Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PERKEMBANGAN ANAK USIA DINI


PERKEMBANGAN BAHASA
Dosen Pengampu :
Nancy Riana S.Pd., M.Pd.
Nida’ul Munafiah S.Pd.I., M.Pd.

Disusun Oleh :
Kelompok 4
1 Amelia (221063113002)
2 Anggun Talia. N (2210631130005)
3 Anis Arsela (2210631130021)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur Kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat-Nya
Kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Perkembangan Bahasa” ini dengan baik tanpa
ada hambatan.Dengan selesainya makalah ini, Kami mengucapkan terima kasih kepada yang
Terhormat Dosen Pengampu, serta kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung
kami dalam pembuatan makalah ini. Walaupun makalah ini telah selesai, namun karena
keterbatasan kemampuan dan literatur yang kami miliki, sehingga makalah ini masih jauh dari
kata sempurna, sehingga besar harapan kami untuk menerima kritik dan saran yang bersifat
konstruktif.

Akhir kata, dengan segala kerendahan hati, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya
apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak kesalahan. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat khususnya bagi kami dan pada umumnya bagi pembaca.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i

DAFTAR ISI.......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang .................................................................................................. 1


1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 1
1.3 Tujuan Penulisan .............................................................................................. 1

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Definisi dan contoh perkembangan bahasa pada anak usia dini ...................... 2

2.2. Tahap perkembangan anak usia dini ................................................................ 4

2.3. Faktor-faktor yang mendukung dan menghambat

perekembangan bahasa anak usia dini .................................................................... 7

2.4. Stimulasi Perkembangan Bahasa Melalui

Lagu Kreasi Minangkabau Anak .......................................................................... 10

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan .................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 13

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bahasa adalah alat untuk berfikir, mengapresiasikan diri dan berkomunikasi. Bahasa
merupakan salah satu elemen yang terpenting dalam perkembangan berpikir dalam
rangka pembentukan konsep, informasi, dan pemecahan masalah. Hampir tidak mungkin
manusia berpikir tanpa menggunakan bahasa, dan melalui bahasa, pikiran manusia dapat
ditampilkan begitu juga halnya pada anak usia dini. Melalui bahasa kita dapat memahami
komunikasi, pikiran, dan perasaan. Proses belajar bahasa merupakan pencapaian
intelektual anak yang paling berharga. Dapat dipahami bahwa kualitas perkembangan
bahasa itu menceminkan kualitas perkembangan intelektualnya, perkembangan bahasa
dengan perkembangan pengetahuan akan saling berkaitan.
Bahasa merupakan sarana berkomunikasi yang sangat penting dalam kehidupan anak.
Komunikasi yang diharapkan adalah komunikasi lisan yang tepat guna, artinya bahasa itu
harus dapat dipahami oleh orang lain. Potensi bahasa merupakan salah satu potensi yang
harus dikembangkan pada anak prasekolah karena dengan kemampuan berbahasa yang
baik, anak tidak saja dapat berkembang dalam bidang akademik tetapi anak mampu pula
berinteraksi secara baik dalam lingkungan sosialnya.
1.2. Rumusan Masalah
1 Apa definisi perkembangan bahasa? dan apa sajakah contoh perkembangan bahasa
anak usia dini?
2 Apa saja tahapan-tahapan yang terdapat pada perkembangan bahasa anak usia dini?
3 Faktor apa saja yang dapat mendukung dan mengahmbat perkembangan bahasa anak
usia dini?
4 Stimulasi seperti apa yang dapat membantu dalam perkembangan bahasa anak usia
dini?
1.3. Tujuan Penulisan
1 Untuk mengetahui definisi perkembangan bahasa beserta contoh-contohnya
2 Untuk mengetahui tahapan-tahapan perkembangan bahasa anak usia dini
3 Untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat mendukung dan menghambat
perkembangan bahasa anak usia dini
4 Untuk mengetahui stmulasi yang dapat membantu dalam perkembangan bahasa anak
usia dini

