PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Esten (1978:9), karya sastra adalah pengungkapan dari fakta artistik dan
imajinatif sebagai manifestasi kehidupan manusia. melalui bahasa sebagai medium yang
bermasyarakat. Karya sastra lahir dari hasil kreativitas manusia sebagai cerminan kehidupan
manusia. Hal tersebut terlihat dari permasalahan yang dituangkan dalam karya sastra juga
sering terjadi di dunia nyata atau sebaliknya. Akan tetapi karena karya sastra merupakan
hasil kreatif manusia, jadi tidak semata-mata karya sastra tersebut merupakan duplikasi dari
kehidupan nyata, melainkan ada unsur kreatif di dalamnya berlandaskan permasalahan yang
ada di dunia nyata. Sebagai seni yang lahir dari hasil kreatif manusia, karya sastra tidak
hanya sebagai media untuk menyampaikan gagasan, teori, ide atau sistem pemikiran
manusia, akan tetapi harus dihubungkan dengan fungsi seni yaitu dulce and utile.
Karya sastra merupakan suatu ciptaan yang imajinatif dan luapan perasaan dari
seorang pengarang yang mempunyai maksud dan tujuan tertentu dalam suatu karya yang
dihasilkan. Jika kita berbicara mengenai karya sastra, tidak akan lepas dari penikmat atau
yang biasa disebut dengan pembaca sastra. Pembaca bisa dari usia anak anak sampai usia
dewasa maupun orang tua. Salah satu jenis karya sastra yang sangat digemari oleh pembaca
adalah novel.
bed. Hal tersebut terlihat dari hasil karyanya dapat berupa cerpen, novel, bahkan puisi.
Selain itu, metode dan teknik, atau gaya bahasa yang digunakan pun pasti berbeda. Namun,
selain perbedaan pengarang yang satu dengan pengarang yang lain, banyak juga pengarang
yang menciptakan sebuah karya sastra didasari oleh karya sastra dari pengarang lain. Akan
tetapi, kemiripan yang terdapat dalam karya sastra yang dihasilkan oleh pengarang bukan
Pada dasarnya jenis karya sastra itu ada dua yaitu, (1) karya sastra lisan, dan (2) karya
sastra tulis. Akan tetapi, pada penelitian ini peneliti hanya akan membahas tentang karya
sastra tulis. Karya sastra tulis adalah suatu karya sastra yang muncul setelah manusia
mengenal tulisan. Sedangkan menurut Sutrisno (1985), karya sastra tulis adalah suatu karya
Karya sastra tulis juga diangap sebagai ciri karya sastra modern karena bahasa tulisan
dianggap sebagai refleksi peradaban masyarakat yang lebih maju karna budaya tulis-menulis
selalu indentik dengan kemajuan peradaban keilmuan, suatu karya sastra tulis yang muncul
terkadang tidak luput dari pengaruh situasi masyarakat pada saat itu termasuk situasi sosial,
politik, dan budaya. Untuk mengetahui apakah karya sastra tulis terpengaruh situasi
masyarakat pada saat itu, kita harus melakukan penelitian di bidang sastra bandingan.
Sastra bandingan adalah studi sastra yang digunakan untuk membandingkan dua karya
sastra atau karya sastra dengan bidang ilmu lain bertujuan menghubungkan karya sastra
yang satu dengan yang lain, sastra bandingan awalnya memang berkembang di Prancis,
Inggris, Jerman dan negara-negara Eropa lainnya. Selanjutnya sastra bandingan juga
melebarkan sayap ke Amerika dan Asia pada umumnya. Sejak tahun 1970-an sastra
Somerset Maughnam, dan Franz Kafka. Pada awalnya, sastra bandingan sekedar
membandingkan karya sastra dengan karya sastra untuk mencari kefavoritan dan
adalah Aliran prancis disebut juga aliran lama karena memang sastra bandingan lahir di
negara Prancis dan banyak tokoh-tokoh Prancis yang memplopori kelahirannya tersebut.
