Anda di halaman 1dari 7

Jurnal PGSD: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 9 (3) 2016. Hal.

340-346
PGSD FKIP Universitas Bengkulu

ANEKA IMPLIKATUR YANG TERKANDUNG DALAM TINDAK


TUTUR NOVEL “KETIKA DERITA MENGABADIKAN CINTA”

Abdul Muktadir
Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bengkulu

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menemukan dan menjelaskan: (1) wujud tindak tutur yang
mengandung implikatur dalam novel Ketika Derita Mengabadikan Cinta; (2) aneka
implikatur yang terkandung dalam tindak tutur pada novel “Ketika Derita Mengabadikan
Cinta.” Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sumber data adalah data
objektif berupa dokumen, yakni tuturan tokoh-tokoh dalam novel “Ketika Derita
Mengabadikan Cinta.” Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara
menganalisis/mengkaji/mencatat dokumen (content analysis). Hasil penelitian
menunjukkan (1) wujud tindak tutur yang mengandung implikatur dalam novel “Ketika
Derita Mengabadikan Cinta” antara lain tindak tutur Representatif, Direktif, Ekspresif,
Komisif, Deklarasi, dan tindak tutur perlokusi; (2) aneka implikatur yang terdapat dalam
novel “Ketika Derita Mengabadikan Cinta” berupa nilai moral/pembentukan karakter,
sosial, psikologis, serta hal-hal positif lain yang dapat dijadikan sebagai teladan hidup.
baik dalam berperilaku atau bertutur kata, seperti tuturan yang mengandung tindakan,
mengajak, menyenangkan orang lain, mengklaim, meminta izin, memberikan
kepastian/alasan, mengkritik, perasaan senang, humor, dan memberi nasihat.

Kata kunci: tindak tutur, implikatur

PENDAHULUAN diakibatkan adanya kendala tujuan ketika


melakukan interaksi. Artinya, penutur memiliki
Sebagai piranti untuk membangun tujuan tuturan yang berbeda dengan mitra tutur
hubungan dengan orang lain, bahasa memiliki serta adanya kerja sama yang kurang baik
fungsi yang sangat bervariasi. Salah satu fungsi antarkeduanya. Oleh karena itu, pesan seorang
bahasa yang terdapat dalam kelompok besar penutur terhadap mitratuturnya dapat
adalah fungsi pragmatis. Fungsi pragmatik adalah disampaikan dengan baik jika keduanya dapat
fungsi bahasa yang lebih ditekankan pada fungsi saling memahami makna tuturan. Pemahaman
bahasa untuk berkomunikasi dalam kehidupan yang dimaksud tidak cukup hanya secara
sehari-hari secara umum. Dengan kata lain, semantis, karena pesan dalam berkomunikasi
fungsi bahasa untuk menyampaikan maksud tidak hanya tersurat tetapi juga tersirat.
kepada mitratutur. Untuk dapat menyampaikan Untuk dapat memahami makna tersirat dari
maksud kepada mitratuturnya, seorang penutur suatu ujaran mutlak diperlukan implikatur.
harus dapat memilih dan menggunakan bahasa Implikatur menurut Grice dalam Cummings
yang tepat. Ketepatan pemilihan ragam bahasa (2007:13) adalah efek tertentu dari pendegar dari
sangat berpengaruh terhadap kelancaran suatu ujaran, meskipun makna itu bukan
komunikasi. merupakan suatu bagian dari apa yang dituturkan.
Keragaman bentuk tutur, implikasi tuturan, Oleh karena itu, implikatur dapat menjembatani
dan kendala konteks pemakaian tuturan antara apa yang dituturkan oleh penutur dengan
merupakan masalah bertutur yang cenderung apa yang menjadi makna sebuah tuturan.
menimbulkan salah maksud tutur. Selain itu, Implikatur adalah bagian dari tindak tutur.
tidak menutup kemungkinan pula terjadinya Artinya, implikatur terdapat dalam tindak tutur.
konflik antara penutur dengan mitra tutur. Hal ini Hal ini disebabkan implikatur sangat penting