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Definisi Perkembangan Bahasa
Menurut Vygotsky dalam Achmad Susanto (2012: 73), ia menyatakan bahwa
bahasa adalah sarana untuk mengungkapkan gagasan dan mengajukan pertanyaan, dan
bahasa juga menciptakan konsep dalam kategori pemikiran. Selain itu, bahasa juga
merupakan alat komunikasi yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena selain
berfungsi sebagai sarana mengungkapkan pikiran dan perasaan kepada orang lain, juga
merupakan sarana untuk memahami perasaan dan pikiran orang lain. (Sari, 2018)
Menurut Chomsky arti dari kalimat atau kandungan semantik dalam kalimat
berkaitan dengan sturktur yang lebih dalam yang merupakan bagian alat penguasaan bahasa.
Chomsky (1974) mengatakan bahwa individu dilahirkan dengan alat penguasaan bahasa
(Language Acquisition Device) LAD dan menemukan sendiri cara kerja bahasa tersebut.
Dalam belajar bahasa, idnuvidu memiliki kemampuan tata bahasa bawaan untuk
mendekteksi katogori bahasa tertentu seperti fonologi, sintakasis dan semantik. (Usman,
2015:8).
Perkembangan bahasa ialah kalimat atau kandungan merupakan bagian dari
pembawaan dan berisifat alamiah dengan kemampuan tata bahasa dari bawaan sejak lahir
yang dimiliki secara fonologi, sintaksis dan semantik, sehingga alat penguasaan dalam
pembelajaran bahasa (Language Acquisition Device) bisa tercapai dengan baik. (Yahya, n.d.)
• Sintaksis, mencakup bagaimana kata-kata dikombinasikan untuk membentuk ungkapan
dan kalimat yang masuk akal (Tager-Flusberg & Zukowski, 2009). Terlepas dari
perbedaan struktur sintaksis bahasa tertentu, sistem sintaksis dari semua bahasa di dunia
memiliki sejumlah landasan yang sama (Saffran 2009).
• Semantik, merujuk pada makna kata-kata atau kalimat. Setiap kata memiliki seperangkat
karakteristik semantik yang diperlukan sebagai atribut yang berkaitan dengan makna.
Masing-masing kata memiliki batasan semantik bagaimana kata-kata itu dapat digunakan
dalam kalimat (Li, 2009; Pan & Ucelli, 2005).
• Pragmatik, yakni penggunaan bahasa yang sesuai konteks yang berbeda-beda. Pragmatik
melibatkan sejumlah besar wawasan (Bryant, 2009). Apabila anda memperoleh giliran di
sebuah diskusi atau menggunakan sebuah pertanyaan yang mengungkapkan perintah.

Sedangkan menurut Morrison (2012: 223-225), menyatakan bahasa adalah


keterampilan persiapan yang paling penting. Anak membutuhkan keterampilan bahasa
untuk dapat berhasil di sekolah dan dalam hidup. Keterampilan bahasa yang meliputi
Empat Aspek Keterampilan Bahasa :
 Reseptif : Mendengarkan & Membaca
 Ekspresif : Berbicara & Menulis
Dalam memperoleh kemampuan berbahasa biasanya kita melalui suatu hubungan urutan
yang teratur: mula-mula, pada masa kecil, kita belajar menyimak/mendengarkan bahasa,
kemudian berbicara, membaca, dan menulis. Dengan demikian, rangkaian pemerolehan
keterampilan berbahasa yaitu keterampilan menyimak, berbicara, membaca, kemudian
2
menulis. Keterampilan menyimak dan berbicara kita pelajari sebelum memasuki sekolah,
sedangkan keterampilan membaca dan menulis pada umumnya dipelajari di sekolah.
Keempat aspek keterampilan bahasa berhubungan satu sama lain.
Berikut contoh perkembangan bahasa anak usia dini :
1) Peniruan urutan kata, urutan numerik (latihan mendengar)
2) Ikuti beberapa pesanan secara bersamaan
3) Penggunaan dan kemampuan menjawab pertanyaan apa, mengapa, di mana dan berapa
banyak,
4) Bagaimana dan sebagainya
5) Nyanyikan beberapa lagu anak-anak
6) Ucapkan beberapa sajak sederhana
7) Kenali kata-kata yang merujuk pada posisi
8) Menunjuk, menunjuk dan menunjukkan gerakan sederhana misalnya Duduk, jongkok, lari,
makan, menangis.
9) Ceritakan cerita tentang peristiwa sekitar dengan cara yang sederhana

