Anda di halaman 1dari 10

DIKSI

(Pemanfaatan Kamus, Kata baku dan tidak baku, relasi makna, jenis makna)

Dosen Pengampu: Dona Aji Karunia Putra, M.A.


Kelompok 2:
Fatmawati (11220980000048)
Ilyas Putra Febrian (11220980000038)
Muhammad Zahran Rahmadani (11220980000050)
Rafli Valparaisso Norman (11220980000031)
Yazid Kahlil Lazuardi (11220980000039)
Diksi
• Diksi adalah nama lain dari pilihan kata atau pemilihan kata.

• Menurut Enre (1988:102) diksi ialah pilihan kata dan penggunaan kata secara tepat untuk
mewakili pikiran dan perasaan yang ingin ditanyakan dalam pola suatu kalimat.

•Diksi digunakan untuk mengungkapkan gagasan sehingga memperoleh hasil tertentu, seperti
yang diharapkan.

•Diksi berhubungan dengan pengertian teknis dalam karang-mengarang, hal tulis menulis, serta
tutur sapa. Untuk memilih kata dengan baik, hal yang harus dilakukan adalah mengetahui
kekayaan bahasa yang bersangkutan.

•Penguasaan kosa kata sangat menentukan ketika seseorang ingin menyampaikan pendapatnya
kepada orang lain.

•Orang yang menguasai sedikit kosa kata akan mengalami kesulitan dalam menyampaikan
sesuatu yang ingin diungkapkannya kepada orang lain.
DENOTASI
•Kita juga dapat memilih kata, baik karena denotasinya
maupun konotasinya. Denotasi adalah kata yang
memiliki artiyang sebenarnya dan apa adanya.

•Contoh denotasi dari kata kuda ialah ‘‘kelas hewan


mamalia pemakan rumput yang dipelihara manusia
untuk menarik muatan, mengangkut barang, atau
untuk dikendarai’’.

KONOTASI
•Sedangkan konotasi adalah kata yang memiliki
makna lain di baliknya atau sesuatu makna yang
berkaitan dengan sebuah kata. Dengan kata lain,
konotasi disebut kata yang memiliki makna kias.
•Contoh konotasi dalam kalimat, Ahmad angkat
kaki dari kosnya. (angkat kaki: pindah/keluar).
Jenis Makna
1. Makna Laksikal
•Dalam kajian semantik, analisis makna dimulai dari yang terkecil hingga yang paling besar. Satuan unit
semantik terkecil dalam bahasa adalah leksem.

2. Makna Konotatif
•Makna Konotatif adalah respons emosional yang timbul pada pendengar atau pembaca ketika
membaca atau mendengar kata-kata tertentu.

3. Makna Denotatif
•Denotatif adalah suatu pengertian yang dikandung sebuah kata secara objektif atau singkatnya makna
yang biasa, objektif, belum dibayangi perasaan, nilai, dan rasa tertentu.

4. Makna Refensial
•Referensi berhubungan dengan sumber acuan. Makna referensial berkaitan langsung dengan sumber
yang menjadi acuan. Makna ini mempunyai hubungan dengan makna yang telah disepakati bersama.
Misalnya, kata air termasuk dalam makna referensial. Makna air mengacu pada cairan jernih yang tidak
berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau, diperlukan oleh manusia, hewan, dan tumbuhan, secara
kimiawi mengandung hidrogen dan oksigen.
Kata Baku dan Tidak Baku
A. Pengertian Bahasa Baku dan Tidak Baku

•Kata baku adalah kata yang tidak bercirikan bahasa daerah atau asing, baik dalam penulisan maupun dalam pengucapannya
harus bercirikan bahasa Indonesia.

•Sedangkan, kata tidak baku merupakan kebalikan dari kata baku, yang penggunaanya tidak sesuai aturan dan kaidah
berbahasa Indonesia.

B. Ragam Bahasa Baku

Terdapat lima ciri yang melekat pada ragam bahasa baku. Kelima ciri tersebut tersebut meliputi: penggunaan kaidah tata
bahasa normatif, penggunaan kata-kata baku, penggunaan ejaan resmi dalam ragam tulis, penggunaan kalimat yang efektif.

