Anda di halaman 1dari 9

[08:48, 6/3/2021] Lena Bki: Kaum menyimpang apa sajakah itu?

Berikut 5 di antaranya sekaligus


menjadi pelajaran untuk kita semua.

1. Kaum Nabi Nuh

en.shafaqna.com

en.shafaqna.com

Awalnya kaum Nabi Nuh a.s. tergolong kaum yang beriman kepada Allah, sampai akhirnya mereka
terjerumus dalam jurang kesyirikan lantaran mereka terlalu mengkultuskan tokoh-tokoh masyarakat
yang dikenal saleh sehingga mereka membuat patung-patung untuk disembah.

Allah mengutus Nabi Nuh a.s. sebagai rasul untuk meluruskan perbuatan mereka yang menyimpang
dan sudah berlebihan dalam memuja orang-orang saleh tersebut. Seperti yang disebutkan dalam
Firman Allah berikut.

۟ ُ‫َو َقال‬
َ ‫وا اَل َت َذرُنَّ َءالِ َه َت ُك ْم َواَل َت َذرُنَّ َو ًّدا َواَل س َُواعًا َواَل َي ُغ‬
‫وث َو َيعُوقَ َو َنسْ رً ا‬

Wa qālụ lā tażarunna ālihatakum wa lā tażarunna waddaw wa lā suwā'aw wa lā yagụṡa wa ya'ụqa wa


nasrā

Arti : Dan mereka berkata: "Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan
kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) wadd, dan jangan pula
suwwa', yaghuts, ya'uq dan nasr. (QS. Nuh: 23)

Namun yang terjadi, mereka malah mengejek dan menentang ajaran Nabi Nuh a.s., termasuk istri
dan anaknya yang bernama Kan'an bahkan mereka semakin durhaka kepada Allah sehingga turunlah
azab berupa banjir besar yang menenggelamkan semuanya yang ingkar. Hal ini seperti yang
disebutkan dalam Firman Allah yang berbunyi

َ ‫ٱلطو َفانُ َو ُه ْم ٰ َظلِم‬


‫ُون‬ ُّ ‫ين َعامًا َفَأ َخ َذ ُه ُم‬ َ ‫ِيه ْم َأ ْل‬
َ ِ‫ف َس َن ٍة ِإاَّل َخمْس‬ ِ ‫ثف‬َ ‫َولَ َق ْد َأرْ َس ْل َنا ُنوحً ا ِإلَ ٰى َق ْو ِمهِۦ َفلَ ِب‬
Wa laqad arsalnā nụḥan ilā qaumihī fa labiṡa fīhim alfa sanatin illā khamsīna 'āmā, fa akhażahumuṭ-
ṭụfānu wa hum ẓālimụn

Arti: Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, maka ia tinggal di antara
mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka mereka ditimpa banjir besar, dan mereka
adalah orang-orang yang zalim. (QS. Al-Ankabut:14)

Sedangkan Nabi Nuh a.s. dan kaumnya yang beriman, termasuk ketiga anaknya yang bernama Sam,
Ham, dan Yafits diselamatkan oleh Allah setelah Nabi Nuh a.s. diperintahkan oleh-Nya untuk
membuat sebuah bahtera atau kapal dan setelah kapal itu selesai, mereka menaiki kapal itu beserta
sepasang binatang ke dalamnya.

2. Kaum 'Ad

pexels/Pixabay

pexels/Pixabay

Kaum 'Ad adalah kaum yang didakwahi oleh Nabi Hud a.s. Mereka dikenal sebagai kaum yang
makmur dan sejahtera karena hasil pertaniannya yang melimpah ruah dan memiliki peradaban
tinggi.

Namun mereka juga dikenal karena mereka tidak mau menyembah Allah dan justru mereka
menyembah patung berhala sehingga Allah mengutus Nabi Hud a.s. untuk menyerukan kebenaran
kepada kaum 'Ad seperti yang difirmankan Allah dalam surat Hud ayat 50 yang berbunyi.

