Anda di halaman 1dari 12

Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)

Tindak Tutur Persuasi pada Brosur Layanan Bimbingan Belajar


dan Implikasinya

Oleh

Fittriandhari
Nurlaksana Eko Rusminto
Siti Samhati
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
e-mail: fittriandhari@gmail.com

ABSTRACT

The aims of this research were to describe the act of speech persuasion in the
brochure of tutoring services in Bandar Lampung and its implications for learning
Indonesian in high school. The research method used in this research was
qualitative. The results show that there are six persuasion techniques in the
brochure guidance service learning that are; techniques of rationalization,
identification, suggestion, conformity, compensation and replacement. Based on
the form of speech acts are devided into two froms, namely; direct speech acts and
indirect speech acts. The results of this study can be implicated in learning
Indonesian language in high school as a medium of learning and teaching
materials, especially on advertising materials.

Keywords: acts of speech, persuasion, brochures, tutoring services, implications.

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tindak tutur persuasi pada brosur
layanan bimbingan belajar di Bandar lampung dan implikasinya terhadap
pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada enam
teknik persuasi pada brosur layanan bimbingan belajar yaitu; teknik rasionalisasi,
identifikasi, sugesti, konformitas, kompensasi dan penggantian. Berdasarkan
bentuknya tindak tutur terbagi menjadi dua bagian yaitu; tindak tutur langsung
dan tindak tutur tidak langsung. Hasil penelitian ini dapat diimplikasikan pada
pembelajaran bahasa Indonesia di SMA sebagai media pembelajaran dan bahan
ajar khususnya pada materi iklan.

Kata kunci: tindak tutur persuasi, brosur, layanan bimbingan belajar, implikasi.

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 1
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)

PENDAHULUAN itu, Searle (dalam Rusminto 2015:


96) menjelaskan bahwa tindak tutur
Manusia sepanjang hidupnya hampir adalah teori yang mencoba mengkaji
tidak pernah terlepas dari peristiwa makna bahasa yang didasarkan pada
komunikasi. Setiap anggota hubungan tuturan dengan tindakan
masyarakat selalu terlibat dalam yang dilakukan oleh penuturnya.
komunikasi, baik berperan sebagai Peristiwa tutur dan tindak tutur
penutur maupun mitra tutur dengan merupakan dua sarana utama yang
menggunakan bahasa. Bahasa terdapat dalam proses komunikasi
diperlukan untuk berkomunikasi agar ketika menyampaikan suatu maksud
tujuan yang dinginkan dapat dari penutur.
mencapai dengan baik dan jelas.
Tanpa adanya bahasa, manusia tidak Dell Hymes (dalam Chaer dan
dapat mengungkapkan maksud dan Agustina, 2010: 48-49) menjelaskan
keinginanya kepada masyarakat. Hal bahwa peristiwa tutur harus
ini berkaitan dengan fungsi bahasa memenuhi delapan komponen, yang
untuk menjamin serta memantapkan bila huruf-huruf pertamanya
ketahanan dan keberlangsungan dirangkaikan menjadi akronim
komunikasi dan interaksi sosial SPEAKING. Delapan komponen itu
(Halliday dalam Tarigan, 2009: 6). sebagai berikut. Setting berkenaan
dengan waktu dan tempat tuturan
Fungsi bahasa harus dijalankan oleh berlangsung, sedangkan scene
penutur dan mitra tutur. Jika fungsi- mengacu pada situasi tempat dan
fungsi tersebut tidak dijalankan waktu atau situasi psikologis
dengan baik maka pesan yang pembicaraan. Waktu, tempat, dan
dituturkan oleh penutur tidak akan situasi tuturan yang berbeda dapat
tersampaikan kepada mitra tutur menyebabkan penggunaan variasi
dengan baik pula. Mitra tutur akan bahasa yang berbeda, Participants
kesulitan untuk memahaminya. adalah pihak-pihak yang terlibat
Fungsi-fungsi bahasa yang akan dalam tuturan, bisa pembicara dan
digunakan didasarkan atas tujuan kita pendengar, penyapa dan pesapa atau
berkomunikasi. Berbeda tujuan akan pengirim dan penerima (pesan).
berbeda pula alat komunikasi baik
bentuknya maupun sifatnya (Lubis, Ends merujuk pada maksud dan
2015: 4). tujuan pertuturan. Peristiwa yang
terjadi di ruang pengadilan
Setiap proses komunikasi yang bermaksud untuk menyelesaikan
terjadi dinamakan peristiwa tutur dan suatu kasus perkara; namun, para
tindak tutur dalam satu situasi tutur. partisipan di dalam peristiwa tutur itu
Menurut Chaer dan Agustina (2010: mempunyai tujuan yang berbeda, Act
47) peristiwa tutur adalah terjadinya sequences mengacu pada bentuk
atau berlangsungnya interaksi ujaran dan isi ujaran, Key mengacu
linguistik dalam satu bentuk ujaran pada nada, cara dan semangat
yang melibatkan dua pihak, yaitu dimana suatu pesan yang
penutur dan lawan tutur, dengan satu disampaikan (senang hati, dengan
pokok tuturan, di dalam waktu, serius, dengan singkat, dengan
tempat, dan situasi tertentu. Selain sombong, dengan mengejek, dan

