Anda di halaman 1dari 27

1

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Konsep implikatur pertama kali dikenalkan oleh Grice (dalam


Dewi Resnita 2019:41) untuk memecahkan permasalahan-permasalahan
tentang makna bahasa yang tidak dapat diselesaikan oleh semantik biasa.
Implikatur merupakan makna tersirat dalam ungkapan lisan atau wacana
tulis yang berbentuk kalimat secara literal. Implikatur digunakan untuk
mengkaji tentang tuturan yang diucapkan berbeda dengan apa yang
dimaksudkan, dengan kata lain tuturan tersebut mengandung makna
tersirat.
Yule (2014:80) menyatakan bagi kebanyakan ahli bahasa,
implikatur merupakan salah satu konsep utama dalam pragmatik.
Implikatur tentu saja merupakan suatu contoh utama dari lebih banyaknya
tuturan yang disampaikan dari pada yang dimaksudkan. Bagi para ahli
bahasa, konsep utama yang lain dari pragmatik adalah pengamatan bahwa
tuturan itu memperlihatkan suatu tindakan yang secara umum dikenal
sebagai tindak tutur. Oleh sebab itu fungsi implikatur dapat dilihat dari
maksud yang dituturkan oleh penutur kepada mitra tutur. Jadi untuk
mengetahui maksud tuturan, fungsi tuturan, serta jenis tuturan yang
mengandung implikatur konvensional maka tidak terlepas dari suatu
konteks dan tindakan yang menghasilkan tuturan berupa kalimat.
Menurut Grice (dalam Dewi Resnita, 2019:41) dalam penggunaan
bahasa terdapat implikatur yang disebut implikatur konvensional.
Implikatur konvensional merupakan implikatur yang ditentukan oleh arti
konvensional kata-kata yang dipakai yaitu ujaran yang mengandung
maksud tertentu yang bersifat umum. Contoh:
"Dia orang Palembang kerena itu dia pemberani "
Pada contoh di atas, penutur secara tidak langsung menyatakan
bahwa suatu ciri (pemberani) disebabkan oleh ciri lain yaitu jadi orang
Palembang. Karena pada umumnya orang-orang sudah pada tahu bahwa
2

ciri khas orang Palembang adalah pemberani. Jadi contoh tuturan tersebut
dikatakan tuturan yang mengandung implikatur konvensional karena
terdapat maksud tertentu dibalik tuturan yang bersifat umum. Contoh
lainnya:
"Minumnya sudah tersedia pak."
Pada contoh tersebut, Anda tentu akan mengatakan orang yang
mengucapkan kalimat tersebut memberitahukan bahwa minuman telah
selesai dihidangkan. Namun Yang menjadi persoalan bukan orang tersebut
telah selesai atau belum selesai menghidangkan minuman tetapi maksud
ucapan itu sebenarnya: "Nah sekarang minumannya sudah tersedia maka
silakan diminum".
Ternyata dalam kehidupan sehari-hari ungkapan penutur
mengandung makna, khususnya dalam percakapan pada umumnya. Tidak
berbeda jauh dengan dunia hiburan, juga terdapat tuturan yang
mengandung makna, yang diungkapkan oleh penutur (pemeran) dalam
program acara tertentu. Begitu beragam program acara hiburan yang
disuguhkan untuk menghibur para penikmat (penonton) salah satu
program hiburan yang ditayangkan adalah program talkshow/gelar wicara.
Ini Sahur Lagi adalah sebuah program komedi talkshow / gelar
wicara melibatkan host, co-host, dan bintang tamu dengan konten Variety
di dalamnya seperti Perform, Surprise, Charity Talkshow, juga
Game/Quiz. Ada sule, Herjunot Ali, Wika Salim, Risky Inggar, Rigen, dan
Dicki Difie. Program ini merupakan versi baru dari Ini Sahur yang hadir
pada Tahun 2014-2019 dan juga versi sahur dari Ini Talkshow.
(https://id.m.wikipedia.org/wiki/Ini_Sahur_Lagi)
Ini Sahur Lagi merupakan program NET TV yang bergendre gelar
wicara komedi pada bulan puasa yang banyak diminati kalangan
masyarakat karena beberapa kontennya yang dapat menghibur diri. Namun
dibalik gelak tawa dari acara bergendre komedi tersebut terdapat tuturan
pemeran yang mengandung makna lain, dalam program ini juga terdapat
tuturan-tuturan antar tokoh yang mengandung implikatur konvensional,
3

jadi untuk mengetahui maksud, fungsi, serta jenis tuturan yang


mengandung implikatur konvensional, penelitian ini perlu dilakukan agar
penikmat (penonton) dapat memahami makna tuturan pada acara tersebut.
Berdasarkan penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian
ini. Penelitian pertama adalah penelitian yang dilakukan oleh Afifah Tri
Aulia (2019). Dengan judul implikatur konvensional guru dengan siswa
dalam pemlajaran Bahasa Indonesia di sekolah inklusi SMP Bhakti. Dalam
jurnal penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan
implikatur konvensional berdasarkan gaya bahasa dan mendeskripsikan
bentuk tuturan berdasarkan implikatur konvensional yang digunakan guru
dengan siswa dalam pemlajaran Bahasa Indonesia di sekolah inklusi SMP
Bhakti.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan
oleh peneliti yakni mendeskripsikan implikatur konvensional berdasarkan
gaya bahasa dan bentuk tuturan berdasarkan implikatur konvensional guru
dengan siswa dalam pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah inklusi
SMP Bhakti. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan
dilakukan oleh peneliti adalah terdapat pada fokus penelitian yaitu tentang
implikatur konvensional.
Penelitian relevan yang kedua yakni penelitian yang dilakukan oleh
niadaniati (2019) "Implikatur konvensional dalam novel bidadari bermata
bening karya Habiburrahman EL Shirazy (kajian pragmatik) dan
relevansinya terhadap pembelajaran bahasa Indonesia di SMP. Dalam
jurnal penelitian.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan oleh
peneliti terletak pada fokus penelitian dan Jenis penelitian yakni sama-
sama tentang implikatur konvensional dan penelitian kualitatif. Sedangkan
perbedaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan peneliti terletak
pada tujuannya yaitu mendeskripsikan bentuk implikatur konvensional
dalam novel bidadari bermata bening karya Habiburrahman EL Shirazy
dan mendeskripsikan bagaimana relevansinya bentuk implikatur
4

