Anda di halaman 1dari 15

Maulfi Syaiful Rizal

PBSI FIB Universitas Brawijaya


PENDEKATAN?

Pendekatan appoprio (latin), approach (Barat)


(yang berarti jalan dan penghampiran)
Pendekatan secara umum adalah cara-cara untuk
mendekati objek.

Pemahaman mengenai pendekatanlah yang seharusnya


diselesaikan terlebih dahulu, kemudian diikuti dengan
penentuan masalah, teori, metode, dan tekniknya.
Mengapa Pendekatan Pengkajian
Sastra Selalu Berkembang?
1. Ragam sastra sangat banyak dan
berkembang secara dinamis.
2.Kesulitan dalam memahami gejala
sastra memicu para ilmuwan untuk
menemukan berbagai cara sebagai
pendekatan baru.
1. Pendekatan Mimetik
2. Pendekatan Ekspresif
3. Pendekatan Pragmatik
4. Pendekatan Objektif
5. Pendekatan Biografis
6. Pendekatan Sosiologis
7. Pendekatan Psikologis
8. Pendekatan Antropologis
9. Pendekatan Historis
10. Pendekatan Mitopoik
Kenyataan
MIMETIK

Pengarang Karya Sastra Pembaca


EKSPRESIF OBJEKTIF PRAGMATIK
 Dasar pertimbangan pendekatan mimesis adalah dunia
pengalaman, yaitu karya sastra itu sendiri yang tidak bisa
mewakili kenyataan yang sesungguhnya melainkan hanya
sebagai peniruan kenyataan (Abrams, 1958:8).
 Pendekatan yang berupaya memahami hubungan karya
sastra dengan kenyataan atau realita (Berasal dari bahasa
Yunani mimesis yang berarti tiruan).
Realitas : Sosial, agama, budaya, politik, dll

Karya Sastra
Pendekatan mimesis menempatkan karya sastra sebagai:
1) produk peniruan kenyataan yang diwujudkan secara dinamis,
2) representasi kenyataan semesta secara fiksional,
3) produk dinamis yang kenyataan di dalamnya tidak dapat dihadirkan dalam cakupan yang ideal, dan
4) produk imajinasi yang utama dengan kesadaran tertinggi atas kenyataan.

Langkah kerja analisis melalui pendekatan ini dapat disusun ke dalam langkah pokok, yaitu:
(1) mengungkap dan mendeskripsikan data yang mengarah pada kenyataan yang ditemukan secara
tekstual,
(2) menghimpun data pokok atau spesifik sebagai variabel untuk dirujukkan ke dalam pembahasan
berdasarkan kategori tertentu, sesuai tujuan, misalnya menelusuri unsur fiksionalitas sebagai refleksi
kenyataan secara dinamis, dsb.,
(3) membicarakan hubungan spesifikasi kenyataan dalam teks karya sastra dengan kenyataan fakta
realita, dan
(4) menelusuri kesadaran tertinggi yang terkandung dalam teks karya sastra yang berhubungan dengan
kenyataan yang direpresentasikan dalam karya sastra.
Kelemahan : sering dilakukan pembandingan secara
langsung antara realitas faktual (nyata) sehingga
hakikat karya sastra yang fiktif imajiner sering
dilupakan.

Perkembangan Selanjutnya : Sosiologi Sastra.


Pendekatan yang memfokuskan perhatian dan
kajiannya pada sastrawan sebagai pencipta atau
pengarang karya sastra.
Menurut Abrams (1958: 22) pendekatan ekspresif ini
menempatkan karya sastra sebagai curahan, ucapan,
dan proyeksi pikiran dan perasaan pengarang

Pengarang Karya Sastra


ide, gagasan, emosi,
pengalaman lahir dan batin
Pandangan terhadap karya sastra:
a) wujud ekspresi pengarang,
b) produk imajinasi pengarang yang bekerja dengan persepsi-
persepsi, pikiran-pikiran dan perasaan-perasaannya,
c) produk pandangan dunia pengarang

Langkah kerja pendekatan ini adalah:


a) memerikan sejumlah pikiran, persepsi, dan perasaan pengarang
yang hadir secara langsung atau tidak di dalam karyanya,
b) memetakan sejumlah pikiran, persepsi, dan perasaan pengarang
yang ditemukan dalam karyanya ke dalam beberapa kategori
faktual teks berupa watak, pengalaman, dan ideologi pengarang,
c) merujukkan data yang diperoleh pada tahap (1) dan (2) ke dalam
fakat-fakta khusus menyangkut watak, pengalaman hidup, dan
ideologi pengarang secara faktual luar teks (data sekunder berupa
data biografis), dan
d) membicarakan secara menyeluruh, sesuai tujuan, pandangan
dunia pengarang dalam konteks individual maupun sosial dengan
mempertimbangkan hubungan-hubungan teks karya sastra hasil
ciptaannya dengan data biografisnya.
Kelemahan : Cenderung menyamakan secara
langsung realitas sosial yang ada dalam karya sastra
dengan realitas yang dialami sastrawan atau
pengarang karya sastra.
Pendekatan yang memandang karya sastra sebagai
sarana untuk menyampaikan tujuan tertentu kepada
pembaca.
Karya sastra Pembaca

Langkah-langkah analisis pendekatan pragmatik:


1) menandai adanya kualitas yang khusus atas teks
sastra yang mencirikan adanya perbedaan dengan
teks lainnya dan
2) memerikan dan meneliti unsur-unsur dasar penyebab
tanggapan terhadap karya sastra.
Kelemahan : cenderung menilai karya sastra dari
keberhasilnnya menyampaikan tujuan tertentu kepada
masyarakat.

Perkembangan Selanjutnya : Resepsi Sastra


• Pendekatan objektif (Abrams, 1978: 26-29) memusatkan
perhatian semata-mata pada unsur-unsur, antarhubungan,
dan totalitas karya sastra.
• Karya sastra dianggap sebagai struktur yang otonom yang
bebas dari realita, pengarang, dan pembaca.
• Konsep dasar pendekatan ini (Hawkes dalam Pradopo,
2002: 21) adalah karya sastra merupakan sebuah struktur
yang terdiri dari bermacam-macam unsur pembentuk
struktur.
• Antara unsur-unsur pembentuknya ada jalinan erat
(koherensi)
• Kelemahan: menolak unsur-unsur ekstrinsik dalam karya
sastra.
• Perkembangan Selanjutnya: Pendekatan Struktural

Anda mungkin juga menyukai