Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

”PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA SD”

DOSEN PEMBIMBING: SAPRUDIN JAUHARI M.Pd

DISUSUN OLEH :
Siti Hafizah Naily Rohmatin (210102124)
Febrian Anggraini (210102095)
Gea Desta Rini (210102097)
Baiq Solatiah (210102092)
Baiq Aswani (210102089)

PROGRAM STUDI ILMU PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HAMZANWADI PANCOR
2022/2023

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahhirabil’alamin,
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Atas segala limpahan rahmat dan hidayah-
Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Perkembangan Bahasa
Anak Usia SD”
Makalah disusun untuk memenuhi tugas MATA KULIAH Pengajaran KONSEP
DASAR BAHASA DAN SASTRA.Selain itu, makalah ini bertujuan untuk menambah
pengetahuan dan pengalaman atau wawasan bagi para pembaca,sehigga kami dapat
memperbaiki bentuk maupun isi ini sehigga kedepannya dapat lebih baik.
Kami mengucapkan terima kasih kepada para pembaca. Saya juga Ucapkan terima kasih
jug kepada semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini.

Penulis

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..........................................................................................................i
KATA PENGHANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
2.1 Rumusan Masalah..............................................................................................1
3.1 Tujuan Penulisan...............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bahasa ..............................................................................................3
2.2 Unsur-unsur Bahasa............................................................................................4
2.3 Perolehan Bahasa Pada Anak.............................................................................5
2.4 Lingkungan yang Kondusif Terhadap Perolehan Bahasa Anak.........................7
2.5 Implikasi Bagi Kegiatan Belajar .........................................................................7
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................8
3.2 Saran.................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan adalah suatu proses perubahan dimana perserta didik menguasai
aspek yang lebih tinggi dari berbagai aspek. Salah satu aspek penting dalam
perkembangan adalah aspek perkembangan bahasa. Bahasa merupakan alat komunikasi
yang sangat penting bagi manusia karena di samping berfungsi sebagai alat komunikasi
juga sebagai alat menyatakan pikiran dan perasaan kepada orang lain sekaligus sebagai
alat untuk memahami perasaan dan pikiran orang lain.
Bahasa memegang peranan penting dalam kehidupan manusia umumnya dan
dalam kegiatan berkomunikasi. Manusia tidak berpikir hanya dengan otaknya tetapi juga
dengan rasa dan memerlukan bahasa sebagai medianya. Orang lain tidak akan dapat
memahami hasil pemikiran kita kalau tidak di ungkapkan dengan bahasa yang baik
maupun tulisan yang benar.
Masa sekolah dasar adalah masa yang paling tepat untuk mengembangkan
bahasa. Karena pada masa ini sering disebut masa “Golden Age” dimana anak sangat
peka mendapatkan rangsangan-rangsangan baik yang berkaitan dengan aspek fisik
motorik, intelektual,sosial,emosi,maupun bahasa.
Bahasa memberikan sumbangan yang pesat dalam perkembngan anak menjadi
manusia dewasa. Dengan bantuan bahasa anak tumbuh dari organisme biologis menjadi
pribadi dalam kelompok. Pribadi itu berpikir,berperasaan,besikap,berbuat serta
memandan dunia dan kehidupan seperti masyarakat di sekitarnya.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa pengertian bahasa?
2. Sebutkan unsur-unsur bahasa?
3. Sebutkan perolehan bahasa pada anak?
4. Bagaimana lingkungan yang kondusif terhadap perolehan bahasa anak?
5. Bagaimana implikasi bagi kegiatan belajar?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Mengetahui pengertian bahasa
1
2. Mengetahui unsur-unsur bahasa
3. Mengetahui perolehan bahasa anak
4. Memahami lingkungan yang kondusif terhadap perolehan bahasa anak
5. Memahami implikasi bagi kegiatan belajar

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengetian Bahasa


Bahasa merupakan alat komunikasi dengan orang lain. Dalam pengertian ini, dapat
disimpulkan bahwa bahasa mencangkup cara untuk berkumunikasi, dimana pikiran dan
perasaan dinyatakan dalam bentuk lambang atau simbol untuk memungkapkan sesuatu
pengertian seperti dengan menggunakan lisan, tulisan, isyarat, bilangan, lukisan, dan mimik
muka.