konvensional dalam novel bidadari bermata bening karya Habiburrahman


EL Shirazy terhadap pembelajaran bahasa Indonesia di SMP.
Seperti yang telah dijelaskan di atas, ada beberapa alasan peneliti
memilih implikatur konvensional pada acara ini sahur lagi sebagai objek
penelitian yakni: 1). Program acara ini merupakan talkshow/gelar wicara
dengan genre komedi yang banyak digemari kalangan masyarakat. 2).
Acara ini membahas isu-isu hangat yang terjadi di kalangan masyarakat
dengan cara sederhana. 3). Terdapat tuturan-tuturan antar tokoh yang
mengandung implikatur konvensional. 4). Canggihnya teknologi
mempermudah peneliti melakukan penelitian ini dengan memanfaatkan
aplikasi youtube yang telah menayangkan ulang acara Ini Sahur Lagi pada
chanel youtube Ini Talkshow.
Peneliti menjadikan acara Ini Sahur Lagi sebagai objek penelitian
agar para penikmat (penonton) dapat memahami makna tuturan yang
mengandung implikatur konvensional. Maka dari itu penulis mengangkat
judul penelitian "implikatur konvensional pada acara Ini Sahur Lagi di
NET TV periode April 2022.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah maksud tuturan yang mengandung implikatur


konvensional pada acara Ini Sahur Lagi di Net TV periode April
2022?
2. Bagaimanakah fungsi tuturan yang mengandung implikatur
konvensional pada acara Ini Sahur Lagi di Net TV periode April
2022?
3. Bagaimanakah jenis tuturan yang mengandung implikatur
konvensional pada acara Ini Sahur Lagi di Net TV periode April
2022?

C. Tujuan Penelitian
5

1. Untuk mendeskripsikan maksud tuturan yang mengandung implikatur


konvensional pada acara Ini Sahur Lagi di Net TV periode April 2022
2. Untuk mendeskripsikan fungsi tuturan yang mengandung implikatur
konvensional pada acara Ini Sahur Lagi di Net TV periode April 2022
3. Untuk mendeskripsikan jenis tuturan yang mengandung implikatur
konvensional pada acara Ini Sahur Lagi di Net TV periode April 2022

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan serta
ilmu pengetahuan tentang makna tuturan yang mengandung
implikatur konvensional, khususnya bagi masyarakat atau penonton
acara Ini Sahur Lagi di NET TV.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi penonton
Manfaat penelitian ini diharapkan dapat menambah
wawasan bagi penonton acara ini sahur lagi untuk mengetahui
maksud tuturan, jenis tuturan, serta fungsi tuturan yang
mengandung implikatur konvensional yang dituturkan oleh tokoh
dalam acara ini sahur lagi di NET TV.
b. Bagi pembaca
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat membantu
meningkatkan pengetahuan dan bermanfaat bagi pembaca hasil
penelitian ini.
c. Bagi peneliti
Dengan melakukan penelitian ini akan menjadi pengalaman
yang bermanfaat untuk mengasah pengetahuan yang telah
diperoleh dibangku kuliah. Serta peneliti mendapat jawaban
tentang suatu masalah yang berkaitan dengan judul penelitian.
d. Bagi peneliti selanjutnya
6

Penelitian ini diharapkan dapat membantu para peneliti


selanjutnya dan dapat dijadikan referensi dalam melakukan
penelitiannya.

E. Definisi Operasional

1. Implikatur adalah suatu proses pemahaman makna atau pesan tersirat


dalam ungkapan lisan atau wacana tulis yang disampaikan oleh
penutur kepada mitra tutur. Implikatur dipakai untuk mitra tutur agar
memahami makna tuturan dari penutur karena apa yang dimaksudkan
oleh penutur berbeda dengan apa yang diujarkan. Dengan kata lain
implikatur adalah maksud keinginan dan ungkapan lain.
2. Implikatur konvensional adalah implikatur yang diperoleh langsung
dari makna kata bukan dari prinsip percakapan atau maksim.
Implikatur konvensional memiliki makna yang lebih tahan lama.
Suatu leksem yang terdapat dalam suatu ujaran dapat dikenali
implikasinya karena maknanya yang lama dan dapat diterima oleh
masyarakat secara umum.
3. Ini Sahur Lagi adalah program komedi talkshow/gelar wicara di NET
TV yang dikemas dengan suasana santai yang melibatkan host, co-
host, dan bintang tamu dengan konten Variety di dalamnya. Program
ini merupakan versi baru dari ini sahur yang hadir pada tahun 2014-
2019 dan juga versi sahur dari ini talkshow.
4. NET TV singkatan dari News and Entertainment Television
merupakan sebuah jaringan televisi swasta nasional Indonesia yang
dimiliki oleh Net visi media. Diremikan pada tanggal 26 Mei 2013
pukul 09.00 WIB. Awalnya program-program Net lebih ditujukan
7