340 Jurnal PGSD: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 9 (3) 2016.
Hal. 340-346
Aneka Implikatur Yang Terkandung Dalam Tindak Tutur Novel “Ketika Derita Mengabadikan
Cinta”

dalam suatu tindak tutur karena implikatur dinamakan implikatur. Hal ini dapat dikaitkan
mampu memberikan beberapa konstribusi, (1) dengan pendapat Austin (1962: 60) yang
menawarkan sejumlah penjelasan funsional menyatakan implikatur adalah ujaran yang
fakta-fakta linguistik yang signifikan, (2) mempunyai makna yang disampaikan penutur
implikatur memberi sejumlah pertimbangan melalui bahasa.
ekspilisit mengenai seberapa besar Implikatur atau penyiratan merupakan
kebermaknaannya, lebih dari apa yang konsep yang mengacu pada sesuatu yang
sebenarnya dikatakan, (3) cenderung diimplikasikan oleh sebuah tuturan yang tidak
mempengaruhi simplikasi pokok, baik pada dinyatakan secara eksplisit oleh tuturan (Wijana
struktur maupun isi uraian semantik, (4) & Rohmadi, 2009:119). Kemudian, implikatur
sekurang-kurangnya sejumlah konsep yang adalah ujaran atau pernyataan yang menyiratkan
berkaitan erat agaknya cukup penting jika sesuatu yang berbeda dengan yang sebenarnya
berbagai macam fakta pokok mengenai bahasa diucapkan (Rohmadi, 2004:113)
dipertimbangkan secara tepat, (5) prinsip-prinsip Pemahaman terhadap implikatur akan lebih
yang melahirkan implikatur memiliki suatu daya mudah jika penulis atau penutur dan pembaca
penjelasan yang sangat umum (Levinson, atau lawan tutur telah berbagi pengalaman.
1985:55). Pengalaman dan pengetahuan yang dimaksud di
Media dalam komunikasi bahasa tulis sini adalah pengetahuan dan pengalaman tentang
salah satunya dapat dilihat dan diketahui dari berbagai konteks tuturan yang melingkupi
berbagai karya sastra. Sastra merupakan salah kalimat-kalimat yang dilontarkan oleh penulis.
satu hasil dari kerja seni kreatif untuk Terkait dengan pendapat tersebut,
mengungkapkan ide, pengalaman, kritik, Hasibuan menambahkan bahwa secara kenyataan
harapan, keinginan, ekspresi diri, dan lain-lain. penutur sering mengucapkan tuturan dalam
Dalam karya sastra terdapat banyak hal yang bentuk yang berbeda dengan tindak tutur yang
hendak disampaikan oleh kreator sastra pada dimaksudkan ketika berkomunikasi dengan
pembacanya dan biasanya hal tersebut bersifat lawan tuturnya (Hasibuan, 2005) Misalnya,
implisit/tersirat sehingga pembaca dapat penutur bermaksud meminta, tetapi
mengambil suatu manfaat yang terkandung di mengekspresikannya melalui bentuk pertanyaan,
dalamnya jika teliti membacanya. Hal seperti sehingga terdapat perbedaan antara yang
itulah yang dapat dikatakan sebagai implikatur diucapkan dengan yang dimaksudkan. Hal seperti
dalam karya sastra. itulah dinamakan implikatur tuturan. Oleh karena
Dalam kajian ini, penulis ingin mengkaji itu, secara tidak langsung implikatur berada di
implikatur yang terdapat dalam tindak tutur karya balik tuturan tersebut. Dengan demikian, dapat
sastra novel “Ketika Derita Mengabadikan diambil suatu pengertian secara umum bahwa
Cinta” yang mengandung aneka implikatur dari implikatur merupakan makna atau maksud yang
tindak tutur tokoh-tokoh di dalam cerita, terutama terselubung yang disampaikan penutur melalui
implikatur yang output-nya berupa nilai-nilai atau tindak tuturnya.
hal-hal bermanfaat yang dapat dijadikan sebagai Saat seseorang bertutur, orang tersebut
teladan hidup. Pada gilirannya tindak tutur yang tidak hanya bertutur tapi juga melakukan
beruap nilai-nilai yang dikaji dalam novel dapat tindakan. Tindakan bertutur tersebut disebut
diimplementasikan dalam kehidupan dengan tindak tutur. Tindak tutur menurut
bermasyarakat. (Austin, 1962:10) adalah ujaran yang
Dalam proses komunikasi selalu ada pesan mempunyai kekuatan tertentu, seperti
yang disampaikan, baik pesan yang tersurat menginformasikan, memberi perintah, dan
maupun yang tersirat. Pesan tersurat lebih mudah sebagainya. Dengan kata lain, tindak tutur adalah
dipahami oleh penerima pesan daripada pesan tindak menyatakan sesuatu. Selain tidak tutur
tersirat karena pesan tersirat dapat dipahami dan sebagai ujaran juga disertai tindakan yang disebut
ditangkap maksud/maknanya setelah penerima ilokusi. Searle (1973:24) menjelaskan tindak
pesan benar-benar memahami konteks, teks, ilokusi adalah melakukan tindak itu sendiri,
tujuan, dan maksud/makna dari pesan yang seperti menyatakan, bertanya, dan memberi
disampaikan. Dalam ilmu pragmatik, perintah.
maksud/makna yang berada dibalik suatu Berdasarkan pendapat tersebut dapat
tuturan/pesan/informasi yang disampaikan disimpulkan bahwa dalam tindak tutur yang

