Anda di halaman 1dari 10

Kajian Implikatur Dalam Podcast Shihab & Shihab Bertema Jumpa Abi, Emon:

Berkomedi, bolehkan dalam Islam?

Amanda Qori Ifadakh


Pendidikan Bahasa Indonesia, FKIP, Universitas Peradaban
amandaqoriifdkh@gmail.com

Diterima: Disetujui: Diterbitkan:

Abstrak

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui secara komprehensif mengenai dengan kajian
implikatur dalam podcast Shihab & Shihab Bertema Jumpa Abi, Bintang Emon: Berkomedi,
bolehkan dalam Islam?. Sumber data dari penelitian ini adalah Channel Youtube pada podcast
Shihab & Shihab yang dirilis pada tahun 2022. Data penelitian ini berupa tayangan podcast Shihab
& Shihab yang memuat unsur mengenai dengan implikatur. Penelitian ini merupakan penelitian
kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif deskriptif. Penelitian
kualitatif deskriptif bersangkutan dengan menafsirkan dan menguraikan data. Teknik keabsahan
data dalam penelitian ini juga menggunakan teknik Trigulasi sumber yaitu menguji kredibilitas data
yang dilakukan dengan cara memeriksa data yang sudah diperoleh melalui berbagai sumber
sehingga adanya hasil kesimpulan dari penelitian. Teknik analisis data dalam penelitian ini adalah
analisis deskriptif dan teknik pengumpulan data dengan 2 teknik yaitu teknik simak dan catat. Hasil
dari penelitian ini adalah adanya unsur implikatur yang terdapat dalam podcast Shihab & Shihab
bertema Jumpa Abi, Bintang Emon: Berkomedi, bolehkah dalam Islam?.
Kata Kunci : Kajian, Implikatur, Podcast, Shihab
Abstract

The purpose of this study is to find out comprehensively about the feminist criticsm contained in the
Shihab & Shihab podcast themed Meet Abi, Bintang Emon: Comedy, is it okay in Islam?. The data
source of this research is the youtube channel on the Shihab & Shihab podcast which was released
in 2022. The data of this research is in the from of Shihab & Shihab podcast shows which contain
elements regarding the implicature. This research is a qualitative research. The method used in this
research is descriptive qualitative. Descriptive qualitative research is concerned with interpreting
and describing data. The data validity technique in this study also uses the source Trigulation
technique, which is to test the credibility of the data by examining the data that has been obtained
through various sources so that there are conclusions from the research. Data analysis techniques
with 2 techniques, namely reading and note-taking techniques. The result of this research in the
podcast Shihab & Shihab themed Meet Abi, Bintang Emon: Comedy, is it okay in Islam?.

Key Word : Study, Implicature, Podcast, Shihab

Pendahuluan Bahasa merupakan sistem bunyi.