kepada keluarga dan pemirsa muda. Namun saat ini juga memiliki
program bagi anak-anak dan wanita.
5. Maksud tuturan adalah arti dari suatu ujaran atau ucapan. Maksud
tuturan yang mengandung implikatur konvensional adalah tuturan
yang mempunyai maksud tertentu dengan menggunakan implikatur
konvensional atau maksud tuturan yang mengandung makna tertentu
yang bersifat umum.
6. Fungsi tuturan adalah kegunaan dari suatu ujaran atau ucapan. Fungsi
tuturan yang mengandung implikatur konvensional adalah tuturan
yang mempunyai fungsi tertentu dengan menggunakan tuturan yang
mengandung implikatur konvensional. Tuturan sebagai fungsi bahasa
dalam suatu tindak tutur dan fungsi implikatur dapat dilihat dari
maksud yang dituturkan oleh penutur kepada mitra tutur, seperti :
Asersif, Direktif, Ekspresif, Komisif, Deklaratif.
7. Jenis tuturan adalah kategori/kelas dari suatu ujaran atau tuturan.
Jenis tuturan yang mengandung implikatur konvensional adalah suatu
jenis tuturan yang mengandung implikatur konvensional yang
didasarkan pada kalimat yang membebtuknya atau kalimat tuturannya,
seperti : kalimat deklaratif, kalimat impertif, kalimat introgatif,
kalimat eksklamatif, dan kalimat empatik.
8

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
F. Deskripsi Teori

1. Pengertian pragmatik
Pragmatik merupakan salah satu cabang linguistik yang
mempelajari hubungan antara konteks luar bahasa dan maksud tuturan
melalui penafsiran terhadap situasi penutur.
Menurut Yule (2014:5) pragmatik adalah kajian tentang antara
bentuk linguistik dengan pemakai bentuk-bentuk itu sendiri. Manfaat
pragmatik dalam mempelajari bahasa ialah seseorang dapat bertutur
tentang makna yang dimaksudkan dari seorang penutur, asumsi
mereka, dan jenis-jenis tindakan yang diperlihatkan ketika mereka
sedang berbicara. Namun semua konsep manusia ini sulit dianalisis
dengan suatu cara yang konsisten dan objektif. Ketika ada beberapa
orang yang bercakap-cakap mungkin menyatakan secara tidak
langsung beberapa hal dan menyimpulkan hal lain tanpa memberikan
bukti linguistik apa pun yang dapat kita tunjuk sebagai sumber makna
yang jelas tentang apa yang sedang disampaikan.
Contoh studi kasus, "saya mendengar penutur dan saya tahu apa
yang dia katakan, tetapi saya tidak tahu gagasan yang dikimunikasikan
oleh penutur.
Her : So-did you?
9

(jadi, saudara?)
Him : Hey-who wouldn't?
(Hey, siapa yang tidak mau?
Jadi pragmatik itu menarik karena melibatkan bagaimana orang
saling memahami satu sama lain secara linguistik, tetapi pragmatik
juga merupakan ruang lingkup yang mematahkan semangat karena
studi ini mengharuskan kita untuk memahami orang lain dan apa yang
ada di dalam pemikiran mereka.
Yule (dalam Dewi Resnita, 2019:6) juga menyebutkan
kecenderungan dalam pragmatik dibagi menjadi dua, yaitu: pertama,
menggunakan sudut pandang sosial, menghubungkan pragmatik
dengan makna pembicara. Kedua, dengan menggunakan sudut
pandang kognitif, menghubungkan pragmatik dengan interpretasi
ujaran. Dengan kata lain pragmatik sebagai bidang yang mengkaji
makna dalam interaksi.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pragmatik adalah suatu bidang
linguistik yang mengkaji tentang makna tuturan (pembicara) menurut
konteksnya. Atau bisa dikatakan dengan suatu bidang linguistik yang
digunakan untuk memecahkan persoalan makna bahasa yang tidak
dapat diselesaikan oleh teori semantik biasa.
2. Pengertian Implikatur
Implikatur adalah makna yang terkandung dalam ujaran yang
biasanya tidak dinyatakan secara langsung atau pesan tersirat dalam
suatu ungkapan lisan atau wacana tulis.
Konsep implikatur yang dikemukakan Grice (dalam Dewi
Resnita, 2019:41) merupakan jalan keluar untuk menjelaskan makna
bahasa yang tidak dapat diselesaikan oleh teori semantik. Berkaitan
dengan hal itu Brown dan Yule (dalam Dewi Resnita, 2019:41)
menyatakan bahwa implikatur dipakai untuk mempertimbangkan
tentang apa yang dimaksud oleh penutur berbeda dari apa yang
diungkapkannya. Contoh : jika ada ujaran "panas di sini bukan?" maka
10

secara implisit penutur menginginkan agar kipas angin dihidupkan


atau agar jendela dibuka.
Grice (dalam Wiwik Dwi Astuti, 2017:314) juga menyatakan
bahwa bagaimana mungkin kalimat yang disampaikan secara eksplisit
memiliki dua makna yang berbeda. Kemudian Grice membuat contoh
kalimat sebagai berikut :
A: Are you working this afternoon?
B: I'm going back to the office.
Dari contoh diatas dapat terlihat tentang bagaimana
membedakan antara apa yang dimaksudkan seseorang dengan apa
yang dikatakan oleh orang tersebut. Dari hal ini telah diketahui bahwa
konteks sangatlah penting dalam menentukan apa yang dimaksudkan
ketika seseorang mengatakan sesuatu.
Jadi dapat disimpulkan bahwa implikatur adalah suatu proses
pemahaman makna yang terkandung dalam suatu ujaran oleh
seseorang yang biasanya tidak dinyatakan secara langsung atau
terdapat pesan tersirat dari ujaran seseorang tersebut. Dengan kata lain
implikatur adalah makna atau pesan tersirat dalam ungkapan lisan dan
wacana tulis.
3. Implikatur Konvensional
Menurut grice (dalam Dewi resnita, 2019:41) menyatakan bahwa
implikatur konvensional yaitu implikatur dari ujaran yang dipakai
memiliki maksud yang dapat dipahami dan diterima oleh masyarakat
secara umum. Contoh:
"Dia orang Palembang karena itu dia pemberani".
Pada contoh tersebut, penutur tidak secara langsung menyatakan
bahwa suatu ciri (pemberani) disebabkan oleh ciri lain yaitu (jadi
orang Palembang), tetapi bentuk ungkapan yang dipakai secara
konvensional berimplikasi bahwa hubungan seperti itu ada. Jadi
contoh tuturan diatas dikatakan tuturan yang mengandung implikatur
11

