TEORI IMPLIKATUR
MOCH.SONY FAUZI,M.PD
Implikatur adalah sebuah
fenomena kebahasaan
dalam sebuah komunikasi
yang di dalamnya terdapat
keterkaitan antara ujaran
dari penutur dan lawan
tuturnya, namun keterkaitan
itu tidak tampak secara
literal (Abdul Chaer, 2010)
Contoh :
1, A : Waktu Asyar sudah masuk belum ?
B : Tadi tukang roti sudah lewat.
2. A : Di sini panas sekali ya
B ; Maaf, kipas anginku lagi ngadat
3. A : Pak Dekan ada ?
B : Maaf, lagi ada tamu di dalam.
A: Maukah kau datang ke tempatku malam
ini?
B: Ibu Rima sedang berkunjung malam ini
Dalam konteks lain, ujaran B dapat diinterpretasikan dengan
berbagai macam yakni melakukan sejumlah tindak tutur yg
berbeda
Mungkin A bertanya kepada B sehari
sebelumnya kapan kunjungan ibu Rima
berikutnya. Dalam hal ini ujaran B berfungsi
memberitahu A tentang peristiwa tersebut.
Mungkin B tahu bahwa A sangat senang
dengan ibu Rima dan membuat ujaran ini
dengan pandangan untuk menunjukkan bahwa
A datang untuk menemuinya.
Mungkin B tahu kalau A menganggap ibu Rima
sebagai wanita yang tidak menyenangkan.
Dengan pengetahuan ini di benak B, dia
Menurut Yule (1998) Tindak tutur dalam segi
strukturnya terbagi menjadi dua :
1. Tindak tutur langsung (Direct Speech Act)
2. Tindak tutur tidak langsung (Indirect Speech
Act)
Menurut Grice (1975) Implikatur memerlukan
3 hal:
a. Benar tidaknya presuposisi N
b. Tinggi rendahnya tingkat pemahaman T thd
konteks
c. Tinggi rendahnya daya inferensi pragmatik T
JENIS-JENIS IMPLIKATUR