Sedangkan yang kedua adalah aliran Amerika disebut sebagai aliran baru karena aliran
Amerika meneruskan dan mengembangkan aliran Prancis. Tetapi pada penelitian ini peneliti
bandingan dari aliran sebelumnya (aliran Prancis) karena selain membandingkan dua karya
sastra, aliran Amerika juga beranggapan sastra bandingan dapat pula membandingan sastra
dengan bidang ilmu dan seni tertentu, Aliran Amerika juga berpendapat bahwa Sastra akan
tetap menjadi dirinya sendiri sebagai sebuah karya sastra yang kemudian dapat
dibandingkan dengan ilmu lain, seperti sastra dengan sejarah, sastra dengan sosiologi, sastra
dengan politik, sastra dengan ekonomi, sastra dengan agama. Aliran ini dapat memperluas
Menurut Endraswara (2011:43), jenis sastra bandingan di Indonesia secara garis besar
dapat dibagi dalam empat, yaitu: (1) sastra bandingan dalam kaitan studi filologi yang
dikenal sebagai kritik teks, (2) sastra bandingan dalam hubungannya dengan sastra lisan.
Jenis penelitian ini lebih ke arah motif dan atau tema dalam dongeng, cerita rakyat, legenda,
dan sejenisnya, serta merunut wilayah penyebaran teks, (3) sastra bandingan modern, yakni
sastra bandingan tulis, baik yang ditulis dalam bahasa Indonesia yang masih bernama bahasa
Melayu maupun yang ditulis dalam bahasa Indonesia dan (4) sastra bandingan interdisipliner
artinya menyandingkan karya sastra dengan bidang lain di luar ilmu sastra. Sastra bandingan
yang keempat ini sering melahirkan simbiosis mutualisme antara sastra dan bidang lain.
Sedangkan dalam penelitan ini peneliti mengambil bidang penelitian sastra bandingan
interdisipliner, peneliti akan menyandingkan karya sastra beruba nove dengan bidang ilmu
Novel berasal dari bahasa Italia, yaitu novella, yang berarti “fbarang baru yang kecil”.
Novel adalah suatu bentuk karya sastra prosa yang panjang, mengandung rangkaian cerita
kehidupan seseorang dengan orang-orang yang ada di sekitarnya dan menonjolkan sifat dan
watak setiap tokoh. Novel dapat diartikan sebagai cerita berbentuk prosa yang menyajikan
lebih luas, serta terperinci. Cerita dalam novel biasanya diawali dari kejadian atau peristiwa
terpenting yang dialami tokoh dalam cerita, yang kemudian akan mengubah nasib dalam
hidupnya. Jadi para tokoh dan watak tokoh pun lebih berkembang sampai mengalami
perubahan nasib. Penggambaran latar lebih detail. Bersamaan dengan perjalanan waktu
Cerita dalam novel juga sering mengambarkan cerita masyarakat atau keadaan politik
masyarakat saat itu maka dari itu peneliti akan membandingkan antara karya sastra
berbentuk novel dengan ilmu politik, dari kedua hal tersebut akan muncul persamaan dan
perbedaan, persamaanya adalah suatu karya sastra itu muncul atau tercipta tidak luput dari
lingkungan sekitar sang pengarang sedangkan perbedaanya terlihat pada saat salah satu
tokoh mengunakan cara-cara dalam hal perebutan kekuasaan yang tidak sesuai dengan
pendekatan-pendekatan tenta
Menurut Nurhadi (2013:34), novel adalah sebuah bentuk karya sastra yang didalmnya
memiliki nilai-nilai sosial, budaya, moral dan pendidikan. Dari pendapat tersebut peneliti
mengambil kesimpilan bahwasanya munculnya nilai-nilai dalam sebuah novel itu muncul
Keterpengaruhan dalam sebuah karya sastra berbentuk novel bias kita pahami saat kita
mampu menemukan karakteristik tokoh yang terdapat dalam novel tersebut. Dan dapat
peneliti contohkan dalam novel yang ada dalam penelitian ini karakeristik seorang tokoh,
saat ingin merebut sebuah kekuasaan yang sangan dia inginkan, sangat terpengaru oleh
Menurut Budiardjo (2005), ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari tentang
perpolitikan. Politik diartikan sebagai usaha-usaha untuk mencapai kehidupan yang baik.
