Anda di halaman 1dari 10

Jurnal Bahasa dan Sastra

Volume 3 No 10 (2018)
ISSN 2302-2043

TINDAK TUTUR DIREKTIF GURU DI LINGKUNGAN


SMP NEGERI 19 PALU: KAJIAN PRAGMATIK
Agustina Darwis
I Gusti Ketut Alit Saputra
tinapopy2895@gmail.com
Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, FKIP Universitas Tadulako
Jl. Soekarno Hatta KM. 9 Kampus Bumi Tadulako, Sulawesi Tengah

Abstrak - Permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana bentuk dan fungsi tindak tutur direktif
guru di lingkungan SMP Negeri 19 Palu. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan bentuk dan fungsi
tindak tutur direktif guru di lingkungan SMP Negeri 19 Palu. Metode yang digunakan adalah deskriptif
dengan pendekatan kualitatif. Sumber data yang digunakan adalah guru. Teknik pengumpulan data
yang digunakan yaitu teknik rekam, simak, dan catat. Teknik analisis data terdiri dari (1) pengumpulan
data, (2) reduksi data, (3) penyajian data, (4) verifikasi atau penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa tindak tutur direktif guru dalam kelas ditemukan pada bentuk dan fungsi dalam
bertutur. Bentuk tindak tutur direktif guru terdiri atas bentuk direktif meminta, perintah dan bertanya.
Bentuk direktif meminta ditandai dengan pemarkah coba, tolong, harap dan ayo. Bentuk direktif
perintah ditandai dengan pemarkah silakan, cepat, dan perhatikan. Bentuk direktif bertanya ditandai
dengan pemarkah apa, berapa dan bagaimana. Sedangkan fungsi tindak tutur direktif terbagi dua
fungsi yang meliputi fungsi langsung mencakup: memerintah, melarang, bertanya, fungsi tidak
langsung mencakup: meminta, melarang, memerintah.

Kata Kunci : Tindak tutur, direktif, bentuk, fungsi.

I. PENDAHULUAN sehingga maksud dan pesan dari pembicaraan


Bahasa merupakan salah satu milik manusia tersebut dapat atau biasa dipahami oleh mitra
yang tidak terlepas dari segala kegiatan dan tutur. Untuk mendapatkan pemahaman yang
gerak manusia sebagai makhluk yang berbudaya kompeherensif dibutuhkan pendekatan pragmatik
dan bermasyarakat. Bahasa digunakan manusia yang meliputi tindak tutur, implikatur, konteks,
dalam segala tindak kehidupan dan memegang dan praanggapan.
peranan penting dalam kelangsungan hidup suatu Dalam bertutur, penutur harus
masyarakat yakni sebagai alat penghubung, memperhatikan tindak tutur yang akan dipilihnya
sebagai sarana antar individu atau anggota karena sangat bergantung pada beberapa faktor,
masyarakat untuk berinteraksi. Bahasa antara lain mitra tutur dan tingkat formalitas
mempunyai fungsi sebagai alat komunikasi yang peristiwa tutur. Dalam hal ini, penutur dan mitra
penting. Salah satu fungsinya dipergunakan tutur harus saling menyadari bahwa ada kaidah
sebagai sarana interaksi dan bekerja sama dalam yang mengatur tindakannya. Penggunaan bahasa
kehidupan masyarakat. Hal ini dapat dilihat saat dan interpretasi terhadap tindakan dan ucapan
anggota masyarakat ingin menyampaikan pikiran, mitra tutur, seperti peserta tutur bertanggung
gagasan, keinginan, dan harapan. Seorang jawab terhadap tindakan dan penyimpangan
penutur memerlukan bahasa sebagai sarana agar kaidah kebahasaan dalam interaksi lingual
mitra tutur mengerti dan memahami apa yang tersebut. Terlebih lagi bahwa dalam bertutur
disampaikan untuk mencapai tujuan bersama setiap peserta tutur banyak dipengaruhi oleh
dalam berkomunikasi. Bahasa juga adalah objek kenteks yang menjadi latar belakang tuturan
kajian linguistik atau ilmu bahasa. Cabang ilmu tersebut, karena konteks akan menentukan
yang mengkaji bahasa berdasarkan konteks bentuk tuturan, suatu tuturan pasti mempunyai
adalah pragmatik. maksud serta faktor yang melatarbelakangi
Pemilihan kajian pragmatik dalam penelitian penutur dalam menyampaikan tuturannya kepada
ini dilandasi karena penelitian ini memberikan mitra tutur.
kerangka kerja untuk menganalisis fungsi bahasa Tuturan tidak hanya berfungsi untuk
melalui pendekatan pragmatik. Fungsi dan bentuk mengatakan atau menginformasikan sesuatu,
yang dianalisis dalam pendekatan struktural tetapi tuturan juga dapat dipergunakan untuk
dapat dijabarkan melalui pendekatan pragmatik. mengekspresikan apa yang dirasakan oleh
Pragmatik ialah cabang ilmu bahasa yang penutur kepada mitra tuturnya. Salah satu
mengkaji tentang tindak tutur, yang juga tuturan yang digunakan dalam interaksi sosial
mengkaji tentang cara berbicara atau cara adalah tindak tutur ilokusi.
melakukan komunikasi yang baik dan benar
Jurnal Bahasa dan Sastra
Volume 3 No 10 (2018)
ISSN 2302-2043
Tindak tutur ilokusi adalah tindak tutur yang Menurut Verhaar (1996:14), pragmatik itu
menyatakan sesuatu yang dirasakan oleh merupakan cabang ilmu linguistik yang
penutur. Tindak tutur ilokusi mencerminkan membahas tentang apa yang termasuk struktur
pernyataan psikologis dan dapat berupa bahasa sebagai alat komunikasi antara penutur
pernyataan kegembiraan, kesulitan, kesukaan, dan pendengar, dan sebagai pengacuan tanda-
kesenangan, kebencian, kesengsaraan, tanda bahasa pada hal-hal “ekstralingual” yang
kebahagiaan, ketidaksenangan, kekecewaan, dibicarakan. Sejalan dengan teori yang
kritikan, dan ketidaksukaan.Tindak tutur sebagai dikemukakan oleh Verhaar, (Levinson dalam
fungsi ekspresi, bahasa dapat digunakan untuk Tarigan, 1996:33), menegaskan bahwa teori
menyampaikan perasan gembira, pragmatik merupakan dasar bagi suatu catatan
ketidaksenangan, kecewa, bahagia, dan atau laporan pemahaman bahasa. Dengan kata
sebagainya. Bentuk bahasa yang menggunakan lain, pragmatik adalah telaah mengenai
bentuk tindak tutur ilokusi pada guru di SMP kemampuan pemakai bahasa menghubungkan
Negeri 19 Palu misalnya,di lingkungan sekolah dan menyerasikan kalimat-kalimat dan konteks-
seorang guru dalam menyampaikan informasi konteks secara cepat.
