Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN IPA

PERKEMBANGAN BAHASA PESERTA DIDIK USIA SMP/MTs

Disusun oleh :

Seravina Serly Elvandari (06021021035)

Dian Nur Ulifatul Mahmuda (06041021044)

Mariyatul Qibtiyyah (06041021048)

Mirza Arsyadan Maulana (06041021049)

Dosen Pembimbing :

Bu Ita Ainun Jariyah, S.Pd., M.Pd

Program Studi Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam

Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

2022
KATA PENGANTAR

Segala puji dipanjatkan kepada Allah Swt yang mampu mempersembahkan al-Quran al-
Karim sebagai petunjuk bagi seluruh umat manusia dan menjadi rahmat bagi seluruh jagat raya
ini (rahmatan lil’alamin). Shalawat dan salam semoga disampaikan kepada Nabi Muhammad
Saw sebagai rasul pilihan Allah yang telah membawa risalah Nya berupa al-Quran untuk semua
umat manusia. Setelah kami berupaya merampungkan tulisan yang membahas perkembangan
bahasa bagi peserta didik tingkat SMP/MTs untuk disajikan kepada pembaca, akhirnya setelah
beberapa waktu tulisan ini dapat kami selesaikan dalam bentuk makalah yang berjudul
“Perkembangan Bahasa Peserta Didik SMP/MTs”.

Tujuan makalah ini dimaksudkan untuk membantu mahasiswa menekuni mata kuliah
Psikologi Pendidikan IPA tanpa mengurangi sedikitpun kewajiban mahasiswa membaca
referensi lain yang relevan. Kami sebagai penulis menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini
masih terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak sangat
penulis hargai.

Surabaya, 13 Oktober 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..........................................................................................................

DAFTAR ISI.........................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................

1.1 Latar Belakang.........................................................................................................


2.1 Rumusan Masalah...................................................................................................
3.1 Tujuan.......................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................

2.1 Pengertian Perkembangan Bahasa Anak..............................................................


2.2 Tahap Perkembangan Bahasa Anak......................................................................
2.3 Tugas Perkembangan Bahasa Anak......................................................................
2.4 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa Anak................................
2.5 Tipe Perkembangan Bahasa Anak.........................................................................
2.6 Upaya Optimalisasi Perkembangan Bahasa Anak ..............................................

BAB III PENUTUP..............................................................................................................


3.1 Kesimpulan ..............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan pada anak usia SMP sangat berpengaruh dengan kehidupan yang akan
mendatang, karena peran pendidikan merupakan awal bagi pondasi dari kemajuan suatu
bangsa, yang apabila suatu pendidikan tersebut baik maka baik pula generasi selanjutnya.
Baiknya orang tua dapat berpikir bahwa anak dapat atau mampu menjadi manusia yang
unggul lebih dari ayah dan ibunya sehingga para orang tua dapat berusaha keras untuk
mendidik anak dan memberikan segala jenis ilmu yang dianggap dapat mewakili
keberhasilan dalam kehidupan anak tersebut.

Pada anak usia remaja merupakan masa keemasan, di mana bahasa merupakan suatu hal
yang penting. Bahasa dapat memudahkan anak dalam menyampaikan pendapat serta ide-
ide sehingga dapat terbentuknya komunikasi serta interaksi terhadap lingkungannya.
Dalam pemakaian bahasa yang dilakukan oleh anak dipengaruhi oleh meningkatnya usia,
semakin anak bertambah umur maka akan semakin banyak pula kosakata yang akan
dikuasai dan semakin jelas pelafalan serta pengucapan dari setiap kosa katanya.
Kemampuan untuk berkomunikasi dengan efektif benar efisien dan baik merupakan suatu
tuntutan. berkomunikasi sendiri memiliki 4 kemampuan yang dapat dikembangkan yaitu
listening atau mendengarkan, speaking atau berbicara, reading atau membaca, dan
writing atau menulis. dengan kegiatan sosial yang baik akan mempermudah dalam
penggunaan bahasa itu sendiri, yang memiliki arti bahwa manusia mampu menggunakan
bahasa dengan baik apabila bahasa yang digunakan dapat dimengerti serta dipahami oleh
orang lain.