َ ‫ُوا ٱهَّلل َ َما لَ ُكم مِّنْ ِإ ٰلَ ٍه َغ ْي ُرهُۥٓ ۖ ِإنْ َأن ُت ْم ِإاَّل ُم ْف َتر‬
‫ُون‬ ۟ ‫َوِإلَ ٰى َعا ٍد َأ َخا ُه ْم هُو ًدا ۚ َقا َل ٰ َي َق ْوم ٱعْ ُبد‬
ِ

Wa ilā 'ādin akhāhum hụdā, qāla yā qaumi'budullāha mā lakum min ilāhin gairuh, in antum illā
muftarụn

Arti: Dan kepada kaum 'Ad (Kami utus) saudara mereka, Huud. Ia berkata: "Hai kaumku, sembahlah
Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain Dia. Kamu hanyalah mengada-adakan saja. (QS.
Hud:50)
Namun yang terjadi justru sebaliknya, mereka malah semakin menjadi-jadi dan durhaka kepada
Allah dan terus-menerus mencela Nabi Hud a.s. dan ajarannya sehingga Allah menurunkan awan
hitam yang sempat disangka sebagai pertanda datangnya hujan karena negeri mereka mengalami
kekeringan panjang namun yang terjadi adalah angin topan dahsyat yang membinasakan semuanya.

Kejadian ini seperti yang difirmankan Allah dalam Surat Al-Haqqah ayat 6-8 yang artinya:

Adapun kaum `Aad maka mereka telah dibinasakan dengan angin yang sangat dingin lagi amat
kencang, yang Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam dan delapan hari
terus menerus; maka kamu lihat kaum `Aad pada waktu itu mati bergelimpangan seakan-akan
mereka tunggul-tunggul pohon korma yang telah kosong (lapuk). Maka kamu tidak melihat
seorangpun yang tinggal di antara mereka. (QS. Al-Haqqah:6-8)

Baca Juga: 5 Hikmah Al-Qur’an Diturunkan Secara Berangsur-angsur Sesuai Peristiwa

3. Kaum Tsamud

Pexels/Vincent Pelletier

Pexels/Vincent Pelletier

Nabi Sholeh a.s. diutus oleh Allah SWT untuk berdakwah kepada kaum Tsamud yang dikenal
memiliki keahlian memahat bebatuan dan bukit menjadi rumah dan bangunan namun mereka
sangat sombong dan suka berfoya-foya.

Lanjutkan membaca artikel di bawah

Editor’s picks

Prediksi Zodiak 2 Juni 2021, Sifat Keras Kepala Scorpio Mulai Kumat

5 Zodiak Hokinya Bagus 2 Juni 2021, Gemini Punya Fokus yang Baik

5 Zodiak Kurang Beruntung 2 Juni 2021, Pisces Merasa Terkekang

Kemudian, Allah menurunkan mukjizat kepada Nabi Sholeh berupa seekor unta betina yang keluar
dari celah bebatuan. Unta tersebut memberi manfaat bagi penduduk Tsamud sehingga ada
beberapa yang beriman dan mengikuti ajaran Nabi Sholeh a.s.
ٌ‫ض ٱهَّلل ِ َواَل َت َمسُّو َها ِبس ُٓو ٍء َف َيْأ ُخ َذ ُك ْم َع َذابٌ َق ِريب‬
ِ ْ‫َو ٰ َي َق ْو ِم ٰ َه ِذهِۦ َنا َق ُة ٱهَّلل ِ َل ُك ْم َءا َي ًة َف َذرُو َها َتْأ ُك ْل ف ِٓى َأر‬

Wa yā qaumi hāżihī nāqatullāhi lakum āyatan fa żarụhā ta`kul fī arḍillāhi wa lā tamassụhā bisū`in fa
ya`khużakum 'ażābung qarīb

Arti: Hai kaumku, inilah unta betina dari Allah, sebagai mukjizat (yang menunjukkan kebenaran)
untukmu, sebab itu biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya
dengan gangguan apapun yang akan menyebabkan kamu ditimpa azab yang dekat (QS. Hud:64)

Namun kemudian sebagian besar dari mereka malah semakin mengingkari kebesaran Allah dan
membunuh unta itu sehingga Allah menurunkan azab berupa wajah mereka berubah menjadi kuning
di hari pertama, hari kedua menjadi merah, hari ketiga menjadi hitam, dan di hari keempat turunlah
azab yang keras.

