ۗ ً مَن قَرْ يَ ٍة ۢ بَطَ َرتْ َم َع ْي َشتَ َها ۚفَت َْلكَ َمسٰ َكنُ ُه ْم لَ ْم ت ُ ْسك َْن مَ ۢ ْن بَ ْع َد َه ْم ا ََّال قَ َلي
َْال َوكُنَّا نَحْنُ ْال ٰو َرثَيْن ْ َو َك ْم اَ ْهلَ ْكنَا:آن ْالك ََري َْم َ ْي ْالقُر
ْ َقَا َل تَعَالَى ف
:ُأَ َّما َب ْعد. )58 :(القصص
Informasi tentang mereka yang ingkar diceritakan secara detail dalam al-Qur’an. Penyebutan
itu meliputi nama kaum beserta nabi yang diutus kepada mereka, serta karakteristik dan jenis
kemaksiatan sebagai biang kehancuran. Bekas negeri mereka yang luluh lantak tak lagi
didiami oleh manusia setelahnya. Allah berfirman:
ۗ ً مَن قَرْ يَ ٍة ۢ بَطَ َرتْ َم َع ْي َشتَ َها ۚفَت َْلكَ َمسٰ َكنُ ُه ْم لَ ْم ت ُ ْسك َْن مَ ۢ ْن بَ ْع َد َه ْم ا ََّال قَ َل ْي
َال َوكُنَّا نَحْنُ ْال ٰو َرثَيْن ْ َو َك ْم اَ ْهلَ ْكنَا
“Betapa banyak (penduduk) negeri yang telah Kami binasakan karena kesenangan hidup
membuatnya lalai. Maka, itulah tempat tinggal mereka yang tidak didiami (lagi) setelah
mereka, kecuali sebagian kecil. Kamilah yang mewarisinya.” (Q.S. al-Qashash: 58)
Kaum nabi Luth yang dikenal dengan kaum Sodom terbiasa melakukan perbuatan
keji (fahisyah) yaitu perkawinan dengan sesama jenis yang belum pernah dilakukan oleh satu
orang pun sebelum mereka. Seruan nabi Luth agar mereka meninggalkan perbuatan terlaknat
itu tak membuahkan hasil yang menggembirakan. Bahkan istri nabi Luth sendiri berkhianat
terhadap beliau dengan mendukung perbuatan nista itu yang menyebabkan dirinya ikut
terkena azab. Allah berfirman:
.ٍسَجي ٍل َم ْنضُود َ علَ ْي َها حَ َج
ْ ًارة
َ مَن َ طرْ نَا َ فَلَ َّما َجا َء أَ ْم ُرنَا َجعَ ْلنَا
َ عا َليَ َها َسافَلَ َها َوأَ ْم
“Maka tatkala datang azab Kami, Kami jadikan negeri kaum Lut itu yang di atas ke bawah
(Kami balikkan), dan Kami hujani mereka dengan batu dari tanah-tanah yang terbakar.” (Q.S.
Hud: 82)
Kaum Madyan merupakan umat nabi Syu’aib yang terkenal dengan ashabul aikah (penyembah
pohon). Mereka memiliki harta melimpah dari hasil bisnis yang ditekuni. Namun, praktik
kecurangan menjadi bagian dari taktik mereka untuk mendapatkan keuntungan berlipat
dengan cara mengurangi takaran atau timbangan. Nabi Syu’aib berkali-kali memperingati
mereka agar menyembah Allah dan menghentikan ketidakjujuran dalam perniagaan. Akan
tetapi mereka sama sekali tidak mengindahkannya, malah mengancam dan menantang nabi
Syu’aib agar mendatangkan azab ke atas mereka. Tantangan itu dijawab oleh Allah dengan
menghancurkan negeri mereka, sebagaimana firman-Nya:
“Lalu datanglah gempa menimpa mereka, dan mereka pun mati bergelimpangan di dalam
reruntuhan rumah mereka.” (Q.S. al-A’raf: 91)
“Maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar. Dan Kami ganti kedua kebun
mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon atsl
dan sedikit dari pohon sidr.” (Q.S. Saba: 16).
Kaum ‘Ad adalah kaum nabi Hud yang hidup dalam kemakmuran dari hasil pertanian dan
peternakan. Mereka memiliki kehebatan dalam bidang arsitektur dengan membangun
gedung-gedung tinggi yang belum pernah ada pada kaum sebelumnya. Tapi mereka sombong
dan membangkang terhadap seruan tauhid nabi Hud. Mereka diazab dengan angin kencang
yang mematikan.
از ن َْخ ٍل َ علَ ْي َه ْم َس ْب َع لَ َيا ٍل َّوثَمٰ َن َيةَ اَي ٍَّام ُحس ُْو ًما فَت ََرى ْالقَ ْو َم َف ْي َها
ُ صرْ عٰ ى َكاَنَّ ُه ْم اَ ْع َج َ َس َّخ َرهَا.عا َت َي ٍة
َ ص ٍر
َ ْصر ٍ عادٌ فَا ُ ْه َلكُ ْوا َب َري
َ ْح َ َواَ َّما
خَا َو َي ۚ ٍة
“Sedangkan kaum ‘Ad, mereka telah dibinasakan dengan angin topan yang sangat dingin.