Orang Yunani seperti plato dan aristoteles menyebutnya sebagai en dan onia atau the good
life (kehidupan yang baik). Ilmu Politik juga membahas mengenai teori dan praktik politik
serta gambaran dan analisis mengenai sistem politik dan perilaku politik. Ilmu politik
mempelajari mengenai alokasi dan transfer kekuasaan dalam pembuatan keputusan, peran
dan sistem pemerintahan yang termasuk dalam pemerintah dan organisasi internasional,
Menurut Ramlan (dalam Philipus, 2008:92), ada lima pandangan tentang politik.
Pertama, politik adalah usaha-usaha yang ditempuh warga negara untuk membicarakan dan
mewujudkan kebaikan bersama. Kedua, politik ialah segala yang berkaitan dengan
penyelenggaraan negara dan pemerintah. Ketiga, politik ialah segala kegiatan yang
politik adalah segala kegiatan yang berkaitan dengan perumusan dan pelaksanaan kebijakan
umum. Kelima, politik sebagai konflik dalam rangka mencari dan atau mempertanyakan
Ilmu politik juga sangat mempengaruhi munculnya sebuah karya sastra, yaitu pada
karya sastra novel Negri Para Bedebah karya Tere Leye. Novel ini memiliki persamaan
pada salah seorang tokoh saat ingin merebut suatu kekuasaan, dan juga memiliki perbedaan
Teori politik merupakan kajian mengenai konsep penentuan tujuan politik, bagaimana
mengajukan 6 pendekatan untuk memahami arti ilmu politik, yaitu. (1) pendekatan
kekuasaan, (2) pendekatan institusional, (3) pendekatan moral, (4) pendekatan konflik, (5)
Tetapi dalam novel Negri Para Bedebah karya Tere Leye hanya mengunakan
pendekatan dari beberapa yang telah di paparkan oleh Ramlan Surbakti, (1) pendekatan
kekuasaan; menurut pendekatan ini, yang dimaksud politik adalah cara-cara untuk
merupakan sesuatu yang kotor, karena usaha untuk memperoleh atau mempertahankan
kekausaan dilakukan dengan cara-cara yang tidak legal dan amoral. dan (2) pendekatan
menyangkut upaya mempertahankan kepentingan. Pada penelitian ini hanya mengambil dua
pendekatan yang dikemukakan oleh Ramlan Subakti karna pada teks sastra yang berupa
novel peneliti menemukan teks yang mengandung unsur politik yang sama dengan kedua
pendekatan tersebut.
B. Rumusan Masalah
“bagaimana perbandingan teks novel negri para bedebah dengan ilmu politik?” Rumusan
(1) Bagaimana persamaan perebutan kekuasaan pada teks novel Negeri Para Bedebah
(2) Bagaimana perbedaan perebutan kekuasaan pada teks novel Negeri Para Bedebah karya
C. TujuanPenelitian
perbandingan teks novel Negeri Para Bedebah karya tere liye dengan Ilmu Politik”. Tujuan
(1) Mendeskripsikan persamaan perebutan kekuasaan pada teks novel Negeri Para
(2) Mendeskripsikan perbedaan perebutan kekuasaan pada teks novel Negeri Para Bedebah
D. Manfaat Penelitian
Ada dua manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini, yaitu manfaat teoretis dan
manfaat praktis.
1. Manfaat Teoretis
2. Manfaat Praktis
Secara praktis, hasil penelitian ini diharapkan juga bermanfaat, bagi pihak-pihak
berikut.
(1) Bagi pembaca, untuk menambah pengetahuan dalam bidang studi sastra bandingan,
(2) Bagi mahasiswa, untuk mengetahui persamaan dan perbedaan suatu cerita dalam
(3) Bagi peneliti selanjutnya menjadi referensi dalam penelitian selanjutnya kea rah
sastra bandingan.
E. Definisi Operasional
(1) Karya sastra adalah pengungkapan dari fakta artistik dan imajinatif sebagai manifestasi
kehidupan manusia. melalui bahasa sebagai medium yang memiliki efek positif
(2) Karya sastra tulis adalah suatu karya sastra yang mengunakan media tulisan atau literal.