konvensional karena pada umumnya orang-orang sudah tahu bahwa


orang Palembang mempunyai ciri khas yang pemberani.
Berkaitan dengan pendapat Grice, Yule George (2014:78)
menyatakan bahwa implikatur konvensional tidak didasarkan pada
prinsip kerja sama atau maksim-maksim. Implikatur konvensional
tidak harus terjadi dalam percakapan dan tidak tergantung pada
konteks khusus untuk menginterpretasikannya. Implikatur
konvensional diasosiasikan dengan kata-kata khusus dan
menghasilkan maksud tambahan apabila kata-kata itu digunakan.
Mulyana (dalam Anis Permata Dewi, 2012:25) juga menyatakan
pendapat bahwa implikatur konvensional merupakan makna atau
pengertian tentang sesuatu bersifat lebih tahan lama. Suatu leksem,
yang terdapat dalam suatu ujaran, dapat dikenali implikasinya karena
maknanya "yang tahan lama" dan sudah diketahui secara umum.
Jadi dari beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa
implikatur konvensional adalah implikatur yang diperoleh langsung
dari makna kata dan bukan dari prinsip percakapan. Implikatur
konvensional diasosiasikan dengan kata-kata khusus yang memiliki
arti yang dapat dipahami dan diterima oleh masyarakat secara umum.
4. Maksud Tuturan Yang Mengandung Implikatur Konvensional
Maksud tuturan yang mengandung implikatur konvensional
adalah tuturan yang mempunyai maksud tertentu dengan
menggunakan tuturan yang mengandung implikatur konvensional.
Contoh: Maksud mengakui kekurangan pribadi.
"Saya paham muka saya kaya buluk babi oke saya paham"
Konteks pada tuturan diatas menyatakan bahwa penampilan
komika mamamt Al katiri kurang begitu menarik. Tuturan tersebut
merupakan tuturan yang mengandung implikatur konvensional.
Maksud tuturan tersebut adalah komika mamamt Al katiri bermaksud
menunjukkan kekurangan pribadinya yang menganggap dia
mempunyai wajah yang kurang menawan, (Risky Rahayu, 2018:5).
12

5. Fungsi Tuturan Yang Mengandung Implikatur Konvensional


Fungsi tuturan yang mengandung implikatur konvensional
adalah tuturan yang mempunyai fungsi tertentu dengan menggunakan
tuturan yang mengandung implikatur konvensional. Implikatur sendiri
merupakan makna tersirat dibalik sebuah tuturan.
Yule (2014:80) menyatakan bagi kebanyakan ahli bahasa,
gagasan/dugaan implikatur merupakan salah satu kunsep utama dalam
pragmatik. Implikatur tentu saja merupakan suatu contoh utama dari
lebih banyak tuturan yang disampaikan dari pada yang dimaksudkan.
Bagi para ahli-ahli bahasa, konsep utama yang lain dari dalam
pragmatik adalah pengamatan bahwa tuturan-tuturan itu
memperlihatkan tindakan yang secara umum dikenal sebagai tindak
tutur. Oleh sebab itu fungsi implikatur dapat dilihat dari maksud yang
dituturkan oleh penutur kepada mitra tutur.
Menurut Searle (dalam Yohana, 2018:18-19) tindak tutur yang
memiliki fungsi komunikatif terdiri dari :
a. Asersif, mempunyai fungsi memberitahukan mengenai sesuatu.
Misalnya : Menyatakan, mengusulkan, membual, mengemukakan
pendapat, melaporkan, menunjukkan, menyebutkan,
memberitahukan, mempertahankan, membanggakan,
menyombongkan.
b. Direktif, mempunyai fungsi untuk membuat seseorang melakukan
sesuatu. Misalnya : Memesan, memerintah, memohon, menuntut,
memberi nasehat, menyuruh, menantang, menyarankan,
memastikan, mengajak, mengizinkan, melarang, menuntut,
menawar, mendesak, memperingatkan.
c. Ekpresif, mempunyai fungsi untuk mengekspresikan perasaan dan
sikap. Misalnya : Mengucapkan terima kasih, mengucapkan
selamat, memberi maaf, mengecam, memuji, mengucapkan bela
sungkawa, mengkritik, mengeluh, menyalahkan, menyesal,
menyindir, dan sebagainya.
13