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 2
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)

sebagainnya), Instrumentalities
mengacu pada jalur bahasa yang Menurut Kamus Besar Bahasa
digunakan seperti (jalur lisan, Indonesia edisi keempat(2008: 1062)
tertulis, melalui telegraf atau persuasi adalah ajakan kepada
telepon), Instrumentalitiesini juga seseorang dengan cara memberikan
mengacu pada kode ujaran yang alasan dan prospek baik yang
digunakan seperti (bahasa, dialek, meyakinkannya, sedangkan persuasif
ragam, atau register), Norms of bersifat membujuk secara halus.
interaction and interpretation,
mengacu pada norma atau aturan Keraf (2003: 118) mengemukakan
dalam berinteraksi dan Genre bahwa persuasi adalah suatu seni
mengacu pada jenis bentuk verbal yang bertujuan meyakinkan
penyampaian, seperti narasi, puisi, seseorang agar melakukan sesuatu
pepatah, doa dan sebagainya. yang dikehendaki pembicara pada
waktu ini atau pada waktu yang akan
Searle (dalam Rusminto, 2010: 22) datang. Tujuan akhirnya adalah agar
mengemukakan bahwa tindak tutur pembaca atau pendengar melakukan
adalah teori yang mencoba mengkaji sesuatu, maka persuasi dapat
makna bahasa yang didasarkan pada dimasukkan pula dalam cara-cara
hubungan tuturan dengan tindakan untuk mengambil keputusan. Mereka
yang dilakukan oleh penuturnya. yang menerima persuasi harus
Kajian tersebut didasarkan pada mendapat keyakinan bahwa
pandangan bahwa (1) tuturan keputusan yang diambilnya
merupakan sarana utama komunikasi merupakan keputusan yang benar,
(2) tuturan baru memiliki makna jika bijaksana dan dilakukan tanpa
direalisasikan dalam tindak paksaan.
komunikasi nyata, misalnya
membuat pernyataan, pertanyaan, Aristoteles (dalam Keraf, 2003:
perintah, atau permintaan. 121—123) mengajukan tiga syarat
yang harus dipenuhi untuk
Austin (dalam Rusminto 2015: 67) mengadakan persuasi, yaitu watak
mengklasifikasikan tindak tutur atas dan kredibilitas merupakan salah satu
tiga klasifikasi, yaitu tindak tutur faktor yang selalu diperhitungkan
lokusi, tindak tutur ilokusi,dan tindak dalam pergaulan antar manusia.
tutur perlokusi. Tindak lokusi adalah Persuasi akan berlangsung sesuai
tindak proposisi yang berada pada dengan harapan penutur bila mitra
kategori mengatakan sesuatu, tindak tutur telah mengenal penutur sebagai
ilokusi adalah tuturan yang memiliki orang yang berwatak baik. Watak
makna terselubung di dalam tuturan dan seluruh kepribadian penutur
tersebut, bukan hanya sekedar dapat diketahui dari seluruh
mengatakan sesuatu tetapi penutur tuturannya. Gaya yang dipakai,
mengharapkan sesuatu dari mitra pilihan kata, struktur kalimat, tema
tutur. Kemudian tindak perlokusi merupakan keseluruhan atau totalitas
adalah efek atau dampak yang penutur.
ditimbulkan oleh tuturan terhadap
mitra tutur, sehingga mitra tutur Kemampuan mengendalikan emosi
melakukan tindakan berdasarkan isi Syarat kedua dalam sebuah persuasi,
tuturan. kemampuan mengendalikan emosi