kepada siswa menggunakan bahasa dan tindak Dari pendapat dan uraian yang
tutur yang dapat dimengerti oleh siswa. Contoh: dikemukakan oleh para ahli di atas, dapat ditarik
“Ujian sudah dekat” (menyarankan). Tuturan kesimpulan bahwa pragmatk adalah telaah
tersebut dituturkan seorang guru kepada penggunaan bahasa nyata dan sesuai dengan
siswanya agar belajar dengan baik karena ujian konteks pemakainya, sedangkan konteks yang
sudah dekat. dimaksud adalah segala latar belakang
Penelitian tindak tutur direktif, penulis pengetahuan dimiliki oleh penutur dan mitra tutur
memilih sekolah SMP Negeri 19 Palu karena serta menyertai dan mewadahi sebuah tuturan.
sekolah tersebut menggunakan berbagai bentuk
tindak tutur dan fungsi tindak tutur dalam 2.2.2 Teori Tindak Tutur
menyampaikan materi atau pengarahan pada Pada awalnya Austin dalam How to Do
proses pembelajaran, dan diluar proses Things with Words (1962) membedakan tuturan
pembelajaran. Alasan utama peneliti mengadakan deskriptif menjadi dua yaitu konstatif dan
penelitian di Kelurahan Tondo Kecematan performatif. Saat itu Austin berpendapat bahwa
Mantikulore Kabupaten Donggala khususnya di tuturan konstatif dapat dievaluasi dari segi benar-
SMP Negeri 19 Palu. Maka dari itu peneliti tertarik salah yang tradisional (dengan menggunakan
untuk meneliti Tindak Tutur Direktif guru selama pengetahuan tentang dunia), sedangkan
berada di lingkungan sekolah. performatif tidak dievaluasi sebagai benar-salah
Berdasarkan uraian di atas, sebagai upaya yang tradisional tetapi sebagai tepat atau tidak
membina dan melestarikan bahasa dalam kajian tepat (dengan prinsip kesahihan).
pragmatik. Menurut Leech (dalam Imaniar 2013:20)
bahwa tindak tutur merupakan suatu tindakan
2.2 Kajian Pustaka yang diungkapkan melalui bahasa yang disertai
2.2.1 Kajian Pragmatik dengan gerak dan sikap angggota badan yang
Pragmatik adalah telaah mengenai segala mendukung maksud pembicara. Tindak tutur
aspek makna yang tidak tercakup dalam teori ditentukan oleh adanya beberapa aspek situasi
semantik, atau dengan perkataan lain, ujar, antara lain (1) penyapa atau penutur, (2)
memperbincangkan segala aspek makna ucapan konteks sebuah tuturan, (3) tujuan sebuah
yang tidak dapat dijelaskan secara tuntas oleh tuturan, (4) tuturan sebagai bentuk tindakan, dan
referensi langsung kepada kondisi-kondisi (5) tuturan sebagai produk tindak verbal.
kebenaran kalimat yang diucapkan. Morris (dalam Chaer (dalam Rohmadi, 2004:29)
Nababan, 1987:1) menyatakan bahwa pragmatik menyatakan bahwa tindak tutur merupakan
merupakan bagian ilmu bahasa yang mengkaji gejala individual yang bersifat psikologis dan
hubungan antara unsur-unsur bahasa dengan keberlangsungan oleh kemampuan bahasa si
maknanya dan pemakai bahasa itu. Sependapat penutur dalam menghadapi situasi
dengan Levinson (dalam Nababan, 1987:2) tertentu.Dalam tindak tutur lebih dilihat pada
menyatakan bahwa pragmatik merupakan ilmu makna atau arti tindakan dalam tuturannya.
yang mengkaji hubungan antara bahasa dan Dari pendapat di atas, dapat disimpulkan
konteks yang mendasari penjelasan pengertian bahwa tindak tutur adalah pemahaman suatu
bahasa. Artinya, bahwa untuk mengerti sesuatu konsep, dalam hal ini tuturan yang dihasilkan
ungkapan atau ujaran bahasa diperlukan merupakan bagian terkecil dalam interaksi lingual
pengetahuan dari luar makna kata dan hubungan melalui ungkapan bahasa (produk verbal),
dengan konteks pemakainya. disertai dengan gerak dan sikap anggota badan
pada situasi tertentu.
Jurnal Bahasa dan Sastra
Volume 3 No 10 (2018)
ISSN 2302-2043
2.2.3 Hakikat Tindak Tutur 2.2.4.3 Tindak Tutur Deklarasi
Tindak tutur dapat dikatakan sebagai suatu Tindak deklarasi adalah tindak tutur yang
yang sebenarnya kita lakukan beberapa tindakan mengubah dunia melalui tuturan, maksudnya
seperti melaporkan, menjanjikan, mengusulkan, tindak tutur yang dimaksudkan penuturnya untuk
menyarankan, dan lain-lain. Suatu tindakan tutur menciptakan hal (status, keadaan, dan
dapat didefinisikan sebagai unit terkecil aktifitas sebagainya) yang baru. Tuturan-tuturan dengan
berbicara yang dapat dikatakan memiliki maksud mengesahkan, memutuskan,
fungsi.Dalam kajian tindak tutur ini ‘tuturan’ membatalkan, melarang, mengizinkan,
sebagai kalimat atau wacana yang terkait mengabulkan, mengangkat, menolong,
konteks, pengistilahannya berbeda-beda.Dengan mengampuni, dan memaafkan.
demikian, satu maksud tuturan perlu
dipertimbangkan berbagai kemungkinan tindak 2.2.4.4 Tindak Tutur Representatif
tutur sesuai dengan kondisi penutur, situasi tutur, Tindak representatif adalah jenis tindak
dan kemungkinan struktur yang ada dalam tutur yang menyatakan apa yang diyakini penutur
bahasa itu. kasus atau bukan. Pernyataan suatu fakta,
penegasan, kesimpulan, dan pendeskripsian, dari
2.2.4 Jenis Tindak Tutur segi pembicara apa yang dinyatakan itu
Searle dalam bukunya Act: An Essay in the mengandung kebenaran.