(3) Sastra bandingan adalah studi sastra yang digunakan untuk membandingkan dua karya
sastra atau karya sastra dengan bidang ilmu lain bertujuan menghubungkan karya sastra
(4) Sastra bandingan interdisipliner adalah studi sastra yang menyandingkan karya sastra
(5) Novel adalah sebuah bentuk karya sastra yang didalmnya memiliki nilai-nilai sosial,
(7) Persamaanya adalah hal-hal yang sama pada teks novel Negri Para Bedebah karya Tere
(8) Perbedaanya adalah hal-hal yang berbeda pada teks novel Negri Para Bedebah karya
KAJIAN PUSTAKA
Pada penelitian yang relevan ini ditunjukkan penelitian yang telah dilakukan oleh
peneliti sebelumnya. Peneliti yang dilakukan oleh Asri (2009), Budiasto (2010), dan
Durrotunnajiyah (2015). Dalam penelitian ini diadakan pengkajian pustaka untuk mengetahui
keterkaitan, persamaan, dan perbedaan antara penelitian yang akan dilakukan dengan
penelittian sebelumnya.
Asri (2009) yang berjudul Perbandingan Unsur Fakta Cerita Emil Und Die Detektive
Karya Grich Kätsner Dan Pulung dengan Misteri Boneka Gayung Karya Bung Smas.
Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan persamaan dan perbedaan unsur dalam sebuah
karya sastra satu dengan karya sastra lain, hasil penelitian ini yakni, (1) plot cerita dalam
cerita Emil und die Detektive dan pulung adalah progresif tertutup yang ditunjukan dengan
adanya plot yang kronologis, dimulai dari awal kemudian tengah dan akhir, (2) penokohan
terdiri dari tokoh utama dan tokoh tambahan. Tokoh utama berkarakter bulat dan tokoh
tambahan berkarakter datar. Kedua tokoh utama punya persamaan- persamaan dan perbedaan-
perbedaan. Tokoh tambahan diperbandingkan karena pertama memiliki persamaan dan kedua
karena memiliki perbedaan, (3) latar kedua cerita yang diperbandingkan adalah latar tempat,
terdiri dari tempat terjadinya konflik, kota tempat berpetualang dan kantor polisi. Latar sosial
terdiri dari masyarakat lapisan bawah, lapisan atas dan adat sikap anak terhadap orang tua,
dan (4) ketiga unsur fakta cerita, yaitu plot, penokohan, dan latar mempunyai keterkaitan erat
demi membentuk tema. Kedua cerita bertema moral yaitu perjuangan tokoh utama untuk
membongkar tokoh kejahatan sebagai tema mayor, dan minornya adalah tema sosial yaitu
Budiasto (2010) yang berjudul. Telegram Karya Putu Wijaya Transformasi dari Novel
Menjadi Skenario Film. Dalam penelitiannya membahas tentang perbedaan dan persamaan
alur, tokoh, dan latar yang muncul saat novel Telegram ditransformasi menjadi skenario film.
Budiasto menyimpulkan bahwa alur dalam novel Telegram mengalami pemadatan dari segi
jumlah peristiwa. Kualitas antara novel dan skenario berbeda. Namun, unsur-unsur dasar fiksi
dalam novel Telegram menjadi scenario. Hasil penelitian ini berupa, (1) perbedaan tema dan
inti cerita dalam novel dan film, (2) perbedaan salah satu tokoh yang terdapat dalam fim, dan
Habibie Dan Ainun Karya BJ Habibie dengan ilmu politik. Dalam penelitianya membahas
tentang bagaimana konsep-konsep politik yang terkandung dalam novel Habibie Dan Ainun
Karya B.J Habibi. Hasil penelitian ini berupa, (1) perbedaan teks sastra Habibie dan Ainun
Karya BJ Habibie dengan ilmu politik, (2) persamaan teks sastra Habibie dan Ainun Karya
BJ Habibie dengan ilmu politik, dan (3) keterpengaruhan teks sastra Habibie dan Ainun
Berikut ini merupakan table penelitian untuk memper jelsa tentang penelitian terdahulu
yang relevan yang di gunakan peneliti sebagai refrensi baik metode, pendekatan, atau hasil
1 Asri (2009) Perbandingan Sastra (1) plot cerita dalam cerita Emil
2 Budiasto (2010) Telegram Karya Sastra (1) perbedaan tema dan inti cerita
pada film.