d. Komisif, mempunyai fungsi untuk menyatakan akan melakukan


sesuatu. Misalnya : Menjanjikan, bersumpah, memaparkan,
memanjatkan doa, berkaul, menolak, mengancam.
e. Deklaratif, mempunyai fungsi untuk mengakibatkan adanya
kesesuaian antara yang dituturkan dengan realitas. Misalnya:
mengundurkan diri, memecat, memberi nama, menjatuhkan
hukuman dan sebagainya.
Contoh fungsi tuturan yang mengandung implikatur
konvensional : Ekpresif (menyindir)
"Film Indonesia gua salut gitu banyak film yang inspiratif,
salah satunya film 5 Centimeter, tau? Temen-temen gua semenjak
menonton film itu, banyak yang terinspirasi buat gabung ke pecinta
alam tapi alasannya buat dibilang keren doang"
Tuturan diatas adalah tentang film 5 Centimeter yang
merupakan film Indonesia yang inspiratif, sehingga banyak anak
muda yang terinspirasi untuk bergabung dengan organisasi pecinta
alam, tetapi dengan alasan agar terlihat keren. Tuturan diatas
berfungsi untuk menyindir pihak tertentu. Ungkapan tersebut
disampaikan oleh ridwan dengan tujuan menyindir orang-orang
yang bergabung dengan organisasi pecinta alam, namun dengan
alasan agar terlihat keren, (Rizki Rahayu, 2018:11)
6. Jenis Tuturan Yang Mengandung Implikatur Konvensional
Jenis tuturan yang mengandung implikatur konvensional adalah
suatu jenis implikatur konvensional yang didasarkan pada jenis
kalimat yang membebtuknya. Menurut Leech (dalam Ika Nurdianti,
2018:8) tuturan dalam pragmatik diartikan sebagai produk suatu
tindak verbal. Artinya tuturan merupakan sebuah bentuk tindak tutur
sebagai fungsi bahasa yang merupakan sarana penindak, kalimat atau
ujaran yang diucapkan oleh penutur sebenarnya mengandung fungsi
komunikatif tertentu.
14

Rahardi (dalam Ika Nurdianti, 2018:13) menjelaskan bahwa


kalimat dalam bahasa Indonesia berdasarkan nilai komunikatifnya
dibedakan menjadi sebagai berikut :
a. Kalimat deklaratif (kalimat berita) menyatakan sesuatu.
b. Kalimat imperatif (kalimat perintah).
c. Kalimat introgatif (kalimat tanya).
d. Kalimat eksklamatif (kalimat kekaguman).
e. Kalimat empatik (kalimat penegas)
Contoh jenis tuturan yang mengandung implikatur konvensional
: Deklaratif (pernyataan)
"Teman-teman semenjak saya di SUCI, itu saya terkenal sekali
di kota saya sendiri Fakfak. Wei itu orang SMS dukungan bikin saya
kaget, sejak kapan manusia-manusia ini punya hp? "
Tuturan diatas mengandung maksud menyatakan atau
memberitahukan sesuatu. Komika Alkatiri memberitahukan bahwa di
Indonesia bagian timur khususnya di Papua mengalami
keterbelakangan ilmu pengetahuan dan kemajuan teknologi, (Rizki
Rahayu, 2018: 8-9).
7. Ini Sahur Lagi
Ini Sahur Lagi merupakan program NET TV yang bergendre
gelar wicara komedi pada bulan puasa yang banyak diminati kalangan
masyarakat karena beberapa kontennya yang dapat menghibur diri.
Ini Sahur Lagi adalah sebuah program komedi talkshow / gelar
wicara melibatkan host, co-host, dan bintang tamu dengan konten
Variety di dalamnya seperti Perform, Surprise, Charity Talkshow,
juga Game/Quiz. Ada sule, Herjunot Ali, Wika Salim, Risky Inggar,
Rigen, dan Dicki Difie. Program ini merupakan versi baru dari Ini
Sahur yang hadir pada Tahun 2014-2019 dan juga versi sahur dari Ini
Talkshow. Program ini masih dibawakan Sule yang telah vakum
selam dua tahun. Pada acara "Ini Sahur Lagi" Sule kembali hadir
dalam suasana rumah baru dan juga bersama teman-teman baru.
15

Menurut Morrison (dalam Aisyah, Gafar, & Alem, 2016: 247)


Program Talkshow atau perbincangan adalah program yang
menampilkan satu atau beberapa untuk membahas suatu topik tertentu
yang dipandu oleh seorang pembawa acarana (host). Mereka yang
diundang adalah orang -orang yang berpengalaman langsung dengan
peristiwa atau topik yang diperbincangkan atau mereka yang ahli
dalam masalah yang tengah dibahas.
Jadi dapat disimpulkan bahwa Ini Sahur Lagi adalah versi
sahur dari ini talkshow yang merupakan program acara gelar wicara di
NET TV yang menampilkan host dan bintang tamu dan
membicarakan suatu permasalahan dengan bintang tamu sebagai
narasumbernya atau menghadirkan tokoh masyarakat dibidang politic,
ekonomi bahkan pengalaman hidup narasumber yang berkaitan
dengan tema yang disajikan pada acara ini sahur lagi tersebut.

G. Penelitian yang relevan

Penelitian sejenis yang pernah dilakukan sebelumnya sangat


penting diungkapkan karena dapat dipakai sebagai sumber informasi dan
bahan acuan yang sangat berguna. Dalam penelitian ini memiliki relevansi
dengan dua penelitian sebelumnya.
Tabel
Hasil penelitian terdahulu

No Unsur-Unsur Penelitian Terdahulu Penelitian


Sekarang
1. Judul Implikatur Konvensional Implikatur
Penelitian Guru dengan Siswa Konvensional pada
dalam Pembelajaran Acara Ini Sahur Lagi
Bahasa Indonesia di di NET TV Periode
Sekolah Inklusi SMP April 2022
Bhakti
Rumusan 1. Bagaimanakah 1. Bagaimanakah
16

Masalah implikatur maksud tuturan


konvensional yang
mengandung
berdasarkan gaya
implikatur
bahasa yang konvensional
digunakan guru pada acara ini
sahur lagi di NET
dengan siswa dalam
TV periode
pembelajaran bahasa April 2022?
Indonesia di sekolah 2. Bagaimanakah
jenis tuturan yang
inklusi SMP Bhakti?
mengandung
2. Bagaimanakah bentuk implikatur
tuturan berdasarkan konvensional
bentuk implikatur pada acara ini
sahur lagi di NET
konvensional yang TV periode
digunakan guru Maret 2022?
dengan siswa dalam 3. Bagaimanakah
fungsi tuturan
pembelajaran bahasa
yang
Indonesia di sekolah mengandung
inklusi SMP Bhakti? impliksatur
konvensional
pada acara ini
sahur lagi di NET
TV periode April
2022?