2
10) Menjawab pertanyaan tentang cerpen yang telah dituturkan
11) Menceritakan kembali isi cerita sederhana yang dituturkan guru
12) Memberi informasi/informasi tentang sesuatu
13) Pilih beberapa kata/hal
14) Susun dan ceritakan isi rangkaian foto
15) Lengkapi kalimat sederhana yang dimulai guru!
16) Kelanjutan cerita/pantun yang dimulai oleh guru
17) Sebutkan sebanyak mungkin benda, hewan, dan tumbuhan
18) Memiliki warna, bentuk, atau menurut ciri-ciri tertentu
19) Sebutkan banyak kegunaan benda itu
20) Bayangkan akibat dari suatu peristiwa yang belum tentu terjadi
21) Narasi foto disediakan
22) Bercerita tentang foto buatan sendiri
23) Ekspresi diri dalam akting dramatis
24) Mengucapkan suku kata dalam lagu Kenali suara huruf pertama dari kata dengan
makna
25) Kenali huruf terakhir dari bunyi kata-kata yang bermakna
26) Buatlah sebanyak mungkin kata dari suku kata yang tersedia dalam bentuk lisan
27) Kenali lawan kata, misalnya: siang dan malam, gelap terang
28) Gunakan kata ganti aku atau saya

3
2.2. Tahap Perkembangan Anak Usia Dini
Perkembangan Kemampuan anak dalam berbahasa terjadi secara bertahap. Adapun
periode atau tahapan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Periode Prelingual (usia 0-1 tahun). Dalam tahap ini, anak mampu mengoceh untuk dapat
berkomunikasi dengan orangtua. Ia masih pasif saat menerima stimulus dari luar, tetapi akan
menerima respons yang berbeda. Misalnya, bayi akan tersenyum kepada orang yang
dikenalnya dan menangis kepadaa orang yang tidak dikenal dan ditakutinya.
2. Periode Lingual (usia 1-2,5 tahun). Dalam tahap ini, anak sudah mampu membuat sebuah
kalimat, yakni satu atau dua kata dalam percakapannya dengan orang lain. Namun demikian,
kemampuannya dalam berbahasa mulai menjadi seperti cara berbahasa orang dewasa setelah
mencapai usia tiga tahun. Pada saat itu, ia sudah mengetahui perbedaan antara “saya”,
“kamu”, dan “kita”.
3. Periode Diferensiasi (usia 2,5-5 tahun). Dalam tahap ini, anak sudah memiliki kemampuan
bahasa sesuai peraturan tata bahasa yang baik dan benar. Perbendaharaan katanya
berkembang secara baik dan dilihat dari segi kuantitas dan kualitas. Kemampuannya dalam
mengucapkan kata sudah meningkat. Ia juga mulai memproduksi ujaran yang lebih penjang,
terkadang secara gramatik dan tidak gramatik.

Selain itu, ada tahapan yang umumnya dilalui seorang anak dalam perkembangnan
berbahasanya, yaitu prespeech, gestures, first words, creating sentences (Papalia 1993)

a) Prespeech, Sebelum bayi dapat mengucapkan kata pertama, mereka sudah menggunakan 4
variasi gesture nonverbal, yaitu menunjuk, berkata “eh-eh-eh” (untuk mengatakan bahwa
ia menginginkan sesuatu) pada usia 9 bulan. Setelah itu antara 9-12 bulan ia belajar
conventional social gestures, seperti menggoyangkan tangan untuk selamat tinggal,
mengangguk untuk iya, dan menggeleng untuk tidak. Kemudian, pada saat berusia 13
bulan, ia akan menggunakan pepresentational gestures yang mempunyai arti lebih
kompleks, misalnya mengangkat tangan saat ia ingin digendong.
b) First Words, Umumnya bayi mengucapkan kata pertamanya pada usia 10-14 bulan. Kata-
kata ini disebut linguistic speech, yaitu kata-kata yang mengandung arti. Bahasa yang
populer adalah “tidak”, “ya”, “mama”, “papa”, “da-dah”.

c) Creating Speech, Pada usia 18-24 bulan, anak umumnya sudah dapat menggunakan 2 kata
untuk mengeskpresikan idenya, misalnya “bola jatuh”. Dalam kalimat pertamanya ini,
anak menggunakan 2 kata yang ia jadikan satu untuk menggambarkan idenya. Bahasa
awal ini biasanya bersifat telegrafik, atau singkat seperti telegram dan hanya
menggunakan 2 kata.

• Tahapan Perkembangan Bahasa dari Lahir sampai 3 Tahun


➢ Lahir : Menerima bahasa, menangis, berespons terhadap suara
➢ 1,5-3 bulan : Cooing (missal “mmm” atau “eee”) dan tertawa
➢ 3 bulan : Bermain dengan suara

4
➢ 5-6 bulan : Membuat suara konsumen
➢ 6-10 bulan : Babbling (misal “ ba ba” atau “ma ma”)
➢ 9 bulan : Menggunakan gesture untuk berkomunikasi
➢ 9-10 bulan : Mulai mengerti kata (biasanya “tidak” dan namanya sendiri), imitasi
suara
➢ 10 bulan : Kehilangan kemampuan diskriminasi suara yang bukan dengan
bahasanya
➢ 10-14 bulan : Kata pertama, imitasi suara
➢ 13 bulan : Mengerti fungsi simbolik nama
➢ 14 bulan : Menggunakan gesture simbolik
➢ 16-24 bulan : Belajar banyak kata baru (50-400 kata), menggunakan 2 kata
➢ 18-24 bulan : Kalimat pertama
➢ 20 bulan : Gesture berkurang, menggunakan nama
➢ 24 bulan : Menggunakan frase 2 kata
➢ 30 bulan : Belajar kata baru hampir tiap hari, kombinasi 2-3 kata dalam kalimat,
sedikit kesalahan gramatikal
➢ 36 bulan : Kosa kata sampai 1000, 80% dapat dimengerti, dan tata bahasa
mendekati kemampuan orang dewasa
Adapun sebagai berikut beberapa kelompok tahap perkembangan bahasa pada anak
usia dini yang sudah tercantum sebagaimana mestinya dalam STTPPA :
1. KELOMPOK USIA LAHIR – 12 BULAN
Lingkup Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak
Perkembangan Usia 3 bulan Usia 3 - 6 bulan Usia 6 - 9 bulan Usia 9 - 12 bulan

IV. Bahasa 1. Menangis 1. Memperhatikan 1. Mulai 1. Menyatakan


Mengeluarkan suara 2. Berteriak / menirukan penolakan
untuk menyatakan 3. Bergumam mendengarkan kata yang dengan
keinginan atau sebagai 4. Berhenti ucapan orang terdiri dari menggeleng
reaksi atas stimulan menangis 2. Merabah tau dua suku atau
setelah berceloteh kata menangis
keinginannya (dabbling); 2. Merespon 2. Menunjuk
terpenuhi seperti ba ba ba permainan benda yang
(misal: 3. Tertawa “cilukba” di inginkan
setelah kepada orang
digendong yang mengajak
atau diberi berkomunikasi
susu)

5
2. KELOMPOK USIA LAHIR 12- 24 BULAN
Lingkup Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak
perkembangan Usia 12- 18 bulan Usia 18 – 24 bulan
IV. Bahasa 1. Menunjuk bagian tubuh yangan 1. Menaruh perhatian pada gambar-gambar
A. Memahami ditanyakan buku
bahasa 2. Memahami tema cerita yang di 2. Memahami kata-kata sederhana dari
dengar ucapan yang di dengar
B. Mengungk 1. Merespon pertanyaan dengan 1. Menjawab pertanyaan dengan kalimat
apkan jawaban “ya atau tidak” pendek
bahasa 2. Mengungkapkan kalimat yang 2. Menyanyikan lagu sederhana
terdiri dari dua kata 3. Menyatakan keinginan dengan kalimat
pendek