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 3
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)

ditujukan kepada kedua belah pihak, menimbulkan konflik atau sikap


baik penutur maupun mitra tutur. ragu-ragu. Teknik sugesti adalah
Maksud dari kemampuan suatu usaha membujuk atau
mengendalikan emosi adalah mempengaruhi orang lain untuk
kesanggupan penutur untuk menerima suatu keyakinan atau
mengobarkan emosi maupun pendirian tertentu tanpa memberi
kesanggupan penutur untuk suatu dasar kepercayaan yang logis
memadamkan emosi tersebut bila pada orang yang ingin dipengaruhi.
diperlukan. Teknik konformitas adalah suatu
mekanisme mental untuk
Bukti-bukti Syarat ketiga yang harus menyesuaikan atau mencocokkan
dipenuhi penutur agar berhasil dalam diri dengan sesuatu yang diinginkan.
persuasi adalah kesanggupan untuk Sikap yang diambil penutur untuk
menyodorkan bukti-bukti mengenai menyesuaikan diri dengan keadaan
kebenaran. Bukti atau fakta supaya tidak timbul ketegangan.
merupakan syarat yang paling
berpengaruh dalam sebuah persuasi. Teknik kompensasi adalah suatu
Persuasi akan semakin efektif apabila tindakan atau suatu hasil dari usaha
disertai dengan bukti, karena dengan untuk mencari suatu pengganti
adanya bukti, keraguan akan hilang (substitut) bagi sesuatu hal yang tak
dan akan mendukung sebuah dapat diterima, suatu sikap atau
kebenaran. keadaan yang tidak dapat
dipertahankan. Teknik penggantian
Keraf (2003: 124) mengemukakan adalah suatu proses yang berusaha
mengenai teknik-teknik persuasi, menggantikan suatu maksud yang
yaitu teknik rasionalisasi adalah mengalami rintangan dengan suatu
Rasionalisasi sebagai sebuah teknik maksud lain yang sekaligus juga
persuasi dapat dibatasi sebagai suatu menggantikan emosi kebencian asli,
proses penggunaan akal untuk atau kadang-kadang emosi cinta
memberikan suatu dasar pembenaran kasih yang asli. Pada teknik persuasi
kepada suatu persoalan. Kebenaran ini, penutur berusaha meyakinkan
yang dibicarakan dalam persuasi mitra tutur untuk mengalihkan suatu
bukanlah suatu kebenaran mutlak, objek atau tujuan tertentu kepada
tetapi kebenaran yang berfungsi suatu tujuan lain. Teknik yang
hanya untuk meletakkan dasar-dasar terakhir adalah teknik proyeksi yang
dan melicinkan jalan agar keinginan, merupakan suatu mekanisme
sikap, kepercayaan, keputusan, serta pertahanan diri seseorang secara
tindakan yang telah ditentukan atau tidak sadar yang disalurkan kepada
diambil dapat dibenarkan. orang lain.

Teknik identifikasi adalah penutur Tindak tutur persuasi pada brosur


harus menganalisa mitra tutur dan layanan bimbingan belajar di Bandar
seluruh situasi yang dihadapinya lampung dapat dijadikan sebagai
dengan seksama. Setelah implikasi terhadap pembelajaran
menganalisa mitra tutur dan seluruh bahasa Indonesia di SMA. Tindak
situasi, maka penutur dengan mudah tutur pesuasi meliputi teknik-teknik
dapat mengidentifikasi dirinya persuasi yang diperlukan saat
dengan mitra tutur tanpa membuat dan memahami iklan yang

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 4
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)

sesuai dengan teknik persuasi. oleh Global Education. Ada enam teknik
karena itu, mitra tutur akan tertarik persuasi yang digunakan yaitu;
setelah membaca iklan tersebut. teknik rasionalisasi, teknik
identifikasi, teknik sugesti,teknik
Berdasarkan latar belakang masalah konformitas, teknik kompensasi dan
yang dikemukakan, rumusan masalah penggantian.
pada penelitian ini adalah
bagaimakah tindak tutur persuasi Teknik pengumpulan data yang
pada brosur layanan bimbingan digunakan ialah observasi dan
belajar di Bandar lampung dan dokumentasi. Teknik analisis data
bagaimanakah implikasinya terhadap yang telah diperoleh peneliti akan
pembelajaran bahasa Indonesia di dianalisis menggunakan langkah-
SMA. langkah sebagai berikut.