Untuk memahami karektaristik bahasa, Sanrtock dan Yusssen (Semiawan, 1999:109-


110) mengidentifikasi sebagai berikut yaitu:
 Setiap bahasa mempunyai kata-kata (words). Kata-kata yang dimaksud
biasanya merujuk kepada objek-objek, orang, aktivitas, kejadian dan bahkan
ide-ide yang abstrak.Oleh karena itulah untuk bahasa yang berbeda
mempunyai nama yang berbeda untuk menunjuk sesuatu yang sama.
 Urutan kata-kata (Sequencing) merupakan karaktaristik yang dikehendaki
dalam suatu bahasa. Urutan kata-kata sangat dibutuhkan dalam membentuk
suatu kalimat yang utuh, lengkap dan memiliki makna.
 Infinity atau generativiy yaitu sesuatu kemampuan individu dalam
menghasilkan sejumlah kalimat bermakna dan terbatas dan menggunakan
suatu himpunan kata serta aturan yang terbatas, sehingga menjadikan bahasa
sebagai perusahaan yang sangat kreatif dan produktif.
 Displacement adalah penggunaan bahasa untuk mengkouinikasikan informasi
tentang suatu tempat dan waktu yang lain, walaupun kita menggunakan
bahasa untuk menjelaskan apa yang sedang terjadi di lingkungan kita.
 Rute System merupakan aspek yang sangat penting sebagai karektaristik
suatu bahasa.System ini disebut juga tata bahasa (grammar). Tata bahasa
adalah himpunan terbatas terdiri dari prinsip-prinsip oprasional yang
menjelakan hubungan antara simbol-simbol yang membentuk struktur suatu
bahasa.
Dapat disimpulkan bahwa bahasa merupakan kode atau simbol dan urutan kata-kata
3
yang diterima secara konvensional untuk menyampaikan konsep-konsep atau ide-ide dan
komunikasi melalui penggunaan simbol-simbol yang dikehendaki dan kombinasi simbol-
simbol yang diatur oleh ketentuan yang ada.
Pada dasarnya bahasa sebagai alat komunikasi tidak hanya berupa bicara, melainkan juga
dapat diwujudkan dengan tanda isyarat atau anggota tubuh laiinya yang memiliki aturan
sendiri diperkirakan sekitar 50 bahasa isyarat diperguakan diseluruh dunia. Penggunaan
bahasa isyarat diduga mempengaruhi pemrosesan informasi belajar. Individu yang sudah
familier dengan bahasa isyarat dapat berkomunikasi dengan mudahnya, sebaliknya mereka
yang belum meguasainya akan membutuhkan waktu yan cukup lama untuk menyesuaikan
dengan penggunaan bahasa isyarat.

