Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

LINGUISTIK MICRO/ LINGUISTIK UMUM

Dosen pengampu : Prof.Dr.Khairil Ansari,M.Pd


Mata Kuliah : Linguistik Umum

Di susun oleh Kelompok 6 :

1. Stela Parta Siagian (2233111012)


2. Chintiah lafaezah sihaloho (2233111020)
3. Septi Permai Natasya Tambunan (2233111033)
4. Kezia Erica Agave (2233111036)
5. Agung Dzaky Syuhada (2233111040)
6. Putri Octavia Simbolon (kipk)

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia


Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia
Fakultas Bahasa dan Seni
Universitas Negeri Medan
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Book Report
mengenai materi Linguistik Umum.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof.Dr.Khairil Ansari,M.Pd
selaku dosen pengampu mata kuliah yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
penulis tekuni.
Adapun tujuan dari penulisan review ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
Linguistik Mikro. Selain itu, review ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Ilmu Dasar Linguistik Mikro bagi para pembaca dan juga bagi penulis..
Penulis telah berupaya dengan semaksimal mungkin dalam penyelesaian tugas
ini,namun penulis menyadari bahwa laporan ini belum sempurna, baik dari segi isi,
tulisan maupun kualitasnya.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk
memperbaiki tugas laporan CBR ini. Akhir kata penulis mengharapkan semoga
laporan CBR ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan semoga tugas ini bermanfaat
bagi kita semua.

Medan, Oktober 2023

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………..1
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………..2

BAB I LINGUISTIK UMUM………………………………………………………………………...


1. Pengertian linguistic…………………………………………………………………………..
2. Sejarah linguistic………………………………………………………………………………
3. Prinsip dasar studi linguistic…………………………………………………………………
4. Objek linguistik; Bahasa………………………………………………………………………
5. Faktor Luar Bahasa……………………………………………………………………………
6. Ruang lingkup linguistic……………………………………………………………………..

BAB II PEMBIDANGAN LINGUISTIK…………………………………………………………...


1. Ilmu pembidangan linguistic………………………………………………………………...
2. Mikro linguistic………………………………………………………………………………..
3. Makna linguistic……………………………………………………………………………….
A. Linguistic komputasi……………………………………………………………………..
B. Linguistik Sinkronik dan Linguistik Diakronik (oleh Ferdinand de Saussure)…….
C. Linguistik Teoristis dan Lingustik Terapan……………………………………………

BAB III KAJIAN LINGUISTIK……………………………………………………………………...


1. Pendahuluan…………………………………………………………………………………...
2. Kajian linguistic………………………………………………………………………………..
3. Ciri ciri dan sifat Bahasa...........................................................................................................
4. Linguistic berdasarkan aspek pendekatan objek…………………………………………..

BAB IV DASAR DASAR FONOLOGI……………………………………………………………..


BAB V SINTAKSIS………………………………………………………………………………….
BAB VI SEMANTIC (TEORI&ANALISIS)………………………………………………………..
1. Pendahuluan…………………………………………………………………………………...
2. Bentuk, makna, dan referen………………………………………………………………….
3. Perbedaan makna dan referen……………………………………………………………….
4. Makna, maksud, dan Informasi……………………………………………………………...
5. Jenis jenis makna………………………………………………………………………………
6. Hubungan bentuk dan makna……………………………………………………………….

PENDAHULUAN

A.LATAR BELAKANG CBR


Sering kali kita bingung memilih buku referensi untuk kita bacaan dan pahami.
Terkadang kita memilih satu buku, namun kurang memuaskan hati kita. Misalnya
dari segi analisis bahasa, pembahasan yang ditawarkan kurang merasa puas.
Oleh karena itu, penulis membuat critical book report ini untuk mempermudah
pembaca dalam memilih referensi, terkhusus pada pokok bahasan tentang
Linguistik.

