4Pemakaian Kata
Berdasarkan penelitian, kebanyakan penulis hingga yang terkenalkan pun menggunakan kata-kata di
bawah 4.000 kata, termasuk kata-kata yang khas bagi seorang penulis dalam pemakaian bahasanya
sehari-hari (bandingkan dengan Laksana, 1985:30). Sementara itu, Kamus Umum Bahasa Indonesia
(Poerwadarminta, 1976) memuat tidak kurang dari 23.000 kata dan Kamus Besar Bahasa
Indonesia(Tim Penyusun Kamus, 1993) memuat tidak kurang dari 71.000 kata pokok. Jika dalam
pemakaian bahasa sehari-hari digunakan 3.000--4.000 kata, berarti sebagian besar kosakata dalam
kamus tidak digunakan atau digunakan sesuai dengan situasi tertentu. Hal itulah yang menyebabkan
banyak kata yang terdapat dalam kamus, seperti:semenjana, senyampang, atau terhablurmungkin
tidak dikenal oleh masyarakat umum.
Pemakaian kosakata seseorang tidak selalu sama dengan orang lain. Seorang sarjana teknik akan
memakai (termasuk menguasai) kata-kata dalam jenis yang berbeda dengan seorang petani.
Demikian juga, seorang sekretaris sebuah perusahaan akan memakai (termasuk menguasai) kata-
kata dalam jenis yang berbeda dengan seorang iburumah tangga. Perbedaan itu disebabkan oleh
adanya lingkungan pemakaian bahasa yang berbeda sehingga dipakai kata-kata yang sesuai dengan
lingkungan tersebut.
Kenyataan sepertidi atas mengindikasikan bahwa pada prinsipnya pemakaian kata itu adalah
pemilihankata(diksi) yang disesuaikan dengan lingkungan pemakaian bahasa tersebut. Untuk itu,
maka pembahasan pemakaian kata dalam tulisan ini terkait dengan pemilihan kata dalam karangan
ilmiah. Dalam hal ini pemakaian katayang berkaitan dengan bahasa Indonesia yang benar dan baik
(bahasa karangan ilmiah) yang menuntut pemakaian kata yang benardan pemakaian kata yang baik.
C.MAKNA KATA
1. Makna Denotatif dan Konotatif
Makna denotatif adalah makna dalam alam wajar secara eksplisit. Makna wajar ini adalah
makna yang sesuai dengan apa adanya. Denotatif adalah suatu pengertian yang dikandung
sebuah kata secara objektif. Makna denotatif sering disebut juga makna konseptual.
Misalnya kata makan, bermakna memasukkan ke dalammulut, dikunyah, dan ditelan.
Makna kata makan seperti itu adalah makna denotatif.Makna konotatif adalah makna
asosiatif, makna yang timbul sebagai dari sikap sosial, sikap pribadi, dan kriteria tambahan
yang dikenakan pada sebuah makna konseptual. Kata makan dalam makna konotatif dapat
berarti untung atau pukul.Makna konotatif tidak tetap, berbeda dari zaman ke zaman. Kata
kamar kecil mengacu kepada kamar yang kecil (donotatif ) tetapi kamar kecil berarti juga
jamban (konotatif ). Dalam hal ini, kita kadang-kadang lupa apakah makna denotatif atau
konotatif. Makna-makna konotatif sifatnya lebih profesional dan operasional daripada
makna denotatif. Makna denotatif makna yang umum. Dengan kata lain, makna konotatif
adalah makna yang dikaitkan dengan suatu kondisi dan situasi tertentu.Misalnya :Rumah
gedung, wisma, grahaPenonton pemirsa, pemerhatiDibuat dirakit, disulapSesuai
harmonisMakna denotatif ialah arti harfiah kebutuhan pemakaian bahasa. Makna denotatif
ialah arti harfiah suatu kata tanpa ada satu makna yang menyertainya, sedangkan makna
konotatif adalah makna kata yang mempunyai tautan pikiran, peranan, dan lain-lain yang
menimbulkan nilai rasa tertentu. Dengan kata lain, makna denotatif adalah makna yang
bersifat umum, sedangkan makna konotatif lebih bersifat pribadi dan khusus.Contoh :Dia
adalah wanita cantik (denotatif )Dia adalah wanita manis (konotatif )Kata cantik lebih umum
daripada kata manis. Kata cantik akan memberikan gambaran umum tentang seorang
wanita. Akan tetapi, dalam kata manis terkandung suatu maksud yang lebih bersifat
memukau perasaan kita.Dipihak lain kata-kata itu dapat pula mengandung arti kiasan yang
terjadi dari makna denotatif referen lain. Makna yang dikenakan kepada kata itu dengan
sendirinya akan ganda sehingga kontekslah yang lebih banyak berperan dalam hal
ini.Contoh :Sejak dua tahu yang lalu ia membanting tulang untuk memperoleh kepercayaan
masyarakat.
Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi86 Kata membanting tulang (yang mengambil
suatu denotatif kata pekerjaan membanting subuah tulang) mengandung makna “bekerja
keras” yang merupakan sebuah kata hiasan. Kata membanting tualang dapat kita masukan
ke dalam golongan kata yang bermakna konotatif.Kata-kata yang dipakai secara kiasan pada
suatu kesempatan penyampaian seperti ini disebut idiom atau ungkapan. Semua benyuk
idiom atau ungkapan dalam kata yang bermakna konotatif. Kata-kata ungkapan adalah
sebagai berikut :Keras kepalaPanjang tanganSakit hati
4. Makna Peribahasa
Makna pribahasa adalah makna yang bersifat memperbandingkan atau mengumpamakan,
maka lazim juga disebut dengan nama perumpamaan.Contoh: Bagai, bak, laksana dan
umpama lazim digunakan dl peribahasa.
k. RepetisiAdalah pengulangan bunyi, suku kata, kata atau bagian kalimat yang dianggap
penting untuk memberi tekanan dalam sebuah konteks yang sesuai.
m. SinekdokeAdalah suatu istilah yang diturunkan dari kata Yunani synekdechesthai yang
berarti menerima bersama-sama. Sinekdoke adalah semacam bahasa figuratip, yang
mempergunakan sebagian dari sesuatu hal untuk menyatakan keseluruhan (pars pro toto)
atau mempergunakan keseluruhan untuk menyatakan sebagian (totum pro parte).
o.SarkasmeSindiran langsung dan kasar.kata-kata pedas untuk menyakiti hati orang lain;
cemoohan atau ejekan kasar.
p.PleonasmeDisebut pleonasme apabila kata yang berlebihan yang jika dihilangkan, artinya
tetap utuh. Contohnya : Saya telah mendengar hal itu dengan telinga saya sendiri. Ungkapan
di atas adalah pleonasme karena semua kata tersebut memiliki makna yang sama, walaupun
dihilangkan kata-kata: dengan telinga saya
sumber: bahasa Indosesia untuk Perguruan Tinggi, Ahmad Bahtiar, M. Hum. Dan Fatimah,
M.Pd. inmedia