2.2 Unsur-Unsur Bahasa


Sebagai suatu alat komunikasi, bahasa memiliki seperangkat system yang satu sama
lain saling mempengaruhi. Bentuk bahasa terdiri atas dua unsur yakni unsur segmental dan
unsur suprasegmental. Unsur segmental terdiri atas fonem, suku kata, forfem kata, perasa,
klausa, kalimat, dan wacana.
 Fonem adalah satuan bahasa yang terkecil dilambangkan dengan huruf mulai
dari A sampai dengan Z ditambah kh, ng, ny, dan sy. Suku kata satuan bunyi
yang terdiri atas vokal saja atau paduan antara konsonan dan vocal.
 Forfem (semua imbuhan: awalan, akhiran, sisipan, dan gabungan awalan dan
akhiran).
 Kata (seluruh kosa kata)
 Frasa adalah gabungan kata yang menduduki sebuah fungsi (subjek, objek,
predikat, keterangan dalam kalimat). Contoh; 1) Para siswa – menulis
karangan – tentang kebersihan kota. Kalimat tersebut terdiri atas tiga frasa.
2)Anak tetangga kami – sakit keras. Terdiri atas dua frasa
 Klausa kelompok kata/bahasa kalimat yang berpotensi menjadi kalimat.
Contoh: Masyarakat menuntut penurunan harga sedangkan pengusaha ingin
menaikkan harga. Masyarakat menuntut penurunan harga (Klausa I),
pengusaha ingin menaikkan harga (Klausa II). Dengan demikian kalimat
tersebut terdiri atas dua klausa.
 Kalimat adalah kelompok kata yang memiliki kesatuan arti. Kalimat
sedikitnya mengandung dua fungsi, yakni subjek dan predikat.
4
 Wacana adalah bagian dari komunikasi berupa dialog atau pargraf. Contoh:
Adi (Adi sedang mandi).
Unsur Suprasegmental berupa Intonasi. Intonasi meliputi :
a. Tekanan (keras, sedang, lembut);
b. Nada (tinggi rendah ujaran);
c. Durasi (panjang pendek waktu pengucapan dan perhentian yang
membatasi arus ujaran). Dalam bahasa tulis unsur suprasegmental
ditandai dengan tanda baca. Seperti tanda tanya (?) untuk kalimat
tanya, tanda seru (!) untuk kalimat perintah, dan tanda titik (.) untuk
kalimat berita .
Unsur suprasegmental dapat diujarkan tetapi tidak selalu dapat dituliskan secara
deskriftif. Unsur suprasegmental berfungsi membedakan makna kalimat yang diucapkan.
Dalam bentuk yang sama, kalimat dapat berbeda makna, bila diucapkan dengan tekanan,
intonasi, atau perhentian yang berbeda.
Contoh:
a) Para siswa baru pergi keluar kota.
Pemabaca dapat memberi intonasi sebagai berikut:
1) Para siswa/baru pergi keluar kota. Bermakna; Para siswa belum lama pergi.
2) Para siswa baru/pergi keluar kota. Bermakna; Para siswa baru yang pergi
keluar kota.
b) Rumah-rumah dinas lama tidak berpenghuni
1) Rumah-rumah dinas/lama/tidak berpenghuni. Bermakna; dalam waktu yang
lama rumah-rumah dinas tidak dihuni.
2) Rumh-rumah dinas lama/tidak berpenghuni. Bermakna; Rumah-rumah dinas
tua yang tidak berpenghuni.

