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................... 1
DAFTAR ISI.................................................................... 2
BAB I PENDAHULUAN ............................................... 3
A. Latar Belakang............................................................ 3
B. Rumusan masalah...................................................... 4
C. Tujuan Penulis............................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN.................................................. 5

A. Fonologi Bahasa Indonesia..................................... 5


B. Lambang Tulis Bunyi Bahasa................................. 6
C. Morfologi Bahasa Indonesia................................... 7

BAB III PENTP............................................................... 11

A. Kesimpulan..................................................................... 11
B. Saran.................................................................................. 11

DAFTAR PUSTAKA........................................................ 12

2
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Bahasa sebagai objek ilmu tidak monopoli oleh para ahli


bahasa. Para ilmuwan dalam bidang lain pun menjadikan
bahasa sebagai objek studi karena mereka memerlukan bahasa
sekurang-kurangnya sebagai alat untuk mengomnikasikan
berbagai hal. Selain sebagai sarana komunikasi, bahasa juga
berfungsi sebagai sarana berekspresi dalam kehidupan
manusia. Dalam kegiatan pembelajaran di Indonesia, pada
umumnya bahasa Indonesia digunakan sebagai sarana
interaksi antara pendidik dan peserta didik. Selain itu, bahasa
Indonesia digunakan pendidik untuk menyampaikan keilmuan,
mengembangkan kopetensi, dan meningkatkan keterampilan
peserta didik. Pembelajaran bahasa Indonesia yang diberikan
di sekolah memiliki standar kompetensi tersendiri. Peserta
didik harus mencapai rangkaian kopetensi tersebut demi
ketuntasan tujan belajar.
Agar tujuan pembelajaran bahasa dapat tercapai,
kesempatan yang diberikan untuk pembelajaran bahasa ini
haruslah dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh guru
pembelajaran bahasa Indonesia. Guru bahasa Indonesia dapat
menggunakan media yang bervariasi dalam penyampaian
materi agar minat siswa terhadap pembelajaran bahasa
Indonesia mengalami peningkatan. Penguasaan bahasa
Indonesia yang baik dan benar dapat diketahui dari
keterampilan berbahasa yang terdiri dari keterampilan
membaca, menulis, berbicara, dan mendengarkan. Makalah ini
mencakup tiga pokok bahasan, yaitu fonologi bahasa Indonesia,
lambang tulis dari bunyi bahasa dan morfologi bahasa
Indonesia.

3
B. Rumusan Masalah

Sesuai pada latar belakang diatas sehingga pada makalah ini


dapat dirumuskan beberapa masalah antara lain yaitu:
1. Bagaimana penjelasan dari fonem bahasa Indonesia?
2. Apa perbedaan bunyi bahasa dan unsur bahasa?
3. Bagaimana penjelasan dari konsep morfem?

C. Tujuan Penulisan Makalah

Sesuai pada rumusan masalah diatas sehingga pada makalah


ini dapat diambil beberapa tujan antara lain:
1. Untuk dapat memahami penjelasan dari fonem bahasa
Indonesia.
2. Untuk dapat mengetahui apa saja perbedaan bunyi bahasa
dan unsur bahasa.
3. Untuk dapat memahami penjelasan dari konsep morfem.

4
BAB II
PEMBAHASAN
KB 1. FENOLOGI BAHASA INDONESIA

A. Fonem

Fonem adalah satuan bunyi bahasa yang terkecil yang mampu


menunjukan perbedaan makna. Di dalam ilmu bahasa fonem di tulis dua garis
miring I/…/,misal bunyi /a/,/i/,/u/,/e/,/o/.

 Contoh :

 Kasta‒Kista‒Kusta. Kata‒kata ini hanya dibedakan oleh fonem /a/,/i/,/u/.

 Batak‒batuk‒batik‒batok. kata‒kata ini di bekana oleh fonem


/a/,/i/,/u/,/o/.

 Jari‐hari‐tari‐mari‐lari‐sari‐dari. kata‐kata ini di bedakan oleh fonem


/j/,/h/,/t/,/m/,/l/,/s/,/d/.

B. Fonem Dalam Bahasa Indonesia

Proses pembetukan bunyi bahasa melibatkan tiga faktor, yaitu alat ucap,
sumber tenaga, dan rongga pengubah getaran.

 1. Alat Ucap

Alat ucap memiliki peran penting dalam menghasilkan bunyi ujaran,


yaitu :

1. udara yang keluar dari paru‐paru melalui pita suara;

2. Artikulator, yaitu alat ucap yang digerakkan atau di geser

waktu menghasilkan bunyi ujaran, seperti ujung lidah, bibir atas, dan bibir
bawah;

3. Titik artikulasi, yaitu alat ucap yang menjadi tujuan

sentuh artikulator, seperti gigi, lengkung kaki gigi, langit‐langit;

4. Pita suara, alat ucap yang berupa dua buah pita pipi yang

5
elastis yang bergetar pada waktu di lalui udara yang keluar dari paru‐paru.

 2. Vokal dan Konsonan

a. Vokal adalah bunyi yang dihasilkan karna udara yang keluar dari paru‐
paru tidak mendapat hambatan. Vokal di golongkan atas beberapa
tinjauan sebagai berikut.

b. posisi bibir. Dalam menghasilkan vokal, posisi bibir dapat bulat dan tidak
bulat. Dalam posisi bulat, yang dihasilkan adalah vokal bulat, seperti
/o/,/u/,/a/ dan tidak bulat, seperti /i/ dan /e/.

c. berdasarkan tinggi rendahnya lidah kita dapat membedakan adanya vokal


depan /i/ dan /e/, vokal pusat /e/, vokal belakang /u/,/o/ dan /a/.

d. maju mundurnya lidah, dapat dibedakan atas i/ dan /u/, vokal tengah /e/
dan vokal bawah /a/.

e. Diftong adalah vokal yang berurutan dan bunyinya tidak dapat


dipisahkan. Contoh : kala‐u, capa‐I, kaca‐u, surve‐I, panta‐I, sepo‐i
melainkan ka‐lau, ca‐pai, ka‐cau, sur‐vei, pan‐tai, se‐poi.

b. Konsonan adalah bunyi yang dihasilkan karena udara

yang keluar dari paru‐paru tidak mendapat hambatan. Vokal digolongkan


atas beberapa tinjauan sebagai berikut.

1. bergetar tidaknya pita suara: konsonan bersuara dan konsonan tidak


bersuara;

2. daerah artikulasi: bilabial, labiodental, alveolar, palatal, velar, glattal;

3. cara artikulasi: hambat, frikatif, nasal, getar atau lateral.

C. Latihan Pelafalan Vokal

D. Latihan Pelafalan Konsonan

KB 2. LAMBANG TULIS BUNYI BAHASA

A. SEJARAH AKSARA

6
 Aksara yang kita ketahui sebagai tulisan merupakan sistim tanda‐tanda
grafis yang dipakai manusia untuk berkomunikasi. Aksara merupakan
lambang dari ujaran. Tulisan merupakan media komunikasi yang harus
dipahami karena manfaatnya yang luas.

 Para ahli linguistik memperkirakan tulisan berawal dari gambar yang


ditemukan di gua Altamira, Spayol, Utara. Gambar tersebut berkembang
menjadi tulusan atau piktogram.

1. Aksara dalam Unsur Bahasa

Aksara merupakan bentuk wujud ujaran atau wicara. Diantara berbagai


aksara tidak satupun yang dapat menggambarkan unsur‐unsur wicara secara
sempuran.

2. Pembelajaran Aksara bagi Siswa Sekolah Dasar

Mengenal aksara dikelas permulaaan diberikan setelah siswa menguasai


aspek berbicara. Pembelajaran membaca permulaaan biasanya diikuti dengan
menulis permulaan.

3. Ejaan

Bahasa‐bahasa yang mempunyai ejaan agak baru pada umumnya


memiliki ejaan yang lebih teratur. Perkembangan bahasa dapat terjadi pada
setiap masa.

KB 3. MORFOLOGI BAHASA INDONESIA

 Morfem adalah kesatuan bentuk bahasa terkecil yang turut serta dalam
pembentukan kata dan membedakan arti.

Bentuk kata dalam bahasa Indonesia terdiri atas berikut ini.

1. Bentuk dasar atau kata dasar.

2. Kata berimbuhan.

3. Kata ulang.

4. Kata majemuk.

7
A. KATA DASAR

Kata dasar adalah morfem dasar, contoh : malam, ini, tidak, merah,
angkat, dua. Struktur kata dasar dalam bahasa Indonesia ditetapkan berdasarkan
suku kata.

Kata dasar dalam bahasa indonesia dibentuk dari empat macam suku kata, yaitu:

V : vokal

V‐K : vokal‐ konsonan

K‐V : konsonan‐vokal

K‐V‐K: konsonan‐vokal‐konsonan

Contoh :

a‐kal : V+K‐V‐K

as‐pal : V‐K+K‐V‐K

B. KATA BERIMBUHAN

Kata berimbuhan adalah kata dasar yang sudah mendapat imbuhan. Oleh
karena itu, kata ini akan mengalami perubahan bentuk, fungsi dan juga makna.
Bentuk, fungsi dan makna kata dasar akan berubah sesuai dengan imbuhan yang
di berikan, baik di depan, akhir, tengah atau campuran dari ketiganya.