Bagi seorang peserta didik kunci suatu keberhasilan adalah berbicara yang dapat menjadi
faktor terpenting dalam proses pembelajaran. dengan kata lain keterlambatan anak dalam
memahami kosakata akan diikuti dengan keterlambatan peserta didik dalam memahami
materi pelajaran begitupin sebaliknya. sebagian besar materi pelajaran tidak akan terlepas

1
dari kegiatan percakapan antara pendidik dengan peserta didik. seperti dengan perintah
yang pertama kali diturunkan dalam Alquran bagi orang Islam yakni perintah
menggunakan dan berbicara yang baik, sebagaimana yang tersurat dalam surat Al-A'raf
sebagai berikut :

Maka dari itu mengajarkan berbahasa yang baik dapat dilaksanakan tanpa melebihi suatu
batas-batas prinsip pendidikan bagi peserta didik tersebut. Pembelajaran tetap sesuai pada
porsinya namun tidak juga kurang sehingga peserta didik dapat optimal dalam
pengembangan bahasa mereka.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari perkembangan bahasa anak?


2. Apa saja tahap dari perkembangan bahasa anak?
3. Apa saja tugas-tugas dari perkembangan bahasa anak?
4. Apa saja faktor yang mempengaruhi proses perkembangan bahasa anak?
5. Apa saja tipe dari perkembangan bahasa anak?
6. Bagaiamana upaya untuk mengoptimalisasi dari perkembangan bahasa anak?

1.3 Tujuan Masalah

1. Untuk mengetahui pengertian dari perkembangan bahasa anak?


2. Untuk mengetahui tahap dari perkembangan bahasa anak?
3. Untuk mengetahui tugas-tugas dari perkembangan bahasa anak?
4. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi proses perkembangan bahasa anak?
5. Untuk mengetahui tipe dari perkembangan bahasa anak?
6. Untuk mengetahui bagaiamana upaya untuk mengoptimalisasi dari perkembangan
bahasa anak?

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Perkembangan Bahasa Anak

Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi


tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil
proses pematangan. Salah satu tugas perkembangan anak yang harus diperhatikan oleh
setiap orang tua adalah perkembangan bahasa (Language), yaitu suatu kemampuan untuk
memberikan respons terhadap suara, mengikuti perintah dan berbicara spontan
(Soetjiningsih, 2010).
Bahasa dan berbicara memiliki pengertian yang berbeda. Bahasa mencakup
segala bentuk komunikasi, baik diutarakan dalam bentuk lisan, tulisan, bahasa isyarat,
bahasa gerak tubuh ekspresi wajah, pantomim atau seni. Sedangkan bicara adalah bahasa
lisan yang merupakan bentuk yang paling efektif untuk berkomunikasi, dan paling
penting serta paling banyak dipergunakan (Sumantri & Saodih, 2005).
Perkembangan bahasa terkait dengan perkembangan kognitif, yang berarti faktor
intelek sangat berpengaruh terhadap perkembangan kemampuan berbahasa. Bayi tingkat
intelektualnya belum berkembang dan masih sangat sederhana. Semakin bayi itu tumbuh
dan berkembang serta mulai mampu memahami lingkungan, maka bahasa mulai
berkembang dari tingkat yang sederhana menuju bahasa yang kompleks (Sumantri &
Saodih, 2005).
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Rutter, Thorp, dan Golding: 2000 (dalam
Machado dan Meyer: 2005) menemukan bahwa anak-anak mengalami bahasa ayah dan
ibu melalui pertanyaan-pertanyaan yang sering diajukan, respon verbal dan non verbal
yang diakui dan diterima, dan melalui interaksi yang intens. Dapat dikatakan bahwa
ucapan anak-anak yang berarti akan dapatmengembangkan bahasa mereka lebih cepat
daripada yang lain. Bahasa anak-anak dikarakteristikan secara umum oleh pola yang
muncul (Barbara: 2004) sebagai berikut:
1. Menangis,
2. Gurgling (meraban) dan mendekut.
3. Tertawa dengan suara keras.
4. Lokalisasi.
5. Tertawa dengan mulut tertutup.
6. Bercakap-cakap.
7. Memanggil dengan satu kata (Echolalia, contoh: “ma-ma-mama”).
8. Suku kata (vocables) yang artinya suara mendekati kata tetapi dengan
kreasi anak.