1. Mengambil brosur layanan


METODE PENELITIAN bimbingan belajar di Bandar
lampung
Penelitian yang digunakan oleh 2. Mengidentifikasi data yang
peneliti bertujuan untuk menggandung teknik persuasi
mendeskripsikan tindak tutur 3. Mengklasifikasikan jenis data
persuasi pada brosur layanan berdasarkan teknik persuasi
bimbingan belajar di Bandar yang diteliti, yaitu teknik
lampung sehingga peneliti ini rasionalisasi,identifikasi,suge
menggunakan desain penelitian sti, konformitas, panggantian
deskriptif kualitatif. Moleong (2013: 4. Mendeskripsikan tindak tutur
6) mengemukakan bahwa kualitatif persuasi pada brosur layanan
adalah penelitian yang bermaksud bimbingan belajar
untuk memahami fenomena tentang 5. Mengecek kembali data yang
apa yang dialami oleh subjek peneliti sudah ada.
misalnya perilaku, persepsi,
motivasi, tindakan, dan lain-lain,
secara holistik dan dengan cara PEMBAHASAN
deskripsi dalam bentuk kata-kata dan
bahasa pada suatu konteks khusus Tindak tutur persuasi pada brosur
yang alamiah. layanan bimbingan belajar di Bandar
lampung menggunakan enam teknik
Data dalam penelitian ini berupa persuasi yaitu; rasionalisasi,
tindak tutur persuasi pada brosur identifikasi, sugesti, konformitas,
layanan bimbingan belajar di Bandar kompensasi, dan penggantian.
lampung. Sumber data yang Tindak tutur pada penelitian ini
diperoleh penulis dari sepuluh tempat berdasarkan tindak tutur langsung
layanan bimbingan belajar dibandar dan tidak langsung.
lampung yaitu; bimbel Hafara,
bimbel As-Samba, bimbel Tindak tutur persuasi dengan teknik
Primagama, bimbel Nurul Fikri, identifikasi dan teknik sugesti lebih
bimbel KSM, bimbel Junior, bimbel dominan ditemukan pada tindak tutur
Ganesha Operation, bimbel SGELC, persuasi pada brosur layanan
bimbel Azwana dan bimbel Smart bimbingan belajar di Bandar

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 5
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)

lampung. Data tindak tutur dengan N : Jelas dan santun


teknik sugesti paling dominan G : Persuasi dan Eksposisi
ditemukan terdapat 23 data, teknik
identifikasi terdapat 21 data, teknik Yakin masih ngarep lulus SNMPTN?
konformitas terdapat 8 data, teknik Jadilah pejuang
penggantian terdapat 6 data, teknik SBMPTN/STAN/POLTEKKES
rasionalisasi terdapat 4 data 2017
sedangkan yang paling sedikit Buat kalian pemburu PTN…kuota
ditemukan adalah tindak tutur SNMPTN tahun 2017 lebih sedikit
dengan teknik kompensasi terdapat 3 dibandingkan tahun sebelumnya.
data. Jadi, sudah saatnya kalian
mempersiapkan diri untuk berjuang
melalui jalur SBMPTN 2017.
1. Tindak Tutur Persuasi dengan
Teknik Rasionalisasi Tuturan tersebut termasuk dalam
bentuk tindak tutur langsung yang
Rasionalisasi sebagai sebuah teknik dilakukan penutur pada tuturan
persuasi dapat dibatasi sebagai suatu “Yakin masih ngarep lulus
proses penggunaan akal untuk SNMPTN? Jadilah pejuang
memberikan suatu dasar pembenaran SBMPTN/STAN/POLTEKKES 2017”
kepada suatu persoalan. Kebenaran yang diklasifikasikan dalam bentuk
yang dibicarakan dalam persuasi tindak tutur langsung dengan
bukanlah suatu kebenaran mutlak, alasan/argumentasi. Data ini juga
tetapi kebenaran yang berfungsi merupakan teknik rasionalisasi
hanya untuk meletakkan dasar-dasar dengan tuturan “Kuota SNMPTN
dan melicinkan jalan agar keinginan, tahun 2017 lebih sedikit
sikap, kepercayaan, keputusan, serta dibandingkan tahun sebelumnya.
tindakan yang telah ditentukan atau Jadi, sudah saatnya kalian
diambil dapat dibenarkan. Berikut ini mempersiapkan diri untuk berjuang
ditemukan data-data tindak tutur melalui jalur SBMPTN 2017” suatu
persuasi pada brosur layanan alasan untuk membela diri dengan
bimbingan belajar di Bandar memberikan alasan yang masuk akal
lampung dengan teknik rasionalisasi. bahwa SNMPTN tahun ini kuotanya
lebih sedikit dengan ini penutur
Konteks Peristiwa Tutur mengajak konsumen atau mitra tutur
untuk mempersiapkan dirinya daftar
S : Brosur layanan bimbingan belajar PTN yang diingin dengan jalur
Hafara lainnya seperti SBMPTN dan
P : Penutur tentor Hafara lainnya.
E :Mengajak mitra tutur untuk
bergabung bimbel di Hafara dan
mengajak mitra tutur untuk 2. Tindak Tutur Persuasi dengan
berjuang masuk PTN yang Teknik Identifikasi
diinginkan melalui jalur lain
A :Mempersiapkan diri masuk PTN Indentifikasi adalah penutur harus
melalui jalur lain menganalisa mitra tutur dan seluruh
K : Serius situasi yang dihadapinya dengan
I : Bahasa Tulis seksama. Setelah menganalisa mitra