‫ُوا َر َّب ُه ْم ۗ َأاَل بُعْ ًدا لِّ َثمُو َد‬


۟ ‫َكَأن لَّ ْم َي ْغ َن ْو ۟ا فِي َهٓا ۗ َأٓاَل ِإنَّ َثمُود َ۟ا َك َفر‬

Ka`al lam yagnau fīhā, alā inna ṡamụda kafarụ rabbahum, alā bu'dal liṡamụd

Arti: Seolah-olah mereka belum pernah berdiam di tempat itu. Ingatlah, sesungguhnya kaum
Tsamud mengingkari Tuhan mereka. Ingatlah, kebinasaanlah bagi kaum Tsamud. (QS. Hud:68)

Sedangkan Nabi Sholeh a.s. dan kaumnya yang beriman diselamatkan oleh Allah dari azab yang
pedih terhadap kaum Tsamud.

4. Kaum Sodom

touropia.com

touropia.com

Nabi Luth diutus oleh Allah kepada kaum Sodom yang sudah melakukan penyimpangan yang sangat
parah bahkan tidak pernah dilakukan oleh kaum sebelumnya, yakni suka melakukan hubungan
sesama jenis atau homoseksual. Perbuatan mereka diabadikan oleh Allah lewat Firman-Nya yang
berbunyi.
َ ‫ان م َِن ْٱل ٰ َعلَم‬
‫ِين‬ َ ‫ٱلذ ْك َر‬ َ ‫َأ َتْأ ُت‬
ُّ ‫ون‬

َ ‫ُون َما َخلَقَ َل ُك ْم َر ُّب ُكم مِّنْ َأ ْز ٰ َو ِج ُكم ۚ َب ْل َأن ُت ْم َق ْو ٌم َعاد‬


‫ُون‬ َ ‫َو َت َذر‬

A ta`tụnaż-żukrāna minal-'ālamīn Wa tażarụna mā khalaqa lakum rabbukum min azwājikum, bal


antum qaumun 'ādụn

Arti: Mengapa kamu mendatangi jenis lelaki di antara manusia, Dan kamu tinggalkan isteri-isteri
yang dijadikan oleh Tuhanmu untukmu, bahkan kamu adalah orang-orang yang melampaui batas
(QS. As-Shu'ara: 165-166)

Namun mereka malah tidak mau mendengarkan seruan Nabi Luth untuk meninggalkan perbuatan
hina tersebut, malahan mereka menghasut istri Nabi Luth yang bernama Walihah untuk
membocorkan keberadaan dua tamu laki-laki.

Keduanya ternyata adalah jelmaan malaikat yang mengabarkan akan datangnya azab bagi penduduk
Sodom sekaligus memerintahkan Nabi Luth dan pengikutnya untuk pergi meninggalkan negeri itu
tanpa sekalipun menoleh ke belakang. Azab yang menimpa kaum Sodom diceritakan dalam Firman
Allah yang berbunyi

َ ‫ َوَأ ْم َطرْ َنا َعلَ ْي َها ح َِج‬L‫َفلَمَّا َجٓا َء َأمْ ُر َنا َج َع ْل َنا ٰ َعلِ َي َها َسافِلَ َها‬
ٍ ِّ‫ار ًة مِّن سِ ج‬
‫يل مَّنضُو ٍد‬

‫ِين ِب َبعِي ٍد‬ َّ ٰ ‫ِى م َِن‬


َ ‫ٱلظلِم‬ َ ‫ُّم َسوَّ َم ًة عِ ن َد َر ِّب‬
َ ‫ك ۖ َو َما ه‬

Fa lammā jā`a amrunā ja'alnā 'āliyahā sāfilahā wa amṭarnā 'alaihā ḥijāratam min sijjīlim manḍụd
Musawwamatan 'inda rabbik, wa mā hiya minaẓ-ẓālimīna biba'īd