3
9. Obrolan ekspresif (suara seperti percakapan nyata tetapi tidak dapat
dibedakan
10. Mengulangi perkataan ketika dibujuk.
11. Kata-kata mengikat yang dapat dibedakan dalam obrolan ekspresif
12. Holophrases atau kalimat dengan satu kata (“susu” dapat berarti “saya
ingin susu” atau “dimana susu saya?”).
13. Telegraphic speech atau kalimat dua kata (“jus ma” dapatberarti “mama
saya ingin jus”, “mama saya menumpahkan jus”, atau “ini adalah jus
buatan mama”).
14. Overgenarlized speech atau katakata umum/sebutan (“boots” mungkin
nama keluarga anjing tetapi anak-anak menggunakan untuk nama kucing
tetangga atau nam binatang lain).
15. Undergeneralized speech atau sebutan anak seseorang (misalnya nama
ibunya adalah Wati; oleh karena itu, bibi Wati tidak dapat dipanggil Wati;
ia harus dipanggil dengan nama lain).
16. Perputaran percakapan.
17. Kata-kata kreatif (kata-kata yang biasanya dibutuhkan untuk menemukan
kata yang belum dipelajari atau anak tidak punya kerangka referensinya)
18. Keingintahuan kata-kata verbal.
19. Keingintahuan akan kata-kata yang tercetak.

2.2 Tahap Perkembangan Bahasa Anak

Tahap perkembangan bahasa pada masa balita dibedakan menjadi dua tahap, yaitu
pada usia 1-24 bulan dan pada usia 24-46 bulan sebagai berikut (Desmita, 2006):

1) Usia 1-24 Bulan


Suara pertama yang dikeluarkan oleh bayi baru lahir adalah
tangisan, bayi juga banyak mengeluarkan suara-suara sederhana, seperti:
merengek, menjerit, menguap, bersin, mengeluh, batuk, bunyi mengarau,
menggeram dan sebagainya. Kemudian pada usia Kira-kira- 1-6 bulan
bayi mulai memperlihatkan suatu minat terhadap suara, bermain dengan
air liur, dan merespon suara. Pada pertengahan kedua tahun pertama
perbendaharaan kata yang diterima bayi mulai berkembang dan meningkat
secara dramatis pada tahun kedua, dari 12 kata yang dipahami pada ulang
tahun pertama yang diperkirakan 300 kata atau lebih pada ulang tahun
kedua. Pada usia 18 hingga 24 bulan, mereka biasanya sudah dapat

4
menyampaikan pertanyaan yang terdiri dari dua kata. Selama tahap kedua
kata ini, mereka dengan cepat memahami pentingnya mengekspresikan
konsep dan peran yang akan dimainkan oleh
bahasa dalam berkomunikasi dengan orang lain (Desmita, 2006).