Allah menimpakan angin itu kepada mereka selama tujuh malam delapan hari terus-menerus;
maka kamu melihat kaum ‘Ad pada waktu itu mati bergelimpangan seperti batang-batang
pohon kurma yang telah kosong (lapuk).” (Q.S. al-Haqqah: 6-7)
Kaum Tsamud terkenal dengan kehebatan mereka memahat batu-batu di lembah untuk dibuat
bangunan megah sebagai tempat tinggal. Mereka mendiami wilayah pegunungan yang subur.
Teknologi pengairan mereka juga canggih dengan membuat jalur aliran air melalui celah
bebatuan. Allah mengutus nabi Saleh untuk berdakwah kepada mereka dengan mukjizat
seekor unta yang keluar dari batu. Tetapi unta tersebut dibunuh hingga kaum zalim itu
dibinasakan. Allah berfirman:
َال اَنَّ ثَ ُم ْود َ۠ا َكف َُر ْوا َربَّ ُه ْم ۗ اَ َال بُ ْعدًا َلثَ ُم ْود
ٓ َ َ َكا َ ْن لَّ ْم يَ ْغن َْوا فَ ْي َها ۗ ا. َار َه ْم جٰ ثَمَ يْن
َ َي َدي ْ َ ص ْي َحةُ فَا
ْ َصبَح ُْوا ف َ ََواَ َخذَ الَّ َذيْن
َّ ظلَ ُموا ال
“Kemudian suara yang mengguntur menimpa orang-orang zalim itu, sehingga mereka mati
bergelimpangan di rumahnya. Seolah-olah mereka belum pernah tinggal di tempat itu.
Ingatlah, kaum samud mengingkari Tuhan mereka. Ingatlah, binasalah kaum samud.” (Q.S.
Hud: 67-68)
علَى َرس ُْو َل هللاََ ،والَ َح ْو َل َوالَ قُ َّوةَ إَالَّ بَاهللََ .وأَ ْش َهدُ أَ ْن الَ إَلَهَ إَالَّ هللا َوحْ دَهُ الَ ش ََريْكَ لَهُ َوأَ ْش َهدُ أَنَّ ُم َح َّمدًا صالَة ُ َوال َّسالَ ُم َ اَ ْل َح ْمدُ َ َّ َ
ّلِل َوال َّ
اشَر ْال ُم ْسلَمَ يْنَ أَرْ َش َدكُ ُم ُ
هللا علَى آ َل َه َو َم ْن تَ َب َع هُدَا ُه َإلَى َي ْو َم ْال َق َيا َمةََ .م َع َعلَى نَ َب َيكَ ُم َح َّم ٍد َو َ
اركْ َص َل َو َس َل ْم َو َب َع ْبدُ ُه َو َرس ُْولُهُ .اَللَّ ُه َّم ََ
هللا ،أَ َّما َب ْعدُ؛
َّاي َبتَ ْق َوى َ أ ُ ْو َ
ص ْيكُ ْم َو َإي َ
ار ْكتَ
علَى آ َل ُم َح َّم ٍد َك َما بَ َ علَى ُم َح َّم ٍد َو َ اركْ َ علَى آ َل َإب َْرا َهي َْمَ ،وبَ َ علَى َإب َْرا َهي َْم َو َ ص َّليْتَ َ علَى آ َل ُم َح َّم ٍد َك َما َ علَى ُم َح َّم ٍد َو َص َل َ اَللَّ ُه َّم َ
ت اْألَحْ يَاءَ مَ ْن ُه ْم َواْأل َ ْم َوا َ
ت ت َو ْال ُمؤْ مَ نَيْنَ َو ْال ُمؤْ مَ نَا َ
علَى آ َل َإب َْرا َهي َْمَ ،إنَّكَ َحمَ ْيدٌ َم َج ْيدٌ .اَللَّ ُه َّم ا ْغفَرْ ل َْل ُم ْسلَمَ يْنَ َو ْال ُم ْس َل َما َ علَى َإب َْرا َهي َْم َو ََ
َاراَ .ربَّنَا ا ْغفَرْ َلنَا صغ ً ي ْال َحا َجاتََ ,ربَّنَا ا ْغفَرْ لَنَا َول ََوا َل َد ْينَا َواْر َح ْم ُه َما َك َما َربَّيَانَا َ اض َ ت َويَا قَ َ ع َوا َ ،إَنَّكَ َسمَ ْي ٌع قَ َريْبٌ ُم َجيْبُ الدَّ َ
مَن أَ ْز َو َ
اجنَا َوذُ َريَّاتَنَا ان َوالَ تَجْ عَلْ فَي قُلُوبَنَا َغالًّ َللَّ َذيْنَ َءا َمن ُْوا َربَّنَآ إَنَّكَ َر ُء ُ
وف َّرحَ ْي ٌمَ ،ربَّنَا هَبْ لَنَا ْ َو َإل ْخ َوانَنَا الَّ َذيْنَ َسبَقُونَا بَ َ
اإل ْي َم َ
ار.اب النَّ َ قُ َّرةَ أَ ْعي ٍُن َواجْ عَ ْلنَا ل َْل ُمتَّقَينَ إَ َما ًماَ .ربَّنَا آتَنَا فَي الدُّ ْنيَا َح َسنَةً َوفَي ْاآلخَ َرةَ َح َسنَةً َوقَنَا َ
عذَ َ
Safwannur, S.Pd.I, Alumni Ponpes Ihyaaussunnah Lhokseumawe, Aceh dan Pendidikan Ulama
Tarjih Muhammadiyah (PUTM) Yogyakarta. Kini mengajar di Ma’had Darul Arqam Muhammadiyah
Daerah Garut, Jawa Barat.