3. KELOMPOK USIA LAHIR 2 – 4 TAHUN


Lingkup Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak
Perkembangan Usia 2 – 3 tahun Usia 3 – 4 tahun
IV. Bahasa 1. Memainkan suara atau kata 1. Pura-pura membaca cerita bergambar
A. Memahami yang di dengardan di ucapkan dalam bukudengan kata kata sendiri
Bahasa berulang-ulang 2. Mulai memahami dua perintah yang
2. Hafal beberapa lagu anak di berikan bersamaa contoh : ambil
sederhana mainan di atas meja lalu berikan
3. Memahami cerita atau dongeng kepada ibu pengasuh atau pendidik
sederhana
4. Memahami perintah sederhana
seperti letakan mainan di atas
meja, ambil mainan dari dalam
kotak

B. Mengungkapkan 1. Menggunakan kata tanya 1. Mulai menyatakan keinginan dengan


Bahasa dengan tepat (apa, siapa, mengucapkan kalimat sederhana (6
bagaimana, mengapa, dimana). kata)
2. Menggunakan 3 atau 4 2. Mulai menceritakan pengalaman yang
katauntuk memenuhi di alami dari cerita sederhana
kebutuhan (misal mau minum
air putih)

6
4 . KELOMPOK USIA 4 – 6 TAHUN
Lingkup Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak
Perkembangan Usia 4 - 5 tahun Usia 5 – 6 tahun
II. Bahasa 1. Menyimak perkataan orang lain 1. Mengerti beberapa perintah secara
A. Memahami (bahasa ibu atau bahasa lainnya) bersamaan
bahasa 2. Mengerti dua perintah yang di 2. Mengulang kalimat yang lebih
berikan bersamaan kompleks
3. Memahami cerita yang di bacakan 3. Memahami aturan dalam suatu
4. Mengenal perbendaharaan kata permainan
mengenai kata sifat (naka, pelit, 4. Senang dan menghargai bacaan
baik hati, berani, jelek, baik, dsb)
5. Mendengar dan membedakan
bunyi-bunyian dalam bahasa
Indonesia (bunyi dan ucapan
harus sama)
B. Mengungkap 1. Mengulang kalimat sederhana 1. Menjawab pertanyaan yang lebih
kan bahasa 2. Bertanya dengan kalimat yang kompleks
benar 2. Menyebutkan kelompok gambar
3. Menjawab pertanyaan sesuai yang memiliki bunyi yang sama
pertanyaan 3. Berkomunikasi secara lisan
4. Mengungkapkan perasaan memiliki pembendaraan kata, serta
dengan kata sifat (baik, senang, mengenalmsimbol-simbol untuk
nakal, pelit, baik hati, berani, persiapan membaca, menulis dan
baik, jelek, dsb) berhutung
5. Menyebutkan kata-kata yang 4. Menyusun kalimat sederhana
dikenal dalam sturkut lengkap (pokok
6. Mengutarakan pendapat kepada kalimat-predikat-keterangan)
orang lain 5. Memiliki lebih banyak kata-kata
7. Menyatakan alasan terhadap untuk mengekpresikan ide pada
sesuatu yang diinginkan atau orang lain
ketidaksetujuan 6. Melanjutkan sebagian cerita atau
8. Menceritakan kembali dongeng yang telah di
cerita/dongeng yang pernah perdengarkan
didengar 7. Menunjukan pemahaman konsep-
9. Memperkaya perbendaharaan kata konsep dalam buku cerita.
10. Berpartisipasi dalam percakapan