Pendekatan Pendekatan kualitatif Pendekatan kualitatif


Penelitian Dan dengan jenis studi kasus dengan jenis
Jenis Penelitian penelitian deskriptif
Sumber Data Pembelajaran bahasa Acara Ini Sahur Lagi
Indonesia di sekolah di NET TV
inklusi SMP Bhakti
2. Judul Implikatur konvensional Implikatur
Penelitian dalam novel bidadari konvensional pada
bermata bening karya acara ini sahur lagi
17

Habiburrahman EL di NET TV periode


Shirazy (kajian April 2022
pragmatik) dan
relevansinya terhadap
pembelajaran bahasa
indonesia di SMP
Rumusan 1. Bagaimanakah bentuk 1. Bagaimanakah
Masalah implikatur maksud tuturan
konvensional dalam yang
novel bidadari mengandung
bermata bening karya implikatur
Habiburrahman EL konvensional
Shirazy? pada acara ini
2. Bagaimanakah sahur lagi di NET
relevansinya bentuk TV periode April
implikatur 2022?
konvensional dalam 2. Bagaimanakah
novel bidadari jenis tuturan yang
bermata bening karya mengandung
Habiburrahman EL implikatur
Shirazy? konvensional
pada acara ini
sahur lagi di NET
TV periode April
2022?
3. Bagaimanakah
fungsi tuturan
yang
mengandung
implikatur
konvensional
18

pada acara ini


sahur lagi di NET
TV periode 2022?
Pendekatan Pendekatan kualitatif dan Pendekatan kualitatif
Penelitian dan jenis penelitian deskriptif dan jenis penelitian
Jenis Penelitian deskriptif
Sumber Data Novel bidadari bermata Acara ini sahur lagi
bening karya di NET TV
Habiburrahman EL
Shirazy

BAB III
METODE PENELITIAN
H. Pendekatan dan Jenis Pendekatan

1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian adalah seperangkat asumsi yang saling
berkorelasi satu dengan yang lain mengenai fenomena alam semesta
(Salamet, 2015:135). Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif. Salamet (2015:136) berpendapat bahwa pendekatan
penelitian kualitatif mengasumsikan bahwa hasil penelitian dilakukan
dengan cara mengamati suatu konteks berdasarkan keadaan sosial dan
budaya yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Tujuan
pendekatan kualitatif ialah untuk memperoleh pemahaman umum
terhadap kenyataan sosial dari suatu perspektif.
Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif pada penelitian ini,
untuk menganalisis objek penelitian berdasarkan rumusan masalah
yaitu maksud, jenis, dan fungsi tuturan yang mengandung implikatur
konvensional pada acara Ini Sahur Lagi di NET TV periode bulan
April 2022.
2. Jenis Penelitian
19

Penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian deskriptif. Menurut


Salamet (2015:143) metode deskriptif adalah metode yang digunakan
untuk menemukan unsur, ciri, dan sifat umum dari suatu
permasalahan yang hendak diteliti. Tujuannya adalah untuk
mendeskripsikan sesuatu yang diteliti dan memperoleh informasi-
informasi mengenai sesuatu yang diteliti. Dengan anti lain metede
deskriptif ialah untuk mendeskripsikan informasi yang sesuai dengan
hasil penelitian.
Metode ini dilakukan untuk mendeskripsikan bagaimana maksud,
jenis dan fungsi tuturan yang mengandung implikatur konvensional
pada acara Ini Sahur Lagi di NET TV periode bulan April 2022. Data
disajikan dan dianalisis secara objektif berdasarkan data yang
diperoleh oleh peneliti selama melakukan penelitian.

I. Kehadiran Penelitian

Kehadiran peneliti sangatlah penting dan utama, dalam hal ini


seperti yang dikatakan moleong bahwa dalam penelitian kualitatif
kehadiran peneliti sendiri atau bantuan orang lain merupakan alat
pengumpul data utama.
Peneliti merupakan instrumen kunci utama dalam mengungkapkan
makna dan sekaligus sebagai pengumpul data. karena peran serta peneliti
baru dapat terwujud seutuhnya apabila ia dapat membaur secara fisik
dengan sesuatu yang sedang ditelitinya.

J. Sumber data

Adapun sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah


sumber data primer.
Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek
penelitian. Dalam hal peneliti memperoleh langsung informasi atau data
dengan menggunakan metode dan teknik-teknik yang telah ditetapkan.
Data primer dikumpulkan untuk menjawab permasalahan penelitian oleh
20