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 6
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)

tutur dan seluruh situasi, maka fasilitas dengan penunjang belajar


penutur dengan mudah dapat benar-benar dibuat sesuai untuk
mengidentifikasi dirinya dengan siswa usia 6 s.d 13 tahun “
mitra tutur tanpa menimbulkan Bimbingan belajar junior merupakan
konflik atau sikap ragu-ragu. tempat spesialis anak yang
memerlukan penanganan dan situasi
Konteks Peristiwa Tutur yang jauh berbeda dengan remaja
atau orang dewasa bukan hanya
S : Brosur layanan bimbingan belajar materi saja tetapi metode dan
Junior suasana belajar yang berbeda dengan
P : Penutur tentor Junior ini bimbel junior mendidik siswanya
E Menarik perhatian mitra tutur dan menyediakan fasilitas-fasilitas
dengan menunjukkan identifikasi penunjang pada proses belajar
Junior mengajar siswa sesuai dengan usia
A :Mengidentifikasi program belajar siswa dari usia 6 s.d 13 tahun.
layanan bimbingan belajar Junior
K : Serius
I : Bahasa Tulis 3. Tindak Tutur Persuasi dengan
N : Jelas dan sopan Teknik Sugesti
G : Persuasi dan Eksposisi
Sugesti adalah suatu usaha
Kami adalah spesialis anak-anak usia membujuk atau mempengaruhi orang
6 s.d 13 tahun memerlukan lain untuk menerima suatu keyakinan
penanganan dan situasi yang jauh atau pendirian tertentu tanpa
berbeda dengan remaja atau orang memberi suatu dasar kepercayaan
dewasa. Tidak hanya materi namun yang logis pada orang yang ingin
juga metode dan suasana yang harus dipengaruhi. Sugesti biasanya
dibedakan dengan tempat belajar dilakukan dengan kata-kata dan nada
kelompok usia lain. Junior suara. Rangkaian kata-kata yang
mengkhususkan diri mendidik siswa menarik dan meyakinkan, disertai
usia tersebut sehingga semua nada suara yang penuh dan
fasilitas dengan penunjang belajar berwibawa dapat memungkinkan
benar-benar dibuat sesuai untuk penutur mempengaruhi mitra tutur
siswa usia 6 s.d 13 tahun yang diajak bicara dengan mudah.
Berikut ditemukan data-data wacana
Tuturan tersebut termasuk dalam persuasi pada brosur layanan
bentuk tindak tutur langsung yang bimbingan belajar di Bandar
dilakukan penutur pada tuturan lampung dengan teknik sugesti.
“Kami adalah spesialis anak-anak
usia 6 s.d 13 tahun memerlukan Konteks Peristiwa Tutur
penanganan dan situasi yang jauh
berbeda” yang diklasifikasikan S : Brosur layanan bimbingan belajar
dalam bentuk tindak tutur langsung Hafara
dengan alasan/argumentasi. Data ini P : Putri Aisyah
juga merupakan teknik identifikasi E Mengajak mitra tutur untuk
dengan tuturan “Junior bergabung bimbel di Hafara
mengkhususkan diri mendidik siswa A Membujuk oranglain untuk
usia tersebut sehingga semua bergabung dengan bimbel Hafara