7
2.3. Faktor-faktor yang Mendukung dan Menghambat Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini
Menurut Petty dan Jensen (1980), hal tersebut dikarenakan perkembangan bahasa
merupakan suatu proses yang kompleks, yang melibatkan 4 faktor yang
mempengaruhinya, yaitu :
1 Berbedanya cara bagaimana si anak mempelajari bahasa tersebut2
2 Berbedanya jenis bahasa yang dipelajari anak
3 Berbedanya karakteristik kepribadian anak, dan
4 Berbedanya lingkungan tempat proses pembelajaran bahasa itu terjadi
Selain hal tersebut, terdapat pula perbedaan individual yang tampak khas pada
setiap anak yang mempengaruhi perkembangan bahasa mereka, yaitu sebagai
berikut :
1. Kecerdasan
Beberapa hasil penelitian menyebutkan adanya hubungan antara
pengukuran perkembangan bahasa (kosa kata, kemampuan artikulasi, dan
indikasi kematangan kemampuan berbahasa). Vygotsky mengatakan bahwa
bahasa adalah alat bantu dari belajar, jadi dapat diperkirakan apabila anak itu
mengalami kekurangan dalam perkembangan bahasa maka hal tersebut akan
mempengaruhi pemerolehan belajarnya. Walaupun demikian, ada hal yang
perlu diperhatikan disini, yaitu bahwa orang yang banyak bicara (talkative),
bukan salah satu tanda pengukuran kemampuan bahasa. Adakalanya orang-
orang yang tampak diam atau tidak banyak bicara, bukan berarti ia bodoh atau
memiliki kemampuan bahasa yang rendah.
2. Jenis Kelamin
Berdasarkan beberapa penelitian diketahui bahwa perkembangan
bahasa seorang anak perempuan akan lebih cepat dibandingkan anak laki-laki.
Penelitian lain menyebutkan bahwa remaja putri lebih banyak yang memiliki
kemampuan superior dalam verbal performance, dibandingkan dengan remaja
putra. Masalah-masalah keterlambatan bicara atau gangguan bicara, seperti
gagap juga lebih sering dijumpai pada anak laki-laki.
3. Kondisi Fisik
Perkembangan dan pemerolehan bahasa mensyaratkan berbagai
kondisi fisik, diantaranya adalah bahwa pada orang tersebut tidak ada masalah
pada organ bicara (gigi, lidah, bibir, tenggorokan, pita suara).
7
Organ pendengaran (telinga), dan sistem neuromuscular di otak. Agar perkembangan bahasa
seorang anak berjalan dengan normal, kesemua alat tersebut harus dapat berfungsi secara
baik dan efektif.
4. Lingkungan Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan terdekat anak yang paling penting
untuk memfasilitasi perkembangan bahasa pada anak. Sejak masih bayi
sampai usia 6 tahun, anak lebih banyak menghabiskan waktunya untuk berada
dirumah sehingga mereka lebih banyak berinteraksi dengan anggota keluarga.
Anak yang orangtuanya aktif mengajak bicara, membacakan cerita dan secara
intens berinteraksi secara verbal akan memperoleh kemampuan bahasa yang
lebih baik. Anak tunggal secara umum mengalami perkembangan bahasa
yang lebih lambat dibandingkan dengan mereka yang memiliki saudara
kandung, begitu pula dengan seorang anak yang jarang keluar bermain
dengan teman mereka diperkirakan akan memiliki lebih sedikit ide dan
konsep. Kejadian yang sama juga terjadi pada anak kembar, yang
berhubungan sangat dekat satu sama lain sehingga memiliki sedikit kontak
dengan orang lain. Bahkan terkadang karena hubungan yang sangat dekat ini,
membuat keinginan masing-masing beberapa anak kembar memiliki “bahasa
aneh” di antara mereka.
5. Kondisi Ekonomi
Penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang berasal dari kelas
menengah memiliki perkembangan bahasa yang lebih cepat dibandingkan
dengan anak-anak dari keluarga kelas ekonomi yang rendah. Orang-orang
dari keluarga menengah ke atas diperkirakan memiliki taraf pendidikan yang
cukup untuk dapat memfasilitasi perkembangan bahasa pada anak (mereka
dapat menyediakan berbagai alat bantu seperti buku dan alat tulis untuk
pengembangan bahasa anak), mereka juga biasanya lebih membiarkan
perhatian pada “bicara” anak dan menuntun anak untuk “bicara” secara baik
dan benar.
6. Setting Sosial/Lingkungan-Budaya
Lingkungan sekitar anak yang secara aktif mengucapkan bahasa daerah
mereka dalam interaksi social sehari-hari membuat anak agak sulit untuk
berbahasa Indonesia. Contoh lain, ialah adanya tuntutan budaya yang
membuat anak kesulitan mengembangkan bahasanya. Misalnya, pada
budaya Jawa, anak yang baik ialah mereka yang tidak ‘membantah’ kepada
orang tuanya. Oleh karena anak tidak dilatih untuk mengeluarkan ide dan
pendapatnya maka anak akan mengalami kesulitan dalam hal tersebut. Anak-
anak yang tinggal di Jakarta, banyak menggunakan bahasa-bahasa ‘slank’
atau ‘bahasa gaul’ yang bukan bahasa Indonesia sehingga mereka akan
mengalami kesulitan dalam penggunaan bahasa Indonesia secara baik dan
benar di lingkungan formal.
8
7. Bilingualism (2 Bahasa)
Perhatian pada bilingual atau penguasaan dua bahasa menjadi hal yang sangat
populer belakangan ini. Dengan maksud agar anak tidak ‘ketinggalan zaman’, orang tua
khususnya di kota-kota besar mulai memasukkan anaknya pada sekolah-sekolah yang
menggunakan bahasa atau lebih. Yang menjadi masalah ialah apabila anak harus
‘berbahasa dua’ pada usia yang masuh teramat muda (kurang dari 2 tahun) pada saat
perkembangan ‘bahasa ibu’ belum sepenuhnya mantap. Hal ini akan menyebabkan anak
mengalami kesulitan pada pengucapan kata (pronounciation) dan penguasaan kosa kata.