Arti:

Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Luth itu yang di atas ke bawah (Kami
balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah yang terbakar dengan bertubi-tubi, yang
diberi tanda oleh Tuhanmu, dan siksaan itu tiadalah jauh dari orang-orang yang zalim. (QS. Hud: 82-
83)

Dari ayat tersebut, diceritakan bahwa Azab Allah kepada mereka berupa tanah negeri mereka
dijungkirbalikkan dari atas ke bawah lalu dihujani bebatuan secara bertubi-tubi hingga seluruhnya
luluh lantak. Konon katanya, Laut Mati yang berada di Yordania dahulu merupakan bekas negeri
Sodom.

5. Kaum Madyan dan Aikah

Pexels/Vincent Pelletier

Pexels/Vincent Pelletier

Nabi Syuaib diutus oleh Allah untuk berdakwah kepada kaum Madyan yang dikenal suka melakukan
kecurangan dalam berdagang berupa mengurangi takaran dan mencurangi timbangan. Selain itu,
mereka juga dikenal sering mencegat dan menyerang orang-orang yang hendak beribadah. Allah
mengabadikan diutusnya Nabi Syuaib dalam Surat Al-A'raf ayat 85 yang berbunyi.

۟ ُ‫ُوا ٱهَّلل َ َما لَ ُكم مِّنْ ِإ ٰلَ ٍه َغ ْي ُرهُۥ ۖ َق ْد َجٓا َء ْت ُكم َب ِّي َن ٌة مِّن رَّ ِّب ُك ْم ۖ َفَأ ْوف‬
‫وا‬ ُ ‫َوِإلَ ٰى َم ْد َي َن َأ َخا ُه ْم‬
۟ ‫ش َع ْيبًا ۗ َقا َل ٰ َي َق ْوم ٱعْ ُبد‬
ِ

‫ض َبعْ َد ِإصْ ٰلَ ِح َها ۚ ٰ َذلِ ُك ْم َخ ْي ٌر لَّ ُك ْم ِإن‬


ِ ْ‫ُوا فِى ٱَأْلر‬
۟ ‫اس َأ ْش َيٓا َء ُه ْم َواَل ُت ْفسِ د‬ ۟ ‫ان َواَل َتب َْخس‬
َ ‫ُوا ٱل َّن‬ َ ‫ْٱل َك ْي َل َو ْٱلم‬
َ ‫ِيز‬

َ ‫ُكن ُتم مُّْؤ ِمن‬


‫ِين‬

Wa ilā madyana akhāhum syu'aibā, qāla yā qaumi'budullāha mā lakum min ilāhin gairuh, qad
jā`atkum bayyinatum mir rabbikum fa auful-kaila wal mīzāna wa lā tabkhasun-nāsa asy-yā`ahum wa
lā tufsidụ fil-arḍi ba'da iṣlāḥihā, żālikum khairul lakum ing kuntum mu`minīn

Arti: Dan (Kami telah mengutus) kepada penduduk Madyan saudara mereka, Syu'aib. Ia berkata: "Hai
kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada Tuhan bagimu selain-Nya. Sesungguhnya telah datang
kepadamu bukti yang nyata dari Tuhanmu. Maka sempurnakanlah takaran dan timbangan dan
janganlah kamu kurangkan bagi manusia barang-barang takaran dan timbangannya, dan janganlah
kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya. Yang demikian itu lebih
baik bagimu jika betul-betul kamu orang-orang yang beriman. (QS. Al-A'raf:85)
Sebenarnya, kaum Madyan dikenal sebagai kaum yang pandai karena kemampuannya mengubah
perbukitan batu menjadi bangunan atau rumah seperti Kaum Tsamud tetapi karena mereka keras
kepala dan tidak mau mengikuti ajaran Nabi Syuaib, mereka ditimpakan azab berupa gempa dahsyat
hingga mereka mati di rumah mereka masing-masing seperti yang difirmankan Allah dalam surat Al-
A'raf ayat 91 yang berbunyi.