Hak Cipta@ 2016 Oleh PGSD FKIP Universitas Bengkulu 341


ISSN 1693 8577
Abdul Muktadir

dipentingkan adalah tanggung jawab penutur kebenaran proposisi yang diungkapkan. Contoh
untuk melakukan suatu tindakan dengan isi tindak tutur ini seperti pernyataan suatu fakta,
tuturan. Dengan kata lain, mengujarkan kalimat penegasan, kesimpulan, membual, mengeluh, dan
apa saja, penutur dapat dipandang telah mengemukakan pendapat. Umumnya tindak tutur
melakukan suatu tindakan. ini termasuk kategori bekerja sama sehingga
Secara pragmatis ada tiga jenis tindakan bersifat netral, kecuali membual yang biasanya
yang diwujudkan penutur dalam berbahasa, yaitu dianggap tidak santun. Tindak tutur representatif
tindakan mengungkapkan sesuatu (lokusi), disebut juga dengan tindak tutur asertif. Ketiga,
tindakan melakukan sesuatu (ilokusi), dan ekspresif merupakan tidak tutur yang menyatakan
tindakan mempengaruhi lawan bicara (perlokusi) sesuatu yang dirasakan oleh penutur. Dengan
(Levinson. 1985:46-55). Pertama, tindak lokusi kata lain, tindak tutur yang berisi ungkapan sikap
semata-mata hanyalah tindak bicara, yaitu tindak psikologis penutur terhadap situasi yang tersirat
mengucapkan sesuatu dengan makna kata atau dalam tindak tutur. Contoh dari tindak tutur ini
makna kalimat sesuai dengan makna kata itu. seperti kegembiraan, kesulitan, kesukaan,
Dalam tataran ini, makna kata atau kalimat yang kebencian, kesenangan atau kesengsaraan.
ada tidak mempedulikan maksud dan fungsi Tindak tutur ini cenderung bersifat
tuturan yang merupakan perpanjangan atau menyenangkan. Berdasarkan sifatnya tersebut,
perluasan makna kata itu secara harfiah. Kedua, secara intrinsik tindak tutur ini umumnya
tindak ilokusi adalah tindak melakukan sesuatu. termasuk santun. Keempat, komisif merupakan
Pada tataran ini membicarakan maksud, fungsi, tindak tutur yang dipahami oleh penutur untuk
atau daya tutur yang dituturkan. Tuturan “saya mengikatkan dirinya terhadap tindakan-tindakan
haus” yang dituturkan penutur mengacu pada di masa yang akan datang. Contoh ilokusi ini
makna lebih luas di luar yang diucapkan, yaitu misalnya menjanjikan dan menawarkan. Ilokusi
penyampaian meminta minum kepada mitratutur. ini juga cenderung bersifat menyenangkan
Ketiga, tindak perlokusi mengacu ke efek yang daripada bersifat kompetitif karena tidak
dihasilkan penutur dengan mengatakan sesuatu. mengacu pada kepentingan penutur, tetapi pada
Tuturan ”Saya haus” yang diucapkan oleh kepentingan mitratutur. Kelima, direktif
seorang penculik anak, tentunya tidak sama merupakan tindak tutur yang dimaksudkan
maknanya dengan yang dimaksudkan pada lokusi penutur agar lawan tutur melakukan sesuatu.
dan ilokusi. Pada tataran perlokusi, tuturan “saya Selain itu, ilokusi direktif ini bertujuan
haus” itu diucapkan oleh penculik atau menghasilkan suatu efek berupa tindakan yang
penyamun dapat berimplikasi mempengaruhi, dikeluarkan oleh mitratutur. Meskipun ilokusi
menakuti korban, karena besar kemungkinannya direktif ini menghasilkan efek menggiring
bahwa sebelumnya korban telah diberitahu mitratutur untuk melakukan suatu tindakan, tapi
bahwa si penculik suka minum darah, yang tidak semua direktif bermakna kompetitif. Ada
menyebabkan anak (korban) takut. sebagian direktif yang secara intrinsik cukup
Tindak tutur merupakan tindakan yang santun, misalnya mengundang, tetapi ada pula
dilakukan melalui ujaran yang terdiri atas lima sebagian direktif yang secara intrinsik kurang
jenis, yaitu deklarasi, representatif, ekspresif, santun, misalnya memerintah.
komisif, dan direktif (George & Yule, 1996:47-
53). Pertama, deklarasi merupakan tindak tutur METODE
yang menghasilkan perubahan dalam waktu yang
singkat hanya melalui tuturan. Dengan kata lain, Metode yang digunakan dalam penelitian
deklarasi merupakan tindak tutur yang memberi ini adalah metode kualitatif. Metode kualitatif
akibat tertentu pada mitratutur berdasarkan memanfaatkan cara-cara penafsiran dengan
kesesuaian antara isi proposisi dengan realitas. menyajikannya dalam bentuk deskripsi terhadap
Contohnya adalah pernyataan memecat, memberi pemaknaan teks. Oleh karena itu, penelitian ini
nama, mengundurkan diri, menjatuhkan berbentuk studi kepustakaan. Artinya, data yang
hukuman, dan mengangkat pengawai. Kedua, menunjang penelitian ini dikumpulkan melalui
representatif merupakan tindak tutur yang penelaahan kepustakaan. Sumber data adalah
menyatakan keyakinan penutur benar atau tidak. data objektif berupa dokumen, yakni tuturan
Selain itu, tindak tutur representatif merupakan tokoh-tokoh dalam novel “Ketika Derita
tindak tutur yang mengikat penutur pada Mengabadikan Cinta.