9
2.4. Stimulasi Perkembangan Bahasa Melalui Lagu Kreasi Minangkabau Anak
Dalam memilih lagu bagi anak usia PAUD, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan.
Menurut Palmer seperti yang dikutip oleh Rachmi (2008: 2.16), sebuah lagu yang dipilih
untuk anak-anak prasekolah adalah lagu yang :

(1) Dapat menyemangati anak untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan dari pendidik

(2) Berhubungan dengan minat anak-anak

(3) Komunikasi dengan dunia anak

(4) Memiliki melodi yang berisi frasa berulang sehingga mudah dipelajari dan mudah
diingat oleh anak-anak

(5) Menekankan pada unsur-unsur ritmik, irama, dan aliterasi

(6) Bila berupa rekaman dari berbagai versi lagu atau musik instrumentalia yang liriknya
mudah untuk diganti dengan lirik yang baru ciptaan pendidik dan peserta didik

(7) Anak-anak dapat diminta untuk menggantikan namanya sendiri, atau teman-temannya,
atau saudara-saudaranya bila lagu tersebut menyebutkan nama orang

Mei Ying Liao, dkk. (2014): 144) Mengungkapkan bahwa bernyanyi memainkan peran
penting untuk mengembangkan musik dan pendidikan Anak dalam Pengalaman TK saat
mereka berada pada usia 5-6 tahun. Meskipun guru TK memiliki kemampuan mengajar yang
terbatas musik dan menyanyi adalah salah satu aktivitas musik yang paling dominan digunakan
di taman kanak-kanak. Musik dan nyanyian juga direkomendasikan sebagai bahan serta proses
belajar di kelas taman kanak-kanak. Menyanyi merupakan kegiatan yang meningkatkan
keterampilan perkembangan.
Derya Arslan (2015: 2) menyatakan bahwa : salah satu kegiatan yang dilakukan dalam
rangka meningkatkan kesadaran fonologis adalah menyanyikan lagu. Lagu merupakan salah
satu media penting yang digunakan dalam pendidikan, terutama dalam pengajaran bagi
perkembangan bahasa. Priska dkk (2013: 2), menyatakan sebagai berikut :bahwa lagu
merupakan media komunikasi verbal yang memiliki makna. Lagu daerah adalah lagu yang
berasal dari budaya dan adat istiadat, atau kebiasaan daerah.