َ ‫ار ِه ْم ٰ َج ِثم‬ ۟ ‫َأ‬ ‫َأ‬


‫ِين‬ ِ ‫َف َخ َذ ْت ُه ُم ٱلرَّ جْ َف ُة َف صْ َبحُوا فِى َد‬

Fa akhażat-humur-rajfatu fa aṣbaḥụ fī dārihim jāṡimīn

Arti: Kemudian mereka ditimpa gempa, maka jadilah mereka mayat-mayat yang bergelimpangan di
dalam rumah-rumah mereka.(QS. Al-A'raf: 91)

Selain kepada kaum Madyan, Nabi Syuaib juga diutus untuk berdakwah kepada kaum Aikah yang
selalu berbuat kesyirikan berupa menyembah pepohonan dan hutan lebat dan sering mendustakan
ajaran Nabi Syuaib sehingga Allah menurunkan azab berupa awan hitam panas yang sangat
menyiksa dan sumur-sumur mereka mengering hingga seluruh penduduk Aikah mati seketika. Allah
Berfirman dalam surat Qaf ayat 14 tentang kejadian ini yang berbunyi.

َ ‫َوَأصْ َحابُ اَأل ْي َك ِة َو َق ْو ُم ُتب ٍَّع ُك ٌّل َك َّذ‬


‫ب الرُّ ُس َل َف َح َّق َوعِ ي ِد‬

Wa aṣ-ḥābul-aikati wa qaumu tubba', kullung każżabar-rusula fa ḥaqqa wa'īd

Arti: Dan penduduk Aikah serta kaum Tubba' semuanya telah mendustakan rasul-rasul maka sudah
semestinyalah mereka mendapat hukuman yang sudah diancamkan. (QS. Qaf:14)

[08:48, 6/3/2021] Lena Bki: Ayat yang terdapat dalam surat Yunus ini mengutarakan tentang
kejadian satu sikap dari sikap-sikap kesewenang-wenangan Fir’aun terhadap Nabi Allah Musa Alaihi
As Salam dan orang-orang beriman yang beserta beliau dari Bani Israil. Hal itu tatkala Musa
Alaihissalam bersama orang-orang mukmin menempuh perjalanan hijrah mereka menuju Tanah
yang penuh Berkah. Lalu Fir’aun dan bala tentaranya menyusul mereka untuk mengembalikan dan
menjerumuskan mereka. Dalam perjalanan hijrah yang panjang mereka dihadapkan pada lautan
samudra yang membentang. Kemudian Allah memuliakan Nabi-Nya Musa dan orang-orang Mukmin
yang bersamanya dengan membuat lautan menjadi kering sehingga mereka dapat berjalan di
atasnya. Maka mereka semua menyeberanginya di depan mata kepala musuh-musuh mereka!!.
Fir’aun tak lain hanyalah musuh Allah yang telah diliputi keangkaramurkaan dan kesewenang-
wenangan, terjerumus dalam sifat gegabah dan bodoh. Maka dia dan bala tentaranya menapaki
lautan menyusul di belakang Musa, sehingga mengakibatkan kebinasaannya dan para pengikutnya
tenggelam di laut yang dilalui Musa dan pengikutnya kaum Mukminin!!.

Maka ketika kematian telah meliputi orang yang sewenang-wenang tersebut dari segala penjuru,
kemudian gemuruh air laut serta ombak-ombaknya yang mengalir deras mengarah kepadanya, dia
yakin bahwa tenggelam tidak dapat dielakkan lagi dia berkata sebagaimana yang diabadikan dalam
Al Qur’an :

‫ت ِب ِه َب ُنو ِإسْ رائي َل َوَأ َنا م َِن ْالمُسْ لِمِين‬


ْ ‫ت َأ َّن ُه ال ِإلَ َه ِإال الَّذِي آ َم َن‬
ُ ‫َقا َل آ َم ْن‬

“Fir’aun berkata: aku percaya bahwa tidak ada tuhan melainkan tuhan yang dipercayai oleh Bani
Israil, dan aku termasuk orang-orang yang muslim ( berserah diri ),"

Mana mungkin bisa, mustahil, waktu taubat telah berlalu, dan lenyap sudah masa-masa berserah diri
dan pembuktian keimanan ketika kematian sudah di depan mata, dan sirna pula segala kediktatoran
dan muslihat dari makhluk yang keji!!