Perkembangan bahasa balita pada usia 1-24 bulan secara singkat


dapat digambarkan dalam tabel berikut:
Tabel 2.1 Perkembangan bahasa balita pada usia 1-24 bulan

No Usia Vokal

1. 4 minggu Tangisan ketidaksenangan


2. 12 minggu Mendengkur pulas, memekik mendenguk, kadang-
kadang bunyi vokal
3. 20 minggu Menyatakan ocehan pertama, bunyi vokal lebih
banyak, tapi kadang-kadang hanya huruf mati
4. 6 bulan Memperlihatkan ocehan yang lebih baik, bunyi
vokal mulai penuh dan banyak huruf mati
5. 12 bulan Ocehan meliputi nyanyian atau intonasi bahasa,
mengungkapkan isyarat emosi, memproduksi kata-
kata pertama, anak memahami beberapa kata dan
perintah sederhana
6. 18 bulan Mengucapkan kosakata antara 3 sampai dengan 50
kata, ocehan diselingi kata-kata yang riil, kadang-
kadang kalimat yang terdiri dari 2 dan 3 kata
7. 24 bulan Mengucapkan kosa kata antara 50 hingga 300 kata,
walaupun tidak semua digunakan dengan teliti,
ocehan menghilang, banyak kalimat yang terdiri dari
2 kata atau lebih panjang, tata bahasa belum benar,
anak memahami secara sangat sederhana bahasa
yang dibutuhkannya
Sumber (Desmita, 2006)

2) Usia 24 – 46 Bulan
Usia 24 – 46 bulan disebut dengan usia para sekolah. Untuk
mengetahui perkembangan bahasa anak-anak pra sekolah dapat digunakan
indeks perkembangan bahasa yang dikembangkan oleh Rog24er Brown
(1973) yang dikenal dengan Mean Lenght of Utterance (MLU), yaitu
indeks perkembangan bahasa yang didasarkan atas jumlah kata dan
kalimat sebagai berikut:
Tabel 2.2 Tahap Perkembangan Bahasa Anak Usia Pra Sekolah
5
No Usia Vokal

1. 12 - 26 bulan Perbendaharaan kata terdiri dari atas kata benda dan


kata kerja, dengan sedikit kata sifat dan kata bantú
2. 27 - 30 bulan Kalimat-kalimat anak lebih komplek, kata
Sumber (Desmita, majemuk berbentuk, mereka menggunakan
2006) proposisi, kata
kerja tak beraturan, transisi, bentuk jamak
2.3 Tugas- 3. 31 - 34 bulan Muncul-muncul pertanyaan “ya-tidak”, “siapa,
tugas apa, dimana”, kata-kata negatif (tidak) dan
kata-kata
imperatif (perintah permohonan) digunakan
4. 35 - 40 bulan Perbendaharaan kata meningkat, penggunaan
tata bahasa lebih konsisten, mengaitkan
kalimat yang
satu di dalam kalimat yang lain
5. 41 - 46 bulan Kalimat lebih kompleks dengan
menggabungkan 2 atau lebih kalimat,
kalimat-kalimat sederhana dan
hubungan-hubungan proporsi terkoordinasi

Perkembangan Bahasa Anak

Pada saat berbahasa, anak dituntut menguasai empat tugas pokok yang saling
berkaitan (Syamsu Yusuf, dalam Yusi Riksa, 2009: 146), yaitu :

a. Pemahaman, kemampuan memahami makna ucapan, tulisan maupun bahasa tubuh yang
disampaikan oleh orang lain
b. Pengembangan perbendaharaan kata, yaitu penguasaan dan penambahaan kosa kata baru.
Perbendaharan kata berkembang mulai usia dua tahun. Mengalami perkembangan yang
sangat pesat pada usia dini sehingga muncul istilah “bertelinga gajah karena apa yang
diucapkan adalah apa yang dingar”. Perbendaharaan kata terus meningkat pada saat
masuk sekolah karena interaksi yang intensif baik dengan teman sebaya maupun orang
dewasa secara meluas. Perbendaharaan kata juga diperoleh dari istilah-istilah sesuai
dengan konten materi pembelajaran. Anak menguasai perbendaharaan kata dari
penggunaan dua atau lebih bahasa. Minimal bahasa ibu yang dipergunakan di rumah dan
bahasa Indonesia yang dipergunakan di sekolah. Komunikasi dengan teman sebaya yang