B.MANFAAT CBR
1. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan pembaca.
2. Untuk melatih diri sebagai mahasiswa untuk dapat berfikir secara kritis dalam
mencari informasi dari buku yang dikritik.
3. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang ilmu dasar linguistik

C.TUJUAN
Adapun tujuan penulisan makalah ini :
1. Untuk penyelesaian tugas mata kuliah Linguistik Mikro.
2. Menambah wawasan dan ilmu dasar linguistik
dari buku yang dikritik.
3. Meningkatkan pola pikir supaya berpikir kritis.

BAB I
LINGUISTIK UMUM
1.Pengertian linguistik
sejarah lahirnya linguistik,hingga sejarah lahirnya linguistik di Indonesia.
Kemudian,prinsip dasar studi linguistik,objek linguistik pada bahasa.Lalu Hakikat
bahasa,bahasa dan faktor luar bahasa dan ruang lingkup linguistik.
Linguistik adalah ilmu bahasa (verhaar,1966:1)
Ferdinand de saussure mendefinisikan bahasa dalam tiga bentuk,yaitu;
bahasa,aturan dan alam semesta.secara umum bahasa adalah mediator yang
melaluinya,kelompok kelompok anggota sosial berkomunikasi antar individu.
Dari uraian di atas kita dapat menyimpulkan bahwa linguistik adalah cabang ilmu
yang mempelajari simbol fonetik yang arbitrer yang digunakan oleh kelompok-
kelompok anggota sosial untuk berkomunikasi.

2.Sejarah linguistik
Secara garis besar,sejarah lahirnya linguistik terbagi menjadi tiga periode, yaitu:
1.Periode kuno atau klasik,
2.Periode modern,
3.Periode postmodern.
Linguistik lahir saat Plato menyebutkan dengan jelas perbedaan kata benda
(nomina) dan kata kerja (verba). Kata benda adalah kata yang dapat bertindak
sebagai subjek suatu predikat dalam suatu kalimat,Sedangkan kata kerja adalah kata
yang dapat menyatakan suatu tindakan atau sifat yang disebut predikat.
Sekitar abad ke-19 sampai 20 Ferdinand de saussure yang sekarang dikenal sebagai
bapak linguistik modern.Seorang pria yang memiliki pengetahuan luas tentang
linguistik.Beliau berhasil mengembangkan linguistik diakronis menjadi sinkronis
yang kemudian disebut atau dikenal sebagai linguistik struktural.
Kemudian pada tahun 1960-an mulai muncul modal pemikiran dekonstruktif yang
artinya untuk menghadapi ide-ide Lama Maka munculkanlah ide-ide baru.

Sejarah lahirnya linguistik di Indonesia dilalui empat tahap yaitu;


● Sebelum tahun 1965 yang disebut periode pemerintahan tradisional
● Tahun 1965 sampai 1985 yang dikenal sebagai era kontrol struktural tiba
● Tahun 1985 hingga 1990 yang dikenal sebagai masa perubahan atau
transformasional
● Tahun 2000-an atau periode penuh warna.

3.Prinsip dasar studi linguistik


Prinsip dasar studi linguistik berfokus pada objektivitas hal-hal berdasarkan bahasa
lisan. Linguistik adalah studi berbasis realitas yang subjeknya meliputi objek
material dan formal. Objek material terbagi menjadi dua yaitu objek alam (faktual
hasil penelitian) dan objek deskripsi (menggunakan data sebenarnya)
Sehingga dapat disimpulkan bahwa linguistik adalah ilmu empiris yaitu ilmu yang
didasarkan pada fakta dan data yang dapat diverifikasi,tidak hanya oleh ahli
tertentu tapi oleh ahli lain

4.Objek linguistik; Bahasa


Bahasa adalah alat komunikasi.Menurut Joko kentjono Bahasa adalah sistem bunyi
simbolis apapun yang digunakan anggota suatu kelompok sosial untuk bekerja
sama berkomunikasi dan mengidentifikasi satu sama lain.
Hakikat bahasa terbagi menjadi 8,yaitu;
● Bahasa sebagai sistem = teratur mengikuti pola tertentu
● Bahasa sebagai lambang = kata-kata sebagai simbol
● Bahasa adalah bunyi = suara
● Bahasa yang bermakna = makna dari bunyi
● Bahasa itu arbitrer = tidak ada kata baik atau buruk ketika membahas nama
unik leksikal (kata dengan arti sebenarnya)
● Bahasa itu konvensional
● Bahasa itu Universitas = suara verbal (vokal dan konsonan)
● Bahasa itu dinamis = mengalami perubahan

