Makalah
Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas dalam Mata Kuliah Linguistik Umum
Disusun oleh :
Kelompok 10
1. Nabila 202121007
4. Fadel
UNIVERSITAS SILIWANGI
2020
KATA PENGANTAR
Makalah ini berisi tentang berbagai linguistik sebagai studi ilmiah. Dalam
menyelesaikan makalah ini penulis mendapat bantuan dari berbagai pihak, baik morel
maupun materiel. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada :
1. Ibu Dr. Iis Lisnawati selaku dosen pengampu mata kuliah Linguistik Umum yang
tentang literasi.
2. Teman-teman penulis yang telah memberi masukan dalam pembuatan makalah ini
3. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu
Penulis menyadari bahwa makalah ini belum sempurna, baik dalam isi maupun
teknik penyajian. Oleh karena itu, kritik, saran, dan masukan dari pembaca untuk
perbaikan makalah ini sangat penulis harapkan.Semoga makalah ini bermanfaat, baik
Penulis,
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iv
BAB I PENDAHULUAN v
A. Latar Belakang v
B. Rumusan Masalah v
C. Tujuan Penulisan v
D. Metode Penulisan vi
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Lingustik
B. Keilmiahan
BAB III SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu Linguistik sampai saat ini masih dianggap sulit oleh sebagian besar
manusia. Padahal Ilmu Linguistik bersifat umum yang hanya mengkaji sebuah bahasa
saja, melainkan mengkaji seluk beluk bahasa pada umumnya. Hal ini disebabkan oleh
kenyataan bahwa Ilmu Linguistik umum merupakan media komunikasi penting yang
bersifat komunikatif. Banyak yang beranggapan bahwa Ilmu Linguistik itu sulit dan
perlu segera ditepis. Masalahnya sekarang, sampai saat ini panduan Ilmu Linguistik
umum yang benar-benar dan detail masih sangat sulit untuk ditemukan. Padahal buku
jenis Ilmu Linguistik akan sangat membantu para penulis pemula untuk mulai
Linguistik Umum. Secara umum makalah ini dapat dikategorikan kedalam bagian
Linguistik.
B. Rumusan Masalah
Linguistik
C. Tujuan Penulisan
Manfaat penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
D. Metode Penulisan
Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah metode kajian
pustaka. Kami mencari sumber baik dari internet maupun dari buku-buku yang
Bahasa yang merupakan ciri khas manusia itu memang merupakan hal yang
kompleks dan merupakan objek studi bagi kegiatan ilmu yang bermacam-macam.
Hakikat bahasa itu juga dapat bermacam-macam sesuai dengan pandangan ilmuan
yang memperlajarinya. Bagi ahli filsafat, bahasa mungkin merupakan alat untuk
berpikir, bagi ahli logika mungkin suatu kalkulus, bagi ahli ilmu jiwa mungkin
jendela yang kabur untuk dapat ditembus guna melihat proses berpikir, dan ahli
bahasa suatu sistem lambang yang arbitrer (Macky dalam Dardjowidjojo, 1985: 11).
1. Mengenai linguistik
“Linguistik” berarti “ilmu bahasa” Kata linguistik berasal dari kata latin
dari bahasa latin) masih ada kata-kata serupa dengan lingua latin itu, yaitu langue
dalam bahasa Prancis, dan lingua dalam bahasa Itali. Bahasa inggris memungut
Prancis kata yang kini menjadi language. Istilah linguistics dalam bahasa inggris
berkaitan dengan kata language itu, seperti dalam bahasa Prancis istilah linguistique
berkaitan dengan langage. Dalam bahasa indonesia “linguistik” adalah nama bidang
ilmu, dan kata sifatnya adalah “linguistis” atau “linguistik”. Bagi Perdinan de
Saussure, langue adalah salah satu bahasa (misalnya bahasa Prancis, bahasa Inggris,
atau bahasa indonesia) sebagai suatu “sistem”. Sebaliknya, langage berarti bahasa
sebagai sifat khas makhluk manusia, seperti dalam ucapan “manusia memiliki bahasa,
binatang tidak memiliki bahasa”. Parole ‘tuturan’ adalah bahasa sebagaimana dipakai
2. Mengapa Umum
Ilmu linguistik sering disebut “linguitik umum”. Artinya ilmu linguitik tidak
hanya menyelidiki salah satu bahasa saja (seperti bahasa inggris, atau bahasa
memakai istilah dari de Saussure, dapat kita merumuskan bahwa ilmu linguistik tidak
hanya meneliti salah satu langue saja, tetapi juga langage itu, yaitu bahasa pada
umumnya.