Pada penelitian terdahulu diatas memiliki persamaan dengan penelitian yang akan
dilakukan. Pada penelitian (1) persamaanya terlatak pada metode sastra bandingan yang di
gunakan, sedangkan pada penelitian ke (2) persamaanya terletak pada teknik yang di gunakan
dalam penelitian, dan yang ke (3) persamaanya terletak pada bidang ilmu yang di gunakan
peneliti. Adapun beberapa perbedaanya yaitu pada penelitia-penelitian terdhulu diatas adalah
objek kajiannya.
Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin memfokuskan kajian pada persamaan dan
perbedaan perebutan kekuasaan pada teks novel Negeri Para Bedebah karya tere liye dengan
ilmu politik. Dalam upaya mengungkapkan hal tersebut, yakni dengan melakukan penelitian
yang berjudul perbandingan perebutan kekuasaan pada teks novel Negri Para Bedebah
Pada bagian ini dejelaskan konstruk-konstruk teoritis dari para pakar Konstruk-konstruk
teoritis yang digunakan penulis sebagai pisau bedah untuk menganalisis masalah yang telah
penulis rumuskan pada Bab I pada landasan teori ini dijelaskan konstruk-konstruk teoritis
yang meliputi, (1) karya sastra, (2) karya sastra tulis, (3) sastra bandingan, (4) interdisipliner,
Menurut Esten (1978:9), karya sastra adalah pengungkapan dari fakta artistik dan
imajinatif sebagai manifestasi kehidupan manusia. melalui bahasa sebagai medium yang
bermasyarakat. Karya sastra lahir dari hasil kreativitas manusia sebagai cerminan
kehidupan manusia. Hal tersebut terlihat dari permasalahan yang di tuangkan dalam karya
sastra juga sering terjadi di dunia nyata atau sebaliknya. Akan tetapi karena karya sastra
merupakan hasil kreatif manusia, jadi tidak semata-mata karya sastra tersebut merupakan
duplikasi dari kehidupan nyata, melainkan ada unsur kreatif di dalamnya berlandaskan
permasalahan yang ada di dunia nyata. Sebagai seni yang lahir dari hasil kreatif manusia,
karya sastra tidak hanya sebagai media untuk menyampaikan gagasan, teori, ide atau
sistem pemikiran manusia, akan tetapi harus dihubungkan dengan fungsi seni yaitu dulce
and utile.
Karya sastra juga merupakan fenomena kehidupan manusia, yang secara garis besar
manusia lain dalam lingkup sosial termasuk dalam hubungannya dengan lingkungan alam,
dan (3)hubungan manusia dengan Tuhannya (Nurgiyantoro, l998:323). Maka dari itu
banyak sisi kehidupan manusia yang dapat dicakup oleh karya sastra, misalnya, kesedihan,
kegelisahan, kekecewaan, kemarahan, keheranan, protes, dan pikiran atau opini. dan
Menurut Sutrisno (1985), karya sastra tulis adalah suatu karya sastra yang
mengunakan media tulisan atau literal. Awal sejarah sastra tulis melayu bias dirunut sejak
kerajaan sriwijaya, walaupun tulisanpada prasasti itu masih pendek-pendek, tetapi prasasti-
prasasti yang merupakan peningalan sejarah itu dapat disebut sebagai cikal bakal lahirnya
tradisi menulis atau sebuah Bahasa yang dituangkan dalam bentuk tulisan.
Karya sastra tulis juga diangap sebagai ciri karya sastra modern karena bahasa tulisan
dianggap sebagai refleksi peradaban masyarakat yang lebih maju. Menurut ayu susanto
(2004) tradisi sastra lisan menjadi penghambat bagi kemajuan suatu bangsa, maka, tradisi
lisan harus diubah menjadi tradisi menulis, karna budaya tulis-menulis selalu indentik
dengan kemajuan peradaban keilmuan. Pendapat ini mungkin tidak keliru, tapi bukan
berarti kitadengan begitu saja mengabaikan atau bahkan meningalkan tradisi sastra lisan
yang sudah mengakar dan menjadi identitas masing-masing suku di seluruh kepulauwan
Indonesia.