Tidak diragukan lagi sesungguhnya kematian orang yang angkara murka dan berlebihan dalam
kesewenang-wenangannya dalam peristiwa besar ini merupakan bukti-bukti yang nyata yang
menjelaskan tentang balasan dan siksaan bagi pembangkang, orang yang dzalim dan congkak. Oleh
sebab itu Allah Subhanahu wa Ta’ala menginginkan agar bukti atau ayat ini bisa meneguhkan dan
menegaskan serta menghilangkan segala bentuk keraguan, ketidakjelasan atau kabar burung dengan
ditampakkannya mayat Fir’aun yang telah menjadi kaku dan membeku di tepi pantai, disaksikan para
pengikutnya dan siapa saja yang menyembahnya. Karena yang demikian itu menjadikannya lebih
berarti dalam memberikan peringatan dan pelajaran terhadap mereka. Allah Ta’ala berfirman :

ِ ‫ َوِإنَّ َكثِيراً م َِّن ال َّن‬، ‫ك آ َي ًة‬


َ ُ‫اس َعنْ آ َيا ِت َنا َلغَافِل‬
‫ون‬ َ ‫ون لِ َمنْ َخ ْل َف‬
َ ‫ك لِ َت ُك‬ َ ِّ‫َف ْال َي ْو َم ُن َنج‬
َ ‫يك ِب َبدَ ِن‬

"Maka pada hari ini Kami selamatkan jasadmu agar engkau dapat menjadi pelajaran bagi orang-
orang yang datang setelahmu, tetapi kebanyakan manusia tidak mengindahkan tanda-tanda
(kekuasaan) kami }. (QS. Yunus: 92)
Ibnu Katsir Rahimahullah berkata: Ibnu Abbas dan para salafus shalih lainnya berkata: Sesungguhnya
sebagian Bani Israil ragu akan kematian Fir’aun, lalu Allah memerintahkan laut untuk melemparkan
jasad Fir’aun yang utuh tanpa lecet sedikit pun dalam keadaan tak bernyaw, di atas dataran tinggi
dari permukaan bumi, sementara di badannya menempel baju perangnya yang terkenal. Tujuannya
agar orang-orang memastikan kematian dan kebinasaannya.

Oleh sebab itu Allah berfirman: ( ‫“) فاليوم ننجيك‬Pada Hari Ini Kami Selamatkan Kamu” maksudnya
adalah: kami mengangkatmu di tempat yang lebih tinggi dari muka bumi, (‫“ )ببدنك‬Dengan
Badanmu”. Mujahid menafsirkan: Dengan tubuhmu. Al hasan menafsirkan: dengan badan tak
bernyawa. Abdullah bin Syaddad menafsirkan dengan: Utuh tanpa lecet yaitu tanpa ada luka di
tubuhnya, agar mereka bisa memastikannya dan mengenalinya. Adapun Abu Shakhr berkata:
Dengan pakaian perangmu. Masing-masing pendapat tersebut tidak ada pertentangan satu sama
lain, sebagaimana telah disebutkan sebelumnya. Wallahu A’lam.

Adapun penafsiran firman Allah: ‫“ ))لتكون لمن خلفك آية‬Agar engkau dapat menjadi pelajaran bagi orang-
orang yang datang setelahmu” maksudnya adalah: Agar menjadi bukti bagi Bani Israil akan kematian
dan kebinasaanmu, dan sesungguhnya Allah itu Maha Kuasa atas segala sesuatu yang ubun-ubun
setiap makhluk itu berada pada genggaman Tangan-Nya, dan sesungguhnya tidak ada sesuatu pun
yang mampu menghalau kemurkaan-Nya.

Anda mungkin juga menyukai