Anda di halaman 1dari 12

TUGAS

“PARAGRAF DAN DIKSI”

Di Ajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata kuliah Bahasa Indonesia


Dosen Pengampu : Afriansyah, S.Pd., M.Pd

Di Susun Oleh Kelompok 3

Andi Rahmat P21121008


Andi Fajel Fajril Hayat P21121092
Mohammad Abdillah Putra P21121044
Nursyam Fitra P21121002
Puan Arfika Najwa P21121034
Reditya Naulita Sari Panggabean P21121064
Rizka Nur Aulia P21121062
Musyaidatunnisa Ul Ishak P21121060
Siti Maryam Syafitri P21121054
Ummul Nabilah P21121030
Juliasty Asnir P21121040
Febriyanti Eka Safitri P21121100
Watsiqatul Yusria P21121072

PROGRAM STUDI ILMU GIZI


FAKULTAS KESEHATAN MASYRAKAT
UNIVERSITAS TADULAKO
2021
BAB I

A. Latar Belakang

Bahasa adalah alat untuk berkomunikasi yang digunakan manusia dengan sesama anggota
masyarakat lain pemakai bahasa itu. Bahasa itu berisi pikiran, keinginan, atau perasaan yang
ada pada diri sipembicara atau penulis. Bahasa yang digunakan itu hendaklah dapat
mendukung maksud secara jelas agar apa yang dipikirkan, diinginkan, atau dirasakan itu
dapat diterima oleh pendengar atau pembaca.

Menurut Akhaidah, dkk.(1988), Paragrah merupakan inti penuangan ide atau gagasan
dalam sebuah karangan. Pemakaian kata secara tepat dalam kalimat merupakan ciri khas
bahasa Indonesia ragam ilmiah. Kata-kata yang digunakan ialah yang bermakna tunggal dan
denotatif. Kata yang bermakna tunggal digunakan untuk menghindari timbulnya berbagai
penafsiran terhadap gagasan yang dikemukakan dalam kalimat. Kata adalah unsur bahasa
terkecil yang dapat berdiri sendiri dan mempunyai makna. Untuk memperoleh ketepatan
penggunaan kata dalam kalimat, penulis karangan ilmiah harus paham betul akan makna
ataupun konsep yang terwakili dalam kata-kata yang dipilihnya.

Diksi atau pemilihan kata adalah kemampuan seseorang membedakan secara tepat
nuansa-nuansa makna sesuai dengan gagasan yang ingin di sampaikannya,yang di sesuaikan
dengan situasi dan nilai rasa yang di miliki oleh sekolompok masyarakat dan pendengar atau
pembaca,dan mengandung ketepatan makna,kesesuaian situasi dan nilai rasa yang ada pada
pembaca atau pendengar. (Widyamartaya 1990:45 ) .

Selepas dari itu, dalam pembuatan karya tulis sastra pastinya penulis atau pengarang
memerhatikan komponen-komponen dalam penulisan kata dan kalimat yang tepat dan benar.
Namun, kadangkala kita menemui suatu karya tulis terdapat kesalahan penulisan baik kata
maupun kalimat. Oleh karena itu kita perlu memerhatikan komponen-komponen dalam
membuat atau mengarang seperti penerapan paragraf dan diksi agar pembaca tidak salah
dalam memahami konsep karya dan lebih spesifik.

Tujuan dibuatnya makalah yang memuat paragraf dan diksi adalah dapat memilih kosa
kata secara tepat dengan membedakan makna-maknanya dalam paragraf. Maka dari itu
makalah ini akan membahas secara detail mengenai materi paragraf dan diksi.

