Oleh
Fittriandhari
Nurlaksana Eko Rusminto
Siti Samhati
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
e-mail: fittriandhari@gmail.com
ABSTRACT
The aims of this research were to describe the act of speech persuasion in the
brochure of tutoring services in Bandar Lampung and its implications for learning
Indonesian in high school. The research method used in this research was
qualitative. The results show that there are six persuasion techniques in the
brochure guidance service learning that are; techniques of rationalization,
identification, suggestion, conformity, compensation and replacement. Based on
the form of speech acts are devided into two froms, namely; direct speech acts and
indirect speech acts. The results of this study can be implicated in learning
Indonesian language in high school as a medium of learning and teaching
materials, especially on advertising materials.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tindak tutur persuasi pada brosur
layanan bimbingan belajar di Bandar lampung dan implikasinya terhadap
pembelajaran bahasa Indonesia di SMA. Metode yang digunakan dalam penelitian
ini adalah deskriptif kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada enam
teknik persuasi pada brosur layanan bimbingan belajar yaitu; teknik rasionalisasi,
identifikasi, sugesti, konformitas, kompensasi dan penggantian. Berdasarkan
bentuknya tindak tutur terbagi menjadi dua bagian yaitu; tindak tutur langsung
dan tindak tutur tidak langsung. Hasil penelitian ini dapat diimplikasikan pada
pembelajaran bahasa Indonesia di SMA sebagai media pembelajaran dan bahan
ajar khususnya pada materi iklan.
Kata kunci: tindak tutur persuasi, brosur, layanan bimbingan belajar, implikasi.
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 1
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 2
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)
sebagainnya), Instrumentalities
mengacu pada jalur bahasa yang Menurut Kamus Besar Bahasa
digunakan seperti (jalur lisan, Indonesia edisi keempat(2008: 1062)
tertulis, melalui telegraf atau persuasi adalah ajakan kepada
telepon), Instrumentalitiesini juga seseorang dengan cara memberikan
mengacu pada kode ujaran yang alasan dan prospek baik yang
digunakan seperti (bahasa, dialek, meyakinkannya, sedangkan persuasif
ragam, atau register), Norms of bersifat membujuk secara halus.
interaction and interpretation,
mengacu pada norma atau aturan Keraf (2003: 118) mengemukakan
dalam berinteraksi dan Genre bahwa persuasi adalah suatu seni
mengacu pada jenis bentuk verbal yang bertujuan meyakinkan
penyampaian, seperti narasi, puisi, seseorang agar melakukan sesuatu
pepatah, doa dan sebagainya. yang dikehendaki pembicara pada
waktu ini atau pada waktu yang akan
Searle (dalam Rusminto, 2010: 22) datang. Tujuan akhirnya adalah agar
mengemukakan bahwa tindak tutur pembaca atau pendengar melakukan
adalah teori yang mencoba mengkaji sesuatu, maka persuasi dapat
makna bahasa yang didasarkan pada dimasukkan pula dalam cara-cara
hubungan tuturan dengan tindakan untuk mengambil keputusan. Mereka
yang dilakukan oleh penuturnya. yang menerima persuasi harus
Kajian tersebut didasarkan pada mendapat keyakinan bahwa
pandangan bahwa (1) tuturan keputusan yang diambilnya
merupakan sarana utama komunikasi merupakan keputusan yang benar,
(2) tuturan baru memiliki makna jika bijaksana dan dilakukan tanpa
direalisasikan dalam tindak paksaan.
komunikasi nyata, misalnya
membuat pernyataan, pertanyaan, Aristoteles (dalam Keraf, 2003:
perintah, atau permintaan. 121—123) mengajukan tiga syarat
yang harus dipenuhi untuk
Austin (dalam Rusminto 2015: 67) mengadakan persuasi, yaitu watak
mengklasifikasikan tindak tutur atas dan kredibilitas merupakan salah satu
tiga klasifikasi, yaitu tindak tutur faktor yang selalu diperhitungkan
lokusi, tindak tutur ilokusi,dan tindak dalam pergaulan antar manusia.