5.Faktor Luar Bahasa


1.Masyarakat Bahasa;sekelompok orang yang merasa menggunakan bahasa yang
sama.
ex:bahasa indonesia dan malaysia.
2.variasi dan status sosial bahasa;penggunaan bahasa berdasarkan pemakaiannya
yang terbagi menjadi dua,yaitu
● Variasi bahasa tingkat lanjut;yang digunakan dalam pertemuan formal
seperti pertemuan kenegaraan,pidato dll.
● Variasi bahasa rendah; yang digunakan dalam kehidupan sehari hari atau
informal.
3.penggunaan bahasa; dalam berkomunikasi pengguna bahasa harus
memperhatikan kode etik berbicara,kesinambungan dan keselarasan makna dalam
berbicara.
4.kontak bahasa; kemampuan berbahasa.
5.bahasa dan budaya.

6.Ruang Lingkup Linguistik


1.Fonologi adalah ilmu ada cabang linguistik yang mempelajari menganalisis
membahas tentang bunyi dalam bahasa.
2.Morfologi adalah tata bahasa yang mempelajari bentuk kata dan proses
pembentukannya.
3.Sintaksis adalah cabang berkaitan dengan pengaturan kata-kata dalam kalimat.

BAB II
PEMBIDANGAN LINGUISTIK
1.Pembidangan linguistik
Ilmu linguistic merupakan ilmu tentang bahasa yang mencakup banyak hal.
Pembidangan linguistic dapat dilihat dari beberapa aspek atau sudut pandang;
misalnya, pembidangan ditelaah berdasarkan Internal objek Linguistik. Dan
pembidangan dapat ditelaah berdasarkan kaitannya dengan ilmu pengetahuan lain.
Selain dari linguistik juga dapat ditelaah berdasarkan masa penggunaan bahasanya (
linguistic sinkronik dan linguistic diakronik).
2.Mikro Linguistik:
1. Fonologi : Salah satu kajian Linguistik yang berkaitan dengan bunyi.
2. Morfologi : Berkaitan tentang tata bahasa.
3. Sintaksis : Bidang lingustik yang berkaitan dengan tata bahasa selain
morfologi. (keduanya saling berkaitan).
4. Sematik : Bidang Linguistik yang berkaitan dengan “makna” dalam kaitan
tersebut.
5. Pragmatik : Cabang Linguistik yang membahas tentang apa yang termasuk
struktur bahasa sebagai alat komunikasi antara penutur dan pendengar.

3. Makro Linguistik:
1. Sosiolinguistik : bidang yang mengkaji keterkaitan bahasa dengan kehidupan
masyarakat.
2. Psikolinguistik : bidang yang mengkaji keterkaitan bahasa dan psikologi
sehingga ditemukan keterkaitan bahasa dan faktor psikologis.
3. Antropolinguistik : bidang yang mengkaji budaya
4. Neurolinguistik : cabang ilmu yang mengkaji keterkaitan bahasa dan otak.
5. Stilistika linguistik: cabang ilmu yang mengkaji gaya bahasa.
6. Linguistik Forensik : cabang multidisiplin karena analisanya dapat
diperbantukan dengan bidang ilmu lain seperti bahasa, ilmu hukum, ilmu
kejiwaan, dan lain lain.

A. linguistik Komputasi
Dalam ilmu ini dibahas tentang; (1) bahasa dari sudut pandang komputer, (2) ilmu
interdisipliner bahasa yang melibatkan bahasa dan komputer, (3) pemprosesan
secara otomatis bahasa natural dengan berbagai fenomena pada komputer, (4)
rekayasa program aplikasi komputer untuk pemprosesan bahasa natural dengan
berbagai kompleksitasnya.