1. Penggunaan Kaidah Tata Bahasa Normatif Pola Kalimat Baku Pola Kalimat Tidak Baku
•Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI),
Buku itu sedang aku baca. Buku itu aku sedang baca.
arti tata bahasa normatif adalah tata bahasa yang dimaksudkan
sebagai pedoman yang ketat dan standar bagi pemakai bahasa. Puisi itu akan aku baca. Puisi itu aku akan baca.
•Seorang pengguna Bahasa Indonesia harus mampu
menerapkan pola kalimat yang baku. Lagu itu sedang kamu nyanyikan. Lagu itu kamu sedang nyanyikan.
Untuk membedakan mana pola kalimat yang baku
dan tidak baku, silahkan cermati tabel berikut ini:
2. Penggunaan Kata-kata Baku
Penggunaan kata-kata baku dalam berbahasa Indonesia sepantasnya dilakukan oleh setiap pengguna.
Berikut simak tabel kata-kata baku dan tidak baku dibawah ini:

Kata-Kata Baku Kata-Kata Tidak Baku


Indah sekali. Indah banget.
Sangat mudah. Sangat gampang!
Banyak sekali uangmu. Banyak sekali duitmu.
Dasar pencuri! Dasar maling!
Biarkan! Biarin!

3. Penggunaan Ejaan Resmi dalam Ragam Tulis


Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) merupakan ejaan resmi. Bagi seorang penulis
(sastrawan) didalam menulis karya tulis dengan menggunakan bahasa Indonesia harus menerapkan ejaan
resmi tersebut.

4. Penggunaan Lafal Baku dalam Ragam Lisan


Menggunakan lafal baku dalam berkomunikasi sangat perlu dilakukan oleh pengguna Bahasa Indonesia.
Lafal baku adalah lafal yang tidak bercirikan lafal dialek setempat atau bahasa daerah. Untuk mengetahui
perbedaan antara lafal baku dan lafal dialek setempat, simak tabel dibawah ini:
Lafal Baku Lafal Kata-Kata Tidak Baku
Tukar Tuker
Habis Abis
Dapat Dapet

Lapar Laper
Tangkap Tangkep
Antar Anter
Kalau Kalo
5. Penggunaan Kalimat Secara Efektif
Seorang pengguna bahasa Indonesia yang baik harus mampu menyampaikan
maksud atau pesan sebenarnya kepada orang lain. Supaya dapat menyampaikan
maksud atau pesan tersebut, seorang pengguna Bahasa Indonesia baik secara
lisan maupun tertulis hendaklah tidak berbelit-belit.
C. Fungsi Bahasa Baku
Bahasa baku mendukung empat fungsi, tiga diantaranya bersifat
pelambang atau simbolik, sedangkan yang satu lagi bersifat
objektif:
1. Fungsi pemersatu
2. Fungsi pemberi kekhasan
3. Fungsi pembawa kewibawaan
4. Fungsi sebagai kerangka acuan
Pemanfaatan Kamus
1. Kamus menjadi sarana untuk memperluas dan memperkaya perbendaharaan kata pribadi
seseorang.
2. Kamus menjadi acuan untuk mencari bentuk kata, istilah, frasa, ungkapan, peribahasa, dan
idiom beserta contoh penggunaan kata dan istilah di dalam kalimat.
3. Bagi para pelajar atau pemelajar khususnya pemelajar bahasa asing, kamus (seperti kamus
bahasa asing) adalah sahabat sejati yang menjadi teman siang malam untuk mengerjakan
banyak pekerjaan rumah.
4. Untuk memastikan manakah makna yang paling tepat dari sebuah kata atau istilah; atau
konsep tertentu yang paling pas diwakili oleh kata atau istilah apa, manakala seseorang harus
menulis dan mengungkapkan diksi yang tepat, kamus menjadi acuan yang wajib dimanfaatkan.
5. Kamus istilah, misalnya, untuk kalangan tertentu, seperti ilmuwan, wartawan, penulis,
professional, dan sastrawan berkontribusi menyediakan sejumlah istilah pilihan berikut
maknanya yang paling tepat mewakili konsep, gagasan, proses, atau sifat yang dikehendaki si
pengguna kamus.

Anda mungkin juga menyukai