Anda di halaman 1dari 16

Pendekatan Karya

Sastra

KELOMPOK 1
Nama Anggota:
Afifudin Rafli
Ahmad Fatih F.R
Nur Hadid F
Reino Sagan M.P.F
Satria Wahyu F
Setya Dinou K
Pokok
Macam Macam Pendekatan Karya Sastra

Pengertian Mimetik

Bahasa Pengetian Pragmatik

n
Topik bahasan utama dalam
presentasi ini
Pengertian Ekspresif

Pengertian Objektif
Pendekatan Karya
Sastra
Pendekatan terhadap karya sastra menurut Abrams ada
empat yaitu, objektif, mimetik, pragmatik, dan ekspresif.
Pendekatan objektif menganggap karya sastra sebagai
sesuatu yang otonom, berdiri sendiri, lepas dari dunia politik,
ekonomi, dan hal-hal yang berada di luar.
Mimetik
Pendekatan mimetik, yaitu pendekatan yang lebih
berorientasi pada aspek komparatif dalam kaitannya dengan
dunia nyata.
Mengenai sastra dan peniruan, Plato berpendapat bahwa
sastra adalah peniruan dan tidak membuat salinan yang
sebenarnya.

Sementara itu, Aristoteles berpendapat bahwa seni


sebenarnya membuat jiwa manusia menjadi suci melalui
proses yang disebut katarsis. Penyair tidak meniru kenyataan,
seniman menciptakan dunianya sendiri dengan probabilitas.
Metode yang dapat digunakan dalam kritik mimetik, yaitu:

1.Sekelompok orang tertentu, khususnya yang disebutkan


dalam karya sastra, diberikan angket tentang kondisi sosial
budaya masyarakat masa lalu dan masa kini.

2.Dengan mengasosiasikan suatu unsur karya sastra dengan


unsur-unsur tertentu maupun dengan unsur-unsur yang
ada dalam masyarakat.

3.Serangkaian pertanyaan diajukan kepada beberapa anggota


gereja yang dipanggil untuk membaca karya sastra.
Pertanyaannya menyangkut masalah sosial yang telah
berubah atau hilang dalam masyarakat.
Pragmat ik
Pendekatan pragmatik adalah pendekatan yang menitik
beratkan hubungan antara pembaca dengan tujuan yang
ada dalam sebuah karya sastra. Tujuan tersebut bisa
berisikan politik, pendidikan, moral, agama, dan lain
sebagainya sesuai dengan apa yang ingin disampaikan oleh
pengarang.
Pendekatan pragmatik menelaah manfaat karya sastra bagi
masyarakat atau publik pembaca seperti menyenangkan,
menghibur, atau mendidik. Secara tidak langsung, pembaca
sebagai penikmat karya sastra tidak hanya mendapatkan
hiburan saja, tetepai akan mendidik pembaca untuk berpikiran
kritis terhadap pesan-pesan teks yang disampaikan pengarang
dalam karyanya.(Ikhwan, 2021)
Ekspresif
Pendekatan ekspresif adalah pendekatan yang menekankan pada
penulis dalam menciptakan karya sastra. Dalam hal ini penulis
mencurahkan segala pikiran, perasaan, dan pengalaman yang
dialami ketika melakukan proses pembuatan karya sastra. Menurut
Abrams (1981, 189) Pendekatan Ekspresif merupakan pendekatan
yang mengkaji ekspresi perasaan atau temperamen penulis.
Menurut Yudiono (2016:43) Pendekatan ekspresif memandang
karya sastra sebagai pernyataan dunia batin pengarang.
Objektif
Pendekatan objektif adalah pendekatan yang mempertimbangkan
karya sastra, tanpa ada kaitannya dengan hal-hal di luar karya
sastra itu sendiri. Pendekatan ini gagal melihat kebutuhan untuk
menghubungkan pengarang sebagai pencipta, dengan kosmis atau
realitas objektif sebagai sumber ciptaan, dan dengan pembaca
sebagai objek ciptaannya. Pendekatan ini ada dan sangat koheren
dalam menjaga otonomi karya sastra dari unsurunsur di luar sastra
(Hasanuddin, 2019:129).
Pendekatan objektif berpendapat bahwa karya sastra adalah karya
yang berdiri sendiri, tanpa memandangnya dari sudut pandang
pengarang, pembaca, dan lingkungan. Itu harus dilihat sebagai
objek independen, memiliki dunianya sendiri. Dengan demikian,
pendekatan objektif terhadap sebuah karya sastra adalah kajian
substantif murni.(Yanti & Gusriani, 2021)
Kesimpulan
Karya sastra merupakan karya seni manusia yang memegang
peranan sangat penting bagi kemajuan kekayaan budaya bangsa
yang kompleks. Melalui karya sastra, manusia dapat menemukan
banyak pengetahuan, adat istiadat, budaya, pandangan hidup
manusia dan nilai-nilai kehidupan. Pendekatan mimetik, yaitu
pendekatan yang lebih berorientasi pada aspek komparatif dalam
kaitannya dengan dunia nyata. Mengenai sastra dan peniruan.
Berbeda dengan Pendekatan pragmatik, yang menitikberatkan
hubungan antara pembaca dengan tujuan yang ada dalam sebuah
karya sastra.
Pendekatan objektif berpendapat bahwa karya sastra adalah karya
yang berdiri sendiri, tanpa memandangnya dari sudut pandang
pengarang, pembaca, dan lingkungan. Tidak seperti pendekatan
ekspresif, yang menekankan pada penulis dalam menciptakan
karya sastra.
Daftar Pustaka
Ikhwan, W. K. (2021). Pendekatan Pragmatik Dalam Novel Negari
Para Bedebah Karya Tere Liye. Jurnal Pendidikan Bahasa Dan
Sastra Indonesia Metalingua, 6(1), 1–6.
https://doi.org/10.21107/metalingua.v6i1.10546

Siswanto, Wahyudi. Pengantar teori sastra. Grasindo, 2008.

Suharianto .1982. Dasar-dasar teori sastra. Surakarta: Widya Duta

Suparyanto dan Rosad (2015. (2020). Analisis Kumpulan Puisi


Setungkul Benang Karya Ubai Dillah Al Anshori Dengan
Pendekatan Ekspresif. Suparyanto Dan Rosad (2015, 5(3), 248–
253.
Wasmana, W. (2019). Pendekatan Objektif Dalam Mengapresiasi
Teks Drama Di Kelas Vi Sekolah Dasar. Psikodidaktika: Jurnal Ilmu
Pendidikan, Psikologi, Bimbingan Dan Konseling, 4(1), 1.
https://doi.org/10.32663/psikodidaktika.v4i1.757

Yanti, Z. P., & Gusriani, A. (2021). Analisis Novel Guru Aini Karya
Andre Hirata Dengan Pendekatan Objektif. Basastra, 10(2), 166.
https://doi.org/10.24114/bss.v10i2.26822

Zainuddin, Fananie. Telaah sastra. 2002.

Anda mungkin juga menyukai