342 Jurnal PGSD: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 9 (3) 2016.
Hal. 340-346
Aneka Implikatur Yang Terkandung Dalam Tindak Tutur Novel “Ketika Derita Mengabadikan
Cinta”

Teknik pengumpulan data dilakukan psikologis atau kejiwaan penutur dapat diamati
dengan cara menganalisis /mengkaji/mencatat oleh lawan tutur. Contoh:
dokumen (content analysis). Teknik
penganalisisan data dalam penelitian ini “Saya merasa tidak puas dengan cara
dilakukan dengan langkah-langkah berikut ini. hidup seperti ini, saya merasa terkongkong dan
1. Membaca secara berulang objek terbelunggu oleh golongan sosial yang didewa-
penelitian, yaitu novel “Ketika Derita dewakan.”
Mengabadikan Cinta.”
2. Mengklasifikasikan tindak tutur yang 4. Tindak Tutur Komisif
terdapat dalam novel Tindak tutur komisif dapat
3. Mengkaji implikatur yang terkandung dimanfaatkan oleh penutur untuk menyatakan
dalam tindak tutur yang terdapat dalam janji, penawaran, atau sesuatu yang mengikat
novel. penuturnya untuk melaksanakan sesuatu sesuai
isi tuturan yang disampaikan. Berikut contoh
HASIL tuturannya.