ilmu pengetahuan hukum, ilmu pasti alam, ilmu psikologi, ilmu sosiologi, dan lain
penelitian. Misalnya seorang ahli ilmu psikologi, yang meneliti “kejiwaan” manusia.
Sifat-sifat psikologis manusia tercermin, antara lain juga dalam bahasa, misalnya
dalam hubungan afektif, atau emosi. Jadi jelas seorang ahli psikologi dapat berurusan
dangan bahasa. Namun, ia tidak mutlak harus menjadi seorang ahli linguistik, karena
seiring disebut ilmu “empiris”. Artinya, ilmu-ilmu tersebut berdasarkan “fakta” dan
“data” yang dapat diuji oleh ahli tertentu dan juga oleh semua ahli lainnya. Demikian
pula halnya dengan ilmu linguistik. Dalam ilmu empiris peneliti menjauhkan diri dari
“keyakinan” yang tidak berdasarkan fakta. Menurut Kant (dalam Fauzan, 2014: 27)
bersifat mutlak.
5. Objek linguistik
Objek linguistik adalah bahasa. Akan tetapi penegrtian bahasa istilah “bahasa” itu
Pertama, istilah “bahasa” sering dipakai dalam arti kiasan, seperti dalam ungkapan
seperti “bahasa tari”, “bahasa alam”, “bahasa tubuh”, dan lain sebagainya. Perlu
diperhatikan bahwa arti kiasan seperti itu tidak termasuk arti istilah “bahasa” dalam
ilmu linguistik.
Kedua, ada pengertian istilah “bahasa” dalam arti “harfiah”. Arti itu yang kita
temukan dalam ungkapan seperti “ilmu bahasa”, bahasa indonesia”, “bahasa inggris”,
“semestaan bahasa”, dan lain sebagainya. Dalam pengertian demikian kita sebaliknya
Linguistik adalah ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya. Atau
lebih tepatnya seperti yang dikatakan Martinet (1987:19) telaah ilmiah mengenai
bahasa manusia.
B. 1. Keilmiahan Linguistik
Pada dasarnya setiap ilmu termasuk ilmu linguistik, telah mengalami tiga tahap
Tahap pertama, yakni tahap spekulasi. Dalam tahap ini pembicaraan mengenai
sesuatu dan cara mengambil simpulan dilakukan dengan sikap spekuatif. Artinya
kesimpulan itu dibuat tanpa didukung oleh bukti-bukti empiris dan dilaksanakan
misalnya, dalam bidang geografi. Dulu orang berpendapat bahwa bumi ini berbentuk
datar seperti meja. Kalau dianya apa buktinya, atau bagaimana cara membuktiksnnya,
tentu tidak dapat dijawab, atau kalaupun dijawab, tentu akan dijawab secara
spekulatif pula. Kemudian karena melihat matahari setiap pagi terbit di sebelah timur
dan terbenam pada sore hari di sebelah barat, maka orang berpendapat bahwa
matahari itu berputar mengelilingi bumi. Padahal padahal seperti yang kita tahu,
bahwa pandangan kita sering sekali tidak sesuai dengan kenyataan atau kebenaran
faktual.
Dalam studi bahasa, dulu orang mengira bahwa semua bahasa di dunia ini
berasal dari bahasa Ibrani, maka orang juga mengira bahwa Adam dan Hawa
memakai bahsa Ibrani di taman Firdaus. Suku Dayak Iban di Kalimantan mempunyai
legenda yang mengatakan bahwa pada zaman dahulu manusia hanya memiliki satu
bahasa, tetapi karena mereka keracunan cendawan, mereka menjadi berbicara dalam
penjuru arah kemana-mana. Bahkan sampai awal abad ke-17 seorang filosof Swedia
masih mengatakan bahwa di surga Tuhan berbicara dalam bahasa Swedia, Adam
berbicara dalam bahasa Denmark, dan Ular berbicara dalam bahasa Prancis Pei dalam
Chaer (2007: 7). Semuanya itu hanyalah spekulasi yang pada zaman sekarang
Tahap kedua, adalah tahap observasi dan klasifikasi. Pada tahap ini para ahli
dibidang bahasa mengumpulkan dan menggolongkan segala fakta bahsa dengan teliti
tanpa memberi teori atau kesimpulan apapun. Kebanyakan ahli sebelum perang
ciri yang dimiliki bahasa-bahasa tersebut. Cara seperti ini belum dapat dikatakan
“ilmiah”, sebab sebelum sampai penarikan peda suatu teori. Pada saat ini cara kerja
kebahasaan di negeri kita, sebab masih banyak sekali bahasa di Nusantara yang
yang belum didokumentasikan itu dapat ditelaahdengan lebih serius secara ilmiah.
Tahap ketiga, adalah tahap adanya perumusan teori. Pada tahap ini, setiap disiplin
Artinaya, disiplin linguistik itu sekarang ini sudah bisa dikatakan merupakan kegiatan
merupakan salah satu ciri keilmiahan. Tindakan tidak spekulatif dalam kegiatan
ilmiah berarti tindakan itu dalam menarik kesimpulan atau teori harus didasarkan
pada data empiris, yakni, data yang nyata ada, yang didapat dari alam yang wujudnya
dapat diobservasi.
objek linguistik yaitu bahasa, merupakan fenomena yang tidak dapat dilepaskan dari
segala kegiatan manusia bermasyarakat, sedangkan kegiatan itu sangat luas, maka
subdisiplin atau cabang linguistik itu pun menjadi sangat banyak. Disini kita akan
masa
● Objek kajiannya adalah struktur internal bahasa itu atau bahasa itu dalam
● Tujuan pengkajiannya apakah untuk keperluan teori atau untuk terapan, dan
A. Simpulan
1) Linguitstik sebagai ilmu adalah Bahasa yang merupakan ciri khas manusia itu
memang merupakan hal yang kompleks dan merupakan objek studi bagi kegiatan
Semantik).
1. Tahap spekulasi. Dalam tahap ini pembicaraan mengenai sesuatu dan cara
itu dibuat tanpa didukung oleh bukti-bukti empiris dan dilaksanakan tanpa
2. Tahap observasi dan klasifikasi. Pada tahap ini para ahli dibidang bahasa
● Subdisiplin Linguistik
objek linguistik yaitu bahasa, merupakan fenomena yang tidak dapat dilepaskan dari
segala kegiatan manusia bermasyarakat, sedangkan kegiatan itu sangat luas, maka
B. Saran
Alhamdulillah kami panjatkan rasa syukur atas selesainya makalah ini. Kami
mengharapkan saran serta kritik yang bersifat membangun dari saudara selalu
kami nantikan.untuk dijadikan suatu pertimbangan dalam setiap langkah sihingga
kami terus termotivasi kearah yang lebih baik tentunya dimasa masa yang akan
datang, akhirnya kami ucapkan terima kasih sebanyak banyaknya.
DAFTAR PUSTAKA
https://mushaitir03.blogspot.com/2017/10/filsafat-dan-bahasa-linguistik-sebagai_14.html?m=
http://pendidikanlinguistik.blogspot.com/2017/01/linguistik-umum_4.html?m=1