peneliti. Pengumpulan data primer merupakan bagian inti dari proses


penelitian untuk pengambilan keputusan.
Sumber data penelitian ini adalah tuturan dalam tayangan ini sahur
lagi di NET TV. Pemilihan acara ini sebagai sumber data karena acara ini
merupakan acara talkshow/gelar wicara yang dikemas dengan suasana
santai dengan tuturan yang mengandung implikatur.
Data adalah kumpulan informasi/keterangan dari suatu hal yang
diperoleh dari suatu penelitian. Data yang dikumpulkan untuk penelitian
ini adalah Maksud tuturan yang mengandung implikatur konvensional,
Fungsi Tuturan yang mengandung implikatur konvensional, Jenis tuturan
yang mengandung implikatur konvensional yang ditayangkan pada bulan
April 2022.
Adapun data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Tuturan acara ini sahur lagi episode 3 April 2022
2. Tuturan acara ini sahur lagi episode 4 April 2022
3. Tuturan acara ini sahur lagi episode 5 April 2022
4. Tuturan acara ini sahur lagi episode 6 April 2022
5. Tuturan acara ini sahur lagi episode 7 April 2022
6. Tuturan acara ini sahur lagi episode 8 April 2022
7. Tuturan acara ini sahur lagi episode 9 April 2022
8. Tuturan acara ini sahur lagi episode 10 April 2022
9. Tuturan acara ini sahur lagi episode 11 April 2022
10. Tuturan acara ini sahur lagi episode 12 April 2022
11. Tuturan acara ini sahur lagi episode 13 April 2022
12. Tuturan acara ini sahur lagi episode 14 April 2022
13. Tuturan acara ini sahur lagi episode 15 April 2022
14. Tuturan acara ini sahur lagi episode 16 April 2022
15. Tuturan acara ini sahur lagi episode 17 April 2022
16. Tuturan acara ini sahur lagi episode 18 April 2022
17. Tuturan acara ini sahur lagi episode 19 April 2022
18. Tuturan acara ini sahur lagi episode 20 April 2022
21

19. Tuturan acara ini sahur lagi episode 21 April 2022


20. Tuturan acara ini sahur lagi episode 22 April 2022
21. Tuturan acara ini sahur lagi episode 23 April 2022
22. Tuturan acara ini sahur lagi episode 24 April 2022
23. Tuturan acara ini sahur lagi episode 25 April 2022
24. Tuturan acara ini sahur lagi episode 26 April 2022
25. Tuturan acara ini sahur lagi episode 27 April 2022
26. Tuturan acara ini sahur lagi episode 28 April 2022
27. Tuturan acara ini sahur lagi episode 29 April 2022
28. Tuturan acara ini sahur lagi episode 30 April 2022

K. Prosedur Pengumpulan Data

Sudaryanto (2015:6) berpendapat bahwa tahap penyediaan data


merupakan upaya peneliti untuk menyediakan atau mengumpulkan data
secukupnya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
simak catat.
Sudaryanto (2015:203) mengatakan bahwa metode simak adalah
metode yang digunakan dalam penelitian bahasa dengan cara menyimak
penggunaaan bahasa pada objek yang akan diteliti. Teknik simak ini
dilakukan karena objek yang akan diteliti pada penelitian ini berupa
channel YouTube ini talkshow yaitu Ini Sahur Lagi. Dalam metode simak
terdapat teknik dasar dan teknik lanjutan.
Adapun teknik dasar dari metode simak dalam penelitian ini adalah
teknik sadap yang kemudian diikuti dengan teknik lanjutan yang berupa
teknik simak bebas libat cakap, teknik rekam, dan teknik catat.
1. Teknik simak bebas libat cakap adalah peneliti tidak terlibat dalam
dialog, konvensi, atau imbal-wicara; jadi tidak ikut serta dalam proses
pembicaraan orang-orang yang saling berbicara.
2. Teknik rekam adalah pemerolehan data dengan cara merekam
pemakaian bahasa. Penelitian ini mengunakan teknik rekam dengan
22

mendownload video Ini Sahur Lagi dari chanel youtube Ini Talkshow
yang berguna untuk memudahkan peneliti dalam proses transkip data.
3. Teknik catat adalah mencatat data yang diperoleh dari teknik rekam.
Teknik dilakukan setelah peneliti menyimak keseluruhan data yang
akan diteliti. Peneliti mencatat data tuturan yang semula lisan menjadi
bentuk tulisan. Tahap pengumpulan data ini membutuhkan waktu
yang cukup dan ketekunan sebab dalam proses mentranskip data harus
mengulangi berkali-kali tuturan dalam video ini sahur lagi untuk
mendapatkan data yang akurat.

L. Analisis Data

Langkah-langkah yang hendak dilakukan peneliti dalam


menganalisis data adalah sebagai berikut:
1. Pengumpulan Data
Data mengenai implikatur konvensional dalam acara Ini Sahur
Lagi di NET TV periode April 2022 dikumpulkan melalui rekaman
dengan menggunakan media sosial youtube yang di dalamnya terdapat
tuturan.
Selanjutnya data yang berupa data verba diubah menjadi data
berupa tulisan. Data mengenai bentuk dikumpulkan berdasarkan hasil
simakan secara berulang-ulang kemudian dicatat berdasarkan wujud
tuturannya. Selanjutnya data mengenai fungsi tuturan dikumpulkan
berdasarkan hasil simakan terkait bentuk tuturan sehingga maksud
dalam tuturan dapat diketahui jelas kegunaannya.
2. Reduksi Data
Setelah data terkumpul, langkah selanjutnya ialah reduksi data.
Mereduksi data berarti ngerangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dalam hal ini peneliti memilih
data sesuai dengan tujuan permasalahan yang ingin dicapai. Data terkait
implikatur konvensional dikumpulkan dengan memisahkan data yang
tidak perlu namun tidak dihilangkan. Kemudian data mengenai bentuk
23

tersebut disimak kembali untuk menentukan fungsi tuturan tanpa


memperhatikan konteks tuturannya.
3. Penyajian Data
Penyajian data mengenai implikatur konvensional dalam acara
Ini Sahur Lagi di NET TV periode bulan April 2022 disajikan dalam
bentuk tulisan melalui kata-kata. Hal ini sejalan dengan pandangan
Milles dan Huberman (Sugiono, 2014:249) yang paling sering
digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah
dengan teks yang bersifat naratif.
Data terkait implikatur konvensional yang telah diperoleh
kemudian dikelompokkan serta disajikan berdasarkan bentuk
tuturannya. Begitu pula pada fungsi tuturan, data yang diperoleh
dikelompokkan dan disajikan berdasarkan fungsi tuturan yang
digunakan. Semua data tuturan yang mengandung implikatur mulai
dikelompokkan dan diurutkan sesuai dengan waktu tayang.
4. Penarikan Kesimpulan
Setelah melakukan kegiatan mereduksi data dan penyajian data,
kegiatan selanjutnya yaitu penarikan kesimpulan. Kesimpulan
mengenai implikatur konvensional dipisahkan berdasarkan rumusan
masalah atau tujuan yang ingin dicapai yaitu kesimpulan terkait
maksud, jenis, dan fungsi tuturan yang mengandung implikatur
konvensional berdasarkan data yang diperoleh selama meneliti.