Artinya, bahasa merupakan bunyi ujaran yang
1. Pragmatik dikeluarkan oleh alat ucap yang mengandung
makna. Kridalaksana (2001) mengungkapkan menguak hakikat bahasa tidak akan
bahwa bahasa mempunyai fungsi yang membawa hasil yang diharapkan tanpa
penting bagi manusia terutama fungsi didasari pemahaman terhadap pragmatik,
komunikatif. Dengan kata lain, bahasa yakni bagaimana bahasa itu digunakan dalam
berdasarkan fungsi komunikasi digunakan komunikasi. Leech juga mengartikan
oleh suatu masyarakat untuk bekerja sama, pragmatik sebagai studi tentang makna dalam
berinteraksi, dan mengidentifikasi diri. hubungannya dengan situasi-situasi ujar
(speech situasions).
Leech (dalam Gunawan 2004: 2)
melihat pragmatik sebagai bidang kajian Dalam kamus bahasa Indonesia edisi
dalam bidang linguistik yang memiliki kaitan ketiga tahun 2005 disebutkan bahwa
dengan semantik. Keterkaitan ini disebut pragmatik adalah yang berkenaan dengan
semantisisme, yaitu melihat semantik sebagai syarat-syarat yang mengakibatkan serasi
bagian dari pragmatik dan komplementarisme tidaknya pemakaian bahasa dalam
atau melihat semantik dan pragmatik sebagai komunikasi. Sedangkan menurut
dua bidang yang saling melengkapi. International Pragmatics Association (IPRA)
Pragmatik dibedakan menjadi dua: yang dimaksud dengan pragmatik ialah
penyelidikan bahasa yang menyangkut seluk
Pertama, pragmatik sebagai sesuatu beluk penggunaan bahasa dan fungsinya.
yang diajarkan, ini dapat dibedakan menjadi
dua yaitu pragmatik sebagai bidang kajian 2. Implikatur
linguistik dan pragmatik sebagai salah satu
segi di dalam bahasa; dan Implikatur diartikan sebagai
implikasi makna yang tersirat dalam suatu
Kedua, pragmatik sebagai sesuatu tuturan yang disertai konteks, meskipun
yang mewarnai tindakan mengajar. Pragmatik makna itu bukan merupakan bagian atau
pada dasarnya memperhatikan aspek-aspek pemenuhan dari apa yang dituturkan.
proses komunikatif (Noss dan Llamzon, Implikatur dapat pula diartikan sebagai
1986: 34). Menurut Noss dan Llamzon, implikasi makna berupa satuan pragmatik
dalam kajian pragmatik ada empat unsur dari suatu tuturan, baik lisan maupun tulisan.
pokok, yaitu hubungan antarperan , latar Sehubungan dengan itu, maka hakikat
peristiwa, topik dan medium yang digunakan. implikatur adalah makna yang terselubung
Pragmatik mengarah kepada kemampuan dari sebuah tuturan yang diujarkan penutur
menggunakan bahasa dalam berkomunikasi atau mitra tutur.
yang menghendaki adanya penyesuaian
bentuk (bahasa) atau ragam bahasa dengan Dengan demikian implikatur dapat
faktor-faktor penentu tindak komunikatif. dikatakan memberikan penjelasan yang
eksplisit atau secara nyata mengenai cara
Pragmatik merupakan cabang ilmu memaknai lebih dari sekadar‚ apa yang
bahasa yang semakin dikenal pada masa sebenarnya diucapkan. Dengan kata lain
sekarang ini, walaupun pada kira-kira dua implikatur memberikan gambaran tindak
dasa warsa yang silam, ilmu ini jarang atau tutur tertentu. Implikatur percakapan juga
hampir tidak pernah disebut oleh para ahli merupakan adanya keterkaitan antara ujaran-
bahasa. Hal ini dilandasi oleh semakin ujaran yang diucapkan antara dua orang yang
sadarnya para linguis, bahwa upaya untuk sedang bercakap-cakap. Keterkaitan ini tidak
tampak secara literal, tetapi hanya dipahami  Jenis - Jenis Implikatur
secara tersirat.
Grice membagi implikatur
Hakikat implikatur dapat juga menjadi dua jenis, yaitu implikatur
dipahami dari tuturan yang disampaikan oleh konvensional dan nonkonvensional.
seorang siswa kepada temannya, seperti yang Selanjutnya, Implikatur nonkonvensional
tampak pada tuturan berikut ini: tersebut oleh Grice diistilahkan dengan
implikatur konversasional (Implikatur
A. Kok, kelerengku tinggal dua?
percakapan), atau performatif tidak
B. Nuduh, ya? langsung dalam tindak tutur.

Tuturan (A) disampaikan pada a. Implikatur Konvensional, adalah


penutur kepada mitra tutur, sebagai sarana implikatur yang diperoleh langsung
untuk menginformasikan bahwa kelerengnya dari makna kata, bukan dari prinsip
hanya tersisa dua buah, padahal seharusnya percakapan. Tuturan berikut ini
lebih dari jumlah itu. Hal itu bermakna, mengandung implikatur
bahwa kelerengnya ada yang hilang, dan ada konvensional. Contoh:
orang lain yang mengambilnya. Implikasi A : Saya kehabisan bensin.
makna tuturan yang disampaikan penutur B : Oh, di dekat perempatan sana ada
pada (A) tampaknya dimengerti oleh mitra pompa bensin.
tutur. oleh karena itu, mitra tutur Seperti contoh di atas, ujaran
menyampaikan respon dengan tuturan (B), B mengemukakan untuk
yang merasa dituduh. Dengan menggunakan menyampaikan bahwa A dapat
ututran ‚Nuduh, ya?” berimplikasi makna memperoleh bensin di sana. Istilah
bahwa mitra tutur tidak mengambil kelereng implikatur konvensional tidak
yang hilang itu. Jadi, tuturan pada (A dan (B)
memerlukan syarat konteks khusus
adalah tuturan berimplikatur percakapan, agar dapat ditarik kesimpulanya.
yang dapat dimaknai dengan kehadiran
konteks. b. Implikatur Nonkonvensional atau
implikatur Percakapan, adalah
Dilihat dari sudut pandang implikasi pragmatik yang tersirat di
pemecahan masalah komunikasi oleh penutur dalam suatu percakapan. Di dalam
dan mitra tutur, implikatur sangat besar komunikasi, tuturan selalu
peranannya di dalam menginterpretasi makna menyajikan suatu fungsi pragmatik
tindak tutur tidak langsung karena untuk dan di dalam tuturan percakapan
dapat menjawab pertanyaan. Mengapa makna itulah terimplikasi suatu maksud atau
yang terkandung dalam tuturan penutur lebih tersirat fungsi pragmatik lain yang
banyak daripada tuturan yang secara lahir dinamakan implikatur
disampaikan oleh mitra tutur?‛ dibutuhkan percakapan.Berikut ini merupakan
cara-cara atau konsepsi-konsepsi tertentu contoh tuturan di dalam suatu
untuk pemecahan masalah tersebut. Oleh percakapan yang mengandung suatu
karena itu, Grice menyodorkan pemecahan implikasi percakapan.
masalah melalui pemanfaatan implikatur A: Ali sekarang memelihara kucing.
percakapan. B : Hati-hati menyimpan daging.
Tuturan B bukan merupakan dari sekian banyak defenisi tersebut dapat
bagian dari tuturan A. Tuturan A ditarik kesimpulan untuk menggambarkan
muncul akibat inferensi yang didasari apa yang dimaksud dengan komunikasi.
oleh latar belakang pengetahuan
tentang kucing dengan segala Komunikasi merupakan pertukaran
sifatnya. Adapun salah satu sifatnya informasi atau pembagian pesan dengan
adalah senang memakan daging. makna yang sama. Jadi, jika ada dua orang
Didalam implikatur percakapan terlihat sedang berkomunikasi, misalnya
terdapat pula Implikatur yang berupa sedang melakukan percakapan, maka