6
berbeda latar belakang suku bangsa membuat anak mengenal kosa kata lain. Memalui
televisi atau karena pelajaran bahasa asing di sekolah, anak juga memperoleh tambahan
kosa kata. Bacaan ilmiah atau fiksi yang mulai disukai anak ditingkat sekolah dasar
memberikan tambahan sumbangan kosa kata baru. Juga berkembang kosa kata pergaulan
yang sering kali tercipta atau diciptakan dikalangan para siswa sendiri pada saat bermain
atau terlibat pada suatu aktivitas
c. Menyusun kata-kata menjadi kalimat. Perkembangan kemampuan menyususun kalimat
dimulai sejak berumur dua tahun. Dimulai dengan kalimat dengan satu kata tunggal
sebagai objek. Misalnya minum yang dimaksud dengan saya ingin minuim. Kemudian
berkembang menjadi kalimat yang terdiri dari dua kata yaitu subjek dan objek, misalnya
ade makan, maksudnya ade sedang makan atau ade mau makan. Memasuki umur empat
hingga enam tahun menjadi kalimat sempurna subjek, prediket dan objek. Misalnya, ade
mau berangkat ke sekolah, atau ade mau pakai baju biru. Di sekolah dasar anak sudah
mampu membuat kalimat lengkap sempurna yang terdiri dari subjek, prediket, objek dan
keterangan. Misalnya ade berangkat ke sekolah diantar mama. Anak-anak yang cerdas
dan dengan latar belakang ekonomi kelaurga menengah ke atas dapat membuat kalimat
yang lebih panjang, lengkap dan dengan struktur bahasa yang baik karena memiliki
perbendaharaan kata yang lebih baik. Perbendaharaan kata yang lebih diperoleh dari
keterbukaan akses untuk berkomunikasi sdengan orang dewasa, teman sebaya dan
sumber-sumber bacaan.
d. Ucapan. Kemampuan mengucapkan merupakan hasil belajar melalui peniruan berbangai
bunyi yang didengar oleh anakanak dari orang-orang disekelilingnya. Kejelasan ucapan
dalam pengertian vokal atau huruf hidup yaitu, a, i, u, e, o dan konsonan atau huruf mati,
yaitu t, p, b, m, n, terjadi mulai usia tiga tahun. Hurufhuruf mati tunggal seperti z, w, s,
dan g; diftong atau huruf mati rangkap seperti ny, ng, dan dr serta huruf hidup rangkap
seperti au, ai, ia, merupakan huruf-huruf yang sulit diucapkan dan baru berkembanag dan
dikuasai memasuki usia sekolah pada anak kelas awal kesulitan-kesulitan masih akan
dialami oleh beberapa anak. Sebagai guru harus memiliki kepekaan dan menstimulasi
anak dengan bacaan sehingga anak dapat menguasai.

2.4 Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Bahasa Anak

7
Bahasa dan bicara merupakan bagian dari komunikasi yang saling berhubungan dan tidak
bisa dipisahkan. Dalam pelaksanaannya, anak terlebih dahulu mengembangkan aspek
bahasanya, baru kemudian akan mulai menguasai bicara . Perkembangan bahasa merupakan
salah satu indikator dalam perkembangan kognitif seorang anak, hal ini berhubungan dengan
keberhasilan ataupun keterlambatannya dalam berfikir dan berkomunikasi di lingkungannya.

