Anda di halaman 1dari 11

Teori

Sastra

Pendekatan Pragmatik
Kelompok 09

Nova Ariyanti Tasya Rizki Amalia


I1A219046 I1A219027

Nur Khotimawati Ahmad Rikho


I1A219047 I1A219037
Pendekatan Pragmatik
Pendekatan, yang dalam bahasa Arab disebut Madkhal adalah seperangkat asumsi
berkenaan dengan hakikat bahasa dan hakikat belajar mengajar bahasa. Pendekatan bersifat
filosofis yang berorientasi pada pendirian, filsafat, dan keyakinan yaitu sesuatu yang
diyakini tetapi tidak mesti dapat dibuktikan. Asumsi dari pragmatik adalah bahasa
merupakan alat komunikasi yang mana pembicara memahami kinesik (gerak tubuh),
konteks, tujuan komunikasi, peran penutur, norma situasi serta sosiokultural, hubungan
antar-persona, dan pilihan ragam yang diterima. Sehingga siswa sebagai pembelajar
memahami dan dapat menerapkan bentuk-bentuk tindak perbuatan berbahasa yang
berhubungan dengan aspek sosialisasi serta dapat mengomunikasikan sesuai dengan situasi
dan tujuan berbahasa secara lisan atau tulisan.
Pengertian
Pragmatik
Pragmatik merupakan kajian tentang makna dalam
hubungannya dengan aneka atau berbagai macam situasi
yang melingkupi tuturan tersebut. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia terdapat kata-kata pragmatik,
pragmatika, pragmatis, dan pragmatisme.
Charles Morris (1946) membagi pengkajian bahasa
menjadi tiga

Sintaksis Semantik Pragmatik


kajian tentang hubungan kajian hubungan unsur-unsur
kajian tentang hubungan
unsur-unsur bahasa dengan bahasa dengan pemakai
antara unsur-unsur bahasa
maknanya bahasa
Ruang Lingkup Pragmatik

● Variasi Bahasa

● Deiksis

● Implikatur percakapan

● Praanggapan

● Tindak ujaran atau tindak tutur (speech act)


Prinsip Prinsip
Pragmamatik
1)Tindak tutur terikat konteks dalam arti ada peran partisipan pada siapa tuturan itu dialamatkan, disapakan, diperdengarkan,
dimaksudkan.

2)Prinsip kerja sama Grice: Katakan secukupnya. Demi kerja sama penutur antar-persona berkewajiban memelihara
tuturannya sedemikian sehingga teman-tutur dapat memproses segala informasi yang disajikan dengan mudah, lugas, luwes
dan jelas.

3)Prinsip tata karma

4)Prinsip interpretasi pragmatic

5)Prinsip kewacanaan

6)Pragmatik sosialisasi

7)Pragmatik wacana

8)Setiap tuturan itu terikat nilai


Aspek-Aspek Situasi Ujaran

● Pembicara/Penulis dan Penyimak/Pembaca

● Konteks Ujaran

● Tujuan Ujaran

● Tindak Ilokusi

● Ucapan sebagai produk tindak verbal


Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai