Kata
1. Pengertian kata
Kata memiliki pengertian sebagai sederetan huruf yang berada di antara dua spasi
dan memiliki sebuah arti. Menurut bahasa sansekerta, pada awalnya unsur ini berasal dari
kathā yang memiliki arti “bahasa”, “konversasi”, “cerita” atau “dongeng”. Definisi kata
merupakan elemen terkecil dalam sebuah struktur bahasa yang dapat dituliskan atau
diucapkan dan sebuah bentuk kesatuan pemikiran atau perasaan yang digunakan dalam
berbahasa.
Secara umum, kata adalah sebuah unsur bahasa yang susunannya terdiri dari
kumpulan huruf atau unit yang memiliki sebuah arti sehingga dapat berfungsi untuk
membentuk kalimat, frasa, dan klausa.
2. Tujuan
Kata memiliki tujuan sebagai satuan gramatikal terkecil yang memiliki makna dan
arti sehingga dapat disusun menjadi suatu kalimat, klausa, dan frasa. Unsur bahasa ini
menjadi unsur penting dalam kebahasaan karena dapat menerangkan benda, waktu, sifat,
dan lain-lain.
3. Fungsi Kata
Sebagai satuan gramatikal terkecil yang membentuk suatu kalimat, kata memiliki
beberapa fungsi yaitu fungsi subjek, fungsi predikat, fungsi objek, fungsi keterangan, dan
fungsi pelengkap.
a. Fungsi sebagai Subjek
b. Fungsi sebagai predikat
Contoh : pada kalimat, “Ayah bekerja di kantor hingga sore hari.” Bekerja sebagai
predikat menjelaskan kegiatan atau aktivitas yang dilakukan oleh ayah di kantor
hingga sore hari.
Contoh pada kalimat, “Kakak membeli tas di toko dekat rumah.” Tas sebagai
objek memberikan keterangan terhadap barang yang Kakak beli di toko dekat
rumah.
Contoh :Contohnya pada kalimat, “Kakak membeli tas di toko dekat rumah.”
Contoh pada kalimat, “Ayah bekerja di kantor hingga sore hari.”SORE HARI
merupakan kata pelengkap karena melengkapi BEKERJA sebagai batasan waktu
ia melakukan aktivitasnya di kantor.
Kosa Kata
1. Pengertian Kosakata
Kosakata adalah himpunan kata yang diketahui sesorang atau entitas lain, atau
merupakan bagian dari dari suatu bahasa tertentu. Kosakata seseorang didefenisikan
sebagai himpunan semua kata-kata yang dimengerti oleh orang tersebut atau semua kata-
kata yang kemungkinan akan digunakan oleh orang tersebut untuk menyusun kalimat
baru. Menurut KBBI “Kamus Besar Bahasa Indonesia”Kosakata adalah suatu wadah
perbendaharaan suatu kata atau banyaknya jumlah kata yang di punyai di dalam suatu
bahasa.
Bagian terbesar kosakata sebuah bahasa terdiri dari kata-kata umum yang dipakai
oleh semua lapisan masyarakat, baik yang terpelajar maupun oleh rakyat jelata. Kosakata
inilah yang menjadi ujung tanduk bahasa yang ada di dunia. Kosakata berwujud istilah-
istilah yang digunakan pada bidang-bidang tertentu. Ada kosakata bidang politik, bidang
pendidikan, bidang kedokteran, bidang ekonomi dan kosakata bidang lainnya, sehingga
sifatnya lebif spesifik.
2. Jenis Kosakata
Menurut frekuensi penggunaannya, kosakata dapat dibagi menjadi 2 yaitu:
a. Kosakata Aktif
Kosakata aktif ialah kosakata yang frekwensi penggunaannya sangat sering dipakai
dalam berbicara atau menulis.
b. Kosakata Pasif
Kosakata pasif merupakan kosakata yang frekwensi penggunaannya sangat jarang
terpakai, bahkan sudah tidak pernah dipakai sama sekali.