2.3 Perolehan Bahasa Pada Anak


Pemerolehan bahasa anak adalah proses anak mulai mengenal komunikasi dengan
lingkungannya secara verbal. Dalam perkembangannya pemerolehan bahasa anak sangat
dipengaruhi oleh lingkungan, baik lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat
penting bagi seorang guru untuk mempelajari pemerolehan perkembangan bahasa anak
dengan alasan sebagai berikut: (1). Pemerolehan bahasa dan perkembangan bahasa anak
5
mendasari kemampuan mengajarkan bahasa dan sastra Indonesia kepada siswa di sekolah
dasar terutama siswa di kelas rendah. (2). Karakteristik setiap anak tidak sama sehingga
dengan mempelajari pemerolehan dan perkembangan bahasa anak guru dapat mengatasi
perbedaan perkembangan bahasa pada siswanya. (3). Siswa sekolah dasar pada umumnya
berlatar belakang dwibahasa bahkan multi bahasa, sehingga dengan mempelajari materi
pemerolehan dan perkembangan bahasa anak, guru dapat benar-benar memahami konteks
sosial budaya lingkungan anak didiknya dan menghargai keragaman budaya tersebut. Anak-
anak belajar berkomunikasi dengan orang lain lewat berbagai cara meskipun cara anak yang
satu dengan yang lain berbeda, ada hal-hal yang umum yang terjadi pada hampir setiap anak.
Pengetahuan tentang hakikat perkembangan bahasa anak, perkembengan bahasa
lisan dan tulis yang terjadi pada mereka, dan perbedaan individual, dalam pemerolehan
bahasa sangat penting bagi pelaksanaan pembelajaran bahasa anak, khususnya pada waktu
mereka belajar membaca dan menulis permulaan. Sehingga perkembangan bahasa atau
komunikasi pada anak merupakan salah satu aspek dari tahapan perkembangan anak yang
seharusnya tidak luput dari perhatian para pendidik pada umumnya dan orang tua khususnya.
Itulah sebabnya calon guru sekolah dasar perlu menguasai berbagai konsep yang terkait
dengan perkembangan dan pemerolehan bahasa anak. Pemerolehan bahasa anak mendasari
kemampuan mengajarkan bahasa dan sastra Indonesia kepada siswa disekolah dasar terutama
siswa di kelas rendah. Karakteristik setiap anak tidak sama sehingga dengan mempelajari
pemerolehan bahasa anak guru dapat mengatasi perbedaan perkembangan bahasa pada
siswanya.
Pemerolahan dan perkembangan bahasa anak manusia merupakan sesuatu yang
kompleks. Artinya, banyak faktor yang berpengaruh dan saling terjalin dalam berlangsungnya
proses perkembangan anak baik unsur bawaan maupun unsur-unsur pengalaman yang
diperoleh dalam berinteraksi dengan lingkungan sama-sama memberikan kontribusi tertentu
terhadap arah dan laju perkembangan bahasa anak tersebut. Banyak aspek yang dibicarakan
dalam membahas masalah pemerolehan dan perkembangan menyebabkan banyaknya istilah
dan konsep yang digunakan. Begitu juga banyaknya berbagai pandangan dan teori dalam
menjelaskan pemerolehan bahasa pada anak akan membuat semakin kayanya pengetahuan
tentang pemerolehan dan perkembangan bahasa anak.
Gambaran pembahasan tentang pemerolehan diatas menyarankan perlunya suatu cara
penyajian yang runtut dan cukup detail. Cara penyajian seperti ini diperlukan untuk
mempermudah saat mempelajarinya. Dalam artikel ini diharapkan memperolah pemahaman
6
konsep tua tentang cara anak memperoleh bahasa di sekolah.

2.4 Lingkungan yang Kondusif Terhadap Perolehan Bahasa Anak


Lingkungan belajar yang kondusif ini perlu diciptakan dan di pertahankan agar
pertumbuhan dan perkembangan peserta didik efektip dan efisien, Sehingga tujuan tercapai
secara optimal.
Lingkungan belajar yang kondusif ini perlu dirancang dan diupayakan oleh guru
agar dapat dihindarkan kondisi yang merugikan pesersta didik,.Usaha guru semacam ini
dapat dikatakan usaha preventif. Lebih baik ,elakukan tindakan preventif atau pencegahan
dari pada melakukan tindakan kuratif atau penyembuhan tingkah laku yang menyimpang
yang dapat mengganggu kondisi optimal dari proses belajar mengajar yang sedang
berlangsung. Usaha preventif yang perlu dilakukan guru untuk menjaga pertumbuhan dan
perkembangan peserta didik yaitu mengusahakan kondisi fisik dan kondisi non fisik yang
kondusif.
Adapun yang dimaksud dalam kegiatan pengajaran adalah kegiatan secara lansung
menggiatkan peserta didik menycapai tujuan, seperti mengidentifikasikan kebutuhan peserta
didik, menyusun rencana pelajaran yang diawali dengan benar dan jelas matteri pelajaran
yang dipilih dan diorganisir sesuai tujuan yang dicapai memilih metode yang sesuai dengan
karakteristik pserta didik, kebutuhan belajarnya dan tujuan yang telah dirumuskan, memilih
media yang tepat, dan menetukan alat untuk menilai kemajuan peserta didik.