Seorang anak yang dikatakan lambat dalam berbahasa dapat mempengaruhi kemampuan
komunikasinya dalam sehari-hari secara pribadi atau lingkungan sosialnya, hal ini dapat
berakibat sulitnya belajar, bersosialisasi, dan kegiatan bekerja lainnya saat dewasa nanti.
Secara umum terdapat faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan bahasa anak
antara lain:

a. Perkembangan otak dan kecerdasan Beberapa hasil penelitian menyebutkan bahwa


adanya hubungan antara pengukuran intelegensi dengan pengukuran perkembangan
bahasa (kosakata, kemampuan artikulasi, dan indikasi kemampuan kematangan
berbahasa). Seorang ilmuwan Rusia, Vygotsky (1978 dalam Papalia, 2009) mengatakan
bahwa bahasa adalah alat bantu belajar, jadi dapat diperkirakan apabila anak itu
mengelami kekurangan dlam perkembangan bahasa maka hal tersebut akan
mempengaruhi pemerolehan belajarnya. Biasanya anak yang mengalami perkembangan
pesat dalam bahasanya maka tergolong anak yang pintar. Sedangkan seorang anak yang
banyak bicara (talkative) bukan salah satu pengukuran bagi kemampuan bahasa anak
karena terkadang anak yang pendiam dan tidak banyak bicara bukan berarti dia bodoh,
akan tetapi terkadang ia mempunyai kecerdasan.
b. Kesehatan, kondisi kesehatan yang kurang baik memuat anak mengalami kelambanan
perkembangan bahasa. Asupan gizi mempengaruhi daya kerja otak, dan daya kerja otak
mempengaruhi kemampuan memproses informasi. Selain itu kesehatan yang buruk
membuat interaksi anak dengan lingkungan menjadi terbatas sehingga perbendaharaan
kata anak juga menjadi terbatas.
c. Intelegensi, tingkatan intelektual mempengaruhi perkembnagan bahasa. Anak dengan
keterbelakangan mental yang paling rendah sangat miskin dalam berbahasa. Anak-anak
dengan kategori intelegensi normal pada dasarnya akan memiliki kemampuan berbahasa

8
secara baik. Anak-anak dengan kecerdasan yang tinggi mampu membaca dan memahami
pembicaraan pada usia yang sangat muda
d. Status sosial ekonomi, anak keluarga miskin mengalami hambatan dalam berbahasa
karena akses untuk literasy yaitu mengenal huruf sebagai lambang dan bunyi terbatas.
Selain itu kesempatan belajar serta asupan gizi yang diperoleh juga terbatas. Anak-anak
miskin cenderung menjadi ilaterasy atau buta huruf atau buta aksara baik latin maupun
arab.
e. Hubungan keluarga, pola asuh keluarga yang demokratis dan autoritatif yang memandang
dan menempatkan anak sebagai bagian dari keluarga membuat anak belajar dan
memperoleh contoh bagaimana berkomunikasi dengan baik dan memiliki kebebasan
untuk menyatakan dan mengekspresikan apa yang dipikirkan dan dirasakan melalui
beragam bahasa
f. Akses komunikasi, keterbukaan dan dukungan untuk bergaul dengan lingkungan sekitar
baik keluarga inti, kelaurga besar, masyarakat, institusi atau lembaga pendidikan maupun
media komunikasi mendorong kemampuan berbahasa anak berkembang dengan optimal.
g. Jenis Kelamin Banyak dari penelitian yang menyatakan bahwa perkembangan bahasa
anak perempuan lebih cepat dibandingkan anak laki-laki. Anak perempuan lebih cepat
dapat bicara dibandingkan anak laki-laki. Mereka memiliki perkembangan pemerolehan
kosakat yang lebih cepat (Fenson et all,1994 dalam Berk, 2009). Berdasarkan pernyataan
tersebuut dapat diketahui bahwa remaja putri banyak memiliki kemampuan superior
dalam verbal performance, sedangkan pada anak laki-laki terdapat masalah keterlambatan
bicara atau gangguan berbicara salah satunya adalah gagap.

2.5 Tipe Perkembangan Bahasa

2.6 Upaya Optimalisasi Perkembangan Bahasa Anak

9
BAB III
PENUTUP

3.2 Kesimpulan

10
DAFTAR PUSTAKA

11

Anda mungkin juga menyukai