keilmuan sastra yang mempelajari keterkaitan antar sastra dan perbandingan sastra dengan
bidang lain. Jalin-menjalin antar karya sastra sangat dimungkinkan, karena setiap
pengarang menjadi bagian dari pengarang lain. Setiap pengarang sulit lepas dari karya
orang lain, karena mereka harus membaca dan meresepsi karya orang lain. Dalam kajian
sastra bandingan, selalu diperlukan kaidah-kaidah teoritis yang berhubungan dengan ilmu
sastra. Di samping itu, sastra bandingan juga dimungkinkan membandingkan antara sastra
dengan bidang lain yang relevan seperti sejarah, filsafat, agama, politik, dan sebagainya.
dalam ilmu sastra yang tidak dapat menghasilkan teori sendiri. Bisa dikatakan, teori
apapun dapat dimanfaatkan dalam penelitian sastra bandingan, sesuai dengan objek dan
tujuan penelitian. Jadi, secara keseluruhan dapat disimpulkan bahwa sastra bandingan
adalah kegiatan membandingkan dua karya sastra atau lebih yang memiliki persamaan dan
Jadi, yang dimaksud dengan sastra perbandingan adalah wilayah keilmuwan sastra
yang mempelajari keterkaitan antar sastra dan perbandingan sastra dengan bidang yang
lain.
Sastra bandingan merupakan sebuah studi teks accros cultural. Dalam sastra bandingan
ini lebih banyak memperhatikan hubungan sastra menurut aspek waktu dan tempat. Dari
aspek waktu, sastra bandingan dapat membandingkan dua atau lebih periode yang berbeda.
Untuk tempat, akan mengikat sastra bandingan menurut wilayah geografis sastra
segi, yaitu (1) bandingan sastra antarnegara, misalnya sastra Indonesia dengan Malaysia,
sastra Indonesia dengan sastra Mesir, dan seterusnya; (2) sastra bandingan antara sastra
daerah dalam suatu negara, misalnya sastra Jawa dengan Sastra Sunda; (3) sastra
bandingan dalam lingkup sastra daerah yang membanding dari unsur genre, nilai, dan
sebagainya; dan (4) bandingan sastra, yaitu membandingkan sastra dengan bidang agama,
4. Deskripsi Interdisipliner
Interdisipliner adalah studi sastra yang menyandingkan karya sastra dengan bidang
lain di luar ilmu sastra. Dengan cara pandang interdisipliner kita akan dapat melihat bahwa
disiplin-disiplin tertentu tidak lebih unggul atau lebih favorit daripada yang lain. Sebab,
setiap disiplin memiliki kekurangan dan kelebihan dalam melihat fenomena kehidupan
manusia, setiap disiplin memiliki obyek dan permasalahan yang diselesaikan dengan
caranya yang khas dan tidak dapat diselesaikan oleh oleh disiplin lain. Cara Pandang
interdisipliner dapat digunakan untuk menyelesaikan persoalan yang memiliki banyak sisi.
Atau dengan perkataan lain, cara pandang interdisipliner dalam kasus-kasus tertentu sangat
diperlukan, karena penjelasan yang menyeluruh terhadap satu hal atau fenomena dapat
diperoleh.
Interdisipliner dapat memandang sebuah karya sastra berbentuk novel sebagai potret
tokoh dan kondisi sosial yang antara lain mencakup struktur sosial, hubungan sosial,
pertentangan sosial, hubungan kekeluargaan, dominasi kelompok yang kuat terhadap yang
lemah, dan sisi-sisi kehidupan sosial lainnya, seperti layaknya kehidupan nyata. Dengan
demikian, menghayati dan memahami karya sastra sama halnya menghayati dan
memahami manusia dan kehidupannya dalam segala segi, yang pada hakikatnya masing-
masing segi tersebut dapat dipelajari oleh disiplin-disiplin ilmu yang bergayut dengan
5. Deskripsi Novel
Menurut Nurhadi, novel adalah sebuah bentuk karya sastra yang didalmnya memiliki
nilai-nilai sosial, budaya, moral dan pendidikan. Dari pendapat tersebut peneliti mengambil
kesimpilan bahwasanya munculnya nilai-nilai dalam sebuah novel itu muncul karna
adanya keterpengaruhan penulis terhadap unsur ilmu lain. Novel dapat diartikan sebagai
dengan penggarapan unsur-unsurnya secara lebih luas, serta terperinci. Cerita dalam novel
biasanya diawali dari kejadian atau peristiwa terpenting yang dialami tokoh dalam cerita,
Menurut Schole (1984:121), novel adalah sebuah cerita yang berkaitan dengan
terhadap realitas. Novel juga dapat diartikan sebagai cerita berbentuk prosa yang
menyajikan permasalahan-permasalahan secara kompleks, dengan penggarapan unsur-
Menurut Budiardjo, ilmu politik adalah ilmu yang mempelajari tentang perpolitikan.