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 7
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)

K : Serius dengan keadaan supaya tidak timbul


I : Bahasa Tulis ketegangan.
N : Jelas dan sopan
G : Persuasi dan Eksposisi Konteks Peristiwa Tutur

Bersyukur saya bimbel di harafa, S : Brosur layanan bimbingan belajar


tentornya yang ok membuat saya Hafara
mudah memahami apa yang di P : Syofli Maya Novita
sampaikan dan konsultasi kapan E :Mengajak mitra tutur bergabung
saja, tak hanya akademik di bimbel Hafara
pengetahuan agamapun saya A :Kesesuaian siswa pada layanan
dapatkan di sana one day one juz, bimbingan belajar Hafara
sholat malam, target belajar dan K : Serius
sebagainya. Tak salah memilih I : Bahasa Tulis
hafara! N : Jelas dan sopan
G : Persuasi
Tuturan tersebut termasuk dalam
bentuk tindak tutur langsung yang Banyak bimbel-bimbel lain
dilakukan oleh Putri Aisyah pada menawarkan jasa, tapi gw dari kelas
tuturan “tentornya yang ok membuat 11 udah klop di hafara karena
saya mudah memahami apa yang di menurut gw selain fasilitas belajar
sampaikan dan konsultasi kapan yang baik, kondisi yang
saja, tak hanya akademik menyenangkan juga perlu
pengetahuan agamapun saya
dapatkan” yang diklasifikasikan Tuturan tersebut termasuk dalam
dalam bentuk tindak tutur langsung bentuk tindak tutur langsung yang
pada mitra tuturnya. Penutur selain dilakukan oleh Syofli Maya Novita
memberikan informasi mengenai dengan tuturan “Banyak bimbel-
bimbel hafara membuka konsultasi bimbel lain menawarkan jasa, tapi
kapan saja, tentornya ok dan bimbel gw dari kelas 11 udah klop di hafara
di hafara bukan belajar akademik karena menurut gw selain fasilitas
saja tapi diberikan pengetahuan belajar yang baik, kondisi yang
agamanya pun di dapatkan, ia juga menyenangkan juga perlu” yang
bermaksud mengajak para konsumen diklasifikasikan dalam bentuk tindak
khususnya siswa untuk bergabung ke tutur langsung dengan alasan/
dalam layanan bimbel tersebut argumentasi. Data ini juga
dengan tuturan “Tak salah memilih merupakan teknik konformitas
hafara!” dengan tuturan “gw dari kelas 11
udah klop di hafara karena menurut
gw selain fasilitas belajar yang baik,
4. Tindak Tutur Persuasi dengan kondisi yang menyenangkan juga
Teknik Konformitas perlu” Syofli dapat menyesuaikan
dirinya pada lingkungan belajar dan
Konformitasadalah suatu mekanisme merasa nyaman di hafara. Syofli
mental untuk menyesuaikan atau merasa banyak tempat-tempat
mencocokkan diri dengan sesuatu bimbingan belajar di Bandar
yang diinginkan. Sikap yang diambil lampung tapi Syofli merasa nyaman
penutur untuk menyesuaikan diri hanya di hafara yang fasilitasnya

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 8
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)

baik dan kondisi belajar yang merupakan teknik kompensasi


menyenangkan juga perlu. dengan tuturan

“Harafa udah buat gua


5. Tindak Tutur Persuasi dengan ngewujudkan cita-cita gua, dari gua
Teknik Kompensasi buta matematika sampai galau
jurusan, hafara tetap sabar
Kompensasi adalah suatu tindakan ngebimbing gua pelan-pelan”.
atau suatu hasil dari usaha untuk Bimbel hafara memberikan solusi
mencari suatu pengganti (substitut) dengan membimbing, medorong dan
bagi sesuatu hal yang tak dapat memotivasikan Kevin Saghira
diterima, suatu sikap atau keadaan sehingga dapat mencapai semua cita-
yang tidak dapat dipertahankan. cita yang diinginkan terwujud dari
Kevin buta matematika sampai
Konteks Peristiwa Tutur terwujud cita-citanya.