10
Dalam penerapan stimulasi pada anak harus yang paling dekat dengan lingkungan anak, jadi
lagu wilayah ini adalah salah satu alternatif untuk pengembangan kapasitas bahasa anak usia
dini. Lagu kreasi Minangkabau merupakan lagu yang dibuat dan dikreasikan menggunakan
bahasa minangkabau. Lagu daerah dapat diaplikasikan kepada anak usia dini adalah lagu yang
disesuaikan dengan karakteristik anak, kebutuhan dan perkembangan anak. Sehingga tujuan
utama perkembangan bahasa anak dapat berkembang secara optimal. Begitupun dengan proses
pembuatan lirik yang terdapat dalam lagu-lagu Minang. Lagu Minang hanya judul untuk lagu-
lagu dari Minangkabau atau Sumatera Barat. Karena pengaruh dialek, lagu-lagu Minangkabau
sering disebut sebagai lagu-lagu Minang saja. Dari sini diketahui bahwa sebenarnya lagu
Minang adalah sejenis lagu daerah bukan lagu rakyat (folk song). Lagu-lagu daerah
mencerminkan norma-norma dan nilai-nilai budaya Minangkabau.

(Anggraini & Yeni, n.d.)

11
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Perkembangan bahasa adalah pola perubahan di mana anak-anak belajar untuk
menguasai tingkat yang lebih kompleks dari aspek yang berbeda. Salah satu aspek
penting dalam perkembangan anak adalah aspek perkembangan bahasa.
❖ Tahap Perkembangan Anak Usia Dini
1 Periode Prelingual (usia 0-1 tahun) anak mampu mengoceh untuk dapat
berkomunikasi dengan orangtua. Ia masih pasif saat menerima stimulus dari luar, tetapi
akan menerima respons yang berbeda.
2 Periode Lingual (usia 1-2,5 tahun) anak sudah mampu membuat sebuah kalimat,
yakni satu atau dua kata dalam percakapannya dengan orang lain.
3 Periode Diferensiasi (usia 2,5-5 tahun). anak sudah memiliki kemampuan bahasa
sesuai peraturan tata bahasa yang baik dan benar. Perbendaharaan katanya berkembang
secara baik dan dilihat dari segi kuantitas dan kualitas.
❖ Faktor-faktor yang Mendukung dan Menghambat Perkembangan Bahasa Anak Usia
Dini
1 Berbedanya cara bagaimana si anak mempelajari bahasa tersebut
2 Berbedanya jenis bahasa yang dipelajari anak
3 Berbedanya karakteristik kepribadian anak, dan
4 Berbedanya lingkungan tempat proses pembelajaran bahasa itu terjadi
❖ Dalam penerapan stimulasi pada anak harus yang paling dekat dengan lingkungan
anak, jadi lagu wilayah ini adalah salah satu alternatif untuk pengembangan
kapasitas bahasa anak usia dini. Lagu kreasi Minangkabau merupakan lagu yang
dibuat dan dikreasikan menggunakan bahasa Minangkabau.

12
DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, V., & Yeni, I. (n.d.). PEDAGOGI: Jurnal Anak Usia Dini dan Pendidikan Anak
Usia Dini STIMULASI PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA DINI MELALUI LAGU
KREASI MINANGKABAU PADA ANAK USIA DINI.
Sari, M. (2018). PERAN ORANG TUA DALAM MENSTIMULASI PERKEMBANGAN
BAHASA ANAK USIA DINI: Vol. I (Issue 2). http://e-journal.ikhac.ac.id/index.php/aulada
Yahya, O. : (n.d.). PERKEMBANGAN BAHASA ANAK MENURUT NOAM CHOMSKY DAN ERIC LENNEBERG.

Rini Hildayani, dkk (2007). Psikologi Perkembangan Anak. Jakarta : Universitas Terbuka
John W. Santrock, (2018). Perkembangan Masa Hidup. Avenue of the American, New
York : Penerbit Erlangga
Maya .S., (2022). Psikologi Perkembangan Anak. Jambi : Cemerlang

13

Anda mungkin juga menyukai