Anda di halaman 1dari 4

- Dan aku tidak pernah melihatnya seumur hidupku..

aku bersumpah
kepadamu
- Terus siapa kekasihmu ?
- Kekasihku ?... tidak wahai tuan..Dan aku tidak melihatnya dalam
hidupku aku bersumpahjangan anda menyakiti perasaankuaku
seorang lelaki baik-baik yang tidak memiliki hubungan dengan
perempuan..dan aku pun tidak mengenal satu orang perempuan pun.
- Lah perempuan yang disampingmu di dalam mobil. Apa dia seorang
perempuanatau?
- Ahhhanda benar.tetapi cerita yang sebenarnya adalah ketika aku
berjalan di jalan menuju tempat ku (rumahku), seperti kebanyakan
yang dilakukan oleh orang-orangketika ada sebuah mobil yang
berhenti di tempat ku berdirilantas akupun naikdan ternyata
disampingku itu seorang perempuan
- Seperti yang dilakukan oleh (bis-bis)!
- Tentu
- Apa kamu mengenal perempuan tersebut?...
-
- Dan bertemu dengannya tanpa mengetahui dan mengenal perempuan
itu sebelumnya?...
- Demi Allah
- Itu sebuah kemulyaan bagi perempuan itu .seperti angkutan umum.
Dia membawa orang-orang dari jalan baik yang dikenalnya maupun
tidak
- Janganlah anda menyalahkannya tuan . Masalah ini mempunyai
pangkal awal
- Saat itu, aku berniat untuk menceritakan cerita yang sebenarnya dan
rinci kepadanya. Tetapi, aku mengurungkan untuk menceritakan hal
tersebut kepadanya. Aku pun menyadari hal tersebut mustahil
sepertinya aku tidak perlu mengatakan keberadaan laki-laki yang ada
di kursi belakang dan telah mengajakku. Karena laki-laki yang ada
dimobil tersebut duduk di belakang dengan kaca yang gelap yang
tertutup rapat. Pada saat itu, laki-laki yang tidak lain adalah suami dari
perempuan cantik tadi, secara otomatis melihat kepadaku disamping
perempuan yang berada di belakang kemudi. Sehingga, seandainya
aku mengatakan yang sebenarnya, tentang sahabatku yag tidak
kukenal, semuanya tidak dapat memberikan banyak perubahan.
Malah, dalam hal ini, perempuan telah mendapatkan dua dakwaan
sekaligus..tiba-tiba muncul ide dalam fikirankusiapa tahu sang suami
akan mempercayaiku. Aku akan mencoba untuk memindahkan beban
kejahatan dari yang satu ke yang lainnya. Dan dia tidak akan
mengetahuinya. Aku akan terus berusaha dan tidak akan berhenti.
Kecuali, hal tersebut membawaku pada hal-hal yang hina, rendah,
pengecut, buruk dan adu domba. Aku akan berkata bahwa dari awal
percakapan, kami telah sama-sama menarik. Aku melihatnya dari sorot
mata dan kecantikannya istrinya. Sebagaimana ia juga merasa tertarik
kepada diriku. Bagaimana indahnya bercinta dengannya. Dan tiba-tiba
kedatangan suaminya, membuat suasana menjadi keruh..jadi dalam
hal ini, aku juga telah menjadi terdakwa. Karena, aku telah menyakiti
perasaannya melalui perkataan dan perbuatanku. Sehingga, dia tidak
akan memiliki kekuatan dan alasan apapun untuk mengampuniku.
Sebagaimana juga tidak ada manfaat bagiku untuk mengingkari atau
membela diri. Aku akan menyerahkan semuanya ke tangan Allah.
Biarlah laki-laki itu beranggapan seperti apa yang diyakininya dan
menjadi apa yang diinginkannya laki-laki itu melihat kebisuan dan
keterpurukanku. Dia berkata dalam nada memerintah
- Bicaralah.apa yang dapat kamu katakana? Apa alasanmu kamu
duduk di samping istriku di mobil?....dan apa yang menyebabkan
kalian berdua kabur dariku, aku telah mengikuti kalian berdua dari
Mesir ke Giza, sampai ke wilayah Haram?....aku tidak menemukan
jawaban yang tepat dalam fikiranku, tidak ada perkataan yang benar
yang dapat aku katakana . terlebih dalam masalah ini :
- Karena terlalu sulit permasalahn ini tuan, sehingga kamu mencoba
untuk mencari alasan yang tepat
- Akhirnya kamu mengaku jugaapabila telah sampai pada keputusan
akhir, maka kita harus menjernihkan suasana dengan kepala dingin
dan sikap rasional, penuh hikmah dan tenangakan tetapi,
sebelumnya jawab terlebih dahulu apakah kamu mencintainya?
- Aku juga tidak tahu harus menjawab apa, apakah aku harus
mengatakan yang sebenarnya?... karena dalam kondisi seperti ini tidak
ada jarak yang membedakan antara kejujuran dan kebohongan. Dan
mungkin pada saat seperti ini kebohongan lebih dominan disbanding
kejujuran itu sendiri. Dan selama kita tidak dapat berkata jujur. Maka
cobalah untuk berkata bohong..karena terkadang kita berhasil keluar
dari kesulitan yang pada awalnya tidak memiliki jalan keluar. Justru
karena berbohong, akhirnya aku berkata :
- Kamu menanyakan kepadaku apa aku mencintainya? Saya
mencintainya seperti orang gila. Sehingga saya tidak dapat tidur pada
waktu malam.
- Apakah dia juga mencintaimu?
- Seperti cintanya seorang hamba. Dia juga tiddak dapat tidur di waktu
malam
- Sejak kapan kalian berdua saling mengenal satu sama lain?
- Setengah jam yang lalu
- Apa ini? Apakakah ini masuk akal? Jawablah dengan jawaban yang
benar apa yang telah aku pertanyakan kepadamu
- Aku telah menjawab sesuai dengan kenyataannya..maka tuanlah yang
dapat memisahkan antara yang benar dengan yang salah..
- Jawabanmu yang terakhir terlihat bohongkatakanlah yang
sebenarnya
- Baiklah, itu adalah satu-satunya perkataanku yang bohong..
maafkalnalh aku
- Tentu saja, sepertinya kalian telah lama saling mengenal satu sama
lain.
- Jujur aku katakan, kami telah bertemu dan berkenalan selama satu
tahun dan selam itu, hubungan kami berlangsung baik-baik saja
- Menakjubkan sekalisekarang dengarkanlah apa yang telah aku
putuskan :aku akan menceraikan istriku dan kamu harus menikahinya..
karena tidak ada masalah lain selain ini.
-
-
-
-

Anda mungkin juga menyukai