S : Brosur layanan bimbingan belajar


Hafara 6. Tindak Tutur Persuasi dengan
P : Kevin Saghiira Teknik Penggantian
E :Memberikan solusi pada mitra
tutur yang mengalami kekurangan Penggantian (displacement) adalah
A : Bimbel hafara memberikan solusi suatu proses yang berusaha
dengan kekurangan Kevin yang menggantikan suatu maksud yang
buta matimatika sampai dengan mengalami rintangan dengan suatu
terwujudnya cita-citanya maksud lain yang sekaligus juga
K : Serius menggantikan emosi kebencian asli,
I : Bahasa Tulis atau kadang-kadang emosi cinta
N : Jelas dan sopan kasih yang asli. Pada teknik persuasi
G : Persuasi ini, penutur berusaha meyakinkan
mitra tutur untuk mengalihkan suatu
Alhamdulilah Harafa udah buat gua objek atau tujuan tertentu kepada
ngewujudkan cita-cita gua, dari gua suatu tujuan lain.
buta matematika sampai galau
jurusan, hafara tetap sabar
ngebimbing gua pelan-pelan sampai a. Tindak Tutur Langsung
akhirnya gua lolos SBM,UTUL
UGM bahkan cita-cita gw dari dulu Konteks Peristiwa Tutur
bisa kuliah di STAN pun
alhamdulilah terwujud. Pokoknya S : Brosur layanan bimbingan belajar
tentor-tentor hafara dabest dah! Nurul Fikri
Tuturan tersebut termasuk dalam P : Nurbaiti
bentuk tindak tutur langsung yang E:Mengajak mitra tutur untuk
dilakukan oleh Kevin Saghiira bergabung di Nurul Fikri
dengan tuturan “Alhamdulilah A : Menunjukkan keunggulan bimbel
Harafa udah buat gua ngewujudkan Nurul Fikri secara tindak
cita-cita gua” yang diklasifikasikan langsung
dalam bentuk tindak tutur langsung K : Serius
pada mitra tuturnya. Data ini juga I : Bahasa Tulis

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 9
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)

N : Jelas dan sopan A : Menunjukkan keunggulan bimbel


G : Persuasi Hafara secara tindak langsung
K : Serius
Menurut saya nurul fikri adalah I : Bahasa Tulis
satu-satunya bimbingan dan N : Jelas dan sopan
konsultasi belajar terbaik. NF G : Persuasi
adalah pilihan yang tepat untuk
masuk PTN yang kita inginkan Hafara bagi anak saya bukan
karena keunggulan seperti MBPJ, 4 sekedar bimbel tetapi jauh dari
kuadran dan konsultasi gratis. pada itu. Hafara menjadi rumah ke
dua baginya. Rumah belajar sehingga
Tuturan tersebut termasuk dalam hampir setiap hari anak saya tersebut
bentuk tindak tutur langsung yang selalu menghabiskan waktunya
dilakukan oleh Nurbaiti dengan hingga malam hari di hafara.
tuturan “Menurut saya” Sungguh hal yang unik bagi sebuah
diklasifikasikan dalam bentuk tindak bimbel. Hal ini bisa terjadi karena
tutur langsung pada mitra tuturnya. iklim belajar yang sehat dan
Data ini juga merupakan teknik menyenangkan bagi anak.
penggantian dengan tuturan “nurul
fikri adalah satu-satunya bimbingan Tuturan tersebut termasuk dalam
dan konsultasi belajar terbaik. NF bentuk tindak tutur tidak langsung
adalah pilihan yang tepat untuk yang dilakukan oleh Drs.Sunardi,
masuk PTN yang kita inginkan” M.Pd selaku orang tua Yusuf
penutur memberikan informasi Ibadurrahman dengan tuturan
mengenai layanan bimbingan nurul “Hafara bagi anak saya bukan
fikri. Bimbel nurul fikri sekedar bimbel tetapi jauh dari pada
menunjukkan keunggulannya secara itu” yang diklasifikasikan dalam
tidak langsung dengan melalui bentuk tindak tutur tidak langsung
tuturan siswanya.Nurbaiti merasa dengan modus orang ketiga. Tindak
nurul fikri adalah satu-satunya tutur tidak langsung ini terlihat pada
tempat bimbel yang terbaik dan saat orang tua mewakili
bimbel di NF adalah pilihan yang penyampaian yang ingin
tepat untuk mengwujudkan cita-cita disampaikan oleh anaknya yang tidak
mitra tutur masuk PTN yang secara langsung menyampaikan
diinginkannya. pernyataannya mengenai kualitas dan
kelebihan yang ada di bimbel
tersebut kepada mitra tutur. Data ini
b. Tindak Tutur Tidak juga merupakan teknik penggantian
Langsung dengan tuturan seperti data di atas
yang menunjukkan suatu keunggulan
Konteks Peristiwa Tutur dari lembaga pelayanan bimbingan
S : Brosur layanan bimbingan belajar belajar yang disampaikan secara
Hafara tidak langsung.
P : Bunda Ami selaku orang tua dari
Risma Maylania
E: Mengajak mitra tutur untuk
bergabung di Hafara