B. Rumusan Masaalah

Dari latar belakang masalah di atas kita dapat menemukan beberapa masalah berikut ini

1. Apa saja jenis paragraf?

2. Apa saja unsur-unsur dalam diksi ?

3. Apa saja isi pengertian dalam diksi?

4. Pengertian di dalam paragraf ?


5. Apa saja kalimat baku dan non baku ?

BAB II
PEMBAHASAN
1.    PILIHAN KATA (DIKSI)
1.1     PENGERTIAN PILIHAN KATA (DIKSI)
Diksi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia pusat bahasa Departemen Pendidikan
Indonesia adalah pilihan kata yg tepat dan selaras (dalam penggunaannya) untuk
mengungkapkan gagasan sehingga diperoleh efek tertentu (seperti yang diharapkan).Dari
pernyataan itu tampak bahwa penguasaan kata seseorang akan mempengaruhi kegiatan
berbahasanya, termasuk saat membuat karangan ataupun karya tulis. Setiap kata memiliki
makna tertentu untuk membuat gagasan yang ada dalam benak seseorang.
Adapun fungsi dari diksi antara lain :
·            Membuat pembaca atau pendengar mengerti secara benar dan tidak salah paham terhadap
apa yang disampaikan oleh pembicara atau penulis;
·            Untuk mencapai target komunikasi yang efektif;
·            Melambangkan gagasan yang di ekspresikan secara verba;
·            Membentuk gaya ekspresi gagasan yang tepat (sangat resmi, resmi, tidak resmi) sehingga
menyenangkan pendengar atau pembaca.

1.2     SYARAT KETEPATAN DIKSI


Syarat Ketepatan Diksi ialah pilihan kata. Maksudnya, kita memilih kata yang tepat
untuk menyatakan sesuatu. Pilihan kata merupakan satu unsur sangat penting, baik dalam hal
mengarang(karya tulis) maupun dalam berkomunikasi langsung setiap hari. Dalam memilih
kata yang tepat untuk menyatakan suatu maksud, kita tidak dapat lari dari kamus. Kamus
memberikan suatu ketepatan kepada kita tentang pemakaian kata-kata.