Diksi
1. Pengertian Diksi
Suatu pilihan kata yang tepat dan selaras dengan penggunaannya dalam
menyampaikan sebuah gagasan atau cerita yang meliputi gaya bahasa, ungkapan, pilihan
kata, dan lain-lain, sehingga didapatkan efek sesuai dengan yang diinginkan. Istilah diksi
disamakan dengan istilah pilihan kata. Menurut Arifin dan Amran (2004:25), diksi adalah
memilih kata yang tepat untuk menyatakan sesuatu. Seirama dengan pernyataan tersebut,
Keraf (2005:24) menambahkan tiga hal yang berkenaan dengan konsep diksi.
Pertama, diksi mencakup pengertian kata-kata yang akan dipakai untuk
menyampaikan suatu gagasan, membentuk pengelompokan kata yang tepat, dan gaya yang
sesuai dalam suatu situasi. Kedua, diksi merupakan kemampuan membedakan secara tepat
nuansa-nuansa makna dari gagasan yang ingin disampaikan dan kemampuan untuk
menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa yang dimiliki pendengar
maupun pembaca.
2. Ciri-ciri Diksi
a. Menggunakan perbendaharaan kata yang dimiliki dan dikenali oleh masyarakat. Misalnya
jika tinggal di Jawa maka lingkungan yang tinggal di daerah tersebut kurang dapat
memahami bahasa Minang begitupun sebaliknya. Maka salah satu ciri diksi yang tepat
adalah dengan menggunakan bahasa yang sesuai.
b. Menggunakan pilihan kata yang tepat dan sesuai dengan konteks kalimat yang digunakan
untuk mengungkapkan gagasan.
c. Pilihan kata yang digunakan dapat membedakan nuansa makna, kata, dan bentuk yang
sesuai dengan ide atau gagasan, situasi, dan nilai rasa pembaca maupun pendengar.
3. Fungsi Diksi
Diksi juga berfungsi untuk memperindah suatu kalimat. Misalnya diksi dalam suatu
cerita, dengan diksi yang baik maka penyampaian cerita dapat dilakukan secara runtut,
menjelaskan tokoh-tokoh, mendeskripsikan latar dan waktu, dan lain sebagainya.
Sumber Kosakata
Ada tiga kelompok bahasa sumber pengembangan kosakata bahasa Indonesia, yaitu
bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa asing.
Dalam bidang ilmu dan teknologi, bahasa asing menjadi sumber utama, khususnya
ilmu dan teknologi yang berasal dari luar Indonesia. Dalam buku Senarai Kata Serapan
dalam Bahasa Indonesia (Jumariam, Qodratillah, dan Ruddyanto, 1995:9), tercatat 7.636
kata serapan dari bahasa asing. Bahasa Sanskerta (677 kata), Arab (1.495 kata), Cina
(290 kata), Portugis (131 kata), Tamil (83 kata), Belanda (3.290 kata), dan Inggris (1.610
kata) turut memperkaya kosakata bahasa Indonesia. Apa yang tercatat itu tidak termasuk
istilah bidang ilmu yang dikembangkan melalui Mabbim. Meskipun demikian, apa yang
telah dilakukan tersebut belum memenuhi tuntutan kebutuhan dalam kehidupan ke depan
pada era global isasi. Oleh karena itu, diperlukan strategi yang tepat dalam
pengembangan kosakata bahasa Indonesia.
Agar dapat menghasilkan pengungkapan yang menarik melalui pilihan kata maka diksi
yang baik harus memenuhi kriteria, yaitu :
1. Ketepatan dalam pemilihan kata dalam menyampaikan suatu gagasan.
2. Seorang pengarang harus mempunyai kemampuan untuk membedakan secara tepat
nuansa-nuansa makna sesuai dengan gagasan yang ingin disampaikan dan
kemampuan untuk menemukan bentuk yang sesuai dengan situasi dan nilai rasa bagi
pembacanya.
3. Menguasai berbagai macam kosakata dan mampu memanfaatkan kata-kata tersebut
menjadi sebuah kalimat yang jelas, efektif dan mudah dimengerti.