tindak tutur. Seperti: representatif, komunikasi akan terjadi atau berlangsung
ekspresif, komisif, dan direktif. selama ada kesamaan makna mengenai apa
yang dipercakapan. Sementara kesamaan
3. Youtube sebagai Media Komunikasi bahasa yang dipergunakan dalam percakapan
itu belum tentu menimbulkan kesamaan
makna.
Dengan kemajuan teknologi
informasi yang semakin meningkat, kita Artinya dalam perkataan, mengerti
dituntut untuk mampu menguasai dan bahasanya saja belum tentu mengerti makna
mengakui pentingnya teknologi digital dalam yang dibawakan oleh bahasa tersebut. Maka
menjalankan setiap aktivitas. Dan hampir jelas bahwa percakapan keduaorang tadi
semua aktivitas yang dilakukan menggunakan dapat dikatakan komunikatif apabila
teknologi informasi. Ini sudah menjadi keduanya, selain mengerti bahasa yang
kebutuhan kita pada saat sekarang ini. dipergunakan, juga mengerti makna dari apa
yang ada dalam percakapan..
Dalam kegiatan komunikasi, media
sangat berpengaruh atas efektifitas atau Sekarang ini, internet telah menjadi
keberhasilan suatu komunikasi. Media alat komunikasi yang sangat cepat, efisien,
merupakan sarana yang digunakan oleh dan efektif. Internet telah menjadialat
komunikator terhadap komunikan untuk komunikasi dan informasi yang sedemikian
menyampaikan pesan yang berupa khalayak. besar dan tidak dapat diabaikan. Media
Adapun media massa merupakan media internet merupakan media yang dapat
komunikasi yang menghubungkan dengan memuat apa saja dalam kelompok yang lebih
khalayak yang tersebar dan tidak diketahui luas, tetapi masih terbatas untuk kalangan-
dimana mereka berada. kalangan tertentu. Namun tidak akan
menutup kemungkinan seiring dengan
Seiring dengan perkembangan
perkembangan zaman dan peradaban
teknologi muncullah berbagai jenis media
manusia, media ini akan menjadi media yang
internet yang dapat dijadikan sebagai media
banyak dicari orang karena merupakan
komunikasi yang memberikan berbagai
jaringan informasi yang lengkap dan tidak
informasi dengan teknik dan pola yang
terbatas oleh ruang dan waktu. Media internet
menarik.
yang sedang diminati adalah media sosial.
Banyak pakar yang telah
Youtube begitu digemari oleh
mendefinisikan tentang komunikasi. Tetapi
berbagai kalangan, baik dari kalangan anak-
tidak ada definisi yang sama persis. Tentu
anak maupun kalangan orang tua. Karena
menampilkan banyak pilihan video yang bisa Kelima, tersedia editor yang
ditonton. Perkembangan Youtube saat ini sederhana. Pada saat mengunggah video di
sangat pesat. Dapat dibuktikan dengan menu awal, pengguna akan ditawarkan untuk
banyaknya orang yang berminat dan beralih mengedit videonya terlebih dahulu. Menu
profesi ke youtubers dengan membuat yang ditawarkan berupa pemotongan video,
konten-konten vlog yang menarik. Sehingga, memfilter warna, atau menambah efek
saat ini youtube sangat berpengaruh di perpindahaan video.
seluruh dunia.