B. Linguistik Sinkronik dan Linguistik Diakronik (oleh Ferdinand de Saussure)


 Linguistik Sinkronik : kajian yang mengkaji bahasa pada masa sekarang tanpa
mengkaitkan masa lalu. Membicarakan fonologi(bunyi bahasa), morfologi
(mengidentifikasi satuan- satuan dasar bahasa sebagai satuan gramatikal),
sintasink( menguraikan hubungan antarunsur bahasa untuk membentuk sebuah
kalimat), pragmatik ( kajian tentang hubungan antara bahasa dengan konteks
yang mendasari penjelasan pengertian atau pemahaman bahasa),dll.
 Linguistik Diakronik : kajian yang mengkaji bahasa pada masa lalu tanpa
mengkaitan dengan masa sekarang. Membicarakan variasi, ragam atau dialek
suatu bahasa atau membandingkan dialek dari dua bahasa yang berbeda.

C. Linguistik Teoristis dan Lingustik Terapan


 Linguistik Teoritis : bidang yang bertujuan mendapatkan kaidah kaidah yang
berlaku dalam Bahasa.
 Linguistik terapan : bidang yang bertujuan memecahkan masalah masalah
praktis

BAB III
KAJIAN LINGUISTIK
1.Pendahuluan
kajian linguistik sering kali di ugkapkan sebagai panduan linguistik umum dan
pengetahuan Linguistik umum.linguistik umum adalah ilmu yang mempelajari
bahasa dalam segala bentuknya ilmiah dialek dan bahasa yang berbeda suatu
daerah serta mempelajari bahasa dari bagian lain dunia dan linguistik adalah bidang
ilmu yang mempelajari sifat dan kompleksitas bahasa yang sebagian besar
digunakan manusia untuk komunikasi dan linguistik adalah ilmu yang mempelajari
bahasa studi ilmiah tentang bahasa dan beragam yang mempelajari bahasa dalam
segala bentuknya.

2.Kajian Linguistik
kata linguistik berasal dari kata latin yaitu "lingua"yang memiliki arti yaitu
"bahasa"dalam bahasa Prancis terdapat tiga istilah yang berkaitan atau yang
memiliki arti sama dengan kata linguistik diantara laian yaitu
1.langage : yang berarti bahasa serta umum
2.langue : yang memiliki arti sebagai suatu bahasa tertentu
3.parole : yang berarti bahasa dalam wujud yang nyata yakni berupa ujaran
Ilmu linguistik sering juga disebut dengan kata Linguistik umum atau general
linguistics.jadi ilmu Linguistik tidak hanya membahasa atau megkaji tentang sebuah
bahasa saja melainkan membahas atau mengkaji hinga seluk beluk bahasa.

3.Ciri ciri dan sifat Bahasa


ciri ciri dan sifat bahasa menurut chaer (1994? ada 9 yaktu
1.bahasa sebagai sistem
2.bahasa itu berjud lambang
3.bahasa yaitu bunyi
4.bahasa itu bermakna
5.bahasa itu arbitrer
6.bahasa itu konvensional
7.bahasa itu produktif
8.bahasa itu bersifat unik di samping universal
9.bahasa itu manusiawi dan bervariasi

4.linguistic berdasarkan aspek pendekatan objek


linguistik deskriptif tervoort (1977) mengatakan bahwa linguistik deskriptif adalah
ilmu yang mengkaji bahasa yang digunakan penutur ketika penutur sedang
mengadakan penelitian dan analisis data dapat dikatakan bahwa linguistik
deskriptif adalah ilmu yang melihat apaadanya

BAB IV
DASAR-DASAR FONOLOGI

BAB V
SINTAKSIS

BAB VI
SEMANTIC (TEORI & ANALISIS)