Philoshopy of Language mengemukakan bahwa Representative juga mengikat penuturnya
secara pragmatik ada tiga jenis tindakan yang atas kebenaran apa yang dikatakan misalnya
dapat diwujudkan oleh seorang penutur (dalam memberikan suatu keadaan atau peristiwa,
Rohmadi 2004:30) yakni tindak ilokusi peryataan, dugaan, melaporkan, menggambarkan
(Locutionary Act), tindak ilokusi (illocutionary dan lain-lain.
Act), dan tindak perlokusi (perlocutionary Act).
Hal ini senada dengan pendapat Austin yang juga 2.2.4.5 Tindak Tutur Direktif
membagi jenis tindak tutur menjadi lokusi, Tindak direktif adalah tindak tutur yang
ilokusi, dan perlokusi. dimaksudkan penuturnya agar mitra tutur
melakukan tindakan yang disebutkan di dalam
2.2.4.1 Tindak Tutur Komisif tuturan itu. Tuturan ini meliputi; perintah,
Tindak komisif adalah jenis tindak tutur pemesanan, permohonan, pemberian saran, dan
yang dipahami oleh penutur untuk mengikatkan mengajak termasuk ke dalam jenis tindak tutur
dirinya terhadap tindakan-tindakan dimasa yang direktif ini. Kalimat perintah merupakan kalimat
akan datang. Tindak tutur ini menyatakan apa yang mengandung makna meminta atau
saja yang dimaksud oleh penutur. Tindak tutur ini memerintah sesorang untuk melakukan sesuatu.
dapat berupa janji, ancaman, penolakan, ikrar. Arti kalimat perintah adalah kalimat yang isinya
menyuruh sesorang untuk melakukan sesuatu
2.2.4.2 Tindak Tutur Ekspresif yang kita kehendaki.
Tindak ekspresif adalah jenis tindak tutur
yang menyatakan sesuatu yang dirasakan oleh III. METODE PENELITIAN
penutur. Tindak tutur ini yang mencerminkan 3.1 Jenis Penelitian
pernyataan-pernyataan psikologis dan berupa Penelitian ini termasuk jenis penelitian
pernyataan yang memuji, mengucapkan terima kualitatif. Penelitian kualitatif adalah proses
kasih, mengkritik, mengeluh, mengucapkan pengumpulan data yang hasil pengolahan atau
selamat, kegembiraan, kesulitan, kesukaan, analisis datanya berupa uraian kalimat bukan
kebencian, kesenangan, dan kesengsaraan angka yang berusaha yang menjelaskan secara
termasuk dalam tindak ekspresif. Contoh tindak mendalam tentang semua apa yang terjadi dalam
ekspresif adalah sebagai berikut “Sudah capek- situasi tertentu. Sudaryanto menerangkan bahwa
capek kerja tapi gaji cuman segini”. Informasi istilah deskriptif berarti bahwa penelitian yang
indeksal: dilakukan semata-mata didasarkan pada fakta
Dituturkan oleh seorang anak kepada atau fenomena yang ada, sehingga hasilnya
ibunya. Tuturan diatas termasuk tindak tutur adalah variasi bahasa yang mempunyai sifat
ekspresif karena tuturan itu dapat diartikan pemaparan apa adanya (Sudaryanto,1992: 62).
sebagai bentuk evaluasi terhadap hal yang Dengan demikian, hasil analisisnya akan
mereka lakukan yaitu susah payah kerja tapi berbentuk deskripsi fenomena tuturan-tuturan
hasilnya yang mereka harapkan untuk dapat yang mengandung tindak tutur ilokusi.
penghasilan memuaskan tidak terwujud juga. Isi
dari tuturan berupa keluhan karena tuturan itu 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian
termasuk dalam tindak ekspresif mengeluh. Lokasi penelitian tindak tutur Direktif guru
SMP Negeri 19 Palu ini dilakukan di Kelurahan
Tondo, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu. Di
Jurnal Bahasa dan Sastra
Volume 3 No 10 (2018)
ISSN 2302-2043
Desa ini terdapat satu SMP yang memiliki 3.5 Instrumen Penelitian
Sembilan ruang kelas, Sembilan belas guru dan Dalam pelaksanaan penelitian kualitatif ini,
402 orang siswa. Waktu penelitian dilaksanakan karena yang akan dianalisis adalah tindak tutur
pada tanggal 4 Januari sampai dengan 8 Februari yang terjadi di kelas dan sesuai dengan teknik
2018. pengumpulan data yang akan diterapkan, maka
instrumen penelitian yang digunakan adalah alat
3.3 Jenis dan Sumber Data rekam, pedoman observasi, pedoman wawancara
Jenis data yang digunakan dalam penelitian dan buku catatan. Selain itu, peneliti membuat
ini adalah jenis data lisan. Sumber data dari tabel-tabel untuk memilah-milah data yang
penelitian ini diperoleh dari informan yaitu guru diperoleh dari hasil rekaman nantinya.
pada proses pembelajaran dan diluar Dengan kata lain, dalam penelitian ini
pembelajaran seperti pada saat apel pagi. Latar penulis berperan sebagai instrument utama dalam
yang dijadikan sebagai sumber data adalah di mencari data dan informasi yang diperlukan.
kelas dan di luar kelas sebelum dan sesudah
proses pembelajaran. 3.6 Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah
3.4 Teknik Pengumpulan Data analisis model interaktif (interaktif model of
Untuk memperoleh data yang dibutuhkan nalysis). Maka peneliti melakukan empat tahapan
dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik yaitu:
pengumpulan data sebagai berikut: 1. Reduksi Data
1. Rekam, Data dalam penelitian ini terpusat Reduksi data dimaksudkan untuk menyeleksi
pada data tuturan yaitu tindak tutur ilokusi data, dan menyederhanakan serta
sebagai data utama. Oleh karena itu, di mentransformasi data kasar yang ditemui
samping peneliti melakukan penyimakan, dalam penelitian. Adapun maksud
peneliti juga melakukan teknik dilaksanakannya reduksi data yaitu untuk
perekaman.Hal ini dilakukan agar memfokuskan, mengarahkan, dan
pengumpulan data yang dilakukan oleh mengklasifikasikan data yang dibutuhkan.