Ada beberapa karakteristik yang Metode Penelitian


membuat pengguna betah menggunakan
Penelitian ini merupakan penelitian
youtube antara lain:
kualitatif dengan menggunakan metode
Pertama, tidak ada batasan durasi deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif
dalam mengunggah video. Inilah yang kualitatif ini bersangkutan mengenai tafsir
membedakan youtube dengan beberapa dan menguraikan data. Dalam penelitian
media sosial lainnya yang mempunyai kualitatif, peneliti menggunakan sastra untuk
batasan durasi minimal waktu. Semisal dijadikan sebagai sumber data, pada
instagram, snapchat, dan sebagainya. penelitian ini data yang dikumpulkan
berbentuk kata-kata ataupun kalimat dan
Kedua, sistem pengamanan yang tidak berbentuk angka-angka atau
mulai akurat. Youtube membatasi perhitungan, hal ini bertujuan untuk
pengamanannya dengan tidak mengizinkan menemukan teori dari lapangan secara
video-video yang mengandung SARA dan deskriptif dengan memanfaatkan metode
illegal. Dengan membuat beberapa bepikir induktif (Meleong, 2010: 8-13).
pertanyaan yang ahrus dijawab sebagai
bentuk konfirmasi sebelum dilakukan Data dalam penelitian ini berupa
pengunggahan video. tuturan para tokoh yang terdapat dalam
youtube Najwa Shihab Channel yang
Ketiga, berbayar. Youtube mengandung wujud implikatur. Sumber data
memberikan penawaran bagi siapapun yang dalam penelitian ini adalah youtube Najwa
mengunggah videonya ke youtube dan Shihab Channel bertema “Jumpa Abi,
mendapatkan minimal 1000 viewers atau Bintang Emon: Berkomedi, bolehkah dalam
penonton maka akan mendapatkan Islam?”.
honorarium dari youtube (Theoldman, 2011).
Menurut Sugiyono (2015:38)
Keempat, menonton secara offline langkah-langkah dalam menganalisis data
(tanpa biaya). Youtube mempunyai fitur baru kualitatif adalah (1) reduksi data, (2)
bagi para pengguna untuk menonton penyajian data, dan (3) menarik kesimpulan.
videonya secara offline. Sistem ini Reduksi data dilakukan dengan menonton
memudahkan para pengguna untuk menonton video youtube Najwa Shihab yang bertema
videonya pada saat offline walaupun Jumpa Abi, Bintang Emon: Berkomedi,
sebelumnya video yang akan ditonton bolehkah dalam Islam?, mengidentifikasi
didownload terlebih dahulu. wujud implikatur pada setiap tuturan antar
tokoh dan mengelompokkannya sesuai
dengan jenis dan fungsi implikaturnya.  “Humor itu sebenarnya
Setelah data direduksi, langkah analisis manusiawi, selama Anda
selanjutnya adalah penyajian data dan
langkah terakhir adalah menarik kesimpulan manusia pastI Anda senang.”
dari semua data yang diperoleh sebagai hasil (pada menit 3:40)
dari penelitian yang telah dilakukan.