Politik diartikan sebagai usaha-usaha untuk mencapai kehidupan yang baik. Orang Yunani
seperti plato dan aristoteles menyebutnya sebagai en dam onia atau the good life
(kehidupan yang baik). Ilmu Politik juga membahas mengenai teori dan praktik politik
serta gambaran dan analisis mengenai sistem politik dan perilaku politik. Ilmu politik
mempelajari mengenai alokasi dan transfer kekuasaan dalam pembuatan keputusan, peran
dan sistem pemerintahan yang termasuk dalam pemerintah dan organisasi internasional.
Interdisipliner novel dengan ilmu politik adalah suatu bidang studi ilmu yang
menyandingkan karya sastra berupa novel dengan bidang lain di luar ilmu sastra yakni
ilmu politik. Munculnya deskripsi tentang interdisipliner novel dengan ilmu politik, di
karenakan sebagian munculnya karya sastra berupa novel itu ada unsur keterpengaruhan
METODE PENELITIAN
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2009: 2). Metode penelitian memegang
peranan yang sangat penting di dalam penelitian, sebab berhasil tidaknya suatu penelitian itu
ditentukan oleh metode yang digunakan. Metode yang tepat dapat diperoleh data yang akurat
atau tepat dan sesuai dengan kenyataan. Metode penelitian ini dimaksudkan agar penelitian
yang penulis lakukan dapat terarah dan sistematis, sehingga permasalahan penulis dapat
terjawab dan setiap tujuan penelitian ini dapat tercapai. Sebagai karya ilmiah, maka metode
menyangkut masalah kerja, yaitu cara kerja untuk memahami objek yang menjadi sasaran.
Dalam hal ini yang dimaksud metode adalah cara kerja yang dipergunakan seseorang
untuk memahami objek yang menjadi sasaran penelitian. Dengan demikian di dalam
melakukan penelitian seseorang berhak memilih berbagai metode yang cocok dan sesuai
A. Jenis Penelitian
Banyak sekali metode yang dapat digunakan dalam penelitian. Penelitian dapat memilih
Perbandingan Perebutan Kekuasaan Pada Teks Novel Negeri Para Bedebah Karya Tere
Liye dengan ilmu politik. ini mengunakan metode kualitatif yang bersifat diskriptif.
objektif untuk dapat mengungkapkan perbandingan dengan menemukan beberapa hal yang
memiliki persamaan dan perbedaan dalam karya sastra berupa novel Negeri Para Bedebah
data suatu latar ilmiah dengan menggunakan metode alamiah, dan dilakukan oleh orang atau
peneliti yang tertarik secara ilmiah sedangkan Danzin dan Lincoln (dalam Moleong, 2009: 5)
menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan latar alamiah,
dengan maksud menafsirkan fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan
penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek
penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain. Secara holistic dan
dengan cara deskripsi dalambentuk kata-kata dan bahasa pada suatau konteks khusus alamiah
menyajikan dalam bentuk dalam bentuk deskripsi kualitas penafsiran dalam metode kualitatif
dibatasi oleh hakikat fakta-fakta sebagaimana ditafsirkan oleh subjek. Metode deskriptif
Untuk mencapai tujuan yang diinginkan, tahapan-tahapan proses yang diperlukan dalam
merencanakan dan melaksanakan penelitian. Adapun tahapan dalam penelitian ini terbagi
dalam tiga bagian, (1) tahap persiapan, dalam penelitian ini peneliti harus terlebih dahulu
mempersiapkan segala sesuatu yang mendukung keberhasilan suatu penelitian, (2) tahap
pelaksanaan, yang dilakukan dalam tahap pelaksanaan adalah pengumpulan data dan analisis
data, dan (3) tahap penyelesaian, kegiatan yang dilakukan dalam tahapan ini adalah
1. Data Penelitian
Arikunto (2010:116) menyatakan bahwa data adalah hasil pencatatan peneliti, baik
berupa fakta ataupun angka. Data yang dipakai dalam penelitian ini berupa perbandingan
teks novel Negeri Para Bedebah karya tere liye dengan ilmu politik. Data tersebut
meliputi, (1)persamaan teks novel Negeri Para Bedebah karya Tere Liye dengan ilmu
politik, (2)perbedaan teks novel Negeri Para Bedebah karya Tere Liye dengan ilmu
politik.
penelitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Dalam penelitian ini, penulis
mengambil sumber data yang berupa novel Negri Para Bedebah karya Tere Liye yang
diterbitkan oleh PT. Gramedia Pustaka Utama dan ilmu politik dalam buku Memahami
yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah
memperoleh data dilakukan dengan menyimak novel Negeri Para Bedabah karya Tere
b. Teknik Catat
Teknik catat adalah teknik menjaring data dengan mencatat hasil menyimak data
pada novel Negri Para Bedabah karya Tere Liye dan buku Memahami Ilmu Politik,
Ramlan Subakti. Pada teknik catat ini peneliti mencatat tentang persamaan dan
perbedaan teks novel Negeri Para Bedabah karya Tere Liye dengan ilmu politik
yang diperlukan dan berhubungan dengan masalah penelitian. Penelitian kualitatif tidak
dapat dipisahkan dari peran sang peneliti. Karena itulah, selain teks sebagai instrumen
pengumpul data, peneliti sendiri berperan sama. Posisi sebagai instrumen tidak dapat
dihindari sebab kegiatan pengumpulan data tidak dapat dilakukan lewat perantara atau
Lembar korpus data merupakan instrumen yang digunakan untuk teknik simak
dan catat dalam mengetahui perbedaan dan persamaan perbutan kekuasaan pada teks
novel Negeri Para Bedebah karya Tere Liye dengan ilmu politik yang ada dalam buku
Memahami Ilmu Politik karya Ramlan Subakti. Tabel korpus data yang dimaksud dapat
BEDEBAH”
Pada penelitian ini prosedur pengumpulan data yang dilakukan adalah sebagai
berikut.
1) Mencari novel yang akan diteliti dilakukan dengan cara menyimak teks yang terdapat
2) Mengidentifikasi perbandingan pada teks novel negeri para bedebah dengan ilmu politik.
3) Mengklasifikasikan data yang berupa persamaan dan perbedaan pada teks novel negeri
4) Mencatat persamaan dan perbedaan novel dengan ilmu politik pada lembar korpus data.
Data yang terkumpul kemudian diklasifikasikan berdasarkan jenis persamaan atau
perbedaan.
memilih mana yang penting dan akan dipelajari, dan membuat kesimpulan yang dapat
dipahami oleh diri sendiri dan orang lain. Dalam analisis data, peneliti menggunakan teknik
kualitatif. Teknik kualitatif adalah teknik berkaitan dengan data yang bukan angka.
Penganalisisan data kualitatif dalam penelitian ini menggunakan model alir yang diadaptasi
dari Miles dan Huberman (dalam Sugiyono, 2009:246). Ada tiga alur kegiatan yang terjadi
bersamaan, yaitu (1)reduksi data meliputi memilih data, mengklasifikasi data, memberi kode,
dan menyusun data, (2) penyajian data berkaitan dengan teks yang bersifat naratif, (3)
verifikasi dan penarikan simpulan, alur ini berkaitan dengan penjawaban dari rumusan
masalah penelitian yaitu perbandingan teks novel negri para bedabah karya tere liye dengan
ilmu politik
Adapun analisis data yang digunakan dalam teknik kualitatif secara umum adalah
sebagai berikut:
(1) membaca dan mencermati tabel yang ada di dalam lembar korpus data.
(2) mengidentifikasi persamaan teks novel Negri Para Bedabah karya Tere Liye dengan ilmu
politik.
(3) mengidentifikasi perbedaan teks novel Negri Para Bedabah karya Tere Liye dengan ilmu
politik.
(4) menyimpulkan hasil analisis pada objek yang telah diteliti, yaitu perbandingan teks novel