peneliti dapat memperoleh tuturan mengenai 2. Pengumpulan Data
jenis dan fungsi tindak tutur ilokusi. Alat Pengumpulan dimaksudkan untuk menyeleksi
rekam nantinya akan menghasilkan banyak data, dan menyederhanakan serta
informasi yang bermanfaat dan menjadi mentransformasi data kasar yang ditemui
bahan utuh yang menghasilkan bentuk analisi dalam penelitian. Artinya data dari hasil
yang cermat saat peneliti menuangkannya rekaman akan diedit dan disederhanakan
pada catatan lapangan. Melalui teknik tanpa mengurangi makna dan hasil. Demikian
perekaman, peneliti berusaha semaksimal pula dengan data wawancara nantinya. Adapun
mungkin mendapatkan rekaman tuturan maksud dilaksanakannya pengumpulan data
mengenai jenis dan fungsi tindak ilokusi yang yaitu untuk memfokuskan, mengarahkan,
sebanyak-banyaknya dari proses interaksi mengklasifikasikan data yang dibutuhkan yang
verbal dalam percakapan yang dilakukan oleh sesuai dengan kajian ini.
para guru pada situasi formal maupun 3. Penyajian Data
informal. Penyajian data dapat berupa bentuk tulisan
2. Observasi, dilakukan selama terjadinya atau kata-kata, gambar, grafik dan tabel.
proses perekaman untuk melihat adanya Tujuan sajian data adalah untuk
kesesuaian antara tindak tutur dengan menggabungkan informasi sehingga dapat
tindakan yang terjadi. Dalam observasi ini menggambarkan keadaan yang terjadi. Dalam
peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari hal ini, agar peneliti tidak kesulitan dalam
orang yang sedang diamati atau yang penguasaan informasi, baik secara keseluruhan
digunakan sebagai sumber data penelitian. atau bagian-bagian tertentu dari hasil
Observasi dilakukan di SMP Negeri 19 Palu. penelitian. Peneliti harus membuat naratif,
Peneliti sebagai guru di sekolah tersebut matrik atau grafik untuk memudahkan
berperan pasif dan tidak akan terlibat dalam penguasaan informasi atau data tersebut.
pembelajaran. Dengan demikian peneliti dapat tetap
3. Teknik catat dilakukan dengan mengadakan menguasai data dan tidak tenggelam dalam
pencatatan data yang diperlukan dalam kesimpulan informasi yang dapat
penelitian ini. Untuk lebih mempertegas membosankan. Hal ini dilakukan karena data
pelaksanaan atau perolehan data di kelas, yang terpencar-pencar dan kurang tersusun
penulis juga melakukan pencatatan terhadap dengan baik dapat memengaruhi peneliti
tindak tutur yang terjadi di kelas beserta dalam bertindak secara ceroboh dan
dengan reaksi yang dilakukan oleh guru dan mengambil kesimpulan yang memihak,
siswa. tersekat-sekat dan tidak mendasar.
Jurnal Bahasa dan Sastra
Volume 3 No 10 (2018)
ISSN 2302-2043
4. Menafsirkan Makna Data dan Penarikan karena keinginan Pn. Oleh karena itu tindak
Kesimpulan direktif dengan bentuk meminta dapat dituturkan
Menafsirkan makna data dimaksudkan untuk oleh Pn lebih halus atau lebih keras bergantung
mengevaluasi segala informasi yang telah pada bentuk keinginan yang ingin disampaikan.
diolah dan data yang diperoleh dari informan, Kalimat meminta kadangkala memiliki kadar
sehingga akan didapatkan suatu data yang suruhan sangat halus sehingga biasanya sikap Pn
valid dan berkualitas serta hasil dari data ketika meminta cenderung lebih merendah. Oleh
tersebut dapat dipertanggung jawabkan karena itu, semua partisipan dapat menggunakan
kebenarannya. Langkah terakhir dari analisis tindak direktif dengan bentuk meminta. Kalimat
data yaitu merumuskan kesimpulan hasil meminta ditandai dengan pemarkah coba, tolong,
penelitian. Hal ini dilakukan untuk mengetahui harap, dan ayo dan beberapa ungkapan lain.
hasil keseluruhan dari penelitian dan kemudian Berikut ini dipaparkan beberapa contoh bentuk
memberikan saran yang ditujukan kepada tindak direktif guru dalam meminta. Bentuk
lembaga akademis, maupun instansi. tindak direktif guru dalam meminta dengan
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif menggunakan coba dapat dilihat pada contoh
mungkin dapat menjawab rumusan masalah yang berikut.
dirumuskan sejak awal, tetapi mungkin juga Data 1
tidak, karena masalah dan rumusan masalah Guru : Kalau tidak salah kamis minggu lalu
dalam penelitian kualitatif masih bersifat bapak sudah memberi bocoran
sementara dan akan berkembang setelah tentang kuis hari ini. Yah sekarang apa
penelitian berada di lapangan. Kesimpulan dalam masih ingatkah? Itu (sambil
penelitian kualitatif yang diharapkan adalah menunjuk) coba kamu Zalimar.
merupakan temuan baru yang sebelumnya belum Siswa : Maksud bapak kuis . . . . . . kan pak?
pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau
gambaran mengenai makna Tindak tutur direktif Konteks: Tuturan ini berlangsung pada saat mata
guru di lingkungan SMP Negeri 19 Palu: Kajian pelajaran IPA di kelas VIII yang
Pragmatik. membicarakan tentang tugas kuis yang
akan diberikan oleh ibu.
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Tuturan pada data 1 yang dituturkan oleh
4.1 Hasil Penelitian guru dalam bentuk meminta dengan
4.1.1 Bentuk Tindak Tutur Direktif Guru di menggunakan kata coba yang ditujukan kepada
Lingkungan SMP Negeri 19 Palu Zalimar dengan tujuan untuk mengingatkan
Tindak tutur direktif adalah tindak tutur kembali kepada siswa (Zalimar) apakah mereka
yang mampu mendorong mitra tutur melakukan masih ingat dengan janji yang disampaikan guru
sesuatu yang dikehendaki oleh penutur (disingkat pada pertemuan minggu lalu. Tuturan Guru dalam
Pn). Pada tindak direktif penutur melakukan meminta dengan menggunakan kata coba yang
tindak ujaran agar mitra tutur (disingkat Mt) langsung menunjuk kepada salah seorang siswa
melakukan sesuatu. Hal itu berlaku pula pada dimaksudkan agar siswa segera merespon apa
tindak direktif yang dilakukan oleh guru kepada yang diinginkan guru. Sikap seorang guru yang
siswa. langsung menunjuk kepada siswa untuk
Dari hasil pengamatan terhadap tuturan menjawab pertanyaan di kelas adalah sesuatu
guru di lingkungan SMP Negeri 19 Palu terdapat yang kurang baik karena tidak memberi
beberapa tuturan yang dapat didefinisikan kesempatan kepada siswa yang lain. Secara
sebagai bentuk tindak tutur Direktif guru pada psikologis juga kurang baik terhadap siswa.