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 10
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)

7. Implikasi Pembelajaran PENUTUP


Bahasa Indonesia di SMA Berdasarkan pembahasan hasil
penelitian dapat disimpulkan bahwa
Berdasarkan tindak tutur persuasi penulis menemukan enam teknik
yang terdapat pada brosur layanan persuasi yang terdapat dalam brosur
bimbingan belajar dapat dijadikan layanan bimbingan belajar di Bandar
sebagai contoh tindak tutur persuasi lampung dan 1 teknik yang tidak
yang memiliki klasifikasi teknik- terdapat pada brosur yaitu teknik
teknik persuasi yang sesuai dengan proyeksi. Penutur dan mitra tutur
teks iklan.. Dalam hal ini penulis dalam brosur juga menggunakan
mengaitkan dengan pembelajaran bentuk tuturan langsung dan tidak
teks iklan yang berisi tindak tutur langsung untuk menyampaikan
persuasi dengan teknik rasionalisai, maksudnya.Penelitian diimplikasikan
teknik identifikasi, teknik sugesti, pada pembelajaran bahasa Indonesia
teknik konformitas, teknik di Sekolah Menengah Atas (SMA)
kompensasi dan teknik penggantian. kelas XII semester ganjil yaitu pada
Materi ini terdapat dalam silabus materi teks iklan. Teknik persuasi
kelas XII SMA semester ganjil pada sangat berkaitan pada teks iklan
KD sebagai berikut. karena teks iklan mengandung
kalimat pesuasi sehingga dapat
3.1 Memahami konsep dasar menarik perhatian konsumen.
struktur dan ciri kebahasaan
teks iklan
3.2 Membandingkan teks iklan DAFTAR PUSTAKA

Penulis memilih KD 3.1 dan 3.2 Chaer, Abdul dan Leonie Agustina.
karena pada kompentesi dasar 2010.Sosiolinguistik: Perkenalan
tersebut mempelajari konsep dasar Awal, Jakarta: Rineka Cipta.
memahami struktur dan ciri
kebahasaan teks iklan yang sesuai Departemen Pendidikan Nasional.
dengan buku pan duaan peserta didik 2008.Kamus Besar Bahasa
yang dibuat oleh Kementerian Indonesia. Jakarta:PT.gramedia
Pendidikan dan Kebudayaan Pustaka Utama.
Republik Indonesia tahun 2015.
Halliday,M.A.K. dan Ruqaiya Hasan.
Pada KD di atas, hasil penelitan ini 1985.Bahasa,Konteks,dan
dapat dijadikan sebagai konsep Teks:Aspek-aspek Bahasadalam
pemahaman peserta didik dalam Pandangan Semiotik Sosial.
pelajaran teks iklan dan membuat Terjemahan oleh AsruddinBarori
teks iklan. Salah satu kegiatan Tou. 1992.Yogyakarta: Gadjah
pembelajaran dalam KD, yaitu Mada University Press.
memahami struktur dan kebahasaan
teks iklan dan membandingkan teks Keraf, Gorys.2003. Argumentasi dan
iklan satu dengan lainnya. Agar Narasi. Jakarta :PT.Gramedia
terlebih terkonsep prosese
pembelajaran materi teks iklan Lubis,A.Hamid Hasan.2015.Analisis
tersebut perlu dibuat Rencana Wacana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Pragmatik.Bandung:Angkasa.

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 11
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)

Moleong,Lexy J.2013.Metodologi
Penelitian
Kualitatif.Bandung.PT.Remaja
Rosdakarya.

Rusminto,Nurlaksana Eko. 2015.


Analisis Wacana Sebuah Kajian
Teoritis dan Praktis.Yogyakarta:
Bandar Lampung:Unila.

Rusminto,Nurlaksana
Eko.2010.Memahami Bahasa
Anak-anak.Bandar
Lampung:Unila.

Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 12

Anda mungkin juga menyukai