Unsur dasar dan imbuhan tergolong morfem. Unsur dasar disebut morfem bebas
dan unsur tambahan disebut morfem terkait.

Morfem bebas dan morfem terkait

morfem bebas adalah morfem yang mampu berdiri sendiri dalam ujaran karena
telah memiliki makna tertentu.

 morfem terkait adalah morefm yang tidak dapat berdiri sendiri dalam
ujaran karena belum memiliki makna tertentu.

Morefm terkait dalam bahasa indonesia antara lain: awalan atau prefix, contoh
ber‐, me‐, di, ke‐, ter‐, se‐.

8
1. Makna awalan ber‐

Berkeluarga: membentuk keluarga

2. Makna awalan me‐

Menimbulkan: menyebabkan timbul

3. Makna awalan ke‐

Ketua: yang dituakan

4. Makna awlan ter‐

Teringat: tiba‐tiba ingat

5. Makna awalan se‐

Sehari: satu hari

6. Makna awalan pe‐

Pengajar: orang yang perkerjaannya mengajar

7. Makna imbuhan gabungan atau konfliks

Menyatakan hasil peruatan: perhitungan, perkiraan

C. KATA ULANG

Kata ulang adalah bentuk kata yang diperoleh melalui proses reduplikasi atau
pengulangan, baik secara keseluruhan, sebagian, maupun perubahan.

 jenis kata ulang

1. Kata ulang murni: anak‐anak, lari‐lari, dua‐dua

2. kata ulang berubah bunyi: sayur‐mayor, serba‐serbi

3. kata ulang sebagian: tetumbuhan, tetangga, tetamu, leluhur

4. kata ulang berimbuhan: berjam‐jam, menari‐nari, kenalan‐kenalan

9
D. KATA MAJEMUK

Kata majemuk adalah gabungan dua kata ( morfem) dasar yang pada akhirnya
memiliki makna baru.

1. Kata Majemuk Endosentris

Kata majemuk endosentris adalah kata majemuk yang erat hubungan antara
unsur pembentukannya. Contoh: taman bunga, matahari, pemandu wisata,
kereta taman, kereta api, jam tangan.

2. Kata Majemuk Eksosentris

Kata majemuk eksosentris adalah kata majemuk yang hubungan antar unsur
pembentuk nya renggang. contoh: besar kecil, tua muda, pagi sore, terang
benderang, cantik molek.

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Fonem merupakan satuan bunyi bahasa yang terkecil yang


mampu menunjukkan perbedaan makna. Proses pembentukan
bunyi bahasa melibatkan 3 faktor, yaitu alat cap, sumber tenaga
dan rongga pengubah getaran. Bunyi bahasa merupakan unsur
bahasa yang paling kecil. Aksara merupakan wujud jaran atau
wicara. Morfem adalah kesatuan bentuk bahasa terkecil yang turut
serta dalam pembentukan kata dan membedakan arti.

B. Saran

Bahasa Indonesia merupakan bahasa persatuan. Sudah


seharusnya masyarakat pemakai bahasa Indonesia mencermati
kaidahnya. Salah satunya adalah melafalkan dan menulis lambang
bahasa yang benar, kita sebagai mahasiswa program fakultas ilmu
pengetahuan S-1 wajib mempelajari pelafalan dan penulisan bahasa
yang benar.

11
DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan. Dkk. (1998). Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia.


Jakarta: Balai Pstaka.

Chaer, Abdl. (2000). Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia.


Jakarta: Rineka Cipta. (2003). Lingistik umum. Jakarta: Rineka
Cipta.

Kridalaksana, Harimrti. (1997). Dasar-dasar Lingistik umum.


Jakarta: Fakltas Sastra niversitas Indonesia.

Lapoliwa, Hans. (1988). Pengantar Fonologi. Jakarta: Pusat


Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.

Ohoiwtn, Pal. (2002). Sosio Lingistik. Jakarta: Visipro.

Samsuri. (1991). Analisis bahasa. Jakarta: Erlangga.

Sminto A. Sayti. (2005). Cerita Rekaan. (modl). Jakarta: niversitas


terbuka.

Sparno. (2002). Dasar-dasar Lingistik umum. Yogyakarta: Tiara


Wacana Yogya.

12

Anda mungkin juga menyukai