BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
ciri khas orang Palembang adalah pemberani. Jadi contoh tuturan tersebut
dikatakan tuturan yang mengandung implikatur konvensional karena
terdapat maksud tertentu dibalik tuturan yang bersifat umum. Contoh
lainnya:
"Minumnya sudah tersedia pak."
Pada contoh tersebut, Anda tentu akan mengatakan orang yang
mengucapkan kalimat tersebut memberitahukan bahwa minuman telah
selesai dihidangkan. Namun Yang menjadi persoalan bukan orang tersebut
telah selesai atau belum selesai menghidangkan minuman tetapi maksud
ucapan itu sebenarnya: "Nah sekarang minumannya sudah tersedia maka
silakan diminum".
Ternyata dalam kehidupan sehari-hari ungkapan penutur
mengandung makna, khususnya dalam percakapan pada umumnya. Tidak
berbeda jauh dengan dunia hiburan, juga terdapat tuturan yang
mengandung makna, yang diungkapkan oleh penutur (pemeran) dalam
program acara tertentu. Begitu beragam program acara hiburan yang
disuguhkan untuk menghibur para penikmat (penonton) salah satu
program hiburan yang ditayangkan adalah program talkshow/gelar wicara.
Ini Sahur Lagi adalah sebuah program komedi talkshow / gelar
wicara melibatkan host, co-host, dan bintang tamu dengan konten Variety
di dalamnya seperti Perform, Surprise, Charity Talkshow, juga
Game/Quiz. Ada sule, Herjunot Ali, Wika Salim, Risky Inggar, Rigen, dan
Dicki Difie. Program ini merupakan versi baru dari Ini Sahur yang hadir
pada Tahun 2014-2019 dan juga versi sahur dari Ini Talkshow.
(https://id.m.wikipedia.org/wiki/Ini_Sahur_Lagi)
Ini Sahur Lagi merupakan program NET TV yang bergendre gelar
wicara komedi pada bulan puasa yang banyak diminati kalangan
masyarakat karena beberapa kontennya yang dapat menghibur diri. Namun
dibalik gelak tawa dari acara bergendre komedi tersebut terdapat tuturan
pemeran yang mengandung makna lain, dalam program ini juga terdapat
tuturan-tuturan antar tokoh yang mengandung implikatur konvensional,
3
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
5
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan serta
ilmu pengetahuan tentang makna tuturan yang mengandung
implikatur konvensional, khususnya bagi masyarakat atau penonton
acara Ini Sahur Lagi di NET TV.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi penonton
Manfaat penelitian ini diharapkan dapat menambah
wawasan bagi penonton acara ini sahur lagi untuk mengetahui
maksud tuturan, jenis tuturan, serta fungsi tuturan yang
mengandung implikatur konvensional yang dituturkan oleh tokoh
dalam acara ini sahur lagi di NET TV.
b. Bagi pembaca
Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat membantu
meningkatkan pengetahuan dan bermanfaat bagi pembaca hasil
penelitian ini.
c. Bagi peneliti
Dengan melakukan penelitian ini akan menjadi pengalaman
yang bermanfaat untuk mengasah pengetahuan yang telah
diperoleh dibangku kuliah. Serta peneliti mendapat jawaban
tentang suatu masalah yang berkaitan dengan judul penelitian.
d. Bagi peneliti selanjutnya
6
E. Definisi Operasional
kepada keluarga dan pemirsa muda. Namun saat ini juga memiliki
program bagi anak-anak dan wanita.
5. Maksud tuturan adalah arti dari suatu ujaran atau ucapan. Maksud
tuturan yang mengandung implikatur konvensional adalah tuturan
yang mempunyai maksud tertentu dengan menggunakan implikatur
konvensional atau maksud tuturan yang mengandung makna tertentu
yang bersifat umum.
6. Fungsi tuturan adalah kegunaan dari suatu ujaran atau ucapan. Fungsi
tuturan yang mengandung implikatur konvensional adalah tuturan
yang mempunyai fungsi tertentu dengan menggunakan tuturan yang
mengandung implikatur konvensional. Tuturan sebagai fungsi bahasa
dalam suatu tindak tutur dan fungsi implikatur dapat dilihat dari
maksud yang dituturkan oleh penutur kepada mitra tutur, seperti :
Asersif, Direktif, Ekspresif, Komisif, Deklaratif.
7. Jenis tuturan adalah kategori/kelas dari suatu ujaran atau tuturan.
Jenis tuturan yang mengandung implikatur konvensional adalah suatu
jenis tuturan yang mengandung implikatur konvensional yang
didasarkan pada kalimat yang membebtuknya atau kalimat tuturannya,
seperti : kalimat deklaratif, kalimat impertif, kalimat introgatif,
kalimat eksklamatif, dan kalimat empatik.
8
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
F. Deskripsi Teori
1. Pengertian pragmatik
Pragmatik merupakan salah satu cabang linguistik yang
mempelajari hubungan antara konteks luar bahasa dan maksud tuturan
melalui penafsiran terhadap situasi penutur.
Menurut Yule (2014:5) pragmatik adalah kajian tentang antara
bentuk linguistik dengan pemakai bentuk-bentuk itu sendiri. Manfaat
pragmatik dalam mempelajari bahasa ialah seseorang dapat bertutur
tentang makna yang dimaksudkan dari seorang penutur, asumsi
mereka, dan jenis-jenis tindakan yang diperlihatkan ketika mereka
sedang berbicara. Namun semua konsep manusia ini sulit dianalisis
dengan suatu cara yang konsisten dan objektif. Ketika ada beberapa
orang yang bercakap-cakap mungkin menyatakan secara tidak
langsung beberapa hal dan menyimpulkan hal lain tanpa memberikan
bukti linguistik apa pun yang dapat kita tunjuk sebagai sumber makna
yang jelas tentang apa yang sedang disampaikan.
Contoh studi kasus, "saya mendengar penutur dan saya tahu apa
yang dia katakan, tetapi saya tidak tahu gagasan yang dikimunikasikan
oleh penutur.
Her : So-did you?
9
(jadi, saudara?)
Him : Hey-who wouldn't?
(Hey, siapa yang tidak mau?
Jadi pragmatik itu menarik karena melibatkan bagaimana orang
saling memahami satu sama lain secara linguistik, tetapi pragmatik
juga merupakan ruang lingkup yang mematahkan semangat karena
studi ini mengharuskan kita untuk memahami orang lain dan apa yang
ada di dalam pemikiran mereka.
Yule (dalam Dewi Resnita, 2019:6) juga menyebutkan
kecenderungan dalam pragmatik dibagi menjadi dua, yaitu: pertama,
menggunakan sudut pandang sosial, menghubungkan pragmatik
dengan makna pembicara. Kedua, dengan menggunakan sudut
pandang kognitif, menghubungkan pragmatik dengan interpretasi
ujaran. Dengan kata lain pragmatik sebagai bidang yang mengkaji
makna dalam interaksi.
Jadi dapat disimpulkan bahwa pragmatik adalah suatu bidang
linguistik yang mengkaji tentang makna tuturan (pembicara) menurut
konteksnya. Atau bisa dikatakan dengan suatu bidang linguistik yang
digunakan untuk memecahkan persoalan makna bahasa yang tidak
dapat diselesaikan oleh teori semantik biasa.
2. Pengertian Implikatur
Implikatur adalah makna yang terkandung dalam ujaran yang
biasanya tidak dinyatakan secara langsung atau pesan tersirat dalam
suatu ungkapan lisan atau wacana tulis.
Konsep implikatur yang dikemukakan Grice (dalam Dewi
Resnita, 2019:41) merupakan jalan keluar untuk menjelaskan makna
bahasa yang tidak dapat diselesaikan oleh teori semantik. Berkaitan
dengan hal itu Brown dan Yule (dalam Dewi Resnita, 2019:41)
menyatakan bahwa implikatur dipakai untuk mempertimbangkan
tentang apa yang dimaksud oleh penutur berbeda dari apa yang
diungkapkannya. Contoh : jika ada ujaran "panas di sini bukan?" maka
10
BAB III
METODE PENELITIAN
H. Pendekatan dan Jenis Pendekatan
1. Pendekatan Penelitian
Pendekatan penelitian adalah seperangkat asumsi yang saling
berkorelasi satu dengan yang lain mengenai fenomena alam semesta
(Salamet, 2015:135). Penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif. Salamet (2015:136) berpendapat bahwa pendekatan
penelitian kualitatif mengasumsikan bahwa hasil penelitian dilakukan
dengan cara mengamati suatu konteks berdasarkan keadaan sosial dan
budaya yang saling berkaitan antara satu dengan yang lainnya. Tujuan
pendekatan kualitatif ialah untuk memperoleh pemahaman umum
terhadap kenyataan sosial dari suatu perspektif.
Peneliti menggunakan pendekatan kualitatif pada penelitian ini,
untuk menganalisis objek penelitian berdasarkan rumusan masalah
yaitu maksud, jenis, dan fungsi tuturan yang mengandung implikatur
konvensional pada acara Ini Sahur Lagi di NET TV periode bulan
April 2022.
2. Jenis Penelitian
19
I. Kehadiran Penelitian
J. Sumber data
mendownload video Ini Sahur Lagi dari chanel youtube Ini Talkshow
yang berguna untuk memudahkan peneliti dalam proses transkip data.
3. Teknik catat adalah mencatat data yang diperoleh dari teknik rekam.
Teknik dilakukan setelah peneliti menyimak keseluruhan data yang
akan diteliti. Peneliti mencatat data tuturan yang semula lisan menjadi
bentuk tulisan. Tahap pengumpulan data ini membutuhkan waktu
yang cukup dan ketekunan sebab dalam proses mentranskip data harus
mengulangi berkali-kali tuturan dalam video ini sahur lagi untuk
mendapatkan data yang akurat.
L. Analisis Data
N. Tahap Penelitian
DAFTAR PUSTAKA
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Ini_Sahur_Lagi
PROPOSAL PENELITIAN
IMPLIKATUR KONVENSIONAL PADA ACARA INI SAHUR
LAGI DI NET TV PERIODE APRIL 2022
27
Oleh:
Nama: Lisyati
NPM: 18882011A225640