Dalam hal ini, makna kata yang tepat atau sesuai dengan kondisi adalah kata yang kita pakai.
1.3    MAKNA KATA
1.3.1        Makna Denotatif
Makna denotasi adalah makna yang sebenarnya yang sama dengan makna lugas untuk
menyampaikan sesuatu yang bersifat faktual. Makna pada kalimat yang denotatif tidak
mengalami perubahan makna.
Contoh :
1.             Mas parto membeli susu sapi.
2.             Dokter bedah itu sering berpartisipasi dalam sunatan masal.
1.3.2        Makna Konotatif
Makna konotasi adalah makna yang bukan sebenarnya yang umumnya bersifat
sindiran dan merupakan makna denotasi yang mengalami penambahan.
Contoh:
1.                  Para petugas gabungan merazia kupu-kupu malam tadi malam (kupu-kupu malam =
wts).
2.                  Bu Marcella sangat sedih karena terjerat hutang lintah darat (lintah darat = rentenir).
1.4     MACAM-MACAM HUBUNGAN MAKNA
1.4.1        Sinonim
Merupakan kata-kata yang memiliki persamaan / kemiripan makna. Sinonim sebagai
ungkapan (bisa berupa kata, frase, atau kalimat) yang maknanya kurang lebih sama dengan
makna ungkapan lain. Contoh: Kata buruk dan jelek, mati dan wafat.
1.4.2        Antonim
Merupakan ungkapan (berupa kata, frase, atau kalimat) yang maknanya dianggap kebalikan
dari makna /ungkapan lain. Antonim Contoh: Kata bagus berantonim dengan kata buruk; kata
besar berantonim dengan kata kecil.
1.4.3        Polisemi
Adalah sebagai satuan bahasa (terutama kata atau frase) yang memiliki makna lebih dari satu.
Contoh: Kata kepala bermakna ; bagian tubuh dari leher ke atas, seperti terdapat pada
manusia dan hewan, bagian dari suatu yang terletak di sebelah atas atau depan, seperti kepala
susu, kepala meja,dan kepala kereta api, bagian dari suatu yang berbentuk bulat seperti
kepala, kepala paku dan kepala jarum dan Iain-lain.
1.4.4        Hipernim dan Hiponim
Hipernim adalah kata-kata yang mewakili banyak kata lain. Kata hipernim dapat menjadi
kata umum dari penyebutan kata-kata lainnya. Sedangkan hiponim adalah kata-kata yang
terwakili artinya oleh kata hipernim. Umumnya kata-kata hipernim adalah suatu kategori dan
hiponim merupakan anggota dari kata hipernim.Contoh :
Hipernim : Hantu
Hiponim : Pocong, kantong wewe, sundel bolong, kuntilanak, pastur buntung Hipernim : Ikan
Hiponim : Lumba-lumba, tenggiri, hiu, betok, mujaer, sepat.
1.4.5        Homonim.
Merupakan kata-kata yang memiliki kesamaan ejaan dan bunyi namun berbeda arti. Contoh :
·      Bulan(dalam kalender), Bulan(nama satelit)
·      Genting(gawat),Genting(atap rumah)
1.4.6        Homofon.
Merupakan kata-kata yang memiliki bunyi sama tetapi ejaan dan artinya berbeda. Contoh :
·      Rok(pakaian), Rock(aliran music)
·      Tank(kendaraan perang), Tang(alat perkakas)
1.4.7        Homograf.
Merupakan kata-kata yang memiliki tulisan yang sama tetapi bunyi dan artinya berbeda.
Contoh :
·           Serang(nama kota), Serang(perang)
·           Tahu(makanan), Tahu(mengetahui)
1.5    MAJAS (GAYA BAHASA)
Majas ialah gaya bahasa dalam bentuk tulisan maupun lisan yang dipergunakan dalam
suatu karya sastra dengan tujuan untuk mewakili perasaan dan pikiran penulis. Menurut Prof.
Dr. H. G. Tarigan majas ialah cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang
memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis. Sedangkan menurut Goris Keraf, suatu majas
dikatakan baik bila mengandung tiga dasar, yaitu kejujuran, sopan-santun dan menarik. Majas
juga diartikan sebagai bahasa kias, bahasa yang dipakai untuk menciptakan suatu efek
tertentu. Majas nerupakan bentuk retoris yang penggunaanya untuk memunculkan kesan
imajinatif dari pendengar maupun pembaca.
Majas / gaya bahasa terdiri dari 4 kelompok, yaitu :
1.5.1        Gaya bahasa perulangan
·           Aliterasi
Aliterasi ialah majas yang memiliki wujud perulangan konsonan pada suatu kata atau
beberapa kata, biasanya terjadi pada puisi.Contoh :
-            Susuri sungai Sebrangi samudra
-            Senyum sopan sapa sesama
·           Asonansi
Asonansi ialah jenis majas re[etsi yang berwujud perulangan vokal pada suatu kata atau
beberapa kata. Biasanya dipergunakan dalam puisi untuk memebrikan penekanan. Contoh :
-            Segala ada menekan dada
-            Mati api didalam hati
·           Anafora
Anafora ialah jenis majas refetisi yang merupakan perulangan kata pertama pada setiap baris
atau kalimat.Contoh:
Kucari kau dalam toko-toko
Kucari kau karena cemas karena saying
Kucari kau karena sayang karena bimbang
Kucari kau karena kaya meski diganyang
·           Efifora (Epistrofa)
Efifora ialah jenis majas refetisi yang berwujud perulangan kata pada akhir baris atau kalimat
yang berurutan.Contoh:
Ibumu sedang memasak di dapur ketika kau sedang tidur.
Aku mencercah daging ketika kau tidur.
·           Anadiplosis
Anadiplosis ialah jenis majas refetisi yang kata atau frasa terakhir dari suatu kalimat atau
klausa menjadi kata atau frasa pertama pada klausa atau kalimat berikutnya.Contoh:
Dalam raga ada darah
Dalam darah ada tenaga
Dalam tenaga ada daya
Dalam daya ada segalanya.