2.5 Implikasi Bagi Kegiatan Belajar


Belajar merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia. Aktivitas belajar dirasakan
sebagai kebutuhan hidup yang urgen karena semakin pesatnya ilmu pengetahuan dan
teknologi yang menimbulkan berbagai perubahan yang melanda segenap aspek kehidupan
dan penghidupan tanpa belajar, manuia akan mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri
dengan lingkungan dan tuntutan lingkungan hidup. Apalagi penghidupan dan kehidupan
senatiasa berubah. Dengan demikian, belajar dapat membawa perubahan bagi seseorang, baik
perubahan pengetahuan sikap maupun keterampilan.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), Secara etimologis belajar memiliki arti
berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu. Defenisi ini memiliki pengertian bahwa belajar
adalah sebuah kegiatan untuk mencapai kepandaian atau ilmu. Sehingga dengan belajar itu
manusia menjadi tahu, memahami, mengerti, dapat melaksanakan dan memiliki tentang
7
sesuatu (Fudyartanto dalam Baharuddin dan Esa Nur W, 2015).
Belajar yang terbaik adalah melalui pengalaman, dengan pengalaman tersebut pelajar
menggunakan seluruh panca indranya.Pernyataan ini, senada dengan apa yang dikemukakan
para ahli menyatakan belajar merupakan proses yang dapat menyebabkan tingkah laku
disebabkan reaksi terhadap suatu situasi tertentu atau adanya proses internal yang terjadi di
dalam diri seseorang.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Bahasa merupakan alat komunikasi dengan orang lain. Dalam pengertian ini, dapat
disimpulkan bahwa bahasa mencangkup cara untuk berkumunikasi, dimana pikiran dan
perasaan dinyatakan dalam bentuk lambang atau simbol untuk memungkapkan sesuatu
pengertian seperti dengan menggunakan lisan, tulisan, isyarat, bilangan, lukisan, dan mimik
muka.
Bentuk bahasa terdiri atas dua unsur yakni unsur segmental dan unsur
suprasegmental. Unsur segmental terdiri atas fonem, suku kata, forfem kata, perasa, klausa,
kalimat, dan wacana.
Pemerolehan bahasa anak adalah proses anak mulai mengenal komunikasi dengan
lingkungannya secara verbal. Dalam perkembangannya pemerolehan bahasa anak sangat
dipengaruhi oleh lingkungan, baik lingkungan keluarga maupun lingkungan masyarakat.
Lingkungan belajar yang kondusif ini perlu diciptakan dan di pertahankan agar
pertumbuhan dan perkembangan peserta didik efektip dan efisien, Sehingga tujuan tercapai
secara optimal.
Belajar merupakan salah satu kebutuhan hidup manusia. Aktivitas belajar dirasakan
sebagai kebutuhan hidup yang urgen karena semakin pesatnya ilmu pengetahuan dan
teknologi yang menimbulkan berbagai perubahan yang melanda segenap aspek kehidupan
dan penghidupan tanpa belajar, manuia akan mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri
dengan lingkungan dan tuntutan lingkungan hidup.

3.2 Saran
Sebagai seorang calon guru atau pendidik hendaklah kita untuk bersama-sama
meningkatkan pemahaman anak didik kita tentang pentingnya bahasa. Karna bahasa memiliki
peran yang penting bagi perkembangan mereka diantaranya sarana untuk berfikir, sarana
untuk mendengarkan, sarana untuk berbicara dan sarana agar anak mampu membaca dan
menulis dengan baik dan benar.

9
DAFTAR PUSTAKA

Ledyani Payuk. 2019.” Perkembangan Bahasa Anak”. (https://id.scribd.com). Diakses pada


15 Maret 2022
https://bahasa-bahasa.com. “Unsur-unsur dan Struktur Bahasa”. Diakses pada 15 Maret 2022
https://www.websitependidikan.com. “Pengertian pemerolehan bahasa anak menurut para-
ahli”. Diakses pada 14 Maret 2022
https://publikasiilmiah.com . Diakses pada 14 Maret 2022
http://eprints.ums.ac.id. Diakses pada 15 Maret 2022

10

Anda mungkin juga menyukai