SMP Negeri 19 Palu dideskripsikan berdasarkan Namun apa yang dilakukan guru ini tentunya
hasil temuan penelitian yaitu; 1) Bentuk tindak punya maksud lain yaitu sengaja menunjuk
tutur direktif dan fungsi tindak tutur direktif. Zalimar dengan cara menunjuk agar Zalimar
Bentuk tindak tutur direktif guru terdiri atas segera menjawab.
bentuk meminta, memerintah, dan bertanya. Ada
pun fungsi tindak tutur guru dalam interaksi 4.1.2 Bentuk Harapan
lingkungan yaitu; Fungsi tindak direktif guru Hasil penelitian dalam bentuk direktif dalam
terdiri atas fungsi langsung dan fungsi tidak pembelajar di SMP Negeri 19 Palu ditemukan pula
langsung. Hasil penelitian tersebut dideskripsikan bentuk harapan. Bentuk harapan dalam interaksi
berdasarkan pengklasifikasian temuan di kelas menggunakan harap dapat dilihat pada
lapangan. contoh berikut.
Bentuk permintaan yang digunakan guru
4.1.1 Bentuk Meminta ditandai dengan adanya kata harap. Bentuk
Permintaan bermakna bahwa penutur tuturan meminta dengan harap dimaksudkan agar
meminta agar mitra tutur melakukan sesuatu. siswa merasa tidak terbebani jika siswa tidak bisa
Dalam hal ini Pn dan Mt, melakukan sesuatu menjawab pertanyaan dari guru.
Jurnal Bahasa dan Sastra
Volume 3 No 10 (2018)
ISSN 2302-2043
Contoh bentuk meminta dengan mengkomando, menuntut, mendikte,
menggunakan harap dapat dilihat pada contoh mengarahkan, menginstruksikan, mengatur,
berikut. mensyaratkan). Tindak direktif perintah
Data 2 berasumsi ketika Pn meminta Mt melakukan
Guru : Ya, positif atau negatif? sesuatu tentang apa yang diinginkan oleh Pn
Siswa : Negatif! Negatif 7 bu. sehingga Mt dalam hal ini melakukan sesuatu
Guru : Ya betul. Sekarang ibu harap kalian sesuai dengan keinginan Pn.
ikuti 1,2,3,4,5,6,7. Berarti min tujuh. Tindak direktif oleh Bach dan Harnish (dalam
Ya sekarang langsung ke rumus Ibrahim, 1992: 28-33) dikategorikan menjadi
P1,2.=X2 dikurang X1. Masih ada enam kategori utama, salah satunya yaitu
yang mau bertanya? Ibu harap semua requirement (memerintah, menghendaki,
harus bisa menghafal rumus-rumus mengkomando, menuntut, mendikte,
itu. mengarahkan, menginstruksikan, mengatur,
mensyaratkan). Tindak direktif perintah
Konteks: Tuturan berlangsung di kelas pada mata berasumsi ketika Pn meminta Mt melakukan
pelajaran IPA di kelas VII yang membahas sesuatu tentang apa yang diinginkan oleh Pn
tentang rumus-rumus untuk menentukan positif sehingga Mt dalam hal ini melakukan sesuatu
dan negatif. sesuai dengan keinginan Pn.
Tuturan pada data 2, guru menjelaskan Contoh lain pada bentuk tuturan direktif
tentang penggunaan rumus yang menentukan perintah dengan kata cepat dapat dilihat pada
negatif dan positif. Pada pembelajaran tersebut data berikut.
guru meminta kepada siswa agar dapat Data 4
menentukan bentuk positif dan negatif. Bentuk Guru : Coba saya sebut ya. Dengarkan baik-
tuturan meminta yang digunakan guru ditandai baik. Hurry up. Yang lain cari kata
dengan adanya kata harap. Meminta dengan short ya? Take is it. Look at me.
menggunakan kata harap dimaksudkan agar Cepat cepat kita masuk ke tes tadi.
siswa akan patuh dan merasa diperhatikan Writhing this pay attention. Coba tulis
sehingga mereka akan mengikuti apa yang dibukunya. Cepat cepat sudah we
diucapkan guru. have 10 more minutes cepat cepat!
Sepuluh menit lagi.
4.1.3 Bentuk Persilaan
Bentuk tindak tutur perintah yang dilakukan Konteks: Tuturan berlangsung pada sat mata
guru di SMP Ngeri 19 Palu menggunakan silakan, pelajaran bahasa Inggris kelas IX A.
cepat dan perhatikan. Ada pun contoh bentuk
perintah dapat dilihat pada contoh berikut. Tuturan pada data 4 tersebut merupakan
Data 3 bentuk tuturan tindak direktif dengan bentuk
Guru : Silakan dibuka, silakan dibaca disimak perintah. Tuturan tersebut dituturkan guru
baik-baik.cari dua buah bilangan salah kepada siswa dimaksud untuk memerintah secara
satu bisa ditarikakarnya. Silakan langsung agar siswa segera mengkuti apa yang
ditulis. Cari salah satu bilangannya disampaikan oleh guru. Lazimnya jika mata
yang menghasilkan kali-kalian 18. pelajaran bahasa Inggris, siswa diharapkan agar
Silakan selesaikan dulu itu baru kita mengikuti apa yang diucapkan guru agar siswa
lanjutkan lagi. fasih melafalkan bahasa Inggris. Bentuk perintah
pada data tersebut ditandai dengan ungkapan
Konteks: Tuturan berlangsung di kelas VII pada cepat-cepat yang merupakan ungkapan
mata pelajaran matematematika. penegasan di akhir kalimat seperti seruan. Contoh
Tuturan pada data 3 merupakan bentuk lain bentuk direktif perintah dengan kata cepat
tuturan tindak direktif dengan bentuk perintah. dapat dilihat pada contoh data berikut.
Tuturan tersebut dituturkan guru kepada siswa
dimaksud untuk memerintah agar siswa mau 4.1.5 Bentuk Bertanya
memperhatikan apa yang akan dijelaskan oleh Selain bentuk perintah, guru juga
guru. Bentuk perintah yang digunakan oleh guru melakukan tindak tutur dengan pertanyaan
ditandai dengan pemarkah silakan yang ditujukan langsung. Hal ini dilakukan karena guru ingin
kepada seluruh siswa di kelas. mengetahui hasil kemampuan atau pemahaman
siswa tentang materi yang telah diberikan.
4.1.4 Bentuk Perintah Dengan demikian, untuk menanyakan suatu hal
Tindak direktif oleh Bach dan Harnish kepada siswa maka guru lebih sering
(dalam Ibrahim, 1992: 28-33) dikategorikan menggunakan pertanyaan langsung dalam
menjadi enam kategori utama, salah satunya pembelajaran di kelas. Berikut ini adalah contoh
yaitu requirement (memerintah, menghendaki, penggunaan tindak direktif guru terhadap siswa
Jurnal Bahasa dan Sastra
Volume 3 No 10 (2018)
ISSN 2302-2043
dalam bentuk pertanyaan di kelas. Bentuk direktif pegang ini apa. Sekarang lihat,
guru dalam bertanya terdiri atas apa, berapa dan matanya tertuju ke depan semua.
bagaimana. Hal itu dapat dilihat pada contoh data
berikut. Konteks: Tuturan berlangsung pada saat mata
Data 5 pelajaran IPS berlangsung di kelas. Guru
Guru : Yang pertama apa? Sesuai tidak. Ini menjelaskan cara membaca atlas.
ada tidak. Apa judulnya? Berarti kamu Tuturan pada data 6 disampaikan guru pada
sudah berpikir dalam buku ini ada saat materi pelajaran IPS berlangsung. Guru
apa? Berarti isinya apa? Yang terakhir menjelaskan cara membaca atlas adan melihat
provinsi mana? Lalu rumah adat apa gambar. Guru mengharapkan agar semua siswa
namanya? Berarti sesuai apa tidak? melihat apa yang guru jelaskan di atlas maka
Lalu yang keempat apa? guru menggunakan kalimat perintah langsung
dengan kata lihat. Tuturan perintah langsung
Konteks: Tuturan berlangsung pada saat mata dengan kata lihat bertujuan agar siswa benar-
pelajaran IPS. Guru menjelaskan jenis-jenis benar memfokuskan penglihatannya ke atlas
rumah adat yang ada di Indonesia. sehingga tidak ada yang salah.
Tuturan pada data 5 terjadi pada
pembelajaran di kelas pada mata pelajaran IPS. 4.2.2 Fungsi Melarang
Guru menjelaskan tentang perbedaan rumah adat Hasil penelitian pada fungsi tindak direktif
antara satu daerah dengan yang lainnya. Stelah langsung di kelas ditemukan pula fungsi dalam
memberi penjelasan dan memperlihatkan gambar bentuk larangan. Penggunaan fungsi tindak
rumah-rumah adat tersebut guru kembali direktif langsung bentuk larangan dapat dilihat
bertanya kepada siswa apakan mereka sudah bisa pada data berikut.
membedakan rumah adat tersebut? Adapun Data 7
bentuk direktif pertanyaan yang digunakan oleh Guru : Perhatikan ke depan apa yang ibu
guru dominan adalah dengan kata apa. Kata jelaskan. Jangan ada yang menulis!
tanya apa yang digunakan dalam kalimat Menulis itu gampang tapi harus
merupakan bentuk kalimat bertanya langsung dimengerti dulu. Jangan ada yang
kepada siswa karena dengan cara seperti itu memegang alat tulis! Yang nomor 10
siswa segera mempersiapkan jawaban yang akan dan nomor 17 halaman 196 kerjakan
disampaikan ke guru. Contoh lain dapat dilihat sekarang. Jangan ada yang nyontek!
pada data berikut. Tuturan pada data 7 merupakan bentuk
perintah dengan penyampaian yang digunakan
4.2 Fungsi Tindak Direktif Guru di SMP guru terhadap siswanya adalah fungsi tindak
Negeri 19 Palu. direktif langsung. Guru memerintahkan siswa
Wijana (1996) menjelaskan bahwa dalam untuk tidak menulis. Guru menginginkan jika
menyampaikan tindak tutur penutur dapat sedang menjelaskan seluruh siswa tidak boleh
menggunakan tuturan dengan modus deklaratif, ada yang menulis. Bentuk perintah langsung
interogatif, atau imperatif. Penggunaan fungsi ini dengan kata jangan, makna yang disampaikan
bertujuan agar terjadi saling keterpahaman adalah bahwa guru memrintahkan siswanya untuk
informasi antarpartisipan dalam proses membuka halaman tersebut. Contoh lain perintah
komunikasi. Penutur dan mitra tutur dapat langsung dapat dilihat pada data berikut.
menggunakan fungsi yang berbeda-beda dalam
mewujudkan tindak tuturnya. 4.2.3 Fungsi Bertanya
Fungsi langsung dalam bentuk bertanya
4.2.1 Fungsi Perintah juga terdapat dalam penggunaan strategi tindak
Salah satu fungsi tindak tutur guru di SMP direktif guru terhadap siswa. Strategi ini
Negeri 19 Palu adalah tindak direktif langsung. digunakan untuk bertanya secara langsung
Salah satu fungsi yang digunakan oleh guru tentang sesuatu yang diinginkan guru. Tuturan
adalah tindak direktif langsung dalam bentuk tindak direktif bentuk bertanya ini ternyata
perintah. Dalam tuturan guru, ditemukan bahwa banyak dilakukan guru dalam pembelajaran di
untuk tuturan perintah yang ditandai dengan kelas. Fungsi langsung bertanya digunakan guru
kata cepat, jangan dan lihat. Fungsi tindak adalah dengan menggunakan pemarkah apa,
direktif perintah dengan kata cepat dapat dilihat berapa dan bagaimana.
pada contoh berikut.
Data 6 Data 8
Guru : Lihat sama-sama. Kita buka, apa Guru : Sistematis! Itu adalah syarat-syarat
syarat-syarat atlas. Sebutkan jenis- peta. Lalu, syarat peta, yang sesuai
jenis atlas. Lihat ke depan yang ibu dengan unsur. Yang pertama adalah
apa? Judul. Yang kedua apa? Nah
Jurnal Bahasa dan Sastra
Volume 3 No 10 (2018)
ISSN 2302-2043
sekarang kamu lihat semua ke depan, menjelaskan, guru meminta kepada siswa untuk
kamu lihat sama-sama yah. Apa membantu guru memberi penjelasan tentang
sesuai tidak? Itu syarat-syarat yang istilah lain dari matahari. Guru meminta dengan
ada di papan sama dengan yang ada tidak langsung kepada siswa dengan
sama ibu bawa. Syarat atlas yang menggunakan ungkapan ada yang bisa. Ada pun
sesuai dengan unsurnya itu ada tujuan menggunakan ungkapan ada yang bisa
beberapa hal yaitu judul. Apa atau ada bisa dengan maksud bahwa jika
judulnya? nantinya tidak siswa yang menjawab maka guru
tidak harus merasa terbebani.
Konteks: Tuturan berlangsung pada saat mata
pelajaran IPS berlangsung. Guru menjelaskan 4.3.2 Fungsi Melarang
syarat-syarat atlas yang sesuai dengan unsurnya. Tuturan yang sifatnya melarang tidak hanya
dalam bentuk larangan langsung kepada sasaran
Tuturan pada data 8, berlangsung saat namun dapat juga berupa larangan tidak
pembelajaran IPS di kelas. Guru menjelaskan langsung yang disampaikan kepada Mt dengan
tentang syarat-syarat atlas yang sesuai dengan kadar pragmatis yang sesuai dengan kondisi atau
unsur-unsurnya atau komponen-komponen partisipan tutur.
secara sistematis. Guru menggunakan bertanya Data 10
langsung dengan pemarkah apa sebagai bentuk Guru : Ibu ulangi, ide pokok biasanya
pertanyaan yang ditujukan kepada siswa. Hal itu terdapat pada awal kalimat, pada awal
dilakaukn guru ketika menjelaskan materi lebih paragraf ya? Bukan kalimat. Pada
sering diselingi dengan pertanyaan. Tuturan awal paragraf, atau pada akhir
perintah langsung yang digunakan guru bertujuan paragraf. Yang disebut dengan kalimat
agar siswa segera merespon apa yang diinginkan. utama. Bukan kalimat pertama. Kalau
pertma ya nomor 1, kalau kalimat
4.3 Fungsi Tindak Direktif Tidak Langsung utama yang utama itu apa? Intinya,
Guru SMP Negeri 19 Palu. yang di dalam itu. Yang selanjutnya itu
Tuturan tidak langsung yang dimaksud adalah kalimat penjelas. Aduh . . .
dalam penelitan ini adalah tuturan yang makna Sarah, Herman (sambil mendekat ke
kalimat performansinya (kalimat yang tersurat) siswa) apa boleh menulis dulu.
tidak sama dengan maksud yang diinginkan. Percuma ditulis kalau tidak dipahami.
Boleh menulis tapi sebentar perhatikan
4.3.1 Fungsi Meminta dulu apa ibu jelaskan.
Tuturan tidak langsung meminta, berfungsi
menyatakan keinginan secara tidak langsung Konteks: Tuturan berlangsung di kelas saat
pada sasaran terhadap terjadinya sesuatu pembelajaran bahasa Indonesia tentang menulis.
peristiwa atau sesuatu hal yang diinginkan. Tuturan pada data 10, guru menjelaskan
Data 9 tentang bagaimana menentukan kalimat utama
Guru : Iya, jadi sumber energi yang pada sebuah paragraf. Guru melarang kepada
disebutkan Muhahammad adalah siswa untuk menulis jika guru masih sedang
matahari, benar. Tapi dia adalah menjelaskan. Hal itu dilakukan guru agar siswa
sumber energi yang paling utama. Jadi benar-benar paham tentang bagaimana
seandainya di muka bumi ini tidak ada menentukan kalimat utama.
matahari mungkin tidak ada
kehidupan, tidak ada hewan, tidak ada 4.3.3 Fungsi Memerintah
kita, jadi energi yang paling utama di Seperti pada fungsi tuturan tidak langsung
dunia ini adalah? Energi dalam satuan meminta dan melarang, bentuk memerintah juga
internasiaonal disebut apa? Ada yang ditemukan pada tuturan guru di kelas. Hal itu
bisa? (sambil mengangkat tangan, dapat dilihat pada contoh berikut.
agar siswa juga terpancing Data 11
mengangkat tangan). Ada yang bisa Guru : Ya! Lebih bagus memakai “a” ada
membantu ibu? Yah benar joule atau tanda penunjuk “a” sebuah buku, a
disingkat J satuannya adalah joule. book is as expensive as a penh?
Sudah? Jangan terlalu lama menulis.
Konteks: Tuturan berlangsung pada mata Risky, papan tulis sudah penuh
pelajaran IPA. Guru menjelaskan tentang manfaat coretan. Okey, ada pertanyaan? Kita
energi. akan pindah. Is there any question?
Tuturan pada 9 disampaikan oleh guru
ketika menjelaskan tentang manfaat matahari Konteks: Tuturan berlangsung di kelas pada saat
bagi kehidupan di dunia. Setelah guru pelajaran bahasa Inggris.