1.5.2        Gaya bahasa perbandingan


·           Perumpamaan
Perumpamaan ialah jenis majas padanan kata atau simile yang memeiliki arti seperti. Secara
eksplisit jenis gaya bahasa/majas ini ditandai oleh pemakaian
kata: seperti,sebagai, ibarat, bak, umpama, laksana, serupa.Contoh:
Seperti air dengan minyak.
Laksana bulan kesiangan.
·           Metafora
Metafora ialah jenis majas yang membandingkan dua hal secara implisit.Contoh:Aku adalah
angin yang kembara
·           Personifasi
Personifikasi ialah majas yang melekatkan sifat-sifat insani pada benda yang tidak bernyawa
atau pada ide yang abstrak.Contoh:
Bunga mawar menjaga dirinya dengan duri.
·           Anitesis
Anitesis ialah majas yang mengandung gagasan-gagasan yang bertentangan.Contoh:Dia
gembira atas kegagalanku dalam ujian.
·           Pleonasme dan Tautologi
Pleonasme ialah penggunaan kata yang mubazir yang sebenarnya tidak perlu.Contoh:Capek
mulut saya berbicara.
Tatutologi ialah majas yang menggunakan kata atau frasa yang searti dengan kata yang telah
disebutkan sebelumnya.Contoh:Apa maksud dan tujuannya datang kemari.
1.5.3        Gaya bahasa pertentangan
·           Hiperbola
Hiperbola ialah majas yang mengandung pernyataan yang dilebih-lebihkan baik jumlah,
ukuran maupun sifatnya dengan tujuan untuk memberikan penekanan, meningkatkan kesan
dan pengaruhnya.Contoh:Pemikiran-pemikirannya tersebar keseluruh dunia.
·           Litotes
Litotes ialah majas berupa pernyataan yang sifatnya mengecilkan kenyataan yang
sebenarnya.Contoh:Apa yang kami berikan ini memang tak berarti buatmu.
·           Ironi
Ironi ialah jenis majas berupa pernyataan yang isinya bertentangan dengan kenyataan yang
sebenarnya.Contoh:Bagus benar rapornu, Sam. Banyak merahnya
·           Satire
Satire ialah majas yang sejenis argumen atau puisi atau karangan yang berisi kritik sosial baik
secara terang-terangan maupun terselubung.Contoh:Budak kurus pengangkut sampah.
·           Sinisme
Sinisne ialah majas yang berwujud sindiran, berbentuk kesangsian yang mengandung ejekan
terhadapa keikhlasan atau ketulusan hati.Contoh:
Anda benar-benar hebat sehingga pasir di gurun sahara pun dapat anda hitung.
·           Sarkasme
Sarkasme ialah majas yang berwujud sindiran atau olok-olokan yang pedas atau kasar.
Contoh: Kau memang benar-benar bajingan.
·           Paradoks
Paradoks ialah majas yang mengandung pertentangan yang nyata dengan fakta-fakta yang
ada.Contoh:
Teman akrab adakalanya merupakan musuh sejati.
1.5.4        Gaya bahasa pertautan
·           Metonimia
Metonimia ialah majas yang menggunakan nama benda, orang, hal, atau ciri sebagai
pengganti benda itu sendiri.Contoh:Tolong ambilkan aqua di lemari es!
·           Alusio
Alusio ialah majas yang menunjuk secara tidak langsung ke suatu peristiwa atau tokoh yang
umum dikenal/ diketahui orang.Contoh:Apakah peristiwa Madiun akan terjadi lagi disini.
·           Eufinisme
Eufinisme ialah majas dengan bentuk ungkapan yang lebih halus sebagai pengganti ungkapan
kasar yang dianggap merugikan atau tidak menyenangkan.Contoh:Tunasusila sebagai
pengganti pelacur.
·           Eponim
Eponim ialah majas yang menyebut nama seseorang yang begitu sering dihubungkan dengan
sifat tertentu sehingga nama itu dipakai untuk mengganikan sifat itu.Contoh:Dengan latihan
yang rutin saya yakin anda akan sehebat Mike Tyson.
2.    PARAGRAF
Paragraf atau alenia adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil
penggabungan beberapa kalimat.Beberapa pengertian paragraf antara lain :
·           Paragraf adalah satuan bahasa yang terdiri beberapa kalimat yang tersusun secara runtut,
logis, dalam satu kesatuan ide yang tersusun lengkap, utuh dan padu.
·           Paragraf adalah bagian dari suatu karangan yang terdiri dari sejumlah kalimat yang
mengungkapkan satuan informasi dengan pikiran utama sebagai pengendaliannya dan pikiran
penjelas sebagai pendukungnya
Paragraf atau alenia biasanya dibuat dibaris baru dengan 5 spasi, sehingga tulisannya
terlihat menjorok kedalam. Dalam menyusun beberapa kalimat menjadi paragraf, yang perlu
diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf
membicarakan satu gagasan. Sedangkan kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu
kompak dan saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf.
Pada umumnya paragraf terdiri atas lebih dari satu kalimat. Atau dapat dikatakan bahwa
paragraf pada umumnya terdiri atas beberapa kalimat. Dari fungsi dan kandungannya,
kalimat dalam paragraf dapat dipilah-pilah menjadi kalimat topik, kalimat pengembangan,
kalimat penutup, dan kalimat penghubung. Adapun fungsi dari paragraf yaitu :
·           Mengekspresikan gagasan tertulis dengan memberi bentuk suatu pikiran dan perasaan ke
dalam serangkaian kalimat yang tersusun secara logis dalam suatu kesatuan.
·           Menandai peralihan gagasan baru bagi karangan yang terdiri beberapa paragraf, ganti
paragraf berarti ganti pikiran.
·           Memudahkan pengorganisasian gagasan bagi penulis dan memudahkan pemahaman bagi
pembacanya.
·           Memudahkan pengembangan topik karangan ke dalam satuan-satuan unit pikiran yang
lebih kecil danMemudahkan pengendalian variabel terutama karangan yangterdiri atas
beberapa variabel.
2.1    STRUKTUR PARAGRAF
Paragraf terdiri atas kalimat topik atau kalimat pokok dan kalimat penjelas atau kalimat
pendukung. Kalimat topik merupakan kalimat terpenting yang berisi ide pokok suatu paragraf
atau alenia . Sedangkan kalimat penjelas atau kalimat pendukung berfungsi untuk
menjelaskan atau mendukung ide utama.
Ciri kalimat topik :
·           Mengandung permasalahan yang potensial untuk diuraikan lebih lanjut
·           Mengandung kalimat lengkap yang dapat berdiri sendiri
·           Mempunyai arti yang jelas tanpa dihubungkan dengan kalimat lain
·           Dapat dibentuk tanpa kata sambung atau transisi
Ciri kalimat pendukung :
·           Sering merupakan kalimat yang tidak dapat berdiri sendiri
·           Artinya baru jelas setelah dihubungkan dengan kalimat lain dalam satu alenia
·           Pembentukannya sering memerlukan bantuan kata sambung atau frasa penghubung atau
kalimat transisi
·           Isinya berupa rincian, keterangan, contoh, dan data lain yang bersifat mendukung kalimat
topik.
2.2    SYARAT-SYARAT PARAGRAF
·           Kohesif (kepaduan bentuk)
Tiap alenia hanya mengandung satu gagasan pokok atau satu topik. Fungsi alenia adalah
mengembangkan gagasan pokok atau topik tersebut. Oleh karena itu, dalam
pengembangannya tidak boleh ada unsure-unsur yang sama sekali tidak berhubungan dengan
topik atau gagasan tersebut. Alenia dianggap mempunyai kesatuan, jika kalimat-kalimat
dalam alenia itu tidak lepas dari topiknya atau selalu relevan dengan topik.
Contoh :
     Pada masa orde baru, masyarakat dan media massa tidak bebas menyampaikan dan
menerima informasi secara terbuka. Dalam kurun waktu yang cukup panjang dan
membosankan itu, banyak sekali pemberedelan pers, pencabutan SIT, dan pembatalan
SIUPP sebagai wujud budaya komunikasi politik yang memakai mode top-down itu.
·           Koheren ( kepaduan makna)
Syarat kedua yang harus dipenuhi oleh sebuah paragraf adalah koherensi atau kepaduan,
yakni adanya hubungan yang harmonis, yang memperlihatkan kesatuan kebersamaan antara
satu kalimat dengan kalimat yang lainnya dalam sebuah aleniaatau paragraf. Alenis yang
memiliki koherensi akan sangat memudahkan pembaca mengikuti alur pembahasan yang
disuguhkan. Ketiadaan koherensi dalam sebuah alenia akan menyulitkan pembaca untuk
menghubungkan suatu kalimat dengan kalimat lainnya. Dalam koheren, termasuk pula
keteraturan(sistematika) urutan gagasan. Gagasan dituturkan pula secara teratur dari satu
detail ke detail berikutnya, dari satu fakta ke fakta selanjutnya. Dengan demikian pembaca
akan dengan mudah mengikuti uraian yang disajikan dengan seksama. Untuk menyatakan
kepaduan atau koherensi dari sebuah alenia, ada bentuk lain yang sering digunakan yaitu
penggunaan kata atau frasa (kelompok kata) dalam bermacam-macam hubungan.
Contoh :
Pohon anggur, selain buahnya dapat digunakan untuk pembuatan minuman, daunnyapun
juga bisa digunakan sebagai bahan pembersih wajah. Caranya, ambillah daun anggur
secukupnya, lalu tumbuk sampai halus. Masaklah hasil tumbukan itu dengan air secukupnya
dan tunggu sampai mendidih. Setelah itu, rauman tersebut kita dinginkan. Kemudian setelah