Wujud Tindak Tutur yang Mengandung “Kita akan buktikan pada mereka
Implikatur dalam Novel “Ketika Derita bahwa kita boleh hidup Berjaya dengan
Mengabadikan Cinta.” keyakinan cinta kita.”
1. Tindak Tutur Deklaratif
Jika melihat data, dapat diketahui bahwa 5. Tindak Tutur Direktif
tuturan yang menggunakan tindak direktif Jika melihat data, dapat diketahui bahwa
dimaksudkan tindak tutur yang menghasilkan tuturan yang menggunakan tindak direktif
perubahan dalam waktu yang singkat hanya dimaksudkan penuturnya untuk membuat
melalui tuturan. Jadi, deklaratif merupakan tindak pengaruh agar lawan tutur melakukan tindakan
tutur yang memberi akibat tertentu pada mitra sesuai dengan isi tuturan yang disampaikan. Jadi,
tutur berdasarkan kesesuaian antara ungkapan semakin besar kekuatan tuturan untuk
yang bisa dipercaya dengan realitas. Berikut meyakinkan dan mempengaruhi lawan tutur
contoh tuturannya yang diambil dari novel. maka tindak lanjut yang diberikan akan sesuai
dengan harapan penutur. Berikut contoh
“Karena kamu memilih pasangan hidup tuturannya yang diambil dari novel.
yang salah dan akan menurunkan martabat
keluarga.” ”Kita berdua paling berprestasi dalam
angkatan dan mendapat tawaran dari fakulti
2. Tindak Tutur Representatif sehingga akan memperoleh keringanan dalam
Berdasarkan data yang ada, diketahui pembiayaan, kita harus bersabar sebentar
bahwa tindak representatif digunakan penutur menahan derita untuk meraih keabaian cinta
untuk mengutarakan sesuatu dengan bentuk tutur dalam kebahagiaan.”
yang mengikat penuturnya akan kebenaran yang
diungkapkan. Dalam hal ini, kekuatan tuturan PEMBAHASAN
yang menggunakan tindak ini berada pada isi
tuturan penutur. Jadi, tuturan ini digunakan untuk Hasil penelitian di atas akan dibahas secara
meyakinkan lawan tutur. Berikut contohnya. rinci di bawah ini:
1. Tindak Tutur Deklaratif
“Pernikahan itu tidak boleh terjadi Berikut contoh tuturannya yang diambil
selamanya”, penegasan sang ayah. dari novel:
3. Tindak Tutur Ekspresif
Berdasarkan data tindak tutur ekspresif, “Karena kamu memilih pasangan hidup
diketahui bahwa tuturan yang menggunakan yang salah dan akan menurunkan martabat
tindak ekspresif berfungsi untuk menyatakan atau keluarga.”
menunjukkan sikap psikologis penutur terhadap
suatu keadaan. Melalui isi tuturan itulah keadaan Tuturan tersebut termasuk dalam tindak
tutur deklarasi (menjatuhkan hukuman) karena