M. Pengecekan Keabsahan Temuan

1. Pengecekan Teman Sejawat


Pengecekan teman sejawat dilakukan dengan mengunsultasikan
proses dan hasil penelitian dengan pihak lain. Baik dosen, teman
mahasiswa, yang sudah atau sedang melakukan penelitian, maupun
orang yang berpengalaman dalam hal penelitian sejenis. Seusai
melakukan kegiatan ini, diharapkan peneliti mendapat masukan yang
bersifat membangun bagi penelitian yang sedang dikerjakan.
24

N. Tahap Penelitian

Penelitian adalah sebuah kegiatan yang dinamis dan berkelanjutan.


Oleh sebab itu, peneliti memerlukan persiapan yang serius dan matang.
1. Menentukan masalah atau objek penelitian
Penentuan masalah dan objek penelitian adalah langkah awal
menuju arah kegiatan dan metodologi pemecahan masalah.
2. Penentuan Judul Penelitian
Penentuan judul penelitian dilakukan setelah penentuan masalah dan
objek penelitian.
3. Pembatasan masalah
Pembatasan atau permasalahan perlu dilakukan agar dalam
penjabaran data tidak melebar dan berpotensi bias.
4. Menentukan kajian pustaka
Kajian pustaka perlu ditentukan dengan tujuan untuk memperjelas
teori yang digunakan dalam penelitian.
5. Menentukan metode penelitian
Penentuan metode penelitian bisa dilakukan sesuai dengan
permasalahan dan objek penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

Aulia Afifah Tri. 2019. Implikatur Konvensional Guru dengan Siswa


dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia di Sekolah Inklusi SMP Bhakti.
ISSN-6384 Jurnal Penelitian, Pendidikan, dan Pembelajaran Vol 13
Nomor 1, Februari 2019.

Aisyah, Gafar, & Alem. 2016. Tanggapan Mahasiswa Ilmu


Komunikasi Universitas Hasanuddin Terhadap Tayangan "Ini
25

Talkshow " di Net TV. (News and Entertainment) Jurnal Komunikasi


Kareba Vol.5 No. 2 Jul i- Desember 2016. Ilmu Komunikasi Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Hasanuddin.

Daryono, Enggar, Dliya. 2021. Implikatur pada Meme Islam di


Instagram sebagai Wujud Digitalisasi Media Dakwah : Kajian
Pragmatik. Dinamika Sosial Budaya, Vol 23, No.1, Juni 2021, pp 22-
37. p-ISSN: 1410-9859& e-ISSN: 2580-8524.
http://journals.ac.id/index.php/jdsb

Dewi Anis Permata. 2012. Implikatur dalam Wacana Kolom Pojok


"Semarangan" Pada Surat Kabar Suara Merdeka. Bachelor thesis,
Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

George Yule. 2014. Pragmatik. Yogyakarta : pustaka pelajar


Basrowi & Suwandi. 2015. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta :
Rineka Cipta.

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Ini_Sahur_Lagi

Niadanianti. 2019. Implikatur Konvensional dalam Novel Bidadari


Bermata Bening Karya Habiburrahman EL Shirazy (kajian pragmatik)
dan Relevansinya Terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia di SMP.
Universitas PGRI Yogyakarta.

Nurdianti Ika. 2018. Bentuk Tuturan Imperatif pada Terjemahan


Alquran Surat Al-Waqi’ah. Bachelor thesis, Universitas
Muhammadiyah Purwokerto.
26

Risky Rahayu. 2018. Implikatur Konvensional dalam Acara Stand Up


Comedy Indonesia Season 7 di Stasiun Kompas TV. Program Studi
Pendidikan Bahasa Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendididkan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Resnita Dewi 2019.Pragmatik (Antara teori dan praktik berbahasa).


Yogyakarta : Grup Penerbitan CV BUDI UTAMA

Sudaryanto. 2015. Metode dan Aneka teknik Analisis Bahasa.


Yogyakarta : Sanata Dharma University Press.

Salamet. 2015. Pengantar Metodologi Penelitian. Sumenep : Firdausa


Publishing .

Wiwiek Dwi Astuti. 2017. Implikatur Percakapan Dalam Gelar Wicara


“Sentilan Sentilun” di Metro TV. ISSN 1907-204X e-ISSN 2527-5968
Vol 13, No 2 (2017).

Wokanelolo, Yohana Augusta. 2018. Tuturan Imperatif para Guru


kepada Siswa di SMP Santo Aloysius Turi Yogyakarta Tahun Ajaran
2017/2018: Kajian Pragmatik. Skripsi thesis, Sanata Dharma
University.

PROPOSAL PENELITIAN
IMPLIKATUR KONVENSIONAL PADA ACARA INI SAHUR
LAGI DI NET TV PERIODE APRIL 2022
27

(Proposal Penelitian Ilmiah untuk Memenuhi Tugas Akhir Penelitian


Ilmiah)

Oleh:
Nama: Lisyati
NPM: 18882011A225640

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA


INDONESIA
SEKOLAH TINGGI PERGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA
(STKIP PGRI) SUMENEP
TAHUN 2022

Anda mungkin juga menyukai