Hasil dan Pembahasan Kutipan diatas


menggambarkan bahwa
Jumpa Abi, Bintang Emon:
Berkomedi, bolehkah dalam Islam? Dalam penutur menjelaskan terkait
channel youtube Najwa Shihab merupakan senang humor maka itu
sebuah konten yang didalamnya berisi atau
masih menjadi alasan dan
membahas tentang berkomedi dari mata
Islam dan batasan-batasan berkomedi dalam penguat bahwa anda masih
Islam. Selain itu, didalamnya juga membahas manusia.
tentang peran komedi sebagai suara
masyarakat atau aspirasi masyarakat.
 “Batasan bahwa setiap
Dalam tayangan youtube tersebut, target dari jokes kita itu
terdapat implikatur yakni implikatur punya ruang sakralnya
representatif, implikatur direktif, dan masing-masing yang ngga
implikatur ekspresif. bisa disentuh. Yang kalo
disentuh tuh bener-bener
1. Implikatur Representatif
ruang sensitif banget ngga
 “Lebih banyak dirumah
bisa dibahas lah kaya
karena kebetulan kerjaan
biasanya untuk agama soal
aku jug umumnya bisa
yang dasar-dasar
diremote dari rumah si Mbak
fundamental agama baiknya
Nana. Jadi santai gitu.”
engga. Trus juga ketika
(Pada menit 1:54)
mungkin aku ngobrol dengan
Abi dan aku ngobrol dengan
Kutipan percakapan diatas,
temen-temen aku jelas beda
menggambarkan bahwa
batasannya. Karena aku tahu
penutur sedang menjelaskan
gimana backgroundnya Abi
atau menuturkan bahwa
dan gimana backgroundnya
pekerjaannya memang lebih
temen-temen aku. Jadi,
banyak dikerjakan dirumah.
sering riset dulu dengan
siapa nih aku ngobrol, penerimaannya lebih terbuka
dengan siapa aku mnegisi di dan jauh lebih mudah
acara tersebut begitu.” (Pada ditangkap analogi komedi
menit 5:40) itukan biasanya mengambil
sehari-hari. Jadi itu cara
Kutipan diatas yang pas banget.” (Pada
menggambarkan bahwa menit 7:08)
dengan mengetahui batasan
berkomedi, ia menjadi paham Kutipan diatas
harus bagaimana dan dapat menggambarkan bahwa
menyesuaikan ketika penutur sedang menjelaskan
berkomunikasi dengan lawan spekulasinya terhadap
bicaranya. komedi yang digunakan
sebagai media untuk
 “Jadi aku liat, oh komedi itu mengkritik.
bisa membawa suara-suara
yang tidak terwakilkan untuk  “Ada dong waktu untuk
didengar oleh para pengatur bercanda, ada waktu untuk
gitu.?” (Pada menit 6:58) serius, ada waktu-waktu.
Berlebih dalam beragamapun
Kutipan diatas terlarang.” (Pada menit
menggambarkan bahwa 11:23)
penutur baru mengetahui jika
komedi juga bisa membawa Kutipan diatas
atau menjadi media kritikan menggambarkan bahwa,
atau suara yang tidak penutur sedang menerangkan
terwakilkan untuk para tentang batasan mengenaui
pengatur. suatu hal termasuk juga
dalam hal berkomedi atau
 “Dan karena bercanda.
penyampaiannya komedi jadi
orang kemudian aku merasa
terkadang misalnya ada yang
 “Saya kalo kesana berarti Kutipan diatas menggambarkan,
saya jadi komedian sukses bahwa dilarang atau tidak
kali ya.” (Pada menit 13.35) diperbolehkan melucu,
berkomedi, bercanda dengan
Kutipan diatas membawa unsur agama.
menggambarkan bahwa
penutur sedang berspekulasi  “Doakan saya masuk surga.”
bahwa ketika penutur datang (Pada menit 9:09)
ke daeah yang dimaksud,
maka penutur akan sukses Kutipan diatas menggambarkan
menjadi komedian, karena bahwa penutur meminta
dalam kata ‘kesana’ yang didoakan supaya masuk surga.
dimaksud, terdapat daerah
yang ditemui kejanggalan. 3. Imolikatur Ekspresif
 “Aku kaget tadi Mbak Nana, pas
tahu ternyata Abi nonton Mr.
2. Implikatur Direktif
Bean, ku kira tuh kek ulama-
 “Menurut Papah, yah jangan
ulama tuh kek anti banget
disini mulu deh ntar makin ahli
dengan hal-hal…” (Pada menit
lu tawurannya, udah deh ke Jawa
3:30)
Timur aja. Mondok, tawuran
juga disana hahaha.” (Pada
Kutipan diatas menggambarkan
menit 2:04)
bahwa, penutur kaget atau
merasa sangat heran ketika
Kutipan diatas menggambarkan
mendengar bahwa seorang ulama
bahwa Ayah si penutur
juga gemar menonton tayangan
memerintah atau
Mr.Bean.
mengistruksikan supaya anaknya
itu mondok di Jawa Timur saja.
 “Karena emang hadiah paling
besar buat komedian itu ketika
 “Jangan melucu dengan
beneran bisa membuat orang
menyinggung agama, jangan
lain bahagia tertawa tuh rasanya
melucu dengan melampaui batas,
berlebihan.” (Pada menit 7:30)
seneng banget itu.” (Pada menit  “Makasih banyak udah bikin kita
19:45) senang hari ini.” (Pada menit
21:54)
Kutipan diatas menggambarkan
bahwa seorang komedi akan
Kutipan diatas menggambarkan
merasakan bahagia, gembira jika
bahwa penutur berterima kasih
sukses membuat orang lain
karena telah dibuat bahagia dan
benar-benar tertawa bahagia.
tertawa diwaktu tersebut.