Jurnal Bahasa dan Sastra
Volume 3 No 10 (2018)
ISSN 2302-2043
5.2 Saran
Tuturan pada data 11, yang disampaikan Penggunaan bahasa dalam berkomunikasi
guru kepada siswa merupakan bentuk perintah memerlukan dua sarana penting, yakni sarana
tidak langsung. Tuturan Risky, papan tulis sudah linguistik dan sarana pragmatik. Sarana linguistik
penuh coretan adalah bentuk perintah tidak berkaitan dengan ketepatan bentuk dan struktur
langsung yang disampaikan guru ke siswa agar bahasa, sedangkan sarana pragmatik berkaitan
segera menghapus papan tulis yang sudah penuh dengan kecocokan bentuk dan struktur dengan
dengan catatan. konteks penggunaannya. Uraian tentang hasil
penelitian tentang tindak direktif guru dalam
4.2 Pembahasan kelas merupakan perilaku verbal yang
Setelah dilakukan penelitian, penggunaan merepresentasikan variasi dalam bertutur. Variasi
tindak direktif merupakan salah satu jenis tindak tutur itu dipengaruhi oleh norma-norma yang
tutur yang banyak dijumpai dalam pembelajaran berlaku dalam masyarakat. Oleh karena itu,
di kelas. Tindak direktif merupakan jenis tindak berdasarkan temuan penelitian ini, ada sejumlah
tutur yang berfungsi mempengaruhi Pn atau Mt saran bagi para guru dan peneliti. Diharapkan
agar melakukan tindakan seperti yang bagi para guru bahasa Indonesia, hasil penelitian
diungkapkan oleh Pn. Ada pun tuturan ini ini dapat dijadikan sarana sebagai sumber
ditandai dengan adanya umpan balik sebagai informasi dalam merencanakan kegiatan belajar
reaksi dari isi tuturan. Untuk memahami hal mengajar terkait dengan tindak tutur yang yang
tersebut dibutuhkan pemahaman dari Pn dan Mt. harus dikembangkan dalam kemapuan
Temuan dalam penelitian khusunya pada komunikasi guru.sedangkan bagi peneliti
kesantunan tindak direktif guru terdiri atas kebahasaan khususnya pada kajian pragmatik,
meminta, memerintah, dan bertanya yang tidak kajian yang terkait dengan keterampilan
terlepas dari konteks yang melatarinya. Tindak berbahasa guru sangat unik dan menarik untuk
tutur dapat berupa tuturan dalam berbagai diteliti atau ditindaklanjuti. Oleh karena itu,
modus, seperti modus deklaratif, interogatif dan disarankan agar penelitian seperti ini dilanjutkan
imperatif; imperatif langsung atau tidak dengan aspek-aspek kajian yang lainnya yang
langsung; dan makna literal atau tidak literal terkait dengan tindak direktif guru. Disarankan
(Wijana, 1996). kepada para praktisi pragmatik untuk mencermati
aspek-aspek tindak tutur lain dalam bahasa
khususnya bahasa guru dan siswa.
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan DAFTAR PUSTAKA
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa [1] Austin, John L. (1962). How to Do Things with Word.
Jakarta: Balai pustaka.
tindak direktif guru dalam kelas ditemukan pada
[2] Dumala, Sirnawati. (2012). Analisis struktur Intrinsik
bentuk dan fungsi bertutur. Bentuk direktif guru Cerita Rakyat Laseo dan Rumongi suku Pamona
terdiri atas bentuk direktif meminta, perintah dan Kabupaten Poso. Skripsi Sarjana Pendidikan FKIP
bertanya. Bentuk direktif meminta ditandai Universitas Tadulako Palu: tidak diterbitkan.
[3] Djajasudarma, Fatimah. (2010). Semantik 2:
dengan pemarkah coba, tolong, harap dan ayo.
Pemahaman Ilmu Makna. Bandung Refika Aditama.
Ada pun bentuk direktif perintah ditandai dengan [4] Imaniar. (2013). Penggunaan Tindak Tutur Ekspresif
pemarkah silakan, cepat, dan perhatikan. Kalangan Remaja Kota Palu. Skripsi sarja Pendidikan
Sedangkan bentuk direktif bertanya ditandai FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta: tidak
diterbitkan.
dengan pemarkah apa, berapa dan bagaimana.
[5] Jamilatun. (2006). Tindak Tutur Direktif dan Ekspresif
Selanjutnya, fungsi tuturan langsung pada Rubrik Kriiing Solopos(Sebuah Tinjauan Pragmatik).
maupun tidak langsung sangat Skripsi Sarjana Pendidikan FKIP Universitas Sebelas
mempertimbangkan keberadaan partisipan yang Maret Surakarta: tidak diterbitkan.
[6] Levinson. Stephen C. (1983). Pragmatic.London :
dihadapinya. Pertimbangan ini terutama berkaitan
Cambridge University Press
dengan tingkat kedekatan hubungan dan status [7] Leech, Geoffrey.(1993). Prinsip-prinsip
sosial yang ada antara guru dengan siswa. pragmatik.Jakarta: UI Prees.
Pertimbangan-pertimbangan ini sangat [8] Miles, Matthew dan Huberman, A. Michael. 1992.
Qualitative Data Analysis: Source Book of New Method.
menentukan pilihan yang digunakan dalam
Beverly Hills: Sage Publication.
bertutur. Tuturan guru menggunakani tuturan [9] Nababan, P.W.J (1987). Ilmu Pragmatik:Teori dan
langsung dan tidak langsung. Tuturan langsung Penerapannya. Jakarta: Departemen Pendidikan dan
terdiri atas perintah yang ditandai dengan cepat, Kebudayaan.
[10] Purwanti. (2006). Analisis Wacana Pelesetan pada Kaos
jangan dan lihat dan tuturan langsung bertanya
Dagadu Djogkdja (kajian pragmatik). Skripsi Sarjana
ditandai dengan apa, berapa, dan bagaimana. Pendidikan FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta:
Sedangkang tuturan tidak langsung terdiri atas, tidak diterbitkan.
meminta, melarang, dan memerintah. [11] Rohmadi, Muhammad. (2004). Pragmatik: Teori dan
Analisis. Yogyakarta: Lingkar Media.
[12] Rustono. (1999). Pokok-pokok Pragmatik. Semarang.
Jurnal Bahasa dan Sastra
Volume 3 No 10 (2018)
ISSN 2302-2043
[13] Searle, J.R 1969. Speech Act : Essay in The Phylosophy
of Language. Cambridge Cambridge University Press.
[14] Sudaryanto. (1992). Metode Linguistik
umum.Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
[15] Sugiyono. (2009). Memahami Penelitian
Kualitatif.Bandung: ALFABETA, cv.
[16] Suwito. (1983). Pengantar awal Sosiolinguistik : Teori
dan Problema. Surakarta Henry Offset.
[17] Tarigan, Henry Guntur. (1996). Pengajaran
Pragmatik.Bandung: Angkasa.
[18] Verhaar, J.W.M (1996). Asas-asas Linguistik
Umum.Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
[19] Wiryotinoyo, M. (2006). Analisis Pragmatik dalam
Penelitian Bahasa.Malang: Universitas Negeri Malang.
[20] Wijana I Dewa Putu. (1996). Dasar-dasar Pragmatik,
Yogyakarta: Penerbit Andi.
[21] Yule George, (1996).Pragmatik.Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.

Anda mungkin juga menyukai