dingin, baru kita gunakan untuk membersihkan wajah. Insha Allah, kulit kita akan terlihat
bersih dan berseri-seri.
2.3    JENIS-JENIS PARAGRAF ATAU ALENIA
2.3.1        Jenis paragraf berdasarkan posisi kalimat topik
·      Paragraf deduktif
Paragraf deduktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal paragraf dan dimulai
dengan pernyataan umum yang disusun dengan uraian atau penjelasan khusus.Contoh
paragraf deduktif :
Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam rapat sebelumnya, sudah diputuskan bahwa
dana itu harus disimpan dulu. Para peserta sudah menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari ini
ia memaksa menggunakannya untuk membuka usaha baru.
·      Paragraf induktif
Paragraf induktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di akhir paragraf dan
diawali dengan uraian atau penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan
umum.Contoh paragraf induktif :
Semua orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana pengembangan budaya.
Tanpa bahasa, sendi-sendi kehidupan akan lemah. Komunikasi tidak lancer. Informasi
tersendat-sendat.  Memang bahasa merupakan alat komunikasi yang penting, efektif dan
efisien.
·      Paragraf campuran
Paragraf campuran ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal dan akhir
paragraph. Kalimat utama yang terletak diakhir merupakan kalimat yang bersifat penegasan
kembali.Contoh paragraf campuran :
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat dilepaskan dari komunikasi.
Kegiatan apa pun yang dilakukan manusia pasti menggunakan sarana komunikasi, baik
sarana komunikasi yang sederhana maupun yang modern. Kebudayaan dan peradaban
manusia tidak akan bias maju seperti sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi.
2.3.2        Jenis paragraf menurut sifat isinya
·      Paragraf Narasi
Paragraf Narasi ialah  paragraf yang bertujuan untuk menceritakan suatu peristiwa atau
kejadian sehingga pembaca seolah-olah mengalami kejadian tersebut. Contoh paragraf
narasi :
Setelah selesai belajar, Damar rebahan di tempat tidurnya. Ia mengambil sebuah buku
berwarna hitam di bawah bantalnya. Sebuah bolpoint sudah terselip dalam buku itu. Damar
membuka halaman demi halaman dari buku itu. Di halaman yang masih kosong, ia menulis
sesuatu. Ia mulai mengungkapkan perasaannya seharian ini.
·      Paragraf Deskripsi 
Paragraf Deskripsi  adalah merupakan paragraf yang bertujuan menggambarkan sebuah
objek nyata agar pembaca seolah-olah melihat sendiri objek yang di gambarkan itu. Contoh
paragraf deskripsi :
Masih melekat di mataku, pemandangan indah nan elok pantai Parang Tritis.
Gelombang ombak bergulung-gulung datang silih berganti menyambutku serasa ingin
mengajak bermain. Air yang jernih dan pasir putih lembut yang menghampar luas tanpa ada
tumbuh-tumbuhan atau karang yang menghalangi membuatku ingin kembali lagi. Di sebelah
kanan-kiri, aku bisa memandang air laut sejauh mata memandang, pandai dengan bukit
berbatu, pesisir serta pemandangan bukit kapur di sebelah utara pantai. Kurasakan dingin
membasuh kakiku karena ombah menghempas kakiku dan terasa asin air itu ketika bibirku.
·      Paragraf Eksposisi
Paragraf Eksposisi adalah paragraf yang bertujuan memaparkan sebuah sejumlah
informasi atau pengetahuan agar pambaca dapat menambah informasi atau
pengetahuan. Contoh Paragraf Eksposisi:
Parangtritis adalah nama desa di kecamatan Kretek, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Di desa ini terdapat pantai Samudera Hindia yang terletak kurang lebih 25 km sebelah
selatan kota Yogyakarta. Parangtritis merupakan objek wisata yang cukup terkenal di
Yogyakarta selain objek pantai lainnya seperti Samas, Baron, Kukup, Krakal dan Glagah.
Parangtritis mempunyai keunikan pemandangan yang tidak terdapat pada objek wisata
lainnya yaitu selain ombak yang besar juga adanya gunung-gunung pasir yang tinggi di
sekitar pantai, gunung pasir tersebut biasa disebut gumuk. Objek wisata ini sudah dikelola
oleh pihak pemda Bantul dengan cukup baik, mulai dari fasilitas penginapan maupun pasar
yang menjajakan souvenir khas Parangtritis. Selain itu ada pemandian yang disebut parang
wedang konon air di pemandian dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit
diantaranya penyakit kulit, air dari pemandian tersebut mengandung belerang yang berasal
dari pengunungan di lokasi tersebut. Air panas dari parang wedang dialirkan ke pantai
parangtritis untuk bilas setelah bermain pasir dan juga mengairi kolam kecil bermain anak-
anak. Di Parangtritis ada juga ATV, kereta kuda & kuda yang dapat disewa untuk menyusuri
pantai dari timur ke barat. selain itu juga parangtritis sebagai tempat untuk olahraga
udara/aeromodeling.
·      Paragraf Argumentasi
Paragraf Argumentasi adalah paragraf yang bertujuan untuk mengemukakan contoh,
asalan, bukti-bukti yang kuat dan meyakinkan dengan tujuan meyakinkan pembaca sehingga
pembaca membenarkan sikap, pernyataan, dan keyakinan kita.Contoh Paragraf Argumentasi :
Pantai Parangtritis memang memiki keindahan eksotis yang membuat wisatawan ramai
berkunjung, tetapi juga sering menelan korban. Yang disayangkan, sebagian masyarakat
Indonesia masih saja menganggap peristiwa tersebut berkaitan dengan hal-hal mistis, yakni
dikarenakan Ratu Pantai Selatan meminta tumbal. Padahal, ada penjelasan ilmiah di balik
musibah tersebut. Para praktisi ilmu kebumian menegaskan bahwa penyebab utama
hilangnya sejumlah wisatawan di Pantai Parangtritis, Bantul, adalah akibat terseret rip
current. Dengan kecepatan mencapai 80 kilometer per jam, arus balik tidak hanya kuat,
tetapi juga mematikan. Jadi, banyaknya korban tenggelam tidak ada kaitannya sama sekali
dengan anggapan para masyarakat. Ali Susanto, Komandan SAR Pantai Parangtritis, juga
menambahkan bahwa disepanjang Pantai Parangtritis juga banyak terdapat palung
(pusaran air) yang tempatnya selalu berpindah-pindah dan sulit diprediksi. Kondisi inilah
yang sering banyak menimbulkan korban mati tenggelam.
·      Paragraf Persuasi
Paragraf Persuasi adalah paragraf  yang bertujuan untuk meyakinkan dan membujuk
seseorang agar melakukan sesuatu yang dikehendaki penulis.Contoh Paragraf Persuasi :
Indonesia terkenal sebagai negara agragris yaitu negara yang masyarakatnya pada
umumnya berkerja di bidang pertanian. Karena itu banyak sekali hasil dari pertanian yang
terbesar ialah padi . Namun tanpa kita sadari karena tingginya ketergantungan terhadap
padi sendiri membuat pertanian kita hanya bergantung pada sektor tersebut. Sedangkan
karena tingginya jumlah konsumen nasi membuat kebutuhan akan padi semakin meningkat
hingga pada titik tertentu Indonesia harus impor beras. Ini ialah hal yang sangat riskan
karena negara agragris harus meng impor beras. Hal ini tidak lepas dari kebiasaan
masyarakat yang bergantung pada nasi. Padahal masih banyak makanan yang bisa
menggantikan padi. Oleh karena itu beralih lah ke makanan lain pengganti nasi seperti
jagung dan ubi-ubi an yang tidak hanya mudah ditemukan dan tentunya lebih ekonomis dan
dapat menumbuhkan sektor pertanian yang lainnya.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1.         DIKSI
Kreatifitas dalam memilih kata merupakan kunci utama bagi seorang pengarang untuk
penulisan gagasan serta ungkapan. Penguasaan dalam mengolah kata  juga menjadi faktor
penting untuk menghasilkan tulisan yang indah dan enak di baca. Sehingga makna dengan
tepat akan tersampaikan kepada penerima informasi atau pembaca.
Diksi adalah kemampuan penulis untuk mendapatkan kata agar dalam pembacaan dan
pengertiannya tepat. Selain itu pemilihan kata yang tepat dalam komunikasi secara langsung
juga sangat penting sehingga terjadi komunikasi yang efektif dan efisien tanpa ada kesalahan
makna dan pemahamannya.
2.         PARAGRAF
Paragraf atau alenia adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil dari
pengabungan beberapa kalimat. Paragraf sendiri terdiri dari kalimat topik atau ide pokok
sebagai kalimat utama dan kalimat penjelas sebagai pendukung kalimat pokok tersebut. Dan
syarat-syarat pembentukan paragraf yang baik ada 2, yaitu : kepaduan bentuk (kohesif) dan
kepaduan makna (koheren).
C. Saran
Saran kami kepada seluruh pembaca untuk mempelajari pemilihan kata (diksi)
maupun pembuatan paragraf dengan baik dan benar. Dengan mempelajari materi-materi
tersebut diharapkan pembaca dapat memahami fungsi dan tujuan diksi (pilihan kata) maupun
membuat suatu paragraf.