 “Makanya kamu jadi komedian


 “Sama-sama. Terima kasih Mbak
juga karena itu. Karena
Nana, terima kasih Abi, dapet
kebahagiaan paripurna kalo liat
inside yang luar biasa soal
orang ketawa ya.” (Pada menit
komedi dalam Islam. Saya dapet
19:55)
counter kalo ada yang bilang
pekerjaannya tidak
Kutipan diatas menggambarkan
diperbolehkan dalam Islam,
bahwa, salah satu alasan menjadi
akhirnya dapet sudut pandang
komedian adalah kebahagiaan
baru soal ini alhamdulillah.”
paripurna yang mana ketika
(Pada menit 21:5)
audiensnya merasakan bahagia
dan tertawa dengan sungguh- Kutipan diatas, menggambarkan
sungguh. bahwa penutur sangat bahagia
karena telah mendapat
 “Wah terkejut saya.” (Pada kesempatan untuk menambah
menit 20:38) ilmu, serta mendapatkan sudut
pandang tentang komedi dalam
Kutipan diatas menggambarkan Islam.
bahwa penutur sedang Simpulan
mengungkapkan rasa terkejutnya,
Berdasarkan hasil penelitian, dapat
rasa kegetnya terhadap sesuatu disimpulkan bahwa dalam tayangan youtube
hal yang ada pada tayangan. pada channel Najwa Shihab yang bertema
Jumpa Abi, Bintang Emon: Berkomedi,
bolehkah dalam Islam? Terdapat 3 jenis
implikatur. Yaitu delapan implikatur
representatif, enam implikatur ekspresif, dan Podcast Shihab & Shihab, Jumpa Abi,
lima implikatur direktif. Bintang Emon: Berkomedi, bolehkan
dalam Islam? Dalam Channel Najwa
Daftar Pustaka Shihab (https://youtu.be/lzKtrZOkWbs).
Adriana, Iswah. 2018. Pragmatik. Sudaryanto. 2015. Metode dan Aneka Teknik
Surabaya: Buku Pena Salsabila. Analisis Bahasa. Yogyakarta: Duta
Wacana University Press.
Ernita, dkk. 2022. Implikatur Percakapan
dalam Lawak Berbahasa Batak Toba Sugiyono. 2015. Penelitian Pendidikan
di Akun Youtube Campuraduk (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
Channel. Jurnal Pendidikan R&D). Bandung: Alfabeta.
Tambusai, Vol. 6 No. 2. Suryanti. (2020). Pragmatik. Jateng: Penerbit
Lakeisha.
Faiqah, Fatty, dkk. 2016. Youtube
Sebagai Sarana Komunikasi Bagi Rohmadi, Muhammad. 2004. Pragmatik
Komunitas Makassarvidgram. Jurnal Teori dan Analisis. Yogyakarta: Lingkar
Komunikasi Kareba, Vol. 5, No. 2. Media.

Fawziyyah & Santoso. 2017. Implikatur Yuniarti, Netti. 2014. Implikatur Percakapan
Percakapan Dalam Percakapan Dalam Percakapan Humor. Jurnal
Humor. Jurnal Pendidikan Bahasa, Pendidikan Bahasa, Vol. 3 No. 2.
Vol. 3 No. 2.

Handayani, Ricka. 2020. Youtube


Sebagai Media Komunikasi Dalam
Berdakwah Di Tengah Pandemi.
Jurnal Hikmah, Vol. 15 No.1.

Kridalaksana, Harimurti. 2001. Kamus


Linguistik Edisi Keempat. Jakarta:
Gamedia Pustaka Utama.

Maleong, L. J. (2008). Metodologi Penelitian


Kualitatif. In Remaja Rosdakarya
Offset, Vol. VI (Issue 1).

Nazir, Moh, 2014. Metode Penelitian.


Bogor: Ghalia Indonesia.

Piterson, Fery. 2021. Fungsi Tindak Tutur


dan Implikatur Di Channel Youtube
CNN Indonesia Bertema Covid-19
(Kajian Pragmatik).

Anda mungkin juga menyukai