Hak Cipta@ 2016 Oleh PGSD FKIP Universitas Bengkulu 343


ISSN 1693 8577
Abdul Muktadir

tuturan sang ayah pada tokoh Mamduh 3. Tindak Tutur Ekpresif


bermaksud untuk memberikan hukuman dengan Berikut contoh tuturan yang diambil dari
tidak mengizinkan tokoh Mamduh menikah novel:
dengan wanita pilihannya. Sang ayah tidak
mengizinkan Mamduh menikah dengan alasan “Saya merasa tidak puas dengan cara
gadis pilihan Mamduh tidak berasal dari keluarga hidup seperti ini, saya merasa terkongkong dan
yang berdarah biru. Pemberian hukuman tersebut terbelunggu oleh golongan sosial yang didewa-
dimaksudkan untuk menghukum Mamduh karena dewakan.”
tidak mau menuruti keinginan sang ayah.
Pemberian hukuman tersebut juga ditunjukkan Tuturan tersebut termasuk ke dalam tindak
sang ayah dengan mengizinkan adik Mamduh tutur ekspresif (menyatakan kesulitan) karena
menikah dengan pasangan pilihannya. tuturan tokoh Mamduh dimaksudkan untuk
Dalam tindak tutur deklaratif tersebut mengucapkan kesulitan dan kesengsaraan yang
mengandung implikatur yang berupa nilai moral dirasakan oleh jiwa mahmud. Tuturan tersebut
yang negatif pada sang ayah. Hal itu dapat tak lain sebagai bukti wujud ekspresi Mahmud
dibuktikan oleh sikap sang ayah yang untuk menyatakan perasaan gundahnya. Tuturan
memberikan izin pada tokoh adik menikah tersebut bertujuan untuk mengucapkan rasa
dengan pasangan pilihannya, padahal tokoh adik kesulitan ditunjukkan dengan kondisi psikologis
telah melakukan perbuatan yang melanggar penutur berupa perasaan terluka.
agama Islam. Akan tetapi, sang ayah tidak Implikatur yang terkandung dalam tindak
menunjukkan amarahnya sedikit pun karena tutur tersebut berupa kritikan. Tuturan dapat
pasangan yang ingin dinikahi oleh tokoh adik dikatakan mengandung implikatur berupa
berasal dari keluarga yang berdarah biru. kritikan apabila tuturan penutur dimaksudkan
untuk menunjukkan kekurangan dalam diri lawan
2. Tindak Tutur Representatif tutur agar mampu memperbaiki kekurangannya
Berikut contoh tuturan yang diambil dari sehingga bisa lebih baik.
novel: Tuturan tersebut juga menunjukkan
kritikan Mamduh terhadap kehidupan yang
“Pernikahan itu tidak boleh terjadi dijalaninya. Kritikan itu diberikan Mamduh
selamanya”, penegasan sang ayah.” karena dia tidak puas dengan hidup yang selalu
Tuturan di atas merupakan tuturan yang dibelenggu dengan status sosial.
berupa tindak tutur representatif. Tindak tutur
representatif dalam tuturan tersebut dibuktikan 4. Tindak Tutur Komisif
oleh penegasan tokoh Ayah kepada anaknya, Berikut contoh tindak tutur komisif:
Mamduh untuk tidak melangsungkan pernikahan
yang tidak diinginkan oleh tokoh Ayah. “Kita akan buktikan pada mereka
Dalam tindak tutur tersebut mengandung bahwa kita boleh hidup Berjaya dengan
implikatur berupa perasaan duka/menderita pada keyakinan cinta kita.”
anak. Betapa tidak, implikatur dalam tuturan
tersebut menunjukkan bahwa ayah mengancam Tuturan tersebut termasuk tindak tutur
Mamduh jika melangsungkan pernikahan dengan komisif (menyatakan kesanggupan) karena
gadis pilihannya. tuturan Mamduh menunjukkan kesanggupannya
Tokoh ayah yang menentukan jodoh untuk membuktikan bahwa suatu hari dia akan
anaknya akan dapat menimbulkan perasaan tidak hidup bahagia dengan keyakinan cinta yang kuat.
senang kepada anak, bahkan dapat menimbulkan Jadi, tuturan tersebut menyiratkan bentuk
keretakan hubungan pernikahan. Nurgiyantoro perhatian, dan rasa kasih sayang yang
(2007: 325) menyatakan jika orangtua ditunjukkan oleh tokoh Mamduh terhadap
memaksakan kehendaknya akan berakibat kurang pasangannya.
menyenangkan, dan akan mengganggu Tuturan tersebut bermaksud untuk
keharmonisan hubugan pasangan tersebut. menyampaikan kesanggupan penutur untuk
Tindakan yang memaksakan kehendak adalah melakukan suatu hal sesuai isi tuturan.
perbuatan yang tidak manusiawi, tidak religius. Kesanggupan tersebut tak lain sebagai wujud
janji penutur pada lawan tuturnya untuk

344 Jurnal PGSD: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 9 (3) 2016.
Hal. 340-346
Aneka Implikatur Yang Terkandung Dalam Tindak Tutur Novel “Ketika Derita Mengabadikan
Cinta”

melakukan sesuatu sebagai tindak lanjut dari disampaikan kepada pembaca. Pesan istri Madun
tuturan yang disampaikan. Jadi, kekuatan tuturan untuk melanjutkan studi bagain dari kebenaran
terletak pada seberapa besar pengaruh tuturan yang dapat diterima secara universal.
bagi lawan tuturnya.
Keyakinan tokoh Mamduh akan SIMPULAN
memperoleh kebahagian suatu saat suatu pesan
yang bisa memotivasi pebaca agar tidak mudah Berdasarkan uraian sebelumnya, dapat
putus asa. Nurgiyantoro (2007: 321) menyatakan disimpulkan beberapa hal. Pertama, wujud tindak
melalui cerita, sikap, dan tingkah laku tokoh- tutur yang mengandung implikatur dalam novel
tokoh itulah pembaca diharapkan dapat Ketika Derita Mengabadikan Cinta karya
mengambil hikmah. Habiburrahman El-Shirazy, antara lain tindak
tutur representatif, direktif, ekspresif, komisif,
5. Tindak Tutur Direktif deklarasi. Kedua, Aneka implikatur yang
Berikut contoh tuturan yang diambil dari terdapat dalam novel “Ketika Derita
novel: Mengabadikan Cinta” karya Habiburrahman El-
Shirazy berupa nilai moral/pembentukan
“Kita berdua paling berprestasi dalam karakter, sosial, psikologis, serta hal-hal positif
angkatan dan mendapat tawaran dari fakulti lain yang dapat dijadikan sebagai teladan hidup,
sehingga akan memperoleh keringanan dalam seperti tuturan yang mengandung tindakan
pembiayaan, kita harus bersabar sebentar mengajak, menyenangkan orang lain, meminta
menahan derita untuk meraih keabaian cinta izin, memberikan kepastian/alasan, pemberian
dalam kebahagiaan”. apresiasi, ketidaksukaan terhadap sesuatu,
mengkritik.
Tuturan tersebut termasuk ke dalam
tindak tutur direktif (mengajak) karena ucapan SARAN
pasangan Mamduh pada Mamduh bertujuan
meyakinkan Mamduh agar tetap melanjutkan Ada pun saran yang dapat dikemukakan
studinya. Akhirnya, dari tindak tutur tersebut dari novel ini adalah bahwa setiap novel tidak
tokoh Mamduh benar-benar terpengaruh dengan cukup dimaknai secara tersurat, tetapi diperlukan
tuturan istrinya. Hal itu dapat dibuktikan pada juga interpretasi dari makna tersurat tersebut.
tuturan Mamduh setelah mendengar ajakan Upaya pemaknaan novel secara tersurat maupun
istrinya. Tuturan tersebut adalah sebagai berikut. tersirat akan menjadikan pemahaman terhadap
novel secara utuh. Pemahaman novel secara utuh
“Ia begitu tegas. Matanya yang indah akan menjadikan novel lebih bermakna bagi
tidak membiaskan keraguan atau ketakutan sama pembaca dan pada gilirannya dapat menggali
sekali. berhadapan dengan tekad membaja nilai-nilai yang dikemas melalui tindak tutur para
istriku, hatiku pun luruh.” tokoh cerita.
Pada kata “hatiku pun luruh” telah
menunjukkan bahwa tindak tutur istri mampu DAFTAR PUSTAKA
mempengaruhi Mamduh. Implikatur yang
terkandung dalam tindak tutur direktif di atas Austin, J.L. 1962. How to Do Things with
adalah rasa optimis yang begitu luar biasa yang Words. Cambridge: Harvard University
dimiliki oleh istri Mamduh. Betapa tidak, dalam Press.
kondisi yang sangat menderita, dia masih
bersemangat untuk sukses meraih apa yang ingin Cummings, Louise. 2007. Pragmatik Sebuah
ia raih. Bermodalkan kesabaran dan kekuatan Perspektif Multidisipliner. Yogyakarta:
cinta yang dimiliki akan dapat meraih Pustaka Pelajar.
kebahagiaan seperti yang diimpi-impikan.
Tindak tutur yang dikemas melalui tokoh Hasibuan, N. H. “Perangkat Tindak Tutur dan
dalam novel bersifat mengajak bagian dari misi Siasat Kesantunan Berbahasa (Data
sastra. Nurgiyantoro (2007: 321) menyatakan Bahasa Mandailing)”. 2005. Logat: Jurnal
sastra biasanya mencerminkan pandangan Ilmu Ilmu Bahasa dan Sastra. Tahun ke-1,
tentang nilai-nilai kebenaran yangingin

Hak Cipta@ 2016 Oleh PGSD FKIP Universitas Bengkulu 345


ISSN 1693 8577
Abdul Muktadir

No. 2: 87–95. (di http://usupress.usu.ac.id.


Diakses pada 10 juli 2014.) Searle, J. R. 1973. Speech Act Theory And
Pragmatics. London: D. Reidel Publishing
Levinson. S. C. 1985. Pragmatics. Cambridge: Company.
Cambridge University Press.
Wijana, I. D. P. & Rohmadi, M. 2009. Analisis
Nurgiyantoro, Burhan. 2007. Teori Pengkajian Wacana Pragmatik: Kajian Teori dan
Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University Analisis. Surakarta: Yuma Pustaka.
Press.
Yule, George. 1996. Pragmatik. Yogyakarta :
Rohmadi, M. 2004. Pragmatik: Teori dan Gadjah Mada University Press.
Analisis. Yogyakarta: Lingkar Media.

346 Jurnal PGSD: Jurnal Ilmiah Pendidikan Guru Sekolah Dasar, 9 (3) 2016.
Hal. 340-346

Anda mungkin juga menyukai