tutur perlokusi. Tindak lokusi adalah Persuasi akan berlangsung sesuai
tindak proposisi yang berada pada dengan harapan penutur bila mitra
kategori mengatakan sesuatu, tindak tutur telah mengenal penutur sebagai
ilokusi adalah tuturan yang memiliki orang yang berwatak baik. Watak
makna terselubung di dalam tuturan dan seluruh kepribadian penutur
tersebut, bukan hanya sekedar dapat diketahui dari seluruh
mengatakan sesuatu tetapi penutur tuturannya. Gaya yang dipakai,
mengharapkan sesuatu dari mitra pilihan kata, struktur kalimat, tema
tutur. Kemudian tindak perlokusi merupakan keseluruhan atau totalitas
adalah efek atau dampak yang penutur.
ditimbulkan oleh tuturan terhadap
mitra tutur, sehingga mitra tutur Kemampuan mengendalikan emosi
melakukan tindakan berdasarkan isi Syarat kedua dalam sebuah persuasi,
tuturan. kemampuan mengendalikan emosi
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 3
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 4
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)
sesuai dengan teknik persuasi. oleh Global Education. Ada enam teknik
karena itu, mitra tutur akan tertarik persuasi yang digunakan yaitu;
setelah membaca iklan tersebut. teknik rasionalisasi, teknik
identifikasi, teknik sugesti,teknik
Berdasarkan latar belakang masalah konformitas, teknik kompensasi dan
yang dikemukakan, rumusan masalah penggantian.
pada penelitian ini adalah
bagaimakah tindak tutur persuasi Teknik pengumpulan data yang
pada brosur layanan bimbingan digunakan ialah observasi dan
belajar di Bandar lampung dan dokumentasi. Teknik analisis data
bagaimanakah implikasinya terhadap yang telah diperoleh peneliti akan
pembelajaran bahasa Indonesia di dianalisis menggunakan langkah-
SMA. langkah sebagai berikut.
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 5
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 6
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 7
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 8
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 9
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 10
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)
Penulis memilih KD 3.1 dan 3.2 Chaer, Abdul dan Leonie Agustina.
karena pada kompentesi dasar 2010.Sosiolinguistik: Perkenalan
tersebut mempelajari konsep dasar Awal, Jakarta: Rineka Cipta.
memahami struktur dan ciri
kebahasaan teks iklan yang sesuai Departemen Pendidikan Nasional.
dengan buku pan duaan peserta didik 2008.Kamus Besar Bahasa
yang dibuat oleh Kementerian Indonesia. Jakarta:PT.gramedia
Pendidikan dan Kebudayaan Pustaka Utama.
Republik Indonesia tahun 2015.
Halliday,M.A.K. dan Ruqaiya Hasan.
Pada KD di atas, hasil penelitan ini 1985.Bahasa,Konteks,dan
dapat dijadikan sebagai konsep Teks:Aspek-aspek Bahasadalam
pemahaman peserta didik dalam Pandangan Semiotik Sosial.
pelajaran teks iklan dan membuat Terjemahan oleh AsruddinBarori
teks iklan. Salah satu kegiatan Tou. 1992.Yogyakarta: Gadjah
pembelajaran dalam KD, yaitu Mada University Press.
memahami struktur dan kebahasaan
teks iklan dan membandingkan teks Keraf, Gorys.2003. Argumentasi dan
iklan satu dengan lainnya. Agar Narasi. Jakarta :PT.Gramedia
terlebih terkonsep prosese
pembelajaran materi teks iklan Lubis,A.Hamid Hasan.2015.Analisis
tersebut perlu dibuat Rencana Wacana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Pragmatik.Bandung:Angkasa.
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 11
Jurnal Kata (Bahasa, Sastra, dan Pembelajarannya)
Moleong,Lexy J.2013.Metodologi
Penelitian
Kualitatif.Bandung.PT.Remaja
Rosdakarya.
Rusminto,Nurlaksana
Eko.2010.Memahami Bahasa
Anak-anak.Bandar
Lampung:Unila.
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP Universitas Lampung Halaman 12