7. Kata kerja yang menggunakan kata depan harus digunakan secara idiomatis.
Kata kerja yang digunakan dalam wacana bahasa Indonesia harus sesuai dengan
kaidah. Seperti: berharap, berharap akan, berbahaya, berbahaya bagi, dan
sebagainya.
10. Memperhatikan perubahan makna yang terjadi pada kata-kata yang sudah dikenal
Perubahan makna pada suatu kata sangat perlu diperhatikan oleh penulis maupun
pembicara. Apabila tidak diperhatikan, maka akan terjadi salah tafsir pagi pembaca
maupun pendengar. Perluasan makna adalah suatu proses perubahan makna kata
yang dialami sebuah kata yang sebelumnya mengandung suatu makna yang khusus,
tetapi kemudian meluas sehingga melingkupi sebuah kelas makna yang lebih umum.
Kata yang sudah mengalami perubahan makna salah satu contohnya yakni putra-
putri. Dahulu, putra-putri dipakai untuk sebutan anak-anak raja, tetapi sekarang
dipakai untuk melambangkan anak laki-laki dan wanita.
3. Sinonim
Sinonim adalah dua kata atau lebih yang pada asasnya mempunyai makna yang
sama, tetapi bentuknya berlainan. Kesinoniman kata tidaklah mutlak, hanya ada
kesamaan atau kemiripan. Sinonim ini dipergunakan untuk mengalihkan pemakaian kata
pada tempat tertentu sehingga kalimat itu tidak membosankan. Dalam pemakaianya
bentuk-bentuk kata yang bersinonim akan menghidupkan bahasa seseorang dan
mengonkritkan bahasa seseorang sehingga kejelasan komunikasi (lewat bahasa itu) akan
terwujud. Dalam hal ini pemakai bahasa dapat memilih bentuk kata mana yang paling
tepat untuk dipergunakannya sesuai dengan kebutuhan dan situasi yang dihadapinya.
4. Antonim
Antonim adalah suatu kata yang artinya berlawanan satu sama lain. Antonim
disebut juga dengan lawan kata.Contoh: keras-lembek, naik- turun, kaya- miskin, surge-
neraka, laki-laki-perempuan, atas-bawah.
5. Homonim
Homonim adalah suatu kata yang memiliki makna yang berbeda, lafal yang sama,
dan ejaannya sama. Contoh: Bu Andi bisa membuat program perangkat lunak komputer
dengan berbagai bahasa pemrograman (bisa = mampu). Bisa ular itu ditampung ke dalam
bejana untuk diteliti (bisa = racun).
6. Homofon
Homofon adalah suatu kata yang memiliki makna yang berbeda, lafal yang sama,
dan ejaannya berbeda. Contoh: Guci itu adalah peninggalan masa kerajaan kutai (masa =
waktu) Kasus tabrakan yang menghebohkan itu dimuat di media massa (massa =
masyarakat umum).
7. Homograf
Homograf adalah suatu kata yang memiliki makna yang berbeda, lafal yang beda,
dan ejaannya sama. Contoh: Bapak dia seorang pejabat teras pemerintahan yang menjadi
tersangka korupsi (teras= pejabat tinggi). Kami tidur di teras karena kunci rumah dibawa
oleh Andi (teras = bagian rumah).
8. Polisemi
Polisemi adalah kata-kata yang memiliki makna atau arti lebih dari satu karena adanya
banyak komponen konsep dalam pemaknaan suatu kata. Satu kata seperti kata "kepala"
dapat diartikan bermacam-macam walaupun arti utama kepala adalah bagian tubuh
manusia yang ada di atas leher (Ivan, 2008:2).
9. Hipernim
Hipernim adalah kata-kata yang mewakili banyak kata lain. Kata hipernim dapat
menjadi kata umum dari penyebutan kata-kata lainnya. Contoh hipernim: Hantu, ikan,
kue.
10. Hiponim
Hiponim adalah kata-kata yang terwakili artinya oleh kata hipernim. Contoh hiponim: