Disusun Oleh :
2022.3.003
2022/2023
1
i
KATA PENGANTAR
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Puji syukur saya ucapkan kehadiran Allah SWT. Atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai selesai yang berjudul "Karakteristik
Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini."
Sebagai penyusun, saya menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari
penyusun maupun tata bahasa penyampaian dalam makalah ini. Oleh karenaa itu,
saya dengan rendah hati menerima saran dan kririk dari pembaca agar saya dapat
memperbaiki makalah ini. Saya berharap semoga makalah yang saya susun ini
memberikaan manfat dan juga inspirasi untuk pembaca.
Penulis
i
ii
DAFTAR ISI
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
BAB II
1
Khadijah, Pendidikan Prasekolah, (Medan: Perdana Publishing, 2016), h. 104.
1
2
PEMBAHASAN
2
Martini Jamaris, Perkembangan Anak Usia Dini,(Surabaya, Cipta karya Utama, 2011), h. 43
3
Mustakim Nur dkk, Metode Pengembangan Bahasa, (Jakarta : Mulia Press, 20013), h. 110
2
3
e. Bahasa dapat berupa bahasa lisan, yaitu bahasa yang dihasilkan dengan
menggunakan alat ucap (organ of speech) dengan fonem sebagai unsur dasarnya.
Sugono dan bahasa tulisan, yaitu bahasa yang dihasilkan dengan menggunakan
alat tulis.4
Perkembangan bahasa sebagai salah satu dari kemampuan dasar yang harus
dimiliki anak, sesuai dengan tahapan usia dan karakteristik perkembangannya.
Perkembangan adalah suatu perubahan yang berlangsung seumur hidup dan
dipengaruhi oleh berbagai factor yang saling berinteraksi seperti biologis,
kognitif, dan sosio-emosional. Bahasa adalah suatu system symbol untuk
berkomunikasi yang meliputi fonologi (unit suara), morfologi (unit arti), sintaksis
(tata bahasa), semantic (variasi arti), dan pragmatic (penggunaan) bahasa. Dengan
bahasa, anak dapat mengkomunikasikan maksud, tujuan, pemikiran, maupun
perasaannya pada orang lain.
4
Depdiknas, Perkembangan dan Konsep Dasar Pengembangan Anak Usia Dini, (Jakarta : Universitas
Terbuka,t.t), h. 75
3
4
Anak usia dini berada dalam fase perkembangan bahasa secara ekspresif. Hal
ini berarti bahwa anak telah dapat mengungkapkan keinginananya, penolakannya,
maupun pendapatnya dengan menggunakan bahasa lisan. Bahasa lisan sudah
dapat di gunakan anak sebagai alat berkomunikasi. Aspek-aspek yang berkaitan
dengan perkembangan bahasa anak usia dini tersebut adalah sebagai berikut:
1. Kosa kata
3. Semantik
5
Ibid
4
5
6
Muhammad Ardiansyah, Perkembangan Bahasa Dan Keterlambatan Berbicara, (t.t.p. Guepedia,2020),
h. 23
7
Ahmad Susanto, Perkembangan Anak Usia Dini, (Jakarta: Kencana, 2012), h. 78
5
6
3. Anak usia 5-6 tahun sudah dapat melakukan peran sebagai pendengar yang
baik.
a. Membaca
8
Ibid, h. 79.
9
Ibid, h. 83.
6
7
1. Tahap timbulnya kesadaran terhadap tulisan. Pada tahap ini, anak mulai
belajar menggunakan buku dan menyadari bahwa buku ini penting, melihat dan
membalik-balikan buku, dan kadang-kadang ia membawa buku kesukaannya.
2. Tahap membaca gambar. Anak usia dini telah dapat memandang dirinya
scbagai pembaca, dan mulai melibatkan diri dalam kegiatan membaca, pura-pura
membaca buku, memberi makna gambar, menggunakan bahasa buku walaupun
tidak cocok dengan tulisannya. Anak sudah menyadari bahwa buku memiliki
karakteristik khusus, seperti judul, halaman, huruf, kata dan kalimat, serta tanda
baca. Anak sudah menyadari bahwa buku terdiri dari bagian depan, tengah, dan
bagian akhir.
3. Tahap pengenalan bacaan. Pada tahap ini, anak usia dini telah dapat
menggunakan tiga sistem bahasa, seperti fonem (bunyi huruf), semantik (arti
kata), dan sintaksis (aturan kata atau kalimat) secara bersama-sama. Anak yang
sudah tertarik pada bahan bacaan mulai mengingat kembali cetakan hurufnya dan
konteksnya. Anak mulai mengenal tanda-tanda yang ada pada benda-benda di
lingkungannya.
10
Ibid, h. 84.
7
8
4. Tahap membaca lancar. Pada tahap ini, anak sudah dapat membaca lancar
berbagai jenis buku yang berbeda dan bahan-bahan yang langsung berhubungan
dengan kehidupan sehari-hari.11
b. Menulis
Menulis menurut Lado dalam Tarigan (1983: 21), adalah menurunkan atau
melukiskan lambang-lambang grafik yang menggambarkan suatu bahasa yang
dipahami seseorang sehingga orang lain dapat membaca lambang-lambang grafik
ini, kalau mereka memahami bahasa dan grafik tadi. Jadi menulis bukan sekadar
menggambar huruf-huruf, tetapi ada pesan yang dibawa oleh penulis melalui
gambar huruf-huruf ini.
Dengan demikian, kegiatan menulis untuk anak usia dini lebih menekankan
pada kegiatan mencurahkan perasaan, gagasan atau ide-ide melalui simbol-simbol
tertulis dengan cara bebas atau tidak terikat pada kaidah-kaidah penulisan
formal.12
11
Ibid, h. 90.
12
Ibid, h. 91
8
9
1. Tahap mencoret. Pada tahap ini, anak mulai membuat tanda-tanda dengan
menggunakan alat tulisan. Mereka mulai belajar tentang bahasa tulisan dan
bagaimana mengajarkan tulisan ini.
2. Tahap pengulangan secara linier. Pada tahap ini, anak sudah dapat
menelusuri atau menjiplak bentuk tulisan yang horizontal. Dalam masa ini, anak
berpikir bahwa suatu kata merujuk pada sesuatu yang besar dan mempunyai tali
yang panjang.
3. Tahap menulis secara acak. Pada masa ini, anak sudah dapat mempelajari
berbagai bentuk yang dapat diterima sebagai suatu tulisan, dan menggunakannya
sebagai kata atau kalimat. Anak sudah dapat mengubah tulisan menjadi kata yang
mengandung pesan.
4. Tahap menulis tulisan nama. Pada tahap ini, anak sudah mulai menyusun
hubungan antara tulisan dan bunyi. Tahap ini digambarkan sebagai menulis
tulisan nama dan bunyi secara bersamaan, seperti “kamu” Maka pada fase ini
berbagai kata yang mengandung akhiran u mulai dihadirkan dengan kata dan
tulisan.
c. Mendengar
Dari sinilah anak usia dini belajar bahasa pertama kalinya dari bunyi-bunyi
bahasa (lisan) yang diterima indra pendengaran yang kemudian disimpan di otak
pusatnya. Melalui bercerita anak-anak akan mendengarkan bunyi-bunyi bahasa
13
Ibid, h. 92
9
10
yang menarik dan beraneka macam. Bunyi-bunyi bahasa itu yang kemudian
disimpan dalam otak pusatnya.
14
Marwany, Pendidikan Literasi Anak Usia Dini, (Yogyakarta: Hijaz Pustaka Mandiri, 2020),h.53
10
11
Melalui gambar ini anak usia dini akan bisa mengembangkan imajinasinya,
mendapat gambaran konkret tentang cerita, serta bisa mengidentifikasi arti bahasa
melalui gambar. Dari sinilah, aktivitas bercerita akan membuat anakanak usia dini
melakukan proses kategorisasi gambar, yaitu suatu aktivitas mengidentivitas kata
melalui gambar sehingga diperoleh pemahaman semantik dan morfologisnya.
bahkan pragmatika dalam mengucapkan kata itu. Dari sinilah aktivitas bercerita
akan mengembangkan keterampilan membaca dan mengidentifikasi garis untuk
proses menulis bagi anak-anak usia dini.15
15
Ibid, h. 54
11
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
12
13
DAFTAR PUSTAKA
Utama, 2011.
Mandiri, 2020.
Press, 20013.
13