Pengantar
Sebagian besar unsur bahasa terbagi dari dua macam, unsur bentuk dan unsur
makna, atau unsur bentuk dan makna singkat. Unsur fisik Bahasa merupakan
bentuk. Bentuk-bentuk yang merupakan dari tingkat yang lebih rendah kepada
stingkatan yang lebih tinggi yang diwujudkan melalui bunyi, suku kata, morfem,
kata, kalimat, klausa, kalimat, paragraf, dan ucapan. Bunyi merupakan satuan
kebahasaan yang paling kecil, sedangkan wacana merupakan satuan kebahasaan
yang paling besar. Dalam hierarki gramatikal, satuan kebahasaan yang disebut
wacana menempati tingkat tertinggi, dan ungkapannya dapat berupa karangan
lengkap (novel, buku, ensiklopedia, dll), paragraf, kalimat, atau kata yang
mengandung pesan lengkap. (Kridalaksana, 1993: 321).
Di dalam penuturan atau tindak berbahasa, Bentuk ujaran, contohnya bunyi dan
suku kata, tidak ada yang sendiri, akan tetapi selalu disertai bunyi atau suku kata
lain. Tetapi untuk keperluan analisis tuturan dalam kajian fonetik atau fonologi,
unsur-unsur tersebut dipisahkan dari lingkungan atau berbagai unsur yang ada di
dekatnya. dinuotolran dalam.
Variasi dari empat elemen supra-segmental dalam ucapan manusia disebut intonasi.
Dalam Bahasa tulis, elemen segmen atas adalah koma (,), titik (.), tanda tanya (?),
tanda seru (!), titik koma (;), dll
Bentuk-bentuk linguistic yang seperti morfem, frasa, kata, kalusa, paragraph,
kalimat dan wacana mempunyai konsep mental yang dikenal sebagai Indera dalam
pikiran manusia. Makna merupakan konsep abstrak dari pengalaman individu.
Dua bentuk abstrak dari prngalaman manusia berhubungan dengan konsep abstrak
dari pengalaman manusia. Dari sudut pandang lingustik, bentuk adalah bentuk
fisik Bahasa, seangkan makna adalah bentuk non-fisik bahsa, keduanya merupakan
aspek intrinsic Bahasa.

1. Bentuk, Makna, dan Referen


Bentuk dan makna, tanda linguistic ini berbeda dengan tanda lain seperti ikon,
indeks, dan simbol. Simbol adalah karakter yang menyerupai karakter itu, misalnya,
potret dengan orang-orang, peta yang menunjukkkan tempat,dll. Indeks yang
merupakan tanda yang mempunyai hubungan kedekatan eksistensi ditandainya,
seperti asap yang menandai adanya api, mendung yang menandai hujan, suara
kumbang temberet yang menandai mulainya musim panas, dsb. Symbol
merupakan tanda yang mempunyai hubungan konvensional dengan isi petandanya
seperti merah putih, salib, bulan sabit, dengan yang dilambangkannya, dsb.
Bentuk Bahasa berkaitan dengan konsep makna (indrinya) dalam pikiran manusia,
dan konsep ini biasanya mengacu pada hal-hal atau hal-hal dalam Bahasa yang
dipanggil dengan referen (referensi). Disebutkan umum sebab tidak semua kata
bermakna mempunyai acuan.