Selain itu pembaca dapat menerapkankemampuan berkomunikasi yang sesuai dan efektif
berdasarkan makna masing-masing kata baik dalam komunikasi berupa pembicaraan
langsung maupun berupa karya tulis.

DAFTAR PUSTAKA
·      Alfinanurmaulida. 2013. Makalah Pilihan Kata
Diksi. https://zegyjib.files.wordpress.com/2013/05/makalah-pilihan-kata-diksi.docx
[11 Oktober 2015]
·      Guntur L Prasetyo. 2012. Makalah Bahasa Indonesia
“Paragraf”.http://guntur66studentsitegunadarma.blogspot.co.id/2012/12/makalah-bahasa-
indonesia-paragraf_28.html [12 Oktober 2015]
·      Disclamaboy. 2012. Diksi : Pengertian dan Macam-macamnya. http://www.cara-
wanita.com/2013/09/defenisi-dan-contoh-paragraf-narasi.html [08 Oktober 2015]
·      Id.Wikibooks.org. 2015. Bahasa Indonesia/ Materi: Majas. 
https://id.wikibooks.org/wiki/Subjek:Bahasa_Indonesia/Materi:Majas  [12 Oktober 2015]

·      Juminto. 2014. Makalah Paragraf atau Alenia.


http://mintorogo20.blogspot.co.id/2014/01/makalah-paragraf-dan-alinea.html  [12 Oktober
2015]

Anda mungkin juga menyukai