2. Perbedaan Makna dan Referen


Ada beberapa alasan yang mendasar untuk membedakan keduanya. Alasan-alasan
itu dituliskan di bawah ini.
1. Ada beberapa kata yang memiliki arti tetapi tidak memiliki referensi. Kalimat
buku dan pena memiliki arti yang berbeda dengan frasa buku atau pensil, frasa
dengan saya memiliki perbedaan makna dengan untuk saya. Jadi, kata dan
memiliki makna yang berbeda dengan atau . Demikian pula, kata dengan
memiliki perbedaan makna dengan untuk. Kata dan, atau dengan, dan untuk
memiliki hubungan dengan kenyataan luar bahasa. Dengan kata lain, keempat
kata ini tidak memiliki referen. Oleh karenanya, kata-kata ini disebut
nonreferensi. Fungsi nonreferensial semata mata untuk menolong kata-kata
jenis lain untuk menjalankan tugasnya yang dikatakan dengan functional word.
Sementara itu, buku, pensil, dan saya mempunyai hubungan dengan hal atau
kenyataan diluar Bahasa. Kata-kata ini disebut kata referensial.
2. Didalam Bahasa, terdapat bentuk bentuk dalam Bahasa yang mempunyai arti
tidak sama tetapi rujukannya sama. Untuk lebih jelasnya, marik ita lihat
penjelasan di bawah ini.
1) Subagyo H.S adalah Wakil Kepala Staf Angkatan Darat
2) Subagyo H.S adalah Ketua umum PBSI (Persatuan Bulu Tangkis Sedunia)
Wakil kepala staff Angkatan darat dan ketua PBSI memiliki makna yang berbeda,
tetapi kedua bentuk kebahasaan ini memiliki referen yang sama, yakni subagyo
H.S didalam Bahasa Inggris, ada frasa morning star “Bintang Pagi” dan evening
star “Bintang sore”. Kedua frasa itu memiliki makna yang berbeda, tetapi mengacu
kepada referen yang sama, yakni planet venus. Ada kata-kata dalam Bahasa yang
tidak memiliki arti tetapi memiliki referensi.
3. Di dalam bahasa tersebut, mempunyai sejumlah kata yang mempunyai arti,
tetapi referennya berpindah-pindah atau berubah-ubah. Adapun kata yang
mempunyai referen berpindah-pindah ini disebut dieksis. Kata saya, aku, beta,
kamu, engkau, anda, saudara, dsb. Referennya bergantung kepada siapa yang
memiliki peran sebagai pembicara maupun lawan bicara. Siapa yang berbicara
dialah yang menyebut saya, aku atau beta, dan siapa yang menjadi lawan bicara
dialah yang disebut kamu, anda, engkau, saudara, dsb. Dieksis yang berpusat
pada pembicara disebut dieksis persona.
3. Makna, Maksud, dan Informasi
Makna merupakan unsur luar yang berasal dari penutur, sedangkan pengetahuan
merupakan unsur luar yang beraal dari isi tuturan tersebut. Contoh:
1. Anak itu memang pandai. Nilai matematikanya 9
2. Anak itu memang pandai. Nilai matematika nya saja 4,5
3. Ayah membeli buku
4. Buku ini dibeli Ayah.

4. Jenis Jenis Makna


Setelah mengetahui konsep makna dan keitannya serta perbedaan dengan bentuk,
referen, maksud, dan informasi terdapat jenis jenis makna yaitu :
1. Makna gramatikal dan makna leksikal
2. Makna denotatif dan konoatif
3. Makna primer dan makna sekunder
Makna primer yang bebas konteks dan makna sekunder terkait konteks. Hal ini
dapat menjadi acuan dalam analisis linguistic structural dan fungsional berbeda
sudut kajiannya tetapi masih terkait dengan beberapa
5. Hubungan Bentuk dan Makna
Pada ilmu makna (semantic), satuan Bahasa mempunyai bentuk dan hubungan
dengan satuan Bahasa lainnya. Berdasarkan penjelasan dari banyaknya hubungan
bentuk dan makna yang ada, sejumlah diantaranya mempunyai tempat yang sentral
di dalam semantic, yakni :
a. Sinonimi, hubungan atau relasi persamaan makna.
b. Antonimi, yang artinya kebalikan. Adapun masing-masing jenis antonimi
tersebut diuraikan sebagai berikut.
1. Antonimi Biner dan Anonimi nonbiner
2. Antonimi bergradasi dan antonimi tak bergradasi.
3. Antonimi orthogonal dan antonimi antipodal
4. Antonimi diresional
5. Antonimi relasional
c. Polisemi, salah satu bentuk bahasas yang mempunyai macam makna. Menurut
uliman (1970: 159-164) polisemi sebagai ciri fundamental Bahasa manusia
muncul karena berbagai factor. Factor factor itu antara lain sebagai berikut :
1. Pergeseran pemakaian
2. Spesialisasi dalam lingkungan sosial
3. Bahasa fugiratif
4. Penafsiran Kembali pasangan berhomonim
5. Pengaruh Bahasa asing

Anda mungkin juga menyukai